Anda di halaman 1dari 2

JENIS, MAKNA, FILOSOFI, DAN PENJELASAN PAKAIAN ADAT

1. KAIN BATIK
Tidak dapat dipungkiri bahwa Jawa Tengah memiliki beragam batik. Kain batik
yang memiliki macam-macam motif inilah yang digunakan sebagai bahan baku
pakaian adat Jawa Tengah. Batik telah dibuat sejak ratusan tahun yang lalu,
bahkan sejarah mencatat untuk pertama kalinya batik diperdagangkan pada
tahun 1586 di Surakarta.

Agar lebih mudah memahami pakaian adat Jawa Tengah, ada baiknya kita
mengenal motif-motif kain batik Jawa Tengah lebih dulu.

 Batik Sido Wirasat


Digunakan oleh orang tua mempelai pengantin dalam acara pernikahan. Kain
ini bermakna orang tua dan mertua dapat memberikan nasehat sekaligus doa
yang baik kepada anak dan menantu agar rumah tangga mereka berlangsung
dengan baik, meraih derajat yang tinggi, dan semua harapan tercapai.

 Batik Cakar Ayam


Digunakan oleh orang tua saat digelar acara Mitoni, Siraman, dan Tarub.
Batik ini mewakili harapan agar sang anak yang akan menikah dapat mencari
nafkah dan hidup mandiri setelah menikah, bahkan bukan hanya untuk
pengantin melainkan juga keturunan mereka.

 Batik Grageh Wuluh


Dapat digunakan oleh siapa saja dan kapan saja karena kain batik ini
lazimnya digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Motif ini
mengingatkan agar setiap orang senantiasa memiliki cita-cita dan tujuan
hidup yang jelas sehingga selalu semangat dalam menjalani hidup.

 Batik Parang Kusumo


Batik yang hanya bisa digunakan oleh kalangan bangsawan ini mewakili
harapan agar pemakainya dapat memperoleh keluhuran, kedudukan, dan
dijauhkan dari segala marabahaya oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

 Batik Kawung Picis


Batik ini juga dikhususkan untuk orang-orang yang berasal dari kalangan
kerajaan. Maknanya agar manusia tidak pernah lupa dari mana ia berasal,
penunjuk arah empat mata angin, dan agar dapat mengendalikan nafsu
hendaknya manusia senantiasa menggunakan hati nurani dalam setiap
aktivitasnya.
2. KEBAYA JAWA TENGAH
Banyak daerah yang menggunakan kebaya sebagai pakaian adat masing-masing
yang dikhususkan untuk para wanita. Sebut saja Kebaya Rancongan dari
Madura, Kebaya Sunda dari Sunda, Kebaya Betawi dari Betawi, dan lainnya.
Sementara itu, istilah kebaya sendiri sebenarnya berasal dari Bahasa Arab Abaya
yang berarti pakaian.
Kebaya Jawa Tengah tentunya memiliki keunikan tersendiri. Dengan tampilan
yang tampak klasik namun berkelas, kebaya Jawa Tengah sedikit menyimpan
kesan misterius. Kebaya Jawa Tengah seringkali digunakan oleh mempelai wanita
dalam acara pernikahan. Agar tampak mewah dan muncul aura ratu, bahan yang
dipilih merupakan bahan beludru atau kain sutera. Sedangkan untuk kegiatan
sehari-hari, kain yang digunakan adalah kain katun atau bahkan nilon tipis agak
transparan yang dihiasi dengan sulaman atau bordiran. Namun demikian, kebaya
ini juga sering digunakan acara wisuda, acara adat, menyambut kedatangan
tamu, dan peringatan hari besar.
Pada umumnya kebaya ini berwarna hitam. Untuk memastikan bagian dada
tertutup dengan aman, wanita Jawa Tengah menggunakan kemben sebagai
dalaman. Keelokan kebaya diselaraskan dengan bentuk tubuh wanita yang sedap
di mata sehingga perlu stagen untuk mengencangkan bagian perut dan pinggang.
Agar stagen tidak terlihat dari luar, diperlukan tapih tanjung.

3. SURJAN
4. KANIGARAN
5. BASAHAN
6. JAWI JANGKEP
7. BESKAP
8. KULUK
9. KERIS

Anda mungkin juga menyukai