Amirah Syarhil Merawat Persaudaraan Ditengah Masyarakat Multikultural
Amirah Syarhil Merawat Persaudaraan Ditengah Masyarakat Multikultural
ٰٓي َاُّي َه ا الَّن اُس ِاَّن ا َخ َلْق ٰن ُك ْم ِّمْن َذ َك ٍر َّو ُاْن ٰث ى َو َج َع ْلٰن ُك ْم ُشُعْو ًبا َّو َق َب ۤا ِٕىَل ِلَت َع اَر ُفْو اۚ ِاَّن َاْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد ِهّٰللا
َاْت ٰق ىُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ِلْي ٌم َخ ِبْيٌر
‘’ Hamba berlindung kepada allah, dari godaan syaiton yang terkutuk. Dengan
menyebut nama ALLAH yang maha pengasih maha penyayang. Wahai manusia!
Sesungguhnya, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sungguh,yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ,ialah oarang yang paling bertakwa . Sesungguhnya Allah Maha
Pengasih,Maha Penyayang.’’
Hadirin rahimakumullah,
As-Syaikh Prof. Dr. Wahba Az-Zuhailih dalam kitab tafsirnya al-munir (jilid 13
hal.581) menukilkan riwayat terkait sebab nuzulnya ayat tadi , bahwa pada hari
fathul makkah Bilal naik ke dalam ka’bah lalu mengumandangkan azan, sebagian
sahabat memprotes seraya berkata ‘’ kenapa budak hitam ini mengumandangkan
azan didalam ka’bah’’ lalu turunlah ayat yang telah di bacakan tadi. Kemudian
rasulullah memanggil mereka dan memperingati mereka dengan tegas untuk tidak
sekali kali berbangga dengan keturunan mereka dan merendahkan orang-orang
fakir.
Hadirin rahimakumullah
Sikap bangga dengan keturunannya, bangga dengan sukunya, bangga
dengan status sosialnya , serta bangga dengan warna kulitnya merupakan sikap
jahiliyah yang telah di hapus oleh islam sejak 1400 tahun silam.
Hadirin sekalian
Dalam rangka merawat kerukunan dan persaudaran yang Allah telah
anugerahkan kepada kita mari kita bersatu padu kita junjung tinggi semangat
bhineka tungggal ika sebagaimana yang Allah telah isyaratkan dalam Al-Quran surat
al-imran : 103 berikut ini:
َو اْع َت ِص ُمْو ا ِبَح ْب ِل ِهّٰللا َج ِم ْيًع ا َّو اَل َتَفَّر ُقْو اۖ َو اْذ ُك ُرْو ا ِنْع َم َت ِهّٰللا َع َلْي ُك ْم ِاْذ ُكْنُتْم َاْع َد ۤا ًء َف َاَّلَف َب ْي َن ُقُلْو ِبُك ْم َفَاْص َب ْح ُتْم
ِبِنْع َمِتٖٓه ِاْخ َو اًن ۚا َو ُكْنُتْم َع ٰل ى َشَفا ُح ْف َر ٍة ِّم َن الَّن اِر َف َاْن َقَذ ُك ْم ِّم ْن َه اۗ َك ٰذ ِلَك ُيَب ِّيُن ُهّٰللا َلُك ْم ٰا ٰي ِتٖه َلَع َّلُك ْم َت ْه َت ُد ْو َن
Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya
kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rahimakumullah
Ayat tersebut menyuruh kita untuk bersatu padu dan melarang kita untuk
bercerai berai, Imam Jalaluddin al-Mahalli dan Imam Jalaluddin as-Suyuthi di dalam
tafsir jalalain (jilid 2 hal.337} menjelaskan sesungguhnya perpecahan merupakan
kebinasaan dan persatuan merupakan semua keselamatan.
Oleh karena itu dengan keberagaman agama di Indonesia yang tercinta
janganlah sampai kita menghina satu sama lain, mari kita kokohkan tali
persaudaraan diantara kita sebagaimana lagu manisnya negeriku ciptaan Pujiono
berikut ini:
Memang manis manis gula-gula
Begitu juga negeri kita tercinta
Banyak suku, suku dan budaya
Ada jawa Sumatra sampai papua
Semuanya ada dsini hidup rukun damai berseri-seri
Ragam umat, umat agamanya
Ada islam ada Kristen hidu budha
Semuanya ada dsini
Bersatu di bhineka tunggal ika
Indonesia negara kita tercinta
Kita semua wajib menjaganya
Jangan sampai kita terpecah belah oleh pihak lainnya
Pancasila dasar negara kita dengan UUD tahun 45nya
Jangan sampai kita diadu domba oleh bangsa lainnya
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Sekian dari apa yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini mohon maaf
atas segala kesalahan sebagai penutup kata