Anda di halaman 1dari 3

Figure 6-4 Tahapan-tahapan yang Mengarahkan Keefektivan On-the-Job Training

A. Menentukan sasaran pelatihan dan mempersiapkan bidang pelatihan


1. Keputusan tentang apa yang harus diajarkan kepada peserta pelatihan untuk melaksanakan
pekerjaan secara efisien, aman, ekonomis, dan cerdas.
2. Sediakan peralatan, perlengkapan, supplies, dan material yang tepat.
3. Atur tempat kerja dengan baik agar peserta pelatihan dapat diharapkan tetap berada di
tempat selama proses pelatihan berlangsung.
B. Tahap yang diinstruksikan:
1. Persiapan perserta pelatihan untuk mempelajari pekerjaan:
a. Kondisikan peserta pelatihan tidak tegang.
b. Temukan apa yang ingin segera diketahui oleh peserta pelatihan tentang pekerjaan.
c. Dapatkan ketertarikan dan keinginan peserta pelatihan untuk mempelajari pekerjaan.
2. Uraikan pekerjaan ke dalam komponen-komponen dan identifikasikan poin-poin utamanya:
a. Tentukan bagian-bagian yang membentuk pekerjaan secara keseluruhan.
b. Tentukan poin-poin utama, atau keterampilan akal.
3. Presentasi pengoperasian dan pengetahuan:
a. Katakan, tunjukkan, ilustrasikan, dan tanyakan untuk menyampaikan pengoperasian dan
pengetahuan baru.
b. Instrusikan secara pelan-pelan, jelas, lengkap, dan sabar, poin-perpoin.
c. Diperiksa, ditanyakan, dan diulang.
d. Yakinkan bahwa peserta pelatihan memahami.
4. Uji coba pelaksanaan:
a. Uji peserta pelatihan dengan memintanya melaksanakan pekerjaan.
b. Ajukan pertanyaan yang diawali dengan mengapa, bagaimaana, kapan, atau dimaana.
c. Amati pelaksanaannya, perbaiki kesalahan yang terjadi, dan ulangi instruksi bila
diperlukan.
d. Ulangi terus sampai peserta pelatihan menguasai pekerjaannya.
5. Tindak lanjut:
a. Posisikan peserta pelatihan pada dirinya sendiri.
b. Periksa secara sering untuk meyakinkan bahwa peserta pelatihan mengikuti instruksi.
c. Lakukan supervise secara ekstra dan dekat sampai peserta pelatihan qualified untuk
bekerja dengan supervisi normal.

Persiapan peserta pelatihan untuk mempelajari pekerjaan.


Karyawan hampir selalu ingin mempelajari pekerjaan baru. Munculkan minat dalam diri
karyawan, jelaskan arti pentingnya pekerjaan, dan jelaskan mengapa itu harus diselesaikan secara tepat
semua ini akan meningkatkan minat karyawan untuk belajar. Tunjukkan pengalaman kerja karyawan
sebelumnya di bidang pekerjaan yang sama, pengalamana kerja karyawan sebelumnya di bidang
pekerjaan yang sama, memungkinkan instruktur untuk menggunakan pengalaman tersebut dalam
menjelaskan pekerjaan saat ini atau dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu.

Menguraikan pekerjaan ke dalam komponen-komponen dan mengidentifikasi poin-poin utama.


Penguraian/penjabaran pekerjaan terdiri dari penentuan bagian-bagian yang membentuk
pekerjaan secara keseluruhan. Setiap bagian, merupakan sesuatu yang harus diselesaikan terlebih
dahulu untuk penyelesaian pekerjaan selanjutnya. Penjabaran pekerjaan dapat dipandang sebagai peta
perjalanan secara rinci yang dapat mengarahkan karyawan melewati daur/siklus pekerjaan secara
rasional, mudah untuk memahami, tanpa mencelakai orangnya atau merusakkan peralatannya.
Poin-poin utama adalah setiap pengarahan atau informasi yang membantu karyawan
melaksanakan bagian-bagian pekerjaan secara benar, mudah, dan aman. Poin-poin utama memberikan
bantuan keapda karyawan untuk mengurangi waktu belajar. Observasi dan pengarahan adalah poin-
poin utama yang membantu karyawan mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan dan melaksanakan
pekerjaan secara lebih efektif.

Presentasi pengoperasian dan pengetahuan.


Mengatakan secara apa adanya kepada karyawan tentang bagaimana melaksanakan pekerjaan
biasanya tidak cukup. Karyawan tidak hanya harus diinstruksi tetapi juga harus ditunjukkan (dengan
contoh) bagaimana melaksanakan pekerjaan. Setiap bagian dari pekerjaan harus didemonstrasikan.
Sementara setiap bagian pekerjaan didemonstrasikan, poin-poin utama bagian pekerjaan tersebut
dijelaskan. Sehingga karyawan terdorong untuk bertanya tentang setiap bagian pekerjaan tersebut.

Uji coba pelaksanaan.


Karyawan melakukan uji coba melaksanakan pekerjaan di bawah pengarahan pelatih.
Umumnya, karyawan perlu menjelaskan apa yang harus dikerjakan nya pada setiap bagian pekerjaan.
Jika penjelasannya benar, kemudian akan dilanjutkan dengan melaksanakan bagian pekerjaan yang
dilatihkan. Jika penjelasannya salah, maka kesalahan yang terjadi dibetulkan terlebih dahulu sebelum
karyawan yang bersangkutan melanjutkan dengan melaksanakan bagian pekerjaan tersebut. Pemberian
penghargaan dan dorongan adalah penting dalam tahapan ini.

Tindak lanjut.
Saat pelatih yakin bahwa karyawan dapat melaksanakan pekerjaan tanpa pengawasannya,
karyawan terdorong untuk bekerja menurut polanya sendiri sepanjang masih dalam upaya pelatih
mengembangkan keterampilannya untuk melaksanakan kerja dan saat ditinggalkan sendirian. Maka
sebaiknya pelatih secara periodik melakukan peninjauan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan
melihat bahwa semua berjalan dengan baik. Para karyawan tidak akan melupakan dan mengabaikan,
mereka akan bertanya dan menunjukkan kemajuan yang baik jika pelatih selalu berkeliling utnuk
menjawab pertanyaan dan membantu mengatasi masalah yang muncul.

Apprenticesship Training (Magang)


Memberikan kepada peserta pelatihan berupa pelatihan komprehensif dalam aspek pekerjaan
yang memerlukan keterampilan tinggi baik secara praktis maupun teoritis. Program apprenticeship
(magang) terdiri kombinasi antara on-the-job training dan classroom training (off-the-job training) untuk
mempersiapkan lebih dari 800 pekerja terlatih di bidang pekerjaan seperti tukang batu, pekerja
mekanis, operator komputer, dan teknisi laboratorium. Pelatihan dengan cara magang ini, tidak hanya
dilakukan di bidang kerja konstruksi, dan industry perdagangan tetapi juga dilaksanakan di bidang
elektronik, industri jasa, bidang kesehatan, public administration, dan masih banyak lagi di bidang-
bidang lainnya. Lama waktu magang bervariasi tergantung bidang kerja dan standar yang dipakai oleh
masing-masing bidang kerja. Tabel 6-1 menunjukkan lama waktu magang pada bidang kerja tertentu.

Tabel 6-1 Lama Waktu Magang Untuk Pekerjaan


Pekerjaan Lama waktu magang (tahun)
1. Mekanik pesawat terbang 3–4
2. Mekanik otomotif 3–4
3. Tukang cukur 2
4. Pembuat bir 2–3
5. Tukang potong hewan (sapi) 2–3
6. Tukang kayu 4
7. Mekanik alat musik 3–4
8. Tukang photo 3
9. Teknisi radio 4–5
10. Teknisi X-ray 4

Pelaksanaan program magang, dilakukan oleh karyawan yang terlatih dan berpengalaman
melaksanakan on-the-job training. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempelajari keterampilan
pelaksanaan suatu pekerjaan, sedangkan belajar teori (misalnya matematik, blueprint reading, dan
teknis yang diperlukan oelh suatu pekerjaan) dari pekerjaannya tersebut diperolehnya di kelas.

Classroom training
Adalah bentuk dari pelaksanaan off the job dan mungkin metode ini yang paling banyak
digunakan. Metode ini efektif untuk menyampaikan informasi secara cepat pada kelompok besar yang
anggotanya tidak memiliki atau sedikit memiliki pengetahuan tentang apa yang dipresentasikan di kelas.
Metode ini juga sangat berguna untuk mengajarkan materi-materi factual, prinsip-prinsip, dan teori-
teori. Proporsi orientasi program, beberapa aspek pelatihan melalui magang dan beberapa aspek
lainnya disajikan melalui pertemuan kelas. Classroom training sering juga digunakan untuk
penyelenggaraan pelatihan karyawan teknis, profesional, dan manajerial.

Web-based training
Di beberapa perusahaan, pelatihan karyawan dilakukan melalui Internet atau sering disebut
“Virtual classroom.” Bentuk tampilannya bisa berupa instruksi-instruksi yang harus diikuti oleh peserta,
atau bisa juga berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta dalam waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai