KEL 3_Distribusi Frekuensi
KEL 3_Distribusi Frekuensi
Distribusi Frekuensi
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Statistika Penelitian Pendidikan
Disusun Oleh:
PENDIDIKAN KHUSUS
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Distribusi Frekuensi.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dedi Mulia
S. Pi, S. Pd, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Statistika Penelitian
Pendidikan yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun demi memperbaiki makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya para
pembaca. Kami mohon maaf sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data statistika, maka kita
pasti akan mendapatkan Kumpulan data angka yang kondisinya teracak, berserak
dan merupakan bahan kajian yang sifatnya masih kasar atau mentah, karena
Kumpulan angka dengan kondisi itu belum mrndapatkan atau memberikan
informasi dengan ringkas dan jelas tentang karakteristik yang dimiliki Kumpulan
data tersebut. Salah satu tugas dari statistik sebagai ilmu pengetahuan ialah
menyajikan data angka yang telah berhasil dikumpulkan dengan teratur, jelas,
ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan deskripsi
yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di dalam kata tersebut.
Kata data berasal dari kata datum yang artinya himpunan fakta yang
digunakan dalam keperluan suatu diskusi atau pendapat. Materi fakta tersebut dapat
berupa informasi, status, keterangan dan sebagainya, mengenai sesuatu atau
sebagian objek yang dikumpulkan sendiri oleh periset dari sumber lain, sepereti
lembaga, publikasi, atau hasil riset orang lain. Kegiatan riset data tidak terlepas dari
keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi sebagai deskripsi khusus
tentang obyek riset. Data merupakan kenyataan atau fakta empiris yang dihimpun
dengan memakai berbagai macam metode sepanjang kegiatan riset berlangsung.
Sebagai calon tenaga pendidik, tidak dapat disangkal bahwa dalam melaksanakan
tugasnya akan senantiasa terlibat dalam masalah penilaian atau evaluasi. Hasil
penilaian itu biasanya dinyatakan dalam berbagai macam cara. Namun, cara yang
paling umum digunakan adalah dengan menyatakannya dalam bentuk angka
(bilangan).
Penilaian hasil Pendidikan yang paling umum digunakan adalah data
kuantitatif, maka, tidak diragukan lagi statistic memiliki fungsi yang sangat penting.
Cara penyajian data statistik pun bermacam-macam baik melalui tabel, ataupun
grafik. Sehingga, muncul istilah distribusi frekuensi. Karena banyaknya kalangan
yang belum memahami dengan benar ap aitu distribusi frekuensi, serta tabel dan
grafik distribusi frekuensi, maka kehadiran makalah ini semoga membantu kita
untuk memahami terkait distribusi frekuensi.
1
B. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan variabel, frekuensi dan distribusi frekuensi?
b) Sebutkan macam-macam tabel distribusi frekuensi?
c) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi?
d) Bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi poligon?
e) Bagaimana cara membuat distribusi dalam grafik histogram?
C. Tujuan Penulisan
a) Memahami pengertian variabel, frekuensi, dan distribusi frekuensi
b) Mengetahui macam-macam tabel distribusi frekuensi
c) Mengetahui cara membuat tabel distribusi frekuensi
d) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon
e) Dapat membuat tabel distribusi frekuensi dalam bentuk grafik histogram
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Distribusi frekuensi numerical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas
– kelasnya dinyatakan dalam angka.
Total 40 = N
Dalam Tabel itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari
sejumlah 40 orang siswa kelas X1 SMA Tunas Cendekia berbentuk Data
Tunggal,sebab nilai tersebut tidak dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
4
Contoh: Tabel 2.2 Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari Sejumlah 60 orang
Guru Matematika yang Bertugas Pada Sekolah Menengah Atas Negeri.
Usia Frekuensi
(f)
49-53 5
44-48 9
39-43 8
34-38 11
29-33 12
24-28 15
Total 60 = N
Nilai
(X)
8 7 40 = N 7
7 18 33 25
6 5 15 30
5 10 10 40 = N
Total : 40 = N - -
5
Tabel 2.3 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data
Tunggal, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak
dikelompok-kelompokkan. (lihat kolom 1). Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli
(yakni frekuensi sebelum diperhitungkan frekuensi kumulatifnya). Kolom 3
memuat frekuensi kumulatif yang dihitung dari bawah ( ), dimana angka-angka
yang terdapat pada kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja sebagai
berikut: 10 + 5 = 15; 15 + 18 = 33; 33 + 7 = 40. Hasil penjumlahan akhir dari
frekuensi kumulatif akan selalu sama dengan N (disini N = 40). Kolom 4
memuat frekuensi Kumulatif yang dihitung dari atas ( ), di mana angka-angka
yang terdapat pada kolom ini dieroleh dengan langkah-langkah kerja sebagai
berikut; 7 + 18 = 25; 25 + 5 = 30; 30 + 10 = 40 = N.
Adapun Tabel 2.4 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Data Kelompokan, sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data
kelompokkan. Tentang keterangan atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya
sama seperti keterangan yang telah dikemukakan untuk Tabel 2.3 di atas.
Nilai F Persentase
(X) (p)
8 7 17.5
7 18 45.0
6 5 12.5
5 10 25.0
Total: 40 = N 100.0 = p
Keterangan:
Untuk memperoleh frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera
pada kolom 3 tabel 5.2.5, digunakan rumus:
6
P= x 100%
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N= Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu diperoleh
dari:
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
Jumlah persentase ( P) harus selalu sama dengan 100.0.
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan di atas, contoh untuk
Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai berikut:
Usia Persentase
(p)
50 - 54 5 10.0
44 - 49 9 18.0
39 - 43 13 26.0
34 - 38 6 12.0
29 - 33 7 14.0
24 - 28 10 20.0
Total : 50 = N 100.0= ∑ p
7
Nilai (X) P Pk(b) Pk(a)
9 10,0 100,0= 10,0
8 15,5 90,0 25,5
7 49,5 74,5 75,0
6 25,0 25,0 100,0=
Total 100,0= - -
8
Frekuensi Data Tunggal ada dua macam,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal
yang semua skornya berfrekuensi 1, dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang
sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono Anas.2009: 46).
a. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya
Berfrekuensi 1.
Misalkan dari 10 orang Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir Semester dalam mata
kuliah Statistika Dasar,diperoleh nilai sebagai berikut tabel 2.9
Tabel 3.1. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Dalam Mata Kuliah
Statistika Dasar yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa.
Nilai F
(X)
50 1
65 1
67 1
70 1
72 1
75 1
80 1
87 1
88 1
90 1
Total 10 = N
9
Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut befrekuensi 1 dan semua
skor(nilai) yang ada itu berwujud Data Tunggal maka tabel di atas dinamakan:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1..
b. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau
Keseluruhan Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1
Misalkan dari sejumlah 40 orang murid Sekolah Menengah Pertama yang
menempuh ulangan harian dalam mata pelajaran matematika,diperoleh nilai hasil
ulangan sebagai berikut (nama murid tersebut tidak dicantumkan di sini):
5 8 6 4 6 7 9 6 4 5
3 5 8 6 5 4 6 7 7 10
4 6 5 7 8 9 3 5 6 8
10 4 9 5 3 6 8 6 7 6
Apabila data tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi,
maka langkah yang perlu ditempuh adalah:
Langkah Pertama :
Mencari Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest Score) H) dan Nilai
Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur nilai
hasil ulangan harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke bawah
sampai dengan 3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan
adalah seperti yang terlihat pada Tabel 3.2.
Langkah Kedua :
Menghitung frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari
(tallies); hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 3.2.).
Tabel 3.2. kita sebut Tabel Distribusi Data Tunggal yang seluruhan skornya
berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping seluruh skor (nilai)nya merupakan data
yang tidak dikelompokkan, maka seluruh skor yang ada itu masing-masing
berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono Anas.2009: 48-50).
2. Cara membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan.
Tabel distribusi frekuensi data kelompok digunakan untuk menyusun data yang
memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval
10
kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas
Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
75 70 75 60 65 60 45 55 75 70
60 65 60 55 65 65 65 80 75 85
80 75 65 65 75 80 65 65 75 65
80 65 70 75 75 65 85 85 65 75
untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka perlu
ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
6. Menentukan batas bawah kelas pertama , diambil dari data terkecil atau data
terkecil dikurangi 1
7. Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally
11
No
Kelas Interval Tally Frekuensi
Interval
1 45 – 51 |
2 52 – 58 ||
3 59 – 65 ||||| ||||| ||||| ||
4 66 – 72 |||
5 73 – 79 ||||| |||||
6 80 – 86 ||||| ||
Jumlah
jika frekuensi sudah di temukan, kolom tally dihilangkan saja, sehingga menjadi
tabel distribusi frekuensi.K =jumlah klas nterval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29 dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.
12
Berhubung Tabel Distribusi Frekuensi memiliki banyak kelemahan, maka
statistik menyediakan cara lain dalam penyajian data angka yaitu dengan membuat
grafik atau diagram.Grafik atau diagram memiliki keunggulan tertentu antara lain:
1) Penyajian data statistik melalui grafik tampak lebih menarik daripada melalui
Tabel Distribusi Frekuensi.
2) Grafik secara lebih cepat memperlihatkan gambaran umum dan menyeluruh
tentang sesuatu perkembangan, perubahan maupun perbandingan; tidak demikian
halnya dengan tabel.
3) Grafik yang dibuat menurut aturan yang tepat dan benar akan terasa lebih jelas
dan lebih dimengerti orang (Sudijono, 2008:59-60).
1. Pengertian Grafik
Grafik tidak lain adalah alat penyajian data statistik yang tertuang dalam
bentuk lukisan, baik lukisan garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam
penyajian data angka melalui grafik, angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan
garis, gambar atau lambang tertentu, dengan kata lain angka itu
divisualisasikan.
Grafik adalah merupakan visualisasi table. Table yang berupa angka
angka dapat disajikan / ditampilkan ke dalam bentuk gambar.Pengertian grafik
menurut beberapa ahli :Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan
bahwa Grafik merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variabel –
variable.
13
a. Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan bahwasannya grafik
merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variable-variabel.
b. Soedarso mengemukakan bahwa grafik merupakan bentuk penyajian visual
yang dipakai untuk membandingkan jumlah data pada saat – saat yang
berbeda.
c. J Supranto mengemukakan bahwa Grafik merupakan gambar-gambar yang
menunjukan secara visual data berupa angka (mengkin juga dengan symbol-
simbol) yang biasanya juga berasal dari table-tabel yang telah dibuat.
2. Bagian-baguan utama Grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian.
Ketiga belas bagian dimaksud adalah :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul grafik
d. Unit skala grafik
e. Angka skala grafik
f. Tanda skala grafik
g. Ordinat atau ordinal atau sumbu vertikal
h. Koordinat ( garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )
i. Abscis ( sumbu horisontal = sumbu mendatar = garis nol = garis awal
garis mula ).
j. Titik nol ( titik awal )
k. Lukisan grafik ( gambar grafik )
l. Kunci grafik ( keterangan grafik )
m. Sumber grafik ( sumber data )
3. Macam-macam Grafik
a. Grafik balok atau Grafik batang, ada 6 macam :
1. grafik balok tunggal
2. grafik balok ganda
3. grafik balok terbagi
4. grafik balok vertikal
5. grafik balok horizontal
6. grafik balok bilateral
b. Grafik lingkaran
14
c. Grafik gambar
d. Grafik peta
e. Grafik bidang
f. Grafik volume
g. Garfik garis , ada 3 macam :
1. grafik garis tunggal
2. grafik garis majemuk
3. grafik poligon.
h. Grafik ruang
Dari berbagai macam ragam grafik tersebut terdapat dua macam jenis grafik
yang sering dipergunakan , dalam kegiatan analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik poligon
dan (2) grafik histogram.
Yang biasanya digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan grafik
histogram. Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk kepentingan
melengkapi laporan administratif.
Distribusi frekuensi dapat juga berbentuk poligon frekuensi. Cara
penggambaran poligon frekuensi umunya dilakukan dengan jalan menentukan titik
tengah pada tiap-tiap persegi panjang lalu menghubungkannya dengan garis linier atau
dengan garis putus-putus.
Pada grafik histogram , histogram acapkali grafik frekuensi
bertangga. Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran
(distribusi) frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang. Histogram digunakan
untuk menggambarkan secara visual frekuensi data yang bersifat kontinu. Untuk data
yang berbentuk kategori, tampilan visual yang serupa disebut diagram batang.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai calon seorang pendidik tentunya sudah lazim jika kita akan
melakukan penelitian tentang problematika dalam proses pembelajaran dan mencari
solusinya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sudah seharusnya kita
memahami “Distribusi Frekuensi” serta pembuatan tabel dan grafiknya sebagai
penyajian data.
16
DAFTAR PUSTAKA
17