Anda di halaman 1dari 3

Nama : Via Waspia

NIM : 2287210007

Kelas : 4 – B / Pendidikan Khusus

MK : Bina Sosial Anak GETL

Review Drama Korea Juvenile Justice (2022)

Drama ini mengisahkan tentang seorang hakim yang membenci pelaku kejahatan anak
di bawah umur, bernama Sim Eun-seok (Kim Hye-soo). Ia baru dipindahkan ke pengadilan
anak di Distrik Yeonhwa. Hakim yang sebelumnya pernah menjadi wali korban dari kejahatan
anak dibawah umur tersebut akan menghadapi berbagai kasus yang melibatkan remaja dengan
berbagai kasus yang beragam.

Sim Eun-seok digambarkan sebagai seseorang dengan pribadi yang arogan, memiliki
tatapan tajam dan selalu mengeluarkan kalimat sarkas. Hal tersebut membuat citra dirinya
terkenal dengan vonis yang dijatuhkan secara maksimal tanpa toleransi, yang juga membuatnya
ditakuti oleh para pelaku kriminal anak. Sim Eun-seok memiliki tekad kuat untuk menghukum
mereka yang melakukan kejahatan. Di sisi lain, ada hakim bernama Cha Tae-joo (Kim Moo
Yeol) yang berhasil mengatasi kesulitan lingkungannya yang miskin dan akhirnya menjadi
hakim setelah mengikuti ujian kualifikasi sekolah menengah (setara dengan GED). Cha Tae
Joo berbeda 180 derajat dengan Sim Eun-seok, dia sangat percaya pada kesempatan kedua dan
percaya bahwa setiap orang bisa berubah menjadi lebih baik jika cerita mereka didengar.

‘Juvenile Justice’ memberikan tampilan dari berbagai kasus yang melibatkan anak-
anak dibawah umur dengan proses penyelesaian yang berbeda, namun hampir keseluruhan
kasusnya disebabkan oleh didikan orangtua yang terbilang tidak tepat. Drama ini juga
menitikberatkan segala permasalahan kepada orangtua yang dianggap sebagai pondasi utama
perilaku dan sikap anak terhadap lingkungan sekitarnya. Perceraian, perselingkuhan serta
kekerasan yang mereka lakukan menimbulkan dampak buruk pada tumbuh kembang anak
mereka. Namun, kebanyakan orangtua tidak sadar kalau perilaku yang mereka tunjukkan bisa
melahirkan sifat pembangkang anak yang lama-kelamaan dapat menjadikan mereka lebih
berani dalam bertindak. Semua permasalahan tersebut dirangkum melalui kasus permasalahan
yang hadir di drama ini.
Setiap anak yang melakukan tindakan kriminal, bersaksi kalau saja orangtua mereka
mau mendidik dengan benar maka kemungkinan mereka tidak akan melakukan aksi kejahatan
tersebut. Kasus yang dibahas di drama ini seakan menampar peran orangtua dalam mendidik
anak, rata-rata orangtua hanya ingin hasil akhir anaknya mendapat pecapaian yang tertinggi
tanpa peduli proses apa yang harus dilakukan sang anak.

‘Juvenile Justice’ menampilkan hukum pidana anak dan perlindungan pelaku kriminal
anak yang nyatanya masih terasa tumpul dan tidak berefek begitu besar terhadap para kriminal
anak yang sudah diberikan hukuman. Oleh sebab itu, hakim Sim Eun-seok hadir sebagai
pengingat bahwa hukum harus diberlakukan dengan tegas tanpa melihat umur dari para pelaku
kriminal, meskipun masih dibawah umur. Ia dengan berani memberikan vonis penuh atau
maksimal kepada pelaku kriminal anak. Banyak rintangan yang dihadapi Sim Eun-seok dalam
membentuk hukum yang menakutkan bagi para kriminal anak, pro dan kontra yang datang
bukan hanya dari wali korban maupun pelaku saja namun dari anggota DPR, pemerintah,
hingga hakim ketua pun turut terlibat dalam mengkritik langkah Sim Eun-seok. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa hukum yang berlaku masih belum tajam dan terlihat menakutkan,
meski pun vonis maksimal yang diberikan Sim Eun-seok terasa menakutkan namun tetap saja
ada beberapa pelaku kriminal anak yang lolos dari hukuman.

‘Juvenile Justice’ menyajikan isu-isu realistis yang sering terjadi di Korea, dengan
mengambil sudut pandang para kriminal anak. Penonton akan melihat bagaimana kenakalan
anak-anak di bawah umur yang tidak kalah brutal dan mengerikan daripada orang dewasa.
Drama ini dibuka dengan kasus pembunuhan yang menggegerkan satu wilayah, sebab
pembunuhan tersebut dilakukan oleh murid sekolah menengah berusia 13 dan 16 tahun yang
membunuh anak SD berusia 8 tahun dengan cara memutilasi tubuh korban. Parahnya lagi,
kedua pelaku tersebut tidak merasa bersalah sama sekali karena menganggap jika usia mereka
bisa menyelamatkan keduanya dari jeratan hukum. Hal itu lah yang membuat hakim Sim Eun-
seok membenci para pelaku kriminal anak, karena mereka terkesan meremehkan hukum yang
berlaku. Semua kasus tersebut tersaji dengan sajian yang harmonis, di setiap permasalahan
yang diatasi Sim Eun-seok semua masalah terselesaikan dengan hasil yang memuaskan. Meski
pun ada kasus yang tidak terselesaikan dengan kemauan Sim Eun-seok akibat campur tangan
dari hakim ketua.
Kesimpulan:

Drama Korea “Juvenile Justice” menggambarkan bahwa setiap tindakan serius


memiliki konsekuensi yang sama, terlepas dari jenis kelamin, latar belakang keluarga dan usia,
dan bagaimana hukum melindungi dan membantu para korban. Drama ini menekankan pada
prinsip bahwa ‘semua orang sama di mata hukum’. Cara parenting atau mendidik anak yang
orang tua terapkan, pasti akan berdampak pada tumbuh kembang sang buah hati. Karena itu,
penting dimanfaatkan ketika usia buah hati masih dini. Dalam parenting wajib memiliki
kesabaran hati yang luas. Jangan pernah lengah memberikan kasih sayang dan kepedulian tiada
henti kepada anak

Anda mungkin juga menyukai