Anda di halaman 1dari 13

I.

IDENTITAS
Institusi : SMK Golden Rancabungur
Tema : Kebekerjaan
Sub Tema : - Penerapan Komunikasi dalam Wawancara
- Personal Branding (menuju dunia kerja)
Kelas : XII (Dua belas)
Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Tahun Pelajaran : 2022 - 2023
Alokasi Waktu : 16 JP

II. INFORMASI UMUM


a. Sarana dan Prasarana
 Lab Kompetensi Keahlian
 Laptop/Nootebook/HP
 Koneksi Internet
 Sumber dari internet
 Kertas atau Buku
 Pulpen
 Pensil
b. Target Peserta Didik
 Peserta didik kelas XII (dua belas) regular untuk Semua Program Keahlian
c. Moda Pembelajaran Yang Digunakan
 Luring
d. Model Pembelajaran
 Project Base Learning (PJBL) pada saat pembelajaran
III. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertanyaan Pematik :
1. Apa yang anda ketahui tentang Wawancara Kerja?
2. Seberapa pentingnya Personal Branding bagi anda?

Aktivitas Projek
Tema : Kebekerjaan Sub Tema : Penerapan Komunikasi dalam Wawancara
Peserta Didik
Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Profil Pelajar Alokasi
Pancasila Waktu
Persiapan Mandiri, 16 JP
Guru mempersiapkan diri dengan berbagai Bernalar Kritis

pengetahuan tentang kemampuan


komunikasi dalam wawancara
Peserta didik mampu
Pelaksanaan
menerapkan teknik
a. Peserta didik memahami pentingnya
berkomunikasi dalam
teknik wawancara
menghadapi
b. Peserta didik dapat menunjukan potensi
wawancara di dunia
dirinya dalam konteks komunikasi
kerja.
melalui wawancara di dunia kerja.
c. Peserta didik dapat menerapkan metode
wawancara yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing bidang
pekerjaan.
Peserta didik mampu Persiapan Beriman, 16 JP
meningkatkan Guru membekali diri dengan berbagai bertakwa
personal branding pengetahuan tentang teknik personal kepada Tuhan
menuju dunia kerja, branding Yang Maha
melalui yang efektif sesuai dengan tuntunan Esa, dan
kiat-kiat yg akurat kecakapan dunia kerja. berakhlak
dan efektif. Pelaksanaan mulia,
Kreatif,
a. Menganalisis strategi personal branding Mandiri, dan
melalui kiat-kiat akurat dan efektif baik Bernalar Kritis.
secara langsung dan tidak langsung.
b. Meningkatkan kemampuan personal
branding melalui penerapan metode
yang selaras dalam mendukung
kegiatan usaha/pekerjaan.

Refleksi Kebekerjaan
Refleksi Guru Refleksi Peserta Didik
1. Menurut anda apakah metode yang 1. Menurut anda mengapa penting
digunakan untuk mencapai tujuan menguasai teknik komunikasi
aktifitas telah sesuai ? wawancara dalam persiapan kerja anda
2. Menurut anda, apakah aktifitas tema setelah lulus SMK?
telah berjalan sesuai dengan alur? 2. Menurut anda apa makna dari
Jelaskan! kemampuan menunjukan potensi diri
3. Menurut anda, apa kendala dan hambatan pada saat wawancara sebagai syarat
dalam melaksanakan aktifitas tema ini ? memasuki dunia kerja/kebekerjaan?
4. Menurut anda, apakah pesan dimensi 3. Menurut anda apakah kemampuan
Profil Pelajar Pancasila sudah tercapai ? berkomunikasi anda akan mempengaruhi
hasil wawancara sesuai dengan
kebutuhan masing-masing bidang
pekerjaan ?
4. Menurut anda kompetensi apa yang perlu
anda tingkatkan agar berhasil dalam
wawancara mengisi peluang kerja yang
ditawarkan?
LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)-1 Tugas
Penerapan komunikasi dalam wawancara 1. Bermain peran/roleplay teknik terbaik
Tujuan Pembelajaran : wawancara dunia kerja.
Peserta didik mampu menerapkan teknik
berkomunikasi dalam menghadapi wawancara
di dunia kerja

LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)-1 Tugas
Personal Branding 1. Menganalisis strategi personal branding
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu meningkatkan pesonal
branding menuju dunia kerja, melalui kiat-
kiat yang akurat dan efektif.

Rubrik Penilaian (1) Penerapan komunikasi dalam wawancara

MULAI BERKEMBA
SUB BELUM SANGAT
BERKEMBAN NG SESUAI
ELEME BERKEMBANG BERKEMBANG
DIMENSI G 30 % - < 60 HARAPAN
N < 30 % >90
% 60% - < 90 %
Mandiri Elemen Peserta Didik Peserta Didik Peserta Peserta Didik telah
(Percaya Regulasi belum sepenuhnya sudah mulai Didik telah sepenuhnya
diri, Diri mampu Membuat mampu mampu
tangguh Menyusun, rencana baru Menyesuaik Menyesuaikan dan
(resilient) menyesuaikan, dengan an dan mulai mulai
, dan mengadaptasi, menjalankan menjalankan
dan mengujicobakan dan rencana rencana
adaptif) berbagai strategi memodifikasi dan strategi dan strategi
dan strategi pengembang pengembangan
cara kerjanya yang sudah an dirinya dirinya
untuk dibuat ketika dengan dengan
membantu dirinya upaya mempertimb mempertimbangka
dalam sebelumnya angkan n
penyelesaian tidak minat dan minat dan tuntutan
tugas yang berhasil, serta tuntutan pada konteks
menantang menjalankan pada konteks belajar
kembali belajar maupun pekerjaan
tugasnya maupun yang
dengan pekerjaan akan dijalaninya di
keyakinan yang masa
baru. akan depan, serta
dijalaninya berusaha
di masa untuk mengatasi
depan, serta tantangan-
berusaha tantangan
untuk yang ditemui.
mengatasi
tantangan-
tantangan
yang
ditemui.
Berna Elemen Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
lar refleksi belum sudah mampu telah mampu telah sepenuhnya
Kritis pemikir sepenuhnya Menjelaskan Menjelaskan mampu
(Mere an dan mampu asumsi yang alasan Menjelaskan
fleksi proses Memberikan digunakan, untuk alasan
dan berpikir alasan dari menyadari mendukung untuk mendukung
meng hal yang kecenderungan pemikirannya pemikirannya dan
evalu dipikirkan, dan dan memikirkan
asi serta menyadari konsekuensi memikirkan pandangan
pemik kemungkinan bias pada pandangan yang mungkin
irann adanya pemikirannya, yang berlawanan
ya bias pada serta mungkin dengan
sendir pemikirannya berusaha berlawanan pemikirannya dan
i) sendiri mempertimbang dengan mengubah
kan pemikirannya pemikirannya
perspektif yang dan jika diperlukan.
berbeda mengubah
pemikirannya
jika
diperlukan.
Rubrik Penilaian (2) Personal Branding

MULAI BERKEMBA
SUB BELUM SANGAT
BERKEMBAN NG SESUAI
ELEME BERKEMBANG BERKEMBANG
DIMENSI G 30 % - < 60 HARAPAN
N < 30 % >90
% 60% - < 90 %
Mandiri Elemen Peserta Didik Peserta Didik Peserta Peserta Didik telah
(Percaya Regulasi belum sepenuhnya sudah mulai Didik telah sepenuhnya
diri, Diri mampu Membuat mampu mampu
tangguh Menyusun, rencana baru Menyesuaik Menyesuaikan dan
(resilient) menyesuaikan, dengan an dan mulai mulai
, dan mengadaptasi, menjalankan menjalankan
dan mengujicobakan dan rencana rencana
adaptif) berbagai strategi memodifikasi dan strategi dan strategi
dan strategi pengembang pengembangan
cara kerjanya yang sudah an dirinya dirinya
untuk dibuat ketika dengan dengan
membantu dirinya upaya mempertimb mempertimbangka
dalam sebelumnya angkan n
penyelesaian tidak minat dan minat dan tuntutan
tugas yang berhasil, serta tuntutan pada konteks
menantang menjalankan pada konteks belajar
kembali belajar maupun pekerjaan
tugasnya maupun yang
dengan pekerjaan akan dijalaninya di
keyakinan yang masa
baru. akan depan, serta
dijalaninya berusaha
di masa untuk mengatasi
depan, serta tantangan-
berusaha tantangan
untuk yang ditemui.
mengatasi
tantangan-
tantangan
yang
ditemui.
Berna Elemen Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik Peserta Didik
lar refleksi belum sudah mampu telah mampu telah sepenuhnya
Kritis pemikir sepenuhnya Menjelaskan Menjelaskan mampu
(Mere an dan mampu asumsi yang alasan Menjelaskan
fleksi proses Memberikan digunakan, untuk alasan
dan berpikir alasan dari menyadari mendukung untuk mendukung
meng hal yang kecenderungan pemikirannya pemikirannya dan
evalu dipikirkan, dan dan memikirkan
asi serta menyadari konsekuensi memikirkan pandangan
pemik kemungkinan bias pada pandangan yang mungkin
irann adanya pemikirannya, yang berlawanan
ya bias pada serta mungkin dengan
sendir pemikirannya berusaha berlawanan pemikirannya dan
i) sendiri mempertimbang dengan mengubah
kan pemikirannya pemikirannya
perspektif yang dan jika diperlukan.
berbeda mengubah
pemikirannya
jika
diperlukan.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Wawancara Kerja
1. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang dilakukan oleh
pewawancara dan narasumber. Ada juga yang mengatakan bahwa definisi wawancara adalah
suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik
secara langsung maupun jarak jauh, untuk membahas dan menggali informasi tertentu guna
mencapai tujuan tertentu pula.
Wawancara (interview) memiliki tujuan yang jelas dan memiliki makna yang melebihi
maksud dari percakapan biasa. Proses wawancara ini terjadi dengan adanya komunikasi bolak-
balik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, untuk menggali topik tertentu yang
dibahas.
2. Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
a. Charles Stewart dan W.B. Cash
Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash pengertian Wawancara adalah proses interaksi
dengan sebuah tujuan serius yang memiliki maksud dan tujuan untuk bertukar perilaku dan
melibatkan aktivitas tanya jawab.
b. Denzig
Menurut Denzig pengertian wawancara adalah suatu kegiatan yang dipandu dan rekaman
pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan, di mana seseorang mendapat informasi dari
orang lain.
c. Arikunto
Menurut Arikunton pengertian wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara
untuk mendapatkan informasi dari terwawancara.

3. Fungsi Wawancara
Seperti yang disebutkan pada definisi wawancara di atas, fungsi wawancara secara umum
adalah untuk menggali informasi dari narasumber. Selengkapnya, berikut ini adalah beberapa fungsi
wawancara tersebut:

a. Menghindari kesalahan informasi/ data yang simpang siur


b. Informasi/ data dari hasil wawancara merupakan pelengkap informasi awal
c. Memperoleh informasi secara komprehensif, akurat, jujur, dan mendalam
d. Mendapatkan informasi dan data yang objektif dan berimbang
e. Menggali kemunkinan adanya perspektif baru atas suatu masalah

4. Tujuan Wawancara
Tujuan wawancara secara umum adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dari
narasumber dengan menyampaikan beberapa pertanyaan tertentu kepada narasumber.

Secara khusus, berikut ini adalah beberapa tujuan wawancara:


a. Untuk menggali dan mendapatkan informasi atau data dari orang pertama (primer).
b. Untuk melengkapi informasi/ data yang dikumpulkan dari teknik pengumpula data lainnya
c. Untuk mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan data lainnya
5. Jenis-Jenis Wawancara
a. Wawancara Terpimpin
Ini adalah jenis wawancara dimana pewawancara sudah memiliki daftar pertanyaan yang
lengkap dan terinci untuk diajukan kepada narasumber.

b. Wawancara Bebas Terpimpin


Ini adalah jenis wawancara dimana pewawancara melakukan kombinasi antara
wawancara terpimpin dengan wawancara bebas, dimana pelaksanaannya sesuai dengan pedoman
mengenai topik yang dibahas.

c. Wawancara Bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara dimana pewawancara bebas memberikan
pertanyaan kepada responden, namun harus tetap memperhatikan kaitan antara pertanyaan
dengan data yang diperlukan. Pada wawancara bebasa terkadang pertanyaan menjadi tak
terkendali jika tidak berhati-hati.

6. Ciri-Ciri Pewawancara
Seorang pewawancara harus bisa membangun suasana yang kondusif dan tidak kaku
selama wawancara. Dengan begitu, responden atau narasumber dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan. Berikut ini adalah sikap-sikap yang harus dimiliki seorang
pewawancara:
a. Netral
Pewawancara harus bisa bersikap netral, dalam artian tidak memberikan komentar setuju
atau tidak setuju terhadap pernyataan yang disampaikan oleh narasumber. Tugas utama
pewawancara adalah mengajukan pertanyaan dan merekam semua keterangan yang disampaikan
narasumber.
b. Ramah
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang menarik minat responden atau
narasumber. Hal ini biasanya dilakukan dengan membuat sebuah narasi terkait pertanyaan yang akan
disampaikan.
c. Adil
Pewawancara harus dapat menempatkan diri sebagai orang yang netral dan memperlakukan
responden dengan sama. Dengan kata lain, pewawancara tetap sopan dan menghormati semua
narasumber tidak perduli bagaimanapun keadaannya.
d. Menghindari Ketegangan
Pewawancara sebaiknya menghindari ketegangan dalam proses wawancara, sehingga
responden tidak merasa dihakimi atau diuji. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan pertanyaan
yang sesuai dengan topik dan terarah.
B. Personal Branding
1. Pengertian Personal Branding
Pengertian personal branding adalah strategi untuk membentuk citra diri sendiri sehingga
masyarakat atau orang lain dapat menilainya dari prestasi dan pencapaian yang dimiliki. Bisa
dibilang ini merupakan kesempatan Anda menampilkan keunikan serta ciri khas diri Anda.
Farco Siswiyanto Raharjo dalam buku The Master Book of Personal
Branding menyatakan bahwa arti personal branding adalah cara seseorang mengambil kendali
penilaian orang lain atas diri individu tersebut.Jadi, pada dasarnya siapapun membutuhkan
branding, baik itu pengusaha, peneliti, programmer, penulis, influencer, bahkan mahasiswa
sekalipun.

2. Tujuan Personal Branding


Tujuan personal branding adalah memikat serta meningkatkan kepercayaan orang lain
terhadap diri individu tersebut. Selain itu, beberapa alasan berikut juga menjelaskan betapa
pentingnya personal branding dibangun.
a. Pengembangan kepercayaan
Pentingnya membangun branding pada diri sendiri yakni dapat menciptakan kepercayaan
terhadap orang lain. Orang akan merasa lebih nyaman dan percaya pada Anda walaupun belum
pernah bertemu sebelumnya secara langsung, sebab Anda sudah dikenal baik oleh banyak orang.

b. Membangun kredibilitas
Manfaat personal branding adalah membangun kredibilitas diri sendiri. Dengan memiliki
branding yang bagus, maka secara tidak langsung rasa hormat, kekaguman, dan kepercayaan
publik akan muncul dengan sendirinya.

c. Membangun rasa percaya diri


Salah satu alasan mengapa membangun branding pada diri sendiri itu penting adalah
karena dapat meningkatkan rasa percaya diri pada individu tersebut. Ini dikarenakan Anda lebih
semangat, percaya dengan keahlian yang dimiliki, dan maksimal dalam mengerjakan sesuatu.

d. Memperluas koneksi
Dengan membangun citra diri yang baik, maka Anda bisa lebih mudah
meningkatkan exposure, lho! Terlebih jika Anda aktif melakukan networking. Alhasil koneksi
Anda makin luas, bahkan hingga ke luar bidang yang Anda tekuni.

e. Menunjukkan diri sendiri apa adanya


Tujuan personal branding adalah untuk menunjukkan Anda apa adanya. Sebab Anda
membangun branding diri sendiri, bukan orang lain. Anda tidak bisa membuat kepribadian palsu
yang sebenarnya sama sekali bukan Anda. Branding membantu seseorang menjadi otentik,
sehingga lebih mudah dalam memenuhi hal-hal dalam hidupnya.
3. Cara membangun personal branding yang baik
a. Cari tahu siapa Anda
Pertama-tama Anda perlu tahu siapa diri Anda, apa kelebihan dan keunikan yang
Anda miliki dibanding orang lain. Buatlah daftar pertanyaan untuk ditanyakan pada diri
sendiri, misalnya:

 Bidang pekerjaan apa yang Anda kuasai


 Apa motivasi Anda
 Apa yang orang lain puji tentang Anda
 Proyek apa yang berulang-ulang membutuhkan bantuan Anda
 Peran apa yang sekiranya menguras energi Anda
 Proyek mana yang memerlukan waktu berjam-jam tanpa Anda merasa lelah
Apabila Anda kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, coba tanyakan
pada keluarga, teman, atau rekan kerja bagaimana mereka menggambarkan diri Anda.
Dengan begitu, Anda bisa lebih paham tentang berbagai aspek kepribadian diri dan
mengambil keputusan yang tepat untuk membangun branding.

b. Tentukan tujuan yang jelas


Menentukan tujuan yang jelas adalah cara membangun citra diri berikutnya. Setelah
berhasil menemukan kelebihan dan keunikan diri sendiri, Anda perlu menentukan tujuan
yang hendak dicapai. Seperti apa Anda ingin dilihat oleh orang lain nantinya? Sebagai
seorang yang dapat dipercaya dalam segala hal, sebagai seorang expert dalam bidang Anda,
atau yang lain?

Dengan begitu, Anda bisa menentukan strategi tepat untuk membentuk persepsi masyarakat
atas diri Anda.

c. Jaga konsistensi
Membangun personal branding artinya Anda ingin orang lain mengenal Anda
sebagai pribadi yang unik. Untuk bisa mewujudkannya, Anda perlu membangun
kepercayaan publik dengan cara bersikap konsisten dalam menunjukkan citra diri tersebut.

d. Buat konten yang sesuai dengan style Anda


Bagi Anda yang gemar bermain media sosial, ada baiknya memanfaatkan platform
tersebut untuk membangun branding diri sendiri. Misalnya buatlah konten yang sesuai
dengan style Anda.
Tunjukkan kreativitas atau kemampuan Anda melalui media sosial, seperti public
speaking, mendesain, dan lain sebagainya. Dengan begitu orang lain akan impress terhadap
Anda. Contoh personal branding yang bisa Anda jadikan inspirasi, misalnya Gari Cruze. Ia
adalah seorang copywriter asal Amerika Serikat. Untuk memperkuat brandingnya, Gari
membuat blog tentang hasil kerjanya selama ini dengan berbagai brand seperti P&G dan
Slack. Jadi ketika ada orang lain ingin menggunakan jasanya, mereka dapat melihat kualitas
kerja Gari melalui blog tersebut.
e. Perluas relasi
Memperluas relasi atau networking merupakan bagian dari cara membangun
branding yang penting. Mempunyai banyak relasi akan membantu Anda menemukan hal-hal
baru dan insight yang mungkin belum pernah Anda ketahui sebelumnya. Jika Anda
memberikan kesan baik dan profesional terhadap relasi Anda, bukan tidak mungkin mereka
dapat menjadi orang-orang yang bisa membuat branding diri Anda makin kuat.

https://info.populix.co/articles/personal-branding/#:~:text=Tujuan%20personal
%20branding%20adalah%20untuk,memenuhi%20hal%2Dhal%20dalam%20hidupnya.

https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html

Anda mungkin juga menyukai