Anda di halaman 1dari 24

MODUL AJAR KOMUNIKASI BISNIS

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : GURU BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 BREBES
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS/FASE : XI / FASE F
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
WAKTU : 72 JP
ELEMEN : Komunikasi Bisnis
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase F, peserta didik mampu
memahami etika bisnis, melakukan negosiasi
bisnis dan melakukan presentasi bisnis.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang komunikasi
bisnis.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa
dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah.
Bertakwa dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa
diawal dan akhir pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain,
mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif, bernalar kritis dalam
menyelesaikan masalah (menuangkan dalam pembelajaran berbasis projek nyata
sebagai simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : PowerPoint Marketing, Laptop dan LCD
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik online maupun offline, media internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular/tipikal : dapat menganalisis ruang lingkup
komunikasi bisnis.
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi ruang lingkup
komunikasi bisnis
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan SINTAK Merdeka
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat memahami ruang lingkup komunikasi bisnis.
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat.
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari
pengalaman masa lalu.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang anda ketahui tentang ruang lingkup komunikasi bisnis?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru.
c. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
d. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan
dalam semua kegiatan.
e. Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang
kelas.
2. Inti (375 menit)
a. Mulai diri
1) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

b. Eksplorasi konsep
1) Guru menjelaskan materi tentang ruang lingkup komunikasi bisnis

c. Ruang kolaborasi
1) Peserta didik mendiskusikan tentang ruang lingkup komunikasi
bisnis
2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
3) Peserta didik mengumpulkan hasil presentasi.
4) Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu
kelompok yang merasakan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demonstrasi kontektual peserta didik diminta
menjelaskan ruang lingkup komunikasi bisnis

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan
berikut secara individu.
Apa yang kalian ketahui tentang ruang lingkup komunikasi bisnis?
3. Penutup (15 menit)
a. Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengumpulkan tugas
b. Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
c. Guru melakukan senam profil pelajar pancasila.
d. Menutup dengan doa bersama-sama.
MODUL AJAR MARKETING

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : GURU BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 BREBES
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS/FASE : XI / FASE F
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
WAKTU : 72 JP
ELEMEN : Komunikasi Bisnis
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase F, peserta didik mampu
memahami etika bisnis, melakukan negosiasi
bisnis dan melakukan presentasi bisnis.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang komunikasi
bisnis.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa
dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah.
Bertakwa dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa
diawal dan akhir pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain,
mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang
pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan
passion), bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah (menuangkan dalam
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : PowerPoint Marketing, Laptop dan LCD
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik online maupun offline, media internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular/tipikal : dapat menganalisis etika bisnis
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi etika bisnis
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan SINTAK Merdeka
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat memahami tentang etika bisnis

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat.
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari
pengalaman masa lalu.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Apa yang kalian ketahui tentang etika dalam berbisnis?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru.
c. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
d. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan
dalam semua kegiatan.
e. Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang
kelas.
2. Inti (375 menit)
a. Mulai diri
1) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

b. Eksplorasi konsep
1) Guru menjelaskan materi tentang etika bisnis

c. Ruang kolaborasi
1) Peserta didik mendiskusikan tentang etika bisnis
2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
3) Peserta didik mengumpulkan hasil presentasi.
4) Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu
kelompok yang merasakan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demonstrasi kontektual peserta didik diminta
menjelaskan tentang etika bisnis

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan
berikut secara individu.
Apa yang kalian ketahui tentang etika bisnis?

3. Penutup (15 menit)


a. Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengumpulkan tugas
b. Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
c. Guru melakukan senam profil pelajar pancasila.
d. Menutup dengan doa bersama-sama.
MODUL AJAR MARKETING

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : GURU BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 BREBES
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS/FASE : XI / FASE F
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
WAKTU : 72 JP
ELEMEN : Komunikasi Bisnis
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase F, peserta didik mampu
memahami etika bisnis, melakukan negosiasi
bisnis dan melakukan presentasi bisnis.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang komunikasi
bisnis.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa
dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah.
Bertakwa dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa
diawal dan akhir pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain,
mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang
pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan
passion), bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah (menuangkan dalam
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : PowerPoint Marketing, Laptop dan LCD
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik online maupun offline, media internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular/tipikal : dapat menganalisis cara melakukan
negosiasi bisnis
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi cara melakukan
negosiasi bisnis
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan SINTAK Merdeka
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat melakukan negosiasi bisnis

H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat.
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari
pengalaman masa lalu.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana cara melakukan negosiasi bisnis.

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 3
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru.
c. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
d. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan
dalam semua kegiatan.
e. Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang
kelas.

2. Inti (375 menit)


a. Mulai diri
1) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

b. Eksplorasi konsep
1) Guru menjelaskan materi tentang cara melakukan negosiasi bisnis

c. Ruang kolaborasi
1) Peserta didik mendiskusikan tentang cara melakukan negosiasi
bisnis
2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
3) Peserta didik mengumpulkan hasil presentasi.
4) Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu
kelompok yang merasakan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demonstrasi kontektual peserta didik diminta
menjelaskan cara melakukan negosiasi bisnis

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan
berikut secara individu.
Bagaimana cara melakukan negosiasi bisnis?

3. Penutup (15 menit)


a. Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengumpulkan tugas
b. Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
c. Guru melakukan senam profil pelajar pancasila.
d. Menutup dengan doa bersama-sama.
MODUL AJAR MARKETING

A. IDENTITAS MODUL
NAMA GURU : GURU BISNIS DARING DAN PEMASARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 1 BREBES
JENJANG PENDIDIKAN : SMK
KELAS/FASE : XI / FASE F
TAHUN PELAJARAN : 2022/2023
WAKTU : 72 JP
ELEMEN : Komunikasi Bisnis
CAPAIAN PEMBELAJARAN : Pada akhir fase F, peserta didik mampu
memahami etika bisnis, melakukan negosiasi
bisnis dan melakukan presentasi bisnis.

B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus mempelajari tentang komunikasi
bisnis.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Profil pelajar pancasila yang dipelajari dalam modul ini antara lain beriman bertakwa
dan berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah.
Bertakwa dan berakhlak mulia (dituangkan dalam sikap dan tingkah laku berdoa
diawal dan akhir pembelajaran, menghargai perbedaan pendapat orang lain,
mandiri (dituangkan dalam tugas individu). Kreatif (menuangkan dalam ide peluang
pasar dan usaha di bidang seni dan ekonomi kreatif untuk membangun visi dan
passion), bernalar kritis dalam menyelesaikan masalah (menuangkan dalam
pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan).

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Alat : PowerPoint Marketing, Laptop dan LCD
2. Prasarana : Modul bahan ajar baik online maupun offline, media internet

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik regular/tipikal : dapat melakukan presentasi bisnis
Peserta didik dengan kesulitan belajar : dapat mengidentifikasi cara melakukan
presentasi bisnis.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi : dapat melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PjBL dengan SINTAK Merdeka
Moda pembelajaran : Blended learning

G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat melakukan presentasi bisnis
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
1. Manusia dapat mengambil makna kehidupan dari apa yang dilihat.
2. Manusia dapat mengambil hikmah atau makna dengan belajar dari
pengalaman masa lalu.

I. PERTANYAAN PEMANTIK
Bagaimana cara melakukan presentasi bisnis?

J. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Guru menyiapkan materi pembelajaran dan lembar penilaian

K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 4
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama
b. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama
dengan guru.
c. Memotivasi peserta didik untuk lebih fokus dan semangat dalam
mengikuti pembelajaran secara tatap muka.
d. Mengingatkan peserta didik agar selalu mematuhi protokol kesehatan
dalam semua kegiatan.
e. Mengecek kerapian berpakaian, kebersihan diri peserta didik dan ruang
kelas.
2. Inti (375 menit)
a. Mulai diri
1) Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik

b. Eksplorasi konsep
1) Guru menjelaskan materi tentang cara melakukan presentasi
bisnis.

c. Ruang kolaborasi
1) Peserta didik mendiskusikan tentang cara melakukan presentasi
bisnis.
2) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
3) Peserta didik mengumpulkan hasil presentasi.
4) Guru mengamati jalannya diskusi dan berkeliling membantu
kelompok yang merasakan kesulitan.

d. Demonstrasi kontekstual
Untuk melakukan demonstrasi kontektual peserta didik diminta
mengidentifikasi cara melakukan presentasi bisnis.

e. Refleksi terbimbing
Untuk melakukan refleksi terbimbing peserta didik menjawab pertanyaan
berikut secara individu.
Bagaimana cara melakukan presentasi bisnis.
3. Penutup (15 menit)
a. Menyampaikan ke peserta didik untuk selalu mengumpulkan tugas
b. Membuat kesimpulan bersama dengan peserta didik
c. Guru melakukan senam profil pelajar pancasila.
d. Menutup dengan doa bersama-sama.
A. ASESMEN
Jenis asesmen menggunakan diagnostik, formatif dan sumatif beserta lembar
penilaiannya.
1. Diagnostik
a. Diagnostik non kognitif
b. Diagnostik formatif dan sumatif
2. Sumatif
B. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Penilaian Presentasi
2. Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai hasil pengamatan.
Presentasi
No Nama Siswa Penyaji Penguasaan Tanggapan
materi materi
1. KB B SB KB B SB KB B SB
2.
3.
4.
5. Dst

Keterangan
Kode Item Pengisian Skor
KB Kurang Baik 50 – 65
B Baik 66 – 80
SB Sangat Baik 81 – 100

3. Lembar Penilaian Diskusi kelompok


Kelompok …..
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Menyelesaikan tugas kelompok dengan baik
2 Kerja sama kelompok (komunkasi)
3 Hasil Tugas (relevansi dengan bahan)
4 Pembagian job
5 Sistematisasi pelaksanaan

Keterangan:
81 – 100 = Memuaskan (M)
71 – 80 = Baik (B)
61 – 70 = Cukup (C)
45 – 60 = Kurang (K)
4. Lembar Penilaian Diskusi (Individu)
Nama siswa.................
No Aspek yang Dinilai
M B C K
1 Berani mengemukakan pendapat
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Inisiatif
4 Keaktifan
5 Jiwa kepemimpinan
6 Bermani peran
Keterangan:
81 – 100 = Memuaskan (M)
71 – 80 = Baik (B)
61 – 70 = Cukup (C)
45 – 60 = Kurang (K)

C. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
Perencanaan Bisnis

1. Ruang Lingkup Komunikasi Bisnis


Definisi Komunikasi Bisnis
Philips Kotler yang dikenal dengan Bapak ilmu pemasaran mendefinisikan
komunikasi bisnis sebagai suatu kegiatan manusia yang bertujuan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Indikasi
paling dekat disini adalah proses komunikasi dalam bidang pemasaran atau
perniagaan
Djoko Purwanto tokoh komunikasi bisnis Indonesia memberikan pemahaman
terkait komunikasi bisnis sebagai proses komunikasi yang dipakai dalam
dunia bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi baik
komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Nah, dari pengertian ini kita melihat bahwa komunikasi bisnis tidak hanya
bersifat verbal namun juga dapat dijalankan melalui sinyal atau lambang
seperti gambar, logo maupun artefak lainnya.

Unsur Komunikasi Bisnis


Melihat komunikasi bisnis adalah sebuah proses maka tentu memiliki unsur-
unsur yang membuatnya menjadi suatu proses yang terencana. Beberapa
unsur komunikasi bisnis diantaranya adalah
a. Tujuan
b. Pertukaran
c. Berisi informasi, gagasan, opini atau instruksi
d. Symbol dan sinyal
e. Menggunakan saluran personal dan non personal
f. Memiliki target dan tujuan

Tujuan Komunikasi Bisnis


Dari pengertian diatas kita dapat menerka tujuan dari komunikasi bisnis.
Diolah dari berbagai sumber, setidaknya ada 4 tujuan pokok dari komunikasi
bisnis yaitu
a. Memberi informasi.
Komunikasi bisnis paling simple adalah komunikasi yang sifatnya
informatif seperti contoh adalah memberi informasi terkait harga, atau
informasi terkait dimana bias mendapatkan barang
b. Melakukan persuasi.
Fungsi persuasi ini dapat kita maknai bahwa komunikasi bisnis memiliki
tujuan untuk mempengaruhi, contohnya adalah untuk mengajak
menggunakan produk, untuk membeli produk atau untuk melakukan
sesuatu
c. Melakukan kolaborasi atau integrative
Fungsi ini menunjukkan bahwa komunikasi bisnis memiliki tujuan untuk
menjalin kerjasama atau menjalankan kolaborasi untuk mencapai tujuan
yang diinginkan
d. Melakukan regulatori.
Fungsi regulator dapat dimaknai sebagai fungsi untuk mengatur,
misalkan adalah komunikasi yang sifatnya petunjuk, guide line atau
panduan untuk melakukan sesuatu

Ruang Lingkup
Komunikasi bisnis juga mempunyai ruang lingkup yaitu komunikasi bisnis
internal dan komunikasi bisnis yang sifatnya eksternal.

Komunikasi bisnis internal merupakan komunikasi yang terjalin antar


individu dalam satu institusi/ organisasi atau perusahaan sebagai contoh
adalah antara apemilik dengan karyawan, antara seorang manager dengan
karyawan dan antar karyawan.
Komunikasi bisnis eksternal merupakan komunikasi bisnis yang terjadi
antara anggota organisasi/ perusahaan dengan pihak luar. Sebagai contoh
adalah antara seorang direktur dengan pemasok, antara manager dengan
reseller atau agen atau antara perusahaan dengan konsumen
Pemahaman diatas merujuk pada komunikasi bisnis merupakan kemampuan
yang dapat dipelajari, kemampuan profesional yang membutuhkan skill. Tentu
ini sangat penting karena kita dalam komunikasi bisnis akan berhubungan
dengan banyak orang dan memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan
termasuk kebutuhan bagi perusahaan untuk meyakinkan pasar atau
konsumen.

Strategi Komunikasi Bisnis


Menghadapi pasar atau konsumen juga bukan hal yang mudah dalam
komunikasi bisnis. Diperlukan perencanaan dan strategi yang tepat untuk
dapat menjalankan komunikasi bisnis yang efektif. Strategi ini sama dengan
konsep ilmu komunikasi pada dasarnya; yaitu mengenali target sasaran,
menentukan media dan strategi pendekatan yang dapat diterima baik oleh
pasar
Analisis khalayak dalam komunikasi bisnis merupakan upaya untuk mengenal
karakter dari khalayak berdasarkan 3 poin besar; yaitu demografi, demand
dan tren yang sedang berkembang.
Demand merupakan kebutuhan atau keinginan dari pasar yang dapat
digunakan dalam mendesain produk sekaligus komunikasi yang akan
disodorkan. Biasanya produk muncul juga karena adanya demand atau
keinginan pasar.
Trend ini merujuk apa yang sedang hits, disukai dan diterima pasar. Trend
merupakan perilaku atau persepsi mayoritas yang sedang menguasai market
share
Demografi dalam komunikasi bisnis adalah pengelompokan target konsumen
( audiens) berdasarkan berbagai kriteria diantaranya adalah jenis kelamin,
umur , tingkat pendidikan, tempat tinggal, status sosial, status ekonomi, gaya
hidup (lifestyle), habit (kebiasaan) maupun cara mengkonsumsi media.
Pengelompokan ini digunakan untuk strategi melakukan pendekatan guna
menunjang agar komunikasi bisnis yang dilakukan efektif dan efisien.
Komunikasi bisnis memiliki berbagai tahapan yang dilalui. Dimulai dari
perencanaan pesan bisnis. Pesan pun harus direncanakan agar komunikasi
yang dijalankan tepat sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Setelah perencanaan maka pesan bisnis juga memerlukan pengorganisasian
bahkan pada tahap ketika dapat menjalani fase revisi pesan jika dibutuhkan.
Kategorisasi pesan juga harus jelas apakah pesan ini merupakan pesan
informative, pesan persuasive atau pesan yang ditujukan untuk menjalin
kerjasama dengan pihak lain.
Khususnya terkait pesan persuasive maka memerlukan pendekatan yang
melibatkan psikologikal dari konsumen, karena bertujuan untuk mengubah
persepsi dan membuat target mau untuk menggunakan produk atau
menjalankan apa yang kita mau. Untuk mengenal audiens setidaknya kita
harus melakukan analisis berikut untuk memastikan strategi kita tepat
a. Memahami profil audiens
b. Mengenali siapa penerima primer dari pesan yang kita buat
c. Menentukan jumlah serta komposisi audiens kita
d. Mengukur tingkat pemahaman audiens
e. Memperkirakan berbagau reaksi yang mungkin muncul atas pesan kita

Mencari tau seberapa besar kebutuhan informasi audien tehadap kita. Pesan
dalam komunikasi bisnis ini bentuknya juga sangat beragam. Tidak hanya
kata kata yang sifatnya slogan, jingle, tagline atau kata kata yang sifatnya
lugas dan langsung. Desain, logo, bentuk, warna bahkan aroma dalam
komunikasi bisnis dapat dikategorikan sebagai pesan
Komunikasi bisnis merupakan skill yang harus dipelajari. Bukan hanya skill
untuk bekerja menganalisis atau merencanakan namun juga kemampuan-
kemampuan teknis lainnya. Seperti melakukan presentasi bisnis, membuat
materi presentasi yang baik, kemampuan melakukan lobby serta negosiasi.
Komunikasi bisnis juga menuntuk kita untuk dapat melakukan pemetaan
tentang potensi masalah yang dapat menjadi hambatan dalam komunikasi.
Hambatan jika dibiarkan tentu akan membawa kita kepada kegagalan. Maka
dari itu dalam komunikasi bisnis kita diharuskan bisa menjadi problem solver
dengan kemampuan untuk mengatasi hambatan yang mungkin muncul. Ada
kalanya kita diminta untuk melakukan riset bisnis. Riset ini sangat berguna
baik untuk perencanaan, monitoring sampai pada proses evaluasi. Riset dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara, kuesioner, polling atau survey.
Sebagai contoh adalah survey tentang kepuasan pelanggan tentang produk
kita atau layanan jasa yang diberikan.
https://kelaskomunikasi.com/komunikasi-bisnis/

2. Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis
Dalam menjalankan bisnis bersama dengan stakeholder, perusahaan harus
memastikan hubungan yang terjalin di antaranya selalu baik. Solusi dari
masalah tersebut adalah menerapkan prinsip etika berbisnis dalam
perusahaan.
Etika bisnis adalah segala sesuatu tentang pedoman norma bagi sebuah
perusahaan dalam mengambil keputusan. Dengan terjaganya hubungan baik
antara perusahaan dan stakeholder melalui implementasi prinsip etika,
potensi usaha untuk berkembang juga semakin terjamin.

Pengertian Teori Etika Bisnis Menurut para Ahli


Sebagai referensi tambahan, berikut sejumlah definisi teori etika bisnis
menurut para ahli yang bisa Anda pelajari.
a. Yosephus, etika berbisnis adalah penerapan moral dalam bidang
ekonomi, utamanya industri bisnis.
b. Muslich, menurutnya etika yang ada dalam dunia bisnis adalah sebuah
pengetahuan seseorang tentang bagaimana cara yang ideal untuk
mengelola bisnis yang berdasar pada norma moral secara umum.
c. Hill and Jones, etika dalam bisnis adalah bekal bagi setiap pemimpin
sebagai pertiimbangan pengambilan keputusan yang strategis dan
berdasar moral.

Teori Etika Bisnis


Secara umum, teori ini memang berbicara tentang bagaimana perilaku
berbisnis yang baik dan sesuai dengan norma. Namun, ada empat teori besar
yang juga dipelajari dalam konsep tersebut. Baca selengkapnya tentang
penjelasan empat teori etika dalam bisnis berikut ini.
a. Teori keutamaan
Teori pertama adalah tentang keutamaan memandang bagaimana
seseorang bersikap. Perilaku atau sikap baik seseorang akan
menciptakan watak dan karakter yang baik secara moral juga.
b. Teori hak
Seperti pembahasan etika pada umumnya, teori hak berbicara
mengenai sesuatu yang pantas dan harus didapatkan oleh seorang
individu. Sehingga jika dilihat dari segi bisnis, segala keputusan yang
diambil perusahaan tidak boleh melanggar hak seseorang.
c. Teori deontologi
Teori deontologi dalam etika bisnis menekankan tentang kewajiban
seseorang untuk berperilaku sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan. Misalkan Anda bekerja dalam sebuah perusahaan dan
bertugas untuk menangani pemasaran produk, maka sesuai teori
deontologi dalam etika bisnis, Anda harus melakukan tugas tersebut
dengan baik.
d. Teori teleologi
Kata teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Telos” yang berarti
tujuan atau akhir. Teori ini menganggap bisnis etis adalah yang berhasil
menciptakan keseimbangan dengan baik hingga pada tujuan terakhir.
Sehingga dalam kata lain, teori ini mendasarkan konsep kebaikan.

Prinsip Etika Bisnis


Selain empat teori besar tersebut, adapun prinsip etika yang harus dijalankan
selama penerapannya. Populix telah merangkum sejumlah prinsip utama
dalam poin berikut ini.
a. Otonomi
Seperti yang kita tahu, kompetensi seorang pelaku bisnis dalam
mengambil keputusan haruslah baik. Prinsip otonomi memandang hal
tersebut sebagai wewenang perusahaan sepenuhnya. Sehingga, visi
dan misi yang disusun membawa dampak baik pada kesejahteraan
karyawan dan stakeholder perusahaan.
b. Equilibrium
Berhubungan dengan otonomi pelaku bisnis, segala keputusan yang
diambil juga harus seimbang. Dalam kata lain, perusahaan tidak boleh
berat sebelah dalam memutuskan sesuatu. Misalnya memberi upah
sesuai kontrak dan kontribusi kerja karyawan.
c. Free Will (Kehendak bebas)
Kehendak bebas yang dimaksud adalah kesempatan rata yang bisa
didapat individu. Seluruh pelaku bisnis memiliki porsi yang sama sesuai
dengan potensi mereka, tidak boleh ada batasan hanya demi
kepentingan satu kelompok saja.
d. Responsibility
Sebelumnya, pada teori deontologi dalam etika berbisnis juga
membahas tentang responsibilitas pelaku usaha. Jadi di samping
menerima kehendak bebas, segala perilaku atau tindakan yang diambil
harus bisa dipertanggungjawabkan.
e. Honesty
Dalam ranah bisnis, adanya transparansi kejujuran juga harus
diterapkan dalam berperilaku. Contohnya adalah ketika melakukan
transaksi jual beli produk, maka prosedur yang dilakukan harus sesuai
dengan regulasi yang berlaku di perusahaan. Tidak hanya itu, contoh
lainnya adalah pelaporan keuangan yang juga harus didasari
transparansi.

Contoh Kasus Etika Bisnis


Untuk menjaga bisnis Anda tetap berjalan dengan baik, tentu menerapkan
prinsip etika bisnis sangat penting untuk dilakukan. Karena dari kebiasaan
kecil tersebut bisa menjadi upaya menghindari jeratan-jeratan pasal dalam
menjalankan usaha. Sebagai gambaran, berikut ini beberapa contoh kasus
pelanggaran etika bisnis dalam perusahaan.

Pelanggaran dalam Etika Berbisnis Lembaga Pers


Contoh kasus etika bisnis yang seringkali kita temui adalah suap dan korupsi.
Salah satunya adalah kasus suap antara pejabat dan jurnalis. Bukan satu dua
kali seorang pejabat berusaha memberi uang sogok kepada jurnalis untuk
menutupi skandal.
Pelanggaran tersebut tidak sesuai dengan kelima prinsip terutama honesty
dan responsibility. Selain itu, dalam Pasal 6 Kode Etik Jurnalistik juga telah
diatur bahwa jurnalis Indonesia tidak boleh menyalahgunakan profesi serta
menerima suap.
Bagaimanapun juga seorang jurnalis berada di bawah lembaga pers,
sehingga hal tersebut bisa menjadi salah satu contoh kasus pelanggaran etika
bisnis dalam perusahaan.

Pelanggaran dalam Etika Berbisnis Perusahaan Barang


Contoh terdekat yang bisa kita temui adalah kasus penimbunan masker yang
terjadi pada awal pandemi COVID-19. Banyak toko dalam e-commerce yang
sengaja membeli masker dalam jumlah ratusan untuk ditimbun dan dijual
kembali dengan laba yang tinggi.
Hal tersebut merupakan tindak yang hanya menguntungkan pihak toko saja
karena berhasil menjual produk dengan laba yang menguntungkan. Kasus
tersebut bisa menjadi pelanggaran karena tidak sesuai dengan prinsip
equilibrium dalam sebuah bisnis.

Faktor yang Mempengaruhi Etika Bisnis


Melihat banyaknya pelanggaran etika yang terjadi antara perusahaan dan
stakeholder memunculkan asumsi bahwa ada hal-hal yang mempengaruhi
etika bisnis, berikut ini beberapa di antaranya:
a. Pressure yang didapat karena persaingan kompetitor
b. Kondisi ekonomi
c. Kesalahan operasional
d. Pengetahuan individu akan etika
e. Demand pasar yang tidak sesuai dengan kemampuan perusahaan
https://info.populix.co/articles/etika-bisnis/

3. Negosiasi Bisnis
Negosiasi adalah upaya tawar menawar yang dirasa perlu dilakukan sebelum
terjadi sebuah kesepakatan antara kedua belah pihak yang melakukan
negosiasi. Hal ini terjadi karena belum adanya kesepakatan antara kedua
belah pihak, maka salah satu pihak tersebut merasa perlu untuk menawar
kembali hal yang sedang dibahas. Negosiasi tidak hanya dilakukan untuk
menemukan perjanjian, kesepakatan, maupun kerjasama, tetapi juga dalam
rangka untuk mempengaruhi keputusan orang lain.
Proses negosiasi biasanya dilakukan antara dua pihak, namun tidak jarang
juga melibatkan pihak ketiga yang biasanya disebut negosiator atau orang
yang memiliki skill negosiasi serta etika komunikasi bisnis yang baik. Proses
ini bersifat formal dan terikat oleh waktu dan tempat yang terbatas.

Tujuan Negosiasi
Tujuan utama negosiasi adalah mendapatkan kesepakatan bersama atas
suatu hal yang diperdebatkan. Selain itu, negosiasi juga memiliki beberapa
tujuan lainnya seperti:
a. Menyelesaikan konflik atau perdebatan yang timbul akibat perbedaan
pendapat dalam sebuah negosiasi.
b. Mendapatkan kesepakatan dan jalan keluar dari perbedaan pendapat.
c. Menghindari hal-hal negatif yang dapat timbul dari bisnis seperti
perbedaan pendapat dan pertikaian karena tidak ada pihak yang ingin
mengalah dan mendengarkan pendapat pihak lain apabila terjadi
masalah dikemudian hari.
d. Menyatukan beberapa perbedaan pendapat agar diperoleh kesepakatan
bersama.

Teknik Negosiasi
Ketika ingin melakukan proses negosiasi, biasanya salah satu pihak yang
keberatan atas keputusan akan menyampaikan pendapat kepada pihak
lainnya. Kemudian akan dilanjutkan dengan pihak kedua yang menanggapi
pendapat mengenai yang disampaikan oleh pihak pertama atau pihak yang
menyampaikan pendapat di awal. Jika pihak kedua langsung setuju dengan
yang disampaikan pihak pertama, maka negosiasi tidak perlu dilakukan.
Namun, jika pihak kedua kurang setuju dan memiliki pendapat lain tentang
suatu hal tersebut, maka akan dilakukan negosiasi hingga mendapatkan
kesepakatan antara kedua belah pihak.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam proses negosiasi, salah satunya
melalui komunikasi terarah yang dilakukan dengan cara berdiskusi. Negosiasi
yang baik harus dilakukan oleh seseorang yang memahami kapan harus
melakukan negosiasi dan kapan harus berhenti berbicara untuk
mendengarkan pendapat yang disampaikan pihak lainnya. Anda sebagai
negosiator harus melihat dan membaca situasi dan keadaan; baik kondisi
psikologis lawan bicara maupun kemungkinan yang ingin dinegosiasikan.
Agar lebih efektif ada baiknya negosiasi dilakukan oleh seseorang yang
memiliki skill negosiasi yang baik. Seorang negosiator harus mampu
membaca situasi di mana ia harus melanjutkan proses negosiasi atau harus
menunggu terlebih dahulu. Dalam negosiasi, yang terpenting bukan hanya
Yang menyampaikan pendapat tapi juga mendengar dan memahami apa
yang ingin disampaikan lawan bicara. Sehingga, Anda bisa mengatur strategi
lainnya dalam bernegosiasi. Dalam negosiasi ada beberapa teknik yang bisa
Anda lakukan, apa saja itu?
a. Membuat target pencapaian negosiasi
Dengan adanya target negosiasi, Anda bisa lebih fokus dalam
melakukan negosiasi. Anda juga tidak akan mudah dipengaruhi atau
dialihkan oleh kesepakatan yang bukan target negosiasi.
b. Melakukan riset yang komprehensif
Sebelum melakukan negosiasi, ada baiknya Anda melakukan riset untuk
menambah informasi dan pengetahuan terkait negosiasi. Ini bisa
menjadi salah satu landasan pendapat yang bisa Anda gunakan dalam
sebuah diskusi negosiasi.
c. Fokus tujuan utama negosiasi
Tidak jarang negosiasi menjadi lama karena tidak sesuai dengan tujuan
utama. Cobalah untuk membuat batasan dalam bahasan topik yang
ingin dibahas. Jangan sampai hal yang dibahas dalam diskusi menjadi
tidak menentu dan berkembang hingga keluar dari tujuan yang ingin
dibahas.
d. Bersikap adil dengan pendapat orang lain
Dalam diskusi jangan sampai Anda bersikap egois dan hanya
mengunggulkan pendapat pribadi. Cobalah terbuka dan mendengarkan
pendapat lawan bicara, juga selalu pikirkan dalam setiap bisnis pasti
akan ada risiko atau hal yang dikorbankan. Hal ini akan membuat lawan
bicara menjadi lebih nyaman dan bisa membuat proses negosiasi
menjadi lebih lancar.
e. Menyiapkan alternatif win-win solutions
Proses negosiasi memiliki batas waktu. Di mana, jika tidak ada
kesepakatan hingga batas waktu yang telah disepakati, maka
kesepakatan dianggap batal ataupun menambah waktu diskusi lagi. Jika
hal ini terjadi, Anda bisa menawarkan kesepakatan lain yang
menguntungkan kedua belah pihak.

Hal yang Harus Dihindari dalam Negosiasi


Proses negosiasi tidak bisa dianggap sepele. Di mana, proses ini biasanya
akan menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan juga uang. Agar proses
negosiasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang ingin
didapatkan, ada beberapa hal yang harus dihindari dalam negosiasi, seperti
a. Terlalu mempertahankan pendapat;
b. Melihat sebuah masalah atau isu dari kacamata anda sendiri;
c. Memperdebatkan semua hal dan terlalu ingin memenangkan
perdebatan;
d. Menyalahkan dan menyerang orang lain; dan
e. Terbawa emosi.
https://libera.id/blogs/pentingnya-negosiasi-bisnis-2/

4. Presentasi Bisnis
Pengertian Presentasi Bisnis
Presentasi bisnis adalah menyampaikan informasi tentang aktivitas bisnis
(pengembangan produk, pengajuan usul proyek, perluasan pasar, dan lain
sebagainya) yang dilakukan pembicara kepada audiens yang hadir dalam
forum bisnis. Presentasi dalam bisnis sangat penting dilakukan karena
memiliki tujuan yang hendak dicapai. Supaya tujuan tercapai, maka presentasi
bisnis hendaknya mencakup hal-hal berikut:
a. Menguasai Topik atau Materi yang Disampaikan
Penguasaan terhadap materi penting dilakukan untuk menghindari
hambatan saat menyampaikan pesan kepada audiens dan memberikan
citra baik bagi pembicara.
b. Penguasaan Alat Bantu Presentasi
Alat bantu dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan saat menyampaikan
presentasi.
c. Menganalisis Audiens
Seorang pembicara harus mengenal siapa yang menjadi audiens nya.
Untuk mengenal mereka, pembicara didorong untuk melakukan analisis
untuk mempermudah melakukan presentasi.
d. Menganalisis Lingkungan atau Tempat Presentasi
Penguasaan terhadap tempat atau lokasi presentasi dapat
mempermudah pembicara untuk mengatur alat bantu sesuai kondisi
tempat tersebut.

Manfaat Melakukan Presentasi Bisnis


Berikut adalah manfaat melakukan presentasi bisnis dilansir dari Modul
Presentasi Bisnis oleh Titik Sari:
a. Menginformasikan Pesan Terkait Bisnis Kepada Audiens
Pesan bisnis yang disampaikan hendaknya dikemas secara menarik,
sederhana, dan mudah dipahami oleh audiens. Salah satu contohnya
adalah menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari bentuk
presentasi yang monoton.
b. Menghibur Audiens
Pembicara perlu menyisipkan beberapa humor sederhana sehingga
suasana tidak terlalu membosankan. Tentu saja pembicara harus
mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan humor
tersebut.
c. Menyentuh Emosi
Apa yang dimaksudkan dengan menyentuh emosi? Dalam hal ini,
manfaat presentasi bisnis berhubungan dengan gaya bicara, intonasi,
dan kemampuan pembicara dalam menggugah emosi audiens.
d. Memotivasi Audiens
Penyampaian yang tegas dan jelas dapat mempengaruhi audiens dalam
bertindak. Misalnya, pembicara menghimbau karyawan untuk
memperkuat komitmen, meningkatkan kualitas kerja, dan daya saing
perusahaan.

Isi Presentasi Bisnis


Untuk membuat pembukaan presentasi, Diane Windingland dari Virtual
Speech Coach menjelaskan ada 3 P yang harus disusun, yaitu:
a. Pep (Attention)
Pembukaan sebaiknya menarik perhatian audiens dengan cerita,
statistik, dan pertanyaan.
b. Promise (Benefit to Audience)
Menyampaikan manfaat apa saja yang didapatkan audiens saat
mendengarkan, mempraktikkan, dan menguasai apa yang
dipresentasikan.
c. Path (Preview of Points)
Poin berisi tinjauan yang berfungsi sebagai peta bagi audiens untuk
mendapatkan manfaat dari presentasi yang disampaikan, contohnya
adalah 3 Tips Hidup Sehat.

Diane Windingland dari Virtual Speech Coach menyebutkan bahwa dibagian


penutupan presentasi dapat disusun dengan cara membalikkan 3 P yang ada
di pembukaan, yaitu:
a. Path
Path berisi ringkasan poin-poin utama.
b. Promise
Menyampaikan kembali apa saja manfaat yang didapatkan audiens saat
mendengarkan dan menguasai apa yang dipresentasikan.
c. Pep
d. Pep adalah poin yang berisi ajakan untuk bertindak.

Langkah Membuat Presentasi Bisnis


Berikut adalah langkah-langkah membuat presentasi bisnis:
a. Pilih Topik
Pilih dan tentukan topik presentasi yang menarik untuk audiens. Jika
topik yang disampaikan tidak sesuai kebutuhan, maka tidak mudah
mendapat perhatian audiens. Itulah sebabnya, penting untuk memilih
topik yang relevan dengan audiens.
b. Mengetahui Kebutuhan Audiens
Identifikasi kebutuhan audiens dengan beberapa pertanyaan, seperti:
siapakah mereka? Apa saja jenis usia, pekerjaan, dan tingkat
pengetahuan audiens pada topik presentasi. Selain itu, ketahui juga
masalah yang dihadapi audiens serta hal-hal yang menjadi kegelisahan
mereka.
c. Menentukan Tujuan Presentasi
Pertama, tentukan tujuan presentasi berdasarkan sudut pandang dari
audiens dan buatlah secara spesifik, sehingga penyusunan presentasi
dapat dilakukan dengan fokus. Selanjutnya, Anda juga perlu
mempertimbangkan apakah durasi presentasi dapat mencapai target.
d. Menentukan Pesan Utama
e. Terdapat dua kemungkinan dari pesan presentasi, yaitu dapat berupa
fakta atau tindakan. Upayakan pesan utama ditulis dengan kriteria
spesifik, sederhana, dan ringkas.
f. Menyusun Isi Presentasi
g. Alasan mengapa isi presentasi disampaikan terlebih dahulu adalah
supaya audiens dapat memahami poin-poin penting yang hendak
disampaikan. Setelah itu diperkuat dengan poin pendukung presentasi,
seperti contoh, cerita, statistik, dan analogi.
h. Menyusun Pembukaan dan Penutupan Presentasi
i. Upayakan pembukaan presentasi relevan dengan kondisi audiens,
sehingga mereka dapat menilai topik tersebut sesuai dengan mereka.
Sedangkan penutupan presentasi dapat mempengaruhi audiens untuk
bertindak.
j. Membuat Catatan Presentasi
k. Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah menulis catatan presentasi
supaya tetap dalam koridor pesan yang ingin disampaikan.

Contoh Presentasi Bisnis


Berikut adalah contoh poin-poin penting yang bisa dimasukkan dalam
presentasi bisnis:
a. Gagasan Kreatif Bisnis
b. Analisis Pasar dan Pemasaran
c. Strategi Pemasaran
d. Analisis Produksi
e. Proses Produksi
f. Rencana Pengembangan Usaha
g. Analisis Keuangan
h. Analisis Dampak dan Risiko Usaha
i. Analisis Lingkungan Bisnis
j. Produk yang Akan Dihasilkan.

Tips Melakukan Presentasi Bisnis


Berikut adalah tips melakukan presentasi bisnis:
a. Identifikasi Audiens
b. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengidentifikasi audiens.
Siapakah mereka? Sebab audiens bisa dari kalangan karyawan,
manajer, supervisor, atau kepala departemen. Memahami audiens
mempermudah Anda melakukan presentasi bisnis.
c. Mempersiapkan Pokok-pokok Pikiran
d. Kedua, pembicara hendaknya menyiapkan poin-poin penting yang
hendak disampaikan.
e. Menulis Teks Lengkap
f. Mempersiapkan teks lengkap dapat menambah kepercayaan diri
pembicara.
g. Menyiapkan Rangkuman
h. Rangkuman meliputi hal-hal penting yang hendak disampaikan dan
dikembangkan pada sub judul.
i. Menulis Catatan
j. Menulis catatan dalam kertas ukuran kartu pos dapat menjadi salah satu
persiapan untuk mempermudah presentasi bisnis.
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6313801/contoh-presentasi-bisnis-
yang-menarik-dan-tips-melakukannya

Anda mungkin juga menyukai