Anda di halaman 1dari 16

PNEUMONIA DAN ASMATIKUS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2


DEFENISI
Secara klinis pneumonia didefinisikan sebagai suatu
peradangan parenkim paru distal dari bronkiolus terminalis
yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan
pertukaran gas setempat.
KLASIFIKASI

Pneumonia dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara,


klasifikasi paling sering ialah menggunakan klasifikasi berdasarkan
tempat didapatkannya pneumonia (pneumonia komunitas dan
pneumonia nosokomial), tetapi pneumonia juga dapat
diklasifikasikan berdasarkan area paru yang terinfeksi
(lobar pneumonia, multilobar pneumonia, bronchial pneumonia,
dan intertisial pneumonia) atau agen kausatif
ETIOLOGI

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri,


virus, jamur, dan protozoa. Pneumoni komunitas yang
diderita oleh masyarakat luar negeri banyak disebabkan gram positif,
sedangkan pneumonia rumah sakit banyak disebabkan gram negatif.
Dari laporan beberapa kota di Indonesia ditemukan dari
pemeriksaan dahak penderita komunitas adalah bakteri gram negatif.
Patogenesis

Proses patogenesis pneumonia terkait dengan tiga faktor


yaitu keaadan (imunitas) pasien, mikroorganisme yang menyerang
pasien dan lingkungan yang berinteraksi satu sama lain.
Dalam keadaan sehat, pada paru tidak akan terjadi pertumbuhan
mikroorganisme,keadaan ini disebabkan oleh adanya mekanisme
pertahanan paru.
Manifestasi Klinis

Gejala khas dari pneumonia adalah demam, menggigil, berkeringat,


batuk (baik non produktif atau produktif atau menghasilkan sputum
berlendir, purulen, atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis dan sesak.
Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada 5 yang sakit dengan
lutut tertekuk karena nyeri dada.
Pemeriksaan Penunjang

 Radiolog
 Laboratoriumi
 Mikrobiologi
 Analisa Gas Darah
Penatalaksanaan

Pada prinsipnya penatalaksaan utama pneumonia adalah memberikan


antibiotik tertentu terhadap kuman tertentu infeksi pneumonia.
Pemberian antibitotik bertujuan untuk memberikan terapi kausal terhadap kuman
penyebab infeksi, akan tetapi sebelum antibiotika definitif diberikan antibiotik
empiris dan terapi suportif perlu diberikan untuk menjaga kondisi pasien
DEFENISI

Asmatikus adalah suatu serangan Aasma yang berat, berlangsung dalam beberapa jam sampai beberapa hari,
yang tidak memberikan perbaikan pada pengobatan yang lazim.

Status asmatikus merupakan kedaruratan yang dapat berakibat kematian, oleh karena itu :
A. Apabila terjadi serangan, harus ditanggulangi secara tepat dan diutamakan terhadap
usaha menanggulangi sumbatan saluran pernapasan.
B.Keadaan tersebut harus dicegah dengan memperhatikan faktor-faktor yang
merangsang timbulnya serangan (debu, serbuk, makanan tertentu, infeksi saluran napas, stress emosi,
obat-obatan tertentu seperti aspirin dll).
ETIOLOGI

1. Faktor Ekstrinsik
Asma yang timbul karena reaksi hipersensitivitas yang disebabkan oleh adanya IgE
yang bereaksi terhadap antigen yang terdapat di udara (antigen-inhalasi ), seperti debu rumah, serbuk-serbuk dan bulu binatang.
2.Faktor Intrinsik

 Alergen
 Infeksi
 Cuaca
 Iritan
 Kegiatan jasmani
 Infeksi saluran napas bagian atas
 Refluks gastro esofagitis
 Psikis
Manifestasi Klinik

1. Wheezing
2. Dyspnea dengan lama ekspirasi, penggunaan otot- otot asesori pernapasan
3. Pernapasan cuping hidung
4. Batuk kering karena secret kental dan lumen jalan napas sempit
5. Diaphoresis
6. Sianosis
7. Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan
8. Kecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadaran
9. Tidak toleran terhadap aktifitas : makan, bermain, berjalan, bahkan bicara
Pathofisiologi

Asma ditandai dengan kontraksi spastic dari otot polos bronkhiolus yang menyebabkan sukar bernapas.
Penyebab yang umum adalah hipersensitivitas bronkhiolus terhadap benda-benda asing di udara.
Reaksi yang timbul pada asma tipe alergi diduga terjadi dengan cara
sebagai berikut : seorang yang alergi mempunyai kecenderungan untuk membentuk sejumlah antibody Ig E
abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Pemeriksaan sputum
 Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan Radiologi
Gambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. Pada waktu serangan menunjukan gambaran
hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen yang bertambah dan peleburan rongga intercostalis, serta diafragma yang menurun.
3. Pemeriksaan tes kulit
4. Elektrokardiografi
5. Scanning paru
6. Spirometri
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan oleh status asmatikus adalah
a. Atelaktasis
b. Hipoksemia
c. Pneumothoraks Ventil
d. Emfisema
e. Gagal jantung
f. Gagal napas

Penatalaksanaan Medis
Penanggulangan serangan asmatikus pada anak sekarang yang lebih penting ditujukan untuk mencegah serangan asma

bukan untuk mengatasi serangan asmatikus. Pencegahan serangan asmatikus terdiri atas :

 Menghindari faktor-faktor pencetus


 Obat-obatan dan terapi imunologi
Penggunaan obat-obatan atau tindakan untuk mencegah dan meredakan atau reaksi-reaksi yang akan atau sudah timbul oleh pencetus.

Prinsip-prinsip penatalaksanaan status asmatikus adalah :


1.Diagnosis status asmatikus. Faktor penting yang harus diperhatikan : Saatnya serangan
Obat-obatan yang telah diberikan (macam obatnya dan dosisnya).
2. Pemberian obat bronchodilator.
3. Penilaian terhadap perbaikan serangan
4. Pertimbangan terhadap pemberian kortikosteroid
5. Setelah serangan mereda : Cari faktor penyebab modifikasi pengobatan penunjang selanjutnya.
6. Oksigen dosis 2-4 liter/ menit
THANKS
YOU!!

Anda mungkin juga menyukai