Anda di halaman 1dari 9

Strategi Penetapan

Harga
Harga
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and
cens, or any other monetary medium of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga
adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai
alat tukar.

Menurut Basu Swastha (1986) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan
ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya.

Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang
atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut
seseorang atau perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada
pihak lain.
DIMENSI STRATEGIS HARGA
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran,
harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikian atas penggunaan
suatu barang atau jasa. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk. Nilai adalah rasio antara persepsi terhadap manfaat dgn biaya-2 yang dikeluarkan
utk mendapatkan produk

Harga bersifat Bisa disesuaikan


fleksibel dengan cepat.

FLEKSIBILITAS HARGA
TUJUAN PENETAPAN HARGA
Pada dasarnya ada lima jenis tujuan penetapan harga, yaitu :
1. Tujuan Berorientasi pada Laba 4. Tujuan Stabilisasi Harga
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Tujuan ini dikenal suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya
dengan istilah maksimalisasi laba. Dalam era persaingan global, kondisi yang harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
dihadapi semakin kompleks dan semakin banyak variabel yang berpengaruh mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-
terhadap daya saing setiap perusahaan, sehingga tidak mungkin suatu industri tertentu (misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan
dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan
perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang dapat yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin
menghasilkan laba maksimum. industri (industry leader).
2. Tujuan Berorientasi pada Volume 5. Tujuan-tujuan lainnya
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan
yang biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. Tujuan-tujuan
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa penetapan harga di atas memiliki implikasi penting terhadap strategi
pasar. bersaing perusahaan. Tujuan yang ditetapkan harus konsisten dengan
cara yang ditempuh perusahaan dalam menetapkan posisi relatifnya
3. Tujuan Berorientasi pada Citra dalam persaingan. Misalnya, pemilihan tujuan laba mengandung
makna bahwa perusahaan akan mengabaikan harga para pesaing.
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius. Sementara itu harga rendah dapat
digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya
dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang
terendah di suatu wilayah tertentu. Pada hakekatnya baik penetapan harga
tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen
terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan
STRATEGI PENETAPAN HARGA STRATEGI PENETAPAN HARGA
PRODUK BARU PSIKOLOGIS
Skimming Pricing Prestige Pricing
Adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru Adalah menetapkan harga yang tinggi demi membentuk image kualitas
diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya. Contoh produk yang juga tinggi. Umumnya dipakai untuk produk-2 shopping
handphone nokia, laptop, komputer, dan lain sebagainya. dan speciality. Contoh Harley Davidson, jam tangan Rolex, dll

Penetration Pricing Odd Pricing (Harga Ganjil)

menentukan harga awal yang rendah serendah-rendahnya atau murah Menetapkan harga yg ganjil atau sedikit dibawah harga yg telah
dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga ditentukan dgn tujuan secara psikologis pembeli akan mengira harga
membangun loyalitas merek dari pada konsumen. Contoh : tarif produk lebih murah.
layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klin MB, dan lain-
lain. Multi Unit Pricing (Harga Rabat)
Menetapkan harga dengan memberi potongan tertentu apabila
Penetapan Harga Keadaan Tetap (Status Quo Pricing) konsumen membeli produk dalam jumlah banyak
Adalah harga keadaan tetap, atau yang sesuai dengan persaingan.
Artinya pembebanan harga identik dengan atau sangat mendekati Leader Pricing
dengan harga pesaing. Untuk perusahaan kecil harga yang sesuai
dengan tingkat persaingan menjadi jalan yang teraman untuk Menetapkan harga lebih rendah daripada harga pasar untuk
kelangsungan hidup produk jangka panjang meningkatkan omset penjualan atau daya beli konsumen

Price Bundling
Yaitu pemasaran dua atau lebih produk dalam satu kemasan tunggal
dengan satu harga khusus.
Menentukan Kebijakan Penetapan Metode Penetapan Harga
Harga 1. Penetapan Harga Mark-up, dengan rumus

Harga Pokok Produksi + By. Penjualan + By. Overhead

Biaya barang, bahan baku, Biaya penyimpanan,


Biaya iklan
ongkos angkut dll gaji, pajak dll

2. Penetapan Harga Berdasarkan Nilai yang Dipersepsikan


3. Penetapan Harga Sesuai Harga Berlaku
4. Penetapan Harga Tender Tertutup

Memilih Tujuan Penetapan Harga


1. Kelangsungan hidup
2. Laba sekarang maksimum
3. Pangsa pasar maksimum
4. Skimming pasar maksimum
5. Kepemimpinan mutu produk
Metode Dalam Penetapan Harga
METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERMINTAAN
1. SKIMMING PRICING METHOD. Strategi ini diterapkan dengan jalan menetapkan 5. ODD-EVEN PRICING METHOD. Metode ini digunakan dengan menetapkan harga
harga tinggi bagi suatu produk baru atau inovatif selama tahap perkenalan, yang besar mendekati jumlah genap tertentu. Pada prateknya memang
kemudian menurunkan harga tersebut pada saat persaingan mulai ketat. Strategi ini satuan/kuantitas yang kecil strategi ini kurang mengena sasaran. Tetapi bila
baru bisa berjalan baik jika konsumen tidak sensitif terhadap harga, tetapi lebih menyangkut satuan/kuantitas besar ataupun dikaitkan dengan pembelian
menekankan pertimbangan-pertimbangan kualitas, inovasi dan kemampuan produk berbagai macam produk lainnya, maka hasilnya akan lebih efektif. Contoh :
tersebut dalam memuaskan kebutuhannya. Harga pakaian tercantum Rp. 59.975 dianggap masih dibawah Rp. 60.000,
artinya bila dibayar dengan Rp. 60.000 masih ada kembalian
2. PENETRATION PRICING METHOD. Dalam strategi ini perusahaan berusaha
memperkenalkan suatu produk baru dengan harga rendah dengan harapan akan 6. DEMAND BACKWARD PRICING. Metode ini berdasarkan suatu target harga
dapat memperoleh volume penjualan yang besar dalam waktu relatif singkat dan tertentu, kemudian perusahaan menyesuaikan kualitas komponen-komponen
mengurangi biaya per unit dan mengurangi kemampuan pesaing, karena harga yang produknya. Dengan kata lain produk didesain sedemikian rupa sehingga dapat
rendah menyebabkan marjin yang diperoleh setiap perusahaan menjadi terbatas. memenuhi target harga yang ditetapkan. Misalnya : Perusahaan menetapkan
marjin yang harus dibayarkan kepada wholesaler dan retailer. Setelah itu
3. PRESTIGE PRICING METHOD. Harga dapat digunakan oleh pelanggan sebagai
barulah harga jual ditetapkan
ukuran kualitas atau prestise suatu barang atau jasa. Dengan demikian bila harga
diturunkan sampai pada tingkat tertentu, maka permintaan terhadap barang atau 7. BUNDLE PRICING METHOD. Merupakan strategi pemasaran dua atau lebih
jasa tersebut akan turun. Strategi ini merupakan strategi menetapkan tingkat harga produk dalam satu paket, yang didasarkan pada pandangan bahwa konsumen
yang tinggi sehingga konsumen yang sangat peduli dengan statusnya akan tertarik lebih menghargai nilai suatu paket tertentu secara keseluruhan daripada nilai
dengan produk, dan kemudian membelinya masing-masing item secara individual. Strategi ini memberika manfaat besar
bagi pembeli dan penjual. Pembeli dapat menghemat biaya total sedangkan
4. PRICE LINING METHOD. Metode ini digunakan apabila perusahaan menjual produk
penjual dapat menekan biaya pemasarannya. Contoh: Travel agency
lebih dari satu jenis. Hal ini dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara : 1. Produsen
menawarkan paket liburan yang mencakup: Transportasi, akomodasi dan
menjual ke pengecer dengan harga yang sama, kemudian pengecer menambah
konsumsi
persentase markup yang berbeda, sehingga tingkat harganya berbeda. 2. Produsen
merancang produk dengan tingkat harga yang berbeda-beda dan pengecer
menambah persentase markup, sehingga harga jual ke konsumen akan bervariasi
Metode Dalam Penetapan Harga
METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS BIAYA METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS LABA
Dalam metode ini faktor penentu harga yang utama adalah aspek penawaran Metode ini berusaha menyeimbangkan pendapatan dan biaya dalam
atau biaya bukan aspek permintaan. Harga ditentukan berdasarkan biaya menetapan harganya. Upaya ini dapat dilakukan atas dasar target
produksi dan pemasaran yang ditambah dengan jumlah tertentu sehingga volumelaba spesifik atau dinyatakan dalam bentuk persentase terhadap
dapat menutupi biaya-biaya langsung, biaya overhead, dan laba. Metode penjualan atau investasi. Metode penetapan harga berbasis laba ini
penetapan harga berbasis biaya terdiri dari: terdiri dari target profit pricing, target return on sales pricing, dan target
1. Standard Markup Pricing. Merupakan penetapan harga yang ditentukan dengan jalan return on investment pricing.
menambahkan persentase (markup) tertentu dari biaya pada semua item dalam suatu
kelas produk. Persentase markup besarnya bervariasi tergantung pada jenis produk yang METODE PENETAPAN HARGA BERBASIS PERSAINGAN
dijual. Biasanya produk yang tingkat perputarannya tinggi dikenakan markup yang lebih
kecil daripada produk yang tingkat perputarannya rendah. Selain berdasarkan pada pertimbangan biaya, permintaan, atau laba,
harga juga dapat ditetapkan atas dasar persaingan, yaitu apa yang
2. Cost Plus Persentage of Cost Pricing. Merupakan penetapan harga yang ditentukan dilakukan pesaing. Metode penetapan harga berbasis persaingan terdiri
dengan jalan menambahkan persentase tertentu terhadap biaya produksi atau
dari customary pricing; above, at, or below market pricing; loss leader
kontruksi. Metode ini seringkali digunakan untuk menentukan harga satu item atau
hanya beberapa item. Misalnya suatu perusahaan arsitektur menetapkan tarif sebesar pricing; dan sealed bid pricing.
15% dari biaya konstruksi sebuah rumah. Jadi, bila biaya konstruksi sebuah rumah senilai
Rp 100 juta dan fee arsitek sebesar 15% dari biaya konstruksi (Rp 15 juta), maka harga
akhirnya sebesar Rp 115 juta.

3. Cost Plust Fixed Fee Pricing. Metode ini banyak diterapkan dalam produk-produk yang
sifatnya sangat teknikal, seperti mobil, pesawat, atau satelit. Dalam strategi ini,
pemasok atau produsen akan mendapat ganti atas semua biaya yang dikeluarkan,
seberapapun besarnya. Tetapi produsen atau pemasok tersebut hanya memperoleh fee
tertentu sebagai laba yang besarnya tergantung pada biaya final proyek tersebut yang
disepakati bersama.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai