Makalah Ekonomi Mikro Islam Kel. 4
Makalah Ekonomi Mikro Islam Kel. 4
MAKALAH
Rahmawati (211610260)
TAHUN 2024
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurva Permintaan
Barang Halal“. Sholawat serta salam tak lupa kami junjungkan kepada pimpinan
agung kita baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.
Selain itu kami juga berterima kasih kepada Ibu El Munawwaroh , SE.,ME.I
selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Mikro Islam yang telah memberikan tugas ini
kepada kami serta membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penulis
3
A. Latar Belakang
Suatu kegiatan ekonomi baik itu skala kegiatan ekonomi mikro
maupun makro, selalu diawali dengan adanya interaksi antara produsen
dengan konsumen. Adapun interaksi antara produsen dengan konsumen
dalam kegiatan ekonomi mikro diwujudkan dalam permintaan dan
penawaran. Dalam teori ekonomi mikro, dikenal teori permintaan dan
penawaran. Teori permintaan berusaha menjelaskan sifat permintaan para
pembeli terhadap suatu barang sedangkan teori penawaran menjelaskan
sifat penawaran para penjual atau produsen.
Pada kajian ekonomi mikro, pada dasarnya harga dan permintaan
(demand) maupun penawaran (supply) bergantung pada individu dalam
suatu perekonomian. Permintaan yang berarti dari pihak konsumen dan
penawan dari pihak produsen. Kedua hal ini adalah pokok dalam suatu
permasalahan ekonomi, karena dua hal tersebut yang membuat
perekonomian pasar bekerja. Oleh karena itu sebelum melihat apakah
kebijakan atau peristiwa mampu mempengaruhi perekonomian kita harus
lebih dulu melihat pengaruhnya kepada permintaan dan penawaran.
Pandangan ekonomi islam mengenai permintaan relatif sama
dengan ekonomi konvensional, namun terdapat batasan-batasan dari
individu untuk berperilaku ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah.
Dalam ekonomi islam norma dan moral “islami” yang merupakan prinsip
islam dalam melakukan kegiatan ekonomi, merupakan faktor yang
menentukan suatu individu maupun masyarakat dalam melakukan
kegiatan ekonominya sehingga teori ekonomi yang terjadi menjadi
berbeda dengan teori pada ekonomi konvensional. Dalam makalah ini,
penulis akan memaparkan tentang teori permintaan Islam dan apa saja
yang terkait dalam pembahasan teori permintaan Islam tersebut.
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad. Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam. (Yogyakarta: BPFE,2004), hlm.
113.
6
Dengan data ini, dapat dibuat garis anggaran dengan menarik garis
lurus antara dua titik.
Kombin X= Y=I/P X at
Income Px Py
asi I/Px y tangency
A 1.000.000 100.000 200.000 10 0 3
B 1.000.000 100.000 200.000 0 5 3
Bila terjadi penurunan harga X sebesar Rp.50 ribu, maka kaki garis
anggaran pada sumbu X akan bertambah panjang. Titik perpotongan
sumbu Y tidak berubah, sedangkan titik perpotongan dengan sumbu X
berubah.
X= X at
Kombinasi Income Px Py Y=I/Py
I/Px tangency
A’ 1.000.000 50.000 200.000 20 0 4
B 1.000.000 50.000 200.000 0 5 4
Bila harga X menjadi Px = Rp.25.000 maka kaki garis anggaran
pada sumbu X akan bertambah panjang. Titik perpotongan sumbu Y tidak
berubah, sedangkan titik perpotongan sumbu X berubah.
X= X at
Kombinasi Income Px Py Y=I/Py
I/Px tangency
A” 1.000.000 25.000 200.000 40 0 5
B 1.000.000 25.000 200.000 0 5 5
Dengan simulasi harga barang X, akan didapatkan kurva yang
menggambarkan antara harga dengan jumlah barang X yang diminta.
Harga X Jumlah X (X pada saat tangency/jumlah optimal X)
100.000 3
50.000 4
25.000 5
Semakin tinggi harga, semakin sedikit jumlah barang yang diminta.
Dengan demikian didapatkan kemiringan kurva permintaan yang negatif
9
4 Ibid, hal.106
5
Ibid, hal. 107.
10
X= X at
Kombinasi Income Px Py Y=I/Py
I/Px tangency
A” 1.000.000 25.000 200.000 40 0 40
B 1.000.000 25.000 200.000 0 5 40
6 Ibid, hal.108.
11
Dalam konsep islam, yang haram telah jelas dan begitu pula
yang halal telas jelas. Secara logika ekonomi kita telah menjelaskan
bahwa bila kita dihadapkan kepada dua pilihan, yaitu barang halal dan
barang haram, optimal solution adalah corner solution, yaitu
mengalokasikan seluruh pendapatan kita untuk mengkonsumsi barang
halal. Tidakan mengkonsumsi barang haram berarti meningkatkan
disutility, sebaliknya tindakan mengurangi konsumsi barang haram
berarti mengurangi disutility. Corner solution merupakan optimal
solution karena mengkonsumsi barang haram sejumlah nihil berarti
menghilangkan disutility, selain itu mengalokasikan seluruh
pendapatan untuk mengkonsumsi barang halal berarti meningkatkan
utility.
7
Ibid., hal. 109
12
8
Ibid.,hal. 110
13
dengan budget line atau dengan kata lainMRS pada titik DP tidak sama
dengan slop budget line.
Oleh karena itu, dalam pilihan barang halal haram, optimal
solution selalu terjadi corener solution, yaitu mengkonsumsi barang
halal seluruhnya, maka setiap keadaan darurat yaitu keadaan yang
secara terpaksa harus mengonsumsi barang haram, pastilah bukan
corner solution dan oleh karenanya pasti bukan optimal solution.
Keadaan darurat bukan selalu keadaan optimal.
Sub-optimality keadaan darurat dengan jelas terlihat bila kita
membandingkan titik DP dengan titik Qx(U2). Optimal solution untuk
tingkat utility U2 adalah corner solution pada tingkat QxF. Oleh karena
tingkat utility U2 lebih baik di bandingkan tingkat utility U1, jelaskan
titik DP sub-optimal dibanding Qx(U2).
9
Ibid., hal.112
15
Y =C + S
Di mana Y = pendapatan
C =konsumsi
S = tabungan
16
Y1 = C1 + S1
Y1 = C2 + S2
Y1 = C1 + S1 , dan C1 < Y1
Y2 = C2 + S2
= ( C2 + S1 ) + S2
kedua C2↑ . apabila tidak ada perubahan konsumsi dan tidak ada
peminjaman atau bunga dan keuntungan investasi maka baik periode satu
maupun periode dua, maka jumlah konsumsi yang terjadi pada periode
satu adalah C1=m1 dan periode dua adalah C2=m2. Namun apabila ada
pinjaman yang di lakukan pada periode 1 dan pinjaman tersebut di
gunakan untuk menambah konsumsi C1, maka jumlah barang yang di
konsumsi pada periode C1 = m1+ ∆ (m2 – C2 ).
C2 = Y2 + S1 +r ( S1)
= Y2 + (y1 – C1 ) + r ( y1 –C1)
=Y2 + ( 1 + r ) ( y1- c1 )
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dipaparkan dalam makalah ini maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Teori permintaan islam adalah banyaknya jumlah barang yang diminta
pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat
pendapatan tertentu dalam periode tertentu dan dalam periode tertentu.
2. Hal-hal yang mempengaruhi terhadap permintaan suatu barang antara
lain yakni : a)Keinginan atau selera masyarakat (Raghbah) terhadap
berbagai jenis barang yang berbeda dan selalu berubah-ubah b) Jumlah
para peminat (Tullab) terhadap suatu barang. c) Kualitas pembeli (Al-
Mu’awid). d)Lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang.
e)Cara pembayaran yang dilakukan, tunai atau angsuran, dan f)
Besarnya biaya transaksi.
3. Perbedaan yang mendasar di antara teori permintaan konvensional
dengan teori permintaan islam adalah mengenai sumber hukum dan
adanya batasan syariah dalam teori permintaan Islami. Permintaan
Islam berprinsip pada entitas utamanya yaitu Islam sebagai pedoman
hidup yang langsung dibimbing oleh Allah SWT. Sementara itu dalam
ekonomi konvensional filosofi dasarnya terfokus pada tujuan
keuntungan dan materialme.
4. Kurva permintaan barang halal diantaranya yakni a) kurva permintaan
barang halal dalam pilihan halal-haram, b) keadaan darurat tidak
optimal, c) permintaan barang haram dalam keadaan darurat.
5. Konsumsi inter-temporal adalah konsumsi yang di lakukan dalam
dua waktu, yaitu masa sekarang ( periode pertama ) dan masa yang
21
Daftar Rujukan