Makalah Kel 3
Makalah Kel 3
Di Susun oleh :
Kelompok 3
Lokal VI ESY B
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
C. Tujuan ........................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran .......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan Syariah merupakan suatu sistem perbankan yang
dikembangkan berdasar kansistem syariah (hukum islam).Usaha pembentukkan
sistem ini berangkat dari larangan islamuntuk memungut dan meminjam
bedasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasiuntuk usaha yang
dikategorikan haram,misalnya dalam makanan,minuman,dan usaha-usaha
lainyang tidak islami,yang hal tersebut tidak diatur dalam Bank Konvensional.Di
Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat Indonesia. Berdiri
tahun1991, bank ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah serta dukungan dariIkatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan
beberapa pengusaha muslim. Bank inisempat terimbas oleh krisis moneter pada
akhir tahun 90-an sehingga ekuitasnya hanya tersisasepertiga dari modal awal.
IDB kemudian memberikan suntikan dana kepada bank ini dan pada periode
19992002 dapat bangkit dan menghasilkan laba.Saat ini keberadaan bank syariah
di Indonesia telah di atur dalam Undang-undang yaituUU No. 10 tahun 1998
tentang Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan.Adanya Perbankan
syariah di Indonesia bertujuan untuk mewadahi penduduk di Negara Indonesia
yang hampir seluruh penduduknya beragama Islam.Dengan adanya bank tersebut
diharapkan tidak adanya kerancuan dalam prosesmuamalah bagi para pemeluk
agama islam,sehingga mereka terjaga dari keharaman akibat tidakadanya suatu
wadah yang melayani mereka dalam bidang muamalah yang bersifat islami.
Namun realitas yang ada,dari 80% penduduk Indonesia yang beragama Islam
tidak lebih dari 10% di antara mereka yang bertransaksi secara syar’I lebih-lebih
dalam hal perbankan.Sampaisaat ini perbankan syariah di Indonesia belum
mampu menunjukan eksistensinya,banyak masyarakat yang tidak menaruh
kepercayaan terhadap perbankkan syariah.Bahkan para ulama-ulama di negeri ini
4
pun sebagian besar masih menyimpan uangnya di bank konvensional.Haltersebut
terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai sisitem operasi perbankan
syariahSistem dalam bank syariah di anggap sama dengan sistem operasi yang
ada dalam bankkonvensional.Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman
masyarakat terhadap bank syariah dan berakibat kurangnya kepercayaan
masyarakat terhadap bank syariah.Hal tersebut menjadi landasan untuk
menyadarkan masyarakat akan keurgenan perbankkan islamdi Negara
ini.khusunya bagi mereka yang beragama islam.Upaya-upaya
pensosialisaianmekanisme dan syariah di rasa perlu,sehingga masyarakat tidak
lagi terjebak dalam transaksi-transaksi yang tidak islami dan masyarakat kembali
manaruh kepercayaan terhadap transaksi syariah seperti pada zaman Rosulullah
dan para sahabat.
B. Rumsan Masalah
1. Apa Pegertian Bank Syariah
2. Bagaimana Sejarah Berdirinya Bank Syariah
3. Bagaimana Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
C. Tujuan
1. Untuk Mengetagui Pegertian Bank Syariah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Berdirinya Bank Syariah
3. Untuk Mengetagui Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
7
dalam konferensi negara-negara Islam sedunia, di Kuala Lumpur, Malaysia pada
tanggal 21-27 April 1969, yang diikuti oleh 19 negara peserta. Konferensi tersebut
memutuskan beberapa hal, yaitu: (Heri Sudarsono, 2007: 28 )
1. Tiap keuntungan haruslah tunduk kepada hukum untung dan rugi, jika tidak ia
termasuk riba dan riba itu sedikit atau banyak hukumnya haram.
2. Diusulkan supaya dibentuk suatu bank syariah yang bersih dari sistem riba dalam
waktu secepat mungkin.
3. Sementara menunggu berdirinya bank syariah, bank-bank yang menerapkan
bunga diperbolehkan beroperasi. Namun jika benar-- benar dalam keadaan
darurat.
Pembentukan bank syariah semula memang banyak diragukan, sebab:
1. Banyak yang beranggapan bahwa sistem perbankan bebas bunga (interest free)
adalah suatu yang tak mungkin dan tidak lazim.
2. Adanya pertanyaan tentang bagaimana bank akan membiayai operasinya. Tetapi
di lain pihak, bank Islam adalah satu alternatif sistem ekonomi Islam.
C. Perkembangan Bank Syariah di Indonesia
Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam
kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka
Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa
perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara
bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara
sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk
meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian
nasional.
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan
dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
8
bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel
dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan
berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan
hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta menciptakan
harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya penggunaan
produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan
bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat
spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan,
yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri
perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan
akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres
perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih
dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri
perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin
signifikan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bank Syariah merupakan bank yang mengikuti sistem ekonomi Islam.
Adapun ekonomi Islam menurut Fazlurrahman dalam Farida (2011:53), “ekonomi
Islam menurut para pembangun dan pendukungnya dibangun di atas atau
setidaknya diwarnai oleh prinsip-prinsip religious, berorientasi dunia dan akhirat.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Sedangkan pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau “berdasar prinsip syariah” yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pengertian
bak perkreditan rakyat (BPR-Syariah) adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hokum islam antara
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan
usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan
berdasarkan penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual beli barang dengan
memperoleh keuntungan (mudharabah), atau pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah). Atau dengan adanya
pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
10
B. Saran
Semoga Makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kurangnya
pengetahua dalam penyusunan makalah ini diharapkan para pembaca lebih
selektif dalam mengambil informasi yang ada. Kritik dan saran yang membangun
juga kami harapkan dari para pembaca agar makalah selanjutnya dapat lebih baik.
11
DAFTAR PUSTAKA
Marimin, A., & Romdhoni, A. H. (2015). Perkembangan bank syariah di Indonesia. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Islam, 1(02).
12