makalah terapi rehabilitasi keperawatan jiwa (monika ginting )
makalah terapi rehabilitasi keperawatan jiwa (monika ginting )
OLEH:
MONIKAGINTING
NIM:180207005
Pujisyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat – Nya
penyusun masih diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.Makalah yang berjudul”MAKALAH TERAPI REHABILITASI” ini disusun
untuk memenuhi tugas dari matakuliah"KEPERAWATAN JIWA" Padakesempatan ini
penyusun mengucapkan terimakasih kepada:dosen matakuliah Keperawatan Jiwa yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan demiterselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu,kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para masyarakat dan bagi yang membutuhkan
pada umumnya.Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para masyarakat dan pembaca.
MONIKA GINTING
DAFTARISI
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.4. Manfaat.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1.1. Pengertian.................................................................................................
3.1.Kesimpulan.................................................................................................................
3.2.Saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
2.1.1 Pengertian
a) Aspek medis
Bertujuan untuk mengurangi invaliditas serta meningkatkan validitas
b) Aspek psikologi dan sosial
Bertujuan kearah tercapainya penyesuaian diri, tercapainya harga
diri dan juga tercapainya pandangan dan sikap yang sehat dari masya
rakat terhadap rehabilitan
c) Aspek vokasional dan re-edukasi:
Bertujuan ke arah tercapainya kecakapan yang produktif dan berguna
d) Aspek legislatif dan administratif:
Bertujuan ke arah terbentuknya peraturan perundang-undangan yang
mengatur rehabilitasi pasien jiwa.
Tim yang menangani rehabilitasi yaitu tim kesehatan mental yang terdiri dari dokter, perawat,
psikologi, petugas sosial dan petugas terapi okupasional
Kegiatan pelaksana rehabilitasi dilakukan di dalam rumah sakit,luar rumah sakit (panti, pusat
rehabilitasi), dimulai sejak hari pertama pasien dirawat
1) Terapi Okupasional
Adalah ilmu dan seni yang mempelajari bagaimana menggerakkan partisipasi individu
melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk mengoreksi masalah-masalah patologik ke
arah pemeliharaan dan promosi derajat kesehatan.Kegiatan di bangsal biasanya berupa
kegiatan-kegiatan pada waktu luang dan kreasi seni untuk menilai kemampuan pasien dalam
memenuhi kegiatan sehari-hari (activitiesofdailyliving/ADL). Selain itu diberikan juga
kegiatan pendidikan latihan vokasional untuk bekal bekerja di masyarakat. Dengan terapi ini
mendorong pasien untuk mengembangkan minat untuk mempertahankan keterampilan lama
mempelajari keterampilan baru
2) Terapi Edukasional
Yaitu suatu proses dimana pasien dikaji,dilatih dan ditempatkan sesuai dengan pekerjaannya
yang dapat membantunya mendapatkan kepuasan dan bermakna.Kegiatan ini didasari kepada
kepercayaan bahwa dengan memberinya pekerjaan akan menghasilkan kreatifitas kepuasan
dalam berhubungan sosial dengan orang lain,meningkatkankebanggakan dalam
menyelesaikan tugas dan harga diri.Sebelum mengikuti terapi ini biasanya pasien dilakukan
test sikap ketrampilan,minat,kemudian diminta mengobservasi dan memcoba salah satu jenis
pekerjaan yang diminati,kemudian dinilai kembali untuk diberikan terapi
1)Tahap persiapan
yaitu usaha mempersiapkan pasien dengan menjalankan kegiatan terapi okupasional, seleksi,
evaluasi, dan latihan kerja dalam berbagai jenis pekerjaan
2)Tahap penyaluran/penempatan
merupakan usaha pemulangan pasien ke keluarga,tempat kerja atau masyarakat dan instansi
lain yang berfungsi sebagai pengganti keluarga,disamping usaha resosialisasi
3)Tahap pengawasan
Setelah pasien berada diunit okupasiterapi maka terapis akan bertindak sebagai berikut:
a. Koleksi data
Data biasa didapatkan dari kartu rujukan atau status pasien yang disertakan waktu
pertama kali pasien mengujungi unit terapi okupasional.Jika dengan mengadakan
interviu dengan pasien atau keluarganya, atau dengan mengadakan kunjungan rumah.
Data ini diperlukan untuk menyusun rencana terapi bagi pasien. Proses ini dapat
berlangsung beberapa hari sesuai dengan kebutuhan
c. Penentuan tujuan
Dari masalah dan latar belakang pasien maka dapat disusun daftar tujuan terapi sesuai
dengan prioritas baik jangka pendek maupun jangka panjangnya
d. Penentuan aktivitas
Setelah tujuan terapi ditetapkan maka dipilihlah aktivitas yang dapat mencapai tujuan
terapi tersebut. Dalam proses ini pasien dapat diikut sertakan dalam menentukan jenis
kegiatan yang kan dilaksanakan sehingga pasien merasa ikut bertanggung jawab atas
kelancaran pelaksanaannya. Dalam hal ini harus diingat bahwa aktivitas itu sendiri
tidak akan menyembuhkan penyakit, tetapi hanya sebagai media untuk dapat mengerti
masalahnya dan mencoba mengatasinya dengan bimbingan terapis. Pasien itu sendiri
harus diberitahu alasan-alasan mengenai dia harus mengerjakan aktivitas tersebut
sehingga dia sadar dan diharapkan akan mengerjakannya dengan aktif.
e. Evaluasi
Evaluasi harus dilaksanakan secara teratur dan terencana sesuai dengan tujuan terapi.
Hal ini perlu agar dapat menyesuaikan program terapi selanjutnya sesuai dengan
perkembangan pasien yang ada. Dari hasil evaluasi dapat direncanakan kemudian
mengenai peneyesuain jenis aktivitas yang kan diberikan. Namun dalam hal tertentu
penyesuain aktivitas dapat dilakukan setelah bebrapa waktu setelah melihat bahwa
tidak ada kemajuan atau kurang efektif terhadap pasien.
berikut :
1. Percaya bahwa pasien dengan gangguan jiwa mengalami proses penyembuhan.
2. Program yang diberikan mampu memberdayakan pasien.
3. Program yang diberikan harus berdasarkan kebutuhan pasien terkait dengankebutuha
n fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual pasien.
4. Pasien diberikan kesempatan untuk memilih program yang diminati.
5. Program yang diberikan mampu memberikan kesempatan pada pasien
6. gangguan jiwa untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan
sehingga mereka mmapuhisup mandiri dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
7. Kerja sama dengan keluarga dan tenaga profesional lainnya harus dipertahankandemi
tercapainya tujuan
BENTUK REHABILITASI
1. Rehabilitasi fisik
Aktivitas sehari-hari (ADL):
Keterampilan-keterampilan ini dapat dilatih melalui program rehabilitasi di rumah
dan di luar rumah. Keterampilan ADLyang dapat dilakukan di rumah antara lain:
kebersihan diri, berhias, makan,minum, membersihkan rumah, mempersiapkan alat
masak,mengaturuang belanja, menyusun kegiatan seharihari, dan melakukan olahraga
Keterampilan yang dapat dilakukan di luar rumah misalnya menggunakanfasilitas
umum (bank, pusat perbelanjaan, kantor pos).
Keterampilan belajar (tenang, memperhatikan, mengobservasi).
Keterampilan bekerja (menggunakan perkakas pertanian, perkebunan,
dankerajinan tangan).
2. Rehabilitasi emosional
Aktitivitas sehari-hari:
hubungan dengan orang lain, kontrol diri, mekanismekoping pemecahan masalah.
Keterampilan belajar
Membuat pertanyaan dan berusaha menjawab, mengikuti petunjuk, dan
aktif mendengarkan.
Keterampilan bekerja: wawancara pekerjaan, dan hubungan sosial terkait pekerjaan.
3. Rehabilitasi intelektual
Aktivitas sehari-hari: Manajemen keuangan, menggunakan sumber dukungansosial,
mempunyai tujuan.
Keterampilan belajar: membaca, menulis, berhitung, mengetik.
Keterampilan bekerja: mencari pekerjaan yang sesuai
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Terapi Okupasional
2. Terapi Edukasional.
3. Rehabilitasi Vokasional
3.2 SARAN
Sebagai perawat agar mengaplikasikan ilmu ini atau menerapkannya dalam memberikan
terapi rehabilitasi pada pasien gangguan jiwa dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.F. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi Ketujuh. Surabaya:
AirlanggaUniversitas PressStuart, GW. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Terjemahan dari