Anda di halaman 1dari 3

Fama (1970) di JOFA (journal of Finance), menurut efficent market hypothesis, maka pasar modal

dibagi 3 yakni pasar modal lemah dimana investor mengambil keputusan berdasarkan pergerakan
harga historis saham, pasa modal semi lemah dimana investor mengambil keputusan dari TV dan
berita dan mengambil data historis perusahaan, dan pasar modal strong efficiency, dimana investor
mendapat informasi yang tidak disebarkan secara luas, isu, gosip, dan informasi laporan keuangan,
dan pergerakan harga saham di masa lalu.

Mechanistic market menandakan bahwa investor bersifat naive menilai suatu perusahaan dari nilai
laba, padahal laba dapat dilakukan manajemen laba

No market hypothesis menandakan bahwa investor bersifat sophisticated dimana manajemen laba
tidak berpengaruh terhadap investor tersebut

Agency theory ditulis di 1976 di Journal of Public Finance, ditulis oleh Alchian dan Damsat, dimana
menurut agency theory selalu ada 2 pihak dimana ada principal dan agent dalam pengambilan
keputusan, dimana agent adalah pihak yang mendapat wewenang dari principal untuk mengambil
keputusan dimana principal adalah pemilik perusahaan dan agent adalah manajemen. Menurut
agency theory, agen sifatnya self interest, dimana bila agen mendapat tanggung jawab maka dia
harus diawasi agar bertindak sesuai yang dikehendaki principal (divergent interest), untuk
menyatakan kepentingan ini maka digunakan angka akuntansi dengan target tertentu. Maksudnya
adalah agar agen bekerja bersungguh sungguh

Ada 3 biaya yang muncul dari agency theory, yakni monitoring cost adalah biaya yang dikeluarkan
untuk memonitor si agen. Monitoring cost ditanggung oleh principal. Apabila kinerja agen jelek,
maka principal akan melakukan penyesuaian yakni price protection dengan menyesuaikan
kompensasi agen yakni menurunkan gaji agen (manajemen), bonus, dll. Biaya audit tergolong
monitoring cost dan yang menangungg adalah manager perusahaan.

Risk aversion problem dimana investor, pengusaha merupakan risk taker dan dimana manager
adalah risk averse (penghindar resiko). Dari resiko sudah bermasalah karena yang satu suka risiko
dan yang satu tidak suka risiko. Sehingga ada kemungkinan terjadi kejadian oportunis yakni
berbohong dll. Untuk mengatasi masalah ini adalah ditawarkan bonus oleh pemilik (principal)
dimana bila manager dapat mendapatkan bonus yang besar maka harus mencapai target tertentu.

Dividend retention problem, dimana pemilik ingin dividen dibagikan banyak dan konsisten dan
manager tidak mau membagikan dividen karena harus digunakan untuk pengembangan perusahaan.
Dari segi preferensi dividen pemilik dan manager memiliki preferensi beda. Manager ingin membuat
kerajaan dan kekaisaran dari dana yang seharusnya dibagikan menjadi dividen.

Horizon problem adalah cakrawala pikiran, dimana manager director memiliki visi jangka pendek dan
dimana visinya ini lebih pendek dibandingkan investor/pemilik. Dimana investor ingin selalu
perusahaan bertahan agar dapat menghasilkan keuntungan / visi jangka panjang. Sedangkan
manager hanya memikirkan perusahaan selama kontrak dia kerja 10 tahun, atau kurang. Perusahaan
bukan milik dia sehingga manager tidak terlalu berpikir. Untuk mencegah horizon, pemilik akan
memberikan saham perusahaan kepada manager (managerial ownership)/kepemilikan managerial.
Agency problem juga terjadi antara pemilik perusahaan dengan pemberi pinjaman. Dimana bank
memberikan uang kepada perusahaan dan bertindak sebagai principal, dan perusahaan peminjam
menjadi agent. Dimana perusahaan bisa bertindak oportunis agar mendapat pinjaman.

Jika perusahaan mau meminjam uang kepada bank, maka bank akan menetapkan jumlah dividen
yang dibagikan perusahaan. Perusahaan ingin membagikan dividen besar, sedangkan bank ingin
dividen sedikit agar duitnya dibayar untuk pokok pinjaman dan bunga.

Bank tidak ingin perusahaan mengambil risiko karena bila mengambil risiko maka tidak dapat
membayar pinjaman, sedangkan perusahaan berani mengambil risiko maka pendapatan yang bisa ia
dapatkan kemungkinan akan tinggi sehingga punya cukup dana untuk membayar pinjaman kepada
bank. Asset substitution

Underinvestment, perusahaan ingin berinvestasi pada projek pada NPV yang gede sehingga bisa
bayar hutang dan mendapat pendapatan. Bank hanya ingin perusahaan berinvestasi pada projek
yang NPV nya kecil agar cukup membayar pinjaman saja karena risiko dari projek besar juga besar.

Claim dilution terjadi ketika bank sudah ngutang di satu tempat, kemudian utang lagi ke tempat
baru. Bila perusahaan utang ke bank pertama 5 tahun, kemudian utang ke bank kedua selama 3
tahun, maka yang jadi prioritas akan ke bank kedua karena jangka waKtu pendek dan bank pertama
akan mengalami claim dilution (tidak diproritaskan).

Loan covenants adalah syarat-syarat yang harus dipatuhi perusahaan ketika meminjam uang. Loan
covenants positif dan loan covenants negatif. Loan covenants positif adalah syarat yang harus
dilakukan, selama meminjam uang perusahaan harus mencapai penjualan sekian. Loan covenants
negatif adalah syarat yang tidak boleh dilakukan, selama meminjam uang perusahaan tidak boleh
memecat karyawan. Bila melanggar maka akan dikenakan denda berupa bunga lebih.

Ex post opportunism adalah tindakan oportunis yang dilakukan manajemen ketika kontrak telah
disetujui. Ex ante efficient contracting adalah tindakan yang dilakukan principal untuk membebaskan
dirinya dari tindakan oportunis yang dapat diambil oleh si agen, wujudnya adalah membuat kontrak
kerja yang tidak ada celahnya sehingga agen tidak berbuat macam-macam.

Signalling theory adalah teori yang dibuat oleh Hoult Housen 1978 dimana manajer/akuntan yang
membuat laporan keuangan dimana akuntan membuat laporan keuangan berbentuk kode-kode
atau sinyal-sinyal tertentu kepada investor atau pengguna laporan keuangan. Kodenya ini biasanya
berisi bahwasanya masa depan perusahaan diyakini bagus. Untuk meyakini investor bahwa
perusahaan memiliki prospek yang bagus dengan menekankan pada akun-akun tertentu,
perusahaan menekankan pada akun dividen. Contoh bentuk sinyalnya, laba mengalami kerugian,
namun dividen meningkat dari tahun kemarin, perusahaan ingin menunjukkan bahwa walaupun
labanya turun namun perusahaan berani membagikan dividen karena perusahaan membuktikan
bahwa prospeknya bagus dan kerugian hanya terjadi di tahun ini saja. Namun pertanyaannya apakah
investor dapat membaca sinyal ini ? bila tidak maka sia-sia.

Political process dalam akuntansi adalah perusahaan suka menghindari khalayak ramai yakni
pemerintah, serikat kerja, dirjen pajak, dll. Perusahaan tidak suka berada di bawah sorotan lampu
dan tidak suka public attention. Perusahaan ingin labanya kecil motifnya ada 2 yakni menghindari
pajak dan menghindari perhatian (political process). Contoh perusahaannya adalah sektor
perbankana di australia ditulis oleh Godfrey, dimana perbankan di australia mengecilkan profit dan
mengecilkan fluktuasi profit, dimana peningkatannya dikit-dikit. Tujuannya adalah agar tidak
menjadi pusat perhatian.

Banyak teori akuntansi yang muncul dari positif accounting theory seperti agency theory, pecking
order theory, dll. Menggunakan sampel banyak dan menggunakan hipotesis. Kritik dari segi
metodologi , dimana yang menggunakan statistik sering kena multikolineraritas, hetero, dan
autokorelasi. Dari masalah tersebut, dalam akuntansi sering dilanggar adalah multikol. Uji F ga lulus
dimana R squre kecil.

Kritik dari filosofi dimana tidak semua angka dapat menyelesaikan masalah dalam penelitian, kadang
diperlukan kualitatif.

Penelitian teori positif dalam audit berkaitan dengan high quality auditors dan industry specialist
auditors. Semakin besar aset perusahaan, maka semakin bagus audit dalam perusahaan tersebut
menurut michael angelo karena perusahaan dapat mengumpulkan audit-audit terbaik dan dibayar
dengan gaji yang besar untuk mempertahankan prestige.

Anda mungkin juga menyukai