Anda di halaman 1dari 2

Menjawab pertanyaan hal 169

1. Current Liabilities ( hutang jangka pendek ) sering juga disebut dengan hutang lancar, hutang
jangka pendek ini dipakai untuk mendanai kebutuhan kebutuhan yang sifatnya mendukung
aktivitas perusahaan yang segera dan tidak bisa ditunda. Contoh hutang jangka pendek : hutang
dagang, hutang wisel, hutang pajak, hutang gaji, hutang gaji lembur, beban yang masih harus
dibayar, dll. Sedangkan Non Current Liabilities ( hutang jangka panjang) sering disebut dengan
hutang tidak lancar. Penyebutan hutang tidak lancar karena dana yang dipakai dari sumber
hutang ini dipergunakan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka panjang. Contoh
hutang jangka panjang : hutang obligasi, wisel bayar, hutang perbankan yang kategori jangka
panjang, dan lainya.

2. Jika pihak manager keuangan memberikan rekomendasi yang bersifat mengejar keuntungan
jangka pendek, namun telah menimbulkan dampak jangka panjang. Misalnya melakukan
penciptaan produk yang bersifat trend atau musiman dalam jumlah yang banyak, namun tidak
memikirkan akan munculnya pesaing. Sehingga perusahaan mengalami overproduction dan ada
beberapa produk yg tidak terjual sehingga harus dijual murah. Apalagi untuk menciptakan
produktersebut berasal dari mesin , dana yg dipakai untuk membeli mesin adalah bersumber dari
pinjaman jangka panjang.

3. A) dampak positif

Pada dasarnya, alasan perusahaan melakukan rights issue adalah untuk mengumpulkan dana
sebagai tambahan modal lagi. Biasanya perusahaan yang rights issue masih dalam tahapan
pertumbuhan tinggi dan dana segar yang terhimpun akan digunakan untuk ekspansi usaha,
membayar pinjaman, atau untuk modal kerja. Jika rights issue dilaksanakan untuk keperluan
ekspansi usaha, maka aksi korporasi perusahaan bisa dipandang positif. Beberapa perusahaan
melakukan rights issue dengan tujuan untuk menambah porsi kepemilikan pemegang saham atau
meningkatkan jumlah saham beredar agar nantinya saham menjadi lebih likuid. Selain itu,
perusahaan bisa juga rights issue agar kapitalisasi pasar perusahaan menjadi lebih besar.

(B) dampak negatif

Aksi korporasi rights issue perusahaan umumnya tidak disukai oleh investor karena akan
memberikan dampak negatif pada kepemilikan saham investor. Hal ini terjadi karena rights issue
akan menimbulkan saham emiten mengalami dilusi. Dilusi saham adalah penurunan komposisi
kepemilikan saham investor akibat dari adanya penambahan saham baru. Penerbitan saham baru
ini akan merugikan investor saham jika investor ini tidak berbuat apa-apa karena persentase
kepemilikan sahamnya otomatis berkurang. Akan tetapi, dampak negatif ini bisa diatasi dengan
melaksanakan HMETD, yakni melakukan pembelian saham baru yang ditawarkan oleh emiten.
Sedangkan apabila tidak memiliki dana untuk melakukan transaksi pembelian saham tersebut,
pemegang saham dapat menjual HMETD saham baru kepada investor lain yang berminat. Hasil
penjualan HMETD ini kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk menutupi kerugian dari efek
dilusi harga saham.  
4. Sering terjadi biasanya adalah mengorbankan kepentingan jangka panjang untuk menjaga
kepentingan jangka pendek, dan sebaliknya mengorbankan kepentingan jangka pendek untuk
kepentingan jangka panjang.Perusahaan kecil dan menengah akan cenderung mengutamakan
kepentingan jangka pendek untuk bertahan menyambung hidup (survival) sedangkan perusahaan
besar akan lebih memilih untuk mengutamakan kepentingan jangka panjang demi perkembangan
dan perluasan. Perusahaan publik yang hanya memperhatikan kepentingan jangka pendek tidak
disukai oleh investor. Kepentingan jangka pendek berhubungan dengan cash
flow dan profit sementara kepentingan jangka panjang berhubungan dengan investasi, perluasan
dan perkembangan dan shareholder value (nilai/harga saham). 
5. Kalo menurut saya, karena tidak mampu mampu mengelola hutang sehingga ada uang yang
tidak tercatat. Saat mengajukan utang sangat penting untuk mencatat utang yang dimiliki dan
memasukannya ke dalam perencanaan keuangan untuk melunasinya. Lalu ada yang menunda
nunda dalam melunasi hutang sehinga ini bisa memiliki hutang yang numpuk. Dan yang
terakhir tidak memiliki perencanaan keuangan, mengapa hutang terjebak pada hutang yang
tinggi yaa karena perencanaan keuangannya tidak baik atau kurang matang, perencanaan
keuangan termasuk pengalokasian untuk melunasi hutang yaitu hal yang sangat mendasar
untuk memastikan keuangan tetap dalam kondisi yang sehat dan masalah utang numpuk bisa
terhindari.

Anda mungkin juga menyukai