Anda di halaman 1dari 2

Soal

Dari penelitian ditemukan bahwa; (1) minat membaca mahasiswa FIP, secara umum termasuk dalam kategori rendah, (2) aktivitas
mahasiswa dikampus adalah menunggu di depan kelas, hanya sebagian kecil mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca
buku atau ke berkunjung ke perpustakaan. (3) buku yang paling disukai mahasiswa FIP untuk dibaca adalah jenis buku-buku popular (buku
politik, buku pelatihan, buku pendidikan popular, buku-buku motivasi) sedangkan untuk teks ilmiah kurang diminati aspek desain dan layout
kurang menarik, (4) intensitas waktu yang diluangkan mahasiswa dalam membaca buku relatif rendah, yaitu kurang dari 1 jam tiap harinya
bahkan ada yang tidak perna sama sekali meluangkan waktu untuk membaca, kecuali menjelang ujian, (5) faktor yang menghambat mahasiswa
dalam membaca, yang paling besar adalah berasal dari dalam diri mahasiswa yang ditunjukan dengan kebiasaan atau kegemaran membaca
yang masih rendah

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310873/penelitian/Studi+Tentang+Minat+Baca+Mahasiswa+FIP+UNY_0.pdf Diunduh: 4 Januari 2021

Silakan diskusikan kutipan abstrak penelitian di atas. Tuangkan pendapat Anda tentang hasil penelitian tersebut. Solusi apa yang
dapat Anda berikan untuk mengubah minat membaca mahasiswa agar menjadi lebih baik? Sertakan pendapat Anda dengan contoh dan teori-
teori pendukung dari berbagai sumber (buku, jurnal, undang-undang, atau ayat/pasal dari kitab suci: Hindu, Budha, Kristen, Islam, dll).

Minat membaca di kalangan mahasiswa FIP memang butuh perhatian lebih. Rasanya
familiar menunggu di depan kelas sambil main Handphone, tapi sayangnya waktu luang jarang
dimanfaatkan untuk membaca atau menjelajahi perpustakaan. Yang menarik adalah preferensi
dalam bacaan, sepertinya buku-buku popular jadi andalan. Tapi, teks ilmiah kurang diminati,
mungkin karena desainnya kurang menarik. Intensitas membaca juga terlihat rendah, kurang
dari satu jam sehari, bahkan ada yang sama sekali tidak membaca kecuali menjelang ujian.
Tapi, poin yang paling menarik adalah faktor yang menghambat, yang ternyata kebanyakan
berasal dari diri sendiri, kayak kebiasaan atau kegemaran membaca yang masih rendah.
Solusinya mungkin bisa dimulai dari pengenalan kembali ke manfaat membaca yang seru dan
bermanfaat. Misalnya, bikin acara klub buku yang menyenangkan atau tantangan membaca
dengan reward yang menarik. Juga, bisa lebih memperhatikan desain dan layout buku teks
ilmiah agar lebih menarik. Semoga dengan cara-cara ini, minat membaca mahasiswa bisa lebih
ditingkatkan.

UNESCO menyebutkan Indonesia berada diurutan kedua dari bawah soal literasi dunia,
artinya minat baca sangat rendah. Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia
sangat memprihatinkan, hanya 0,001%, artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang
yang rajin membaca. (Evita Devega. 2023)

Riset berbeda bertajuk World's Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh
Central Connecticut State University pada maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki
peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di bawah Thailand (59) dan
di atas Botswana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastruktur untuk mendukung membaca,
peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. (Evita Devega. 2023)
Sumber Referensi:
Evita Devega. 2023. “TEKNOLOGI Masyarakat Indonesia: Malas Baca Tapi Cerewet di
Medsos”. Kominfo.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/10862/teknologi-masyarakat-indonesia-
malas-baca-tapi-cerewet-di-
medsos/0/sorotan_media#:~:text=Fakta%20pertama%2C%20UNESCO%20menyebutkan%2
0Indonesia,1%20orang%20yang%20rajin%20membaca!

Anda mungkin juga menyukai