Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan oleh Hardianto (2011),
bahwasanya penelitian ini memberikan gambaran mengenai kebiasaan
membaca mahasiswa di UNY. Berdasarkan hasil yang didapatkan, kebiasaan membaca mahasiswa dikategorikan rendah. Hal ini dapat dilihat dari respon mahasiswa mengenai kebiasaan individu maupun penghambat secara internal maupun eksternal. Sebagian besar mahasiswa tidak memiliki kebiasaan dalam membaca buku, mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk melakukan kegiatan lain. Misalnya saat menunggu kelas atau memiliki jam kosong, mereka umumnya hanya akan menunggu di depan kelas ataupun melakukan hal lainnya, dan tidak berpikiran untuk menggunakan waktu kosong untuk mengunjungi perpustakaan. Selain itu, mahasiswa juga mengeluhkan tentang lingkungan sekitar serta isi buku yang dinilai kurang menarik. Menurut mereka, lingkungan sekitar yang tidak mendukung perkembangan kebiasaan membaca serta tidak kondusif membuat mereka sulit membaca buku. Kemudian untuk isi buku sendiri, mereka menganggap bahwa buku-buku tentang keilmiahan dan ilmu pengetahuan kurang menarik karena terlalu banyak teks berukuran kecil, monoton, dan kurangnya gambar untuk menunjang penjelasan dalam buku tersebut. Menurut penelitian oleh Annable (2017), orang dewasa membaca dengan tujuan tertentu, entah itu untuk rileks, mempelajari hal baru, hiburan, atau sebagai aspek sosial. Orang cenderung akan membaca buku jika mereka memiliki suatu tujuan untuk dicapai. Selain itu, interaksi positif dengan kegiatan membaca di masa kanak-kanak meningkatkan kemungkinan membaca di masa dewasa. Kebiasaan yang telah tumbuh sejak dini tentunya akan selalu terus dijalankan dan berlangsung seumur hidup. Sebagai solusinya, penelitian oleh Rodrigo dkk. (2014) yang menjalankan tes pada orang dewasa dengan tingkat literasi rendah untuk meningkatkan kebiasaan membaca buku melalui 2 intervensi, membaca secara ekstensif maupun non- ekstensif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara beberapa bulan, kebiasaan tersebut meningkat melalui kebiasaan membaca secara ekstensif (membaca teks yang mudah dibaca dan dipahami dalam waktu yang lama tanpa ada niat untuk berhenti) serta aspek lainnya yang membantu, seperti kebebasan dalam memilih bahan bacaan, akses pada perpustakaan yang memiliki koleksi buku yang variatif, dukungan dari lingkungan, serta komponen eksternal lainnya dapat membantu individu secara internal dan harapannya dapat terus mengembangkan dan mempertahankan kebiasaan membaca buku tersebut. Referensi Hardianto, D. (2011). Studi tentang minat baca mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Majalah Ilmiah Pembelajaran, 7(1). Annable, J. (2017). Reading habits of adults: What drives the choice to read or not read. Reading. Rodrigo, V., Greenberg, D., & Segal, D. (2014). Changes in reading habits by low literate adults through extensive reading.