Analisa Jurnal
Analisa Jurnal
A1 KEPERAWATAN
3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Teknik Relaksasi
Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Op di Ruang Bedah RSU Mayjen
H.A Thalib Kerinci Tahun 2021, maka dapat ditarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Setengah responden mengalami nyeri ringan dan sedang sebelum diberikan teknik relaksasi
genggam jari; Lebih dari setengah responden mengalami nyeri ringan setelah diberikan
teknik relaksasi genggam jari
2. Ada Pengaruh Pemberian Teknik Relaksasi Genggam Jari Terhadap Penurunan Nyeri Pada
Pasien Post Op di Ruang Bedah RSU Mayjen H.A Thalib Kerinci Tahun 2021, dengan p-
value 0,011 (≤0,05).
Berdasarkan analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa Salah satu tindakan
keperawatan nonfarmakologis yang dapat digunakan terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien
Post Op yaitu teknik relaksasi genggam jari. Teknik relaksasi genggam jari merupakan bagian
dari teknik jin syin jyutsu. Jin syin jyutsu adalah akupresur jepang. Bentuk seni yang
menggunakan sentuhan sederhana tangan dan pernafasan untuk menyeimbangkan energy
didalam tubu. Tangan (jari dan telapak tangan) adalah alat bantuan sederhana dan ampuh untuk
menyelaraskan dan membawa tubuh menjadi seimbang. Setiap jari tangan berhubungan dengan
sikap sehari-hari. Ibu jari berhubungan dengan perasaan khawatir, jari telunjuk berhubungan
dengan ketakutan, jari tengah berhubungan dengan kemarahan, jari manis berhubungan dengan
kesedihan, dan jari kelingking berhubungan dengan rendah diri dan kecil hati.
3. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Distribusi frekuensi nyeri sebelum dilakukan terapi Murotal Qur’an pada pasien post op
laparatomi di ruang Kutilang RS.Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung dengan rata-rata
nyeri 9,25 berada pada nyeri sedang
2. Distribusi frekwensi nyeri setelah diberikan tindakan terapi murotal Qur’an di pada pasien
post op laparatomi di ruang Kutilang RS.Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung memiliki
rata-rata nyeri 0.68 dengan nyeri ringan.
3. Ada pengaruh pemberian tindakan terapi murotal Qur’an terhadap penurunan instensitas
nyeri di ruang Kutilang RS.Dr.Hi.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2017 (p value=
0,000).
Berdasarkan analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa terapi murotal Qur’an
dapat dijadikan metode penatalaksanaan nyeri pada saat perawatan luka post op mampu
menurunkan nyeri melalui pendekatan nonfarmakologis distraksi. salah satu metode
mengurangi nyeri adalah dengan distraksi/mengalihkan perhatian pasien ke hal yang lain dan
dengan demikian menurunkan kewaspadaan terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi
terhadap nyeri. Salah satu tekhnik distraksi untuk pereda nyeri adalah terapi murotal Qur’an.
Murrotal Qur’an adalah terapi bacaan Al Qur’an yang merupakan terapi religi dimana
seseorang dibacakan ayat-ayat Al- Qur’an. tujuan terapi murotal Qur’an yaitu : menurukan
hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon edorfin alami, meningkatkan perasaan rileks,
mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas, dan rasa sakit. Efek murotal Qur’an secara
fisiologis dapat bertindak melalui stimulasi efektor reseptor mekanisme. Murotal Qur’an Jurnal
dengan keteraturan irama, tempo lambat, lembut penuh penghayatan dan bacaan yang benar
mampu mendatangkan ketenangan, meminimalkan kecemasan, dan dapat menimbulkan suatu
respon relaksasi.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap
Penyembuhan Luka Pada Pasien Post Herniatomi Inguinalis di Rumah Sakit Bhayangkara
Ambon. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang berbentuk studi kasus
G. Analisa PICO
No Kriteria Pembenaran (critical thinking)
1 P / Patien Subjek penelitian ini adalah klien dengan Post Herniatomi Inguinalis
Population Lateralis sebanyak 1 (satu) orang yang Ruangan Mutiara Rumah
Problem Sakit Umum Bhayangkara Ambon dengan kriteria Subjek sebagai
Pasien terdiagnosa Hernia Inguinalis Lateralis yang telah dilakukan
pembedahan / post herniatomi.
fisik secara mandiri dan dapat berjalan dengan baik, pasien tampak
rileks, kekuatan otot ekstrimitas bawah kiri dan kanan kembali
normal ( nilai = 5 ), luka post herniatomi sudah kering, bersih dan
mobilisasi dini sudah dapat teratasi . Hal ini dapat dilihat dari
kondisi pasien yang mengatakan sudah dapat melakukan aktifitas
fisik secara mandiri dan dapat berjalan dengan baik.
CRITICAL APPRAISAL
1. ANALISA PICO
A. Judul Penelitian
Pengaruh Pelaksanaan Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca
Operasi
B. Peneliti
Dewiyanti, Suardi, Alwi, Dina Oktaviana, Riski Amalia
C. Tahun Penelitian
2021
D. Jurnal Penelitian
Jurnal Ilmu Keperawatan (2021) 9 : 2 ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X
E. Ringkasan Jurnal
Mobilisasi dini mempertahan kemandirian pasien melakukan mobilisasi atau gerakan lebih
dini untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang berpengaruh terhadap integritas berbagai
fungsi tubuh. Mobilisasi memperbaiki sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi
kembali fungsi gastrointestinal normal. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Quasi eksperimental dengan pendekatan two group pre-post-test design. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini terhadap penurunan tingkat
nyeri pada pasien pasca operasi di BLUD RS H.Padjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar.
Jumlah sampel memenuhi kreteria inklusi selama penelitian sebanyak 32 orang. Penelitian ini
mengunakan pedekatan pre dan post-test, dengan tehnik accidental sampling. Sampel
penelitian adalah pasien pasca operasi. Penelitian ini menggunakan lembar observasi. Hasil
penelitian diolah menggunakan uji alternative yaitu wilcoxon diperoleh nilai hitung dengan
nilai p=0,000 < α 0,05. Kesimpulan Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik ada pengaruh
mobilisasi dini terhadap penurunan skala nyeri pada pasien pasca operasi.
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Mobilisasi Dini Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi.
G. Analisa PICO
No Kriteria Pembenaran (critical thinking)
1 P / Patien Data pada penelitian ini diperoleh melalui SOP mobilisasi dini
Populatio yang menjadi hasil penelitian, Data hasil penelitian yang telah
n Problem diperoleh selanjutnya di tabulasi dan analisis secara Univariat
dan Bivariat, analisis Univariat bertujuan untuk
mendeskripsikan data hasil penelitian data analisis bivariat
bertujuan untuk menguji hipotesis penelitian dengan
menggunakan uji alternatif, dengan tehnik accidental
sampling dimana jumlah sampel dalam penelitian ini sama
dengan jumlah populasi sebanyak 32 orang.
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang dilakukan sedini
mungkin di tempat tidur dengan melatih bagian-bagian tubuh
untuk melakukan peregangan atau belajar berjalan. Mobilitas
pasca bedah juga sangat penting dilakukan, dengan mobilitas
dini, maka akan meningkatkan normalisasi fungsi organ
Persepsi pasien masih ada yang beranggapan tidak boleh
banyak melakukan gerakan dalam masa penyembuhan karena
keluhan nyeri meningkat cenderung memberi pengaruh kurang
baik terhadap proses mobilisasi dini. Faktor dari jenis kelamin
juga dapat mempengaruhi respon nyeri dan mobilisasi dini,
nampak pada pasien laki-laki lebih dapat menahan nyeri
dibandingkan pasien perempuan, sehingga laki-laki lebih
mampu melaksanakan mobilisasi dini.
2 I / Intervention Pada penelitian ini intervensi mobilisasi dini setelah 8 jam
pasca operasi ini menurut teori Cetrione yang mengatakan
bahwa 8 jam setelah operasi sudah bisa dilakukan miring
kanan dan miring kiri dan menggerakkan tangan serta
mengkontraksikan otot-otot.
Sedangkan distribusi berdasarkan skala nyeri sebelum
pelaksanaan mobilisasi dini, dari 32 responden terdapat 31
orang (97%) yang mengalami nyeri berat dan 1 orang (3%)
yang mengalami nyeri sedang. Sedangkan setelah dilakukan
mobilisasi dini menjelaskan bahwa dari 32 responden
terdapat 31 orang (97%) yang menurun dari nyeri berat ke
nyeri sedang dan 1 orang (3%) mengalami penurunan nyeri
dari sedang ke nyeri ringan.
3. KESIMPULAN
Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata skala nyeri sebelum mobilisasi dini
adalah 7,72 (± 0,683), dari 32 responden terdapat 31 orang (97%) yang mengalami nyeri
berat dan 1 orang (3%) yang mengalami nyeri sedang. Hasil penelitian) setelah dilakukan
mobilisasi dini di peroleh rata rata skala nyeri menurun menjadi 5,38 (± 0,793. Dan dari 32
responden terdapat 31 orang (97%) yang menurun dari nyeri berat ke nyeri sedang dan 1
orang (3%) mengalami penurunan nyeri dari sedang ke nyeri ringan. Hasil penelitian
menjelaskan ada pengaruh pelaksanaan mobilisasi dini terhadap penurunan tingkat nyeri
pada pasien pasca operasi di BLUD RS H. Padjonga Dg Ngalle Kabupaten Takalar.
Berdasarkan analisis jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini
mampu menurunkan skala nyeri dari berat menjadi sedang dan dari sedang menjadi ringan,
sehingga mobilisasi dini dapat dijadikan penatalaksanaan pada pasien post operasihernia.
Pada penelitian ini intervensi mobilisasi dini setelah 8 jam pasca operasi ini menurut teori
Cetrione yang mengatakan bahwa 8 jam setelah operasi sudah bisa dilakukan miring kanan
dan miring kiri dan menggerakkan tangan serta mengkontraksikan otot-otot.