Anda di halaman 1dari 14

UJIAN AKHIR SEMESTER

ILMU DASAR KEPERAWATAN (MIKROBIOLOGI)


“PENYAKIT INFEKSI YANG DISEBABKAN JAMUR ”

Untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Ilmu Dasar Keperawatan
yang diampu oleh Ibu Dr.Ratna Umi Nurlin,S.Si.,M.Sc.

Oleh
Kelompok 11
YUSPITA (P202201010)
PUTRI CARISSA WAHID (P202201031)
NURAYDHA KHAYRANI (P202201051)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai jamur. Sebelum kita
membahas tentang jamur kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari jamur itu
sendiri, Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur
atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur
berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan,
dan reproduksinya.
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia.
Jamur tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air,
pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri. Ada ribuan spesies yang berbeda dengan
karakteristik yang berbeda yang berada di kelas ini. Mereka terdiri dari dinding sel yang
kaku dan juga memiliki membran inti terikat. Organisme ini gagal untuk photosensitize
karena mereka tidak memiliki klorofil. Karena karakteristik unik dari jamur, mereka telah
dikategorikan ke dalam kelompok yang terpisah, berbeda dari tumbuhan dan hewan.
Meskipun banyak jenis jamur yang bermanfaat bagi kita dalam beberapa cara
atau yang lain, ada spesies tertentu yang dapat menyebabkan beberapa penyakit pada
manusia. Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit
yang disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga
dari konsumsi jamur beracun. Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti
panu atau kurap. Padahal, penyakit ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga
dari pakaian yang terkontaminasi spora jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau
kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala
hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia. Pada manusia
jamur hidup pada lapisan tanduk. Jamur itu kemudian melepaskan toksin yang bisa
menimbulkan peradangan dan iritasi berwarna merah dan gatal. Infeksinya bisa berupa
bercak-bercak warna putih, merah, atau hitam di kulit dengan bentuk simetris. Ada pula
infeksi yang berbentuk lapisan-lapisan sisik pada kulit. Itu tergantung pada jenis jamur
yang menyerang.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis
Indonesia menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat
jamur sering kali menjangkiti masyarakat. ''Kita lihat, banyak masyarakat tak menyadari
bahwa dirinya terinfeksi oleh jamur. Bahkan, jamur bisa mengenai manusia dari kepala
hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa dan orang lanjut usia,'' ujar Jimmy.
Oleh karena itu makalah ini membahas tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh
jamur serta gejalanya. Sebelum mengetahui apa saja penyakit nya maka kita akan lebih
dulu mempelajari jenis-jenis jamur tersebut.

2.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jamur ?


2. Apa saja jamur yang menyebabkan penyakit ?
3. Penyakit apa saja yang disebabkan oleh jamur ?
4. Apa saja faktor yang menyebabkan nya ?

2.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan jamur


2. Untuk mengetahui apa saja jamur yang menyebabkan penyakit
3. Untuk mengetahui penyakit apa saja yang disebabkan oleh jamur
4. Untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan nya

2.3 Manfaat
1. Mengetahui faktor terinfeksinya manusia oleh jamur
2. Mengetahui gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh jamur
3. Mengetahui penyebab nya sehingga membuat kita menjadi lebih menjaga kesehatan
4. Memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis jamur
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Jamur


Jamur adalah organisme yang terdapat dimana-mana di bumi, baik di daerah tropik,
subtropik, di kutub utara, maupun antarika. Fungi juga ditemukan di darat, di perairaian
tawar, di laut, di mangrove, di bawah permukaan tanah, di kedalaman laut, dipengunungan,
maupun di udara. Banyak faktor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan fungi, antara lain
kelembapan, suhu, keasaman substrat, pengudaraan, dan kehadiran nutrien-nutrien yang
diperlukan.Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar
tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam
bentuk. Awam mengenal sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau
ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan
spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya
pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat
metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan
aseksual.

Sedangkan dari sudut lain mengatakan bahwa fungi adalah mikroorganisma eukaryotik
yang hidup secara saprofit karena tidak dapat berfotosintesa. Pada dasarnya sel -sel fungi
hampir sama dengan sel - sel hewan. Bahkan hal ini juga yang menjadi salah satu alasan
mengapa sulit ditemukan strategi yang tepat dalam mengobati infeksi oleh jamur tanpa
berefek toksik bagi inang / host nya. Di alam ini fungi dapat bersifat sangat merugikan
manusia dengan menimbulkan infeksi (penyakit) dan toksin yang dihasilkan ataupun bersifat
menguntungkan dengan menghasilkan produk - produk yang dapat digunakan oleh manusia
sebagai contoh antibiotika, vitamin, asam organik dan enzim. (Harlim, A. 2017)

2.2 Penyakit Akibat Jamur Pada Manusia

Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis
superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang
kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton,
Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang
menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa
mulut, usus, dan vagina.(Rahman,2016)

1. Jenis Mikosis Superfisial


a) Tineacapitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan
rambut kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton.
Gejalnya adalah rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut
yang pendek-pendek pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat
menyebabkan edematous dan bernanah.
b) Tineafavosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan
kuku. Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik
putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning
kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau
bernanah.
c) Tineabarbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit
leher, rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes,
Trichophyton violaceum, Microsporum cranis.
d) Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit
di sela-sela jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah
Trichophyton sp.
e) Tineacruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas
sebelah dalam. Pada kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp.
f) Tineaversicolor (panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-
kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher
dan perut bagian atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
g) Tineacircinata (Tineacorporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana
terjadinya jaringan granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal.
Gejalanya bermula berupa papula kemerahan yang melebar.
h) Otomycosis (Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di
sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan
menjadi bernanah. Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton
sp(Norfajrina dkk.,2021).

2. Jenis Mikosis Sistematik


a) Nocardiosis
Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi
pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang
mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula. Penyebabnya adalah Nocardia
asteroides.
b) Candidiasis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti
hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor
predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas.
Penyebabnya adalah Candida albicans.
c) Actinomycosis
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous,
bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula. Penyebabnya adalah
Actinomyces bovis.
d) Maduromycosis (Madurafoot)
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa
granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya
dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa
granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan
nanah dan granula. Penyebabnya adalah Allescheris boydii, Cephalosporium
falciforme, Madurella mycetomi, dan Madurella grisea.
e) Coccidioidomycosis
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh
Coccidioides immitis. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk
dengan atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.
f) Sporotrichosis
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya
benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar
lympha superfisial. Penyebabnya adalah Sporotrichum schenckii. Gejala awalnya
berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang,
mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang
jaringan lympha.
g) Blastomycosis
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan
sistem saraf. Penyebabnya adalah Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces
brasieliensis. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang
berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang
sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ dalam,
gejalanya mirip tuberculosis (Minarni, A., Widarti, W., & Rahman, R,2020)

2.3 Penyakit Yang Disebabkan Jamur

1. Kaki Atlet
Dinamakan penyakit kaki atlet karena kebanyakan jamur ini menyerang bagian kaki
seorang olahragawan yang biasanya lembab karena rutinitas olahraganya.
Jika terinfeksi jamur ini akan timbul rasa gatal, terbakar, kulit mengelupas, bahkan bisa lecet
dan luka, serta menimbulkan bau tak sedap.

Jamur ini timbul di area yang lembab seperti kaki para atlet, kolam renang, sungai,
kaos kaki. Dan ketika jamur ini bertemu dengan sel mati dari kulit, kulit kepala, kuku dan
lain-lain maka jamur tersebut akan berkembang biak dengan subur.
Gelaja pada penyakit ini : rasa gatal, kulit mengelupas, kulit retak, rasa terbakar, pelunakan.

Cara pengobatan : pengobatan bisa dilakukan dalam dua cara, yang pertama yaitu
dengan cara mengoleskan salep anti jamur pada area yang terinfeksi. Kedua mengkonsumsi
obat-obatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

2. Kurap

Kurap dalam bahasa ilmiah disebut tinea corporis adalah sejenis penyakit jamur yang
lainnya. Biasanya infeksi tertular dari sentuhan langsung maupun tidak langsung dengan
orang yang sudah terinfeksi, hewan, pakaian atau furniture yang terdapat jamur ini.Gejala
pada penyakit ini : terlihat area yang terinfeksi berbentuk menlingkar seperti cincin yang
berwarnamerah.
Cara pengobatan : mengoleskan salep anti jamur di area yang terinfeksi, atau bisa juga
dengan obat oles lainnya. Jika kasus lebih berat maka diperlukan pengobatan dari dalam
dengan cara mengkonsumsi obat yang menaikan daya tahan tubuh.

3. Penyakit Jamur Tinea Capitis

Jamur ini menargetkan lokasi yang diserang hanya pada bagian kulit kepala dan
rambut saja. Penyakit ini biasa menyerang pada hewan, tetapi bisa pula menyerang pada
manusia.Gejala pada penyakit ini : menyebabkan rambut rontok pada beberapa daerah, sering
disertai ruam bersisik, bentuk yang terparah ketika ruam berbentuk besar dan rasa sakit yang
amat sangat, jika tidak ditangani secepatnya maka akan menyebabkan botak permanen.
Cara pengobatan : berbeda dengan penyakit jamur lainnya, pengobatan tinea capitis
harus dengan cara pengobatan teratur sealam1 samapai 3 bulan, dengan mengkonsumsi obat
khusus.

4. Panu

Panu atau dikenal dengan nama lain tinea versicolor adalah infeksi jamur yang merusak
jaringan terluar kulit, biasanya terkena pada remaja dan anak-anak.Gejala pada penyakit ini :
tanda yang jelas pada penyakit ini adalah bintik-bintik putih pada daerah yang terinfeksi
dalam jumlah yang banyak dan terpisah-pisah.Cara pengobatan : karena yang terinfeksi
hanya pada bagian teratas kulit maka pengobatan dengan cara mengoleskan obat anti jamur
maka akan teratasi dengan cepat.Tetapi dari semua itu penyebab utama bukanlah jamur,
melainkan lemahnya imun tubuh. Cara menaikan imun tubuh yang terbaik adalah dengan
cara berpuas sunnah, sholat tahajud dan berbekam.

5. Meningitis Jamu

Infeksi jamur ini disebabkan oleh kriptokokus yang mengarah ke peradangan pada
selaput tipis yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Sebuah kondisi yang
mengancam jiwa umum yang mempengaruhi banyak pasien HIV, infeksi biasanya diperoleh
melalui inhalasi sel jamur di udara. Organisme ini biasanya berkembang dalam tubuh orang
dengan sistem kekebalan tubuh melemah.

Gejala penyakitnya : mengantuk, sakit kepala, dan kebingungan. Diagnosa di buat


dari cairan tulang belakang dan pemeriksaan darah. Pengobatan anti jamur biasanya yang
diberikan secara intraven ( melalui darah) yang dapat berlangsung selama berminggu-mingu,
pasien AIDS yang diberikan ART kurang mungkin untuk mengembangkan infeksi
opurtunistik ini. Namun jika terjadi pada pasien ini pengobatan, pemeliharaan tahan lama
dengan obat-obat yang diberikan untuk mencegah kekambuhan.

6. Infeksi Aspergillus
Jamur Aspergillus menyebar diudara dan menyebabkan infeksi serous pada paru-paru
dan darah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah seperti penderita kanker HIV
atau penerima donor sum-sum tulang. Mereka ditemukan dalam sistem penyejuk udara,
ditempat tidur, tanaman, ruang bawah tanah, debu,dan hampir dimana-man. Jamur ini
bertindak sebagai alergen potensial yang dapat memicu asma. Gejalnya batuk, dan demam.
Infeksi dapat diobati dengan obat anti jamur seperti vorikonazol.

7. Jockltch (Gatal Selangkangan)

Infeksi kulit ini biasanya dikenal sebagai tinea cruris disebabkan oleh jamur tinea.
Jamur ini hidup di daerah yang hangat dan lembab seperti alat kelamin,bokong, dan paha
bagian dalam. Infeksi sering terjadi dimusim panas, serta di iklim hangat dan basah. Hal ini
menyebabkan merah, ruam, gatal dengan bentuk cincin, kontak langsung dengan orang yang
terinfeksi dapat menyebabkan penyebaran infeksi. Gejala termasuk gatal, terbakar,
kemerajan, mengelupas, atau kulit pecah-pecah. Perawatan termasuk penggunaan krim untuk
infeksi yang bebas dijual dan resep antijamur ringan untuk infeksi berat. Jauhkan daerah yang
terkena dampak telah bersih dan kering. Hal ini juga penting untuk mengganti pakaian anda
sehari-hari.(Harlim A.,2017)

8. Keputihan
Keputihan Patologis, merupakan keputihan yang tidak normal yang terjadi karena
infeksi pada vagina, adanya benda asing pada vagina atau karena keganasan. Infeksi bisa
sebagai akibat dari virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis. Dapat
pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih
vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Infeksi
virus, bakteri, dan parasit bersel satu umumnya didapatkan saat melakukan aktivitas seksual.
Keputihan ini berupa cairan berwarna kekuningan hingga kehijauan, jumlahnya banyak
bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk,
terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina. Keputihan
jenis ini harus diwaspadai mengingat dapat menjadi salah satu indikasi gejala adanya kanker
leher

9. Penyakit Histoplasmosis

Penyebab dari histoplasmosis adalah terpaparnya seseorang oleh jamur yang diberi
nama Histoplasma capsulatum. Jamur ini terutama sering berada pada kandang ayam dan
merpati, lumbung tua, taman dan gua yang merupakan tanah basah yang kaya bahan organik,
terutama kotoran dari burung dan kelelawar. Suhu tubuh burung yang terlalu tinggi,
menyebabkan burung tidak dapat terinfeksi dengan histoplasmosis, namun burung dapat
membawa H. capsulatum di bulu mereka. Selain itu, kotoran burung dapat mendukung
pertumbuhan jamur. Kelelawar memiliki suhu tubuh lebih rendah dan dapat terinfeksi, namun
seseorang tidak dapat terjangkit penyakit ini dari kelelawar atau dari orang lain.
2.4 Faktor Yang Menyebabkan Terinfeksi Jamur

1. Lembab dan panas dari lingkungan


2. dari pakaian ketat dan pakaian tak menyerap keringat.
3. Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
4. Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
5. Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian antibiotik,
atau hormonal dalam jangka panjang.

2.5 Cara Memastikan Penyakit Jamur


1. Pemeriksaan tampilan secara klinis.
2. Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku
untuk pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis
jamurnya Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari spora dan hifa
yang saling bergabung satu sama lainnya (Harlim, A. 2017)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur
tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian,
bahkan di tubuh manusia sendiri. Ada ribuan spesies yang berbeda dengan karakteristik yang
berbeda yang berada di kelas ini. Mereka terdiri dari dinding sel yang kaku dan juga memiliki
membran inti terikat. Organisme ini gagal untuk photosensitize karena mereka tidak memiliki
klorofil. Karena karakteristik unik dari jamur, mereka telah dikategorikan ke dalam kelompok
yang terpisah, berbeda dari tumbuhan dan hewan.

3.2 Saran
Untuk mencegah Penyakit yang disebabkan oleh jamur dalam kehidupan sehari-hari,
sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di
badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus
mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D., Mustafidah, H., & Purbowati, M. R. (2017). Sistem Pakar Diagnosa Penyakit
Kulit Akibat Infeksi Jamur. Juita: Jurnal Informatika, 4(2), 67-77.

Harlim, A. 2017. Penyakit Jamur Kulit.Egc:Jakarta

Gandjar, I. 2006. Mikologi Dasar Dan Terapan. Yayasan Obor Indonesia.

Minarni, A., Widarti, W., & Rahman, R. 2020. Uji Daya Hambat Beberapa Jenis Obat
Antijamur Pada Jamur Yang Di Isolasi Dari Kuku Kaki. Jurnal Media Analis
Kesehatan, 11(2), 119-126.

Norfajrina, N., Istiqamah, I., & Indriyani, S. 2021. Jenis-Jenis Jamur (Fungi) Makroskopis Di
Desa Bandar Raya Kecamatan Tamban Catur. Al Kawnu: Science And Local Wisdom
Journal, 1(1).

Rahman, M. A. A., Jusak, J., & Sutomo, E.2016. Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Jamur
Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor (Doctoral Dissertation,
Universitas Dinamika).

Anda mungkin juga menyukai