Bong Karan

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

NOMOR : 001/MP-BLJ/V/2024
NAMA PEKERJAAN : PEMBONGKARAN GEDUNG MESS KARYAWAN
PT. CIPTA MORTAR UTAMA PLANT 4 JAWILAN
LOKASI PEKERJAAN : JAWILAN KAB. SERANG - BANTEN

A. TENAGA KERJA
1. Site Manager : 1 Orang
2. Struktur Engineer : 1 Orang
3. Mandor Mekanikan Elektrikal : 1 Orang
4. Tenaga Kerja Sipil/Pelaksana : 10 Orang

B. ALAT KERJA
1. Excavator PC 200 : 1 Unit
2. Alat Las & Blander : 1 Set
3. Dumptruk : 2 Unit
4. Perlengkapan Safety : 1 Lot
5. Step Folding Aluminium : 2 Unit
6. Alat bantu tukang lainnya : 1 Lot

C. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pembongkaran bangunan mess karyawan
2. Buang puing bekas bongkaran keluar lokasi
3. Pekerjaan Mekanikan dan Elektrikal
4. Pemerataan lahan bekas gedung mess karyawan

D. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan pembongkaran Gedung mess karyawan PT. Cipta Mortar Utama Plant
4 Jawilan ini dibiayai oleh PT. Cipta Mortar Utama, adapun pelaksanaan
kegiatannya dilaksakan melalui beberapa tahap/proses, sesuai dengan rencana
kerja yang telah ditetapkan.

Tugas/sasaran utama dalam pelaksanaan ini adalah mencapai sasaran yang di


inginkan, yakni mencakup:
1. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan kualitas teknik yang diinginkan.
2. Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, dimana pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian Biaya Pekerjaan, biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan
kualitas secara keseluruhan tidak melampaui dana yang telah disediakan.
4. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.
5. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.
6. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapih.
7. Diterima Lingkungan, tidak menggangu lingkungan

a. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu proyek,
dalam tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada pelaksanaan
proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan ini menunjukan
1
kesiapan suatu perusahaan dalam pengelolaan proyek. Tahapan Persiapan
terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal-hal dibawah ini:

1) Pemetaan
Kontraktor bertanggung jawab atas semua hasil pemetaan, pengawasan
yang dilakukan oleh pengawas resmi, tidak melepaskan tanggung jawab
Kontraktor, proteksi sementara pada batas lahan, struktur bangunan dan
persiapan K3. selama pekerjaan kontraktor harus memlihara kebersihan
lingkungan, kehati-hatian, dan ketersediaannya alat-alat safety (K3) untuk
memungkinkan kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Setelah pelaksaanaan pekerjaan, kontraktor harus dapat memastikan


bahwa hasil kerjanya sesuai dengan perencanaan awal yang ditetapkan.

2) Pengadaan dan Mobilisasi


Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen
pelaksanaan harus diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini
termasuk dengan serah terima lapangan dengan pemilik pekerjaan,
perijinan dan mobilisasi sumber daya, ditahapan ini jadwal mobilisasi
sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek.

Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan


keputusan yang tepat, dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat kondisi
waktu yang sangat terbatas, hal ini perlu perhatian yang serius kapan
mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba diatas site sesuai dengan
jadwal yang telah direncakaan.

Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan


pekerjaan kedepannya, karena menunjukan kesiapan dari semua unsur
yang terkait, seperti Owner, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor.

3) Project Site Plan & Fasilitas Penunjang Operasional


Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional
akan mencakup pada hal-hal dibawah ini:
a) Fasilitas Akomodasi, bagi pelaksana proyek dan tenaga supaya
tercapai efisiensi dari segi waktu perlu dibuatkan sarana
pemondokan atau barak. Perhitungan dengan kuantitas yang akan
berlangsung dilokasi pekerjaan, sementara untuk Key Personnel
disediakan sarana akomodasi sekitar lokasi.
b) Direksi Keet, sebagai kantor lapangan diperlukan untuk pengawasan
dan site office dan meeting koordinasi yang rutin setiap minggu atau
setiap bulannya.
c) Fasilitas penyimpanan Material dan workshop, adalah penunjang
proyek untuk mengamankan peralatan kerja dari cuaca maka
workshop minimum keperluan gudang.
d) Keamanan, sangat diperlukan mengingat lahan yang cukup luas dan
terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga bisa terjadi.
Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang dan warga setempat
sangat dibutuhkan.
e) Administrasi dan Dokumentasi, sebagai bahan pelaporan harian
mingguan dan bulanan.

2
b. Mekanisme
Perpindahan Terkait ada beberapa fasilitas/peralatan inventaris yang harus
dibongkar dan dimanfaatkan kembali, diantaranya meja + kursi, lemari, AC,
Kwh dan instalasi Listrik dll.

Tahap Pertama (Pra Pembongkaran)


Pertengahan Mei 2024, Pemindahan peralatan inventaris (jika masih ada),
seperti meja,kursi,lemari, AC, dan pembongkaran instalasi listrik yang masih
aktif atau masih bisa dipergunakan ulang.

c. Pelaksanaan Pembongkaran
1) Pembongkaran Tahap ke-1
Pembongkaran diawali dengan membongkar atap bangunan dari ujung
sebelah .........., dimana pembongkaran dilakukan mulai dari mess ujung
sebelah.............. hingga ujung sebelah................. material genteng
dibongkar dan dikumpulkan pada lokasi yang sudah dipersiapkan yaitu
didepan gedung mess depan.
Adapun urutan pembongkaran Tahp ke-1 ini yaitu:
a) Membongkar atap menggunakan palu, pencabut paku, gergaji,
Tangga dan tali pengaman
b) Kemudian metode pembongkaran bertahap pada setiap kamarnya.
c) Dilanjutkan dengan membongkar kayu kusen dan reng atap yang
sudah mulai lapuk, dan dikumpulkan ditempat penampungan
sementara dilokasi yang sudah dipersiapkan.

2) Pembongkaran Tahan ke-2


Pembongkaran dinding tembok mess
Pembongkaran diawali dengan membongkar material arsitektur, seperti:
kusen pintu dan jendela, kaca, dan sekat partisi pada bangunan paling
depan/blok depan.

a) Berikutnya dilanjutkan dengan pembongkaran struktur.


Pembongkaran dimulai dengan membongkar dinding mess gedung
depan dengan menggunakan Exckavator DC 200, supaya lebih
mempermudah membongkaran gedung tersebut. dan lebih cepat
waktunya.
b) Selanjutnya, puing-puing sisa pembongkaran di tumpuk dilokasi
penampungan sementara
c) Tahap berikutnya yaitu pengangkutan puing-puing sisa bongkaran
keluar lokasi/area pabrik. Dan dibuang langsung ke lokasi
pengurugan diluar area pabrik. Agar tidak banyak penumpukan puing-
puing sisa pembongkaran didalam lokasi pabrik.
d) Berikutnya adalah pembongkaran kamar mandi dan bangunan WC
umum, dari mulai pembongkaran atap, rangka atap, sampai dinding
temboknya.
e) Pemerataan lahan bekas bongkaran.

3
Serang, Mei 2024
PT. Benteng Laksana Jaya

................................
Direktur

Anda mungkin juga menyukai