Anda di halaman 1dari 17

FUNGSIONAL NEUROANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM

PENGUNYAHAN

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Anatomi Terapan

Oleh :

Pembimbing :
Dr. Rudi Hartanto, drg., MS.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS


PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

Fungsi sistem pengunyahan kompleks. Kontraksi diskriminasi pada otot

kepala dan leher bervariasi diperlukan untuk menggerakkan mandibula secara

secara akurat dan membuat fungsi efektif. Sistem kontrol neurologic mengatur

dan mengkoordinasi aktivitas seluruh sistem pengunyahan keseluruhan. Sistem ini

terutama terdiri dari otot-otot dan saraf; sehingga disebut sistem neuromuskular.

Dasar pengertian anatomi dan fungsi sistem neuromuskular penting untuk

mengerti keterlibatan kontak gigi dan kondisi lain pada gerakan mandibular.

Makalah ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama membahas detail

neuroanatomi dasar dan fungsi sistem neuromuskular. Kedua membahas aktivitas

fisiologik pengunyahan, penelanan dan bicara. Bagian ketiga membahas konsep

penting dan mekanisme yang diperlukan untuk mengerti nyeri orofasial.

Menyentuh konsep ini pada tiga bagian seharusnya meningkatkan kemampuan

klinisi untuk mengerti keluhan pasien dan menyediakan terapi efektif.


BAB II

FUNGSIONAL NEUROANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM

PENGUNYAHAN

2.1 Anatomi dan fungsi sistem neuromuskular

Untuk tujuan diskusi, sistem neuromuskular dibagi menjadi dua komponen

utama: struktur neurologik dan otot. Anatomi dan fungsi setiap komponen dibahas

terpisah, meskipun pada banyak contoh sulit untuk memisahkan fungsinya.

Dengan pengertian komponen-komponen ini, fungsi dasar neuromuskular dapat

dibahas.

2.1.1 Struktur neurologi

2.1.1.1 Neuron

Unit struktural dasar dari sistem saraf adalah neuron. Neuron terbentuk

dari massa protoplasma yang disebut nerve cell body dan protoplasmic pocessed

dari nerve cell body yang disebut dendrit dan akson. Nerve cell body berlokasi

pada batang otak dan ditemukan pada substansi abu-abu sistem saraf pusat (SSP).

Cell bodies ditemukan diluar SSP dikelompokkan dalam ganglia. Akson (dari

bahasa Yunani axon, berarti sumbu) merupakan inti pusat yang membentuk

bagian pengatur penting pada neuron dan perluasannya pada sitoplasma dari sel

saraf. Banyak neuron dikelompokkan untuk membentuk serabut saraf. Neuron ini

mampu menghantarkan impuls elektrik dan kimia sepanjang sumbunya, sehingga

memungkinkan informasi melewati masuk dan keluar SSP. Tergantung pada


lokasi dan fungsinya, neuron disebut dengan istilah berbeda. Neuron aferen

menghantarkan impuls saraf kearah SSP, sementara neuron eferen

menghantarkannya ke perifer. Neuron internuncial atau interneurons, berada

seluruhnya dalam SSP. Neuron sensori pertama disebut neuron primer atau first-

order neuron. Second dan third-order sensory neuron merupakan interneuron.

Neuron motorik atau eferen membawa impuls neuron untuk membuat efek

muskular atau sekresi.

Impuls saraf di transmisikan dari satu neuron ke neuron lain hanya pada

synaptic junction, atau synapse, dimana prosesus kedua neuron berdekatan.

Semua sinapses afferen berlokasi dalam substansi abu-abu SSP; normalnya, tidak

ada koneksi perifer anatomis antara serabut-serabut sensoris. Semua koneksi

antara SSP dan transmisi perifer dari impuls sensoris dari satu serabut ke serabut

lainnya adalah abnormal.

2.1.1.2 Reseptor sensoris

Reseptor sensoris merupakan struktur neurologik atau organ yang

berlokasi pada seluruh jaringan tubuh yang menyediakan informasi pada CNS

dengan jalan neuron afferent tergantung keadaan jaringan. Seperti bagian lain

tubuh, berbagai tipe reseptor sensoris berlokasi diseluruh jaringan yang membuat

sistem penguyahan. Reseptor sensoris khusus menyediakan informasi spesifik

untuk neuron afferen dan kembali ke SSP.

Reseptor sensori ditemukan dalam jaringan perifer misalnya kulit dan

mukosa mulut yang disebut exteroceptor. Reseptor ini menyediakan informasi

dari jaringan exterior tubuh menuju SSP mengenai kondisi lingkungan. Ada
exteroceptor khusus untuk panas, dingin, sentuhan ringan dan tekanan. Ada juga

reseptor yang spesifik untuk rasa tidak nyaman dan sakit. Reseptor ini disebut

nosiseptor. Nosiseptor berlokasi tidak hanya pada jaringan perifer, tetapi juga

diseluruh tubuh (Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Beberapa jenis reseptor sensorik (eksteroseptor) yang bila dirangsang menghasilkan
input saraf spesifik ke neuron aferen primer.

Reseptor lain menyediakan informasi mengenai poisi dan gerakan

mandibula dan struktur oral yang berhubungan. Ini disebut proprioseptor dan

ditemukan pertama kali pada seluruh struktur muskuloskeletal. Reseptor yang

membawa informasi tergantung status organ internal disebut sebagai interoseptor.

Interoseptor memberikan informasi SSP mengenai status struktur internal dan

prosesus misalnya aliran darah, pencernaan dan pernapasan. Input konstan

diterima dari seluruh reseptor ini mengijinkan cortex dan batang otak untuk

mengkoordinasi aksi otot individual atau kelompok otot untuk memberikan

respon yang tepat.

Informasi dari jaringan diluar SSP harus ditransfer kedalam SSP dan ke

sentral yang lebih tinggi pada batang otak dan cortex untuk interpretasi dan

evaluasi. Sekali informasi ini dievaluasi, harus diambil aksi yang tepat. Pusat yang
lebih tinggi kemudian mengirim impuls ke bawah saraf tulang belakang dan

keluar ke perifer pada organ eferen untuk aksi yang diinginkan. Neuron afferent

primer (neuron first-order) menerima stimulus dari reseptor sensoris. Inpul ini

dibawa oleh neuron afferent primer kedalam SSP dengan jalan akar dorsal untuk

bersinapsis dalam tanduk dorsal saraf tulang belakang dengan neuron sekunder

(second-order) (Gambar 2.2). Badan sel dari neuron afferent primer berlokasi

dalam dorsal root ganglia. Impuls kemudian dibawa oleh second-order neuron

melintasi saraf tulang belang ke anterolateral spinothalamic pathway, yang naik ke

pusat yang lebih tinggi. Mungkin terdapat interneuron multiple (third-order,

fourth-order, dlld) terlibat pada transfer impuls ke talamus dan korteks. Ada juga

interneuron berlokasi dalam tanduk dorsal yang dapat terlibat dengan impuls

selama sinapsis langsung dengan neuron efferent yang diarahkan keluar dari SSP

dengan cara akar ventral untuk stimulasi organ efferen, misalnya otot.

Gambar 2.2 Gambaran grafis input saraf perifer ke dalam saraf tulang belakang. Perhatikan
bahwa first-order neuron (aferen primer) membawa input ke dalam tanduk dorsal untuk
bersinapsis dengan second-order neuron. Second-order neuron kemudian melintas dan naik ke
pusat yang lebih tinggi. Interneuron kecil menghubungkan neuron aferen primer dengan neuron
motor primer (eferen), memungkinkan aktivitas lengkung refleks. Dorsal root ganglion (DRG)
mengandung badan sel neuron aferen primer.

2.1.1.3 Batang Otak dan Otak


Jika impuls saraf telah melewati second-order neuron, kemudian dibawa

ke pusat yang lebih tinggi untuk interpretasi dan evaluasi. Ada sejumlah pusat

dalam otak dan batang otak yang membantu memberi arti pada impuls ini. Harus

diingat bahwa sejumlah interneuron dapat terlibat dalam transmitting impuls ke

pusat yang lebih tinggi. Faktanya, kemampuan untuk mengikuti impuls melalui

batang otak ke korteks bukanlah pekerjaan mudah. Secara berurutan untuk

membahas fungsi otot dan nyeri pada teks ini, fungsi regio tertentu dari batang

otak dan otak harus dijelaskan. Penjelasan berikut merangkum bebrapa komponen

fungsional penting dari SSP; tulisan lain dapat dikonsulkan untuk rangkuman

yang lebih lengkap.

Gambar 2.3 adalah penjelasan grafis dari daerah fungsional otak dan

batang otak pada bagian ini. Pengertian daerah ini dan fungsinya sangat

membantu dalam menangani nyeri orofasial. Daerah penting dibahas dibawah

merupakan spinal track nucleus, pembentukan retikular, talamus, hipotalamus,

struktur limbik dan corteks. Mereka dibahas berurutan dimana impuls neural

berjalan menuju pusat yang lebih tinggi.


Gambar 2.3 Gambaran grafis saraf trigeminal memasuki batang otak setinggi pons. Neuron aferen
primer (1st N) memasuki batang otak untuk bersinapsis dengan second-order neuron (2nd N)
dalamtrigeminal spinal tract nucleus (STN of V). Spinal tract nucleus dibagi menjadi tiga bagian;
subnukleus oralis (sno), subnukleus interpolaris (sni) dan subnukleus caudalis (snc). Kompleks
batang otak trigeminal juga dibentuk dari motor nucleus V (MN of V) dan nukleus sensoris utama
V (SN of V). Badan sel saraf trigeminal terletak dalam ganglion Gasserian (GG). Sekali second-
order neuron menerima input, akan dibawa ke thalamus (Th) untuk interpretasi.
1. Nuckleus spinal tract

Menyebar pada tubuh, neuron aferen primer bersinapsis dengan second-

order neuron dalam tanduk distal kolom spinal. Input afferent dari struktur wajah

dan mulut,bagaimanapun, tidak memasuki saraf tulang belakang melalui jalan

saraf spinal. Bahkan input sensori dari wajah dan mulut dibawa melalui nervus

kranial kelima, nervus triigeminal. Badan sel neuron aferen trigeminal terletak

dalam ganglion gasserian besar. Impuls dibawa oleh nervus trigeminal langsung

masuk kedalam batang otak pada regio pons untuk bersinapsis dalam nukleus

spinal trigeminal (Gambar 2.3). Regio batang otak ini secara struktural sama

dengan tanduk dorsal saraf tulang belakang. Faktanya bahkan dapat dihitung

sebagai perluasan tanduk dorsal dan kadang disebut sebagai tanduk dorsal

medullar.

Kompleks trigeminal batang otak terdiri dari

(1) Nukleus trigeminal sensoris utama, yang dasarnya terletak dan menerima

peridontal an beberapa afferent pulpa, dan (2) Spinal tract dari nukleus trigeminus,

yang terletak lebih caudal. Spinal tract ini dibagi menjadi (1) subnukleus oralis,

(2) subnukleus interpolaris, dan (3) subnukleus caudalis, yang berhubungan

dengan tanduk dorsal medular. Pulpa gigi aferen berjalan ke semua subnuklei

tersebut. Subnukleus caudalis berimplikasi khusus dalam mekanisme trigeminal

nosiseptif pada dasar elektrofisiologis observasi dari neuron nosiseptif.


Subnukleus oralis muncul menjadi daerah signifikan dari kompleks trigeminal

batang otak untuk mekanisme nyeri oral.

Komponen lain dari kompleks trigeminal batang otak adalah nukleus

motor dari saraf kranial kelima. Daerah dari kompleks ini terlibat dengan

interpretasi impuls yang membutuhkan respon motor. Aktifitas motor refleks

wajah dimulai dari area ini dalam arah yang sama dengan aktivitas refleks spinal

dalam tubuh.

2. Formasi retikular

Setelah neuron aferen primer berhubungan dalam spinal tract nucleus,

interneuron menghantarkan impuls ke pusat yang lebih tinggi. Interneuron naik

melalui jalan beberapa traktus melalui daerah batang otak yang disebut formasi

retikular. Dalam formasi retikular konsentrasi sel atau nuklei yang menunjukkan

“pusat” untuk berbagai fungsi. Formasi retikular memainkan peran sangat penting

dalam monitoring impuls yang memasuki batang otak. Formasi tersebut juga

mengontrol seluruh aktivitas otak dengan meningkatkan impuls ke otak atau

menghambat impuls. Bagian batang otak ini memiliki pengaruh penting pada

nyeri dan input sensoris lain.

3. Thalamus

Thalamus terletak pada pusat otak, dengan dikelilingi cerebrum dari atas

dan sisinya dan otak tengah dibawahnya (gambar 2.3). Ini terdiri dari sejumlah

nuklei yang berungsi bersama untuk mengganggu impuls. Thalamus disusun dari

sejumlah nuklei yang berfungsi menginterrupt impuls. Hampir semua impuls dari

bagian bawah otak seperti dari batang otak diteruskan melalui sinapsis dalam
thalamus sebelum diteruskan ke korteks cerebral. Thalamus berperan sebagai

pusat siar untuk hampir semua komunikasi antara brainsteem, serebellum dan

cerebrum. Ketika impuls naik ke thalamus, thalamus membuat assesment dan

melangsungkan impuls ke bagian yang tepat dalam pusat yang lebih tinggi untuk

interpretasi dan respon.

Jika membandingkan otak manusia dan komputer, thalamus disejajarkan

dengan keyboard, yang mengontrol fungsi dan meneruskan sinyal. Thalamus

mengarahkan korteks untuk aktivitas dan memungkinkan korteks untuk

berkomunikasi dengan bagian lain SSP. Tanpa thalamus, korteks tidak berguna.

4. Hipothalamus

Hipothalamus merupakan struktur kecil pada tengah dasar otak. Meskipun

kecil, fungsinya besar. Hipothalamus merupakan pusat utama otak untuk

mengontrol fungsi badan internal, misalnya temperatur tubuh, rasa lapar dan haus.

Stimulasi hipothalamus meliputi sistem nervus simpatetik diseluruh tubuh,

meningkatkan tingkat aktivitas banyak bagian internal tubuh, terutama detak

jantung dan menyebabkan konstriksi pembuluh darah. Dapat dilihat jelas bahwa

daerah kecil otak tersebut memiliki efek kuat pada seluruh fungsi. Akan dibahas

kemudia, peningkatan level stress emosional dapat menstimulasi hipothalamus

untuk meningkatkan regulasi sistem saraf simpatetik dan mempengaruhi impuls

nosiseptif memasuki otak. Pernyataan ini memiliki arti besar saat klinisi

menangani nyeri.

5. Struktur Limbik
Kata ‘limbik’ berarti batas. Sistem limbik meliputi struktur tepi cerbrum

dan diencephalon. Sturktur limbik berfungsi mengontrol emosi kita dan aktivitas

kebiasaan. Diantara struktur limbik terdapat nuklei atau pusat tanggung jawab

untuk sikap khusus misalna marah, kasar dan docility. Struktur limbik juga

mengontrol emosi misalnya depresi, kecemasan, takut dan paranoia. Sistem ini

juga tampak pada pusat nyeri atau senang yang pada tingkat intinctive

menyebabkan sikap individu menstimulasi kesenangan pada pusatnya dan jauh

dari nyeri. Hal ini umumnya tidak dirasakan dengan sadar tetapi lebih seperti

insting dasar. Insting, bagaimanapun akan membawa kebiasaan terhadap

kesadaran. Sebagai contoh, jika individu mengalami nyeri kronis, sikapnya akan

mengarah pada penghindaran terhadap semua stimulus yang meningkatkan nyeri.

Seringkali penderita akan menghindari hidup dan dapat terjadi perubahan mood

misalnya depresi. Dipercaya bahwa bagian struktur limbik berinteraksi dan

membentuk hubungan dengan korteks, mengkoordinasi fungsi sikap sadar

cerebral dengan fungsi sikap sub sadar pada bagian sistem limbik yang lebih

dalam.

Impuls dari sistem limbik memimpin pada hipotalamus dapat

memodifikasi salah satu atau semua fungsi internal tubuh yang dikontrol oleh

hipotalamus. Impuls dari sistem limbik menyuplai kedalam otak tengah dan

medulla dapat mengontrol sikap misalnya terbangun, tidur, rasa tertarik dan

attentiveness. Dengan pengertian dasar fungsi limbik seseorang dapat dengan

cepat mengerti akibat limbik pada seluruh fungsinya. Sistem limbik memainkan

peran penting pada masalah nyeri.


6. Korteks

Serebral korteks, utamanya disusun dari bahan abu-abu, merupakan bagian

luar cerebrum. Porsinya pada otak berhubungan dengan proses berpikir-bahkan

merkipun tidak dapat menydiakan berpikir tanpa aksi simultan dari struktur otak

yang lebih dalam – dan disini bahwa semua kepentingan memori disimpan. Ini

juga merupakan daerah yang bertanggung jawab untuk kemampuan kita untuk

menerima keterampilan otot. Kita masih tidak mengetahui mekasnisme dasar

fisiologis mengapa korteks serebral menyimpan memori atau pengetahuan

keterampilan otot.

Melalui kebanyakan perluasannya, korteks serebral adalah sekitar 6 mm

tebalnya dan mengandung 50 milyar sampai 80 milyar badan sel saraf seluruhnya.

Mungkin satu milyar serabut saraf keluar dari korteks dan jumlah yang sama

masuk kedalam. Serabut saraf ini melewati bagian lain korteks ke dan dari

struktur yang lebih dalam, dan pada beberapa kasus menuju spinal cord.

Daerah berbeda korteks serebral telah diidentifikasi memiliki fungsi

berbeda. Ada motor area yang telibat dalam koordinasi fungsi motor. Ada daerah

sensori yang menerima input somatosensory untuk evaluasi. Ada juga daerah

untuk indra khusus, misalnya daerah visual dan auditori.

Jika kita membandingkan otak manusia dengan komputer, korteks serebral

akan menggambarkan drive hard disk yang menyimpan semua informasi memori

dan fungsi motor. Sekali lagi penting untuk mengingat thalamus (keyboard)

merupakan unit penting yang membuat korteks berfungsi.


2.1.2 Otot-otot

2.1.2.1 Motor Unit

Komponen dasar sistem neuromuskular merupakan unit motor yang terdiri

dari sejumlah serabut otot yang diinervasi oleh satu motor neuron. Setiap neuron

berhubungan dengan serabut otot pada motor end plate. Ketika neuron diaktivasi,

motor end plate distimulasi untuk melepaskan sejumlah kecil asetilkollin, yang

memicu depolarisasi serabut otot (gambar 2.4). Depolarisasi menyebabkan serabut

otot memendek atau kontraksi.

Gambar 2.4 Hubungan neuromuskular adalah hubungan antara neuron motor dan otot.
Acetylcholine disimpan dalam endplatesaraf; dilepaskan dalam celah sinaptik yang memulai
depolarisasi serabut otot, menyebabkan kontraksi otot.

Jumlah serabut otot yang diinervasi oleh satu motor neuron bervariasi

tergantung pada fungsi unit motor. Semakin sedikit serabut otot permotor neuron,

semakin berharga pergerakannya. Neuron motor tunggal dapat menginervasi

hanya dua atau tiga serabut otot, seperti pada otot siliary (yang mengontro lensa
mata dengan tepat). Sebaiknya satu neuron motor dapat menginervasi ratusan

serabut otot seperti pada otot yang besar (misalnya rektus femoris pada kaki). Ada

persamaan variasi dalam jumlah serabut otot per motor neuron antara otot

pengunyahan. Otot pterigoid lateral inferior cenderung memiliki rasio rendah

serabut otot-neuron motor dan mampu memyesuaikan panjang yang dibutuhkan

untuk beradaptasi pada perubahan horozontal dalam posisi mandibula.

Sebaliknya, masseter memiliki sejumlah besar serabut motor per neuron motor,

yang berhubungan dengan fungsi yang lebih besar dalam menyediakan gaya yang

diperlukan selama pengunyahan.

2.1.2.2 Otot

Ratusan sampai ribuan unit motor, bersama dengan pembuluh darah dan

saraf, dibungkus bersama oleh jaringan ikat dan fascia untuk membuat otot. Untuk

mengerti efek otot ini pada lainnya dan pada tulang tempat melekatnya, harus

diamati hubungan dasar skeletal dengan kepala dan leher. Tengkorak didukung

posisinya oleh tulang servikal. Faktanya jika tengkorak kering diletakkan pada

posisi seharusnya pada tulang servikal, tengkorak akan overbalanced ke anterior

dan jatuh kedepan dengan cepat. Keseimbangan bahkan lebih hilang jika

diperhitungkan posisi mandibula yang tergantung dibawah bagian anterior

tengkorak. Dapat dilihat bahwa tidak ada keseimbangan komponen skeletal dari

kepala dan leher. Otot-otot diperlukan untuk menangani ketidak seimbangan berat

dan massa. Jika kepala akan dijaga pada posisi tegak sehingga memungkinkan

untuk melihat ke depan, otot yang melekat pada aspek posterior tengkorak ke

tulang sevikal dan bagian bahu harus berkontraksi. Beberapa otot yang
bertanggung jawab untuk fungsi ini adalah trapezius, sternocleidomastoideus,

splenius capitis dan longus capitis. Bagaimanapun jika memungkinkan otot-otot

ini untuk overkontraksi dan langsung untuk melihat terlalu jauh ke atas. Untuk

melawan aksi ini, kelompok otot antagonis ada pada bagian anterior kepala;

masseter (bergabung dengan mandibula ke tengkorak), suprahyoid (bergabung

dengan tulang hyoid ke sternum dan clavikula). Ketika otot-otot ini berkontraksi,

kepala direndahkan. Sehingga ada keseimbangan gaya muskular yang menjaga

kepala pada tempat yang diinginkan (gambar 2.5). Otot-otot ini, ditambah lainnya,

juga menjaga posisitepat sisi ke sisi dan rotasi kepala.

Gambar 2.5 Keseimbangan tepat dan kompleks otot kepala dan leher harus ada untuk menjaga
posisi dan fungsi kepala yang tepat. A, Sistem otot. B, Setiap otot besar beraksi seperti tali elastik.
Tekanan harus disebarkan merata untuk keseimbangan yang menjaga posisi kepala yang
diinginkan. Jika satu tali elastik putus, keseimbangan seluruh sistem terganggu dan posisi kepala
berubah.

Fungsi Otot
Motor unit dapat membawa hanya satu aksi: kontraksi atau memendek.

Seluruh otot memiliki tiga fungsi potensial: (1) Ketika sejumlah besar motor unit

pada otot terstimulasi, terjadi kontraksi atau pemendekan seluruh otot. Tipe

pemendekan dibawah beban konstan disebut kontraksi isotonik, yang terjadi

dalam masseter ketika mandibula terangkat, mendorong gigi melalui bolus

makanan. (2) Ketika sejumlah motor unit berkontraksi pada oposisi untuk

memberikan gaya, fungsi resultan otot ditahan atau rahan stabil. Kontraksi ini

tanpa pemendekan disebut kontraksi isometrik, dan terjadi dalam masseter ketika

objek ditahan diantara gigi (contohnya pipa atau pensil). (3) Sebuah otot juga

berfungsi melalui relaksasi terkontrol. Ketika stimulasi motor unit terputus,

serabut motor unit istirahat dan kembali ke panjang normalnya. Dengan

mengontrol penurunan stimulasi motor unit panjang otot yang tepat dapat terjadi

yang mengijinkan gerakan halus dan lembut. Tipe relaksasi terkontrol ini diamati

dalam masseter ketika mulut terbuka untuk menerima bolus makanan baru selama

pengunyahan.

Menggunakan ketiga fungsi ini, otot kepala dan leher menjaga posisi

kepala yang diinginkan secara konstan. Kesimbangan erjadi antara otot yang

berfungsi menaikkan kepala dan yang berfungsi menekannya. Selama gerakan

ringan, setiap otot berfungsi dalam harmoni dengan lainnya untuk melakukan

gerakan yang diinginkan. Jika kepala berputar ke kanan, otot tertentu harus

memendek (kontraksi isotonik), yang lain harus relaks (relaksasi terkontrol) dan

yang lain harus menstabilkan atau menahan hubungan tertentu (kontraksi


isometrik). Sistem kontrol yang memuaskan diperlukan untuk mengkoordinasi

keseimbangan otot ini.

Ketiga tipe aktivitas otot terlihat selama fungsi rutin kepala dan leher. Ada

tipe lain aktivitas otot yang disebut kontraksi eksentrik, yang dapat terjadi selama

kondisi tertentu. Tipe kontraksi ini sering melukai jaringan otot. Kontraksi

eksentrik mengacu pada pemaksaan pemanjangan otot bersamaan dengan otot

berkontraksi. Contoh kontraksi eksentrik terjadi dengan hubungan kerusakan

jaringan selama luka extension-flexion (whiplsh injury). Pada momen yang tepat

saat luka kendaraan bermotor, otot servikal berkontraksi untuk mendukung kepala

dan menahan gerakan. Jika hantaman besar, perubahan tiba-tiba pada inersia

kepala menyebabkannya bergerak sementara otot berkontraksi mencoba

mendukungnya. Hal ini mengakibatkan pemanjangan mendadak otot ini selagi

mereka berkontraksi. Tipe pemanjangan mendadak selama otot berkontraksi

sering menyebabkan luka dan dibahas pada bagian nyeri otot.

Anda mungkin juga menyukai