Anda di halaman 1dari 45

DENTURE BASE RESIN

DETIN NITAMI (160221200002)


PEMBIMBING :
DRG. ZULIA HASRATININGSIH, MDSc
Polimer : Kumpulan monomer dengan berat molekul rendah, yang dibentuk
lewat reaksi kimia membentuk makromolekul dengan berat molekul yang lebih
besar dan rantai panjang

Resin : kumpulan monomer / makromolekul ditambah komponen lain,


menghasilkan bahan yang memiliki sifat / properties yang diinginkan

thermoplastic reversible change (e.g :


polymer gutta percha, nylon)
polimer resin
thermosetting irreversible change (e.g
polymer : PMMA)
POLIMER DALAM PROS THODONTIK

Denture Artificial
Soft liner
base teeth

Custom Impression core build


tray material up

temporary cementing / maxillofacial


restorative luting prostheses
Classification by ISO 1567

DENTURE
BASE
POLYMER
P E R S YA R ATA N
DENTURE BASE • Rigid, modulus elastisitas tinggi
P O LY M E R
• Nilai elastic limit yang tinggi à memastikan stress yang
terjadi karena pengunyahan tidak menyebabkan
-SIFAT MEKANIK- deformasi permanen
• Flexural strength yang baik à mencegah upper denture
mengalami midline fracture
• Fatigue life yang baik à mencegah terjadinya crack
karena stress kecil yang terjadi terus menerus
• Impact strength yang baik à saat pelepasan denture,
dibersihkan, accidentally dropped, atau saat terjadi
trauma / benturan
• Abrasion resistance à saat pembersihan, atau karena
makanan, butuh surface hardness yang baik
P E R S YA R ATA N
DENTURE BASE • Memiliki glass transition temperature
P O LY M E R (Tg) yang cukup tinggi à mencegah
softening dan distorsi selama
pemakaian.
-SIFAT FISIK- • Stabilitas dimensional baik
• Thermal conductivity.
Tg=Tg0 −K/M • Jika basis GT thermal insulator,
memungkinkan saat pasien minum
minuman panas, tidak terasa, sehingga
dapat melukai jaringan
P E R S YA R ATA N • Tidak mengiritasi,
DENTURE BASE • tidak toksik,
P O LY M E R
• tidak larut dalam cairan mulut,
• mampu mencegah pertumbuhan
bakteri/fungi
-SIFAT BIOLOGIS
DAN SIFAT
LAINNYA- • Tidak mahal, shelf life panjang, mudah
dimanipulasi, mudah diperbaiki jika terjadi
kerusakan
heat-activated

Denture base chemically -


resin activated

Light-activated

compression
Injection moulding
moulding

Fluid / pour LC
HEAT-
ACTIVATED
DENTURE
BASE RESIN
• Ikuti anjuran pabrik. Mayoritas commercial
products menggunakan perbandingan polymer-to-
monomer 3 : 1 (by volume)
• Tahapan perubahan massa saat polimerisasi : (1)
sandy, (2) stringy, (3) dough- like, (4) rubbery or
P E R B A N D I N GA N
elastic, and (5) stiff.
BUBUK : LIQUID
• Dough-forming time : dari mulai pengadukan
sampai terbentuk stage dough-like < 10 menit
• Working time : waktu denture base tetap dalam
fase dough-like, minimun 5 menit
PAC K I N G
• Dough-likae stage resin, digulung,
menyerupai tapal kuda.
• Monomer diulas di atas gigi
artifisial à promote bonding
dengan denture base
• Diberi separator, polyethylene
sheet
• Ulangi press, sampai resin
berlebih (flash) hilang. Kalau flash
sudah tidak ada, press yang
terakhir tanpa menggunakan
polyethylene sheet
PROSEDUR POLIMERISASI
• Jika suhu berlebihan, akan berpengaruh pada sifat
(properties) dari denture base.
• Temperatur air di atas titik didih monomer
(100.8C) à Resin dan dental stone merupakan TEMPERATUR
thermal konduktor yang buruk à monomer yang Polimerasi denture base resin à exotermis.
tidak reaktif menjadi mendidih (boiling unreacted
monomer) à menghasilkan porositas

• 100C selama 1 jam, lalu didinginkan ke suhu ruangan


secara perlahan. Pendinginan yang terlalu cepat akan
mengakibatkan distorsi karena perbedaan thermal
contraction dari resin dan investing stone.
• Diamkan di suhu ruangan selama 30 menit.
CHEMICALLY
ACTIVATED
DENTURE • Disebut cold-curing, self-curing, auto-polymerizing resin
BASE RESIN • Dengan penambahan tertiary amine, missal dimethyl-
para-toluidine, ke denture base liquid.
• Tertiary amine à dokomposisi benzoyl peroxide à
radikal bebas.
CHEMICALLY ACTIVATED DENTURE BASE RESIN

KELEBIHAN KEKURANGAN
• Less shrinkage à akurasi dimensional • Derajat polimerisasi secara kimia tidak
lebih besar, karena mengabaikan sebaik polimerisasi panas à ada lebih
thermal shrinkage. Chemically 0,26%, banyak unreacted monomer à
heat-activated 0,53% inferior mechanical properties
• Repairing - relining • Free monomer chemically 3-5%, heat-
activated 0,2-0,5%
• Stabilitas warna lebih inferior
dibanding polimerisasi panas à karena
kandungan tertiary amines
• (karena oksidasi à perubahan warna)
• Working time utk flasking minimal
T E K N I K P E M B UATA N D E N T U R E B A S E R E S I N
SIFAT DENTURE BASE RESIN

POLYMERIZATION PENYERAPAN AIR


POROSITAS
SHRINKAGE dan KELARUTAN

PROCESSING CRAZING &


STRENGTH
STRESSES CREEP
• Monomer methyl-methacrylate berpolimerisasi membentuk
polymethylmetacrylate, densitas massa berubah dari 0,94
menjadi 1,19 g/cm3 à volumetric shrinkage sebanyak 21%
• Polimerisasi perbandingan P : L = 3: 1
• 1/3 massa adalah liquid monomer
• 2/3 massa prepolymerized polymethyl metacrylate
P O LY M E R I Z AT I O N
• Maka, volumetric shrinkage dihasilkan polimerisasi
S H R I N K AG E sebaiknya hanya 7%
• Linear shrinkage à diukur jarak dari dua titik referensi (gigi
M2 kanan-kiri) sebelum polimerisasi dan setelah polimerisasi
(protesa dilepas dari master cast) à memengaruhi denture
base adaptation dan cuspal interdigitation (initial fit) à
semakin besar linear shrinkage, semakin besar diskrapansi
• Liniar shrinkage sebaiknya 2%,
Terjadi umumnya pada bagian
denture base yang lebih tebal
POROSITAS
Terbentuk karena :

• penguapan unreacted monomer dan polimer


dengan berat molekul rendah ketika
temperature mencapai titik didih
• Pengadukan bubuk dan liquid yang inadekuat
à beberapa bagian mengandung lebih banyak
monomer dibanding yang lain. Selama
polimerisasi, bagian ini shrinkage lebih banyak
à localized shrinkage à voids
• Pengadukan harus homogen
• Tekanan / pressure yang inadekuat
• Fluid resin à udara yang terjebak selama
pengadukan
P E N Y E R A PA N A I R DA N K E L A RU TA N
• PMMA menyerap sedikit air ketika ditempatkan di daerah yang lembab à kemampuan difusi + polaritas
• Menyerap air àmolekul air berada di tengah2 rantai polimer, akibatnya :
• slight expansion
• Bertindak sebagai plasticizer

• Setiap kenaikan 1% berat massa karena molekul air à linear expansion 0,23%. Namun hal ini hampir
seimbang dengan thermal shrinkage yang terjadi saat proses polimerisasi à (perubahan relative minor)
• Denture base resin umumnya larut dalam berbagai cairam, namun hampir tidak larut dalam cairan rongga
mulut
PROCESSING S TRESS
• Denture base resin menadapatkan stress selama
proses :
• Shrinkage polimerisasi à tensile stress
• Thermal shrinkage
• Improper mixing
• Kontrol pemanasan yang buruk
• Pelepasan Stress à menghasilkan
flaws/microcracks à crazing
• Crazing (di permukaan denture) pada resin
transparan--> membentuk hazy / foggy
appearance
Crazing around porcelain teeth.
• Crazing pada resin berwarna à whitish
appearance
• Viscoelastic à bertindak seperti rubbery solid
• Ketika denture base resin dikenai beban terus menerus
à deformasi elastic (recoverable) dan plastis
(irrecoverable).
• Jika beban terus tidak dihilangkan à deformasi plastis
tambahan dapat terus terjadi seiring waktu à CREEP
CREEP • Tingkat deformasi creep dipengaruhi oleh :
• Temperatur
• Besar beban
• Residual monomer
• Adanya plasticizer

• Creep rate untuk chemically activated resin lebih besar


• Bergantung pada :
• Komposisi resin
• Teknik pembuatan
• Kondisi lingkungan oral

• Semakin meningkat polimerisasi,semakin meningkat


strength bahan

S TRENGTH • Strength pada Heat-activated > chemically-activated resin,


karena tingkat polimerisasinya lebih banyak
• Chemically-activated resin > monomer sisa à strength
berkurang, stiffness berkurang
• Sebenarnya transverse strength denture base resin sudah
baik, fraktur terjadi kebanyakan karena :
1. Fatigue resistance
2. Impact strength
MODIFIED ACRYLIC
PENINGKATAN
IMPACT
• Impact strength :
S TRENGTH penambahan elastomer à
methylmethacrylate-
butadiene- styrene copolymer,
tersedia dalam commercial
products à tidak banyak
digunakan à mahal
PENINGKATAN • Fatigue resistance à carbon fibre inserts, aramid,
FATIGUE polyethylene and glass fibres à meningkatkan flexural
RESIS TANCE strength
• Glass fibre reinforcement à Teknik termudah untuk
meningkatkan fatigue
• Butuh perhatian pada detail
RUBBER REINFORCED PMMA
• Matriks diisi oleh partikel rubber yang memiliki modulus elastisitas lebih rendah dari
matriks polimer à reinforced polymer akan memiliki modulus yang lebih rendah
dibanding polimer yang tidak dimodifikasi
• Produk : high-impact strength denture base dengan menggunakan butadiene-styrene
rubber, nitrile butadiene rubber (NBR).

Hasil penelitian : in cases that need high impact strength and fracture toughness,
reinforcement of PMMA denture base by NBR with ceramic filllers could be the
best choice for removable prosthodontics
Rubber- Fiber-
reinforced reinforced Filler
PMMA PMMA

Nanoscaled Nanofiller Nanofibers


reinforcement reinforced reinforced
rubber, macrofiber, metallic,
ceramic filler

concept of nanotechnologyy --> Nanoparticel : silver,


TiO2, ZrO2, alumina, ceramic

nanofibers &
nanotubes
Carbon, Aramid,
fiber reinforced denture
Polyethylene, Polypropylene,
base resin
Polyamide fiber, Glass fibres

hypoallergic silver, copper, titanium,


nanofiller (metal)
gold, platinum, palladium

alumina, zirkonia, silica,


nanomaterial
carbon, halloysite silicon dioxide

glass nanofiber
nanofiller (non-metal) HA

nanofibers HA

mica (hydrated silicate)

polyacrylonitrile

Denture base reinforcing materials - A review


N Prajwala1,*, C Ravi Kumar1, M Sujesh1, D Chalapathi Rao1, L Pavani
IP Annals of Prosthodontics and Restorative Dentistry 2020;6(2):52–59
THERMOPLAS TIC RESIN
• Nylon termoplastik, utk pasien yang alergi terhadap PMMA dan logam
• reaksi kondensasi monomer diamin NH2-(CH2)6-NH2 dan dibasic acid
CO2H-(CH2)4- COOH

• Memiliki estetis yang baik • Sulit dipoles sehingga permukaan lebih


• Alternatif gigi tiruan bagi pasien yang alergi kasar
karena tidak mengandung • Kekasaran permukaan bertambah setelah
• monomer sisa (hipoalergenik) pemakaian dalam waktu singkat
• Gaya-gaya pada saat pemakaian disalurkan • Mudah terjadi perubahan warna
dengan baik ke jaringan • Penyerapan air tinggi
• dibawahnya • Proses pembuatan lebih sulit
• Memiliki elastisitas yang tinggi • Proses relining dan perbaikan lebih sulit
• Tidak menggunakan cangkolan logam • Stabilitas dimensi lebih rendah
• Lebih nyaman pada saat pemakaian
Injection moulding technique

RESIN Resin termoplastik adalah resin yang dibentuk tanpa


THERMOPLASTIK menimbulkan perubahan kimia.

Resin ini dapat melunak jika dipanaskan melebihi


temperatur glass transition (Tg) , mengeras jika didinginkan
dan dapat melunak kembali jika dipanaskan lagi.

Resin asetal, polikarbonat, poliamida/nilon


SIFAT MEKANIS NYLON
• Kekerasan
• 14,5 VHN, lebih rendah dibanding PMMA (20 VHN)
• Ikatan amida pada nilon termoplastik mempegaruhi kekerasan permukaan karena
adanya kecenderungan ikatan tersebut untuk mengkristal
• Kekuatan fatigue
• Kelebihan utama nylon : daya tahan terhadap fatigue lebih baik dari PMMA
• Modulus elastisitas
• Nylon thermoplastik mempunyai modulus elastisitas yang lebih rendah, sebesar 2140
± 70 MPa, dibanding dengani resin akrilik dimana hanya mencapai kira kira sepertiga
dari nilai modulus elastisitas resin akrilik
Perubahan dimensi

• Stabilitas dimensi nylon rendah à karena sifatnya


yang mudah menyerap air à ekspansi à fitting GT

Porositas

• Minimal
SIFAT FISIS Kekasaran permukaan

• Penelitian : flexiplast vs Vertex RS; Hasil à flexiplast


(poliamida) lebih kasar dari vertex (PMMA) baik
sebelum dan sesudah pemolesan
• Permukaan poliamida yang kasar telah dipengaruhi
oleh adanya disintegrasi pada permukaan cetakan
yang dipanaskan sampai suhu yang lebih tinggi atau
karena tekanan selama proses injeksi
Penelitian Lai et, al Penelitian Takabayashi
(2003) (2010)
• PMMA vs flexite • Poliamida vs
supreme (poliamida) polikarbonat vs
à penyerapan air polietilen à
poliamida lebih basar poliamida paling
hidrofilik
Biokompatibilitas

• Tidak memiliki monomer sisa


• Porositas minimal à karena
injection moulding
SIFAT
BIOLOGIS Pembentukan koloni
bakteri
• Lebih tinggi dibanding PMMA
à penyerapan air , kekerasan
dan kekasaran permukaan
hard reline
material
DENTURE Denture
LINING lining Tissue
material conditioner
MATERIALS
short-term
Soft lining
material
long-term
HARD RELINE MATERIAL
• Chairside reline, autopolymerizing resins, Powder-
liquid
• Untuk meningkatkan fitting permukaan GT
• Persyaratan (ADA : specification no 17) :
• Sama seperti denture base materials
• Harus berikatan secara kimiawi dengan denture
base yang lama Tokuyama REBASE II is a chairside and laboratory hard

• Harus mempertahankan stabilitas dimensi


reline material
Kekurangan Hard Liners
• Operator sulit mengontrol ketinggian
dari hard liner tersebut
• Dimensi vertikal dapat berubah

• RA : Ketebalan palatal rahang atas


dapat bertambah sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan bagi
pasien
• Sehingga seharusnya hard liners tetap
menjadi bahan semi permanen atau
bahan sementara saja
TISSUE
CONDITIONER
• Temporary cushion à mencegah beban
pengunyahan berlebih ditransfer ke jaringan
keras dan lunak
• Kenyamanan pasien – saat jar lunak iritasi :
pasien tidak perlu melepaskan GT nya untuk
jangka waktu tertentu sampai jaringan lunak
sembuh
• Biasanya digunakan untuk :
• post-op à mengurangi rasa sakit
• GT imediat post ekstraksi à gap jika
peradiran tidak adekuat
• Material cetak fungsional
TISSUE • Sangat viscoelasticm, modulus elastisitas sangat
CONDITIONER rendah (0,05 Mpa) diabdningkan dengan hard
acrylic denture (2000 Mpa)
• Material tidak selamanya sofft, karea kandungan
alcohol dan plasticizer leached dengan cepat ke
dalam saliva, sebelum mengeras dan tidak ada lagi
efek cushion, bervariasi antara 2-3 hari - 2 minggu
tergantung produk
• Sama seperti tissue conditioner, tapi tidak selembut
tissue conditioner segera setelah setting, tapi
mampu mempertahankan kelembutannya untuk
T E M P O R A RY waktu yg lebih lama (1-2 bulan)
SOFT LINING
• Indikasi : jika tidak memungkinkan penggantian
M AT E R I A L material setiap 2-3 hari sekali.
• Digunakan utk ill-fitting deture sampai GT baru
siap
• Kalau sudah mengeras, permukaan menjadi
irregular à tempat berkembag candida. Harus
dibersihkaan direndam semalaman dengan dilute
sodium hypochlorite
PERMANENT
SOFT LINING
M AT E R I A L S • Utk pasien yg tidak bisa memakai hard base.
• Irregular mandibular alveolar ridge dengan
mukosa non-resilien, sehingga akan sakit jika
terkena beban kunyah
• Harus terus elastic untuk memberi efek bantalan.
• Cold cure acrylic material = temporary soft lining ;
permanent soft lining à heat activated
• Kandungannya kebanyakan powder : polyethyl /
polybuthyl meatkrilat
• Heat curing silicon soft lining à
polydimethylsiloxane polymer , bentuknya pasta-
liquid

Anda mungkin juga menyukai