Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

PSIKOLOGI BENCANA
[Introduction to Disaster Psychology]

Dr. Adi Subiyanto, S.Si., M.Han


Dosen Tetap Prodi Manajemen Bencana – Unhan RI

Jakarta, 7 Mei 2024


DAMPAK PSIKOLOGIS DARI BENCANA

UU No. 24/2007 : PB UNISDR (2009)


“Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang “Suatu gangguan serius terhadap
mengancam dan mengganggu kehidupan keberfungsian masyarakat, sehingga
dan penghidupan masyarakat yang menyebabkan kerugian yang meluas pada
kehidupan manusia dari segi materi,
disebabkan, baik faktor alam, non alam
ekonomi atau lingkungan, dan gangguan
maupun manusia, sehingga menyebabkan itu melampaui kemampuan masyarakat
timbulnya korban jiwa, kerusakan yang bersangkutan untuk mengatasi
lingkungan, kerugian harta benda dan dengan menggunakan sumberdaya mereka
dampak psikologis”. sendiri”.
▪ Dampak Psikologis “Penyintas” Bencana
https://jabar.tribunnews.com/2017/12/27/pria-ini-rindu-keluarganya-yang-jadi-korban- https://belitung.tribunnews.com/2018/09/30/kisah-bocah-6-tahun-selamat-setelah-nyaris-terseret-
tsunami-aceh-curhatannya-bikin-nangis tsunami-palu?jxrecoid=5195f42c-4acf-4bce-a247-
1d97c55ff23d~mix_tbn_internal&source=widgetArtikelRekomendasi&engine=JXA

5
DAMPAK PSIKOLOGIS DARI BENCANA

Empat Fase Bencana (Zunin & Meyers, 2000)


Empat Fase Bencana (Zunin & Meyers, 2000)
1. Fase Heroic
Adalah fase dimana setelah terjadinya bencana. Pada fase ini berita terkait bencana tersebut
menyebar dan banyak pihak yang peduli dan memberikan bantuan terhadap penyintas
bencana.
2. Fase Honeymoon
Fase ini merupakan fase memiliki keterkaitan dengan fase heroic dikarenakan dari banyaknya
pihak yang membantu maka penyintas bencana dapat merasa nyaman serta hidupnya terasa
lebih ringan pada fase pasca bencana
3. Fase Disillusionment
Pada fase ini penyintas bencana mulai merasakan keadaan dimana semuanya tidak mudah
kembali ke kondisi semula seperti sebelum terjadinya bencana. Pada tahap ini banyaknya
bantuan mulai berkurang.
4. Fase Reconstruction
Fase ini umumnya dikenal dengan istilah fase kritis. Pada fase ini para penyintas bencana sulit
kembali hidup dalam keadaan yang normal seperti
7 sebelum mengalami bencana.
PSYCHOLOGICAL FIRST AIDS (PFA)

❑ PFA menurut The Sphere Project (2011) dan IASC (2007) yaitu sebuah
respons yang bersifat manusiawi dan suportif kepada sesama manusia
yang sedang menderita atau memerlukan dukungan.
❑ Respons dan dukungan yang termasuk didalam kajian PFA adalah:
• Memberikan perawatan dan dukungan yang praktis, namun tidak
menginterupsi
• Mencanangkan kebutuhan dan hal-hal yang harus diperlihatkan
• Membantu orang-orang untuk mendapatkan akses terhadap kebutuhan dasar
• Menjadi pendengar tetapi tidak memaksa orang untuk berbicara
• Menghibur orang lain dan mambantu agar merasa tenang
• Membantu orang lain untuk dapat mengakses informasi terkait layanan
sosial
• Melindungi orang lain dari potensi bahaya selanjutnya.
Enam hal mendasar mengenai standar operasi PFA
adalah:
1. Look (Lihat),
2. Listen (Dengarkan),
3. Connection (Terhubung),
4. Give Comfort (Beri Rasa Aman),
5. Protection (Lindungi), dan
6. Hope (Harapan)

Enam Langkah PFA (Modofikasi dari WHO, 2010)


KEBUTUHAN PENYINTAS

Kompensasi Fasilitas kesehatan

Bantuan hukum Hak & Perlakuan adil

Dukungan psikososial
Penghidupan PENYINTAS
Perumahan Bantu diri
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL

Istilah:
▪ psychosocial care, psycho-social
support (PSS), Mental Health Psycho
Social Support (MHPSS)

▪ dukungan psikososial – kata sifat,


pendampingan psikososial - kata kerja
DEFINISI DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
DUKUNGAN PSIKOSOSIAL
▪ Merupakan suatu pendekatan kepada para penyintas bencana
(alam atau kekerasan) yang bertujuan mendorong ketahanan
individu, keluarga dan masyarakat.
▪ Bertujuan untuk kembali ke kehidupan normal, memfasilitasi
partisipasi keluarga dan masyarakat yang terkena dampak untuk
mencapai pemulihan dan mencegah konsekuensi patologis dari
situasi yang traumatis.
▪ Dukungan psikososial dibutuhkan oleh semua orang yang
mengalami bencana atau krisis, dalam derajat yang berbeda-beda.
Dukungan Psikososial Kebencanaan

Dukungan Psikososial merupakan dukungan terhadap individu &


masyarakat yang terkena bencana yang bertujuan untuk
memulihkan kesejahteraan psikologis dan sosial masyarakat yang
terdampak bencana.
BENTUK PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL
Beberapa bentuk layanan yang diberikan saat
memberikan pendampingan Psikososial
– Pendidikan berbasis individu atau kelompok yang
berkaitan dengan kebutuhan psikologis dan sosial
– Penyediaan konseling berbasis individu atau kelompok
– Dukungan sebaya individu atau keterlibatan dalam
kelompok pendukung
– Dukungan spiritual
– Layanan masyarakat lainnya (seperti perawatan kesehatan
mental, latihan kerja, fasilitasi pendidikan, pelatihan
kegiatan ekonomi/ekonomi mikro, dsb )
Piramida Dukungan Psikososial
IASC Reference Group
on Mental Health and
Psychosocial Support in
Emergency Settings,
September 2021
SIKAP PENDAMPING PSIKOSOSIAL
• Empatik
• Ramah, hangat
• “Hadir” bersama penyintas
• Jujur, transparan
• Menerima penyintas apa adanya
• Menghindari memberi nasihat berlebihan
• Menghargai (respek) penyintas dan rekan
kerja
8-PRINSIP PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL
1. Bagian integral dari siklus penanggulangan bencana. (holistik dan
perspektif jangka panjang)
2. Mengembalikan masyarakat ke kehidupan normal dan mencegah
komplikasi.
3. Informasi dan psikoedukasi reaksi normal dalam situasi abnormal.
4. Diberikan bersama program bantuan bencana lainnya (medis, logistik)
5. Setiap petugas memiliki ketrampilan teknis dasar dukungan psikososial.
6. Diberikan secepat mungkin dengan prinsip transparansi dan pelibatan
masyarakat dalam konteks budaya lokal.
7. Perlu didukung oleh tenaga profesional kesehatan mental untuk rujukan
8. Panduan singkat Tehnik Dukungan Psikososial.
Siapa yang menyelamatkan para penyintas bencana ?
Hasil survei pada kejadian gempabumi besar Hanshin –
Awaji Jepang tahun 1995 (BNPB, 2018), menunjukkan
34.9 % data persentase korban selamat sebagai berikut :
1) menyelamatkan diri sendiri sebesar 34.9%,
2) ditolong anggota keluarga sebesar 31,9 %,
3) ditolong teman/ tetangga sebesar 28,1%,
4) ditolong orang lewat sebesar 2,60%, dan
31.9 % 5) bantuan regu penyelamat sebesar 1,70 %.

28,1 %

1,70 %

40
▪ Perubahan “paradigma” dari Adaptasi ke Resiliensi ??

ADAPTASI (MENIKMATI) ?
BERBUAH ? RESILIENSI

LOCAT/ MENGHINDAR ?

AKAR & AIR TUMBUH KEMBALI


“We’re a community that believes in
‘love thy neighbor’,
but right now we need to love our
neighbors a little bit more.”
Man/women talking after devastating
tornados ripped through his/her
Tennessee neighborhood - 2/08
Reaksi Psikologis Terhadap Kedaruratan (Bencana)
Skala Besar
 Banyak orang selamat dari bencana tanpa mengalami gejala
psikologis yang berarti.
 Pada beberapa orang, reaksi (trauma) akan hilang seiring waktu.
 Namun, pada sebagian kecil orang mengalami dampak psikologis
yang berlangsung lama.

“Just because you have experienced a disaster does not mean


you will be damaged by it, but you will be changed by it.”
(Weaver, 1995)

“Meskipun kamu pernah mengalami bencana bukan berarti kamu akan dirusak
olehnya, tapi kamu akan diubah olehnya”. (Weaver, 1995)
43
Catatan Akhir :
▪ Krisis bukanlah suatu bencana, tetapi suatu titik
balik peningkatan ketangguhan masyarakat &
peningkatan potensi sosial.
▪ Semakin berhasil individu mengatasi krisis,
akan semakin sehat perkembangan sosialnya.

Salam Tangguh

Anda mungkin juga menyukai