Anda di halaman 1dari 46

MODUL PRA-BASIC TRAINING

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT


EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

MODUL
SCREENING BASIC TRAINING

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT EKONOMI
UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

DAFTAR ISI

BAB 1. KEISLAMAN
A. Pengertian dan Manfaat Mempelajari Sejarah
B. Misi Kelahiran Islam
- Masyarakat Arab Pra-Islam
- Periode Kenabian Muhammad SAW (Fase Mekkah dan Madinah)
C. Sejarah Al-Quran
D. Baca dan Tulis Al-Quran
E. Mengetahui 5-10 Hadist Shahih
F. Menjelaskan Rukun Iman dan Rukun Islam

BAB 2. WAWASAN KEINDONESIAAN


A. Sejarah Indonesia
B. Peristiwa-peristiwa Bersejarah

BAB 3. KE-HMI-AN
A. Latar Belakang Pemikiran dan Berdirnya HMI
B. Sejarah dan Fase-Fase Perjuangan HMI
C. Mukadimah dan Anggaran Dasar (AD) HMI Pasal 1-10
D. Tafsir Tujuan, Asas, Indepedensi, Status, Fungsi dan Peran HMI

BAB 4. KEPEMIMPINAN, MANAJAMEN DAN ORGANISASI (KMO)


A. Kepemimpinan
B. Manajemen
C. Organisasi
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Bab I
Ke-Islam-an
PENGERTIAN ISLAM
ISLAM sering disalahpahami, khususnya dengan diidentikkan dengan Muslim. Islam dan Muslim
adalah dua istilah yang berbeda. Islam adalah agama. Muslim adalah pemeluknya. Islam sering
diidentikkan dengan perilaku kaum Muslim atau umat Islam. Padalah, sebagaimana perilaku penganut
agama lainnya, perilaku seorang Muslim belum tentu mencerminkan ajaran atau syariat Islam.
Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wasallam
sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.
Islam (Arab: al-islm, “berserah diri kepada Tuhan”) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu
Allah SWT.
Dalam Alquran, Islam disebut juga Agama Allah atau Dienullah. Allah SWT berfirman, “Maka apakah
mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri (aslama)
segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah
mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83).
Dien (agama) sendiri dalam Alquran artinya agama (QS Ali Imran : 83), ketaatan (QS An-Nahl : 52),
dan ibadah (QS. Ghafir : 65).
Berikut ini makna, arti, definisi, atau pengertian Islam menurut bahasa, istilah, dan Alquran.
1. Pengertian Islam secara Harfiyah
Pengertian Islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata Islam terbentuk dari
tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar “selamat” (Salama).
Dari pengertian Islam secara bahasa ini, dapat disimpulkan Islam adalah agama yang membawa
keselamatan hidup di dunia dan di akhirat (alam kehidupan setelah kematian).Islam juga agama yang
mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum Muslim/umat Islam) untuk menebarkan keselamatan
dan kedamaian, antara lain tercermin dalam bacaan shalat – sebagai ibadah utama– yakni ucapan doa
keselamatan “Assalamu‟alaikum warohmatullah” – semoga keselamatan dan kasih sayang Allah
dilimpahkan kepadamu– sebagai penutup salat.
2. Pengertian Islam Menurut Bahasa
Pengertian Islam menurut bahasa, kata Islam berasal dari kata aslama yang berakar dari kata salama.
Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini. Ditinjau dari segi bahasanya,
yang dikaitkan dengan asal katanya (etimologis), Islam memiliki beberapa pengertian, sebagai berikut:

1. Islam berasal dari kata “salm‟.


As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam Alquran, “Dan jika mereka
condong kepada perdamaian (lis salm), maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Anfal : 61).
Kata „salm‟ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau perdamaian. Ini merupakan salah satu makna
dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai
atau senantiasa memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik dan kekacauan.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu‟min berperang maka damaikanlah antara keduanya.
Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah
golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan
itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku
adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Hujarat : 9).

Sebagai salah satu bukti Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi perdamaian adalah
Allah SWT melalui Alquran baru mengizinkan atau memperbolehkan kaum Muslimin berperang jika
mereka diperangi oleh para musuh-musuhnya.

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah
dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS. Al-Hajj :
39).

2. Islam Berasal dari kata „aslama-yuslimu-islaman‟


Aslama artinya berserah diri atau pasrah, yakni berserah diri kepada aturan Allah SWT.
Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas
menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT.
Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta
menjauhi segala larangan-Nya.

“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya (aslama
wajhahu) kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.” (QS. An-Nisa : 125)

Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga
kita hanya kepada-Nya.

“Katakanlah: “Sesungguhnya salatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam.” (QS. Al-An‟am : 162)

Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi
maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti
sunnatullah-Nya.

“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah
diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada
Allahlah mereka dikembalikan.” (QS. Ali Imran : 83)

3. Islam Berasal dari kata istaslama–mustaslimun


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Istaslama–mustaslimun artinya penyerahan total kepada Allah SWT. Firman Allah SWT dalam
Alquran:
“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri.” (QS As-Saffat : 26)

Makna ini sebenarnya sebagai penguat makna di atas (poin kedua). Seorang Muslim atau pemeluk
agama Islam diperintahkan untuk secara total menyerahkan seluruh jiwa dan raga serta harta atau apa
pun yang dimiliki hanya kepada Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-
Baqarah : 208)

PENGANTAR SEJARAH

1. Pengertian dan Manfaat Mempelajari Sejarah


Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-
peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut sumber sejarah. Dalam bahasa
Inggris, kata sejarah disebut history, artinya masa lampau; masa lampau umat manusia. Dalam bahasa
Arab, sejarah disebut sajaratun (syajaroh), artinya pohon dan keturunan. Jika kita membaca silsilah
raja-raja akan tampak seperti gambar pohon dari sederhana dan berkembang menjadi besar, maka
sejarah dapat diartikan silsilah keturunan raja- raja yang berarti peristiwa pemerintahan keluarga raja
pada masa lampau. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria, yang berarti belajar. Jadi,
sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi pada masa
lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang
artinya sesuatu yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat
manusia. Adapun menurut Sartono Kartodirdjo, sejarah adalah rekonstruksi masa lampau atau kejadian
yang terjadi pada masa lampau.
Ada tiga aspek dalam sejarah, yaitu Masa Lampau, Masa Kini dan Masa yang akan Datang. Masa
lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran
tentang nilai dan moral. Masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat
yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan
memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga
dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan
tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.

Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan rentang peristiwa yang panjang. Oleh sebab itu
sejarah mencakup:
1. masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis), ada hubungannya dengan
sebab akibat.
2. kebenarannya bersifat subjektif sebab masih perladanya penelitian lebih lanjut untuk mencari
kebenaran yang hakiki.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

3. peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masakini, dan masa yang akan datang.

2. Misi Kelahiran Islam


Masyarakat Arab Pra-Islam
Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat yang hidup di zaman Jahiliyyah dimana mereka
tidak mengenal agama tauhid sehingga moralitasnya sangat minim. Agama masyarakat Arab sebelum
Islam datang adalah paganisme, yahudi dan kristen. Agama pagan menjadi agama mayoritas mereka.
Ratusan berhala ditempatkan disekitar ka'bah untuk disembah. Perlawanan dan peperangan agama
Islam saat Islam datang terjadi karena semangat keagamaan mereka yang kuat. Kecintaan terhadap
terhadap kehidupan bebas yang menjadikan mereka ingin bebas dari aturan agama karena agama
dianggap sebagai pengikat kebebasannya. Keadaan masyarakat saat itu sangat tidak terkendali karena
tidak adanya peraturan yang mengakibatkan mereka berbuat seenaknya sendiri. Kegiatan-kegiatan
buruk mereka lakukan, mulai dari berjudi, mencela keturunan, mengubur hidup-hidup anak perempuan,
serta menghina dan mencela orang miskin dan lemah. Moral dan perilaku masyarakat Arab yang buruk
dan rusak inilah yang menjadikan mereka disebut sebagai kaum Jahiliyyah.
Selain itu masyarakat Arab pra Islam hidup dalam perpecahan klan (keluarga Besar), karena yang
menjadi kebanggaan mereka adalah tingginya egoisme kekuasaan (kabilah), tidak adanya altruistik
(rela menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun atau tanpa memperhatikan kepentingan
sendiri) antar sesama umat manusia, dan saling memamerkan hartanya kepada orang-orang
disekelilingnya. Hal ini yang menyebabkan berperangnya klan- klan yang ada di masyarakat Arab,
sehingga dimata negara-negara lainpun bangsa Arab adalah bangsa yang lemah dan mudah terpecah
belah.

Periode Kenabian Muhammad SAW (Fase Makkah dan Madinah)


Fase Makkah Muhammad bin Abdullah adalah Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah Swt. Beliau
lahir di Mekkah sekitar 570 Masehi atau pada tahun Gajah dan wafat di Madinah 632 Masehi pada usia
63 tahun. Ayah beliau bernama Abdullah bin Abdul Muththalib dan Ibu beliau adalah Aminah
binti Wahab. Secara bahasa, kata Muhammad berarti “dia yang terpuji”. Muhammad Rasulullah SAW
menjadi yatim sejak masih dalam kandungan ibunya. Ketika beliau berusia 6 tahun, sang ibunda
tercinta, Aminah wafat. Jadilah beliau yatim piatu dalam usia yang amat muda sekali.
Kemudian Rasulullah diasuh oleh sang kakek yang amat mencintainya, Abdul Muttalib bin Hasyim.
Namun saat Rasulullah berusia sekitar 8 tahun, Abdul Muttalib pun wafat. Akhirnya pengasuhan beliau
diserahkan kepada sang paman, Abu Thalib bin Abdul Muttalib. Dalam asuhan keluarga sang paman,
Abu Thalib, Rasulullah tumbuh dan merasakan banyak kebahagiaan. Ketika kecil, Rasulullah bekerja
sebagai pengembala kambing dan ikut berdagang bersama sang paman ke negri yang jauh. Nabi
Muhammad SAW menikah pada usia 25 tahun dengan Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Dalam
masa pernikahannya ini Muhammad sering melakukan kontemplasi atau menyendiri di luar Makkah,
tepatnya di sebuah Gua yang bernama Hira. Entah apa yang di pikirkannya yang pastinya saat itu
Muhammad mengalami kejumudan tingkat tinggi.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Pada saat Muhammad mendekati usia 40 tahun, beliau makin sering gelisah, sehingga pelariannya
dengan menyepi di gua Hira semakin sering kualitas maupun kuantitasnya. Suatu malam di bulan
Ramadhan tepatnya 17 Ramadhan yang bertetapan pada tanggal 6 Agustus 610 M, datanglah Jibril
yang mana datang untuk menyampaikan wahyu pertama (Q.S Al-Alaq: 1- 5). Pasca menerima wahyu
di gua Hira, Nabi Muhammad mendapatkan wahyu- wahyu berikutnya yang memerintahkan kepada
Muhammad untuk menyampaikan ―dakwah Sirr”. Isi dakwah tersebut adalah ajakan untuk
melakukan perubahan-perubahan yang revolusioner, yang mana merubah akhlak umat manusia, karena
Islam mengajarkan tentang akhlak yang baik. Perubahan yang lainnya adalah nilai
persamaan/equalistik yaitu kesetaraan antar umat manusia, tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan
perempuan, antar ras, suku, bangsa, dan lain sebagainya. Dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam
berimplikasi pada penguatan nasionalisme atau keutuhan dalam berbangsa dan bernegara.

Fase Makkah ajaran yang disampaikan oleh Muhammad SAW, berkaitan pada nilai ketauhidan atau
keimanan, kemudian perbaikan akhlak- akhlak masyarakat Arab. Karena pada saat itu yang harus
dibangun pertama- pertama adalah pondasi aqidah dan akhlak yang dijadikan landasan fundamental.

Fase Madinah dimulai sejak hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Yastrib (diganti dengan
nama Madinnah). Hijrahnya Nabi Muhammad dan pengikutnya ke Yastrib karena penduduk dan
kabilah Makkah pada saat itu mengusir Nabi beserta pendukungnya sehingga Nabi pun harus pergi dari
kota kelahiranya. Tetapi setelah hijrahnya Nabi Muhammad meneruskan dakwahnya sehingga
masyarakat di Yastrib pun tertarik dengan beliau dan ikut masuk Islam. Sampai kemudian umat Islam
di Yastrib kian-hari bertambah dan berkembang sehingga pada akhirnya kota Yastrib diubah namanya
menjadi Madinah.
Dengan bersatunya kaum Anshor (tuan rumah di madinah) dan Muhajirin (pendatang dari Makkah)
umat Islam menjadi kuat dan semakin berkembang pesat tanpa adanya pertentangan dengan agama-
agama lain yang ada pada saat itu di Madinah. Dengan konsep yang dibawa dalam ajaran Islam
Persamaan dan Kesatuan, Madinah menjadi tempat pembinaan masyarakat Islam. Pembinaannya tidak
hanya meliputi bidang aqidah, tetapi juga menyangkut masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pada fase ini di Madinah ajaran Islam lebih ditekankan pada hukum kemasyarakatan dan Muammalah
sehari-hari.
Dengan perkembangan Islam yang semakin pesat ini, kaum muslimin dianggap oleh bangsa Qurasy
sebagai ancaman bagi kelompok lainnya karena pastinya kelompok lain akan ikut oleh pengikutnya
Nabi Muhammad SAW, maka kemudian bangsa Quraisy mengajak perang kepada umat Islam pertama
kali dan disebut perang Badar dan dimenangkan oleh Umat Islam dan selanjutnya perang- perang
dalam menaklukan Makkah seperti Uhud, Ahzab, Khandaq. Pada prinsip peperangan yang terjadi bagi
kaum muslimin peperangan ini adalah upaya defensif idealisme dalam rangka menegakkan kalimat
Tauhid.

Nabi Muhammad SAW wafat dan dimakamkan di Madinah di usia yang ke-63. Pada tanggal 12 Rabiul
Awal 11 H bertepatan pada tanggal 8 Juni 632 M.

SEJARAH AL-QURAN
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Al-Qur'an atau Qur'an (bahasa Arab: ‫القرآن‬, translit. al-Qurʾān, har. 'bacaan'; /kɔːrˈɑːn/kor-AHN),
atau Alquran dan Quran dalam bentuk baku Ejaan bahasa Indonesia, adalah sebuah kitab suci utama
dalam agama Islam, yang umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, (bahasa Arab:
‫هالل‬, yakni Allah) kepada Nabi Muhammad. Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah dan setiap
surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan
langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan, saat Nabi
Muhammad berumur 40 tahun hingga wafat pada tahun 632.
Umat Muslim menghormati Al-Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sebagai
salah satu tanda dari kenabian, dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci (wahyu) yang diturunkan
oleh Allah sejak Nabi Adam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad. Kata "Quran" disebutkan sebanyak
70 kali di dalam Al-Qur'an itu sendiri.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan" atau "sesuatu
yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur‟an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a
yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an
sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu
ikuti {amalkan} bacaannya”

Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan
mutawatir, membacanya termasuk ibadah.
Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman
Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan
Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf- mushaf yang kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah,
yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas".

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur‟an seperti Kitab Taurat yang diturunkan
kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap
sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al- Qur‟an. Kemurnian Kitab Al-Quran ini
dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri. Dan
pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai dihafal oleh
beribu-ribu umat Islam.

Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk
merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang
mencantumkannya:
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Struktur dan Pembagian Al Quran Surat, ayat dan ruku'


Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas
beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek
hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-Așr. Surat-surat yang panjang terbagi
lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah


Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat
Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan
surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah
digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di
Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq,
panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya
panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan
atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih
tepat, sebab ada surat

Madaniyah yang turun di Mekkah.


Pengumpulan Al-Qur'an di masa Rasullulah SAW
Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk
menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay
bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media
penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun
kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung
menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan.
Pengumpulan Al-Quran di masa Khulafaurrasyidin Pada masa pemerintahan Abu Bakar Pada masa
kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama
perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang
signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas
meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al- Qur'an yang saat itu tersebar di
antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan
tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al- Qur'an tersusun secara rapi dalam satu
mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga
wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya
mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.

Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara
pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang
berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil
kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang
ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan
istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standarisasi
ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan
(dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara
umat Islam di masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an. Mengutip hadist riwayat Ibnu
Abi Dawud dalam Al- Mashahif, dengan sanad yang shahih: Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali
mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya
mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana
pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa
qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain.Ini hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami berkata,
'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf,
sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.'Kami berkata, 'Pendapatmu sangat baik'."
Menurut Syaikh Manna' Al- Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan
bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman
mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman
memanggil Zaid bin Tsabit Al- Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin
Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan
memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut,
hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah
mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke
Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).
Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan proses penerjemahan
(literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil
usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau
menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan
tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri.

RUKUN IMAN DAN RUKUN ISLAM


Pengertian Iman
Iman menurut bahasa Arab artinya percaya. Sedangkan menurut Al-Jurjani dalam At-Takrifat, secara
bahasa, iman adalah membenarkan dengan hati. Sementara menurut syariat, iman adalah meyakini
dengan hati, mengikrarkan dengan lisan, dan mengimplementasikan dalam perbuatan. Adapun
'berdasarkan dalil' artinya keimanan harus dibangun di atas dalil, bukti, dan argumen yang kuat.
Keyakinan dalam hati dan pengakuan lisan itu harus sejalan. Menurut sejumlah ulama, dikutip dari
laman Nahdlatul Ulama, perbuatan bukan bagian dari iman. Karena perbuatan itu timbul dari iman itu
sendiri. Iman dan Islam itu tidak dapat dipisahkan. Maka dari itu, jika seorang yang mengaku Islam
tapi tidak iman, berarti ia tidak akan mendapatkan faedah di akhirat nanti. Begitu juga sebaliknya, jika
ia beriman tetapi tidak Islam, dalam agama Islam menyebutkan ia tidak akan selamat dari siksa neraka
yang amat pedih. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasannya rukun iman terdiri dari enam
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

poin. Rukun iman termasuk pondasinya Islam. Yang tentu saja harus diyakini semua umat, sesuai
dengan urutannya yang benar.
1. Iman kepada Allah.
Iman kepada Allah menjadi urutan pertama dan poin terpenting dalam Islam. Allah SWT maha besar,
Dia pencipta semua yang ada di alam semesta ini. Dia pula yang menguasai segala isi alam semesta,
akhirat, dan lainnya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT, hanya Allah yang maha Esa, tidak ada
duanya. Meyakini Allah tidak hanya melalui kata-kata, tapi juga dibutuhkan bukti. Dari amal
perbuatan, melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semua makhluk diwajibkan
menyembah Allah, tak hanya manusia semata, melainkan hewan, tumbuhan, jin, hingga malaikat.

2. Iman kepada malaikat.


Allah dalam memberikan tugas untuk mengatur seluruh isi alam, melalui malaikat-malaikatnya.
Beriman dan meyakini malaikat sebagai utusan Allah menjadi rukun iman kedua.
Para malaikat bertugas sebagai perantara Allah juga tertuang pada Alquran surah An Nahl ayat 2, yang
berarti “Allah menurunkan para malaikat untuk membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa
yang Allah kehendaki di antara hamba-hamba-Nya, yaitu: “Peringatkanlah olehmu sekalian,
bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku”.
3. Iman kepada kitab-kitab-Nya.
Allah menuliskan ajaran-Nya melalui perantara wahyu yang diturunkan lewat malaikat. Wahyu
tersebut tertuang pada kitab-kitab ajaran Islam. Kitab itu diturunkan kepada para Rasul, untuk
kemudian dilanjutkan ke seluruh umat Islam. Agar dapat diamalkan seluruh umat sampai kiamat kelak.
Kitab-kitab ini sebagai pedoman dan pegangan umat di kala para rasul sudah wafat. Dengan
berpedoman teguh pada kitab-kitab Allah, niscaya manusia bisa selamat dari siksa api neraka. Segala
pertanyaan dan aturan Islam sudah tertuang di dalam kitab-kitab Allah tersebut. Adapun kitab yang
perlu diimanin oleh umat Islam terdiri 4 kitab.
4. Iman kepada Nabi dan Rasul.
Malaikat Jibril menyampaikan pada Nabi dan Rasul keempat kitab suci, yaitu Taurat, Zabur, Injil dan
Al Quran. Kitab Taurat diturunkan pada Nabi Musa, kita Zabur kepada Nabi Daud, kitab Injil kepada
Nabi Isa, dan terakhir kitab suci Alquran diturunkan kepada nabi sekaligus Rasul terakhir, yakni
Muhammad SAW. Umat Islam mengimani bahwa ada 25 Nabi yang diyakini. Selain itu, nabi terakhir
yang diyakini adalah Nabi Muhmmad SAW.
5. Iman kepada hari akhir.
Umat Islam diwajibkan percaya akan adanya hari akhir atau yang sering disebut dengan kiamat. Di
mana setiap harinya, waktu demi waktu, manusia sibuk berurusan dengan urusan dunia. Akhir
perjalanan manusia bukanlah kematian, melainkan kiamat itu sendiri. Di hari akhir nanti, semua
manusia akan dikumpulkan. Dibangkitkan bagi mereka yang telah mati. Segala amal perbuatan
manusia ditimbang. Di manakah ia layak ditempatkan, surga atau neraka. Tak ada satu orang pun yang
akan lolos dari 'timbangan' amal. Meyakini adanya hari kiamat, maka manusia bisa menjadi lebih baik,
mengumpulkan banyak pahala, sebagai saku atau simpanan di hari akhir kelak. Juga, manusia dapat
lebih berserah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

6. Iman kepada takdir (Qadha dan Qadar).


Allah memiliki ketetapan, kehendak, dan keputusan atas semua makhluk ciptaan-Nya. Dua kata ini
kerap disandingkan jadi satu, karena Qadha dan Qadar memang tidak bisa terpisahkan. Namun menurut
arti dan maknanya, dua kata punya perbedaan.
Seperti yang sudah tertuang pada Quran surah Al Hajj ayat 70, yang artinya: “Apakah kamu tidak
mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?,
bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.”

- Qadha.
Menurut bahasa, Qadha berarti ketetapan. Sebelum manusia lahir dan sebelum dunia tercipta, Allah
sudah punya ketetapan. Dia tuliskan pada kitab Lauh Mahfuz. Baik tentang hidup, kebaikan,
keburukan, dan kematian.
- Qadar.
Menurut bahasa, Qadar berarti ketentuan atau kepastian Allah. Sementara berdasarkan istilah, Qadar
berarti penentuan yang pasti dan sudah ditetapkan oleh Allah. Termasuk yang sedang terjadi, akan
terjadi, dan belum terjadi.
Hubungan Qada dan Qadar tidak bisa dipisahkan, karena Qada merupakan rencana dan Qadar adalah
perwujudan atau kenyataan. Dua kata ini juga dikenal sebagai takdir oleh Allah SWT.

Rukun Islam
Rukun Islam adalah lima tindakan dasar dalam Islam yang dianggap sebagai pondasi wajib bagi orang-
orang beriman.
Ada satu hadist yang secara khusus menerangkan tentang 5 rukun Islam yaitu sabda Rasulullah
Shallahu'alaihimwasallam.
"Islam dibangun di atas lima perkara: persaksian bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa
di bulan Ramadhan'". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Berikut 5 urutan rukun Islam dan penjelasannya:


1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat wajib hukumnya bagi seseorang
yang ingin menjadi muslim.
Kalimat syahadat dalam bahasa latin:

"Asy-hadu allaa ilaaha illallaahu wa asy-hadu anna muhammadarrasuulullahi".


Arti kalimat syahadat:

"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah"
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada yang lain. Dan
tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam semesta.

2. Mendirikan Shalat
Shalat adalah tiang agama, suatu perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam sesuai dengan persyaratkan yang ada.
Setelah menjadi seorang muslim tentu harus mengejarkan rukun Islam yang kedua. Salat wajib disebut
juga sebagai salat 5 waktu.

Salat 5 waktu terdiri dari:


- Salat Subuh
Salat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara jam 04.00). Salat ini berjumlah 2 raka'at.
- Salat Dzuhur
Salat yang dikerjakan siang hari (sekitar pukul 12.00) dan berjumlah 4 raka'at.
- Salat Ashar
Salat yang dikerjakan sore hari (sekitar jam 15.30) dengan jumlah 4 raka'at.
- Salat Maghrib
Salat yang dikerjakan saat matahari terbenam sampai masuk waktu Isya. Raka'atnya ada 3.
- Salat Isya
Salat yang dikerjakan sekitar pukul 19.00 dengan jumlah 4 raka'at.

3. Berpuasa di Bulan Ramadhan


Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Tujuannya untuk
mencapai ketakwaan kepada Allah SWT. Di antara hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran,
menumbuhkan rasa empati terhadap orang yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk
membantu orang yang kurang mampu.

4. Menunaikan Zakat
Zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan pada harta orang yang memiliki kelebihan. Ada
beberapa jenis zakat yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan pada bulan Ramadan, ada juga zakat mal yaitu
zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan. Jumlah zakat fitrah yang wajib
diserahkan 2,5 kg atau bisa diganti dengan uang yang setara dengan 2,5 kg beras. Dan untuk zakat Mal
bisa memperkirakannya dengan menyerahkan 2,5 persen dari harta yang diperolah dari penghasilan
kita.
Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 43:
Artinya:
"Dan dirikanlah shalat, serta tunaikkan zakat, dan ruku'lah bersama dengan orang-orang yang ruku".

5. Pergi Haji (Bagi yang Mampu)


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Pergi Haji ke Mekkah adalah kewajiban umat muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Pergi haji
wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup.

Allah berfirman dalam surat Ali-Imran: 97:


"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali- Imran: 97)

Baca dan Tulis Al-Qur’an

Surah Al-Fatihah.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Bab II
Ke-Indonesia-an

Nama Indonesia berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu indo/indu yang berarti Hindu/Hindia dan
nesia/nesos yang berarti pulau.

Sejarah dan Arti Nama Indonesia


Orang yang pertama kali memperkenalkan nama Indonesia adalah orang Inggris bernama George
Samuel Windsor Earl dalam tulisannya yang berjudul “On the Leading Characteristics of the Papuan,
Australian and Malay-Polynesian Nations” pada tahun 1850 di Journal of the Indian Archipelago and
Eastern Asia (JIAEA), terbitan Singapura.
Dalam tulisan tersebut Earl mengusulkan dua alternatif nama untuk menggantikan sebutan Hindia
(Indie/India), yaitu Malayunesia dan Indunesia. Earl sendiri lebih menyukai menggunakan sebutan
Malayunesia mengingat bahasa pergaulan (lingua franca) di kepulauan ini adalah bahasa Melayu.
Selanjutnya Richardson Logan mengambil nama Indonesia dari Earl dan untuk alasan kenyamanan
pelafalan, ia mengganti huruf u menjadi o. Untuk pertama kalinya nama Indonesia muncul di dunia
internasional melalui tulisan Logan di JIAEA (1850) yang berjudul “The Ethnology of the Indian
Archipelago”.Tahun 1884 Adolf Bastian dari Universitas Berlin menerbitkan buku sebanyak lima
volume dengan judul Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel (Indonesia atau Pulau-pulau
di Kepulauan Melayu). Buku inilah yang membuat nama Indonesia menjadi popular di kalangan
cendekiawan Belanda, sehingga membuat sebagian kalangan salah mengira bahwa nama Indonesia
diciptakan oleh Bastian, padahal ia mengambil istilah tersebut dari tulisan-tulisan Logan. Pada akhirnya
istilah Indonesia tersebut sampai ke tangan orang-orang Indonesia pada awal abad ke-20 dan menjadi
indentitas bagi sebuah bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Indonesia, sejak diproklamirkan kemerdekaan negara ini menganut falsafah bahwa hanya ada satu
bangsa di wilayah negara Republik Indonesia yaitu bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan tekad
(pakai d atau t sih) para pemimpin Indonesia yang tercetus pada “Sumpah Pemuda” tahun 1928. Tetapi,
kemudian perlu dipahami lebih dalam bahwa konteks “satu bangsa” yang diucapkan dalam sumpah
pemuda tersebut sangat bernuansa “historis”, dimana semua manusia atau kelompok manusia (anda
boleh menyebutnya dengan suku bangsa) yang berdiam di wilayah Indonesia punya “majikan” yang
sama yaitu pemerintah Belanda (yang diwakili oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda).
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Ini yang kemudian menyebabkan bahwa rasa persatuan atau kesadaran akan kebutuhan bersama untuk
menentang kolonialisme dalam bentuk apapun kemudian menjadi manifes dengan munculnya “rasa
kebangsaan” Indonesia. Tetapi harap diingat bahwa proses penaklukan oleh pemerintah kolonial Hindia
Belanda yang belangsung cukup sukses hanya di pulau Jawa, sedang di bagian timur dan barat dari
Indonesia malah berlangsung dalam periode yang amat singkat kurang dari 45 tahun. Secara legal
formal dalam hukum internasional mengatur tentang kepemilikan suatu wilayah yang dinyatakan “terra
nullius” oleh hukum internasional, yang kemudian mensyaratkan adanya keefektifan pemerintahan di
wilayah yang dikuasai, baik secara politik, hukum, dan ekonomi (lihat kasus sipadan dan ligitan), Aceh
dan Papua Barat adalah wilayah terakhir yang kemudian secara efektif dikuasai dan dimasukkan ke
dalam wilayah Hindia Belanda.

Proses Pembentukan Indonesia.


Dari sejak awal pergerakan kemerdekaan dari tindasan pemerintah kolonial Hindia Belanda dimulai
dari daerah-daerah lokal (setingkat propinsi/kabupaten kalau sekarang), hal ini wajar karena mengingat
bahwa rasa kebangsaan di tingkat lokal sangat kuat (ini terbukti hingga saat ini).
Kemudian setelah pemerintah Belanda menerapkan politik “etis” di Indonesia mulai terbentuk
segolongan elit terdidik dan terpelajar di seluruh kepulauan Indonesia yang kemudian
mentransformasikan dirinya dengan identitas keindonesiaan dalam wujud perhimpunan mahasiswa
Indonesia di negeri Belanda yang berwadah dalam Perhimpunan Indonesia. Pada saat yang sama,
partai-partai politik atau yang menyamai partai politik tidak ada yang menggunakan identitas
keindonesiaan (sebagai contoh Budi Utomo, Sarikat Islam, NIP), kecuali PKI. Saat itu hanya Partai
Komunis Indonesia-lah yang menggunakan identitas keindonesiaan, walaupun mereka tidak bisa
mengklaim bahwa dalam pergerakan kemerdekaan mereka adalah pelopor penggunaan nama Indonesia
karena pada awalnya pun mereka menggunakan nama Perserikatan Komunis Hindia.
Harus diakui bahwa dua organisasi politik inilah yang memperkenalkan identitas keindonesiaan pada
dunia Internasional (PI untuk ke luar negeri dan PKI untuk ke dalam negeri), dan kemudian menjadi
sandaran bagi partai-partai politik yang berbasis nasionalisme untuk menggunakan identitas
keindonesiaan. Sehingga proses adanya kesadaran keindonesiaan ini kemudian lebih dikarenakan
adanya penindasan secara politik, ekonomi, dan hukum yang dilakukan oleh pemerintah kolonial
Hindia Belanda, tanpa adanya kesadaran luhur akan pentingnya federasi yang longgar antar bangsa di
wilayah Indonesia.

Secara etimologi kata keindonesiaan merupakan bentuk dari kata konfiks (gabungan) atau kata yang di
susupi imbuan ke dan an. menurut kamus besar indonesia thesaurus imbuan ke dan an jika di
gabungkan dengan kata indonesia memiliki makna untuk menyatakan hal atau keadaan. sedangkan
menurut terminology kata keindonesiaan memiliki makna untuk menerangkan hal dan keadaan bangsa
indonesia dari berbagai aspek baik dari segi geografis, agama, politik, budaya serta sejarah. Jaman pra
kemerdekaan hingga hari proklamasi adalah sebuah perjuangan akan eksistensi bangsa indonesia (di
antara bangsa-bangsa lain) di mata dunia. oleh karena itu, jika kita pelajari sejarah sejak sumpah
pemuda tahun 1928 hingga hari proklamasi tahun 1945 merupakan upaya para pendiri bangsa atas
identitas indonesia sebagai sebuah kepada masyarakat dunia. Perjalanan sejarah bangsa indonesia yang
di mulai sejak era sebelum dan selama penjajahan di lanjutkan dengan era merebut dan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan
tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut di tanggapi
oleh bangsa indonesia berdasarkan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh
dan berkembang yang di landasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. kesemuanya itu tumbuh
menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI dalam wadah nusantara. Jauh
sebelum indonesia terbentuk, bangsa indonesia pernah mengalami rangkaian sejarah panjang mulai dari
kerajaan-kerajaan hindu yang berpusat di kutai kertanegara pada abad ke-5 M hingga di lanjutkan
budha pada awal abadke-7 M dengan kerajaan sriwijya yang berpusat di sunatra hingga di lanjutkan di
majapahit yang dapat menyatakan nusantara dengan corak kebhinnekaan hingga ke-4 M, bangsa
indonesia sudah kenyang akan sejarah dan

pergolakan panjang di dalamnya hingga sebuah cita-cita kemerdekaan pun telah terwujud sekitar 65
tahun yang lalu. sebagai negara yang majemuk kita harus benar-benar paham bagaimana menjadi
keberagaman negara indonesia agar sikap-sikap toleransi dan saling menghormati tetap terwujud di
tanah air indonesia. Beberapa era yang di alami indonesia merupakan sebuah pengalaman liku yang
memenuhi lorong-lorong penuh perjuangan

Di era sebelum penjajahan: yang di mana di era ini rakyat yang masih patuh dan setia kepada rajanya
membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi
yang merdeka di bumi nusantara yakni pada tahun 400 M sampai dengan tahun 1617.

Di era selama penjajahan, mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 bangsa indonesia di jajah oleh
bangsa asing yaitu bangsa portugis, belanda, inggris dan jepang. di era ini pula di kenal sebagai
gerakan kebangkita nasional pertama yaitu lahirnya organisasi pergerakan budi utomo yang di pelopori
pleh Dr. sutomo tahun 1908 dan lahirnya sumpah pemuda tgl 28 oktober 1928 dimana hal tersebut
sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa indonesia. putra putri indonesia berikrar
"berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbangs satu: indonesia".

Di era indonesia pasca kemerdekaan meliputi dua era: yaitu orde lama dan orde baru.(1) masa
oede lama disini masa pemerintahan Ir.soekarno yang pertama kali menjabat presiden di indonesia
periode 1945-1966. Ir soekarno adalah penggali pancasila ia sebagai proklmator kemerdekaan
indonesia bersama moh hatta. orde lama disini berlangsung dari tahun 1945- 1968, yang mana dalam
masa tersebut sekitar tahun 1960-an ekonomi mengalami kesurutan, harga-harga melambung tinggi
sehingga pada tahun 1966 maha siswa turun ke jalan untuk mencegah rakyat yang turun. mereka
menuntut tritura. jika saat itu rakyat yang turun mungkin akan menjadi people power seperti yang
terjadi di philipina. masa orde lama yaitu masa pemerintahan yang di mulai dari proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945sampai masa terjadinya G30 S PKI. di masa orde lama pun ideologi
partai berbeda antara yang satu dengan yang lainnya .partai yang ikut pemilu di masa itu sebanyak
lebih dari 25 partai peserta pemilu yang pelaksanaan pemilu nya hampir sama seperti sekarang.(2)masa
orde baru yaitu masa pemerintahan yang di pimpin oleh soeharto. lahirnya orde baru ini di awali
dengan di keluarkannya surat perintah 11maret 1966. orde baru berlangsung dari tahun 1966 hingga
1998, dalam jangka waktu tersebut ekonomi indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

bersamaan denagn praktis korupsi yang merajalela. pergantian orde lama ke orde baru secara resmi
sejak di lantiknya soeharto menjdi pejabat presiden republik indonesia 12 maret 1967.

Di era reformasi, demokrasi, dan keterbukaan di indonesia. era reformasi ini muncul di tahun 1998
sampai sekarang. era reformasi berlangsung dari tahun 1998 sampai dengan saat ini. era reformasi
sudah berjalan 15 tahun sejak rahun 1998 pasca pemerintahan orde baru dan muncul dengan sistem
demokrasi. demokrasi itu sendiri adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
demokrasi merupakan sebuah sistem manajemen kekuasaan yang di landasi oleh nilai-nilai dan etika
serta peradaban yang menghargai martabat manusia.menjaga proses demokratisasi adalah memahami
secara benar hak-hak kita miliki, menjaga hak-hak itu agar siapapun menghormatinya, melawan
siapapun yang berusaha melanggar hak-hak itu.di era keterbukaan pada pemerintahan sekarang ini,
masyarakat bisa menilai sendiri dalam kinerja pemerintahan dan juga masyarakat dapat mengetahui
informasi- informasi yang disampaikan dari pemerintahan pusat sehingga, banyak masyarakat kita yang
menyampaikan aspirasi opini balik lewat berbagai saluran media yang ada. Saat ini indonesia sedang
membangun demokrasinya, kita harus yakin hanya dengan indonesia yang semakin demokratis,
kehidupan berbangsa dan bernegara akan jauh lebih baik dan maju. kehidupan demokrasi yang
menjalin dan juga menjamin kebebasan berpendapat, berkarya, dan berekspresi tanpa di halang-halangi
oleh gaya rezim otoriter. indonesia yang makmur dan sejahtera merupakan cita-cita kita. kita berharap
indonesia tetap eksis dan hal ini akan tidak mungkin selain dengan menciptakan indonesia yang
demokratis, menghargai perbedaan dan bersikap toleran.

Di era geneologi gerakan mahasiswa indonesia: gerakan maha siswa di indonesia adalah kegiatan
kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar prguruan tinggi yang di lakukan untuk
meningkatkan kecakapan; intelektualis dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di
dalamnya. Dalam sejarah perjuangan bangsa indonesia yang tertua tercatat dalam sejarah perjuangan
bangsa indonesia adalah perhimpunan indonesia di belanda, yang di dirikan pada 1922 oleh
mohammad yang saat itu belajar di nederland handeslshogeschool di rotterdam. Pada tahun 1965 dan
1966, pemuda dan maha siswa indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang ikut mendirikan orde
baru. Geraka ini di kenal sebagai angkatan "66" yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa
secara nasional, sementara sebelumnya gerakan mahasiswa cendrung ke daerahan. Tokoh-tokoh
mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada di lingkaran kekuasaan orde baru, di
antaranya: akbar tanjung, cosmas batu bara sofyan, wanandi, yusuf wanandi, dll.
Angkatan"66' mengangkat isu komunis sebagai bahaya laten negara, gerakan ini berhasil memikat
seluruh masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang komunis yang di tukangi oleh PKI,
setelah orde lama berakhir angkatan"66" mendapat hadiah yaitu dengan dukuk di kursi DPR/MPR,
serta di angkat sebagai kabinet orde baru dalam perkembangan di kemudian hari, orde baru
menddapatkan koreksi dari germa seperti geraka-gerakan berikut:
• gerakan anti korupsi yang di ikuti oleh pembentukan komite anti korupsi yang di ketuai oleh
wilopo 1970
• golput yang menentang pelaksanaan pemilu pertama di masa orde baru pada 1972 karena golkar
di nilai curang
• gerakan penentang pembangunan taman mini indonesia indah pada tahun 1972 yang mengusur
banyak rakyat kecil yang tinggal di lokasi tersebut.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

• Gerakan mahasiswa indonesia 1974 gerakan memprotes PM jepang kakue tanaka yang datang
ke indonesia pada tahun 1974. Gerakan ini kemudian menjadi peristiwa malari pada 15 januari 1974,
yang mengakibatkan di hapuskannay jabatan asisten presiden

Sejarah gerakan nahasiswa indonesia 1955-1978: tahun 1955 merupakan tahun ke-5 indonesia
menganut sistem pemerintahan liberal. Eksperimentasi ini di anggap gagal oleh soekarno, sang bapak
bangsa. Parameternya, tidak satupun partai mampu memerintah dalam waktu yang cukup lama untuk
dapat memaparkan satu satu konsep pemerintahan. Pemerintahan yang terlama bertaha tidak lebih dari
2tahun. Hal ini terjadi karean tidak ada partai mayoritas di parlemen. Empat partai besar,
PNI,MASYUMI,NU, dan PKI, memiliki jumlah kursi yang hampir sama di parlemen. Namun
demikian, pada tahun tersebut sempat terlaksana peristiwa yang di maksudkan sebagai jalan keluar dari
pertikaian politik yang berlangsung sejak berdirinya NKRI. Pemilu yang di agendakan oleh kabinet Ali
I (walaupun dilaksanakan pada masa kabinet yang berbeda karena kabinet Ali I sudah jatuh sebelum
sempat melaksanakan agendanya) bisa berjalan dengan baik. Jatuhnya kabinet Ali I merupakan akibat
dari konflik politik di tubuh angkatan darat yang berawal sejak 17 oktober 1952. Sebagai puncaknya
adalah pemboikotan terhadap bambang Utoyo yaang di lantik sebagai komando strategis angkatan darat
(KSAD) pada 22juni 1955. Berbagai partai dan massa media menunjukkan simpatinya yang
mendorong munculnya mosi tidak percaya terhadap menteri pertahanan yang di prakarsai oleh zainal
baharudin. Kondisi ekonomi yang amburadul, antara 1954 hingga 1959, akibat inflasi yang meninggi,
semakin menentang kontradiksi social. Disertai Hermawan Sulistyo menunjukkan bahwa defisit
anggaran, suplai uang, dan biaya hidup meningkat hampir tiga lipat. Uang kartal yang beredar
menunjukkan angka yang semakin meninggi (palu arit di ladang tebu). Pada saat yang sama lapisan elit
tidak menunjukkan sense of crisis yan kuat dengan mempertontonkan kemewahan di hadapan rakyat
melarat. Ekonomi biaya tinggi akibat inefisiensi dan korupsi dikalangan birokrasi banyak berperan
terhadap mundurnya perekonomian di indonesia. Faktor yang memperburuk situasi adalah
impor,sebagian besar dalam bentuk barang konsumsi, yang meningkat tajam dari 499 juta dolar AS
pada tahun 1955 melahirkan perlawanan seperti pemogokan yang di lakukan oleh serikat buruh partai
sosialis indonesia (PSI) sekitar mei 1955. Sebelum jatuhnya kabinet Ali I, yang kemudian di gantikan
oleh kabinet Burhanudin Harahab, sempat terlaksana konferensi asia-Afrika di rintis sejak dari sini
dimana indonesia menjadi salah satu penyelenggara pertemuan tersebut. Selain itu indonesia berhasil
mempererat jalinan kerj sama dengan republik rakyat cina(RRC) dengan kesepakatan yang berkaitan
dengan kewarganegaraan setelah membuka kedaulatan besar di cina sejak mei 1953. Kendaka yang di
hadapi adalh diplomasi untuk mendapatka irian barat. Situasi di atas juga berpengaruh dalam tubuh
gerakan mahasiswa terutama tarikan dalam medan politik. Menjelang pemilu 1955. Tercatat semua
partai politik besar telah memiliki underbow di klanagn masyarakat, baik organisasi buru, tani, dan
tidak terkecuali mahasiswa dan pelajar. Setelah sebelumnya aktivitas politik mahasiswa melemah
karena mulai keluarnya perhimpunan mahasiswa indonesia.

Sejarah gerakan mahasiswa indonesia 1978-1997: pasca pemilu 1977 empat kota di insdonesia di
warnai dengan serangkaian aksi mahasiswa. Sejumlah mahasiswa bandung membuat gerakan anti
pembodohan (GAB), dan berhasil merangsang mahasiswa yang alin memainkan kembali peran
politiknya. Namun gerakan represif yang di berikan ABRI tidak bisa di tolak. Sejumlah kampus di
duduki oleh militer dan dewan mahasiswa, semua di universitas di bekukan kopkamtib. Kekuatan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

politik mahasiswa semakin memburuk dengan muncul nya NKK/BKK. Gerakan mahasiswa indonesia
1988 adalah puncak gerakan mahasiswa tahun 90- an yang di tandai dengan tumbangnya orde baru,
dengan di tandai lengsernya soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 21 mei 1998.
Geraka ini di awali dengan terjadinya krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Harga-harga
kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat pun berkuramg. Tuntutan mundurnya soeharto
menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan
agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat. Gedung wakil rakyat yaitu gedumg
DPR/ MPR dan gedung DPRD di daerah, menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai kota di
indonesia. Seluruh elemen mahasiswa yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu denagn satu tujuan
untuk menurunkan soeharto. Organ mahasiswa yang mencuak pada saat itu adalah, FKSM. Forum
kota,HMI MPO, KAMMI,PMII,krena mempelopori pendudukan gedung DPR/MPR. Perjuangan
mahasiswa menuntut lengsernya presiden tercapai, tapi perjuangan ini harus melalui tragedi trisakti dan
tragedi semanggi dengan gugurnya beberapa mahasiswa akibat bentrokan dengan aparat militer.
Sejarah dan Pergerakan Mahasiswa Indonesia
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar
perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan
kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal
perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa

1. 1908

Boedi Oetomo, adalah suatu wadah perjuangan yang pertama kali memiliki struktur pengorganisasian
modern. Didirikan di Jakarta, 20 Mei 1908 oleh pemuda-pelajar-mahasiswa dari lembaga pendidikan
STOVIA, wadah ini merupakan refleksi sikap kritis dan keresahan intelektual terlepas dari
primordialisme Jawa yang ditampilkannya.

Pada konggres yang pertama di Yogyakarta, tanggal 5 Oktober 1908 menetapkan tujuan perkumpulan :
Kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian,
peternakan dan dagang, teknik dan industri, serta kebudayaan.

Dalam 5 tahun permulaan Budi Oetomo sebagai perkumpulan, tempat keinginan-keinginan bergerak
maju dapat dikeluarkan, tempat kebaktian terhadap bangsa dinyatakan, mempunyai kedudukan
monopoli dan oleh karena itu BU maju pesat, tercatat akhir tahun 1909 telah mempunyai 40 cabang
dengan lk.10.000 anggota.

Berdirinya Indische Vereeninging dan organisasi-organisasi lain,seperti: Indische Partij yang


melontarkan propaganda kemerdekaan Indonesia, Sarekat Islam, dan Muhammadiyah yang beraliran
nasionalis demokratis dengan dasar agama, Indische Sociaal Democratische Vereeninging (ISDV) yang
berhaluan Marxisme, menambah jumlah haluan dan cita-cita terutama ke arah politik. Hal ini di satu
sisi membantu perjuangan rakyat Indonesia, tetapi di sisi lain sangat melemahkan BU karena banyak
orang kemudian memandang BU terlalu lembek oleh karena hanya menuju "kemajuan yang selaras"
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

dan terlalu sempit keanggotaannya (hanya untuk daerah yang berkebudayaan Jawa) meninggalkan BU.
Oleh karena cita-cita dan pemandangan umum berubah ke arah politik, BU juga akhirnya terpaksa
terjun ke lapangan politik.

Kehadiran Boedi Oetomo,Indische Vereeninging, dll pada masa itu merupakan suatu episode sejarah
yang menandai munculnya sebuah angkatan pembaharu dengan kaum terpelajar dan mahasiswa
sebagai aktor terdepannya, yang pertama dalam sejarah Indonesia : generasi 1908, dengan misi
utamanya menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia
untuk memperoleh kemerdekaan, dan mendorong semangat rakyat melalui penerangan-penerangan
pendidikan yang mereka berikan, untuk berjuang membebaskan diri dari penindasan kolonialisme.

2. 1945

Dalam perkembangan berikutnya, dari dinamika pergerakan nasional yang ditandai dengan kehadiran
kelompok-kelompok studi, dan akibat pengaruh sikap penguasa Belanda yang menjadi Liberal, muncul
kebutuhan baru untuk menjadi partai politik, terutama dengan tujuan memperoleh basis massa yang
luas. Kelompok Studi Indonesia berubah menjadi Partai Bangsa Indonesia (PBI), sedangkan Kelompok
Studi Umum menjadi Perserikatan Nasional Indonesia (PNI).
Secara umum kondisi pendidikan maupun kehidupan politik pada zaman pemerintahan Jepang jauh
lebih represif dibandingkan dengan kolonial Belanda, antara lain dengan melakukan pelarangan
terhadap segala kegiatan yang berbau politik; dan hal ini ditindak lanjuti dengan membubarkan segala
organisasi pelajar dan mahasiswa, termasuk partai politik, serta insiden kecil di Sekolah Tinggi
Kedokteran Jakarta yang mengakibatkan mahasiswa dipecat dan dipenjarakan.
Praktis, akibat kondisi yang vacuum tersebut, maka mahasiswa kebanyakan akhirnya memilih untuk
lebih mengarahkan kegiatan dengan berkumpul dan berdiskusi, bersama para pemuda lainnya terutama
di asrama-asrama. Tiga asrama yang terkenal dalam sejarah, berperan besar dalam melahirkan sejumlah
tokoh, adalah Asrama Menteng Raya, Asrama Cikini, dan Asrama Kebon Sirih. Tokoh-tokoh inilah
yang nantinya menjadi cikal bakal generasi 1945, yang menentukan kehidupan bangsa.
Salah satu peran angkatan muda 1945 yang bersejarah, dalam kasus gerakan kelompok bawah tanah
yang antara lain dipimpin oleh Chairul Saleh dan Soekarni saat itu, yang terpaksa menculik dan
mendesak Soekarno dan Hatta agar secepatnya memproklamirkan kemerdekaan, peristiwa ini dikenal
kemudian dengan peristiwa Rengasdengklok.

3. 1966

Sejak kemerdekaan, muncul kebutuhan akan aliansi antara kelompok-kelompok mahasiswa, di


antaranya Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI), yang dibentuk melalui Kongres
Mahasiswa yang pertama di Malang tahun 1947.
Selanjutnya, dalam masa Demokrasi Liberal (1950-1959), seiring dengan penerapan sistem kepartaian
yang majemuk saat itu, organisasi mahasiswa ekstra kampus kebanyakan merupakan organisasi
dibawah partai-partai politik. Misalnya, GMKI Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia, PMKRI
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia dengan Partai Katholik,Gerakan Mahasiswa


Nasional Indonesia (GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI)
dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
dengan Masyumi, dan lain-lain.
Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil sebagai salah
satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi dengan
organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini
menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan, terutama dipicu karena banyaknya
jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya
setelah Konggres V tahun 1961.

Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang
merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan
Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI,PMII,Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL),
Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama
agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi
dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI),
Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-
lain.
Pada tahun 1965 dan 1966, pemuda dan mahasiswa Indonesia banyak terlibat dalam perjuangan yang
ikut mendirikan Orde Baru. Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66, yang menjadi awal
kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional, sementara sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa
masih bersifat kedaerahan. Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang kemudian berada pada
lingkar kekuasaan Orde Baru, di antaranya Cosmas Batubara (Eks Ketua Presidium KAMI Pusat),
Sofyan Wanandi, Yusuf Wanandi ketiganya dari PMKRI,Akbar Tanjung dari HMI dll. Angkatan '66
mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten negara. Gerakan ini berhasil membangun kepercayaan
masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang ditukangi oleh PKI (Partai
Komunis Indonesia). Setelah Orde Lama berakhir, aktivis Angkatan '66 pun mendapat hadiah yaitu
dengan banyak yang duduk di kursi DPR/MPR serta diangkat dalam kabibet pemerintahan Orde Baru.

4. Gerakan bersifat nasional namun tertutup dalam kampus, Oktober 1977

Gerakan mahasiswa tahun 1977/1978 ini tidak hanya berporos di Jakarta dan Bandung saja namun
meluas secara nasional meliputi kampus-kampus di kota Surabaya, Medan, Bogor, Ujungpandang
(sekarang Makassar), dan Palembang. [1] 28 Oktober 1977, delapan ribu anak muda menyemut di
depan kampus ITB. Mereka berikrar satu suara, "Turunkan Suharto!"• . Besoknya, semua yang
berteriak, raib ditelan terali besi. Kampus segera berstatus darurat perang. Namun, sekejap kembali
tentram.[2]

5. Peringatan Hari Pahlawan 10 November 1977, berkumpulnya mahasiswa kembali


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

10 November 1977, di Surabaya dipenuhi tiga ribu jiwa muda. Setelah peristiwa di ITB pada Oktober
1977, giliran Kampus ITS Baliwerti beraksi. Dengan semangat pahlawan, berbagai pimpinan
mahasiswa se-Jawa hadir memperingati hari Pahlawan 1977. Seribu mahasiswa berkumpul, kemudian
berjalan kaki dari Baliwerti menuju Tugu Pahlawan.
Sejak pertemuan 28 Oktober di Bandung, ITS didaulat menjadi pusat konsentrasi gerakan di front
timur. Hari pahlawan dianggap cocok membangkitkan nurani yang hilang. Kemudian disepakati pusat
pertemuan nasional pimpinan mahasiswa di Surabaya.
Sementara di kota-kota lain, peringatan hari Pahlawan juga semarak. Di Jakarta, 6000 mahasiswa
berjalan kaki lima kilometer dari Rawamangun (kampus IKIP) menuju Salemba (kampus UI),
membentangkan spanduk,"Padamu Pahlawan Kami Mengadu". Juga dengan pengawalan ketat tentara.

Acara hari itu, berwarna sajak puisi serta hentak orasi. Suasana haru-biru, mulai membuat gerah.
Beberapa batalyon tempur sudah ditempatkan mengitari kampus-kampus Surabaya. Sepanjang jalan
ditutup, mahasiswa tak boleh merapat pada rakyat. Aksi mereka dibungkam dengan cerdik.
Konsolidasi berlangsung terus. Tuntutan agar Soeharto turun masih menggema jelas, menggegerkan
semua pihak. Banyak korban akhirnya jatuh. Termasuk media-media nasional yang ikut mengabarkan,
dibubarkan paksa.
Pimpinan Dewan Mahasiswa (DM) ITS rutin berkontribusi pada tiap pernyataan sikap secara nasional.
Senat mahasiswa fakultas tak henti mendorong dinamisasi ini. Mereka bergerak satu suara. Termasuk
mendukung Ikrar Mahasiswa 1977. Isinya hanya tiga poin namun berarti. "Kembali pada Pancasila dan
UUD 45, meminta pertanggungjawaban presiden, dan bersumpah setia bersama rakyat menegakan
kebenaran dan keadilan"• . [2]

6. 1998

Gerakan 1998 menuntut reformasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada
1997-1998, lewat pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa Presiden
Soeharto melepaskan jabatannya. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa
dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya: Peristiwa Cimanggis, Peristiwa
Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II , Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut
hingga pemilu 1999.

Tinjauan Kritis Kondisi Umum Bangsa Indonesia


Upaya perbaikan terhadap pelanggar hokum baik yang berada dalam penahanan maupun yang sedang
menjalani pidana terus diabaikan dan di tingkatkan sejak bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945.
Hasrat untuk mengadakan perubahan dan pembaharuan dibidang perlakuan di Indonesia. Tujuan dari
pidana penjara adalah “pemasyarakatan” dan hokum nasional karena tugas hokum adalah memberi
pengayoman agar cita – cita luhur bangsa tercapai dan terpelihara.

1. Pembukaan UUD 1945


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan
diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

"Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya."

"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social”. Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:

”Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Tinjauan kritis terhadap kasus menonjol dalam sosial dan politik

1. MASALAH-MASALAH SOSIAL YANG ADA DIMASYARAKAT


Masalah sosial yaitu salah satu wujud dari dampak negatif ilmu sosial. Definis dari pemasalahan sosial
adalah beberapa kondisi yang terlahir dari sebuah keadaan masyarakat yang tidak ideal. Artinya,
selama kebutuhan dalam suatu masyarakat yang tidak dapat terpenuhi secara merata,maka masalah
sosial akan selalu muncul.
Terjadinya masalah sosial diakibatkan oleh munculnya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam
masyarakat dengan realita yang ada. Sumber masalah yaitu, masalah-masalah social yang ada dalam
masyarakat. Asalah social adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok social. Jika terjadi, contoh masalah-masalah
social yang ada dalam masyarakat.masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu
disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat tidaknya
diwilayah tersebut.

Masalah Sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

1. Faktor Ekonomi,
Faktor ini merupakan faktor terbesar terjadinya masalah sosial. Apalagi setelah terjadinya krisis global
PHK mulai terjadi di mana-mana dan bisa memicu tindak kriminal karena orang sudah sulit mencari
pekerjaan.
2. Faktor Budaya,
Kenakalan remaja menjadi masalah sosial yang sampai saat ini sulit dihilangkan karena remaja
sekarang suka mencoba hal-hal baru yang berdampak negatif seperti narkoba, padahal remaja adalah
aset terbesar suatu bangsa merekalah yang meneruskan perjuangan yang telah dibangun sejak dahulu.
3. Faktor Biologis,
Penyakit menular bisa menimbulkan masalah sosial bila penyakit tersebut sudah menyebar disuatu
wilayah atau menjadi pandemik.
4. Faktor Psikologis,
Aliran sesat sudah banyak terjadi di Indonesia dan meresahkan masyarakat walaupun sudah banyak
yang ditangkap dan dibubarkan tapi aliran serupa masih banyak bermunculan di masyarakat sampai
saat ini.

2. MASALAH-MASALAH POLITIK DI INDONESIA SAAT INI.


Kondisi politik di Indonesia saat ini sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh penurunan politik Indonesia
tidak sehat. Banyak politisi di negeri ini yang terlibat dalam kasus korupsi. Sebenarnya, apa yang
dibutuhkan bukanlah popularitas tetapi kinerja yang optimal yang dapat membangun Indonesia yang
sangat baik politik.
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat, antara lain,
membentuk proses pengambilan keputusan, terutama di negara bagian. Kebanyakan orang tahu politik
Indonesia yang kotor karena ada banyak hal yang membuat politik kotor. Hal ini membuat negara kita
semakin terpuruk.

Empat Pilar Kebangsaan


Salah satu karakteristik Indonesia sebagai negara-bangsa adalah kebesaran, keluasan dan
kemajemukannya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan terdapat 1.128 suku bangsa dan
bahasa, ragam agama dan budaya di sekitar 16.056 pulau.
Untuk itu perlu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat dan memadai untuk menopang
kebesaran, keluasan dan kemajemukan keIndonesiaan. Konsepsi tersebut disebut sebagai Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara atau Empat Pilar Kebangsaan.

Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa
nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka
bangunan akan mudah roboh.

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus
dipahami seluruh masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan bermartabat. Konsep Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari: Pancasila UUD 1945 NKRI Bhinneka Tunggal Ika.

Setiap pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya, Pancasila sebagai
ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain. Empat pilar tersebut
merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri kukuh dan meraih kemajuan
berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Setiap warga negara Indonesia harus
memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu
tecapainya kehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sebagai dasar NKRI, Pancasila memiliki fungsi sangat fundamental. Pancasila disebut sebagai sumber
dari segala sumber hukum. Sifat Pancasila yuridis formal maka mengharuskan seluruh peraturan
perundang-undangan berlandaskan pada Pancasila. Pancasila sebagai dasar filosofis dan sebagai
perilaku kehidupan. Artinya, Pancasila merupakan falsafah negara dan pandangan atau cara hidup bagi
bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita
nasional. Pancasila menjadi karakter masyarakat Indonesia sehingga menjadi identitas atau jati diri
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan rujukan, acuan sekaligus tujuan dalam pembangunan karakter
bangsa. Pada 1 Juni 1945, Soekarno mengemukakan pemikirannya tentang Pancasila, yaitu nama dari
lima dasar negara Indonesia, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Rumusan lima dasar negara sebagaimana tercantum dalam UUD 1945 adalah:
Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusaiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dasar negara ini kukuh karena digali dan dirumuskan dari nilai kehidupan rakyat Indonesia yang
merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa. Karena itu Pancasila disepakati secara nasional,
merupakan perjanjian luhur yang harus dijadikan pedoman bagi bangsa, pemerintah dan seluruh rakyat
Indonesia. Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa.
Keluhuran nilai dalam Pembukaan UUD 1945 menunjukkan komitmen bangsa Indonesia untuk
mempertahankan pembukaan dan bahkan tidak mengubahnya. Terdapat empat kandungan dalam
Pembukaan UUD 1945 yang menjadi alasan komitmen untuk tidak mengubahnya, yaitu: Terdapat
norma dasar universal bagi tegaknya sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Terdapat empat
tujuan negara yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahnya, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Pembukaan UUD 1945 mengatur ketatanegaraan Indonesia khususnya tentang bentuk negara dan
sistem pemerintahan Nilainya sangat tinggi bagi bangsa dan negara Indonesia sebab dalam Pembukaan
UUD 1945 terdapat rumusan dasar negara yaitu Pancasila.

Dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI. Karakter yang dibangun
pada manusia dan bangsa Indonesia dalah karakter yang memperkuat dan memperkukuh komitmen
terhadap NKRI. Bukan karakter yang berkembang secara tidak terkendali, apalagi menggoyahkan
NKRI. Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa.
Pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi Hak
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Asasi Manusia. Pembangunan karakter harus diletakkan dalam bingkai menjunjung tinggi persatuan
dan kesatuan bangsa, bukan memecah belah NKRI. Tidak bisa dipungkiri, Indonesia terdiri dari
beragamnya suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

Keberagaman ini harus dipandang sebagai kekayaan khasanah sosio-kultural, bersifat kodrati dan
alamiah. Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi diadu antara satu dengan yang lain
sehingga berakibat pada terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhinneka Tunggal Ika harus dapat menjadi
penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan tetap mengacu kepada tujuan negara yang dicita-citakan, serta bersatu padu mengisi
pembangunan agar bangsa Indonesia lebih maju dan sejahtera. Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Seluruh anggota MPR melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan menyasar pada penyelenggara
negara dan kelompok masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sosialisasi dilaksanakan dengan
berbagai metode dan melalui praktik di lingkungan instansi-instansi di setiap tingkatan pemerintahan,
perusahaan negara dan swasta, organisasi kemasyarakatan, partai politik dan kelompok masyarakat
lainnya.

Dalam UU tersebut disebutkan, salah satu tugas MPR adalah mengkoordinasikan anggota MPR untuk
memasyarakatkan UUD 1745. Kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dinilai penting karena
MPR menilai masih banyak penyelenggara negara dan kelompok masyarakat yang belum memahami
dan mengerti tentang nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tanpa gerakan nasional pemasyarakatan
dan pembudayaan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, esksistensi dan peranannya dari
waktu ke waktu akan memudar. Kemudian pada gilirannya akan memengaruhi penyelenggaraan
negara.

Bab III
Ke-HMI-an
Latar Belakang Pemikiran dan Berdirinya HMI

“Sesungguhnya, tahun-tahun permulaan riwayat HMI adalah hampir identik dengan kehidupan Lafran
Pane sendiri. Karena dialah yang punya andil terbanyak pada mulabuka lahirnya HMI kalau tidak boleh
kita katakan sebagai tokoh pendiri utamanya.” (Media, No.7 Th. III. Rajab 1376 H/ Februari 1957,h.
32).
Dengan ungkapan ini jelaslah hubungan Lafran Pane dengan HMI tidak bisa dipisahkan. Latar
belakang pemikiran Lafran Pane untuk mendirikan HMI, adalah juga identik dengan latar belakang
munculnya pemikiran HMI. Dengan demikian memahami pemikiran Lafran Pane, akan senantiasa
terdapat proses komunikasi dan ekspresi dengan lingkungannya, yaitu negara Indonesia yang
berpenduduk mayoritas beragama Islam, dengan segala realitas dan totalitasnya. Pemikiran Lafran
tidak bisa dipahami tanpa meletakkannya dalam suatu proses sejarah atau tradisi panjang yang
melingkupinya.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Sesuai dengan konteksnya, latar belakang munculnya pemikiran HMI adalah:


1. Penjajahan Belanda atas Indonesia dan tuntutan perang kemerdekaan
2. Kesenjangan dan kejumudan umat Islam dalam pengetahuan, pemahaman dan penghayatan serta
pengamalan ajaran Islam
3. Kebutuhan akan pemahaman, penghayatan keagamaan
4. Munculnya polarisasi politik
5. Perkembangan paham dan ajaran komunis dikalangan Masyarakat dan Mahasiswa
6. Kedudukan Perguruan Tinggi dan dunia kemahasiswaan yang strategis
7. Kemajemukan bangsa Indonesia
8. Tuntutan modernisasi dan tantangan masadepan.

Menangkap realitas historis dan berbagai persoalan dan perkembangan yang mengikutinya, tampilah
Lafran Pane seorang mahasiswa yang sejak menjadi mahasiswa aktif mengamati dan memikirkan
secara seksama perkembangan sosial, politik, dan budaya di tanah air, mengangkat kedelapan faktor di
atas mejadi semangat spiritual. Idealisme ini diangkat menjadi suatu yang empiris dan pemikiran yang
memiliki daya dukung konstruktif, guna merespon berbagai persoalan yang dihadapi bangsa saat itu.

Setelah berulang kali mencoba mengadakan pembicaraan yang selalu gagal karena mendapat
penentangan dari beberapa organisasi mahasiswa. Akhirnya, para hari Rabu Pon 1878, tanggal 14
Rabiul Awwal 1366 H bertepatan 5 Februari 1947 secara resmi dideklarasikan berdirinya Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) oleh Lafran Pane bersama 14 orang laninnya yaitu: Kartono Zarkasy
(Ambarawa), Dahlan Husein (Palembang), Siti Zainah (istri Dahlan Husein, Palembang), Maisaroh
Hilal (cucu pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, Singapura), Soewali (Jember), Yusdi Gozali
(Semarang, juga pendiri PII), M. Anwar (Malang), Hasan Basri (Surakarta), Marwan (Bengkulu),
Tayeb Razak (Jakarta), Toha Mashudi (Malang), Bidron Hadi (Kauman-Yogyakarta), Zulkarnaen
(Bengkulu), dan Mansyur.

Dan dengan dua semangat atau dua tujuan pertama didirikannya HMI adalah semangat Keindonesiaan
dan Keislaman yaitu, mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat
Indonesia, kedua menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam. Dua tujuan ini selalu
menyemai dalam semangat kader HMI baik dalam gagasan maupun tindakan.
Berdasarkan penelusuran dan penelitian sejarah, maka Kongres XI HMI tahun 1974 di Bogor
menetapkan Lafran Pane sebagai pemrakarsa berdirinya HMI, dan disebut sebagai pendiri HMI. Lafran
Pane adalah anak keenam dari Sutan Pangurabaan Pane, lahir di Padang Sidempuan, 5 Februari 1922,
pendidikan Lafran Pane tidakberjalan ―normal‖ dan ―lurus.

Lafran Pane terinspirasi dari gerakan kelompok pelajar Islam di era Hindia Belanda yaitu Jong
Islamieten Bond (JIB) dan Student Islamic Studenten (SIS). Lafran mengalami perubahan kejiwaan
yang radikal sehingga mendorong dirinya untuk mencari hakikat hidup sebenarnya. Desember 1945
Lafran Pane pindah ke Yogyakarta, karena Sekolah Tinggi Islam (STI) tempat ia menimba ilmu pindah
dari Jakarta ke Yogyakarta. Pendidikan agama Islam yang lebih intensif ia peroleh dari dosen-dosen
STI, mengubur masa lampau yang kelam.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Sejarah dan Fase-Fase Perjuangan HMI


Dalam perjalanan HMI selama setengah abad lebih, telah menjalani 11 fase.

1. Fase Konsolidasi Spiritual dan Proses Berdirinya HMI (tahun 1946)


Bermula dari latar belakang munculnya pemikiran dan berdirinya HMI serta kondisi obyektif yang
mendorongnya, maka rintisan untuk mendirikan HMI muncul di bulan November 1946. Permasalahan
yang dapat diangkat dari latar belakang berdirinya HMI, merupakan suatu kenyataan yang harus
diantisipasi dan dijawab secara cepat dan konkrit dan menunjukkan apa sebenarnya Islam itu. Maka
pembaharuan pemikiran di kalangan umat Islam bangsa Indonesia suatukeniscayaan.

2. Fase Berdiri dan Pengokohan (5 Februari – 30 November 1947)


Selama lebih kurang 9 bulan, reaksi-reaksi terhadap HMI barulah berakhir. Masa 9 bulan itu
dipergunakan untuk menjawab berbagai reaksi dan tantangan silih berganti, yang semuanya itu untuk
mengokohkan eksistensi HMI, sehingga dapat berdiri tegar dan kokoh. Maka diadakanlah berbagai
aktivitas untuk popularisasi organisasi dengan mengadakan ceramah- ceramah ilmiah, rekreasi malam-
malam kesenian. Di bidang organisasi, HMI mulai mendirikan cabang- cabang baru seperti Klaten,
Solo dan Yogyakarta. Pengurus HMI bentukan 5 Februari 1947 otomatis menjadi Pengurus Besar (PB)
HMI pertama dan merangkap menjadi Pengurus HMI Cabang Yogyakarta I. Hari Rabu Pon 1878,
tanggal 14 RA 1366 / 5 Februari 1947, menetapkan berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam,
disingkat HMI. Mengesahkan Anggaran Dasar HMI. Adapun Anggaran Rumah Tangga dibuat
kemudian membentuk Pengurus HMI:
Ketua : Lafran Pane (Prof. Drs. Alm.) Wakil Ketua : Asmin Nasution (Drs.)
Penulis I : Anton Timur Jailani (Prof. H. – MA)
Penulis II : Karnoto Zarkasyi (Kapten AD – BA) Bendahara I : Dahlan Husein
Bendahara II : Maisaroh Hilal
Anggota : Suwali, Yusdi Ghozali (SH), Mansyur
Ada kesan bahwa keanggotaan HMI hanya untuk mahasiswa STI. Untuk menghilangkan anggapan
yang keliru itu, tanggal 22 agustus 1947, PB HMI diresuffle. Ketua Lafran Pane digantikan oleh H.M.
Mintaredja dari Fakultas Hukum BPT GM, sedang Lafran Pane menjadi wakil ketua merangkap Ketua
HMI Cabang Yogyakarta. Sejak itu mahasiswa BPT GM, STT mulai masuk dan berbondong-bondong
menjadi anggota HMI. Di Yogyakarta tanggal 30 November 1947 diadakan Kongres IHMI.

3. Fase Perjuangan Bersenjata dan Perang Kemerdekaan, dan Menghadapi Pengkhianatan dan
Pemberontakan PKI (1947- 1949)
Seiring dengan tujuan HMI yang digariskan sejak awal berdirinya, maka konsekuensinya dalam masa
perang kemerdekaan, HMI terjun ke gelanggang medan pertempuran melawan Belanda. Tepat saat
Agresi Militer Belanda I 21 April 1947 sekretariat HMI di JL.Setyodingrat terkena hantaman senjata
Belanda oleh karena itu anggota HMI membantu pemerintah baik langsung memegang senjata bedil
dan bambu runcing sebagai staf penerangan, penghubung, dll. Untuk menghadapi pemberontakan
Madiun 18 September 1948, Ketua PMI/Wakil Ketua PB HMI Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps
Mahasiswa (CM), dengan Komandan Hartono, Wakil Komandan Ahmad Tirtosudiro, ikut membantu
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

pemerintah menumpas pemberontakan PKI di Madiun, dengan mengerahkan anggota CM ke gunung-


gunung, memperkuat aparat pemerintah. Sejak itulah dendam PKI terhadap HMI tertanam dan terus
berlanjut sampai puncaknya pada tahun 1964-1965 yaitu gerakan penggayangan terhadap HMI
menjelang meletusnya Gestapu/PKI 1965.

Pada fase ini berlangsung peringatan Dies Natalies pertama HMI di Bangsal Kepatihan tanggal 6
Februari 1948, Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia Jenderal Sudirman memberi sambutan
pada peringatan tersebut atas nama Pemerintah RI. Jenderal sudirman selain mengartikan HMI sebagai
Himpunan Mahasiswa Islam, HMI juga diartikan sebagai Harapan Masyakat Indonesia. Karena
mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam, HMI juga diartikan sebagai Harapan Masyarakat Islam
Indonesia. Pada fase ini juga berlangsung Kongres Muslim Indonesia II di Yogyakarta tanggal 20
sampai dengan 25 Desember 1949. Kongres itu dihadiri oleh 185 organisasi, alim ulama dan
intelegensia seluruh Indonesia. Di antara tujuh dari keputusannya di bidang organisasi salah satu
keputusannya adalah memutuskan bahwa: Hanya satu organisasi mahasiswa Islam, yaitu Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) yang bercabang di tiap-tiap kota yang ada sekolah tinggi.

4. Fase Pembinaan dan Pengembangan Organisasi(1950-1963)


Selama anggota HMI banyak yang terjun ke gelanggang medan pertempuran membantu pemerintah
mengusir penjajah, selama itu pula pembinaan organisasi HMI terabaikan. Namun hal itu dilaksanakan
dengan sadar, karena ini semua untuk merealisir tujuan HMI sendiri, serta dwitugasnya, yakni tugas
agamanya dan tugas bangsanya. Maka dengan adanya pengakuan kedaulatan rakyat tanggal 27
Desember 1949, mahasiswa yang berminat melanjutkan kuliahnya bermunculan di Yogyakarta. Sejak
tahun 1950, dilaksanakanlah usaha-usaha konsolidasi organisasi sebagai masalah besar sepanjang
masa. Bulan Juli 1951 PB HMI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta. Diantara usaha- usaha yang
dilaksanakan selama 13 tahun itu antara lain:
a. Pembentukan cabang-cabang baru,
b. Menerbitkan majalah sejak 1 Agustus 1954, sebelumnya terbit Criterium, Cerdas dan tahun 1959
menerbitkan majalah Media,
c. 7 kali kongres,
d. Pengesahan atribut HMI seperti lambing, bendera, muts, hymne HMI,
e. Merumuskan tafsir azas HMI,
f. Pengesahan kepribadian HMI,
g. Pembentukan Badan Koordinasi (Badko),
h. Menentukan metode Training HMI,
i. Pembentukan lembaga-lembaga HMI di Bidang ekstern,
j. Pendayagunaan PPMI,
k. Menghadapi Pemilu 1955,
l. Penegasan Independensi HMI,
m. Mendesak pemerintah supaya mengeluarkan Undang-undang Perguruan Tinggi, tuntutan agar
pendidikan agama sejak dari SR sampaiPerguruan Tinggi,
n. Mengeluarkan konsep peran agama dalam pembangunan, dan lain-lain.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Selain masalah internal, muncul pula persoalan ekstern yang sangat menonjol. Justru karena
keberhasilan HMI melaksanakan konsolidasi organisasi ada golongan yang iri dan tidak senang kepada
HMI yaitu PKI. Tidak dibubarkan dan dilarangnya PKI akibatnya pemberontakan PKI di Madiun tahun
1948, PKI otomatis mempunyai kesempatan untuk bangkit kembali. Tanggal 21 Februari tahun 1957,
Presiden Soekarno mengumumkan konsepsinya supaya kabinet berkaki empat dengan unsur PNI,
Masyumi, NU dan PKI (sebagai empat besar pemenang pemilu 1955). Berikutnya di Moskow tanggal
19 November 1957 dicetuskanlah Manifesto Moscow, yaitu satu program untuk mengkomuniskan
Indonesia. Akibat itu semua, PKI tampil sebagai partai pemerintah.

Masyumi, akibat penentangan terhadap kebijakan politik Presiden Soekarno, dengan Manipol
Usdeknya, dengan Keputusan Presiden nomor 200: tanggal 17 Agustus tahun 1960 Masyumi dipaksa
bubar. Untuk menghadapi perkembangan politik, Kongres V HMI di Medan tanggal 24-31 Desember
1957 mengeluarkan dua sikap anatar lain:
1. Haram hukumnya menganut ajaran dan paham komunis karena bertentangan dengan Islam
2. Menuntut Islam sebagai dasar Negara

5. Fase Tantangan I (1964-1965)


Dendam PKI terhadap HMI yang tertanam karena keikutsertaan HMI dalam menumpas pemberontakan
PKI di Madiun tahun 1948, menempatkan HMI sebagai organisasi yang harus bubar, karena dianggap
sebagai penghalang bagi tercapainya tujuan PKI. Untuk itu dilaksanakanlah berbagai usaha untuk
membubarkan HMI.
Sesuai hasil Kongres II Consetrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) organisasi mahasiswa
underbow PKI di Salatiga, Juni 1961, untuk melekuidasi HMI. PKI, CGMI dan organisasi lainnya yang
se-ideologi mulai melakukan gerakan secara terbuka untuk membubarkan HMI. Gerakan pembubaran
HMI disokong seluruh simpatisan dari tiga partai besar yaitu Partai Komunis Indonesia (PKI), Partai
Indonesia (PARTINDO) dan Partai nasional Indonesia (PNI) dan seluruh underbow ketiga partai
tersebut yang semuanya berjumlah 42 partai. Untuk membubarkan HMI sekitar Maret 1965,
dibentuklah Panitia Aksi Pembubaran HMI di Jakarta yang terdiri dari CGMI, GMNI, IPPI,
GRMINDO, GMD, MMI, Pemuda Marhaenis, Pemuda Rakyat, Pemuda Indonesia, PPI, dan APPI.
Menjawab tantangan ini, Generasi Muda Islam(GEMUIS) yang terbentuk tahun 1964 membentuk
Panitia Solidaritas Pembelaan HMI, yang terdiri dari unsur- unsur pemuda, pelajar, mahasiswa Islam
seluruh Indonesia. Bagi umat Islam HMI merupakan taruhan terakhir yang harus dipertahankan setelah
sebelumya Masyumi dibubarkan. Kalau HMI sempat bubar, maka satu-persatu dari organisasi Islam
akan terkena sapu pembubaran.
Namun gerakan pembubaran HMI ini gagal justru dipuncak usaha- usaha pembubaran tersebut. Dalam
acara penutupan Kongres CGMI tanggal 29 September 1965 di Istora Senayan. Meski PKI terus
melakukan provokasi kepada Presiden Soekarno, seperti diungkapkan DN. Aidit,
‖kalau anggota CGMI tidak bisa membubarkan HMI, anggota CGMI yang laki-laki lebih baik pakai
kain sarung saja. kalau semua front sudah minta,

Presiden akan membubarkan HMI.‖ Namun ternyata HMI tidak dibubarkan, bahkan dengan
tegas Presiden Soekarno mengungkapkan dalam pidatonya: “Pemerintah mempunyai kebijakan untuk
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kehidupan organisasi mahasiswa yang revolusioner.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Tapi kalau organisasi mahasiswa yang menyeleweng itu mejadi kontra revolusi umpamanya HMI, aku
sendiri yang akan membubarkannya. Demikian pula kalau CGMI menyeleweng menjadi kontra
revolusi juga akan kububarkan”. Antara lain karena gagal membubarkan HMI, maka PKI sudah siap
main kayu, main kekerasan. PKI takut didahului umat Islam untuk merebut kekuasaan dari
pemerintahan yang sah, maka meletuslah Pemberontakan G30S/PKI 1965.

6. Fase Kebangkitan HMI sebagai Pejuang Orde Baru dan Pelopor Kebangkitan Angkatan 66
(1966-1968)
a. Tanggal 1 Oktober adalah tugu pemisah antara Orde Lama dan Orde Baru
b. Apa yang disinyalir PKI, seandainya PKI gagal membubarkan HMI, HMI akan tampil kedua kalinya
menumpas pemberontakan PKI, benar-benar terjadi.
c. Wakil Ketua PB HMI Mar„ie Muhammad tanggal 25 Oktober 1965 mengambil inisiatif mendirikan
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), sebagaimana yang dilakukan oleh Wakil Ketua PB HMI
Ahmad Tirtosudiro membentuk Corps Mahasiswa (CM) untuk menghadapi pemberontakan PKI di
Madiun.
d. Tritura 10 Januari 1966: ―bubarkan PKI, reatol kabinet, dan turunkan harga
e. Surat Perintah Sebelas Maret 1966
f. Dibubarkan dan dilarangnya PKI tanggal 12 Maret 1966
g. Kabinet Ampera terbentuk, HMI diajak hearing pembentukan kabinet, dan alumni HMI masuk
dalam kabinet.

7. Fase Partisipasi HMI dalam Pembangunan (1969-sekarang)


Setelah Orde Baru mantap dan Pancasila serta UUD 1945 sudah dilaksanakan secara murni dan
konsekuen, maka sejak tanggal 1 April 1969 dimulailah rencana pembangunan lima tahun dan sudah
menyelesaikan pembangunan 25 tahun pertama, kemudian menyusul pembangunan 25 tahun kedua.
Pembangunan Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur bukanlah pekerjaan mudah, tetapi
sebaliknya merupakan pembangunan raksasa sebagai usaha kemanusiaan yang tidak habis- habisnya.
Partisipasi segenap warga negara sangat dibutuhkan. HMI pun sesuai dengan lima aspek pemikirannya,
telah memberikan sumbangan dan partisipasinya dalam pembangunan: (a) partisipasi dalam
pembentukan suasana, situasi dan iklim yang memungkinkan dilaksanakannya pembangunan, (b)
partisipasi dalam pemberian konsep- konsep dalam berbagai aspek pemikiran; (partisipasi dalam
bentuk langsung dari pembangunan).

8. Fase Pergolakan dan Pembaharuan Pemikiran (1970-1998)


Selama kurun waktu Orde Lama (1959-1965) kebebasan mengeluarkan pendapat baik yang bersifat
akademis terlebih-lebih politik terkekang dengan ketat. Suasana itu berubah tatkala Orde Baru muncul,
walaupun kebebasan hakiki belum diperoleh sebagaimana mestinya. Sama halnya di penghujung
pemerintahan Soeharto dianggap sebagai suatu perbedaan yang tidak pada tempatnya. Namun
walaupun demikian, kebebasan datang, kondisi terbatas dapat dimanfaatkan, baik yang berkaitan
dengan agama, akademik dan politik. Kejumudan dan suasana tertekan pada masa Orde Lama mulai
cair terutama dalam pembaharuan pemikiran Islam yang dipandang sebagai suatu keharusan, sebagai
jawaban terhadap berbagai masalah untuk memenuhi kebutuhan kontemporer. Hal seperti itu muncul di
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

kalangan HMI dan mencapai puncaknya tahun 1970. Tatkala Nurcholis Madjid menyampaikan ide
pembaharuannya dengan topik Keharusan Pembaharuan Pemikiran dalam Islam dan Masalah Integrasi
Umat. Sikap itu diambil, karena apabila kondisi ini dibiarkan mengakibatkan persoalan-persoalan umat
yang terbelenggu selama ini, tidak akan memperoleh jawaban yang efektif.
Sebagai konsekuensinya muncul pergolakan pemikiran dalam tubuh HMI yang dalam berbagai
substansi permasalahan timbul perbedaan pendapat, penafsiran dan interpretasi. Hal itu tercuat dalam
bentuk seperti persoalan negara Islam, Islam Kaffah, sampai kepada penyesuaian dasar HMI dari Islam
menjadi Pancasila. Sejak diberlakukannya Undang- Undang Nomor: 8/1985 yang mengharuskan
bahwa semua partai dan organisasi harus berdasarkan Pancasila. Kongres ke-16 HMI di Padang tahun
1986, HMI menyesuaikan diri dengan mengubah asas Islam dengan Pancasila. Akibat penyesuaian ini
beberapa orang anggota HMI membentuk MPO, akibatnya HMI pecah menjadi dua yaitu HMI DIPO
dan HMI MPO.

9. Fase Reformasi (1998-2000)


Apabila dicermati dengan seksama secara historis HMI sudah mulai melaksanakan gerakan reformasi
dengan menyampaikan beberapa pandangan yang berbeda serta kritik maupun evaluasi secara langsung
terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada tahun 1995. Sesuai
dengan kebijakan PB HMI, bahwa HMI tidak akan melakukan tindakan-tindakan inkonstitusional dan
konfrontasi terhadap Pemerintah. HMI melakukan dan menyampaikan kritik secara langsung yang
bersifat konstruktif. Koreksi dan kritik yang dimaksud, pertama, disampaikan M. Yahya Zaini Ketua
Umum PB HMI Periode 1992-1995 ketika memberikan sambutan pada pembukaan Kongres ke-20
HMI di Istana Negara Jakarta tanggal 21 Januari 1995. Koreksi itu antara lain, bahwa menurut
penilaian HMI, pembangunan ekonomi kurang diikuti dengan pembangunan politik. Masih dirasakan
tingkat perubahan di tingkat politik tidak sebanding dengan apa yang terjadi di bidang ekonomi. Dalam
pembangunan politik institusi-institusi politik atau badan-badan demokrasi belum maksimal
memainkan fungsi dan peranannya. Akibatnya aspirasi masyarakat masih sering tersumbat. Kondisi
inilah yang menutut kita, pemerintah dan masyarakat untuk terus menggelindingkan proses
demokratisasi dengan bingkai Pancasila tetapi ini harus diikuti dengan pemberdayaan masyarakat.
Dalam suasana demikian, proses saling kontrol akan terbangun. Selain itu HMI melihat masih banyak
distorsi dalam proses pembangunan. Gejala penyalahgunaan kekuasaan, kesewenang-wenangan,
praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme adalah cerminan tidak berfungsinya sistem nilai yang menjadi
kontrol dan landasan etika dan bekerjannya suatu sistem. Suara reformasi berikutnya dengan fokus
yang lebih tajam, lugas dihadapan Presiden Soeharto tatkala menghadiri dan memberikan sambutan
pada peringatan Ulang Tahun Emas 50 tahun HMI di Jakarta tanggal 20 Maret 1997 (satu tahun
sebelum reformasi), dimana Taufik Hidayat Ketua Umum PB HMI 1995-1997 menegaskan; sekaligus
sebagai jawaban atas kritik- kritik yang memandang HMI terlalu dekat dengan kekuasaan. Bagi HMI,
kekuasaan atau politik bukanlah wilayah yang haram, politik justru mulia, apabila dijalankan di atas
etika dan bertujuan untuk menegakkan nilai- nilai kebenaran dan keadilan. Lantaran itu, HMI akan
mendukung kekuasaan pemerintah yang sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kebenaran dan
keadilan. Sebaliknya, HMI akan tampil ke depan menentang kekuasaan yang korup dan menyeleweng.
Ini telah dibuktikan ketika HMI terlibat aktif dalam merintis dan menegakkan Orde Baru. Demikian
juga pada saat sekarang ini dan masa-masa mendatang. Kritik- kritik ini tidak boleh mengurangi rasa
percaya diri HMI untuk tetap melaksanakan amar ma‟ruf dan nahi munkar.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Pemikiran dan reformasi selanjutnya disampaikan Ketua Umum PB HMI 1997-1999 Anas
Urbaningrum pada waktu peringatan Dies Natalis HMI ke-51 di Graha Insan Cita Depok tanggal 22
Februari 1998, dengan judul Urgensi Reformasi Bagi Pembangunan Bangsa yang Bermartabat. Pidato
itu disampaikan 3 bulan sebelum lengsernya Presiden Soeharto 21 Mei 1998. Suara dan tuntutan
reformasi telah dikumandangkan pula dalam berbagai aspek, yang disampaikan Anas Urbaningrum
pada Peringatan Dies Natalis ke-52 di Auditorium Sapta Pesona Departemen Pariwisata Seni dan
Budaya Jakarta 5 Februari 1999, dengan judul Dari HMI untuk Kebersamaan Bangsa Menuju
Indonesia Baru. Tuntutan reformasi juga disampaikan Ketua Umum PB HMI M. Fahruddin pada
Peringatan Dies Natalis ke-53 HMI di Taman Ismail Marzuki Jakarta, 5 Februari 2000 dengan judul
Merajut Kekuasaan Oposisi Membangun Demokrasi Membangun Peradaban Baru Indonesia.

10. Fase Tantangan II (2000-sekarang)


Fase tantangan ke-2 ini muncul justru setelah Orde Reformasi berjalan dua tahun. Semestinya
berdasarkan landasan-landasan atau sikap- sikap yang telah diambil PB HMI memasuki era reformasi
semestinya HMI mengalami perkembangan yang signifikan menjawab berbagai tantangan sesuai
dengan perannya sebagai organisasi perjuangan, yang harus tampil sebagai pengambil inisiatif dalam
memajukan kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Akan tetapi justru sebaliknya HMI
secara umum mengalami kemunduran, yang secara intensif disinyalir Agussalim Sitompul dalam
bukunya 44 Indikator Kemunduran HMI.

Jika pada fase tantangan I (1964-1965) HMI dihadapkan kepada tantangan eksternal yaitu menghadapi
PKI, pada fase tantangan II ini HMI dihadapkan sekaligus pada dua tantangan besar secara internal dan
eksternal sekaligus. Pertama, tantangan internal, kajian tentang HMI saat ini menunjukkan, bahwa
dalam kehidupan sekarang dan mendatang, HMI ditantang:
• Masalah eksistensi dan keberadaan HMI, seperti menurunnya jumlah mahasiswa baru masuk HMI,
tidak terdapatnya HMI diberbagai perguruan tinggi, institut, fakultas, akademi, program studi, sebagai
basis HMI.
• Masalah relevansi pemikiran-pemikiran HMI, untuk melakukan perbaikan dan perubahan yang
mendasar terhadap berbagai masalah yang muncul yang dihadapi bangsa Indonesia.
• Masalah peran HMI sebagai organisasi perjuangan yang sanggup tampil dalam barisan terdepan
sebagai avant grade, kader pelopor bangsa dalam mengambil inisiatif untuk melakukan berbagai
perubahan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
• Masalah efektifitas HMI untuk memecahkan masalah yang dihadapi bangsa, karena banyak organisasi
yang sejenis maupun yang lain yang dapat tampil lebih efektif dan dapat mengambil inisiatif terdepan
untuk memberi solusi terhadap problem yang dihadapi bangsa Indonesia.

Sebagai jawabannya, menuntut perpecahan yang bersifat teoritis dan praktis, akan tetapi semuanya
bersifat konseptual, integratif, inklusif. Sebab pendekatan yang tidak konseptual, parsial dan ekslusif
tidak akan melahirkan jawaban yang efektif. Untuk itu dibutuhkan ide dan pemikiran dari anggota
aktifitas kader, dan pengurus HMI di seluruh jenjang organisasi. Kedua, tantangan eksternal, berbagai
tantangan eksternal juga dihadapkan kepada HMI yang tidak skala besar dan rumitnya dari tantangan
internal, antara lain:
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

• Tantangan menghadapi perubahan zaman yang jauh berbeda dari abad ke-20 dan yang muncul pada
abad ke-21 ini.
• Tantangan terhadap peralihan generasi yang hidup dalam zaman dan situasi yang berada dalam
berbagai aspek kehidupan khususnya yang dijalani generasi muda bangsa.
• Tantangan untuk mempersiapkan kader-kader dan alumni HMI, yang akan menggantikan alumni-
alumni HMI yang saat ini menduduki berbagai posisi strategis dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Karena regenerasi atau pergantian pejabat-pejabat, suka tidak suka, mau
tidak mau pasti terusberlangsung.
• Tantangan menghadapi bahaya abadikomunis.
• Tantangan menghadapi golongan lain, yang mempunyai misi lain dari umat Islam dan bangsa
Indonesia.
• Tantangan tentang adanya kerawanan aqidah.
• Tantangan menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang terus berkembang tanpa
henti.
• Tantangan menghadapi perubahan dan pembaharuan di segala aspek kehidupan manusia yang terus
berlangsung sesuai dengan semangat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat kompetitif
• Tantangan menghadapi masa depan yang belum dapat diketahui bentuk dan coraknya.
• Kondisi umat Islam di Indonesia yang dalam kondisi belum bersatu.
• Kondisi dan keadaan Perguruan Tinggi serta dunia kemahasiswaan, kepemudaan, yang penuh dengan
berbagai persoalan dan problematika yang sangat kompleks.

Pada fase tantangan II ini, nampaknya HMI semakin memudar dan mundur yang telah berlangsung 25
tahun sejak tahun 1980-2005.HMI tidak mampu bangkit secara signifikan, bahkan dalam dua periode
terakhir PB HMI mengalami perpecahan.Karena itu, menghadapi tantangan tersebut, HMI dengan
segenap aparatnya harus mampu menghadapinya dengan penuh semangat dan militansi yang tinggi.
Apakah HMI mampu menghadapi tantangan itu, sangat ditentukan oleh pemegang kendali organisasi
sejak dari PB HMI, Pengurus Badko, Cabang, Korkom, Komisariat, Lembaga- Lembaga Kekaryaan,
serta segenap anggota HMI, maupun alumninya yang tergabung dalam KAHMI sebagai penerus,
pelanjut serta penyempurna mission sacre HMI. Peralihan zaman, peralihan generasi, saat ini
menentukan bagi eksistensi HMI di masa mendatang.

11. Fase Kebangkitan Kembali (2006-sekarang)


Gelombang kritik terhadap HMI tentang kemundurannya, telah menghasilkan dua umpan balik.
Pertama, telah muncul kesadaran individual dan kolektif di kalangan anggota, aktivis, kader, bahkan
alumni HMI serta pengurus sejak dari Komisariat sampai PB HMI, bahwa HMI sedang mengalami
kemunduran. Kedua, selanjutnya dari kesadaran itu muncul pula kesadaran baru, baik secara individual
dan kolektif di kalangan anggota, aktivis, kader, alumni, dan pengurus bahwa dalam tubuh HMI mutlak
dilakukan perubahan dan pembaharuan, supaya dapat bangkit kembali seperti masa jaya-jayanya dulu.
Sampai sejauh mana kebenaran dan bukti adanya indikator-indikator kebangkitan kembali HMI,
sejarahlah yang akan menentukan kelak. Kita semua berharap dengan penuh optimistis sesuai dengan
ajaran Islam supaya manusia bersikap optimis, agar HMI dapat mengakhiri masa kemundurannya dan
memasuki masa kebangkitannya secara meyakinkan. Di tangan generasi sekaranglah sebagai generasi
penerus, pelanjut, dan penyempurna perjuangan HMI. Yakin Usaha Sampai!
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Mukadimah dan Anggaran Dasar (AD) HMI Pasal 1-10


ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
MUKADDIMAH

Sesungguhnya Allah Subhanahu wata„ala telah mewahyukan Islam sebagai ajaran yang haq lagi
sempurna untuk mengatur umat manusia berkehidupan sesuai dengan fitrahnya sebagai khalifah di
muka bumi dengan kewajiban mengabdikan diri semata-mata kehadirat-Nya.

Menurut iradat Allah Subhanahu wata„ala kehidupan yang sesuai dengan fitrah-Nya adalah panduan
utuh antara aspek duniawi dan ukhrawi, individu dan sosial serta iman, ilmu, dan amal dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Berkat rahmat Allah Subhanahu wata„ala Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari
kaum penjajah, maka umat Islam berkewajiban mengisi kemerdekaan itu dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia menuju masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu
wata‟ala.

Sebagai bagian dari umat Islam dunia, maka umat Islam Indonesia memiliki kewajiban berperan aktif
dalam menciptakan Ukhuwah Islamiyah sesama umat Islam sedunia menuju masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah Subhanahu wata‟ala.

Mahasiswa Islam sebagai generasi muda yang sadar akan hak dan kewajibannya serta peran dan
tanggung jawab kepada umat manusia, umat muslim dan Bangsa Indonesia bertekad memberikan
dharma bhaktinya untuk mewujudkan nilai-nilai keislaman demi terwujudnya masyarakat adil makmur
yang diridhoi Allah Subhanahu wata„ala.

Meyakini bahwa tujuan itu dapat dicapai dengan taufiq dan hidayah Allah Subhanahu wata„ala serta
usaha-usaha yang teratur, terencana dan penuh kebijaksanaan, dengan nama Allah kami Mahasiswa
Islam menghimpun diri dalam satu organisasi yang digerakkan dengan pedoman berbentuk anggaran
dasar.

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Islam, disingkat HMI.
Pasal 2
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Waktu dan Tempat kedudukan


HMI didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5
Februari 1947 untuk waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di tempat Pengurus Besar.

BAB II
Pasal 3
Asas
HMI berasaskan Islam

BAB III
TUJUAN, SIFAT DAN STATUS
Pasal 4
Tujuan
Terbina nya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas
terwujudnya masyarakat adil makmur yang di-ridhoi Allah Subhanahuwata’ala.
Pasal 5
Sifat
HMI Bersifat Independen
Pasal 6
Status
HMI adalah organisasi mahasiswa
BAB IV
USAHA, PERAN DAN FUNGSI
Pasal 7
Usaha
1. Membina pribadi muslim untuk mencapai akhlaqul karimah.
2. Membina pribadi muslim yang mandiri.
3. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
4. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan masa depan umat
manusia.
5. Memajukan kehidupan umat dalam mengamalkan Dienul Islam dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6. Memperkuat ukhuwah Islamiah sesama umat Islam se-dunia.
7. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan untuk menopang
pembangunan nasional.
8. Ikut terlibat aktif dalam penyelesaian persoalan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
9. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ayat (1) s.d. (7) dan sesuai dengan azas, fungsi,
dan peran organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan organisasi.

Pasal 8
Peran
HMI berperan sebagai organisasi perjuangan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Pasal 9
Fungsi
HMI berfungsi sebagai organisasi kader

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
1. Anggota HMI adalah mahasiswa Islam yang terdaftar pada perguruan tinggi dan/atau yang sederajat
yang telah dinyatakan lulus mengikuti Latihan Kader 1 oleh Pengurus HMI Cabang atau Pengurus
Besar HMI.
2. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban.
3. Status keanggotaan, hak dan kewajiban anggota HMI diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga HMI

Makna Lambang HMI

Pencipta : Prof. Drs. A. Sadali


1. BENTUK HURUF ALIF:
huruf hidup, melambangkan rasa optimisme kehidupan HMI.
2. HURUF ALIF MERUPAKAN ANGKA SATU (1): simbol tauhid; dasar / semangat perjuangan
HMI.
3. BENTUK PERISAI lambang kepeloporan HMI.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

4. BENTUK JANTUNG:
pusat kehidupan manusia; melambangkan fungsi perkaderan.
5. BENTUK PENA:
HMI sebagai organisasi mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan.
6. GAMBAR BULAN BINTANG:
lambang kejayaan ummat Islam di seluruh dunia.
7. WARNA HIJAU:
lambang keimanan, keislaman, & kemakmuran.
8. WARNA HITAM:
lambang kedalaman ilmu pengetahuan.
9. KESEIMBANGAN WARNA HIJAU – HITAM: lambang keseimbangan, esensi, & keribadian HMI
(keseimbangan: mental - fisik, jasmani - rohani, dunia - akhirat, individu - masyarakat).
10. WARNA PUTIH
lambang kemurnian & kesucian perjuangan HMI.
11. PUNCAK TIGA
lambang iman, islam, & ikhsan. Wujud kepaduan iman, ilmu & amal.
12. TULISAN HmI:
singkatan dari Himpunan Mahasiswa Islam.
m (huruf kecil), simbol keredahan hati para mahasiswa-i anggota HMI.

Atribut HMI
Muts, Gordon, Bendera
Stempel, Lambang, Hymne HMI
Lencana HMI

Lagu-Lagu HMI

HMI HYMNE HMI RK. AKBAR 4/4


Bersyukur & Ikhlas
Himpunan Mahasiswa Islam
Yakin Usaha Sampai
Untuk kemajuan
Hidayah & Taufiq
Bahagia HMI

Berdo‟a & Ikrar


Menjunjung Tinggi Syiar Islam
Turut Al-Qur‟an Hadist
Jalan Keslamatan
Ya Allah Berkati
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Bahagia HMI

MARS KOHATI
Wahai HMI-Wati Semua Sadarlah Kewajiban Mulya
Pembina Pendidik Tunas Muda Tiang Negara Jaya
Himpunkan Kekuatan Segera Jiwai Semangat Pahlawan
Tuntut Ilmu Serta Amalkan Untuk Kemanusiaan

Jayalah KOHATI Pengawal Panji Islam


Derapkan Langkah Perjuangan Kuatkan Iman
Majulah Tabah HMI – Wati Harapan Bangsa
Membina Masyarakat Islam Indonesia

Tujuan Latihan Kader I

“Terbinannya Kepribadian Muslim yang Berkualitas Akademis, Sadar Akan Fungsi dan
Peranannya dalam Berorganisasi seta Hak dan Kewajibannya sebagai Kader Umat dan Bangsa”

Bab IV
Kepemimpinan, Manajemen, Organisasi
(KMO)
A. Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan oranisasi.
Namun ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain: Kepemimpinan adalah pengaruh antar
pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24). Kepemimpinan adalah sikap
pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal,
Hemhiel & Coons, 1957, 7).
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara
mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan
dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga
fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.

2. Sifat-sifat Rasul sebagai Teladan Kepemimpinan


MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Sebagai seorang muslim yang baik tentu meneladani kepribadian Rasulullah adalah sesuatu kewajiban.
Tak terkecuali meneladani dari segi bentuk konsep kepemimpinannya. Namun anehnya di zaman
sekarang ini, kadang kita selalu giat untuk membeli buku leadership yang ditulis oleh penulis terkenal,
ataupun mengikuti training leadership dari trainer yang handal daripada membeli buku shirah ataupun
mendatangi kajian shirah nabawi. Sehingga tak jarang orang malah menngidolakan dan meneledani
pribadi selain Rasullulah untuk menjadi acuan bagi role model (leadership) kepemipinannya bahkan
konsultan kehidupannya .Padahal dengan meneladi rasulullah adalah salah satu bentuk mengikuti
sunnahnya yang dapat menjadikan kita termasuk orang yang akan diberi syafaat di akhirat nanti.
Sebagai seorang rasul utusan Allah SWT, Rasulullah memiliki banyak keistimewaan. Kesitimewaan
tersebut salah satunya terletak dalam sifat-sifat beliau yang menjadi kesempurnaan beliau sebagai
seorang utusan Allah. Dari sifat-sifat rasul tersebut, tentu sebagai seorang muslim kita semua harus
mampu untuk menginternalisasikannya ke dalam momen dan perilaku kita sehari- hari. Berikut adalah
sifat rasulullah saw sebagai inspirasi untuk kita internalisasikan ke dalam nilai kepemimpinan kita:
a. Shiddiq, pengertian dari shidiq secara singkat adalah benar. Sebagai seorang pemimpin, maka kita
dituntut untuk berlaku baik dan benar dalam kondisi apapun. Tak peduli apakah itu saat kondisi kita
dalam keadaan menguntungkan ataupun sebaliknya. Hal inilah yang kemudian menjadikan
kepemimpinan rasulullah menjadi berhasil.
b. Amanah, pengertian amanah sendiri secara singkat adalah dapat dipercaya. Dari sifat inilah
kemudian seorang pemimpin menjadi sangat dicintai dan dipercayai oleh umatnya. Bahkan selain
dalam konteks kepemipinan, sifat ini menjadikan pemiliknya sukses dalam muamalah lainnya.

c. Tabligh, pengertian dari sifat ini secara umum adalah berarti menyampaikan. Sebagai seorang
pemimpin, pemimpin harus mampu menyampaikan risalah (nilai-nilai) kebaikan kepada umatnya. Dari
sifat ini juga kita belajar bahwa sebagai pemimpin kita harus mempunyai komunikasi yang baik agar
segala sesuatu menjadi transparan dan tidak ada yang ditutupi.

d. Fathonah, pengertian terakhir dari sifat nabi ini secara singkat adalah pandai. Sifat pandai atau
cerdas tentu sangat dibutuhkan dalam sebuah kepemimpinan, karena setiap kepemimpinan pasti akan
dihadapkan oleh berbagai masalah.

3. Tipe-tipe Kepemimpinan
Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator) Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya.
Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan
adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan.
Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada
pemimpin (bersifat satu arah). Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam
Husein, dan lain-lain
Tipe Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur
dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan
dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan
kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.Contoh pemimpin demokratis adalah John F
Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain.
Tipe Kharismatik
Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat
mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya
besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari
cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak. Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson
Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain.
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat
mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya.
Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan
pada bawahan untuk mengambil keputusan. Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru.
Tipe Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya
menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk
melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk
bertindak. Contoh pemimpin militeristik adalah Soeharto.
Tipe Laissez-Faire
Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya
untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan
inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan
baik.

B. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Secara umum, pengertian manajemen merupakan suatu seni dalam ilmu dan pengorganisasian seperti
menyusun perencanaan, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, pergerakan, serta
pengendalian atau pengawasan. Bisa juga diartikan bahwa manajemen merupakan suatu ilmu
pengetahuan yang sistematis agar dapat memahami mengapa dan bagaimana manusia saling bekerja
sama agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun golongan tertentu dan
masyarakat luas.
Secara etimologis, pengertian manajemen merupakan seni untuk melaksanakan dan mengatur.
Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang mengajarkan proses mendapatkan tujuan dalam
organisasi, sebagai usaha bersama dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada
orang yang merumuskan dan melaksanakan tindakan manajemen yang disebut dengan manajer.
Pada dasarnya, fungsi manajemen dibagi menjadi POAC, yaitu:
- Perencanaan (planning)
Pernecanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan
dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan
orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa
yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung
jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Actuating (penggerakan)
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing- masing serta
menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bias memcapai tujuan
- Controlling (pengawasan)
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum.
Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan
efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

Unsur-unsur manajemen
Setiap perusahaan memiliki unsur-unsur untuk membentuk sistem manajerial yang baik. Unsur-unsur
inilah yang disebut unsur manajemen. Jika salah satu diantaranya tidak sempurna atau tidak ada, maka
akan berimbas dengan berkurangnya upaya untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Unsur-
unsur tersebut diantaranya sebagai berikut.

- Human (Manusia)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan
manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya manusia maka tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
- Money (Uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat
pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena
segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli
serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.
- Materials (Bahan)
Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat
menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat
dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.
- Machines (Mesin)
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan
atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi kerja.
- Methods (Metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai penetapan cara
pelaksanaan kerja dengan memberikan berbagai pertimbangan- pertimbangan dari sasaran, fasilitas-
fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun
metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam
manajemen tetap manusia itu sendiri.
- Market (Pasar)
Memasarkan produk tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses
produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu,
penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor yang menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera
konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

C. Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu
ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang
pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
Tujuan, fungsi, peran dan unsur pengorganisasian
- Tujuan pengorganisasian
Tujuan pengorganisasian yaitu agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan setiap anggota organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus
dalam menjalani tugas-tugas yang di bebankan kepadanya.
- Fungsi Pengorganisasian
Fungsi dari pengorganisasian yaitu kegiatan yang mengatur tugaas, wewenang, dan tanggung jawab
serta pengorganisasian yang baik dapat menenmpatkan orang-orang pada ugas yang tepat.
- Peran pengorganisasian
peran dari organisasi adalah sebagai wadah bersosialisasi, mempermudah pencapaian target, memberi
ruang lebih untuk berekspresi, sebagai wadah untuk bekerjasama, wadah untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien, wadah untuk memperoleh kedudukan/kekuasaan, dst.
Unsur pengorganisasian
- Man, ialah salah satu unsur utama dalam pembentuk organisasi yang disebut dengan personil
atau anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas sebuah unsur pimpinan (administrator)
sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer pemimpin unit tertentu suatu kerja sesuai
fungsinya dan para pekerja (workers). Setiap hal tersebut ialah suatu kekuatan organisasi.
- Kerja Sama, ialah salah satu unsur organisasi yang dimana setiap anggota atau personil
melakukan suatu perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Model-Model Organisasi
A. Model Birokrasi
Sebuah pandangan dari organisasi tradisional formal yang menurut ahli sosial lebih baik dari pada
penyelidik orientasi menejemen didalilkan oleh Max Webber di masa peralihan abad. Dalam
pandangan Webber, bentuk birokrasi merupakan tipe organisasi paling efektif dalam masyarakat
modern.

B. Model Behavioral
Konsep organisasi behavioral mencakup sebuah reaksi perlawanan terhadap prasangka mekanistik dan
impersonal pada mazhab klasik. Pandangan ini, berpangkal dari pemikiran Hawtorn Western Electrik
selama kurun waktu tahun 1920 dan 1930, pergeseran fokus dari model rasional dalam teori tradisional
menuju model behavioristik yang disetujui orang sebagaimana yang dilakukannya.

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM


CABANG BANDAR LAMPUNG
KOMISARIAT EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
2023/2024

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota


(PPPA)

Ketua bidang PPPA Wakil Sekretaris PPPA

Deni Ardiansyah Imam Alief Mujib

Kepala Departemen Kepala Departemen


Penelitian dan Pengembangan Data dan Pustaka
MODUL PRA-BASIC TRAINING
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG BANDAR LAMPUNG KOMISARIAT
EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG
TAHUN 2024

Ahmad Syaugi Farraz Alif

Ketua Umum
Himpunan Mahasiswa Islam
Cabang Bandar Lampung
Komisariat Ekonomi Universitas Lampung
2023/2024

Rahmad Asriyadin

Anda mungkin juga menyukai