Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sesudah Edukasi Pada Ibu Nifas Tentang
Perawatan Payudara Di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb Berdasarkan tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas primipara untuk kategori pengetahuan baik sebanyak 21 orang (64%), yang berpengetahuan cukup 12 orang (36%) dan yang pengetahuan kurang 0 orang (0%). Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan yang telah dibagikan kepada responden terdapat 20 item pertanyaan yang membahas perawatan payudara, tujuan perawatan payudara, waktu melakukandan tehknik perawatan payudara. Ayu Nilamsari (2016) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran eskresi ASI pada ibu post partum di Rumah Bersalin Mardi Rahayu Semarang dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan perawatan payudara 11 responden (34,4%) mengalami ekskresi ASI lancer sedangkan 21 responden (65,6%) mengalami ekskresi ASI tidak lancar. Setelah dilakukan perawatan payudara hasilnya adalah 24 responden (75%) mengalami ekskresi ASI lancar dan 8 responden (25%) mengalami ekskresi ASI tidak lancar. Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dari responden diketahui tentag pengertian perawatan payudara hampir seluruh dari responden menjawab benar sebesar 64%. Menurut Lambogio (2019) perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu pasca melahirkan yang dapat melancarkan sirkulasi darah serta mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara mempunyai beberapa tujuan diantaranya dapat meningkatkan produksi ASI, memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, mencegah bendungan ASI dan dapat mengeahui secara dini kelainan putting susu seperti putting terbenam ataupun lecet (Kristiyansari, 2021). Menurut asumsi peneliti bahwa ibu nifas sangat perlu mendapatkan edukasi perawatan payudara sejak dini dikarenakan meningkatnya angka hasil posttest setelah dilakukan pemberian edukasi. Adapun hasil peneliti untuk yang pengetahuan cukup 12 orang memiliki kendala yaitu sebagian responden memiliki kegitatan sebagai wirausaha yang waktunya sangat terbatas dalam melakukan edukasi dikarenakan waktu yang sangat singkat. 6.3. Distribusi Pengaruh Pemberian Edukasi Pada Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb Rata-rata pengetahuan ibu nifas sebelum diberikan edukasi tentang perawatan payudara dengan media adalah sebesar 61,09 dan rata-rata pengetahuan ibu nifas setelah diberikan edukasi tentang perawatan payudara sebesar 79,56. Hasil Z-score sebesar -5,018b dengan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,000 kurang dari nilai p 0,05. Adanya pengaruh pemberian edukasi pada ibu nifas tentang perawatan payudara dengan hasil uji wilcoxon diperoleh hasil Z-score sebesar -5,018b dengan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,000 kurang dari nilai p 0,05 yang artinya Ha diterima. Menurut penelitian Tiara Fatrinm Yona Sari, Aryanti tahun 2023 disimpulkan dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan ibu tentang breast care ada masa nifas setelah mendapatkan penyuluhan edukasi kesehatan pentingya perawatan payudara (breast care) pada ibu nifas dibandingkan dengan sebelum diberikan penyuluhan tersebut yaitu dari 44,4 % meningkat menjadi 66,7 % . semakin meningkatnya pengetahuan ibu terhadap breas care maka semakin menjadi perilaku ibu dalam melakukan perawatan payudara (breast care) secara mandiri dirumah pada masa nifas. Menurut Himawati dan Mawarti (2015) salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah pengalaman (paritas). Seorang ibu dengan kehamilan pertamanya memiliki pengetahuan yang kurang dan akan mengalami masalah karena tidak tahu mengenai cara merawat payudara (Sukarsi, 2013). Menurut asumsi peneliti saat meberikan edukasi, peneliti menggunakan leaflet dan memperagakan secara bersamaan dengan ibu nifas bagaimana perawatan payudara yang baik dan benar dan itu dapat diterima dengan baik oleh responden karena media yang ditawarkan menarik sehingga ibu nifas antusias untuk ingin memahaminya. Adapun kendala peneliti selama melakukan edukasi dikarenakan sebagian bayi rewel selama dalam proses edukasi ataupun ibu sedang beraktifitas melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga di rumah.