Anda di halaman 1dari 2

6.2.

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Sesudah Edukasi Pada Ibu Nifas Tentang


Perawatan Payudara Di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb
Berdasarkan tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu nifas primipara
untuk kategori pengetahuan baik sebanyak 21 orang (64%), yang berpengetahuan cukup 12
orang (36%) dan yang pengetahuan kurang 0 orang (0%). Berdasarkan kuesioner yang telah
dibagikan yang telah dibagikan kepada responden terdapat 20 item pertanyaan yang
membahas perawatan payudara, tujuan perawatan payudara, waktu melakukandan tehknik
perawatan payudara.
Ayu Nilamsari (2016) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh perawatan
payudara terhadap kelancaran eskresi ASI pada ibu post partum di Rumah Bersalin Mardi
Rahayu Semarang dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan perawatan
payudara 11 responden (34,4%) mengalami ekskresi ASI lancer sedangkan 21 responden
(65,6%) mengalami ekskresi ASI tidak lancar. Setelah dilakukan perawatan payudara
hasilnya adalah 24 responden (75%) mengalami ekskresi ASI lancar dan 8 responden (25%)
mengalami ekskresi ASI tidak lancar.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dari responden diketahui tentag pengertian
perawatan payudara hampir seluruh dari responden menjawab benar sebesar 64%. Menurut
Lambogio (2019) perawatan payudara adalah perawatan yang dilakukan pada payudara ibu
pasca melahirkan yang dapat melancarkan sirkulasi darah serta mencegah tersumbatnya
saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Perawatan payudara mempunyai
beberapa tujuan diantaranya dapat meningkatkan produksi ASI, memelihara kebersihan
payudara agar terhindar dari infeksi, mencegah bendungan ASI dan dapat mengeahui secara
dini kelainan putting susu seperti putting terbenam ataupun lecet (Kristiyansari, 2021).
Menurut asumsi peneliti bahwa ibu nifas sangat perlu mendapatkan edukasi
perawatan payudara sejak dini dikarenakan meningkatnya angka hasil posttest setelah
dilakukan pemberian edukasi. Adapun hasil peneliti untuk yang pengetahuan cukup 12 orang
memiliki kendala yaitu sebagian responden memiliki kegitatan sebagai wirausaha yang
waktunya sangat terbatas dalam melakukan edukasi dikarenakan waktu yang sangat singkat.
6.3. Distribusi Pengaruh Pemberian Edukasi Pada Ibu Nifas Tentang Perawatan
Payudara Di PMB Juwarini Paulina,Amd.Keb
Rata-rata pengetahuan ibu nifas sebelum diberikan edukasi tentang perawatan
payudara dengan media adalah sebesar 61,09 dan rata-rata pengetahuan ibu nifas setelah
diberikan edukasi tentang perawatan payudara sebesar 79,56. Hasil Z-score sebesar -5,018b
dengan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,000 kurang dari nilai p 0,05. Adanya pengaruh
pemberian edukasi pada ibu nifas tentang perawatan payudara dengan hasil uji wilcoxon
diperoleh hasil Z-score sebesar -5,018b dengan Asymp. Sig. 2-tailed sebesar 0,000
kurang dari nilai p 0,05 yang artinya Ha diterima.
Menurut penelitian Tiara Fatrinm Yona Sari, Aryanti tahun 2023 disimpulkan dari
kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan ibu tentang breast care ada masa nifas
setelah mendapatkan penyuluhan edukasi kesehatan pentingya perawatan payudara (breast
care) pada ibu nifas dibandingkan dengan sebelum diberikan penyuluhan tersebut yaitu
dari 44,4 % meningkat menjadi 66,7 % . semakin meningkatnya pengetahuan ibu terhadap
breas care maka semakin menjadi perilaku ibu dalam melakukan perawatan payudara
(breast care) secara mandiri dirumah pada masa nifas.
Menurut Himawati dan Mawarti (2015) salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah pengalaman (paritas). Seorang ibu dengan kehamilan
pertamanya memiliki pengetahuan yang kurang dan akan mengalami masalah karena tidak
tahu mengenai cara merawat payudara (Sukarsi, 2013).
Menurut asumsi peneliti saat meberikan edukasi, peneliti menggunakan leaflet dan
memperagakan secara bersamaan dengan ibu nifas bagaimana perawatan payudara yang
baik dan benar dan itu dapat diterima dengan baik oleh responden karena media yang
ditawarkan menarik sehingga ibu nifas antusias untuk ingin memahaminya. Adapun kendala
peneliti selama melakukan edukasi dikarenakan sebagian bayi rewel selama dalam proses
edukasi ataupun ibu sedang beraktifitas melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga di
rumah.

Anda mungkin juga menyukai