Anda di halaman 1dari 15

KDK.2.22.

09 Keterampilan Dasar Keperawatan

Modul #4 Lembar Kegiatan Mahasiswa

Nama: Tanggal:

Pokok Bahasan/ Pembelajaran :Pemeriksaan Fisik Referensi:


Sasaran Pembelajaran: Potter & Perry. (2010). Fundamental
Melalui pengalaman belajar di laboratorium, mahasiswa Keperawatan. Buku 1. Edisi 7. USA: Elsevier
mampu melakukan pemeriksaan penunjang pada pasien dengan Rosdahi dan kowaiski. (2014). Buku Ajar
cara sistematis dan benar, sehingga dapat menegakkan diagnosa Keperawatan Dasar. Volume 1. Edisi 10.
dan memberikan intervensi serta implementasi keperawatan Jakarta: EGC.
dengan benar dan tepat. Di akhir modul, mahasiswa akan dapat: Setiawati & Dermawan. (2008). Panduan
1. Mengkomunikasikan kepada pasien tentang maksud dan Praktis Pengkajian Fisik Keperawatan. Edisi
tujuan dilakukan pemeriksaan penunjang Ke1 Jakarta: Trans Info Media
2. Menyiapkan lingkungan yang nyaman dan aman bagi Augustinus. (2010). Pemeriksaan Fisik.
pasien selama dilakukan pemeriksaan Jakarta: STIK Sint Carolus
3. Menyiapkan alat-alat yang sesuai dengan kebutuhan
4. Mengatur posisi yang sesuai dengan kebutuhan dalam
pemeriksaan
5. Melakukan anamnesa kepada pasien untuk
mengarahkan pemeriksaan fisik yang penting (sesuai
dengan keluhan)
6. Memilih dan menggunakan teknik yang sesuai untuk
pemeriksaan yang dilakukan
7. Melakukan pencatatan/ pendokumentasian hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan
A. TINJAUAN PENDAHULUAN (Introduction)
Setelah mahasiswa memahami bagaimana caranya melakukan pengkajian dengan
cara pemeriksaan fisik head to-toe yang sudah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa juga
harus paham bahwasannya perawat perlu untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan
pemeriksaan penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung data hasil pemeriksaan
fisik. Hal ini bertujuan untuk memperkuat dalam menentukan suatu masalah kesehatan.
Pada pertemuan kali ini, mahasiswa akan membahas berkaitan dengan berbagai
macam proses pemeriksaan penunjang dan cara memfasilitasi pelaksanaannya.

B. MATERI PEMBELAJARAN (Content Notes)


1. Defisini
Pemeriksaan penunjang adalah suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi tertentu yang
digunakan untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas. Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian
klinis tentang respon individu, keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan
proses kehidupan aktual maupun potensial.
2. Jenis
a. Laboratorium

1) Definisi
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur tindakan dan pemeriksaan
khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita dapat berupa urine (air
kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy.
2) Tujuan
a) Mendeteksi penyakit
b) Menentukan resiko
c) Skrining atau uji saring adanya penyakit sub klinis
d) Konfirmasi pasti diagnosis
e) Menemukan kemungkinan diagnostic yang dapat menyamarkan gejala klinik.

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


f) Membantu pemantauan pengobatan.
g) Menyediakan informasi prognostic atau perjlanan penyakit.
h) Memantau perkembangan penyakit
i) Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
j) Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak di dapati penyakit.

3) Faktor yang menyebabkan kesalahan hasil laboratorium


a) Faktor Pra instrumentasi: sebelum dilakukan pemeriksaan.
Pada tahap pra instrumentasi sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas,
pasien dan dokter karena tanpa kerja sama yang baik akan
mengganggu/mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
i. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium.
Pada tahap ini perlu diperhatikan benar, apa yang diperintahkan oleh dokterdan
dipindahkan ke dalam formulir. Hal ini penting untuk menghindari pengulangan
pemeriksaan yang tidak penting, membantu persiapan pasiensehingga tidak
merugikan pasien dan menyakiti pasien. Pengisian formulirdilakukan secara
lengkap meliputi identitas pasien: nama, alamat/ruangan, umur, jenis kelamin,
data klinis/diagnosa, dokter pengirim, tanggal dan kalau diperlukan pengobatan
yang sedang diberikan. Hal ini penting untuk menghindari tertukarnyahasil
ataupun dapat membantu intepretasi hasil terutama pada pasien yangmendapat
pengobatan khusus dan jangka Panjang.
ii. Persiapan penderita.
Persiapan ini mencakup :
- Puasa : Dua jam setelah makan sebanyak kira-kira 800 kalori akan
mengakibatkan peningkatan volume plasma, sebaliknya setelah berolahraga
volume plasma akan berkurang. Perubahan volume plasma akan
mengakibatkan perubahan susunankandungan bahan dalam plasma dan
jumlah sel darah.
- Obat : Penggunaan obat dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
hematologimisalnya : asam folat, Fe, vitamin B12, dll. Pada pemberian
kortikosteroid akanmenurunkan jumlah eosinofil, sedang adrenalin akan
meningkatkan jumlahleukosit dan trombosit. Pemberian transfusi darah akan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


mempengaruhi komposisidarah sehingga menyulitkan pembacaan morfologi
sediaan apus darah tepimaupun penilaian hemostasis. Antikoagulan oral atau
heparin mempengaruhihasil pemeriksaan hemostasis.
- Waktu pengambilan : Umumnya bahan pemeriksaan laboratorium diambil
pada pagi hari terutama pada pasien rawat inap. Kadar beberapa zat terlarut
dalam urine akan menjadilebih pekat pada pagi hari sehingga lebih mudah
diperiksa bila kadarnya rendah.Kecuali ada instruksi dan indikasi khusus
atas perintah dokter.Selain itu juga ada pemeriksaan yang tidak melihat
waktu berhubungdengan tingkat kegawatan pasien dan memerlukan
penanganan segera disebut pemeriksaan sito. Beberapa parameter
hematologi seperti jumlah eosinofil dankadar besi serum menunjukkan
variasi diurnal, hasil yang dapat dipengaruhi olehwaktu pengambilan. Kadar
besi serum lebih tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari
dengan selisih 40-100 µg/dl. Jumlah eosinofil akan lebih tinggiantara jam 10
pagi sampai malam hari dan lebih rendah dari tengah malam sampai pagi.
- Posisi pengambilan : Posisi berbaring kemudian berdiri mengurangi volume
plasma 10%demikian pula sebaliknya. Hal lain yang penting pada persiapan
penderita adalahmenenangkan dan memberitahu apa yang akan dikerjakan
sebagai sopan santunatau etika sehingga membuat penderita atau
keluarganya tidak merasa asing ataumenjadi obyek.
iii. Persiapan alat yang akan dipakai
- Persiapan alat
- Pengambilan darah
Yang harus dipersiapkan antara lain, kapas alkohol 70 %, karet pembendung
(torniket), spuit sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampungkering
bertutup dan berlabel. Penampung dapat tanpa anti koagulan
ataumengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta oleh
dokter.
- Penampungan urin
Digunakan botol penampung urine yang bermulut lebar, berlabel, kering,
bersih, bertutup rapat dapat steril (untuk biakan) atau tidak steril.
- Penampungan khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau
pemeriksaankhusus yang lain. Yang penting diingat adalah label harus
Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION
ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir termasuk jenis
pemeriksaan sehingga tidak tertukar.
iv. Cara pengambilan sample.
Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan pendekatan
dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun, beritahukan apa
yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum bekerja sehingga
tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasienlain. Karena
kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena venaakan
konstriksi. Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler.Syarat mutlak
lokasi pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulitdi daerah tersebut, tidak
pucat dan tidak sianosis.
Lokasi pengambilan darah vena: umumnya di daerah fossa cubiti yaitu vena
cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu yang harus
diperhatikan adalah venayang dipilih tidak di daerah infus yang
terpasang/sepihak harus kontra lateral.Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha
(arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan (arteri radialis). Untuk kapiler
umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari
manis dan anak daun telinga.Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki
atau sisi lateral tumit kaki.
v. Penanganan awal sampel (termasuk pengawetan) & transportasi.
Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumberkesalahan
ada disini. Yang harus dilakukan :
- Catat dalam buku ekspedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir.
Kalausistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung
biayanya (lunas).
- Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung anti
koagulan.
- Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah.
- Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan.
- Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri
untukanalisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8° C dalam air es bukan
es batusehingga tidak terjadi hemolisis.
Harus segera sampai ke laboratorium dalam waktu sekitar 15-30 menit.Perubahan
akibat tertundanya pengiriman sampel sangat mempengaruhi hasillaboratorium.
Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION
Sebagai contoh penundaan pengiriman darah akan mengakibatkan penurunan
kadar glukosa, peningkatan kadar kalium. Hal ini dapat mengakibatkansalah
pengobatan pasien.Pada urine yang ditunda akan terjadi pembusukan akibat
bakteri yang berkembang biak serta penguapan bahan terlarut misalnya keton.
Selain itu nilai pemeriksaan hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.
b) Faktor Pasca instrumentasi : saat penulisan hasil pemeriksaan
- Menentukan aspek positif klien
Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan, perawat kemudian
menyimpulkan bahwa klien memiliki aspek positif tersebut dapat digunakan untuk
meningkatkan atau membantu memecahkan masalah klien yang dihadapi.
- Menentukan masalah klien
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan.
- Menentukan masalah klien yang pernah dialami
- Menentukan Keputusan
Penentuan keputusan didasarkan pada jenis masalah yang ditemukan. Tidak
ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu peningkatan status dan fungsikesehatan.
- Masalah yang akan muncul
- Mengumpulkan data yang lengkap untuk lebih mengidentifikasi masalah-
masalahyang akan muncul.
- Masalah kalaboratif
- Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan lain professional yang kompeten dan
berkolaborasi untuk penyelesaian masalah tersebut
- Validasi Data
Memvalidasi data yang telah diperoleh agar akurat dan dilakukan bersama klien,
keluarga dan masyarakat. Validasi dilakukan dengan mengerjakan pertanyaan dan
pernyataan yang reflektif kepada klien/ keluarga tentang kejelasaninterpretasi data
- Aktual
Menjelaskan masalah yang sedang terjadi saat ini dan harus sesuai dengan data-
data klinik yang diperoleh.
- Risiko
Menjelaskan masalah kesehatan yang akan terjadi maka tidak dilakukan
intervensikeperawatan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


- Potensial
Data tambahan digunakan untuk memastikan masalah keperawatan yang
potensial.
- Sejahtera: Keputusan klinis tentang status kesehatan klien, keluarga, atau
masyarakat dalamtransisi dan tingkat sejahtera tertentu ke tingkat sejahtera yang
lebih tinggi.
- Sindrom Diagnosis yang terdiri beberapa diagnosis aktual dan risiko tinggi yang
diperkirakan akan muncul karena suatu kejadian.

4) Jenis sampel
a) Darah

Tempat Pengambilan Darah dapat diambil pada perifer (pembuluh darah tepi) baik vena
maupun arteri. Pada pemeriksaan spesimen darah, darah yg diambil adalah darah vena,
darah kapiler & darah arteri.
- Darah Vena
Untuk melakukan test diagnostik, Memberikan informasi sistem hematologi & sistem
tubuh yg lain CBC (complete blood count), elektrolit serum, kimia darah.
Pengambilan darah dilakukan pada vena, Pada orang yang lebih muda kadang sulit
karena kulit tebal sehingga sulit untuk ditusuk. Pada lansia juga sulit karena vena
cenderung lari saat akan di tusuk dan bisa juga karena ada penebalan atau pengerasan
vena akibat adanya aterosklerosis.
- Darah kapiler
Untuk pemeriksaan glukosa darah.
- Darah arteri
Untuk pemeriksaan AGD, Untuk menngetahui status respirasi & status asam basah
darah klien. Jika jarum mengenai arteri maka akan terlihat pulsasi darah mengisi
spuit. Tanda-tanda okulasi arteri : Kesemutan, Pucat, Tidak ada denyut nadi.

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


Persiapan alat :
- Hand scoon
- Handsrub
- Perlak dan pengalas
- Lanset darah atau jarum khusus
- Kapas alcohol
- Kapas kering
- Alat pengukur Hb/ kaca objek/ botol pemeriksaan, tergantung macam pemeriksaan
- Bengkok
Tahap Kerja :
- Mendekatkan alat
- Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur
- Memasang perlak dan pengalas
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
- Memasang hand scoon
- Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan
- Kulit dibersihkak dengan kapas alcohol
- Lakukan penusukan pada daerah yang telah dipilih
- Hindari hemolisis saat pengambilan darah dengan memberi cairan sitrat padatabung
- Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
- Merapikan alat dan Melepaskan hand scoon
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Dokumentasikan hasil tindakan

b) Urin
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menafsirkan proses-proses metabolism, mengetahui
kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM). Adapun jenis pemeriksaannya
diantaranya :
i. Urin sewaktu, dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
Pengambilan semua urin yang dikeluarkan dalam waktu tertentu (1 – 2 jam hingga
24 jam). Tujuannya untuk menentukan kemampuan ginjal, menentukan gangguan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


metabolisme glukosa dan menentukan kadar tertentu dalam urine.
ii. Urin Pagi, dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
iii. Urin Pasca prandial, dikeluarkan setelah pasien makan (1,5 – 3 jam sesudah
makan).
iv. Urin 24 jam, Urin yang dikumpul dalam waktu 24 jam.

Persiapan Alat
- Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
- Wadah urine dengan tutupnya
- Hand scoon
- Kertas etiket
- Bengkok
- Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium

c) Feses

Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan yang


tertentu. Untuk menegakan diagnosa dengan cara mendeteksi adanya kuman Salmonella,
Shigella, Scherichia Coli, Staphylococcus.
Persiapan alat :
- Hand scoon bersih
- Vasseline Botol bersih dengan tutup
- Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
- Bengkok
- Perlak pengalas
- Tissue
- Tempat bahan pemeriksaan

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


- Sampiran

Prosedur Tindakan
- Mendekatkan alat
- Memberi tahu pasien
- Mencuci tangan
- Handscon
- Memasang sampiran
- Melepas pakaian bawah pasien
- Mengatur posisi dorsal recumbent
- Memasang perlak
- Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus dengan arah ke ataskemudian
diputar ke kiri dan ke kanan sampai teraba tinja
- Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan kedalam tempatnya
- Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue
- Melepas hand scoon
- Merapikan pasien
- Mencuci tangan.

d) Sputum

Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakea, bukan ludah atau lendir yang
keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan. Bertujuan untuk mengetahui basil tahan
asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapat
ditentukan. Diindikasikan untuk pasien yang mengalami peradangan saluran pernafasan
(apabila diperlukan).

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


Persiapan alat :
- Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup
- Hand scoon
- Formulir dan etiket
- Perlak pengalas
- Bengkok dan tissue
Prosedur Tindakan
- Menyiapkan alat
- Memberitahu pasien
- Mencuci tangan
- Memakai hand scoon
- Mengatur posisi duduk
- Memasang perlak pengalas dibawah dagu dan menyiapkan bengkok
- Meminta pasien membatukkan dahaknya ke dalam tempat yang sudah
disiapkan(sputum pot)
- Mengambil 5 cc bahan., lalu masukkan ke dalam wadah
- Membersihkan mulut pasien
- Merapikan pasien dan alat
- Melepas hand scoon
- Mencuci tangan

k) Pap Smear

Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang di gunakan untuk mendeteksi adanya
Ca.serviks atau mendeteksi sel pra kanker, mengkaji efek pemberian hormon seks dan
respon terhadap kemoterapi dan radiasi.
Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION
l) Mammografi (Mamogram)
Mammografi merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan pada
bagian payudara untuk mendeteksi adanya kista atau tumor, dan digunakan untuk
menilai payudara secara periodik.
m) USG (Ultrasonografi)
USG atau ultrasonografi adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang menggunakan
ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari kemampuan
pendengaran manusia. Hal ini bertujuan untuk Membantu menegakkan diagnosis dalam
berbagai kelainan organ tubuh, pada USG jenis Sonografi obstrektik, dokter spesialis
bias memperkirakan usia kandungan, memperkirakan hari kandungan dan juga dapat
membantu melihat adanya kelainan pada kandungan/janin.
n) Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang memfaatkan peran
sinar x dalam mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranya dada, jantung,
ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorok dan rangka. Rontgen adalah tindakan
menggunakan radiasi untuk mengambil gambar bagian dalam dari tubuh seseorang.
Rontgen digunakan untuk mendiagnosa masalah kesehatan dan yang lainnya untuk
pemantauan kondisi kesehatan yang ada.

Sinar-X bekerja dengan memindahkan radiasi frekuensi tinggi ke seluruh tubuh. Sinar
kemudian ditangkap pada gambar, dengan bagian-bagian tubuh yang berbeda menjadi
terlihat karena perbedaan warna pada gambar. Perbedaan warna ini didasarkan pada
kepadatan bagian tubuh seseorang, yaitu, sinar-X menunjukkan tulang sebagai gambar
putih dan menunjukkan paru-paru sebagai gambar yang lebih gelap. Selain dari sinar-x
yang menghasilkan gambar dari bagian tubuh, ada sinar-x yang lebih berkembang dan maju
pada metode pencitraan: Fluoroskopi, Pemindaian Computed Tomography, Magnetic
Resonance Imaging, Positron Emission Tomography.

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


Bayi, anak-anak dan wanita hamil harus menghindari sinar-x karena paparan radiasi.
Bahaya yang mungkin terjadi, meskipun minimal, masih harus dipertimbangkan karena
ini mungkin memiliki efek pada kesehatan anak-anak dan bayi yang belum lahir.

o) CT-Scan (Computed Tomografi)

CT Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal
untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh. Seperti susunan saraf pusat, otot dan tulang,
tenggorokan, hidung, torax, dan rongga perut. Berbagai kelainan dari beberapa jaringan
maupun orgam tubuh dapat di deteksi dengan pemeriksaan CT-Scan pada:
i. Kepala, leher, tulang belakang: (infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah)
ii. Telinga, hidung, tenggorokan: (sinusitis, Ca.Nasofaring, laring)
iii. Ronggga dada (Thorax): (Tumor paru, infeksi )
iv. Rongga perut (abdomen): (Hati, ginjal, limpa, pankreas, traktor biliaris )
v. Organ kebidanan kandungan
vi. Otot tulang (muculoskeletal)

C. PENGEMBANGAN KETERAMPILAN (SKILL-BUILDING)

Cobalah lakukan pemeriksaan dengan teman sebelahmu dan buatkan resume hasil pemeriksaan penunjang.

D. MENGECEK PEMAHAMAN (Checking for Understanding)


1. Jelaskan apa yang Anda pahami terkait pemeriksaan penunjang…
2. Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis pemeriksaan penunjang…
3. Bagaimana persiapan dari masing-masing pemeriksaan penunjang berikut :
a. Pengambilan sample darah
b. Penampungan urin

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


c. Penampungan feses
d. Pap Smear
e. Sputum
4. Apa saja yang perlu diperhatikan selama pemeriksaan Rontgen? Jelaskan!
5. Bagaimana peran perawat agar dalam pengambilan sample darah tidak terjadi kesalahan? Jelaskan!

Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION


Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION

Anda mungkin juga menyukai