Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Nama: Tanggal:
1) Definisi
Pemeriksaan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur tindakan dan pemeriksaan
khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita dapat berupa urine (air
kencing), darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy.
2) Tujuan
a) Mendeteksi penyakit
b) Menentukan resiko
c) Skrining atau uji saring adanya penyakit sub klinis
d) Konfirmasi pasti diagnosis
e) Menemukan kemungkinan diagnostic yang dapat menyamarkan gejala klinik.
4) Jenis sampel
a) Darah
Tempat Pengambilan Darah dapat diambil pada perifer (pembuluh darah tepi) baik vena
maupun arteri. Pada pemeriksaan spesimen darah, darah yg diambil adalah darah vena,
darah kapiler & darah arteri.
- Darah Vena
Untuk melakukan test diagnostik, Memberikan informasi sistem hematologi & sistem
tubuh yg lain CBC (complete blood count), elektrolit serum, kimia darah.
Pengambilan darah dilakukan pada vena, Pada orang yang lebih muda kadang sulit
karena kulit tebal sehingga sulit untuk ditusuk. Pada lansia juga sulit karena vena
cenderung lari saat akan di tusuk dan bisa juga karena ada penebalan atau pengerasan
vena akibat adanya aterosklerosis.
- Darah kapiler
Untuk pemeriksaan glukosa darah.
- Darah arteri
Untuk pemeriksaan AGD, Untuk menngetahui status respirasi & status asam basah
darah klien. Jika jarum mengenai arteri maka akan terlihat pulsasi darah mengisi
spuit. Tanda-tanda okulasi arteri : Kesemutan, Pucat, Tidak ada denyut nadi.
b) Urin
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menafsirkan proses-proses metabolism, mengetahui
kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM). Adapun jenis pemeriksaannya
diantaranya :
i. Urin sewaktu, dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan pemeriksaan.
Pengambilan semua urin yang dikeluarkan dalam waktu tertentu (1 – 2 jam hingga
24 jam). Tujuannya untuk menentukan kemampuan ginjal, menentukan gangguan
Persiapan Alat
- Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
- Wadah urine dengan tutupnya
- Hand scoon
- Kertas etiket
- Bengkok
- Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
c) Feses
Prosedur Tindakan
- Mendekatkan alat
- Memberi tahu pasien
- Mencuci tangan
- Handscon
- Memasang sampiran
- Melepas pakaian bawah pasien
- Mengatur posisi dorsal recumbent
- Memasang perlak
- Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan kedalam anus dengan arah ke ataskemudian
diputar ke kiri dan ke kanan sampai teraba tinja
- Setelah dapat, dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan kedalam tempatnya
- Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue
- Melepas hand scoon
- Merapikan pasien
- Mencuci tangan.
d) Sputum
Sputum adalah bahan yang keluar dari bronchi atau trakea, bukan ludah atau lendir yang
keluar dari mulut, hidung atau tenggorokan. Bertujuan untuk mengetahui basil tahan
asam dan mikroorganisme yang ada dalam tubuh pasien sehingga diagnosa dapat
ditentukan. Diindikasikan untuk pasien yang mengalami peradangan saluran pernafasan
(apabila diperlukan).
k) Pap Smear
Pap smear merupakan pemeriksaan sitologi yang di gunakan untuk mendeteksi adanya
Ca.serviks atau mendeteksi sel pra kanker, mengkaji efek pemberian hormon seks dan
respon terhadap kemoterapi dan radiasi.
Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION
l) Mammografi (Mamogram)
Mammografi merupakan pemeriksaan dengan bantuan sinar x yang dilakukan pada
bagian payudara untuk mendeteksi adanya kista atau tumor, dan digunakan untuk
menilai payudara secara periodik.
m) USG (Ultrasonografi)
USG atau ultrasonografi adalah suatu teknik diagnostik pencitraan yang menggunakan
ultrasonik yaitu gelombang suara dengan frekuensi yang lebih tinggi dari kemampuan
pendengaran manusia. Hal ini bertujuan untuk Membantu menegakkan diagnosis dalam
berbagai kelainan organ tubuh, pada USG jenis Sonografi obstrektik, dokter spesialis
bias memperkirakan usia kandungan, memperkirakan hari kandungan dan juga dapat
membantu melihat adanya kelainan pada kandungan/janin.
n) Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar x merupakan pemeriksaan yang memfaatkan peran
sinar x dalam mendeteksi kelainan pada berbagai organ diantaranya dada, jantung,
ginjal, ureter, kandung kemih, tenggorok dan rangka. Rontgen adalah tindakan
menggunakan radiasi untuk mengambil gambar bagian dalam dari tubuh seseorang.
Rontgen digunakan untuk mendiagnosa masalah kesehatan dan yang lainnya untuk
pemantauan kondisi kesehatan yang ada.
Sinar-X bekerja dengan memindahkan radiasi frekuensi tinggi ke seluruh tubuh. Sinar
kemudian ditangkap pada gambar, dengan bagian-bagian tubuh yang berbeda menjadi
terlihat karena perbedaan warna pada gambar. Perbedaan warna ini didasarkan pada
kepadatan bagian tubuh seseorang, yaitu, sinar-X menunjukkan tulang sebagai gambar
putih dan menunjukkan paru-paru sebagai gambar yang lebih gelap. Selain dari sinar-x
yang menghasilkan gambar dari bagian tubuh, ada sinar-x yang lebih berkembang dan maju
pada metode pencitraan: Fluoroskopi, Pemindaian Computed Tomography, Magnetic
Resonance Imaging, Positron Emission Tomography.
CT Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang mempunyai aplikasi yang universal
untuk pemeriksaan seluruh organ tubuh. Seperti susunan saraf pusat, otot dan tulang,
tenggorokan, hidung, torax, dan rongga perut. Berbagai kelainan dari beberapa jaringan
maupun orgam tubuh dapat di deteksi dengan pemeriksaan CT-Scan pada:
i. Kepala, leher, tulang belakang: (infeksi, tumor, kelainan pembuluh darah)
ii. Telinga, hidung, tenggorokan: (sinusitis, Ca.Nasofaring, laring)
iii. Ronggga dada (Thorax): (Tumor paru, infeksi )
iv. Rongga perut (abdomen): (Hati, ginjal, limpa, pankreas, traktor biliaris )
v. Organ kebidanan kandungan
vi. Otot tulang (muculoskeletal)
Cobalah lakukan pemeriksaan dengan teman sebelahmu dan buatkan resume hasil pemeriksaan penunjang.