Pemeriksaan Fisik (Kepala-Thorax).doc
Pemeriksaan Fisik (Kepala-Thorax).doc
Nama: Tanggal:
Perawat seringkali menjadi orang pertama yang mendeteksi perubahan pada kondisi
klien, tanpa memperhatikan latar belakangnya. Oleh karena itu, kemampuan berpikir dan
menginterpretasi secara kritis tentang arti perilaku klien dan perubahan fisik yang
ditampilkan merupakan hal yang sangat penting bagi perawat. Keterampilan pengkajian
dan pemeriksaan fisik menjadi alat kuat bagi perawat untuk mendeteksi perubahan baik
halus maupun nyata yang terjadi pada kesehatan klien. pengkajian fisik memungkinkan
perawat untuk mengkaji pola yang mencerminkan masalah kesehatan dan mengevaluasi
perkembangan klien sejalan dengan terapi.
Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada
setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan
perawat untuk membuat penilaian klinis. Kondisi dan respons klien mempengaruhi luasnya
pemeriksaan. Keakuratan pengkajian fisik mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima
klien dan penentuan respon terhadap terapi tersebut. Pada pembelajaran topik kali ini, kita
bagi menjadi 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama akan focus pada pemeriksaan fisik
kepala hingga thoraks, pertemuan kedua di pekan selanjutnya akan focus pada abdomen
hingga kaki.
Pemeriksaan harus dirancang sesuai kebutuhan Klien. jika klien menderita penyakit
akut, perawat mengenali gejala yang ada dan Ia boleh memilih untuk hanya mengkaji
sistem tubuh yang terlibat. pemeriksaan yang lebih komprehensif dilakukan jika klien
merasa lebih sehat dan kemudian perawat mempelajari status kesehatan total klien.
pemeriksaan fisik lengkap dilakukan sebagai skrining rutin untuk meningkatkan perilaku
sejahtera dan sebagai tindakan kesehatan preventif untuk menentukan pemenuhan
persyaratan asuransi kesehatan, layanan militer atau pekerjaan baru dan untuk penerimaan
di rumah sakit atau fasilitas perawatan jangka panjang. perawat menggunakan pengkajian
fisik untuk alasan berikut ini:
a. Mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien
b. Menambah, menginformasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan
c. Menginformasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
d. Membuat penilaian klinis tentang perubahan Status kesehatan klien dan
penatalaksanaannya
Palpasi sering digunakan bersama atau setelah inspeksi. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan indra peraba. melalui palpasi tangan dapat dilakukan pengukuran yang
lembut dan sensitif terhadap tanda fisik, termasuk ketahanan, kekenyalan, tekstur,
kekasaran dan mobilitas. perawat menggunakan berbagai bagian tangan ketika
menyentuh kulit untuk mendeteksi karakteristik seperti tekstur dan temperatur. klient
harus rileks dan diposisikan dengan nyaman karena ketegangan otot selama palpasi
mengganggu ke efektifnya. Papa sih dapat berupa palpasi ringan atau palpasi dalam
sesuai dengan bagian tubuh yang diperiksa.
Organ (misalnya hati, usus) Ukuran, bentuk, nyeri tekan, tidak adanya
masa
c. Perkusi
Perkusi melibatkan pengetukan tubuh dengan ujung-ujung jari guna mengevaluasi
ukuran, batasan dan konsistensi organ-organ tubuh dan menentukan adanya cairan di
dalam rongga tubuh. Perkusi memerlukan keterampilan yang sangat tinggi. Perkusi
mungkin merupakan keterampilan pengkajian yang paling jarang digunakan tetapi
bagaimanapun juga palpasi dapat membantu mengonfirmasi hasil pengkajian yang lain.
melalui perkusi, lokasi, ukuran dan densitas struktur dapat ditentukan. Perkusi membantu
Dua metode perkusi adalah perkusi langsung dan tidak langsung. metode langsung
melibatkan pengetukan permukaan tubuh secara langsung dengan satu atau dua jari.
Teknik tidak langsung dilakukan dengan menempatkan jari tengah tangan non dominan
di atas permukaan tubuh, dengan telapak tangan dan jari-jari tangan yang lain tidak
berada di permukaan kulit. Ujung jari tengah tangan dominan mengetuk bagian dasar
sendi distal dari fleksimeter. Pemeriksa mengetuk dengan cepat dan tajam dengan jari
fleksor, jaga agar lengan atas tetap stabil. Pergelangan tangan tetap rileks untuk memberi
ketukan yang tepat. Perkusi menghasilkan 5 jenis bunyi : timpani, resonansi,
hiperesonansi, pekak dan fitness. setiap bunyi dihasilkan oleh jenis jaringan tertentu dan
dinilai berdasarkan intensitas nada, durasi dan kualitas.
d. Auskultasi
Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh. beberapa bunyi
dapat didengar dengan telinga tanpa alat bantu, meskipun sebagian besar bunyi hanya
dapat didengar dengan stetoskop. untuk mengauskultasi dengan benar, dengarkan bunyi
tersebut di tempat tenang. Dengarkan adanya bunyi dan karakteristiknya. mahasiswa harus
terlebih dahulu mempelajari bunyi normal yang dihasilkan oleh sistem kardiovaskuler,
pernafasan dan gastrointestinal. Bunyi abnormal hanya dapat dikenali setelah variasi
normal dipelajari. Perawat akan lebih berhasil dalam melakukan auskultasi jika
mengetahui jenis bunyi yang muncul dari setiap struktur tubuh dan lokasi di mana bunyi
tersebut dapat didengar paling jelas. demikian juga perawat harus mengetahui area yang
normalnya tidak mengeluarkan bunyi. Untuk mengawasi dengan benar perawat
memerlukan ketajaman pendengaran yang baik, stetoskop yang baik dan pengetahuan
tentang bagaimana menggunakan stetoskop dengan tepat. Melalui auskultasi perawat
memperhatikan beberapa karakteristik bunyi berikut ini:
Persiapan Pemeriksaan
Persiapan lingkungan, alat dan klien yang tepat memastikan pemeriksaan fisik yang lancar
dengan sedikit gangguan. pendekatan yang tidak teratur ketika mempersiapkan pemeriksaan
fisik dapat menyebabkan kesalahan atau ketidak lengkapan hasil.
a. Pengendalian infeksi
Selama pemeriksaan perawat dapat menemukan bahwa klien menderita Lesi kulit terbuka atau
luka basah. teknik pemeriksaan menyebabkan perawat melakukan kontak dengan cairan tubuh.
tindakan kewaspadaan standar harus digunakan selama pemeriksaan. sarung tangan harus
digunakan selama palpasi dan perkusi untuk mengurangi kontak dengan mikroorganisme.
b. Lingkungan
- 4) : spontan
- (3) : kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam
satu kalimat)
Dokumen ini adalah milik HORIZON EDUCATION
- (2) : suara tanpa arti (mengerang)
- (5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
- (4) : withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat
diberirangsang nyeri)
- (3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi
saat diberirangsang nyeri)
- (2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari
mengepal &kaki extensi saat diberi rangsang nyeri)
2. Tanda-tanda vital
Pengkajian tanda-tanda vital harus menjadi bagian pertama dari pemeriksaan fisik. karena hasil dari
pemeriksaan tanda-tanda vital ini akan mewakilkan kondisi secara umum yang dialami oleh pasien.
Pemeriksaan ini mencakup tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu (Review materi TTV).
3. Tinggi, berat dan lingkar badan
Tingkat kesehatan umur seseorang dapat dicerminkan melalui perbandingan tinggi badan dan berat
badan. Berat badan kalian normalnya bervariasi setiap hari karena kehilangan atau retensi cairan
penambahan berat badan yang progresif dapat terjadi selama kehamilan. Dalam melakukan
pengukuran, perawat menanyakan pada klien tinggi badan dan berat badan mereka yang terakhir.
penambahan berat badan 2,3 kg dalam sehari mengindikasikan masalah retensi cairan. jika klien
Mengalami penurunan berat badan lebih dari 5% dalam sebulan atau 10% dalam 6 bulan maka ia
Mengalami penurunan berat badan yang signifikan. kelainan atau timbang pada waktu yang sama
dengan timbangan yang sama dan pakaian yang sama untuk memungkinkan perbandingan yang
f. Mulut
Perawat mengkaji mulut dan paling untuk mendeteksi tanda kesehatan secara umum,
menentukan kebutuhan hygiene oral dan menentukan terapi keperawatan untuk klien dengan
dehidrasi, asupan terbatas, Trauma oral atau obstruksi jalan nafas oral. Pengkajian oral juga
dapat dilakukan selama Pemeriksaan hygiene oral.
g. Bibir
Bibir dikaji terhadap kondisi warna, teks, hi, konturnya Serta adanya lesi. dengan mulut lain
tertutup, perawat melihat bibir dari ujung ke ujung. normalnya bibir berwarna merah muda,
lembab simetris dan halus. klient wanita harus menghapus lipstik mereka sebelum
pemeriksaan.
h. Mukosa, gigi dan gusi
Untuk melihat mukosa dan gusi, perawat meminta klien melepas gigi palsu. perawat melihat
mukosa oral bagian dalam dengan meminta klien sedikit membuka dan merilekskan mulut
dan kemudian meretraksi secara perlahan bibir bawah klien menjauh dari Gigi. Proses ini
diulang untuk bibir atas. mukosa di inspeksi untuk warna, hidrasi, tekstur dan lesi. membran
mukosa yang normal berwarna Merah muda, halus dan lembab. jika terdapat lesi, perawat
mempalpasinya Untuk mengidentifikasi ukuran, konsistensi dan adanya nyeri tekan.
Selain itu,Untuk melihat mukosa bekal, perawat meminta klien untuk membuka mulut dan
kemudian meretraksi pipi dengan lembut menggunakan spatu lidah atau jari yang sudah
terpasang sarung tangan yang ditutupi dengan kasa. Permukaan mukosa harus dilihat dari
kanan ke kiri dan dari atas ke bawah. jika diperlukan dapat dibantu dengan senter untuk
menerangi bagian . Gusi di sekitar geraham bungsu juga harus diperiksa karena area ini
merupakan area yang sulit untuk dijangkau pada saat membersihkan gigi. gusi yang sehat
berwarna merah muda halus dan lembab dengan tepian yang kuat pada setiap gigi.
i. Lidah
Klient harus rileks dan membuka mulut serta sedikit menjulurkan lidah keluar. perawat
Selain itu klien juga diminta untuk menyebutkan “ tujuh-tujuh” saat perawat melakukan
pemeriksaan dengan palpasi di area torak untuk mengetahui hantaran udara dalam rongga paru.
7. Jantung
Pengkajian fungsi jantung dilakukan melalui toraks anterior. Perawat membentuk gambaran imajinasi
dari lokasi jantung. pada orang dewasa jantung berada di tengah dada (precordium), Di belakang dan
sebelah kiri sperma, dengan sebagian kecil Atrium melempar ke sebelah kanan sternum. untuk
memahami signifikasi hasil pengkajian, perawat harus memahami terlebih dahulu waktu dalam
kaitannya dengan siklus jantung.
Sebelum memulai pemeriksaan, perawat memastikan bahwa klien rileks dan nyaman. perawat
menggunakan inspeksi dan palpasi secara bersamaan. pemeriksaan dimulai dengan klien berada pada
45° karena klien dengan penyakit jantung Sering menderita sesak nafas saat berbaring. selama
inspeksi dan palpasi perawat secara metodik mencari adanya Pulsasi. Normalnya impuls apikal
adalah ketukan ringan yang terdapat pada area berdiameter 1 sampai 2 cm di Apex jantung.
Perawat yang akan mendeteksi bunyi jantung normal harus terlebih dahulu ahli dalam mendeteksi