Kelompok 11 Diskrit Klosur Relasi FIX
Kelompok 11 Diskrit Klosur Relasi FIX
Disusun Oleh :
Kelompok 11 (Semester 1)
Jl. Raya Pabuaran Desa Pabuaran, Kec. Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga,sahabat
dan pengikutnya sampai akhir zaman.Karena atas rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “ Makalah Diskrit Klosur Relasi dan Fungsi ”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika Diskrit” penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ayatullah Bima’ruf Peshar, S.Pd., M.Pd selaku
dosen pengampu, teman – teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Penyusunan materi dalam makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat
dari buku maupun internet.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................4
2.2 Fungsi............................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................10
3.2 Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi :
Misalkan R adalah relasi pada himpunan A. R dapat memiliki atau tidak memiliki sifat P,
seperti refleksif, setangkup, atau menghantar. Jika terdapat relasi S dengan sifat P yang
mengandung R sedemikian sehingga S adalah himpunan bagian dari setiap relasi dengan
sifat P yang mengandung R, maka S disebut klosur (closure) atau tutupan dari R.
Maka terdapat tiga jenis klosur yaitu, klosur refleksif, klosur setangkup, dan klosur
menghantar.
1. Klosur refleksif ( reflexive closure)
Misalkan R adalah sebuah relasi pada himpunan A. Klosur refleksif dari R adalah yang
dalam hal ini = {(a, a) | a A}.
Contoh:
R = {(1, 1), (1, 3), (2, 3), (3, 2)} adalah relasi dari himpunan A = {1, 2, 3}maka = {(1, 1), (2,
2), (3, 3)}.
Penyelesaian:
= {(1, 1), (1, 3), (2, 3), (3, 2)} {(1, 1), (2, 2), (3, 3)}
= {(1, 1), (1, 3), (2, 2), (2, 3), (3, 2), (3, 3)}
4
3. Klosur menghantar (transitive closure)
Teorema.
Klosur menghantar dari relasi adalah
Lemma.
Misalakan A adalah himpunan dengan n elemen, dan R adalah relasi pada
himpunan A. jika terdapat lintasan dengan panjang minimal 1 di dalam R dari a ke
b, maka lintasan semacam itu panjangnya tidak melebihi n.
Dari lemma ini dapat menunjukkan bahwa klosur menghantar dari R adalah :
Contoh :
Misalkan R= {(1, 1), (1, 3), (2, 2), (3, 1), (3, 2)} adalah relasi pada himpunan A=
{1, 2, 3}. Tentukan klosur menghantar dari R.
Penyelesaian
Matriks yang merepresentasikan relasi R adalah
Maka, matriks klosur menghantar dari R adalah
2.2 Fungsi
fungsi adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, di mana dari A ke B jika setiap anggota
himpunan A berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan B. Semua anggota himpunan A
disebut domain sedangkan semua anggota himpunan disebut kodomain. Misalkan, setiap x ∈
A memiliki pasangan tepat satu y ∈ B maka himpunan y ∈ B disebut sebagai range (daerah
hasil fungsi).
Rumus fungsi
Relasi dari A ke B di mana setiap x ∈ A memiliki pasangan tepat satu y ∈ B dinotasikan
sebagai f:A → B atau f:x → y. Notasi f: x → y dapat dituliskan dalam bentuk rumus fungsi y
= f(x).
Cara menyatakan suatu fungsi Terdapat tiga cara menyatakan suatu fungsi antara lain
menggunakan diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan grafik fungsi.
1. Diagram panah
2. Pasanga berurutan
Himpunan pasangan berurutan bagi fungsi y=x^2 tersebut merupakan himpunan dari
(x,y) yaitu {(1,1),(2,4),(3,9),(4,16)}.
5
3. Grafik Fungsi
6
2.4 Fungsi Komposisi
Fungsi komposisi adalah susunan dari beberapa fungsi yang terhubung dan berkaitan.
Dengan kata lain, fungsi komposisi menggabungkan dua jenis fungsi seperti fungsi f(x) dan
g(x) yang disimbolkan "o".
Contoh:
Terdapat dua fungsi f(x) dan g(x) yang digabungkan. Jadi, fungsi komposisi yang terbentuk
dari keduanya yaitu (f o g)(x), dibaca "fungsi f komposisi g" atau "f bundaran g".
Contoh di atas artinya fungsi pemetaan oleh fungsi g(x) dilanjutkan oleh fungsi f(x), yang
dapat dinotasikan dengan: (f o g)(x) = f(g(x)).
Hal ini menunjukkan bahwa dalam fungsi komposisi, saat dua fungsi digabungkan secara
berurutan, maka akan muncul fungsi baru yaitu:
• (f o g)(x), artinya g dimasukkan ke f, disebut 'fungsi f komposisi g' atau 'f bundaran g'
• (g o f)(x), artinya f dimasukkan ke g, disebut 'fungsi g komposisi f' atau 'g bundaran f'
Pada fungsi komposisi, dikenal juga istilah fungsi tunggal yaitu fungsi yang lambangnya 'f o
g' dibaca 'fungsi f bundaran g'. Pada fungsi ini, fungsi g yang dikerjakan terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan dengan fungsi f.
Contoh 1
Diketahui f(x) = 2x + 5 dan g(x) = 3x - 7, maka (f o g)(x) adalah?
Jawaban:
f(x) = 2x + 5
g(x) = 3x - 7
Temukan fungsi (f o g)(x)
(f o g)(x) = f(g(x))
= 2g(x) + 5
= 2(3x - 7) + 5
7
= 6x - 14 + 5
= 6x - 9
Maka, (f o g)(x) = 6x - 9.
1. Basis
Bagian yang berisi nilai awal yang tidak mengacu pada dirinya sendiri,
2. Rekurens
Bagian ini mendefinisikan argument fungsi dalam terminology dirinya sendiri, setiap
kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri,argument dari fungsi harus lebih dekat ke
nilai awal ( basis )
Contoh
a. Basis
n! = 1 jika n=0
b. Rekurens
n! = n x ( n – 1 )! Jika n > 0
maka 5! Dihitung dengan langkah – langkah
5! = 5 x 4! Rekurens
4! = 4 x 3!
3! = 3 x 2!
2! = 2 x 1!
1! = 1 x 0!
8
0! = 1
Pada baris ke 6 kita memperoleh nilai yang terdefinisikan secara langsung dan bukan factorial
dari bilangan lainnya. Dengan melakukan runut – balik (backtrack ) dari baris ke 6 ke baris 1
kita mendapatkan nilai pada setiap baris untuk menghitung hasil pada baris sebelumnya
0! = 1
1! = 1 x0! = 1 x 1 = 1
2! = 2 x 1! = 2 x1 = 2
3! = 3 x 2! = 3 x 2 = 6
4! = 4 x 3! 4 x 3 = 12
5! = 5 x 4! 5 x 24 = 120
Jadi 5! = 120
9
BAB III
PENUTUP
1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi diperoleh perbedaan relasi dan
fungsi yaitu, relasi merupakan hubungan antara dua himpunan dengan himpunan yang
lainnya. Sedangkan fungsi adalah suatu relasi khusus yang memasangkan setiap
anggota daerah asal A (domain) tepat satu anggota kawan B (kodomain).
2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari banyak kekeliruan dan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan semua pihak untuk memberikan
kritik dan saran yang bersifat membangun, untuk kelancaran pembuatan makalah
selanjutnya. Namun, kami berharap makalah kami bisa bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi penulis.
10
DAFTAR PUSTAKA
amalamatika.wordpress.com/materi-relasi/
https://katadata.co.id/intan/berita/6332db485d3ed/pengertian-invers-rumus-dan-contoh-soal-
invers?page=2
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6002245/fungsi-komposisi-definisi-syarat-dan-
contoh-soal-yuk-coba
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/04/203000269/fungsi-dalam-matematika--
pengertian-rumus-gambar-beserta-contoh-soal-dan?page=all
https://byjus.com/maths/recursive-function/ dan buku diskrit
19