Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

KALKULUS DIFERENSIAL

DOSEN PENGAMPU :

Drs. MAROJAHAN PANJAITAN, M.Pd

DISUSUN OLEH:

NAMA : FAHMI ROSIDI HASIBUAN

NIM : 4191240005

KELAS : FISIKA NONDIK A 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(The Character Building University)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report ini.
Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kalkulus yaitu
Bapak Drs.Marojahan Panjaitan,M.Pd.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak


Drs.Marojahan Panjaitan,M.Pd selaku dosen mata kuliah “Kalkulus” yang telah memberikan
arahan dan bimbingan dalam penyusunan CBR ini, serta pihak-pihak lain yang telah
memberikan dukungan moral maupun materil sehingga tugas CBR ini dapat diselesaikan
dengan baik.

Penulis sangat berharap CBR ini dapat berguna dalam menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembaca. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam CBR
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, 4 Oktober 2019

Penulis
Fahmi Rosidi Hasibuan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 TUJUAN
1.3 RUMUSAN MASALAH

BAB II PEMBAHASAN

2.1 IDENTIFIKASI BUKU

2.2 RINGKASAN BUKU

2.3 URAIAN BUKU

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN

3.3 DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical book report adalah salah satu dari 6 tugas yang harus dipenuhi pada mata kuliah
Kalkulus Diferensial. Dimana pada tugas ini penulis akan membandingkan dua atau lebih
buku yang membahas topik yang sama dengan melihat kelebihan dan kekurangan buku
tersebut baik dari segidefenisi/pengertian,contoh soal dan sebagainya. Maka dari situ penulis
membuat critical book report untuk melihat kekurangan dan kelebihan materi yang ada
didalam buku tersebut. Critical book juga sangat berfungsi bagi mata kuliah kalkulus
diferensial. Oleh karena itu pada tugas kali ini penulis ingin mengkritisi dua buah buku
dengan materi yang sama guna untuk menambah pengetahuan dan memenuhi tugas yang
diberikan.
Critical Book Report adalah suatu kegiatan menulis karya ilmiah dengan membandingkan 2
(dua) buah buku atau lebih yang ditulis secara sistematika. Penulisan critical book report
yang baik dikelompokkan pada beberapa bab yang terdiri dari pendahuluan, bagian isi berupa
ringkasan buku kritikan, bagian pembahasan berupa perbandingan isi antara buku yang
dikritisi dengan buku pembanding, bagian tanggapan penulis yang berisikan tentang
kelebihan dan kelemahan buku yang dikritisi dan penutup yang berupa kritikan dan saran dari
penulis CBR. Melalui CBR inilah kita mengetahui sejauh mana kita dapat memahami isi dari
2 buku yang kita bandingkan.
Konsep fungsi dan grafik merupakan materi yang penting untuk dipahami oleh tiap
mahasiswa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa materi ini merupakan salah satu materi dasar
dalam mempelajari kalkulus.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari penulisan CBR ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kalkulus Diferensial
2. Untuk mengetahui cara menyelesaikan soal-soal fungsi
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua buku
1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja yang dibahas tentang fungsi dan grafik dalam buku tersebut?
2. Apa kelebihan dan kekurangan di tiap-tiap buku?
3. Bagaimana tentang topic yang dibahas dalam kedua buku tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDENTIFIKASI BUKU


BUKU PERTAMA BUKU KEDUA

BUKU PERTAMA
Judul buku : Schaum`s Outlines Matematika Universitas, Edisi Ketiga
Nama Penulis : Frank Ayres, Jr., Ph.D&Philip A Schmidt, Ph.D
Nama Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 2004
Dicetak Oleh : PT Gelora Aksara Pratama
ISBN : 979.781.190.5

BUKU KEDUA
Judul Buku : Kalkulus dan Geometri Analitik
Nama Penulis : George B. Thomas, Jr.&Ross L. Finney
Nama Penerbit : Erlangga
Tahun Terbit : 1983
Dicetak Oleh : Percetakan Sapdodadi, Jakarta
ISBN :
2.2 RINGKASAN BUKU

BUKU PERTAMA

1. Fungsi
Fungsi adalah suatu korespondensi (x,y) antara dua himpunan bilangan yang memasangkan
sembarang bilangan x dari himpunan pertama dengan tepat satu bilangan y dari himpunan
kedua. Dalam kasus ini, biasanya dikatakan bahwa y adalah fungsi dari x.Variabel x disebut
variable bebas (independent variable) dan y disebut variable tak bebas (dependent variable).
Suatu fungsi didefinisikan :
a.) Dengan table korespondensi atau table nilai

x 1 2 3 4 5 6
y 3 4 5 6 7 8

b.) Dengan persamaan atau rumus, seperti y = x + 2

Untuk setiap nilai yang diberikan pada x, relasi di atas menghasilkan nilai y. Perhatikan
bahwa table di atas adalah table nilai dari fungsi ini.

Suatu Fungsi disebut bernilai-tunggal (singled-valued) jika, untuk setiap nilai dari y dalam
rangenya, terdapat hanya satu nilai dari x, sebaliknya, fungsi disebut bernilai-jamak
(multivalued).

Contoh: y = x+3 mendefinisikan y sebagai suatu fungsi bernilai-tunggal dari x sedangkan


y=x2 mendefinisikan y sebagai fungsi bernilai-jamak.

Penulisan fungsi dari x sebagai f(x), dibaca “f fungsi dari x” atau “f dari x”. Jika
terdapat dua fungsi, salah satu dapat ditulis f(x) dan yang lainnya g(x). Selain itu, jika y =
f(x) = x2 – 5x + 4, maka pernyataan “nilai dari fungsi adalah -2 jika x = 3”

Contoh: Diketahui f(x) = x2 – 5x + 4, hitunglah f(3)

Jawab: f(3) = (3)2 – 5(3) + 4 = 9 – 15 + 4 = -2

Misalkan y = f(x). Himpunan nilai dari variable bebas x disebut domain dari fungsi
sedangkan himpunan nilai dari variable tak bebas disebut range dari fungsi.
Contoh: y=x2 mendefinisikan suatu fungsi yang domainnya terdiri dari semua bilangan real
dan range nya adalah semua bilangan bulat positif.

2. Grafik dari Fungsi


Fungsi y=f(x), menurut definisi menghasilkan suatu himpunan yang terdiri dari pasangan-
pasangan (x,f(x)) atau (x,y) dimana x adalah sembarang elemen dalam domain fungsi dan
f(x) atau y adalah nilai korespons dari fungsi tersebut. Pasangan-pasangan ini disebut
pasangan-pasangan terurut (ordered pairs).

Contoh : Tuliskan 10 pasangan terurut untuk fungsi y = 3x-2

Domain dari fungsi adalah himpunan semua bilangan real, kita dapat memilih secara acak
sembarang 10 bilangan real sebagai nilai-nilai dari x. dari nilai-nilai yang kita pilih tersebut
kita peroleh table berikut :

x -2 −4 −1 0 1 1 2 5 3 4
3 2 3 2
y -8 -6 −7 -2 -1 1 4 11 7 10
2 2

Sistem Koordinat Cartesian Rectangular dalam suatu bidang adalah suatu system dimana
terdapat korespondensi satu-satu antara titik-titik dari bidang dan pasangan-pasangan terurut
dari bilangan real (a,b)

Perhatikanlah dua skala bilangan real yang berpotongan tegak lurus di O, titik asal masing-
masing skala tersebut (lihat Gambar 4), dan arah positif pada skala horizontal(sekarang
disebut sebagai sumbu x) yang mengarah ke kanan dan arah positif pada skala
vertikal(sekarang disebut sebagai sumbu y) yang mengarah ke atas.

Misalkan P adalah sembarang titik yang berbeda dari O dalam bidang dari kedua sumbu
tersebut dan menghubungkan P ke O dengan suatu garis lurus. Misalkan proyeksi dari OP
pada sumbu x adalah OM=a dan proyeksi dari OP ke sumbu y adalah ON =b. Maka pasangan
bilangan (a,b) dalam urutan itu disebut koordinat Cartesian rektangular bidang(singkatnya,
koordinat rektangular) dari P. Khususnya, koordinat dari O, titik asal dari sistem koordinat
adalah (0,0).
Koordinat pertama, yang merupakan jarak lurus  P dari sumbu y, disebut absis dari P,
sedangkan koordinat kedua yang merupakan jarak lurus P dari sumbu x, disebut ordinat dari
P. Perhatikan baik-baik bahwa titik (3,4) dan titik (4,3) adalah dua titik yang berbeda.

Sumbu x dan sumbu y membagi bidang menjadi empat bagian, yang disebut kuadran.
Gambar berikut memperlihatkan penomoran yang umum dari kuadran-kuadran dan tanda-
tanda dari koordinat suatu titik dalam setiap kuadran.

Grafik suatu fungsi y=f(x) terdiri dari semua titik (x,y) yang koordinat-koordinatnya
memenuhi relasi y=f(x)

Contoh: Buatlah grafik dari fungsi 3x-2

Sesudah menggambar titik-titik yang koordinat-koordinatnya (x,y) diberikan dalam


table sebelumnya, terlihat bahwa titik-titik tersebut terletak pada satu garis lurus. Pada tahap
ini,

(1) Buatlah suatu table nilai


(2) Gambarkan titik-titik yang berkorespondensi dengan nilai-nilai pada table tersebut
(3) Gambarkan kurva mulus yang melalui titik-titik ini dari kiri ke kanan.
BUKU KEDUA
1. Fungsi dan Grafik

Harga-harga dari sebuah besaran variable kerap kali bergantung pada harga-harga besaran
lainnya, sebagai contoh:

- Jarak yang ditempuh untuk merem sebuah mobil agar berhenti adalah sebuah fungsi
dari bagaimana cepatnya mobil bergerak ketika anda mulai merem
- Volume air yang tersisa dalam sebuah bak mandi adalah sebuah fungsi dari jumlah
detik sejak penyumbat ditarik

Dalam beberapa contoh tersebut, harga-harga dari satu besaran variabel, yang kita sebut y,
bergantung pada harga-harga besaran lainnya, yang disebut sebagai x. Dalam tiap-tiap kasus,
jika a adalah juga benar bahwa harga y sama sekali ditentukan oleh harga x, maka dapat
dikatakan bahwa y adalah sebuah fungsi dari x.

Euler menemukan suatu cara simbolik untuk mengatakan “y adalah sebuah fungsi dari x”
dengan menulis

y=f(x)

Dalam matematika, setiap aturan yang menetapkan elemen-elemen dari satu himpunan
dengan elemen-elemen dalam himpunan lainnya disebut sebuah fungsi. Apa yang harus
dilakukan fungsi adalah menetapkan beberapa elemen dari himpunan kedua dengan tiap-tiap
elemen dalam himpunan pertama. Jadi sebuah fungsi sama seperti sebuah mesin yang
menetapkan suatu keluaran (output) untuk tiap masukan (input) yang diperkenankan.
Masukan-masukan membentuk apa yang disebut ranah (domain/daerah definisi) dari fungsi.
Keluaran-keluaran membentuk jangkauan (range/daerah nilai) dari fungsi.

Sebuah fungsi dari sebuah himpunan D ke sebuah himpunan R adalah suatu aturan yang
menetapkan satu elemen tunggal dari R dengan tiap-tiap elemen dalam D.

Sebuah fungsi kadang-kadang didefinisikan sebagai suatu kumpulan (collection) pasangan-


pasangan terurut (x,y) dalam mana tiap-tiap elemen x dari ranah fungsi muncul pada elemen
pertama dari sebuah pasangan tepat sekali saja, dan tiap-tiap y adalah sembarang elemen dari
jangkauan fungsi. Dalam daftar demikian, y dapat berulang tetapi x tidak dapat.

Contoh 1: Rumus A = πr2 menyatakan luas A dari sebuah lingkaran sebagai sebuah fungsi
dari jari-jari r. Dalam konteks geometri, maka ranah D dari fungsi adalah himpunan dari

semua jari-jari yang mungkin. Dalam hal ini, himpunan dari semua bilangan real positif.
Jangkauan nya juga adalah semua bilangan real positif.

Contoh 2: Rumus y=x2 mendefinisikan bahwa bilangan y merupakan kuadrat dari bilangan
real x. Fungsi dari x ini disebut fungsi “mengkuadratkan” karena bilangan-bilangan keluaran
adalah kuadrat-kuadrat dari bilangan-bilangan masukan. Nama yang umum bagi fungsi ini
adalah “fungsi y=x2” Ranah dari fungsi y=x2 adalah himpunan dari semua harga-harga x yang
diperkenankan. Dalam hal ini, merupakan himpunan dari semua bilangan real.

Jangkauan yang dibentuk oleh harga-harga y yang dihasilkan adalah himpunan dari semua
bilangan positif.

Contoh 3: Jika sebuah titik (x,y) terletak pada lingkaran dalam bidang yang berpusat di titik
asal dan berjari-jari 1 satuan (lihat gambar 1.34). Maka x dan y memenuhi persamaan

x2 + y2 = 1
Ini ekuivalen dengan mengatakan bahwa

y2 = 1 – x2 atau y = ±√ 1−x 2

Jika titik (x,y) terletak pada separuh lingkaran sebelah atas, yaitu setengah lingkaran y≥0,
maka y = +√ 1−x 2. Jika titiknya terletak pada separuh lingkaran sebelah bawah, yaitu
setengah lingkaran, maka y = - √ 1−x 2. Dalam tiap kasus, y adalah sebuah fungsi dari x yang
ranahnya adalah selang dari x = -1 hingga x=1. Jangkauan dari y = √ 1−x 2 adalah 0≤y≤1.
Jangkauan dari -√ 1−x 2 adalah -1≤y≤0.

*Catatan: Persamaan x2 + y2 = 1 tidak mendefinisikan y sebagai sebuah fungsi tunggal dari x


karena untuk tiap-tiap x antara -1 dan +1 terdapat dua harga y.

Ranah-ranah dan jangkauan-jangkauan dari kebanyakan fungsi dalam matematika berupa


selang-selang dari bilangan-bilangan real seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.35.
Himpunan dari semua bilangan real yang terbatas antara dua bilangan tetap a dan b disebut
sebuah selang terbuka. Selangnya “terbuka” pada ujung-ujung selang karena ia tidak
mengandung salah satu dari kedua titik ujung ini. Selang-selang yang mengandung kedua
titik ujung selang disebut tertutup. Selang-selang yang mengandung salah satu titik-ujung
tetapi tidak keduanya bersama-sama disebut setengah-terbuka.
Ranah-ranah dan jangkauan-jangkauan dari berbagai fungsi dapat pula berupa selang-selang
tak berhingga seperti pada gambar 1.36 berikut:

Contoh 4:

Fungsi Ranah Jangkauan

a. y = x2 -∞<x<∞ 0≤y

b. y = √ 1−x 2 -1≤x≤1 0≤y≤1

1
c. y = x≠0 y≠0
x
d. y = √ x 0≤x 0≤y

e. y = √ 4−x x≤4 0≤y

2. Grafik dan Membuat Grafik

Pada umumnya, himpunan titik-titik dalam bidang yang berpasang-pasangan


koordinatnya adalah pasangan-pasangan masukan keluaran dari sebuah fungsi yang disebut
grafik dari fungsi. Dalam contoh-contoh berikut ini adalah grafik dari fungsi yang grafik-
grafiknya tidak berbentuk garis lurus.

Contoh 5: Buatlah grafik fungsi y = x2 sepanjang selang -2≤x≤2

Pemecahan: Untuk membuat grafik fungsi ini, langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Buatlah tabel dari pasangan-pasangan masukan-keluaran untuk fungsi

X y = x2
-2 4
-1,75 3,0625
-1,5 2,25
-1 1
-0,5 0,25
0 0
0,5 0,25

b. Gambarlah titik-titik yang bersangkutan untuk mempelajari bentuk grafik


c. Gambarlah bagan grafik dengan menghubungkan titik-titik yang ada

Memilih titik-titik untuk membuat grafik y = f(x)


1. Gambar titik-titik dimana grafik memotong atau menyinggung sumbu-sumbu. Titik-
titik ini kadang mudah dicari dengan mengambil y=0 dan x=0 dalam persamaan y=f(x)
2. Gambari sejumlah titik di sekitar titik asal. Apabila harga-harga x kecil maka harga-
harga dari y kadang-kadang mudah dihitung atau ditaksir
3. Buatlah grafik fungsi pada atau dekat titik-titik ujung ranahnya.

Contoh 6: Fungsi-fungsi sinus, cosinus dan tangen. Apabila sebuah sudut sebesar θ derajat
ditempatkan dalam kedudukan standar pada pusat sebuah lingkaran berjari-jari r seperti pada
gambar berikut, maka harga-harga sinus, cosinus, dan tangen adalah :
y x y
sin θ = , cos θ = , tan θ =
r r x
Fungsi tan θ tidak didefinisikan bagi sudut-sudut untuk penyebut x adalah 0. Ini berarti
bahwa sudut-sudut ±90° , ±270° , dan seterusnya tidak berada dalam ranah dari fungsi tangen.
π 3π
Dalam pengukuran dengan radian, sudut-sudut ditiadakan adalah ± , ± ,… Lihat tabel 1.2
2 2
dan gambar 1.48

Jumlah, Selisih, Hasil Kali, Hasil Bagi fungsi


Jika f(x) dan g(x) adalah dua buah fungsi dengan ranah-ranah Df dan Dg, maka :
Jumlah f(x) + g(x)
Selisih f(x) – g(x),
g(x) – f(x)
hasil-kali f(x) ∙ g(x)
f (x )
hasil-bagi , g(x) ≠ 0
g ( x)
g ( x)
, f(x) ≠ 0
f (x)
Adalah juga fungsi-fungsi dari x, yang didefinisikan untuk sembarang harga x yang terletak
baik dalam Df dan Dg kedua-duanya. Tetapi titik-titik untuk g(x) = 0 harus ditiadakan, untuk
f (x)
memperoleh ranah dari hasil-bagi . Demikian juga, sembarang titik untuk f(x) = 0 harus
g ( x)
g ( x)
ditiadakan dari ranah hasil-bagi .
f (x )
Contoh 7: Carilah ranah-ranah dari
f(x) = √ x , g(x) = √ 1−x
f g
dan ranah-ranah yang bersangkutan dari f + g, f – g, g - f, f∙ g , , .
g f
Pemecahan: lihat gambar 1.49. Ranah-ranah dari f dan g adalah
Df = [0,∞), Dg = (-∞, 1]
Titik-titik sekutu dari ranah-ranah ini adalah titik-titik dari selang tertutup [0,1]. Pada [0,1]
diperoleh :
Jumlah f+g : f(x) + g(x) = √ x + √ 1−x
Selisih f–g : f(x) – g(x) = √ x - √ 1−x
g–f : g(x) – f(x) = √ 1−x - √ x
hasil-kali f∙g : f(x) ∙g(x) = √ x (1−x)

hasil-bagi
f (x )
g ( x)
=
√ x
1−x
;x≠1

g ( x)
f (x)
=

1−x
x
;x≠0
Ranah-ranah dari f + g, f – g, g – f, dan f ∙g semuanya sama, yakni selang tertutup [0,1].
f
Tetapi bilangan 1 harus ditiadakan dari ranah dengan demikian adalah selang setengah
g
g
terbuka [0,1). Begitupula bilangan x = 0 harus ditiadakan dari ranah karena f(0) = √ 0 = 0.
f
g
Ranah dari dengan demikian adalah selang setengah terbuka (0,1].
f

Fungsi-Fungsi Komposit

Fungsi g(f(x)) (diucapkan “g dari f dari x”) adalah sebuah komposit dari f dan g. Ia dibentuk
dengan menggabungkan f dan g dalam urutan f pertama kemudian g.

Contoh 8 : Carilah rumus f(g(x)) jika f(x) = x2 dan g(x) = x – 7. Kemudian carilah f(g(2))

Pemecahan : f(g(x)) = (g(x))2 = (x-7)2

F(g(2)) = (2-7)2 = (-5)2 = 25

Harga-Harga Mutlak

Definisi : Harga mutlak dari sebuah bilangan x adalah bilangan

|x| = √ x 2 = {−xx jika xx<≥00

Harga mutlak dari hasil-kali dua buah bilangan adalah hasil kali dari harga-harga muklak,
yakni :

|ab|= |a| |b| untuk semua bilangan a dan b

Contoh 9 : |(−1 ) ( 4)| = |−1||4|= (1)(4) = 4


|3 x|= |3||x|= 3 |x|

|−2 ( x+ 5 )| = |−2||x +5| = 2 |x +5|

Bilangan-bilangan |a−b| dan |b−a| selalu sama dan memberikan jarak antara a dan b pada
garis bilangan. Ini sesuai dengan rumus akar pangkat dua untuk jarak dalam bidang karena

√ ( a−b ) + ( 0−0 ) = √ ( a−b ) = |a−b|


2 2 2

√ ( 0−0 ) + ( a−b ) = √ ( a−b ) = |a−b|


2 2 2

|a−b| =|b−a| untuk semua bilangan a dan b

Bilangan ini adalah jarak antara a dan b pada garis bilangan.

Sifat-sifat penting dari Harga-Harga Mutlak

1. |ab|= |a| |b|


2. |a−b| =|b−a|
3. |a|= |−a|
4. |a+b| ≤ |a| +|b|
5. |a|<c  -c<a<c
6. |x−a| < c  a-c < x < a+c

Fungsi Tangga

Contoh 10 : Fungsi bilangan bulat terbesar y = [ x ]. Untuk tiap-tiap bilangan real x harga dari
y = [ x ] adalah bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x.

Lambang [ x ] berbunyi “bilangan bulat terbesar dalam x”. Grafik dari fungsi y = [ x ]
digambarkan sebagai beikut:
Gambar 1.58

Fungsi bilangan bulat terbesar adalah fungsi tangga. Fungsi-fungsi tangga memperlihatkan
titik-titik diskontinuitas, dimana mereka meloncat dari satu harga ke harga lainnya tanpa
mengambil harga-harga diantaranya. Seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.58, y = [ x ]
meloncat dari y = 1 apabila x < 2 ke y = 2 di x = 2 tanpa mengambil harga-harga antara 1 dan
2.

2.3 URAIAN ISI BUKU

1. Penulisan konsep atau definisi fungsi dalam buku utama karya Frank Rayes serta
Philip A.Schmidt dan buku kedua karya George R.Thomas serta Ross L. Finney memiliki
makna yang sama dalam memaparkan pengertian fungsi. Dalam buku utama, pengertian
fungsi suatu korespondensi (x,y) antara dua himpunan bilangan yang memasangkan
sembarang bilangan x dari himpunan pertama dengan tepat satu bilangan y dari himpunan
kedua. Dalam buku kedua, pengertian fungsi adalah setiap aturan yang menetapkan elemen-
elemen dari satu himpunan dengan elemen-elemen dalam himpunan lainnya.
2. Ditinjau dari kedalaman pembahasan dan variasi soal, buku utama karya Frank Rayes
dan Philip A.Schmidht memiliki pembahasan yang padat dan juga soal-soal yang bervariasi
namun tetap mudah untuk dipahami pembaca.
3. Penyajian grafik yang tertera pada kedua buku ini sedikit ada perbedaan. Di dalam
buku utama, grafik yang ada sedikit sehingga kurang menjelaskan bagian-bagian topiknya.
Sedangkan pada buku kedua, terdapat banyak grafik yang mendukung penjelasan tiap
topiknya.
4. Dalam segi penyajian ilustrasi, konsep penjelasan pada buku utama terlalu ringkas
dan hanya memberikan sedikit pemaparan tentang bagaimana cara penyelesaian dari soal-soal
yang ada. Di buku kedua ini terdapat banyak ilustrasi yang membantu penjelasan tentang
topic yang ada.

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU


1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value),buku utama memiliki sampul yang sama
sesuai dengan tiap seri buku nya yang lain dan tidak dilengkapi oleh gambar. Namun,
penjelasan soal dari buku pertama cukup singkat tetapi tetap dapat untuk dipahami karena
menggunakan bahasa yang sederhana. Sedangkan buku kedua memiliki sampul yang
sederhana dan terlihat sangat simple. Namun, bahasa yang digunakan dalam buku kedua
sedikit lebih sulit untuk dipahami. Dilihat dari aspek keterangan buku, kedua buku
memberikan keterangan akan buku dengan lengkap dan jelas.
2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis,dan kertas nya yaitu:
a. Buku utama memiliki tata letak yang rapi dalam segi font yang digunakan, namun
ukuran fontnya masih kurang sesuai untuk dibaca beberapa kalangan
b. Buku kedua juga memiliki tata letak yang rapi dalam segi font, namun terlalu rapat
dan ukuran font lebih kecil daripada buku utama
c. Berdasarkan segi tata tulis, kedua buku sama-sama menggunakan ejaan yang baik
d. Buku utama menggunakan kertas yang lebih putih dan sedikit lebih tebal sehingga
tidak mudah robek. Sedangkan buku kedua menggunakan kertas yang sedikit agak buram dan
kemungkinan untuk robek jauh lebih besar.
3. Dari aspek isi buku, bila dikaji dengan berpatokan pada buku utama, buku
pembanding memberikan teorema yang lebih, penjelasan akan soal-soal yang diberikan pun
lebih lengkap.
4. Dari penjelasan isi buku utama begitu singkat dan model grafik yang ada masih
kurang lengkap,di buku utama tidak begitu detail dalam penyelesaian contoh soalnya. Dari
penjelasan isi pada buku kedua bahasanya sulit dipahami tetapi contoh soal yang di
cantumkan bervariasi sehingga mempermudah pengetahuan pembaca.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan materi “fungsi dan grafik” yang telah dibahas pada bab sebelumnya, buku utama
karya Frank Rayes dan Philip A.Schmidt lebih mudah dipahami isinya meskipun penjelasan
yang ada dalam buku cukup singkat, serta soal-soal yang dilengkapi dengan kunci jawaban
sehingga memudahkan bagi pembaca untuk menguji pengetahuan tentang fungsi dan
grafiknya. Dari materi yang telah dibahas, kita tahu bahwa fungsi adalah pemetaan setiap
anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain
(dinamakan sebagai kodomain).

Penulis pada buku utama sudah cukup bagus dalam memaparkan materi-materi yang ada,
sehingga buku ini cukup layak dalam membantu para pembaca ataupun mahasiswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal. Penggunaan bahasa dibuku utama lebih
mudah dipahami dan penjelasannya padat sehingga saya lebih memilih buku utama ini.

3.2 SARAN

Semoga laporan CBR yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Disadari bahwa
penulis masih kurang detail dalam menjelaskan isi buku dan jauh dari kata sempurna. Saya
berharap, dikedepannya penulis dapat mencari lagi referensi yang lebih untuk memenuhi
tulisan-tulisannya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Rayes,Frank. Philip A.Schmidt.2004.Schaum`s Outlines Matematika


Universitas.Jakarta:Erlangga

Thomas,George B., Ross L. Finney.1983.Kalkulus dan Geometri Analisis.Jakarta:Sapdodadi

Anda mungkin juga menyukai