Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TARI DAN MUSIK MELAYU

Dosen Pembimbing : Dra.Dilinar Adlin M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok I


1. Winda Fitria Simanulang (2232141001)
2. Maswah Legiska Siregar (2231141021)
3. Claudia Agita Br Barus (2231141025)
4. Khairunnisa Syahrani (2231141029)
5. Rian Jefri Tamba (2232141006)
6. Joel Nainggolan (2231141018)

PRODI S1 PENDIDIKAN TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan
sesuai dengan harapan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibunda Dra. Diliniar
Adlin,M,Pd, sebagai dosen pada mata kuliah Tari Melayu yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Medan , 27 February 2024

Kelompok I
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
A. Sejarah Musik Melayu..................................................................................................................6
B. Perkembangan Musik Melayu......................................................................................................6
C. Ciri Khas Musik Melayu...............................................................................................................7
D. Fungsi Alat Musik Tradisonal Melayu.........................................................................................7
E. Kelebihan Alat Musik Tradisonal Melayu...................................................................................7
F. Contoh- Contoh Alat Musik Melayu Berbagai Masa..................................................................8
A. Definisi Tari Melayu......................................................................................................................9
B. Rentak Tari Melayu......................................................................................................................9
C. Fungsi Tari Melayu Berdasarkan Budaya.................................................................................10
D. Beragam Jenis Tari Melayu........................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................................................................14
B. Saran.............................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Tari dan musik merupakan dua seni yang memiliki akar budaya yang dalam dan telah
menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman kuno. Keduanya
memainkan peran penting dalam mengekspresikan identitas, nilai-nilai, dan emosi dalam
berbagai masyarakat di seluruh dunia. Dengan menggabungkan gerakan tubuh dan bunyi,
tari dan musik mampu menyampaikan cerita, memperingati peristiwa bersejarah, dan
merayakan ritual keagamaan serta kesenangan.

Tari, sebagai ungkapan fisik dari perasaan dan budaya, memiliki beragam bentuk dan
gaya yang berkembang di setiap wilayah dan kelompok etnis. Setiap gerakan memiliki
makna mendalam yang terkait dengan tradisi, mitologi, dan sejarah suatu komunitas.
Sementara itu, musik, dengan melodi dan ritme yang unik, menjadi pengiring utama
dalam setiap pertunjukan tari, menciptakan atmosfer yang memperkaya pengalaman
visual dan emosional penonton.

Keduanya juga memiliki daya tarik universal yang melintasi batas-batas budaya dan
bahasa. Melalui tari dan musik, manusia dapat berkomunikasi secara nonverbal,
menyatukan komunitas, dan menyampaikan pesan-pesan yang sulit diungkapkan dengan
kata-kata. Dalam era modern, perkembangan teknologi telah memperluas cakupan dan
pengaruh tari dan musik, memungkinkan adopsi dan penggabungan unsur-unsur baru
yang menghasilkan karya-karya yang inovatif dan menginspirasi.

Latar Belakang Tari:

Tari merupakan ekspresi seni yang melibatkan gerakan tubuh yang berirama dan
berkoordinasi, seringkali disertai dengan musik, untuk menyampaikan berbagai pesan
atau emosi. Sebagai salah satu bentuk seni tertua di dunia, tari telah menjadi bagian
penting dari beragam budaya di seluruh dunia. Dalam sejarahnya, tari digunakan untuk
berbagai tujuan, termasuk upacara keagamaan, ritual, hiburan, dan sebagai bagian dari
warisan budaya.

Berbagai jenis tari berkembang di berbagai belahan dunia, masing-masing mencerminkan


nilai-nilai, kepercayaan, dan tradisi unik dari masyarakat tempat mereka berasal. Tari
juga memiliki peran penting dalam menjaga dan meneruskan warisan budaya dari
generasi ke generasi.
Latar Belakang Musik:

Musik adalah seni yang melibatkan pengaturan bunyi-bunyian dalam waktu yang tertentu
untuk menciptakan harmoni, ritme, dan ekspresi. Sebagai salah satu bentuk ekspresi
kreatif manusia yang paling tua, musik telah memainkan peran penting dalam kehidupan
manusia sejak zaman prasejarah. Awalnya, musik digunakan dalam konteks upacara
keagamaan, ritual, dan perayaan, tetapi seiring berjalannya waktu, musik berkembang
menjadi berbagai genre dan gaya yang mencerminkan keragaman budaya di seluruh
dunia.

Musik juga memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang dari latar belakang yang
berbeda dan menyampaikan pesan-pesan emosional dan sosial. Selain itu, musik juga
merupakan sarana untuk menyimpan dan meneruskan warisan budaya, dengan
menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan inovasi-inovasi baru yang terus
berkembang. Dengan begitu, musik tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-
hari, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya suatu
masyarakat.

B. Rumusan Masalah

a. Bagaimana perkembangan musik Melayu dari masa ke masa, termasuk pengaruh-


pengaruh yang memengaruhi evolusi genre ini, serta karakteristik yang membedakan
musik Melayu dari zaman tradisional hingga modern?
b. Membahas tentang banyak hal tentang tari Melayu dari masa ke masa dan sebagainya

C. Tujuan

a. Untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sejarah, karakteristik,


fungsi, dan perkembangan musik Melayu serta alat musik tradisionalnya. Dengan
demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam melestarikan
dan menghargai warisan budaya musik Melayu serta memperkaya wawasan tentang
keberagaman musik di Indonesia dan di seluruh dunia.
b. Untuk mempelajari serta mengetahui apa itu tari melayu, property, asal, gerakan dan
sebagainya
BAB II
PEMBAHASAN

MUSIK MELAYU
A. Sejarah Musik Melayu

Musik Melayu memiliki sejarah yang panjang dan kaya, dan telah berkembang dari
berbagai pengaruh musik dari daerah-daerah yang berdekatan seperti India, China, Arab,
dan Eropa. Pada awalnya, musik Melayu lebih banyak dipengaruhi oleh musik Arab dan
India, tetapi seiring dengan waktu, musik Melayu mengalami perkembangan dan
menyerap pengaruh dari berbagai daerah. Pada abad ke-16, pengaruh dari musik Jawa
dan Sumatra mulai terlihat dalam musik Melayu, dan pada abad ke-17, musik Melayu
mulai dipengaruhi oleh musik Portugis dan Belanda. Selama masa kolonialisme Belanda
dan Inggris di Indonesia dan Malaysia, musik Melayu mengalami perkembangan yang
pesat dan menjadi semakin populer di kalangan masyarakat. Pada masa ini, musik
Melayu mulai dipadukan dengan unsur-unsur musik Barat dan mengalami perkembangan
dari segi teknologi rekaman dan produksi musik. Pada masa kemerdekaan Indonesia dan
Malaysia, musik Melayu semakin berkembang dan menjadi bagian penting dari
kebudayaan nasional di kedua negara. Saat ini, musik Melayu masih terus berkembang
dan menjadi semakin beragam, namun tetap mempertahankan unsur-unsur tradisionalnya.
Beberapa alat musik tradisional yang sering digunakan dalam musik Melayu antara lain
gambus, rebab, gendang, seruling, dan marwas.

B. Perkembangan Musik Melayu

Seiring dengan perkembangan zaman, Musik Melayu telah mengalami banyak perubahan
dan penyesuaian dengan zaman, tetapi tetap mempertahankan ciri khas dan kekayaan
musikal yang khas. Perkembangan Musik Melayu dimulai pada abad ke-15 hingga 16,
dimana pengaruh dari perdagangan rempah-rempah dari Melayu ke Timur Tengah
membawa pengaruh musik. Musik Melayu pada saat itu berupa lagu-lagu bertema religi
Islam, dengan menggunakan alat musik seperti gambus, rebana, dan seruling. Pada awal
abad ke-20, Musik Melayu mengalami perubahan dengan masuknya pengaruh musik
barat, seperti piano, gitar, dan biola. Hal ini berdampak pada perubahan irama dan pola
ritme Musik Melayu. Pada era 1950-an hingga 1960-an, Musik Melayu mulai populer di
Indonesia, dan bermunculan banyak penyanyi dan grup Musik Melayu yang terkenal,
seperti Rhoma Irama, Ellya Khadam, dan A. Rafiq. Pada dekade 1970-an, Musik Melayu
semakin berkembang dan bertransformasi menjadi berbagai sub-genre, seperti dangdut,
pop Melayu, dan rock Melayu. Dangdut, yang berasal dari kata "dangdut-dangdut"
(bahasa Melayu untuk "memukul"), menjadi sangat populer dan mendominasi industri
musik Indonesia. Genre ini menggabungkan unsur-unsur musik Melayu dengan musik
India dan Arab, dan terkenal dengan irama yang gembira dan ritmik. Pada tahun 1990-an
hingga sekarang, Musik Melayu terus berkembang dengan masuknya pengaruh musik
internasional seperti pop, R&B, hip hop, dan EDM. Hal ini tercermin dari popularitas
penyanyi seperti Rossa, Raisa, dan Isyana Sarasvati, yang menampilkan unsur-unsur
Musik Melayu dalam musik mereka. Saat ini, Musik Melayu terus mengalami
perkembangan dan terus menjadi bagian penting dari identitas budaya Indonesia.
Meskipun terjadi banyak perubahan, ciri khas dan keunikan Musik Melayu tetap
dipertahankan dan dihargai oleh masyarakat Indonesia dan pecinta musik di seluruh
dunia.

C. Ciri Khas Musik Melayu

Berikut ini ciri khas musik melayu: Alat musik yang digunakan: Gendang, gambus,
seruling, rebana, kecapi, dan angklung adalah beberapa alat musik yang sering digunakan
dalam musik Melayu. Irama musik: Irama musik Melayu biasanya diiringi oleh irama
yang lambat dan merdu, dengan melodi yang bersifat melankolis atau romantis.
Penggunaan teknik vokal: Teknik vokal dalam musik Melayu biasanya berupa melodi
yang dipadukan dengan teknik nyanyian seperti getaran atau vibrato. Lirik: Lirik dalam
musik Melayu umumnya berbicara tentang tema-tema seperti cinta, kehidupan sehari-
hari, dan keindahan alam. Pengaruh budaya Islam: Musik Melayu sering kali
memasukkan unsur-unsur keagamaan Islam dalam lirik dan tema musiknya, seperti
nasihat-nasihat moral dan doa-doa. Tarian: Musik Melayu sering diiringi oleh tarian
tradisional seperti joget, zapin, dan inang, yang biasanya ditarikan oleh pasangan-
pasangan yang saling berpasangan.

D. Fungsi Alat Musik Tradisonal Melayu

Alat musik tradisional Melayu memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakat
Melayu, antara lain:
 Fungsi ritual dan keagamaan: digunakan dalam upacara keagamaan atau adat
istiadat tertentu untuk mengiringi tarian atau nyanyian.
 Fungsi hiburan: menjadi sarana hiburan dan penghibur bagi masyarakat, baik
dalam acara formal maupun non-formal.
 Fungsi edukasi: digunakan sebagai alat pembelajaran budaya dan sejarah Melayu
untuk memperkenalkan generasi muda terhadap warisan budaya leluhur.

E. Kelebihan Alat Musik Tradisonal Melayu

Alat musik tradisional Melayu memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat
musik modern atau alat musik dari budaya lain. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:
Mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi, sehingga dapat melestarikan warisan
budaya masyarakat Melayu.
Memiliki karakter dan suara khas yang unik, sehingga mampu menciptakan nuansa dan
suasana tertentu dalam musik.
Memberikan rasa nostalgia dan keindahan tersendiri bagi pendengarnya.
Kekurangan Alat Musik Tradisional Melayu
Meskipun memiliki banyak kelebihan, alat musik tradisional Melayu juga memiliki
beberapa kekurangan, di antaranya:
Keterbatasan dalam variasi dan range suara.
Dibutuhkan keahlian dan latihan khusus untuk dapat memainkannya dengan baik.
Tidak selalu cocok untuk semua jenis music

F. Contoh- Contoh Alat Musik Melayu Berbagai Masa.

Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai,
diperkirakan tahun 1800 - 1940.
Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional, seperti
biola, guitar, akordeon, dan terakhir dengan keyboard, diperkirakan setelah tahun 1950.
TARI MELAYU
A. Definisi Tari Melayu
Budaya masyarakat di
Indonesia sangat banyak, salah
satunya yakni tari melayu. Pada
dasarnya, tarian ini
kesejarahannya tidak bisa
merujuk pada batas satu
wilayah tertentu karena
keberadaannya mengacu pada
banyak negara pada satu
kawasan. Melainkan tarian ini
adalah gambaran dari identitas
etnik melayu itu sendiri. Tahun 1950-an, tari ini banyak berkembang di negara Singapura,
Malaysia, dan Brunei Darussalam. Kemudian, sebelum Indonesia merdeka sekalipun. tarian ini
sudah dekat sebagai hiburan masyarakat Indonesia kala itu, apalagi ketika masuknya Islam
karena banyak menggunakan budaya melayu sebagai sarana syiar agama.Dalam tarian ini, ada 4
istilah yang artinya tari, yaitu kata tari itu sendiri, igal, tandak, dan liuk. Istilah igal pada
khasanah tarian tersebut merujuk pada gerakan tubuh.Sedangkan istilah tandak berfokus pada
langkah-langkah kaki. Untuk liuk, menekankan pada gerakan merendahkan tubuh lalu
mengayunkan badan serta tangan yang melayang serta menggelai.

B. Rentak Tari Melayu

Istilah lainnya yang erat dengan tarian ini adalah rentak, yakni irama musik yang
melandasi motif gerak tari tertentu. Pasalnya, tari melayu dibangun melalui rentak
suasana serta identitas tari. Ragam rentak pada tarian ini, yakni sebagai berikut:

 Rentak zapin
 Ghazal
 Joget
 Melayu
 Nobat
 Mak Inang, dan lain sebagainya
Dalam beberapa rentak tari, terbagi menjadi 3 garis besar, yakni rentak lambat, sedang,
dan cepat. Selain itu, dalam tarian ini juga dibedakan gerak tari ideal untuk penari laki-
laki dan penari perempuan.
Misalnya, untuk penari perempuan memfokuskan sikap badannya serta gerakan yang
lemah lembut. Sedangkan untuk penari laki-laki, menekankan pada gerakan serta sikap
badannya yang gagah.

C. Fungsi Tari Melayu Berdasarkan Budaya.

Sama seperti tari lainnya, tari yang satu ini juga memiliki fungsi tersendiri menurut
budayanya. Fungsi ini kemudian menjadikan tarian ini terus eksis hingga kini dan
membuatnya berbeda dengan tarian lainnya. Adapun fungsi dari tarian ini berdasarkan
budayanya adalah sebagai berikut:

 Mengekspresikan aktivitas yang berkaitan dengan pertanian, misalnya yakni tari ahoi
yakni tari yang bercerita tentang mengirik padi. Kemudian, mula nukal yakni tari yang
berkisah tentang menanam benih padi, dan lain sebagainya.
 Menerangkan kegiatan yang berkenaan dengan nelayan, misalnya yaitu tari jala, yakni
tari yang bercerita tentang membuat jala, lalu ada tari lukah yaitu tari yang menggunakan
atribut jala untuk menangkap ikan.
 Menirukan aktivitas alam sekitar, misalnya pada gerakan ula-ula lembing dimana penari
menirukan gerakan ular.
 Memperlihatkan kekebalan, misalnya adalah kesenian tradisional melayu bernama dabus.
 Sebagai sarana hiburan dan mengangkat berbagai unsur budaya.

D. Beragam Jenis Tari Melayu

Setelah memahami beragam fungsi dari tarian ini, kini saatnya mengetahui apa saja
ragam jenisnya. Pasalnya, tarian ini memiliki banyak jenis, mulai dari tari rentak bulian,
tari zapin, tari inang, dan lain sebagainya. Jika ingin tahu apa saja jenis tari melayu,
berikut ini adalah ulasan lengkapnya:

1. Tari Rentak Bulian

Ini adalah
tarian populer
dari Kabupaten
Indragiri Hulu.
Tarian ini
menurut bahasa
daerah
Indragiri Hulu
berasal dari
kata merentak yang artinya adalah melangkah.Sedangkan bulian, berarti tempat
singgah makhluk halus. Oleh karena itu, tarian ini kental dengan unsur mistisnya
dan sebelum pementasan tarI dilakukan, biasanya ada ritual yang dilakukan.
Berbagai ritual yang harus diperhatikan penari, misalnya yaitu harus terdiri dari 8
orang penari, yakni 7 penari perempuan yang bersih (tidak sedang haid) dan
masih gadis. Kemudian, 1 penari lagi adalah pemuda baligh yang gagah dan hafal
keseluruhan gerak tari. Sebelum menari, penari juga akan diasapi menggunakan
gaharu dan dibacakan mantra. Meskipun begitu, tarian ini termasuk dalam tarian
ritual pengobatan yang dipercaya masyarakat setempat. Namun, pada masa
sekarang tarian ini menjadi hiburan karena pementasannya menarik perhatian.

2. Tari Makyong

Ini adalah seni tari


Melayu yang
mengkombinasikan
unsur musik, unsur
tari, dan unsur
cerita sehingga
disebut juga
sebagai
dramatari.Pada
awalnya, tarian ini
dimulai dengan ritus sakral atau yang dikenal dengan upacara buka tanah dan
diakhiri dengan tutup tanah. Konon, tari ini berasal dari daerah Patani, Nara Yala,
wilayah selatan Thailand. Kemudian, menyebar ke Kelantan Malaysia, masuk ke
Singapura dan menyeberang ke Riau, Indonesia. Perbedaan yakni pada tari
Makyong Indonesia, penarinya mengenakan topeng sebagai karakter, yaitu
semangat, puteri, setan, raja, dan penjahat. Pada masa dulu, tarian ini digelar di
daerah pematang sawah setelah panen padi. Namun, pada tahun 1950-an, ketika
kesultanan Riau berjaya, tarian ini menjadi seni istana. Kemudian, tarian ini juga
berfungsi untuk merawat orang yang sedang sakit jika ditambahkan mantra
khusus. Sayangnya, kini tarian ini tidak lagi digunakan untuk merawat orang sakit
karena tidak ada lagi yang mempraktekannya. Kini, tarian ini masih eksis dan
kerap kali dipentaskan di berbagai acara khusus.

3. Tari Zapin

Dalam bahasa
Arab, Zapin
berasal dari
kata Zafn yang
artinya pergerakan kaki cepat dan mengikuti rentak pukulan. Tari yang satu ini
dilakukan secara berkelompok dan diiringi oleh alat musik gambus serta marwas
yang bentuknya mirip gendang kecil.
Selain itu, tarian ini juga biasanya dibawakan bersama syair-syair yang digunakan
sebagai sarana dakwah. Pada awalnya, tarian ini merupakan tari yang fungsinya
untuk hiburan di lingkungan istana yang letaknya di pesisir Selat Malaka.
Kerajaan yang dimaksud yakni Kerajaan Indragiri serta Kerajaan Siak.
Kemudian, menurut sejarah, tarian ini dibawa dari Yaman, persisnya dari
Hadramaut oleh para pedagang Arab yang juga sebagai pendakwah Agama Islam
di awal abad ke-16.
Tarian ini lambat laun bercampur dengan budaya lokal karena masuk ke
lingkungan istana dengan cepat. Dengan begitu, tarian ini kerap kali dipentaskan
pada acara upacara penting kerajaan.
Setiap gerakan tarian ini dimasukkan norma serta nilai-nilai Melayu. Pola
gerakannya amat sederhana karena gerakannya kerap kali dilakukan secara
berulang-ulang.

4. Tari Mak Inang Pulau Kampai.

Pada dasarnya,
ini merupakan
salah satu tari
dasar dalam
budaya melayu.
Seiring
perkembangan
zaman, terdapat
perkembangan
pada tarian ini, namun beberapa gerakannya masih dipertahankan.
Hal ini dilakukan agar tarian ini tetap bisa menyampaikan pesan dan maksud yang
ingin disampaikan. Tarian ini biasanya dipentaskan dalam berbagai acara dan
berbagai upacara. Misalnya, pada masyarakat melayu, tarian ini kerap kali digelar
ketika adanya selamatan besar, pesta panen, dan lain-lain.
Lalu, acara tersebut menjadi tempat berkumpulnya banyak orang, dan juga
dijadikan ajang pencarian jodoh bagi dara dan lajang melayu.
Proses pencarian jodoh dalam kearifan melayu itu dijadikan sebagai inspirasi pada
gerakan-gerakan tarian ini. Oleh karena itu, penari dalam tarian ini adalah
sepasang anak muda perempuan serta laki-laki.
Kemudian, gerakannya didominasi oleh gerakan yang menunjukkan bagaimana
pasangan tersebut mengenal satu sama lain, melakukan pendekatan, dan
melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
5. Tari Dabus

Keunikan tarian ini


terdapat pada
pementasannya
yang membuat
penonton
membelalak mata.
Pasalnya, para
penari akan
mempertunjukkan
kehebatannya yang
menakjubkan.
seperti kebal senjata tajam, api, dan lain sebagainya. Namun, pada awalnya ini
bukan merupakan tarian namun merupakan seni bela diri. Kemudian, fungsinya
bukanlah sebagai tarian semata, namun pada zamannya tarian ini dijadikan
sebagai alat untuk menjaga kedaulatan dan menaikkan derajat sebuah bangsa.
Dulu tarian ini dilakukan oleh pengikut Sayidina Ali untuk mempertunjukkan
betapa hebat dan kebalnya orang syiah pada saat perang.
Dengan begitu, semua lawannya tidak ada yang berani mengganggunya.
Kemudian, tarian ini berkembang di tanah serambi mekah dan dikenal dengan
nama daboh melalui pedagang Arab yang datang ke wilayah tersebut.

6. Tari Joged Lambak

Ciri khas dari


tari ini adalah
gerakannya
yang lincah,
syair yang
menceritakan
suka cita, dan
musik yang
cepat.
Kemudian,
tarian ini juga diiringi oleh alat musik khas melayu.
seperti tetawak, gendang, serunai, gambus, dan sebagainya. Tari ini berkembang
di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bintan, Batam, serta tersebar di
Kepulauan Riau.
Menurut sejarahnya, tarian ini ada sejak abad ke-17 pada zaman kerajaan Melayu
Riau Lingga. Umumnya, tarian ini dipentaskan pada malam hari hingga tengah
malam.
Para penari kemudian menggunakan busana khas melayu, misalnya untuk penari
perempuan mengenakan baju kurung melayu yang dilengkapi dengan kain
songket.
Aksesoris lainnya yang seperti kalung, kain samping, sanggul rambut lipat
pandan, dan anting. Sementara penari laki-laki menggunakan baju kurung cekak,
kopiah, dan juga kain songket.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa kedua seni tersebut merupakan bagian
integral dari warisan budaya yang kaya dan beragam di Malaysia dan Indonesia. Musik
Melayu dan Tari Melayu tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai sarana
untuk memperkutan identitas budaya, mempertahankan tradisi, serta menyampaikan
pesan pesan moral dan nilai nilai kehidupan. Dalam makalah ini ini, dapat disimpulkan
bahwa music melayu memiliki beberapa maca gendre yang mencerminkan keberagaman
etnik dan pengaruh budaya yang kaya. Sementara itu, tarian melayu menampilkan
keindahan gerakan yang menggambarkan kehidupan sehari hari, mitos, dan legenda dari
masyarakat malayu.

B. Saran.

 Meningkatkan pendidikan budaya


 Mendukung pengembangan seni
 Mengadakan workshop dan pelatihan
 Memperluas jejak digital
 Menyelenggarakan festival seni
Dengan mengimplementasikan saran saran tersebut, diharapkan music dan tari
melayu dapat terus berkembang, berkelanjutan, serta menjadi bagian yang ta
terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia dan Malysia.

Anda mungkin juga menyukai