Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah percobaan yang
berjudul “Seni Pertunjukan Melayu”.

Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah informasi yang mungkin sebelum
diketahui pembaca mengenai Seni Pertunjukan Melayu di Riau.

Pada penulisan makalah ini, berbagai permasalahan telah penulis alami, oleh karena itu,
terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kerja keras penulis semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan
satu-persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Dalam menyusun makalah ini, penulis sangat menyadari banyaknya kekurangan yang
terdapat di dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik lagi dan bisa bermanfaat untuk
orang banyak.

Marsawa,20 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

1.1LATAR BELAKANG....................................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH..............................................................................................

1.3 TUJUAN PENELITIAN...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................

2.1 PENGERTIAN..............................................................................................................

2.2 JENIS-JENIS SENI PERTUNJUKAN.........................................................................

Seni pertunjukan..................................................................................................................

Seni Tari..............................................................................................................................

Seni Musik...........................................................................................................................

Cerita...................................................................................................................................

2.3 FUNGSI SENI PERTUNJUKAN ................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................................

3.2 SARAN..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masyarakat melayu memiliki upacara adat tradisional yang masih dipertahankan hingga
sekarang. Upacara tradisional melayu itu meliputi keseluruhan siklus kehidupan manusia
sejak dalam kandungan, kelahiran, masa kanak-kanak, remaja, dewasa dan berumah
tangga, hingga meninggal dunia. Semua itu diatur sedemikian rupa oleh adat yang telah
disepakati sejak zaman nenek moyang orang melayu dan diwariskan secara turun
menurun hingga sekarang. Biasanya upacara tradisional untuk memperingati peristiwa-
peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat melayu diadakan dengan mengundang
kerabat dekat dan kerabat jauh dengan jamuan makan bersama. Berbagai macam upacara
adat yang terdapat dalam masyarakat melayu merupakan cerminan bahwa semua
perbuatan telah diatur oleh tata nilai luhur yang diwariskan dari generasi kegenerasi.
Berbicara mengenai adat istiadat melayu, tak lupa pula untuk membahas dari sisi
kesenian orang melayu. Kesenian merupakan salah satu aspek kebudayaan yang kaya
akan ragam dan coraknya, baik itu seni musik, seni rupa dan seni tari. Kesenian masing-
masing daerah memiliki ciri khas dan perbedaan antara satu dan yang lainnya. Agar ciri
khas itu dapat dicermati, maka kebudayaan itu perlu dibina, dipelihara, dikembangkan
dan dilestarikan demi mencapai potensi atau kekayaan alam dibidang seni. Seni adalah
kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitet dalam suatu karya yang berkat bentuk
dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam
rohani penerimanya, namun intinya seni merupakan suatu bentuk karya yang indah yang
melibatkan emosi manusia. Maka dapat dikatakan seni adalah suatu bentuk aktivitas yang
ada dalam jiwa manusia yang bergerak dikarenakan hal sesuatu yang dipikirkan atau
didengarkan yang begitu indah, sehingga muncul sesuatu perasaan menyukai untuk
seluruh melakukan atau mendengarkannya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana jenis-jenis seni pertunjukan melayu?

1.3 Tujuan
a. Mengetahui jenis-jenis seni pertunjukkan melayu
b. Mengetahui seni drama,seni Tari,dan seni music,

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Istiah seni pertunjukan merujuk kepada seni konseptual atau avant garde yang pada dasarnya
tidak dikenal di alam Melayu. istilah ini dari seni rupa dan merupakan bagian dari
perkembangan dari aktivitas berkesenian itu sendiri. Dalam KBBI, pertunjukan berarti
sesuatu yang dipertunjukkan atau tontonan. Seni pertunjukan pada dasarnya adalah ungkapan
budaya dan norma-norma estetik artistik yang berkembang sesuai zaman. Seni pertunjukan
dipengaruhi oleh proses akulturasi sehingga melahirkan perubahan dan transformasi dalam
berbagai bentuk tanggapan budaya.

Jika dilihat dari fungsinya, seni pertunjukan berfungsi sebagai hiburan, pewarisan nilai-nilai
dari suatu generasi ke generasi berikutnya, serta keterkaitan dengan sistem religi yang hidup
pada komunal pemiliknya. Selain itu, beberapa seni pertunjukan juga berfungsi sebagai
ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Disimpulkan bahwa seni pertunjukan Melayu adalah seni pertunjukan tradisional yang
tumbuh dan berkembang oleh masyarakat penduduknya. Hubungan antara seni pertunjukan
dengan komunal pemiliknya berkaitan erat dengan keberadaan dan keberlangsungan seni
pertunjukan tersebut.

Seni pertunjukan Melayu juga berbentuk kompleks yang tidak hanya melibatkan satu jenis
namun melibatkan berbagai jenis karya seni. Seni pertunjukan umumnya tidak dapat berdiri
sendiri sehingga sering disebut sebagai bentuk seni yang kompleks. Setiap wilayah di Riau
memiliki beragam jenis seni pertunjukan dengan bentuk dan struktur yang khas.
Keberagaman sebarkan tersebut dipengaruhi oleh interaksi wilayah tersebut dengan budaya
luar. Beberapa seni pertunjukan tersebut misalnya ranggung, teater bangsawan, mamanda,
randai Kuantan, kayat, koba, nyanyian panjang, syair. Jika dilihat dari bentuk, seni
pertunjukan Melayu meliputi berbagai cabang seni yang terdiri dari drama(teater atau lakon),
tari, musik, dan cerita.

2.2 Jenis-jenis Seni Pertunjukan Melayu

1. Seni Drama

a) Randai Kuantan

Randai Kuantan adalah teater rakyat yang berkembang di Rantau Kuantan. Pertunjukan
randai disajikan di laman randai yang berada di halaman rumah atau tanah lapang.Randai
Kuantan dilakukan pada malam hari.alat musik yang digunakan berupa piul (biola), tiga
gendang, kerincing serta pluit untuk mengatur gerakan randai. Pemain berkisar antara 15-25
orang termasuk pelakon dan pemusik. Pemimpin kelompok disebut induk randai dan anak
buahnya disebut anak randai. Pemain randai semuanya harus laki-laki, sedangkan untuk

2
peran wanita dilakonkan oleh laki-laki yang memakai pakaian perempuan yang disebut
bujang gadi. Pakaian pemain umum nya mengenakan pakaian sehari-hari atau saat ini sering
menggunakan seragam randai. Pada umumnya irama lagu-lagu randai menggunakan irama
yang sama. Liriknya berbentuk pantun yang selalu berubah, muncul secara improvisasi
berdasarkan situasi atau keadaan saat randai dipertunjukkan. Judul irama juga tidak
berhubungan dengan lirik lagu atau tema yang disajikan irama lagu randai yang umum
dikenal misalnya Penjek-penjek Tabuluis, Cigak Bugial, Tanjuang Putui, Jambu Mera, Salah
Sangko, Bungo Satangkai, Angin Malam, Plang Binti, dan Binjek-binjek.

Randai Kuantan dilakukan selama dua hingga empat jam pada acara pernikahan, sunatan, doa
padang, dan kenduri.Randai mempunyai struktur persembahan yang terbagi dalam lima
bagian, yakni perarakan masuk, persembahan (prolog), lakon nyanyian dan musik, dan tutup
perarakan keluar. Perarakan masuk dilakukan saat pemain dan pemusik randai masuk
kedalam laman randai secara beriringan dalam satu barisan. Para pemain kemudian
membentuk suatu lingkaran dan pemain musik keluar dari barisan lalu menuju tempat yang
telah disiapkan. Prolog dalam randai berbentuk tarian dan nyanyian yang berfungsi sebagai
penghantar dari jalan cerita. Lakon berupa dialog tanpa naskah atau hanya improvisasi
pelakon yang disesuaikan dengan garis-garis besar jalan cerita. Lakon disusun dalam
beberapa babak dan setiap babak diakhiri dengan nyanyian, sedangkan perarakan keluar
dilakukan setelah pertunjukan selesai, yang dilakukan seperti perarakan masuk.

B) Bangsawan

Cerita-cerita dalam bangsawan sering mengangkat kisah tentang lingkungan istana.


Penamaan Teater Bangsawan untuk pertama kali diperkirakan diberikan oleh Abu
Muhammad Adnan ( mamak Phusi ) nama lengkapnya Abu Muhammad Adnan adalah Phusi
Indra Bangsawan of Penang.Para pemain berlakon di atas panggung yang dilengkapi layar
berlapis (layar stret). Layar-layar yang digunakan dihias dengan gambar istana, taman, hutan,
dan saujana alam untuk menggambarkan situasi sebuah kisah terjadi. Penyajian bangsawan
umumnya dilakukan pada malam hari dalam upacara-upacara daur hidup, hari besar agama
Islam, dan peringatan kemerdekaan Indonesia.

Cerita yang sering diangkat, misalnya Di Julang, 1001 Malam, Rakyat Melayu, Laksamana
Bintan, Dongeng India dan Cina, dan Hikayat Melayu.Setiap cerita terbagi dalam beberapa
babak yang diselingi dengan selang waktu untuk menceritakan apa yang akan terjadi pada
babak berikutnya. Sesuai dengan namanya, yaitu bangsawan, kostum dan tata rias yang
dipakai menyerupai orang-orang dikalangan bangsawan.

Lagu pengiring biasanya berupa lagu-lagu yang sering dinyanyikan dalam joged atau tari
zapin seperti Stambul Dua, Stambul Opera, dan Dondang Sayang. Alat musik yang
disertakan adalah biola, akordeon, gendang, gong, dan tambur.

Kurang

c)Tonel

3
Penamaan tonel berasal dari bahasa Belanda het tonel yang artinya "pertunjukan teater".Tonel
berkembang di Riau sejak pada masa pendudukan Belanda. Dalam kisah-kisah yang
dimainkan, komedi atau kelucuan menjadi bagian penting dari setiap pertunjukan tonel, baik
dari sisi improvisąsi para pemain karakter tokoh atau cerita yang ditampilkan.

d) Mamanda

Cerita Mamanda selalu mengangkat kisah tentang kehidupan raja dan Kerajaan, yang diambil
dari syair atau hikayat Melayu, misalnya Syair Abdul Muluk, Syair Siti Zubaidah, Hikayat Si
Miskin, Hikayat Cendera Hasan dan Hikayat Seribu Satu Malam. Setiap persembahan
diiringi musik tabuhan yang terdiri dari gendang dua muka, gong, dan rebab.

Tokoh yang ditampilkan adalah raja, wazir, Mangkubumi, perdana menteri, panglima
perangperang, harapan pertama, harapan kedua, putri raja, raja jin, anak muda, perampok,
dan khadam atau badut. Pelakon mamanda tidak mempunyai naskah. Para pelakon hanya
diberikan garis-garis besar jalan cerita, sehingga saat pertunjukkan, para pelakon melakukan
improvisasi untuk menghidupkan peranan masing-masing. Semua pelakon Mamanda terdiri
dari lelaki yang memegang semua jenis watak.

e) Ranggung

Pertunjukan ranggung merupakan kemahiran dalam memerankan tokoh atau watak yang
dipilih secara "gaib" oleh pimpinan ranggung. Para pemain terdiri dari mudim (dukun),
pelakon, tukang jaga serta para pemain musik rebana dan gong. Kemahiran pemain ranggung
tidak melalui proses pembelajaran namun melalui kemahiran mudim.Sebelum ranggung
dimainkan, mudim mengasapi pelakon dengan kemenyan sambil membaca mantra. Jika
mantra berhasil, pelakon akan kemasukan roh halus sehingga akan berubah menjadi "tokoh"
yang dimasukkan. Peran yang dimainkan bisa berupa cigak atau harimau, burung ranggung,
burung elang, burung tiung, burung pelanduk, raja penyabung, raja pencuri,dan penutup raja
Belanda.

f) Sijobang Buwuong Gasiong

Sijobang merupakan pertunjukan cerita seperti halnya monolog yang dibawakan oleh seorang
pemain laki-laki. Dalam pertunjukan, pemain menuturkan cerita dengan cara berdendang,
berpantun, bersyair, dan mengekspresikan karakter tokoh dengan mimik wajah dan gerak
tubuh. Cerita yang paling terkenal adalah Buwong Gasiong, sehingga sering disebut sijobang
buwuong gasing. Pertunjukan umumnya dilaksanakan pada malam hari untukmemperingati
hari-hari besar Islam ataupun upacara-upacara daur hidup seperti khitanan, akikah, dan
perkawinan. Selain hiburan, juga sebagai media transmisi nilai-nilai agama, budaya serta adat
kepada khalayak.

4
Sijobang buwuong gasiong biasanya ditampilkan selama tiga hingga tujuh malam.kesenian
ini dipentaskan pada malam hari setelah shalat Isya sampai tengah malam atau sekitar 24.00.
Jika cerita Sijobang belum selesai dalam satu malam, maka pemeran akan melanjutkan pada
malam berikutnya di waktu yang sama. Pementasan ini biasanya memakan waktu tiga hingga
tujuh hari atau tergantung permintaan pemilik hajatan.Untuk membedakan tokoh perempuan
dengan laki-laki, penutur berwatak seperti tokoh yang diperankan. Misalnya, tokoh
perempuan digambarkan dengan suara lembut dan gerak tubuh yang gemulai. Penonton harus
mampu menafsirkan tokoh yang diperankan dan memahami kalimat yang diucapkan.

g) Lamut

Lamut merupakan cerita pewayangan Banjar berisi fragmen-fragmen yang diambil dari epos
Ramayana dan Mahabrata.Epos tersebut telah dikembangkan dengan mitologi,
legenda,hikayat serta dongeng daerah Banjar. Berkisah tentang kehidupan sehari-hari berlatar
istana dan rakyat biasa. Isinya tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan nilai-nilai
dan norma-norma. Cerita ditampilkan dengan dinyanyikan secara monolog yang diiringi
tabuhan gendang. Penutur lamut disebut palamutan atau pelamut.Kesenian ini biasanya
dipertunjukkan selama 2-3 jam.

Kata lamut berasal dari nama tokoh utama dalam cerita yaitu Paman Lamut. Tokoh ini dapat
disamakan dengan Semardalam kisah pewayangan, Kasan Mandi Kulayang MIandi
(Arjuna),Galuh Jungmasari atau Galuh Junjumasari (Shinta), Sultan Aliuddin(Rahwana),
Labai Buranta (Gareng) Anglung Anggasina atau Anglung Naga Singa (Petruk), dan
Palinggang Kurba (Cepot).

2.Seni Tari

Penamaan zapin berasal dari bahasa Arab, al-zapin yang berarti gerakan kaki. Sehingga tari
zapin dapat dipahami sebagai tarian yang banyak mengandung atau menitikberatkan pada
gerakan kaki sebagai media ungkap tari. Namun, gerakan pada tangan atau lengan juga tidak
kalah penting. Tangan dan lengan bertindak sebagai penyeimbang tari dan mempunyai
bentuk gerakan tersendiri, misalnya mengayuh sampan, mengayun bebas,meletakkan satu
tangan pada bagian dada dan tangan lainnya dibelakang, atau telapak tangan terbuka atau
mengepal dengan jaritelunjuk menunjuk.

a) Zapin Siak

Secara garis besar, gerakan tari zapin Siak dapat dikelompokkan dalam beberapa bagian,
yaitu: salam penghormatan yang dilakukan dengan berdiri, atau duduk semba), diikuti
langkah buka, langkah tari, tahtim, langkah tari, dan tahtoh penutup atau sembah penutup.
Setiap bagian tersebut terdapat lagi puluhan ragam lain seperti langkah 1-8, disebut langkah

5
biasa atau langkahdasar, ragam alifuntuk permulaan tari, ragam alif sembah, ragam titibatang,
ragam pusing tengah, ragam dut, ragam sut depan, ragam sutmaju mundur, ragam siku
keluang, ragam siku keluang sembah, ragammenyambar, ragam mata angin, ragam pecah
lapan, ragam pecah lapansut, ragam anak ayam patah, ragam minta tahto atau tahtim, dan
ragamtahto atau tahtim.

Setiap ragam gerak sebagian besar mengandung makna-makna tersendiri.Gerak duduk


bersimpuh bertegak lutut misalnya, memberi makna persiapan untuk menghadapi masa
depan. Ragam alif bermakna sebagai tanda kebesaran Tuhan. Ragam siku keluang
merupakanmimik dari pergerakan keluang. Ragam titi batang menggambarkan tingkah laku
manusia yang berjalan meniti sebatang kayu yang dipergunakan sebagai jembatan, dan ragam
anak ayam patah, yaituragam yang meniru kaki anak ayam patah berjalan diiringi dengan
lagu Zapin Anak Ayam Turun Sepuluh.

Pada masa awal, para penari zapin hanya lelaki yang menariberpasangan dengan mengenakan
sarung, kemeja, dan kopiahhitam, atau teluk belanga. Pakaian tersebut disesuaikan
denganbentuk acara yang akan ditampilkan. Jika tari ditampilkan dihadapan sultan maka
pakaian penati berupa kain tenun Siak.Jika ditampilkan pada majelis perkawinan, sunat rasul
ataupenyambutan tamu kehormatan, penari memakai songket tenunSiak, dan apabila
ditampilkan sebagai hiburan, penari hanyamemakai kain biasa semisal kain pelikat.

b) Zapin Meskom Bengkalis

Zapin Meskom adalah genre zapin yang berkembang diKampung Meskom Bengkalis. Ragam
gerak yang umum digunakan adalah jalan pantas, tukar kaki atau gelombang pasang, siku
keluang,anak ayam patah, belah mumbang, dan pusing sekerat.Selain itu,zapin Meskom juga
mengadopsi ragam yang terdapat di Teluk Belitungyaitu sut ganda, bunga serai, catuk burung
merpati, pecah delapan,pecah delapan sut, dan kembang tak jadi.Saat ini, zapim Meskom
dikembangkan oleh di Sanggar Batin Sembilan yang berpusat di Kampung Meskom
Bengkalis.

c)Zapin Inderagiri Hilir

Zapin yang berkembang di Inderagiri Hilir dikenal denganzapin sisit. Penamaan ini
berdasarkan busana yang dipakai penarimemakai tali karet yang dapat dikencangkan pada
ujung kedualengan, kaki, dan leher. Hal ini sedikit berbeda dengan busanazapin dari daerah
lain yang lebih longgar.

Zapin sisit mempunyai dasar ragam tidak hanya dominanpada gerakan kaki, tetapi juga
gerakan lengan, tangan, dan bahu.Pada gerakan siku keluang dan gerakan tungkai, lengan
lebihdiangkat dalam membuat putaran gerakan. Setidaknya terdapat5 ragam pada zapin sisit,
yaitu sisit (lengan agak diangkat dangerakan naik turun pada bahu); sisip (gerakan kedua

6
lengan);tingkawang (putaran kedua lengan di sekitar pinggul); kudagipang (seperti gerakan
kuda kepang); dan siku keluang(gerakanmengangkat lengan lebih ke atas).

7
3.Seni Musik

a)Kompang

Musik kompang sering digunakan sebagai pengiring nyanyian terutama dalam arak-arakan.
Saat ini kompang juga banyak dipertunjukkan pada kegiatan-kegiatan serimonial adat,
pendidikan, politik, dan pemerintahan.

Pemain kompang semuanya adalah laki-laki sekitar sepuluhhingga dua puluh orang pemain.
Pada saat pertunjukan, parapemain akan mengiringi arakan-arakan tamu atau
pengantinhingga ke tempat yang dituju. Setelah tiba di tempat yangdimaksud,permainan
kompangberhenti menabuh dan pertunjukanpun berakhir.

b)Zikir Gebano

Zikir gebano disebut juga dikir berdah, burdah, dikir rebana,atau badiki gubano merupakan
pertunjukan berupa puji-pujiankebesaran Allah Swt. dan kemuliaan nabi Muhammad
Saw.yang diiringi gendang bebano atau gebano. Lantunan pujianmenggunakan bahasa Arab
dengan panduan teks khusus yangmempunyai 14 keturunan dalam bentuk nazam.

Pertunjukan dibagi dalam beberapa pasal atau sesi dan setiap menyelesaikan satu pasal
diselingi jeda. Pedikir biasanyategak atau duduk bersila membentuk lingkaran mengelilingi
teks.Teks dilantunkan secara bergilir mengikuti putaran ke kiri atauke kanan. Pada peringkat
pertama berdikir, gendang yang ditepukdiletakkan di atas lantai di hadapan pedikir, dan pada
peringkatkedua diletakkan di atas pangkuan.

Teknik pemukulan gendang ditepuk dengan menggunakanempat jari. Umumnya dikenal tiga
jenis tepukan yaitu tepukancop, tepukan tung dan jentikan. Setiap gendang gebano
memilkiukuran yang berbeda, sehingga kompilasi tepukan menghasilkannada yang indah.

c) Kayat Pantun

Kayat pantun merupakan pertunjukan berupa nyanyian berbentuk pantun yang diiringi musik
piul (biola) dan gendang.Dimainkan oleh tiga hingga lima orang pemain yang terdiri dari
tukang piul, tukang gendang, dan seorang penyanyi. Penyanyi kayat umumnya perempuan,
tetapi terdapat juga laki-laki.Pantun kayat didendangkan secara bergantian dengan teknik
berbalas pantun,juga dilakukan dengan pola bertingkahan antara sampiran dan isi. Misalnya,
seorang penyanyi

kayat mendendangkan sampiran, sedangkan isi dilanjutkan oleh tukang kayat yang lain.Irama
yang sering dimainkan untuk mengiringi kayat pantunadalah Kumbang Putiah Kaki, Angin
Malam, Pandang Pulai, Itam Manih, Sarinam, Buaian Tonga Hari, Gonjur Sentak, Cinto

8
Putuih,Pusiang Kapalo, Hujan Paneh, Kutang Barendo, dan Bacorai Kasia.Kayat ditampilkan
untuk memeriahkan hari-hari besaragama islam, majelis perkawinan, sunat rasul, akikah,
masuk suku,penabalan pemimpin adat, ataupun hari besar nasional terutama memperingati
kemerdekaan.

d) Calempong Oguong

Calempong oguang merupakan pergelaran musik instrumental dengan seperangkat alat utama
yaitu gong dan calempong.Dimainkan oleh lima orang pemain yang berperan sebagai
pengguguh dan peningkah yang memainkan enam buah calempong,gendang peningkah,
ketepak dasar dan ketepak bungo, dan oguang(gong). Melodi yang dimainkan pada setiap
judul lagu terdiri dari dua baris irama yang dimainkan berulang-ulang.

Penyebutan calempong oguang diambil dari dua alat utamatradisi ini yaitu calempong dan
ogung (gong). Komposisi bunyi daninstrumen yang digunakan tidak memiliki keterkaitan
denganbudaya Arab atau melodi dari daratan Asia. Hal ini diyakinitradisi calempong oguang
sudah ada sebelum kedatangan agamaIslam sekitar abad 7 atau 13 Masehi.

e) Madihin

Madihin berupa lantunan syair, pantun, atau puisi bebasyang dipertunjukkan oleh seorang
atau lebih pemadihin sambilmemainkan gendang gebano. Jika dipertunjukkan oleh dua orang
atau lebih pemadihin, maka lirik madihin didendangkan secaraberbalas-balasan.

Madihin berasal dari kata ‘madah' yang berarti pesan ataunasihat. Namun, di tengah
pendukungnya madihin selalu disebut "madahan." Penyebut tersebut lama-kelamaan berubah
menjadimadihin.

4. Cerita

a) Koba

Koba merupakan pertunjukan cerita dilagukan yang dituturkanoleh seorang tukang koba.
Cerita koba umumnya berkisah tentangpengembaraan tokoh atau pahlawan-pahlawan rekaan.
Sebagian cerita diiringi musik berupa gendang gebano ataubebano yangdibawakan oleh
tukang koba sendiri. Alat musik berfungsi sebagaipengatur ritme lagu, dan setiap tukang koba
memiliki irama lagukhas masing-masing. Pertunjukan koba diselenggarakan pada perayaan-
perayaansunat rasul.

sosial seperti pernikahan, turun mandi dan

Pertunjukan koba ditampilkan pada malam hari hingga menjelang subuh. Apabila dalam satu
malam cerita yang disajikan belum selesai, maka koba dilanjutkan pada malam
berikutnya,sehingga untuk menamatkan sebuah cerita memerlukan waktu hingga enam
malam. Cerita koba yang terkenal misalnya Koba Panglimo Awang, Koba Malin Deman,
Koba Gadih Mudo Cik Nginam, Koba Panglimo Dalong, dan Koba Dang Tuanku.

9
Koba Panglimo Awang berkisah tentang tiga beradik anak-anak dari raja Negeri Ledong.
Ketiga beradik tersebut adalah Panglimo Nayan, Panglimo Awang, dan Panglimo Komih.
Ketiganya kemudian berperang melawan Ongku Rajo Sulong, raja perkasa tapi buruk rupa
untuk memperebutkan gadis cantik yang bernama Anggun Cik Suri.

Koba Malin Deman mengisahkan tentang Tuanku Ajo Tuo dan Puti Mayang Sari di Banda
(Bandar) Mua yang sudah lama menikah tetapi tidak juga dikaruniai anak. Atas karunia Yang
Kuasa, keluarga ini kemudian mempunyai anak yang diberi nama Malin Deman. Pada umur
15 hari diadakan upacara turun mandi, namun apa daya anak tersebut meluncur ke dalam
sungai dan hilang. Ajo Mudo yaitu adik Tuanku Ajo Tuo pergi menjala dengan jolo suto (jala
sutera), maka ditemukanlah Malin Deman dalam jala tersebut. Malin Deman tumbuh dengan
baik dan akhirnya menikah dengan seorang putri dari kayangan.

b) Nyanyi Panjang

Nyanyi panjang adalah sastra lisan yang disajikan dengan dilagukan atau dinyanyikan. Istilah
nyanyi panjang mengandung dua kata yaitu "nyanyi" bermakna bentuk persembahan dan
"panjang" bermakna waktu yang diperlukan dalam penyampaian. Menamatkan sebuah cerita
dalam nyanyi panjang biasanya membutuhkan waktu lebih dari satu malam. Penyaji sastra
lisan ini disebut sebagai tukang cerita nyanyi panjang atau tukang nyanyi.

Lirik nyanyi panjang berbentuk prosa lirik atau prosa berirama seperti puisi tradisional bebas.
Setiap baris terdiri dari tiga hingga enam suku kata yang membentuk menjadi empat sampai
tujuh kata. Hal ini akan mempermudah tukang cerita menyanyikan cerita.

Struktur cerita terbagi dalam tiga peristiwa besar yaitukelahiran (pengenalan), pengembaraan
dan penyelesaian. Setiap isi cerita dipenuhi tunjuk ajar, hukum adat, sedikit kisah percintaan,
dan selalu berakhir bahagia.

Beberapa cerita nyanyi panjang yang terkenal adalah Sutan Paminggei atau Buwung
Pedendang, Bujang Si Undang Bujang

Si Kubin, Lanang Bisai atau Tunggal Dagang, Bujang Tan Domang, Malim Bungsu, Helang
Sopan Sayang Terbuang, Balam Penganjur, Mogek Bimbang, Kerja Intan, Bujang Si Gagak,
Gandar Bujang, Bujang Tianang, Landak Gunja, Tuk Lanang Jaya, Pinang Peribut, dan
Sialang Pepat.

Salah satu cerita di dalam nyanyi panjang adalah Bujang TanDomang. Cerita ini berkisah
tentang Raja Alam bertakhta di negeriTanah Johor. Sang permaisuri, Putri Mayang
melahirkan tiga orang anak. Dua putri dan satu putra: Putri Embun Putih, Putri Lindung
Bulan, dan seorang putra bernama Bujang Tan Domang. Putra tersebut sangat luar biasa yang
digambarkan, "bagai ditiupanak malaikat, bagai dituntun anak bidadari."Kelahiran Bujang
Tan Domang dirayakan secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan Raja Garuda yang
bersemayam diLawang Langit tiba-tiba menyerang negeri sambil melahap rakyatJohor. Raja
Alam menyembunyikan putra-putrinya, dan kemudian menentang Raja Garuda. Namun,
kekuatan mereka tidak sepadan.Raja Garuda menyambar Raja Alam dan permaisuri,
sertamenerbangkan mereka sampai ke lawang langit.

10
c) Syair

Pembacaan syair atau bersyair umumnya dilaksanakan pada majelis perkawinan dan sunat
rasul. Syair digemari karena cerita yang menarik dan mengandung berbagai nasihat dan
petuah juga irama dan gaya pembacanya yang beragam dan mudah dipahami. Isi syair yang
dipertunjukkan umumnya berkisah tentang kepahlawanan, sejarah kerajaan, perjalanan hidup
seseorang, selain nasihat-nasihat dan ajaran agama. Contoh syair yang sering dipertunjukan
adalah Surat Kapal, Selendang Delima atau Siti Zubaidah, dan Syair Perang Siak.

Pertunjukan Syair Surat Kapal menjadi bagian dari tahapan perkawinan Melayu di Inderagiri
Hulu terutama Rengat. Syair ini mengisahkan perjalanan kedua mempelai sejak meminang
hingga menikah. Kapal yang dimaksud dalam syair adalah simbol perjalanan dalam
mengarungi biduk kehidupan yang penuh dengan tantangan berupa ombak dan gelombang.
Pembacaan syair dilakukan oleh seorang pembaca syair sekaligus penulissyair tersebut. Syair
dibawakan dengan cara didendangkan atau dinyanyikan.

Contoh teks Syair Surat Kapal

sebelum berangkat kapalnya kite

juragan memakai pakaian dahulu kale

berkain berbaju berdesto pule

bergelang bercincin bersunting pun ade

selesai memakai juragan dubalang

keris diambil disisipkan ke pinggang

pengawalnye ade duelah orang

yang due ini tafianlah cencang

hendak berangkat juragan menyembelah

dengan ayahnde bunde semue kiuakge

anaknde berangkat pade hari ini jugelah

doakan selamat yang anaknde cite-cite

selesai menyembah juragan kan datang

lalulah turun ke tengah halaman

dikepit mude-mude kiri dan kanan

rebane ditampar dilakukan

11
2.3 Fungsi Seni Pertunjukan

Menurut Edi Sedyawati (2006), seni pertunjukan memiliki beberapa fungsi, yaitu 1) fungsi
religius; 2) fungsi edukatif; 3)fungsi peneguhan integrasi sosial; 4) fungsi hiburan, dan 5)
fungsi ekonomi.Fungsi religius seni pertunjukan di antaranya dapat ditemukan pada berbagai
jenis dan bentuk seni yang digunakansebagai sarana dakwah pada agama Islam. Fungsi
peneguhan integrasi sosial dapat ditemukan pada adanya tari-tari tertentu yang hanya dapat
ditarikan di lingkungan istana untuk memperkokoh struktur sosial mereka.Fungsi hiburan
terutama dialamatkan kepada para penikmat seni yang menjadikan seni sebagai sarana untuk
bersenang-senang.Fungsi mata pencaharian dikuatkan dengan adanya kelompok-kelompok
seni yang menjadikan seni pertunjukan sebagai mata pencahariannya

12
BAB III

PENUTUP

13
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pendidikan Budaya Melayu Riau untuk SMA/SMK/MA kelas XI

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Randai_Kuantan

https://disbud.kepriprov.go.id/teater-bangsawan/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sijobang_Buwong_Gasiong#:~:text=Sijobang%2DBuwong
%20Gasiong%20adalah%20suatu,dari%20Kabupaten%20Kampar%2C%20Provinsi%20Riau

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=276

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=900

https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=477

14

Anda mungkin juga menyukai