MAKALA teori pembangunan
MAKALA teori pembangunan
Disusun
O
L
E
H
Ferlin Antu (241423087)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Tugas teori pembangunan ini
dengan tepat waktu. Topik yang kami bahas yaitu, “Teori Pembangunan Sebagai
Landasan Perumusan Kebijakan.”.
Adapun maksud dan tujuan kami dalam menyelesaikan tugas ini adalah untuk
menambah pengetahuan kami mengenai materi tersebut. Dengan upaya yang kami
lakukan, semoga Bapak dan Ibu dosen selalu memberikan bimbingan pada kami,
agar mendapatkan nilai yang kami harapkan dan dapat menyampaikan persepsi
dan standar pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo khususnya dalam mata
kuliah Teori Pembangunan. Pola dan penyajiannya diharapkan dapat dimengerti
dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas ini. Kritik dan saran selalu kami harapkan dalam
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian pembanguna.............................................................................3
B. Teori pembangunan...................................................................................4
C. Teori pertumbuhan ekonomi.....................................................................5
D. Teori pembangunan manusia.....................................................................7
E. Teori pembangunan berkelanjutan............................................................8
F. Penerapan Teori Pembangunan dalam Perumusan Kebijakan.................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran .........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Teori pembangunan sebagai landasan perumusan kebijakan berfokus pada
pengembangan konsep dan prinsip yang digunakan dalam proses perencanaan
dan pelaksanaan kebijakan pembangunan. Kebijakan pembangunan adalah
suatu rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak. Dalam
konteks ini, teori pembangunan memainkan peran penting dalam menentukan
tujuan dan strategi pembangunan yang akan diikuti. Teori pembangunan yang
relevan dalam perumusan kebijakan pembangunan meliputi teori modernisasi,
teori evolusi, dan teori struktural-fungsional. Teori modernisasi, misalnya,
menekankan pentingnya penggunaan teknologi dan ilmu pengetahuan baru
untuk meningkatkan kemampuan produksi dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Teori evolusi, sementara itu, memfokuskan pada perubahan sosial
dan budaya yang terjadi dalam proses pembangunan. Teori struktural-
fungsional, pada gilirannya, memperhatikan bagaimana struktur sosial dan
budaya mempengaruhi proses pembangunan.Dalam praktek, teori
pembangunan digunakan sebagai landasan untuk menentukan tujuan dan
strategi pembangunan yang akan diikuti. Misalnya, dalam pengembangan
ekonomi daerah, teori pembangunan digunakan untuk menentukan kebijakan-
kebijakan yang akan diambil untuk meningkatkan kemampuan produksi dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.Dalam sintesis, teori pembangunan
sebagai landasan perumusan kebijakan memainkan peran penting dalam
menentukan tujuan dan strategi pembangunan yang akan diikuti. Teori-teori
pembangunan yang relevan digunakan untuk menentukan kebijakan-kebijakan
yang akan diambil, sehingga tujuan pembangunan dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
1
B. Rumusan masalah
a. Pengertian pembangunan
b. Teori pembangunan
c. Teori pertumbuhan ekonomi
d. Teori pembangunan manusia
e. Teori pembangunan berkelanjutan
f. Penerapan Teori Pembangunan dalam Perumusan Kebijakan
C. Tujuan
Tujuan dari teori pembangunan sebagai landasan perumusan kebijakan adalah
untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mencapai kemakmuran
melalui suatu sistem perencanaan yang terencana dan berkelanjutan. Teori
pembangunan ini menekankan pentingnya integrasi aspek lingkungan hidup,
sosial, dan ekonomi dalam strategi pembangunan untuk mencapai tujuan
pembangunan yang lebih baik. Dalam konteks ini, tujuan kebijakan
pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
produk kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, serta mencapai tujuan
pembangunan yang lebih baik melalui penggunaan teknologi dan ilmu
pengetahuan baru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. pengertian pembangunan
Pembangunan merujuk pada proses atau upaya yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat dalam berbagai aspek
kehidupan. Secara umum, pembangunan tidak hanya terbatas pada
pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mencakup peningkatan dalam bidang-
bidang seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan, dan
kesejahteraan sosial.
Pembangunan dapat terjadi di tingkat individual, kelompok, komunitas, atau
bahkan skala nasional atau global. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
standar hidup dan menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan
manusia secara menyeluruh.
Pembangunan biasanya melibatkan sejumlah kegiatan, kebijakan, program,
dan proyek yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu. Ini mungkin
termasuk investasi dalam infrastruktur fisik seperti jalan, jembatan, dan
fasilitas publik lainnya, pengembangan sumber daya manusia melalui
pendidikan dan pelatihan, penguatan sistem kesehatan dan sosial,
perlindungan lingkungan, pembangunan ekonomi yang inklusif, dan
peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, dan
perumahan.
Pembangunan juga sering kali melibatkan berbagai pemangku kepentingan,
termasuk pemerintah, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga
internasional. Kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pihak sering kali
diperlukan untuk mencapai hasil yang signifikan dalam upaya pembangunan.
Secara keseluruhan, pembangunan bertujuan untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan individu dan masyarakat untuk mencapai potensi maksimal
mereka, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan masa depan yang
lebih baik bagi generasi yang akan datang.
3
B. Teori Pembangunan
Teori pembangunan adalah kumpulan gagasan dan konsep yang menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemajuan suatu negara.
Teori-teori ini membantu kita memahami kompleksitas pembangunan
ekonomi, sosial, dan politik serta memberikan panduan untuk merumuskan
kebijakan yang efektif. Dalam teori pembangunan, terdapat sejumlah faktor
yang dianggap mempengaruhi pertumbuhan dan kemajuan suatu negara.
Berikut adalah beberapa faktor kunci yang sering diperhatikan dalam analisis
pembangunan:
a. Investasi dalam Sumber Daya Manusia: Teori pembangunan
menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan
pelatihan tenaga kerja. Sumber daya manusia yang berkualitas dan
produktif dianggap sebagai aset utama dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi jangka panjang.
b. Investasi dalam Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur yang baik,
termasuk jaringan transportasi, energi, dan telekomunikasi, dapat
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan produktivitas,
konektivitas, dan aksesibilitas pasar.
c. Stabilitas Ekonomi dan Politik: Stabilitas ekonomi, politik, dan hukum
merupakan prasyarat penting untuk pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Ketidakstabilan politik atau konflik internal dapat
menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.
d. Kebijakan Publik yang Tepat: Kebijakan ekonomi yang tepat, termasuk
kebijakan fiskal, moneter, perdagangan, dan investasi, dapat memberikan
dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang
inklusif.
e. Pengembangan Sektor Ekonomi yang Diversifikasi: Pengembangan
sektor ekonomi yang beragam dapat mengurangi ketergantungan pada
sektor-sektor tertentu dan meningkatkan ketahanan ekonomi suatu negara
terhadap fluktuasi pasar global.
4
f. Inovasi dan Teknologi: Kemajuan dalam inovasi dan teknologi dapat
menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Investasi
dalam riset dan pengembangan serta promosi inovasi teknologi baru
diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
g. Kualitas Tata Kelola: Tata kelola yang baik, termasuk transparansi,
akuntabilitas, dan pencegahan korupsi, adalah faktor penting dalam
menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif untuk pertumbuhan
ekonomi dan investasi.
h. Akses terhadap Pasar Global: Keterlibatan dalam perdagangan
internasional dan akses terhadap pasar global dapat memperluas
kesempatan ekspor dan meningkatkan akses terhadap teknologi dan modal
asing.
i. Ketimpangan Sosial dan Ekonomi: Ketimpangan dalam distribusi
pendapatan, kesenjangan sosial, dan ketidaksetaraan akses terhadap
sumber daya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan memicu
ketegangan sosial.
j. Perlindungan Lingkungan: Upaya untuk mempertahankan lingkungan
yang sehat dan berkelanjutan dapat membantu mencegah degradasi
lingkungan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
Faktor-faktor ini saling berhubungan dan kompleks, dan memahami interaksi
antara mereka adalah kunci untuk merancang kebijakan pembangunan yang
efektif. Dalam praktiknya, pemerintah sering menggunakan pendekatan yang
holistik dan berbasis bukti dalam merumuskan kebijakan pembangunan yang
dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
5
dalam bidang ini termasuk teori pertumbuhan Harrod-Domar, teori
pertumbuhan Solow, dan teori pertumbuhan endogen.
a. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar:
Teori ini dikembangkan oleh Sir Roy Harrod dan Evsey Domar pada
tahun 1930-an.
Teori ini menekankan pentingnya investasi sebagai motor utama
pertumbuhan ekonomi. Menurut teori ini, semakin besar rasio investasi
terhadap pendapatan nasional, semakin tinggi tingkat pertumbuhan
ekonomi.
Investasi diperlukan untuk menciptakan lebih banyak kapasitas
produksi, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja.
b. Teori Pertumbuhan Solow:
Juga dikenal sebagai model neoklasik pertumbuhan ekonomi, teori ini
dikembangkan oleh Robert Solow pada tahun 1950-an.
Teori ini menyoroti peran teknologi dan akumulasi modal dalam
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Menurut teori ini, pertumbuhan jangka panjang suatu negara
bergantung pada pertumbuhan tenaga kerja, akumulasi modal, dan
kemajuan teknologi. Namun, dalam jangka panjang, pertumbuhan
hanya ditentukan oleh kemajuan teknologi.
c. Teori Pertumbuhan Endogen:
Teori ini dikembangkan pada akhir abad ke-20 sebagai respons
terhadap kritik terhadap teori pertumbuhan Solow yang menganggap
teknologi sebagai faktor eksternal.
Teori ini menekankan bahwa inovasi dan kemajuan teknologi dapat
dihasilkan secara endogen oleh pasar atau pemerintah melalui investasi
dalam penelitian dan pengembangan, pendidikan, dan pelatihan tenaga
kerja.
6
Dalam teori ini, faktor-faktor seperti modal manusia, investasi dalam
penelitian dan pengembangan, dan kebijakan inovasi menjadi pusat
perhatian dalam menjelaskan pertumbuhan ekonomi.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara meliputi
investasi dalam modal fisik (infrastruktur, teknologi, dan modal manusia),
stabilitas ekonomi dan politik, kebijakan fiskal dan moneter, akses terhadap
pasar global, ketidakstabilan politik, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta
inovasi dan teknologi. Faktor-faktor ini saling berhubungan dan kompleks,
dan memahami interaksi antara mereka adalah kunci untuk memahami proses
pertumbuhan ekonomi suatu negara.
7
membantu meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kualitas hidup
individu.
b. Kualitas Hidup sebagai Indikator Pembangunan: Teori pembangunan
manusia menganggap kualitas hidup sebagai indikator penting dari
kemajuan suatu negara. Pengukuran kualitas hidup mencakup aspek-aspek
seperti harapan hidup, tingkat melek huruf, akses terhadap layanan
kesehatan dan pendidikan, serta akses terhadap air bersih dan sanitasi yang
layak.
c. Kesejahteraan Sosial dan Keadilan: Teori ini juga menekankan
pentingnya menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif, di mana setiap
individu memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya
dan kesempatan yang dibutuhkan untuk mencapai potensi penuh mereka.
d. Penghapusan Kemiskinan dan Ketimpangan: Salah satu tujuan utama
teori pembangunan manusia adalah penghapusan kemiskinan dan
ketimpangan sosial. Ini mencakup upaya untuk memastikan bahwa semua
individu memiliki akses terhadap pangan, air bersih, perumahan yang
layak, pendidikan yang berkualitas, dan layanan kesehatan yang
terjangkau.
Dengan menempatkan manusia di pusat pembangunan, teori pembangunan
manusia menggeser fokus dari pertumbuhan ekonomi semata kepada
kesejahteraan dan kualitas hidup manusia secara keseluruhan. Hal ini
memungkinkan pembuat kebijakan untuk merancang strategi pembangunan
yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang memberikan manfaat yang lebih
besar bagi masyarakat secara keseluruhan.
8
generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk
memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Berikut adalah beberapa poin kunci terkait Teori Pembangunan Berkelanjutan:
a. Integrasi Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan: Teori ini
menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus diperhatikan bersama
dengan aspek-aspek sosial dan lingkungan. Hal ini berarti
mempertimbangkan dampak sosial dari pertumbuhan ekonomi, seperti
ketimpangan pendapatan, akses terhadap layanan dasar, dan kesenjangan
sosial, serta dampak lingkungan, seperti polusi udara dan air, kerusakan
ekosistem, dan perubahan iklim.
b. Kesetimbangan Jangka Panjang: Teori Pembangunan Berkelanjutan
menyoroti pentingnya mencapai keseimbangan antara pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, keadilan sosial, dan perlindungan
lingkungan. Ini berarti bahwa kebijakan pembangunan harus
mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan saat ini
terhadap kesejahteraan dan kelestarian sumber daya alam.
c. Prinsip-Prinsip Dasar: Teori ini didasarkan pada prinsip-prinsip dasar
seperti keberlanjutan, keadilan, partisipasi, dan keterpaduan. Ini berarti
bahwa pembangunan harus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan
dan kepentingan semua pihak yang terlibat, termasuk generasi masa depan,
dan mempromosikan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan.
d. Konsep-Konsep Terkait: Beberapa konsep terkait dengan Teori
Pembangunan Berkelanjutan meliputi pertumbuhan ekonomi hijau (green
economic growth), pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan
kebijakan iklim. Ini mencerminkan upaya untuk mengintegrasikan
pertimbangan lingkungan ke dalam kebijakan ekonomi dan pembangunan.
e. Implementasi dalam Praktik: Dalam praktiknya, Teori Pembangunan
Berkelanjutan diimplementasikan melalui berbagai kebijakan dan inisiatif,
termasuk kebijakan lingkungan, pembangunan berkelanjutan, dan
sertifikasi keberlanjutan. Ini termasuk upaya untuk meningkatkan efisiensi
9
penggunaan sumber daya, mengurangi emisi gas rumah kaca,
mempromosikan energi terbarukan, dan mengurangi limbah dan polusi.
Melalui pendekatan ini, Teori Pembangunan Berkelanjutan bertujuan untuk
menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan secara ekonomi,
sosial, dan lingkungan. Ini melibatkan perubahan dalam cara berpikir dan
bertindak dalam hal pembangunan, dengan memprioritaskan kepentingan
jangka panjang dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.
10
d. Pemberdayaan Masyarakat: Kebijakan pembangunan harus mendorong
partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Hal ini dapat
dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan,
implementasi, dan evaluasi kebijakan pembangunan, serta dengan
memberikan akses yang lebih besar kepada masyarakat terhadap informasi
dan sumber daya.
e. Inovasi dan Teknologi: Kebijakan pembangunan harus mendukung
inovasi dan pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan
produktivitas dan daya saing ekonomi suatu negara. Ini bisa dilakukan
dengan mendorong investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta
dengan menciptakan insentif untuk adopsi teknologi baru.
f. Kebijakan Fiskal dan Moneter: Kebijakan fiskal dan moneter juga harus
didasarkan pada prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Ini
termasuk pengelolaan anggaran yang hati-hati, kebijakan pajak yang adil,
dan kebijakan moneter yang stabil untuk memastikan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip Teori Pembangunan dalam perumusan
kebijakan, pemerintah dapat memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak
hanya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, tetapi juga
meningkatkan kesejahteraan sosial dan melindungi lingkungan untuk generasi
yang akan datang. Ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih
adil, berkelanjutan, dan sejahtera secara keseluruhan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada
kesejahteraan manusia serta lingkungan. Melalui pendekatan ini, tujuan
pembangunan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dapat
diwujudkan secara holistik. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan
dari tujuan Teori Pembangunan Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan
adalah:
Pembangunan yang Berkelanjutan
Kesejahteraan Manusia
Perlindungan Lingkungan
Partisipasi dan Keadilan
Keseimbangan Antara Aspek Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
B. Saran
Berikut adalah beberapa saran tujuan yang dapat diterapkan dari Teori
Pembangunan Sebagai Landasan Perumusan Kebijakan:
a. Menciptakan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan
b. Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
c. Melindungi Lingkungan
d. Mendorong Keadilan dan Kesetaraan
12
e. Menggalakkan Partisipasi Masyarakat
f. Menciptakan Keseimbangan Antara Aspek Ekonomi, Sosial, dan
Lingkungan
13
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, S. (2012). Ilmu Administrasi Negara Kajian, Konsep, Teori, dan Fakta
dalam Upaya Menciptakan Good Governance. Bandung: Pustaka Setia.
Badan Pusat Statistik Indonesia. (2018). Statistik Sumber Daya Laut dan Pesisir
2018. 1–335.
BAPPEDA Kota Semarang (2016). Rencana Tata Bangunan dan Lahan (RTBL)
Tambaklorok. Kota Semarang.
Chandler, R.C, & J.C, P. (1988). The Public Administration Dictionary, Second
Edition.Santa Barbara: CA:ABC – CLIO Inc.
Dahuri, R. (2001). Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Laut Secara
Terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Grindle, Marilee S, & John, W. (1991). Public Choice and Public Change: The
Political Economy of Reform in Developing Countries. London: John
Hopkins University Press.
14