Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR TUGAS TUTORIAL 3

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER

TUGAS TUTORIAL 3
Kode MK : ADBI 4434 NIM/Kelas : 042227018
Tutor : A. Zulkarnain Ali, S.IP., M.Si NAMA : AHMAD JAMARUDDIN
Nama MK : Kebijakan dan Strategi Pokjar : SAQA
Produksi
Prodi/Semester : S1 Tanggal : 30-11-2023

1. Soal Pengukuran pekerjaan studi langsung


Diketahui: Sebuah perusahaan Perakitan Mobil Nasional Indonesia saat ini sedang
mempertimbangkan penggunaan standart sebagai tolak ukur bagi pengukuran prestasi kerja
para pekerjanya. Bagian pekerjaan yang akan diukur ditetapkan standartnya adalah
pemasangan perangkat ALARM elektonik mobil merk GC ( Gatot koco). pekerjaan ini
dilakukan dengan tenaga manusia bukan mesin, untuk Tujuan ini, perusahaan memutuskan
untuk melakukan pengamatan terhadap 15 pekerja.
Kepada masing masing pekerja di berikan waktu selama 35 menit untuk istirahat dan 30
menit untuk keperluan pribadi selama sehari yang terdiri dai 8 jam kerja.
Ke15 pekerja tersebut diberi nilai atau tarip normal 69 %
Hasil pengamatan bahwa setiap pekerja masing masing dapat menyelesaikan pemasangan
pintu mobil selama berturut turut : 95, 100, 110, 99, 105, 107, 112, 108, 115,103, 108, 98,
97, 111, 114 detik
Dengan pendekatan studi waktu langsung, tentukanlah waktu standart untuk pekerjaan yang
bersangkutan?
2. Sebutkan dan jelaskan langkah langkah untuk program keamanan dan kesehatan karyawan,
beri contoh?
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang barang komoditi dalam manajemen rantai pasokan,
mengapa hal tersebut dilakuan dan beri contoh?
4. Jelaskan 3 Jenis persediaan dalam perusahaan manufaktur, beri contoh
5. Jelaskan Biaya apa saja yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan perencanaan agregat
dari beberapa strategi yang dilakukan berdasarkan biaya produksi minimal?

------------Selamat Mengerjakan -----------------


1. Dengan pendekatan studi waktu langsung, kita bisa menentukan waktu standart untuk
pekerjaan yang bersangkutan dengan cara berikut :
 Perhitungan Waktu Standart
∑ waktu penyelesaian ole h pekerjaan−i
Waktu siklus rata−rata=
Jumla h siklu s
95+100+110 +99+105+107 +112+108+115 +103+108+98+ 97+111+114
¿
15
1.582
¿ = 105,4 detik
15
 Waktu Normal
= waktu siklus rata-rata x Tarif pekerja
= 105,4 x 0,69
= 72,7 detik
 Bagian waktu yang menganggur
Waktu menganggur yang di izinka n
¿
waktu yang tersedi a

(35 x 60)+(30 x 60)


=
8
= 0,13 detik
 Waktu Standart
Waktu norma l
¿
1−(bagian waktu yang menganggur)

72 , 7
= 1−0 , 13 = 83,56/1,39 menit
Dengan demikian, waktu penyelesaian pekerjaan yang semestinya atau waktu standar
untuk menyelesaikan pengisian satu buah pita rekaman pada perusahaan yang sedang
dibahas adalah 83,5 detik / 1,39 menit

2. Penyediaan fasilitas kesehatan dan tunjangan kesehatan merupakan langkah-langkah


yang sangat positif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan
bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa contoh inisiatif yang dapat diambil oleh
perusahaan untuk meningkatkan rasa aman dan memberikan perlindungan kesehatan bagi
tenaga kerjanya:
a. Melakukan kegiatan pencegahan kecelakaan seperti:
 mendidik karyawan dalam hal keamanan
 memberlakukan larangan keras misal: no smoking;
 memasang poster-poster mengingatkan tentang keamanan.
b. Penyediaan Dokter atau Unit Kesehatan Perusahaan:
 Menyediakan dokter atau unit kesehatan perusahaan di tempat kerja dapat
memberikan akses yang lebih mudah bagi karyawan untuk konsultasi medis dan
perawatan dasar.
 Pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi, dan edukasi kesehatan dapat dilakukan di
tempat kerja.
c. Asuransi Kesehatan:
 Menyediakan tunjangan asuransi kesehatan untuk karyawan dan keluarganya
adalah langkah yang sangat penting.
 Asuransi kesehatan dapat mencakup biaya perawatan medis, obat-obatan, dan
pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
d. Program Kesehatan dan Kesejahteraan:
 Mengimplementasikan program kesehatan dan kesejahteraan seperti program
olahraga, gizi seimbang, dan promosi gaya hidup sehat.
 Menyelenggarakan seminar dan workshop kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran kesehatan karyawan.
e. Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja:
 Mengadopsi kebijakan keselamatan yang ketat dan menyediakan pelatihan
keselamatan bagi karyawan.
 Memastikan adanya peralatan dan fasilitas kerja yang aman serta memonitor
kondisi kerja secara teratur.
3. Barang komoditi adalah barang yang dibeli oleh perusahaan tertentu sudah dalam bentuk
barang jadi dan diperdagangkan, dalam arti dijual kembali kepada konsumen. Di
perusahaan tersebut, barang ini dapat diproses lagi, misalnya diganti bungkusnya atau
diperkecil kemasannya, tetapi dapat juga dijual lagi langsung dalam bentuk asli, seperti
saat dibeli. Mata rantai inventory jenis ini bermula dari pabrik pembuat komoditas
tersebut dan berakhir pada konsumen akhir pengguna barang tersebut. Barang komoditas
kadang-kadang juga disebut resales commodities, karena memang barang tersebut dibeli
untuk dijual lagi dengan keuntungan tertentu.

Contoh: Minyak Mentah


Karakteristik: Minyak mentah adalah barang komoditi dengan standar kualitas
tertentu, diperdagangkan di pasar global, dan dipengaruhi oleh produksi, permintaan
global, dan faktor geopolitik.
Pengelolaan Rantai Pasokan:
 Eksploitasi Sumber Daya:
Eksploitasi sumur minyak dengan pemeliharaan yang cermat dan aman.
 Transportasi dan Pemrosesan:
Transportasi melalui pipa ke fasilitas pemrosesan untuk penyulingan dan pemisahan.
 Distribusi dan Logistik:
Distribusi global melibatkan manajemen logistik dan kepatuhan regulasi
internasional.
 Analisis Pasar dan Harga:
Pemantauan harga dan analisis pasar untuk merencanakan produksi dan distribusi.
 Kepatuhan Lingkungan:
Kepatuhan terhadap regulasi lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab
keberlanjutan.
 Risiko Geopolitik:
Pertimbangan risiko geopolitik dalam perencanaan rantai pasokan.
Dengan manajemen rantai pasokan yang efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan
produksi, mengurangi risiko, dan memastikan keberlanjutan operasional dalam
industri minyak dan gas.

4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan merupakan komponen penting dalam manajemen


rantai pasokan. Ada tiga jenis persediaan utama yang umumnya dikelola oleh perusahaan
manufaktur. Berikut adalah penjelasan singkat beserta contohnya:
 Persediaan Bahan Baku:
Persediaan bahan baku mencakup semua bahan mentah atau barang yang digunakan
untuk proses produksi. Ini adalah bahan dasar yang akan diubah menjadi produk jadi.
Contoh: Jika sebuah pabrik pembuat sepatu memiliki stok kulit, karet, dan benang
yang akan digunakan untuk membuat sepatu, maka persediaan ini dapat dikategorikan
sebagai bahan baku.
 Persediaan Barang dalam Proses (WIP - Work in Progress):
Persediaan barang dalam proses adalah produk yang sedang dalam tahap produksi,
tetapi belum selesai. Ini mencakup produk yang telah mengalami beberapa tahap
produksi tetapi masih memerlukan langkah-langkah tambahan untuk menjadi produk
jadi.
Contoh: Dalam pabrik otomotif, mobil yang sedang dalam proses perakitan tetapi
belum lengkap dapat dianggap sebagai persediaan barang dalam proses.
 Persediaan Produk Jadi:
Persediaan produk jadi mencakup produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk
dijual atau dikirim kepada pelanggan.
Contoh: Jika sebuah pabrik elektronik telah menyelesaikan proses produksi
smartphone dan menyimpannya dalam gudangnya sebelum dikirim ke toko atau
pelanggan, maka produk smartphone tersebut masuk ke dalam kategori persediaan
produk jadi.
Manajemen yang efektif dari ketiga jenis persediaan ini penting untuk memastikan
kelancaran proses produksi, menghindari keterlambatan dalam pengiriman produk kepada
pelanggan, serta mengoptimalkan biaya persediaan. Sistem manajemen persediaan yang baik
dapat membantu perusahaan manufaktur mengendalikan tingkat persediaan, menghindari
kelebihan stok, dan meningkatkan efisiensi operasional.

5. Pemilihan perencanaan agregat dari beberapa strategi yang dilakukan berdasarkan biaya
produksi yang minimal. Biaya yang harus dipertimbangkan adalah:
a) Biaya tenaga kerja reguler Mencakup upah jam kerja normal yang diberikan
ditambah berbagai tunjangan, seperti tunjangan sosial, asuransi kesehatan, dana
pensiun, serta cuti-cuti tertentu.
b) Biaya jam kerja lembur Merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk meningkatkan kapasitas dengan melakukan penambahan jumlah jam kerja.
c) Biaya merekrut dan memutuskan hubungan kerja dengan karyawan Biaya
merekrut termasuk biaya pencarian, penyaringan, dan pelatihan yang dibutuhkan
karyawan agar dapat melakukan tugasnya secara produktif, sedangkan biaya
memutuskan hubungan kerja dengan karyawan termasuk biaya pesangon dan
biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pemutusan hubungan kerja dengan
seorang tenaga kerja.
d) Biaya penyimpanan produk jadi Biaya ini termasuk biaya modal yang tertanam
dalam persediaan, biaya pemeliharaan gudang, biaya asuransi, biaya listrik, pajak
bumi dan bangunan, serta biaya lain yang berkaitan dengan produk jadi.
e) Biaya back order dan stock out loss Biaya ini termasuk biaya pemenuhan pesanan
yang telah lewat dari jangka waktu, biaya kemungkinan kehilangan penjualan,
dan kemungkinan kehilangan pelanggan yang beralih ke pesaing di masa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai