Anda di halaman 1dari 22

e-SOAL LATIHAN UKMPPD BATCH NOVEMBER 2022

GINEKOLOGI

1. Ny. Shasa, usia 27 tahun P2A0 pasca melahirkan 4 bulan yang lalu datang ke klinik dokter umum
untuk konsultasi mengenai KB. Pasien saat ini sedang memberikan ASI eksklusif. Riwayat penyakit
hipertensi maupun DM disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, HR 70 kali/mnt, RR
20 kali/mnt, suhu 36.8C. Apa jenis KB yang paling tepat disarankan?
a. Mini pil
b. IUD
c. Pil kombinasi
d. Lactation amenorrhea method
e. Tubektomi

2. Ny. Davina, usia 25 tahun, post-partum 3 minggu yang lalu datang ke RS untuk evaluasi post-partum.
Riwayat kehamilan dan persalinan baik. 2 hari setelah melahirkan pasien menderita endometritis
postpartum dan diterapi dengan gentamisin, amoksisilin dan metronidazole. Bayi tidak ASI eksklusif
karena kedua payudara pasien sempat bengkak dan nyeri 2 minggu yang lalu. Riwayat penyakit
hipertensi maupun DM disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80mmHg, HR 70 kali/mnt, RR
20 kali/mnt, suhu 36.8C. Pasien bermaksud untuk mengikuti program kontrasepsi. Apakah metode
kontrasepsi yang paling tepat pada kasus ini?
a. Spermisida
b. IUD
c. Pil progestin
d. Pil kombinasi
e. Lactation amenorrhea method

3. Ny. Cathreen, berusia 39 tahun, P3A0 datang untuk konsultasi KB dan tidak ingin memiliki anak lagi.
Pasien memiliki riwayat hipertensi selama 5 tahun tapi tidak pernah berobat. Riwayat keluarga memiliki
penyakit kanker payudara. Pada pemeriksaan fisik ditemukan TD 160/90 mmHg, Nadi 98x/menit, RR
16x/menit, suhu 37,1 C. Apa metode KB yang disarankan untuk pasien ini?
a. Kondom
b. Pemasangan implant
c. Pil kombinasi
d. Pil KB selama 1 bulan
e. Pil KB selama 3 bulan

4. Ny. Selly, berusia 30 tahun datang ke praktek dokter umum bersama pasangannya untuk
berkonsultasi. Sejauh ini pasien telah menggunakan alat kontrasepsi pil KB yang berjumlah 28 butir
tetapi dua hari yang lalu pasien lupa meminumnya dan tadi malam telah melakukan hubungan intim.
Apakah saran yang dapat diberikan?
a. Langsung minum 1 obat pil KB & minum pil KB rutin
b. Langsung minum 2 obat pil KB untuk 2 hari berturut-turut dan selanjutnya melanjutkan pil KB rutin
c. Melakukan tes kehamilan
d. Menghentikan obat KB
e. Mengganti pil KB dengan strip yang baru

5. Ny. Adriani berusia 29 tahun P1A0 datang dengan keluhan muncul banyak jerawat setelah
menggunakan KB pil selama tiga bulan terakhir. Pasien ingin mengganti metode kontrasepsi agar tidak
ada lagi jerawat. Pasien saat ini ingin menjarangkan kehamilan karena usia anak pertama 1 tahun.
Pemeriksaan fisik: TD 120/70 mmHg, HR 80 x/menit, RR 16 x/menit, T37C. Kontrasepsi yang paling
tepat untuk pasien adalah...
a. KB suntik
b. KB implan
c. Tubektomi
d. AKDR
e. Tidak menggunakan kontrasepsi
6. Seorang wanita 25 tahun datang ke IGD Rumah Sakit setelah menjadi korban pemerkosaan. Pasien
mengaku telah disetubuhi pada 6 jam yang lalu. Pasien mengaku haid terakhir 3,5 minggu yang lalu
dan meminta dokter untuk mencegah kehamilan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hematoma sekitar
labia dengan laserasi sebesar 0,5 cm. Tidak ada duh tubuh maupun nyeri goyang portio. Dokter
memberikan 1 tablet Mifepristone 600 mg. Kandungan obat tersebut adalah...
a. High dose estrogen
b. Progestin
c. Antagonis progesteron
d. Prostaglandin
e. Estrogen dan progestin

7. Ny. Lita, berusia 32 tahun P5A0 post partum datang untuk berkonsultasi mengenai pemilihan
kontrasepsi. Pasien dan pasangan tidak ingin punya anak lagi. Riwayat penyakit kolesterol disangkal
Pemeriksaan tekanan darah 150/100 mmHg, HR 90 x/menit, RR 18 x/menit, T 37C. Pilihan metode
kontrasepsi yang Anda sarankan untuk pasien tersebtu adalah…
a. AKDR
b. Tubektomi
c. Pil KB
d. Implant
e. Suntik

8. Ny Melli, usia 30 tahun datang berkonsultasi untuk melakukan pemasangan kontrasepsi. Pasien telah
memiliki 2 anak. Pasien tersebut memilih AKDR sebagai metode kontrasepsi yang diinginkan. Hal ini
karena AKDR tidak menyebabkan kegemukan dan dia masih tetap dapat menstruasi. Dokter
mengedukasi mengenai kontraindikasi dari pemasangan AKDR. Dari pilihan berikut, apa yang
menjadi kontraindikasi untuk pemasangan AKDR?
a. Riwayat pekerjaan
b. Riwayat infeksi menular seksual
c. Riwayat penyakit Hipertensi / DM
d. Riwayat merokok
e. Riwayat penggunaan narkoba

9. Ny. Ajung, usia 28 tahun, datang ke klinik dokter umum untuk konsultasi keinginannya menggunakan
kontrasepsi. Saat ini pasien memiliki dua orang anak. Pasien memiliki riwayat hipertensi. Pasien
mengatakan bahwa telah berdiskusi dengan suami dan berencana untuk menjarangkan anak.
Manakah metode kontrasepsi yang paling cocok untuk kondisi pasien?
a. AKDR
b. Implan
c. Suntik KB NET-EN tiap 2 bulan
d. Suntik KB DMPA tiap 3 bulan
e. Pil kombinasi

10. Ny. Ria, usia 23 tahun datang bersama suaminya ke puskesmas dengan keluhan ingin menunda
kehamilan. Pasien biasa menggunakan suntik KB 1 bulanan, tetapi saat ini sudah terlambat suntik 10
hari. Pasien berhubungan intim dengan suami 1 hari yang lalu. Dokter menganjurkan menggunakan
kontrasepsi darurat. Kontrasepsi darurat yang tepat digunakan pasien ?
a. AKDR-Cu
b. DMPA progestin
c. Pil progestin 2x2 tablet
d. Pil kombinasi dosis rendah 2x2 tablet
e. Pil kombinasi dosis tinggi 2x2 tablet

11. Ny. Susan, usia 32 tahun P2A0 datang bersama suaminya ke klinik dokter umum untuk berkonsultasi
mengenai kontrasepsi. Pasien mengatakan bahwa bayinya baru berumur 6 minggu dan masih
menyusui. Riwayat penyakit hipertensi maupun DM disangkal. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80mmHg, HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 36.8C. Apakah sebaiknya kontrasepsi yang
sarankan kepada pasien ?
a. Tubektomi
b. AKDR
c. DMPA progestin
d. Metode amenore Laktasi
e. Pil kombinasi levoegestrol dan etinil estradiol

12. Ny. Fanya berusia 24 tahun, datang berkonsultasi ke dokter Obgyn mengenai kecemasannya akan
mendapatkan kehamilan. Pasien baru menikah dan tidak ingin punya anak selama 2 tahun pertama.
Akan tetapi, saat berhubungan dengan suaminya, kondom suami ternyata robek. Kejadian ini telah
terjadi 4x24 jam yang lalu. Tatalaksana apa yang sebaiknya diberikan?
a. Mini pil dosis tinggi
b. AKDR
c. Misoprostol
d. Pil kombinasi dosis tinggi
e. DMPA

13. Ny. Elva berusia 18 tahun datang ke klinik dokter umum setelah berhubungan badan dengan suaminya
sekitar 3 jam yang lalu tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Pasien menanyakan mengenai obat yang
dapat dikonsumsi untuk mencegah kehamilan. Diketahui pasien baru saja menikah, dan belum siap
memiliki anak. Tanda vital Tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 86 kali per menit, RR 18 kali per menit,
dan suhu 36.5oC. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal kecuali air mani yang ditemukan di dinding
posterior vagina dan cervix. Kontrasepsi darurat apa yang dapat digunakan?
a. Pil kombinasi dosis tinggi dalam waktu 5 jam pascasanggama satu kali
b. Pil kombinasi dosis tinggi dalam waktu 3 hari pascasanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
c. Implant dalam waktu 6 jam pascasanggama
d. Pil kombinasi dosis rendah dalam waktu 5 hari pascasanggama dua tablet sekaligus
e. Progestin dalam waktu 3 hari pascasanggama, dosis kedua 24 jam kemudian

14. Ny. Angita usia 26 tahun datang ke praktik dokter umum untuk konseling kontrasepsi. Pasien baru-
baru ini aktif secara seksual dan pasangannya selalu menggunakan kondom. 10 hari yang lalu, kondom
yang digunakan bocor sehingga pasien mau menggunakan metode kontrasepsi lain. Tes plano saat
ini (-). Pasien memiliki riwayat DVT dan saat ini pasien ingin menggunakan metode non-hormonal.
Pasien masih ingin hamil di masa yang akan datang. Tanda vital TD 130/90mmHg, HR 75kali/mnt, RR
19kali/mnt, suhu 37C. Apakah metode kontrasepsi terbaik pada kasus ini?
a. Metode kalender
b. Copper T IUD
c. Diafragma
d. Ligasi tuba fallopi
e. Minipill

15. Ny. Gista, usia 37 tahun, datang bersama dengan suaminya ke klinik dokter umum karena kecemasan
akan hamil akibat terlambat 10 hari untuk menstruasi. Pasien mengatakan bahwa masih rutin
berhubungan suami istri dengan suami terakhir kali adalah 3 hari yang lalu. Pasien mengaku bahwa ia
menggunakan KB suntik 1 bulanan dan selalu rutin serta tidak pernah terlambat. Dokter memberikan
pilihan untuk alat kontrasepsi darurat. Berikut ini manakah yang bukan termasuk sebagai
kontrasepsi darurat?
a. AKDR-Cu dipasang sekitar 5 hari post coitus
b. Pil 0.05 mg etinil estradiol + 0.25 mg levonergostriel 4 tablet/ 12 jam
c. Pil 0.03 mg etinil estradiol + 0.15 mg levonergostriel 4 tablet/ 12 jam
d. Pil 0.05 mg etinil estradiol + 0.25 mg levonergostriel 2 tablet/ 12 jam
e. Pil progestin 1 tablet/12 jam

16. An. Donita, usia 14 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan belum pernah menstruasi.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 78 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C,
Payudara membesar dan terdapat rambut kemaluan. Pasien juga mengeluh nyeri perut bawah setiap
bulannya. Pada pemeriksaan ginekologi, didapatkan massa sebesar jeruk di perut bagian bawah. Nyeri
tekan, immobile. Kemungkinan yang dialami pasien adalah...
a. Kista ovarium
b. Hymen imperforata
c. Endometriosis
d. Mioma uteri
e. Tumor ovarium

17. Ny. Lauren, P1A0 usia 29 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan benjolan di kemaluan.
Benjolan dirasakan agak mengganggu terutama saat berhubungan seksual, tetapi tidak nyeri. Siklus
haid normal dan pasien tidak mengeluhkan adanya keputihan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 82 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,5⁰C.
Hasil pemeriksaan ginekologis ditemukan massa kistik di labia minora kiri, mobile berukuran 3 cm,
edema (-), hiperemis (-). tidak ada nyeri saat dipalpasi. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien
tersebut?
a. Kista nabothian
b. Kista gartner
c. Kista Bartolin
d. Bartholinitis
e. Abses Bartolin

18. Ny. Mellisa usia 29 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan benjolan pada bibir kemaluan sejak
2 minggu yang lalu. Benjolan sebesar telur ayam. Keluhan disertai nyeri saat berhubungan seksual.
Pasien juga mengelukan keputihan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 102 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 37,7⁰C. Pemeriksaan ginekologi
didapatkan: tampak benjolan sebesar telur ayam di labia minora posterolateral, nyeri tekan (+), fluor
albus berwarna bening dan berbau tidak khas. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
a. Abses Bartolini
b. Kista Bartolini
c. Kista naboti
d. Kista gardner
e. Bartolinitis

19. Ny. Arden Myrin usia 23 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan pembengkakan pada bibir
kemaluan yang disadari 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan nyeri saat duduk dan berjalan.
Beberapa hari ini pasien mengeluh terdapat nyeri saat berhubungan seksual dengan pasangannya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 90 kali/menit, RR 18 kali/menit, suhu 38 o C.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan massa kistik pada labia minor sinistra dengan edema dan eritema,
fluktuasi dan nyeri tekan massa (+). Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kista Nabothi
b. Kista Bartholin
c. Kista Gartner
d. Abses bartholin
e. Fibroma vulva

20. Ny. Siska, usia 37 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan di bibir vagina sejak 1 minggu
SMRS. Benjolan teraba lunak dan nyeri sehingga pasien merasa tidak nyaman ketika berjalan. keluhan
juga disertai dengan nyeri saat berhubungan seksual. Tanda vital TD 110/70, HR 69kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 37C. Dari pemeriksaan fisik ditemukan massa di labio minor arah jam 5. Diagnosis
yang tepat adalah...
a. Kista Nabothy
b. Ca serviks
c. Myoma uteri
d. Polip cerviks
e. Kista Bartholin

21. Ny. Silla usia 28 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan terdapat benjolan pada kemaluan
yang dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai rasa nyeri yang ringan pada daerah tersebut.
Pasien menyangkal riwayat berhubungan intim sebelumnya. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
TD 120/70 mmHg, HR 89 kali/menit, RR 19 kali/menit, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
massa kistik pada bagian posterior labia mayora. Apakah etiologi kelainan yang dialami pasien ini?
a. Obstruksi Kelenjar bulbourethral
b. Obstruksi kelenjar Skene
c. Obstruksi kelenjar vestibularis mayor
d. Obstruksi kanalis Wolfii
e. Obstruksi kelenjar Cowper

22. Ny. Carradine, usia 38 tahun datang ke RS dengan keluhan terdapat benjolan di daerah genitalia sejak
1 bulan terakhir. Benjolan tidak terasa nyeri. Pemeriksaan tanda vital TD 120/80 mmHg, nadi 72
x/menit, laju napas 20 x/menit, suhu 36,8 C. Pemeriksaan genitalia didapatkan adanya benjolan di
depan himen arah posisi jam 4 dengan ukuran 4 cm, eritema, nyeri (-), fluktuatif (-), permukaan rata
dan licin. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Insisi
b. Eksisi
c. Analgetik
d. Ekstirpasi
e. Marsupialisasi

23. Ny. Shela, usia 28 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan benjolan pada kemaluan yang
dirasakan muncul 1 minggu yang lalu saat pasien memasukkan tampon. Benjolan tersebut tidak
menyebabkan keluhan namun pasien takut ini merupakan suatu keganasan. Pada pemeriksaan tanda
vital ditemukan TD 110/80 mmHg, HR 78 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C Pada pemeriksaan
fisik ditemukan massa berukuran 2 cm berisi cairan pada sisi anterior dari introitus vagina pada sisi
kanan. Benjolan tidak nyeri pada palpasi. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kista Nabothi
b. Kista Bartholin
c. Kista Gartner
d. Abses bartholin
e. Fibroma vulva

24. Ny. Rachael, usia 32 tahun datang ke RS dengan keluhan benjolan pada jalan lahir sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien merasa tidak nyaman saat berhubungan seksual. Keluhan nyeri disangkal oleh
pasien. Tanda vital TD 110/70, HR 69kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan inspekulo
ditemukan massa kistik soliter pada dinding anterolateral vagina. Kista tidak nyeri pada saat
penekanan. Kista menutupi liang vagina seperti gambar berikut. Apakah diagnosis yang paling tepat
untuk pasien ini?
a. Kista bartholin
b. Kista gartner
c. Kista nabothian
d. Sistokel
e. Prolapsus uteri

25. Ny. Felina, usia 40 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan keputihan sejak 2 hari yang lalu.
Keputihan berwarna bening. Keluhan ini tidak gatal dan tidak berbau. Pada pemeriksaan fisik tanda-
tanda vital TD 120/80 mmHg, N 89 x/min, RR 20x/min, suhu 36.8C. Pemeriksaan ginekologi tampak
benjolan multiple area endoserviks, ukuran 1mm, warna kuning, dan permukaan licin. Apakah
diagnosis pasin tersebut?
a. Fibroma
b. Kista sebasea
c. Kista bartholin
d. Kista nabothi
e. Kista gartner

26. Ny. Larisa, usia 39 tahun datang ke poliklinik ginekologi untuk screening HPV. Pasien tidak mengalami
nyeri saat berhubungan seksual. Pasien baru saja melahirkan anak ke-3 nya 3 bulan yang lalu. Riwayat
keluar darah maupun keputihan dari kemaluan disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan TD
110/80 mmHg, HR 78 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C Pada pemeriksaan inspekulo,
ditemukan tonjolan putih translusen berisi cairan pada mulut serviks pasien seperti pada gambar
berikut ini. Apakah diagnosis yang tepat? \

a. Kista Gartner
b. Kista Nabothi
c. Kista Mesonefros
d. Kista Bartholin
e. Kista Papilomatosa HPV

27. Ny. Linda, usia 37 tahun datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan IVA
rutin. Pasien tidak mengalami keluhan apapun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/70,
HR 69kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37,1C. Pada pemeriksaan inspekulo ditemukan adanya benjolan
kistik berukuran 2 mm pada endoserviks seperti gambar berikut ini. Benjolan berwarna keputihan dan
tidak nyeri bila disentuh. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Abses Bartolini
b. Ca serviks
c. Kista nabothi
d. Kista gartner
e. Bartolinitis

28. Ny. Ariana, usia 35 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir pasca senggama yang
dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri saat berhubungan seksual. Pasien mengaku
siklus haidnya selama ini teratur. Tanda vital didapatkan TD 120/90, HR 89kali/mnt, RR 23kali/mnt,
suhu 36.9C. Dokter melakukan inspekulo dan VT ditemukan massa bertangkai berasal dari canalis
endoservikalis dengan diameter 3 cm. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
a. Polip serviks
b. Kista nabothi
c. Kista gartner
d. Mioma geburt
e. Adenomyosis

29. Ny. Emma, usia 29 tahun datang ke RS dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir pasca senggama
yang dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan disertai nyeri saat berhubungan seksual. Pasien
mengaku siklus haidnya selama ini teratur. Tanda vital didapatkan TD 120/90, HR 89kali/mnt, RR
23kali/mnt, suhu 36.9C. Dokter melakukan inspekulo dan VT ditemukan massa bertangkai berwarna
pucat berasal dari kanalis endoservikalis. Apakah tatalaksana yang tepat pada pasien ini?
a. Ekstirpasi
b. Kolposkopi
c. Eksisi
d. Enukleasi
e. Marsupiliasi

30. Ny. Gea, usia 45 tahun datang ke RS dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak satu minggu
yang lalu. Keluhan disertai keputihan berbau dan disertai Nyeri pinggang 3 bulan ini. Pasien juga Tidak
nafsu makan, BB menurun drastic dalam satu bulan ini.Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 120/80 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit dan suhu 36,5⁰C. pemeriksaan
inspekulo : discharge (+), serviks rapuh. Etiologi yang tepat?
a. HPV 1,2, dan 3
b. HPV 16 & 18
c. HPV 6 & 11
d. HSV 1 & 2
e. HIV

31. Ny. Rachel, usia 48 tahun datang ke poli kebidanan untuk melakukan pemeriksaan pap smear rutin.
Pasien mengaku terkadang terasa nyeri disertai sedikit perdarahan saat berhubungan seksual. Pasien
juga mengaku terkadang mengalami keputihan berwarna kuning berbau busuk. Keluhan ini dirasakan
6 bulan yang lalu. Diketahui pasien pernah berhungan seksual usia 16 tahun, dan sudah menikah 3
kali. Pada pemeriksaan inspekulo didapatkan erosi dan nodul-nodul pada portio. Pada pemeriksaan
pap smear ditemukan sel atipik pada serviks. Pemeriksaan HPV test (+) untuk tipe 18. Diagnosis dan
di regio manakah penyakit ini paling sering dimulai?
a. Ca serviks : Ektoserviks
b. Polip serviks : Endoserviks
c. Ca serviks : Zona transformasi serviks
d. Mioma geburt : Uterus
e. Ca serviks ; endoserviks

32. Ny. Julie, usia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan perdarahan setelah berhubungan seksual.
Pasien juga mengatakan bahwa ia mengalami keputihan sejak 1 bulan yang lalu. Pasien juga mengaku
terkadang mengalami keputihan berwarna kuning berbau busuk. Keluhan disertai nyeri saat
berhubungan seksual. Keluhan ini dirasakan 6 bulan yang lalu. Saat dianamnesis lebih lanjut
didapatkan pasien pernah berhubungan seksual usia 15 tahun, dan sudah menikah empat kali. Pada
pemeriksaan fisik : tanda vital TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan
ginekologi tidak dijumpai erosi maupun nodul-nodul pada portio. Apakah pemeriksaan yang akan
dilakukan oleh dokter?
a. USG
b. Kolposkopi
c. IVA
d. Biospi serviks
e. Papsmear

33. Ny. Lenka, usia 44 tahun, P1A0 datang ke RS dengan keluhan perdarahan yang banyak saat
menstruasi dan menstruasi yang memanjang. Pasien mengatakan terdapat perdarahan diantara masa
haid, disertai keluhan perdarahan dan nyeri setelah berhubungan. Keluhan ini diawali dengan
keputihan yang berbau. Dari pemeriksan didapatkan TD 110/70, HR 89kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu
36,8C benjolan pada serviks dengan mukosa berwarna putih yang mudah berdarah. Apa pemeriksaan
lanjut yang disarankan untuk penegakan diagnosis pasien ini?
a. Whiff test
b. IVA
c. PAP Smear
d. Biopsi Kolposkopi
e. Apusan bawah mikroskopis

34. Ny. Josie, usia 30 tahun datang ke rumah sakit haid yang lama dan banyak sejak 2 bulan lalu. Keluhan
disertai nyeri perut. Pasien menyangkal adanya penurunan berat badan. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 110/70, HR 87kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
fluor albus bening, tidak ada bau. Pada pemeriksaan USG ditemukan massa diameter 3 cm hipoekoik
berbatas tegas yang terletak di bawah endometrium. Kemudian dokter melakukan eksisi dan
didapatkan jaringan otot polos. Diagnosa yang paling tepat adalah ….
a. Endometriosis
b. Leiomyoma
c. Endometritis
d. Kista ovarium
e. Adenomiosis

35. Ny. Sandy usia 38 tahun, nulligravida datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa tidak nyaman seperti
penuh di perut bagian bawah sejak 1 bulan ini. Pasien mengeluhkan rasa tidak nyaman saat
berhubungan seksual. Berat badan dirasakan naik dan perut dirasakan membesar. Menstruasi lama
dan banyak, ganti pembalut 7-8x/hari. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/70, HR 78
kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37C. Dari USG didapatkan adanya massa pada kavum uteri dengan
ukuran 4x3x3 cm dengan tangkai. Hasil pemeriksaan biopsy dijumpai Whorl like pattern. Diagnosis
yang mungkin dari kasus di atas adalah
a. Kista ovarium
b. Endometriosis
c. Polip serviks
d. Karsinoma serviks
e. Mioma geburt

36. Ny. Rara, usia 39 tahun datang ke Poli Kandungan dengan keluhan belum memiliki anak padahal
sudah menikah selama 10 tahun. Dari hasil anamnesis pasien mengaku siklus haidnya tidak teratur,
banyak, dan dan kadang perut terasa nyeri. Pasien mengaku hal ini sudah dirasakan sejak 1 tahun
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 37C.
Pada pemeriksaan ginekologis didapatkan teraba massa pada hygogastrium ukuran 8x8 cm,
konsistensi padat, kenyal, dan berbatas tegas. Pemeriksaan lab : plano test (-). Apakah diagnosis
paling mungkin pada kasus di atas?
a. Endometriosis
b. Adenomiosis
c. Mioma uteri
d. PCOS
e. Kehamilan ektopik
37. Ny. Agita, usia 40 tahun P1A0 datang ke RS dengan keluhan gangguan haid sudah dirasakan sejak 2
tahun lalu. Pasien mengeluh setiap haid bisa ganti pembalut hingga 8x/hari. Haid berlangsung selama
10 hari. keluhan disertai rasa tidak nyaman, dirasakan membesar di perut bagian bawah sejak 3 bulan
ini. Tanda vital didapatkan TD 120/70, HR 78 kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan
didapatkan massa pada kanan uterus berbatas tegas. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan
pada pasien tersebut?
a. Kolposkopi
b. USG abdomen
c. Beta HCG
d. Histerosalpingografi
e. Doppler

38. Ny. Tasya, usia 40 tahun datang ke RS dengan keluhan menstruasi yang memanjang. Pasien
mengatakan sedang menstruasi, jumlah darah menstruasi 3 kali lebih banyak dibandingkan biasanya
dan nyeri perut selama menstruasi ini. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan tes
kehamilan (-). Pemeriksaan USG ditemukan adanya pembesaran pada uterus. Pemeriksaan PA
ditemukan adanya jaringan endometrium di dalam miometrium. Apakah diagnosis yang tepat pada
kasus ini?
a. Hiperplasia endometrium
b. Hipertrofi endometrium
c. Endometriosis
d. Mioma uteri
e. Adenomiosis

39. Ny. Davina, usia 53 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir diluar
siklus haid. Perdarahan dapat terjadi 2-3 kali dalam sebulan dengan jumlah ±100 cc. Pasien punya
riwayat menggunakan obat-obatan yang mengandung estrogen jangka panjang agar “awet muda”.
Pemeriksaan fisik pasien dalam batas normal. Dokter melakukan biopsi endometrium dengan hasil
penebalan tanpa atipia. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Endometriosis
b. Hiperplasia endometrium
c. Karsinoma endometrium
d. Mioma uteri
e. Adenomiosis

40. Ny. Natasha, usia 26 tahun, datang ke Rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kiri sejak 1 minggu
yang lalu. Pasien juga mengeluhkan haid hanya sekali dalam dua bulan. Keluhan nyeri saat haid dan
demam disangkal. Diketahui pasien sudah menikah 3 tahun yang lalu namun belum memiliki
keturunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 70 x/menit,
frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,7⁰C. Pemeriksaan dalam teraba massa kistik adneksa sinistra.
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan USG dan dijumpai gambaran seperti berikut. Apakah
diagnosis yang tepat …

a. Kista ovarium
b. PCOS
c. Salpingitis
d. Adnexitis
e. Endometriosis
41. Ny. Laura, usia 30 tahun, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri perut kanan. Nyeri perut
dirasakan sejak 2 hari yang lalu. Keluhan lain berupa menstruasi tidak teratur, sering mundur dari
tanggal yang seharusnya, nyeri saat haid (-), demam (-). Diketahui pasien sudah menikah 5 tahun
namun belum memiliki keturunan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 80 x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,5⁰C. Pemeriksaan dalam didapatkan
portio teraba licin dan teraba massa kistik ukuran 4x4 cm adneksa dextra. Apakah diagnosis yang
paling mungkin…
a. Kista ovarium
b. PID
c. Salpingitis
d. Adnexitis
e. Endometriosis

42. Ny. Evelin, usia 35 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan haid tidak teratur sejak 3 bulan
yang lalu. Pasien diketahui sudah menikah sejak 5 tahun yang lalu, namun belum emiliki keturunan.
tanda vital TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan ginekologi
ditemukan massa ukuran 8 cm x 5 cm x5 cm di kedua adnexa bilateral. Nyeri goyang portio (-). Plano
test (-). Pemeriksaan USG ditemukan Lesi Hipoechoic di ovarium. Diagnosis yang tepat?
a. Kista ovarium
b. Kista coklat
c. Kehamilan ektopik
d. Abses tubo-ovarium
e. Torsio kista ovarium

43. Ny. Tessa, usia 33 tahun datang ke Rs dengan keluhan nyeri perut kiri bawah yang hilang timbul sejak
6 bulan yang lalu. Keluhan keputihan disangkal pasien. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD
110/70, HR 89kali/mnt, RR 23kali/mnt, suhu 36.9C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa pada
kuadran kiri bawah abdomen, nyeri tekan, tidak ada defans muscular, warna kulit sama dengan kulit
sekitar. Dokter melakukan pemeriksaan beta-hCG urin dengan hasil (-). Pada USG ditemukan massa
kistik di ovarium kiri dengan ekogenitas beragam di dalamnya. Setelah dilakukan operasi, didapatkan
massa kistik ukuran 10x10x 5cm dari ovarium kiri, tampak ada bagian seperti rambut serta gigi. Apakah
diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kista ovarium
b. Endometrioma
c. Teratoma ovarium
d. Karsinoma ovarium
e. Kista coklat

44. Nn. Sally, usia 23 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat sejak 2 jam yang lalu.
Keluhan nyeri dirasakan pada perut sisi bawah kiri. Keluhan disertai mual dan muntah. Diketahui
riwayat menstruasi pasien siklus 38 hari, dengan darah yang sedikit dan berlangsung selama 3 hari.
Nyeri saat menstruasi disangkal. Pasien memiliki riwayat kista ovarium satu tahun yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik : tanda vital TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C, ditemukan massa
pada adneksa, unilateral, kenyal, dan nyeri bila ditekan. Plano test (-). Apakah diagnosis yang paling
tepat pada kasus ini?
a. Kista ateroma
b. Kista ovarium
c. Kehamilan ektopik
d. Abses tubo-ovarium
e. Torsio kista ovarium

45. Ny. Emma, usia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut hebat terutama pada sisi kanan
bawah sejak 1 hari yang lalu. Pasien merasakan nyeri tiba-tiba setelah berhubungan dengan suami.
Keluhan nyeri juga dirasakan hingga bahu. Pasien menyangkal hamil dan haid teratur. Pada
pemeriksaan tanda vital TD 90/60 mmHg, Nadi 130 kali/menit, RR 22 kali/menit, Suhu 36,5 oC. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan pada RLQ disertai dengan rebound tenderness serta defans
lokal. Dilakukan pemeriksaan USG cito di IGD dengan hasil massa hipoekoik pada adneksa disertai
cairan pada pelvis. Apakah diagnosis yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Torsio kista ovarium
b. Ruptur kista ovarium
c. Kehamilan ektopik terganggu
d. Apendisitis akut
e. PID

46. Nn. Wini, usia 22 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat pada perut sisi bawah kiri
sejak 2 jam yang lalu. Pasien menggunakan kontrasepsi kondom, keluhan haid normal. Pasien
menyangkal pernah menderita infeksi menular seksual sebelumnya. Pasien memiliki riwayat kista
ovarium sejak 4 bulan yang lalu. Pemeriksaaan abdomen simpisis kiri atas nyeri tekan, teraba massa
di adneksa kiri mobile dan kistik. Pada USG ditemukan massa kistik pada adneksa kiri berbatas tegas
dan hypoechoic. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kista ateroma
b. Kista ovarium
c. Kehamilan ektopik
d. Abses tubo-ovarium
e. Torsio kista ovarium

47. Nn. Wini, usia 22 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat pada perut sisi bawah kiri
sejak 2 jam yang lalu. Diketahui pasien menstruasi dialami 35 hari yang lalu dengan darah yang sedikit
dan berlangsung selama 4 hari. Nyeri saat menstruasi (-). Pasien menyangkal pernah menderita infeksi
menular seksual sebelumnya. Pasien memiliki riwayat kista ovarium sejak 6 bulan yang lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan massa pada adneksa kiri, mobile, dan nyeri bila ditekan. Plano test (-),
pemeriksaan USG Lesi Hipoechoic di ovarium ,doppler menunjukkan penurunan aliran darah pada
ovarium kiri. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Kista ateroma
b. Kista ovarium
c. Kehamilan ektopik
d. Abses tubo-ovarium
e. Torsio kista ovarium

48. Nn. Malvi, usia 29 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut bawah hebat sejak 1 jam yang
lalu. Nyeri terjadi mendadak saat pasien sedang lari di treadmill dan memberat dengan pergerakan.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 80/50 mmHg, HR 112 kali/menit, RR 23 kali/menit, suhu
37,5o C. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan massa adneksa dekstra. Tes plano (-). Pada USG
ditemukan struktur menyerupai kantong dengan cairan ekogenik pada ovarium kanan berukuran 5x3
cm. Terlihat cairan sekitar ovarium dan uterus. Apa tata laksana yang paling tepat pada kasus ini?
a. Injeksi ketorolac dan observasi
b. CT Scan abdomen
c. Doksisiklin dan metronidazole oral
d. Embolisasi arteri uterus
e. Laparotomi eksplorasi cito

49. Ny. Viona, usia 50 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bagian bawah dan sesak nafas.
Keluhan nyeri haid dan masalah menstruasi disangkal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan : TD 120/80
mmhg, HR 89 kali/mnt, RR 26 kali/mnt, T 36,7C, perut tampak membesar dan ascites (+), nyeri goyang
serviks (-), nyeri suprapupik (-), vagina tampak normal. Hasil pemeriksaan USG didapatkan jaringan
bersekat-sekat pada adneksa, kuldosentesis (-). Apakah diagnosis pasien ?
a. Adenomiosis
b. Mola Hidatidosa
c. Mioma uteri
d. Endometriosis
e. Meigs’ syndrome

50. Ny. Emmeline berusia 62 tahun datang ke poli rawat jalan di rumah sakit dengan keluhan mual dan
perut kembung sejak 3 bulan yang lalu. Pasien pernah berobat dengan keluhan serupa 2 bulan yang
lalu dan didiagnosis dispepsia karena tidak ditemukan kelainan pada sistem pencernaannya. Pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 80 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, T 37C. Pada
pemeriksaan fisik perkusi abdomen pekak, dengan distensi (+) dan shifting dullness (+). Pada
pemeriksaan ginekologi ditemukan cervix deviasi ke kanan dan dapat dirasakan hingga fornix posterior.
Ditemukan kadar CA-125 102 U/mL(n = 0-35 U/mL). Diagnosis yang paling tepat pada pasien ini
adalah...
a. Meig’s syndrome
b. Endometriosis
c. Mioma uteri
d. Karsinoma ovarium
e. Kehamilan ektopik

51. An. Sera, usia 16 tahun datang ke poliklinik kandungan dengan keluhan belum pernah haid . Tinggi
badan pasien 162 cm dengan berat badan 80 kg (BMI 31.2 kg/m 2 ). Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 120/70, HR 78 kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
akne vulgaris pada wajah disertai dengan hiperpigmentasi pada area lipatan leher dan aksila. Pada
USG ditemukan kista multipel pada ovarium kiri dan kanan. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus
diatas …
a. Amenorea sekunder
b. Obstruksi tuba fallopi
c. Sindrom polikistik uteri
d. Kista ovarium
e. Infertilitas sekunder

52. Ny. Stella, usia 31 tahun datang ke poli kebidanan dengan keluhan jarang haid sejak 5 tahun yang lalu.
Selama 1 tahun terakhir haid hanya dialami 2 kali. Pasien belum memiliki anak walaupun sudah
mencoba selama 5 tahun. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 120/70, HR 78 kali/mnt, RR
20kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan banyak rambut terminal pada wajah dan linea
alba. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hiperkolesterolemia dan hiperglikemia. Apakah
diagnose yang tepat pada kasus diatas …
a. Dislipidemia
b. Obstruksi tuba fallopi
c. Sindrom polikistik uteri
d. Diabetes Tipe 2
e. Infertilitas sekunder

53. Ny. Salsa, usia 33 tahun datang bersama suaminya ke praktek dokter kandungan untuk konsultasi.
Pasien dan suaminya sudah tiga tahun menikah, namun masih belum dikaruniai anak. Suami pasien
sudah menjalani pemeriksaan dengan hasil normal. Dari pemeriksaan fisik TD 110/80 mmHg, HR 78
kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C, tampak berperawakan gemuk serta banyak rambut pada
area wajah. Pada pemeriksaan USG didapatkan gambaran folikel perifer multipel pada ovarium.
Keadaan apakah yang sedang dialami oleh pasien tersebut?
a. Adenomioma
b. Kista coklat
c. Endometriosis
d. Sindrom polikistik ovarium
e. Adenomiosis

54. Nn gista, berusia 19 tahun, datang ke Praktik Dokter Umum diantar oleh ibunya dengan keluhan tidak
pernah haid sebelumnya. Pasien telah mencoba berbagai macam obat untuk merangsang haid, tetapi
tidak pernah berhasil. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi
80 x/menit, RR 18 x/menit, suhu 36,4oC. TB dan BB 160 cm dan 57 kg. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal, rambut ketiak dan pubis tumbuh sesuai usia. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada
pasien tersebut?
a. Oligomenore
b. Polimenore
c. Menometroragia
d. Amenore primer
e. Amenore sekunder
55. Ny. Diva berusia 44 tahun, datang dengan keluhan haid tidak teratur. Siklus haid pasien dirasa semakin
memanjang, yang awalnya bisa 1 bulan sekali dan teratur, saat ini menjadi 2-4 bulan sekali. Pasien
juga merasa menjadi mudah marah padahal hanya karena masalah sepele. Pasien juga mengalami
kesulitan tidur, sering berkeringat pada malam hari, dan rasa panas di wajah. Pada pemeriksaan tanda
vital TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pasien ini sedang dalam periode apa?
a. Perimenopause
b. Premenopause
c. Klimakterium
d. Post menopause
e. Menopause

56. Nn. Naomi, usia 26 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan menstruasi yang sangat
banyak, serta dapat berlangsung selama 10-12 hari. Pasien juga mengeluhkan terkadang keluar
perdarahan dari jalan lahir di luar siklus haid. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 89kali/mnt,
RR 22kali/mnt, suhu 36,8C fisik lainnya tidak ditemukan kelainan. Apakah diagnosis yang tepat pada
pasien tersebut?
a. Menoragia
b. Oligomenorea
c. Metroragia
d. Menometroragia
e. Polimenorea

57. Ny. Mitchell, berusia 30 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan sudah lama tidak haid.
Sebelumnya pasien pernah haid 5 bulan yang lalu. Pasien sudah menikah dua kali dan dari pernikahan
pertama pasien memiliki anak. Dari pemeriksaan TB 150 cm, BB 50 kg. Payudara dan rambut pubis
dalam batas normal, tes kehamilan (-). Diagnosis penderita ini adalah...
a. Amenore primer
b. Amenore sekunder
c. Amenore tersier
d. Menopause dini
e. Oligomenore

58. Ny. Elis usia 50 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan sejak 5 bulan terakhir haid tidak teratur
dan kadang hanya berupa flek saja. Selain itu pasien juga mengeluhkan kadang sakit kepala, sering
sulit tidur, dan orang sekitar pasien mengatakan sekarang pasien sering mudah marah walaupun
hanya karena masalah kecil. Riwayat sebelumnya haid pasien selalu teratur setiap bulan selama 4-6
hari. Riwayat penyakit lainnya disangkal. Pada pemeriksaan tanda vital TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR
22kali/mnt, suhu 37C. Pasien ini sedang dalam periode apa?
a. Perimenopause
b. Premenopause
c. Klimakterium
d. Post menopause
e. Menopause

59. Ny. Belinda, usia 56 tahun, P2A0, datang ke tempat praktek dokter mengeluh nyeri saat senggama.
Pasien tidak haid sejak 2 tahun yang lalu. Keluhan perdarahan pasca senggama disangkal. Pasien
tidak memiliki riwayat berganti pasangan seksual. Pada pemeriksaan tanda vital TD 130/90, HR
89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan genitalia dalam bats normal. Apakah penyebab
nyeri saat bersenggama pada pasien ini?
a. Hiperestrogen
b. Hipoestrogen
c. Keganasan
d. Vaginismus
e. Vaginitis karena Candida

60. Ny. Silvi, usia 68 tahun P6A0 datang ke rumah sakit dengan keluhan terasa benjolan yang menekan
dari jalan lahir sejak 1 minggu lalu. Keluhan terutama terasa saat pasien sedang duduk. Pasien juga
mengeluhkan terkadang tidak bisa menahan kencing. Pasien telah melahirkan 6 anak dengan
persalinan pervaginam. Pada pemeriksaan Tanda vital TD 130/80, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu
37C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan penurunan dari arah apeks vagina ke inferior. Q tip test urethra
(-) dan tonus sfingter ani baik. Apakah diagnosis yang tepat..
a. Inversio uteri
b. Kista gartner
c. Sistokel
d. Rektokel
e. Prolapsus uteri

61. Ny Damini, usia 59 tahun P6A0 datang ke RS degan keluhan merasakan sensasi yang menekan pada
kemaluannya. Keluhan ini dirasakan sudah 2 minggu terakhir. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 86 x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, suhu 36,5C. Pada
pemeriksaan genitalia ditemukan benjolan dari arah serviks yang membesar saat mengejan di kanalis
vaginalis yang tampak 2 cm diatas hymen. Apakah diagnosis kasus ini?
a. Prolaps uteri grade I
b. Prolaps uteri grade II
c. Prolaps uteri grade III
d. Desensus uteri
e. Prosidensia uteri

62. Ny. Fiona Gubelmann, usia 60 tahun datang ke klinik dengan keluhan sulit menahan kencing terutama
bila pasien batuk dan berubah posisi. Pasien pernah menjalani persalinan pervaginam sebanyak 5 kali
sebelumnya. Pasien juga pernah menjalani operasi pengangkatan rahim akibat mioma uteri. Tanda
vital TD 130/80, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa
yang menekan dinding anterior vagina. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Enterocele
b. Rektokel
c. Sistokel
d. Prolaps uteri
e. Procidentia uteri

63. Ny. Devi, berusia 67 tahun P6A0 datang ke Puskesmas dengan keluhan benjolan keluar dari jalan
lahir. Benjolan terasa semakin menonjol dari jalan lahir hingga tampak seperti seluruh uterus berada
diluar intraitus vagina. Tanda vital tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 36,8C. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah...
a. Prolaps uteri grade II
b. Prolaps uteri grade III
c. Prolaps uteri grade IV
d. Prolaps uteri grade V
e. Procidentia uteri

64. Ny. Alecia, usia 59 tahun datang ke RS dengan keluhan merasakan sensasi yang menekan pada
kemaluannya sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengaku keluhan seakan duduk di atas bola. Tanda vital
didapatkan TD 130/90, HR 89kali/mnt, RR 20kali/mnt, suhu 36.9C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
benjolan yang membesar saat mengejan di canalis vaginalis. Ditemukan dinding posterior distal vagina
mengalami penurunan. Tidak ditemukan adanya peristalsik. Apakah diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini?
a. Sistokel
b. Rektokel
c. Enterokel
d. Kista Gartner
e. Prolaps uteri

65. Ny. Lolita, berusia 82 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kemaluan terasa penuh sejak 1
bulan yang lalu dan memberat. Pasien juga merasa terkadang BAB sulit keluar. Pasien memiliki riwayat
melahirkan pervaginam 5 kali sebelumnya. Tanda vital tekanan darah 120/80, denyut nadi 76x/menit,
frekuensi napas 20x/menit, suhu 36,8C. Pada pemeriksaan ditemukan benjolan yang keluar dari vagina
3 cm di bawah hymen. Diagnosis yang tepat untuk pasien ini adalah...
a. Prolaps uteri grade II
b. Prolaps uteri grade III
c. Prolaps uteri grade IV
d. Prolaps uteri grade V
e. Prolaps uteri grade I

66. Ny. Tika usia 58 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada perut bawah sejak 2 tahun yang lalu.
Keluhan disertai konstipasi berulang. Pasien juga mengeluh sering merasa ingin BAB diikuti rasa tidak
lampias setelah BAB. Riwayat melahirkan pervaginam sebanyak 4 kali. Pada pemeriksaan tanda vital
didapatkan TD 130/70 mmHg, HR 75 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 37,1 o C. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan dari dinding posterior vagina yang membesar saat manuver Valsava.
Manakah diagnosis yang paling tepat pada kasus ini?
a. Urethrocele
b. Cystocele
c. Rectocle
d. Prolaps uteri
e. Procidentia uteri

67. Ny. Barbie, berusia 23 tahun P1A0 datang ke poliklinik dengan keluhan keluar feces di vagina setiap
buang air besar. Diketahui 2 minggu sebelumnya pasien melahirkan pervaginam. Saat persalinan
mengalami kesulitan sehingga kepala janin lama tertahan di dasar panggul, akhirnya setelah dilakukan
dorongan kristeler dan episiotomi yang lebar baru janin bisa lahir. Tanda vital TD 110/80 mmHg, HR
78 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C. Pada pemeriksaan dalam vaginal ditemukan feses pada
vagina. Apakah diagnosis yang paling tepat
a. Inkontinensia Fecal
b. Fistula Rektovaginal
c. Defek Spingter ani
d. Sindroma Spingter ani
e. Cedera Perineum Derajat 3

68. Ny. Joey usia 26 tahun, P1A1 datang ke Poliklinik kandungan dengan keluhan tidak bisa menahan
BAB sejak 1 minggu yang lalu. Pasien tidak merasakan nyeri pada saat BAB. Keluhan tidak disertai
dengan demam, mual, dan muntah. Pasien memiliki riwayat melahirkan 2 minggu lalu di dukun beranak
dengan berat lahir 5000 gram. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/70, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt,
suhu 37C. Pasien didiagnosis inkontinesia alvi karena fistula rectovaginal. Apa kemungkinan
penyebab kasus diatas?
a. Ruptur uterus
b. Ruptur serviks
c. Inversio uteri
d. Ruptur Perineum
e. Retensio plasenta

69. Ny. Baines, usia 26 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah pada kedua
sisi sejak 2 hari lalu. Pasien juga mengeluhkan keluar keputihan dari jalan lahir. Keputihan berwarna
kekuningan. Pasien sering melakukan hubungan seksual dengan pria berbeda. Pada pemeriksaan
tanda vital ditemukan TD 130/90 mmHg, HR 108 kali/menit, RR 17 kali/menit, suhu 39,1C. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan adneksa, dan nyeri hebat pada pemeriksaan bimanual. Plano
test (-). Apakah diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini?
a. Appendisitis
b. Ruptur kista ovarium
c. Torsio ovarium
d. Kehamilan ektopik terganggu
e. Pelvic Inflammatory Disease

70. Ny. Carlie usia 29 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri hebat perut bagian bawah 3 hari yang
lalu lalu. Keluhan disertai keputihan berwarna kuning kental dan tidak berbau sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien juga mengeluh nyeri saat bersenggama dan buang air kecil. Pasien sudah menikah, dan belum
memiliki anak. Pasien saat ini menggunakan KB berupa AKDR. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD
120/80 mmHg, nadi 101x/menit, RR 19x/menit, suhu 38,2C, tampak discharge yang keluar dari ostium
serviks, kavum douglas teraba terisi saat pemeriksaan colok dubur. Diagnosis adalah…
a. Kehamilan ektopik terganggu
b. Penyakit radang panggul
c. Endometritis
d. Proctitis
e. Endometriosis

71. Ny. Kiela, usia 24 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri perut bawah dimulai sejak pagi kemarin.
Keluhan dirasakan pada kedua sisi namun lebih berat pada sisi kanan. Keluhan disertai dengan mual
muntah. Pasien memiliki 3 pasangan dan aktif berhubungan seksual tanpa kondom. Haid diakui masih
normal. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/70 mmHg, HR 92 kali/menit, RR 17
kali/menit, suhu 38,2o C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan adneksa bilateral dengan nyeri
goyang portio (+). Pada pemeriksaan penunjang beta-hCG ditemukan (-), Hb 13,8 g/dL, leukosit
13.5000 sel/mm 3 , trombosit 315.000 sel/mm 3 . Apakah diagnosis yang paling mungkin pada kasus
ini?
a. Appendisitis
b. Salpingitis
c. Ruptur kista ovarium
d. Torsio kista ovarium
e. Kehamilan ektopik

72. Ny. Oca, usia 32 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan keluar cairan dari jalan lahir
bewarna kuning-putih kental sejak 7 hari yang lalu. Keluhan disertai nyeri pada perut bagian bawah.
Keluhan disertai demam yang hilang timbul, serta nyeri juga dirasakan saat pasien berhubungan dan
buang air kecil. Saat dilakukan pemeriksaan TD 110/90 mmHg, HR 80x/menit, RR 18x/menit, dan suhu
38,1C. Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan (+) pada abdomen bagian bawah, hiperemis
pada OUI disertai discharge purulen, dan chandelier sign (+). Apakah diagnosa yang tepat?
a. Kehamilan Ektopik
b. Apendisitis akut
c. Bakterial vaginosis
d. Salpingitis akut
e. Vulvovaginitis

73. Ny. Omara, usia 29 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah
sejak 5 hari lalu. Pasien merupakan seorang PSK yang sering melakukan hubungan seksual tanpa
kondom. Beberapa hari terakhir pasien mengaku terasa nyeri saat bersenggama. Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan TD 100/70 mmHg, HR 110 kali/menit, RR 22 kali/menit, suhu 38,1 o C. Pada
pemeriksaan fisik dijumpai chandelier sign (+) disertai dengan nyeri tekan pada adneksa kanan.
Pemeriksaan penunjang didapatkan diplocoocus gram negative. Dokter melakukan tes plano dengan
hasil (-). Apakah etiologi yang paling sering pada pasien ini?
a. E. coli
b. Bacteroides fragilis
c. Campylobacter spp.
d. Neisseria gonorrhoeae
e. Treponema pallidum

74. Nn. Fika, usia 18 tahun datang ke klinik dokter umum dengan keluhan keputihan sejak 5 hari yang lalu.
Pasien mengeluhkan nyeri pada bagian perut bawah. Saat dilakukan anamnesis lebih dalam ternyata
pasien sudah pernah berhubungan dengan kekasihnya. Tanda vital TD 110/70, HR 89kali/mnt, RR
20kali/mnt, suhu 38C Pada pemeriksaan penunjang ditemukan hasil sebagai berikut: Apakah
diagnosis yang tepat?
a. Cervicitis Non Gonorrhea
b. Cervicitis Gonorrhea
c. Vaginitis Gonorrhea
d. Vaginitis Non Gonorrhea
e. Bakterial Vaginosis

75. Ny. Tina, usia 26 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai mual namun tidak muntah. Pada pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 110/80
mmHg, HR 98 kali/menit, RR 20 kali/menit, Suhu 38,2oC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa
pada pelvis disertai nyeri tekan adneksa. Pada pemeriksaan USG ditemukan massa multilokular
dengan internal echo pada adneksa kanan. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
a. Apendisitis
b. Kista ovarium
c. Abses tubo-ovarium
d. Ruptur kista ovarium
e. Torsio kista ovarium

76. Ny. Dinda usia 27 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan disertai dengan demam. Sebelumnya pasien memiliki riwayat berhubungan seksual
dengan banyak pria. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan TD 110/80 mmHg, HR 75 kali/menit,
RR 20 kali/menit, suhu 38,1o C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa regio pelvis berfluktuasi
disertai dengan nyeri tekan adneksa. Dokter melakukan USG dan ditemukan massa multilokular
dengan internal echo pada regio adneksa kanan. Apakah pemeriksaan gold standard pada penyakit
yang dialami oleh pasien ini?
a. Leukositosis
b. Tes plano
c. USG
d. CT kontras
e. Laparoskopi

77. Ny. Kiana usia 30 tahun, G3P0A2 datang ke RS untuk melakukan antenatal care trimester
pertama. Pasien tidak ada keluhan pada kehamilan kali ini, namun pernah memiliki riwayat keguguran
dua kali sebelumnya. Pasien mengaku sangat suka memakan sayuran mentah, daging steak yang
setengah matang serta memelihara 10 kucing kampung di rumahnya. Tanda vital TD 110/70, HR
89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pemeriksaan apakah yang tepat untuk menegakkan
diagnosis pada pasien ini ?
a. Serologi IgG dan IgM CMV
b. Analisa feses toksoplasma
c. Apusan darah tepi toksoplasma
d. Serologi IgG dan IgM toksoplasma
e. viral load HIV

78. Ny. Olive, usia 28 tahun, datang ke klinik dengan keluhan terlambat haid 12 minggu. Pasien diketahui
memelihara 24 ekor kucing di rumah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg,
denyut nadi 88 x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit dan suhu 36,5⁰C. Pemeriksaan dalam didaatkan
perineum masih kaku. Pemeriksaan laboratorium TORCH IgM (-) IgG (+). Apakah diagnosis yang
tepat?
a. Saat ini menderita infeksi toksoplasma kronik
b. Saat ini menderita infeksi akut toksoplasma, tetapi sudah punya kekebalan
c. Saat ini menderita infeksi akut toksoplasma, tetapi pernah terinfeksi toksoplasma
d. Saat ini tidak menderita infeksi akut toksoplasma, tetapi pernah terinfeksi toksoplasma
e. Saat ini tidak menderita infeksi akut toksoplasma dan tidak pernah terinfeksi toksoplasma

79. Ny. Paramhyta, usia 33 tahun, G2P0A1 kehamilan 16 minggu, datang ke RS untuk berkonsultasi
mengenai kehamilannya. Keluhan mual muntah ataupun perdarahan disangkal. Riwayat HT dan
diabetes disangkal. Pada Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/70 mmHg, HR 82 kali/mnt,
RR 20 kali/mnt, T 37,5C Pasien disarankan untuk untuk melakukan pemeriksaan TORCH. Hasil
pemeriksaan didapatkan IgM dan IgG toxoplasma (+). Kemudian diperiksa lebih lanjut didapatkan
aviditas IgG rendah. Apa tatalaksana yang sebaiknya diberikan untuk pasien?
a. Observasi janin rutin sampai dengan kelahiran
b. Mulai terapi dengan spiramycin
c. Mulai terapi dengan pyrimethamine dan sulfadiazine
d. Sarankan untuk terminasi kehamilan
e. Pemeriksaan lebih lanjut untuk laboratorium

80. Ny. Sheila, usia 23 tahun, G2P0A1, UK 24 minggu datang ke rumah sakit untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan rutin. Pasien tidak memiliki keluhan. Pasien suka sekali memakan daging
setengah matang. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 88
x/menit, frekuensi nafas 18 x/menit, Suhu 36,7C Pada pemeriksaan fisik umum dokter menemukan
adanya kelenjar servikalis yang membesar bilateral. Pemeriksaan obstetri dalam batas normal. Pada
pemeriksaan darah ditemukan takizoit seperti gambar berikut. Apakah tata laksana yang paling tepat
pada pasien ini?

a. Penicillin
b. Kotrimoksasol
c. Pirimetamin-Sulfadiazine
d. Vancomycin
e. Pirimetamin+Spiramisin

81. Ny. Shasha berusia 25 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri haid yang hebat sejak
remaja. Keluhan ini semakin memberst 3 bulan terakhir. Diketahui pasien mengganti pembalut 6-7
kali/hari. Pasien menikah 3 tahun yang lalu namun belum memiliki anak. Tanda vital TD 130/70mmHg,
HR 70 kali/mnt, RR 20 kali/mnt, suhu 36.7C Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan vagina normal,
porsio tertarik ke belakang uterus terfiksir, teraba massa kistik terfiksir di adneksa kanan berukuran ±2
cm. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Infeksi saluran kemih
b. Vulvovaginitis akut
c. Kista ovarium
d. Endometriosis
e. Mioma uteri
82. Ny. Yuanita, usia 26 tahun datang ke Poli kandungan dengan keluhan nyeri hebat saat haid. Keluhan
dirasakan sejak pasien remaja. Keluhan disertai perdarahan haid yang banyak. Diketahui pasien belum
memiliki anak sejak menikah 4 tahun yang lalu. Tanda vital TD 110/80 mmHg, HR 78 kali/menit, RR
20 kali/menit, Suhu 36,9C Dari pemeriksaan fisik didapatkan massa lunak di forniks posterior yang
terasa nyeri saat uterus digerakkan. Apa diagnosis yang mungkin pada pasien ini?
a. Adenomiosis
b. Endometriosis
c. Mioma uteri
d. Kista nabothi
e. Mioma geburt

83. Ny. Gia, berusia 30 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan tidak kunjung hamil. Pasien sudah
menikah selama 8 tahun dan suaminya sudah menjalani tes sperma dengan hasil dalam batas normal.
Pasien mengeluh sering merasakan nyeri hebat di perut saat menstruasi, terkadang saat berhubungan
seksual juga terasa nyeri. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen dan inspekulo
tidak ditemukan adanya kelainan. Pilihan pemeriksaan non-invasif yang memiliki sensitivitas dan
spesifisitas terbaik untuk pasien adalah...
a. USG Abdomen
b. USG Transvaginal
c. Pemeriksaan panggul
d. CT Scan
e. Histerosalfingografi

84. Nn. Jennie usia 25 tahun datang ke RS dengan keluhan nyeri hebat saat menstruasi. Keluhan nyeri
hebat pada perut bawah, lemas dan mata berkunang-kunang. Pasien sering mengeluh nyeri hebat saat
haid sudah sejak lama dan haid tidak teratur sejak remaja. Pasien sering menggantipembalut 5-6
kali/hari dan dan pada saat ini pasien haid lebih dari 15 hari. Dari pemeriksaan fisis didapatkan TD
100/70 mmHg, nadi 100x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan ginekologi didapatkan
perdarahan pervaginam. Pemeriksaan baku emas apa yang tepat dilakukan untuk kasus di atas?
a. Histerosalpingografi
b. USG lower abdomen
c. USG transvaginal
d. Laparaskopi diagnostik
e. PAPSmear

85. Ny. Leehi, usia 38 tahun, datang ke klinik dokter umum bersama dengan suaminya untuk berkonsultasi
tentang keinginannya untuk hamil. Ini adalah pernikahan ketiga untuk Ny. Leehi dan pasien
mengatakan bahwa sudah memiliki seorang anak dari pernikahannya yang kedua. Saat ini pasien telah
menikah selama 2 tahun dengan suami ketiga nya ini dan belum dikaruniai anak. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR 16x/menit, suhu 36.7 derajat celcius. Apa diagnosis
yang tepat untuk kasus ini?
a. Infertilitas primer
b. Infertilitas rekuren
c. Steril
d. Infertilitas prekok
e. Infertilitas sekunder

86. Tn. Jack berusia 38 tahun datang ke klinik dokter umum bersama istrinya dengan keluhan belum
mempunyai anak selama 5 tahun menikah. Dari anamnesis didapatkan riwayat berhubungan rutin, haid
istri teratur. Pada pemeriksaan fisik tanda-tanda vital TD 120/80 mmHg, N 89 x/min, RR 20x/min, suhu
36.8C. Hasil pemeriksaan analisis sperma volume 3 cc warna putih, bau khas, jumlah sperma 10
juta/cc, motilitas sperma progresif 12%. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien
tersebut ?
a. Oligospermia dan astenospermia
b. Azoospermia dan astenospermia
c. Oligospermia dan teratospermia
d. Azoosspermia dan tetraspermia
e. Astenospermia dan tetraspermia
87. Ny. Violet usia 30 tahun datang ke Poli Kandungan dengan keluhan belum memiliki anak setelah 3
tahun menikah. Dari hasil anamnesis, siklus haid pasien teratur tiap bulan dan rutin berhubungan
dengan suaminya tanpa menggunakan kontrasepsi apapun. Dari pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan apa yang tepat dilakukan pada pasien di atas?
a. FSH
b. LH
c. Progesteron
d. β-HCG
e. Prolaktin

88. Ny. Nina, usia 32 tahun, datang ke poli kandungan dengan keluhan belum memiliki keturunan.
Diketahui pasien memiliki riwayat keguguran sebanyak 3x. Pasien sudah 6 tahun menikah. Riwayat
keluarga dengan penyakit kelainan rahim tidak ada. Tanda vital TD 110/80 mmHg, HR 78 kali/menit,
RR 20 kali/menit, Suhu 36,9C Dokter melakukan pemeriksaan USG didapatkan hasil terdapat dua
cavum uteri, dan vagina dibatasi dinding septal vagina tebal. Apakah kondisi yang dialami pasien?
a. Agenesis uterus
b. Uterus dydelphic
c. Uterus unicornuate
d. Uterus bicornuate
e. Displasia Uterus

89. Tn. Zac berusia 30 tahun, datang ke praktik dokter umum bersama istrinya dengan keluhan belum
punya anak. Pasien menikah sejak 8 tahun yang lalu. Frekuensi berhubungan suami istri 3-4 kali
seminggu, ereksi dan ejakulasi normal. Pada pemeriksaan fisik didapatkan Pada pemeriksaan tanda
vital TD 110/70, HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 36,8C, ukuran penis normal, testis teraba besar
dan konsistensi normal. Pada pemeriksaan analisis semen didapatkan konsentrasi 1,3 juta/ml, volume
2 ml, motilitas 25%, morfologi abnormal 3%. Apakah diagnosis pada kasus di atas ?
a. Normozoospermia
b. Oligozoospermia
c. Astenozoospermia
d. Oligoastenozoospermia
e. Oligoastenoteratozoospermia

90. Ny. Akita, 25 tahun datang ke poli kandungan dengan keluhan nyeri perut hebat pada saat haid yang
telah dirasakan sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan disertai perdarahan haid yang banyak. Diketahui
pasien belum memiliki anak sejak menikah 4 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan tanda vital TD 110/70,
HR 89kali/mnt, RR 22kali/mnt, suhu 37C. Pada pemeriksaan fisik ditemukan nyeri tekan adneksa
bilateral. Pada pemeriksaan USG ditemukan massa hipoekoik pada kedua ovarium. Dokter melakukan
laparoskopi dan ditemukan 2 buah kista yang berisi darah. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus
ini?
a. Endometritis
b. Endometriosis
c. Kista ovarium
d. Mioma uteri
e. Kista gartner

91. Ny. Larisa, usia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan anaknya tidak mau menyusui sejak 1
minggu setelah melahirkan. Pasien mengatakan bahwa sepertinya anaknya mengalami kesulitan
dalam menyusui ASI karena puting susu pasien mengalami keanehan. Tanda vital didapatkan TD
110/80 mmHg, HR 75 kali/menit, RR 20 kali/menit, suhu 36,7o C. Status lokalis ditemukan putting
tampak datar dan masuk kedalam. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
a. Cracked Nipple
b. Inverted Nipple
c. Inverted Areola
d. Cracked Areola
e. Galaktokele
92. Ny. Lorita, 25 tahun, P1A0 baru saja melahirkan anak 3 hari yang lalu. Saat ini datang dengan keluhan
kedua payudara terasa sedikit nyeri dan teraba mengeras. Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik TD
110/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR 16x/menit, suhu 36.7C, tidak ditemukan kemerahan atau bengkak,
tidak teraba panas. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Mastitis
b. Lipomastia
c. Ca mammae in situ
d. FAM
e. Breast engorgement

93. Ny. Sisi, usia 28 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kesulitan menyusui anaknya yang baru
lahir 1 hari lalu. Keluhan tidak disertai dengan rasa nyeri. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 84x/menit, frekuensi nafas 20 x/menit dan suhu 36,7⁰C.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kedua papilla mammae masuk ke dalam dan tidak dapat
dikeluarkan dengan penekanan. Apakah diagnosis yang paling tepat pada pasien ini?
a. Cracked nipple
b. Mastitis
c. Inverted nipple grade I
d. Inverted nipple grade II
e. Inverted nipple grade III

94. Seorang perempuan berusia 18 tahun P1A0 datang ke praktek dokter dengan keluhan kulit sekitar
puting payudara lecet dan terasa nyeri. Nyeri dirasa semakin bertambah saat menyusui bayi. Pada
pemeriksaan klinis didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 36°C. Dokter memberikan resep untuk mengobati keluhan pasien. Selain itu, dokter
juga memberikan saran agar penyakit pasien tidak bertambah berat. Apakah saran/edukasi yang
paling tepat diberikan?
a. Puting tidak harus selalu kering
b. Pengobatan terhadap monilia
c. Tidak melakukan pembersihan puting susu dengan sabun atau zat iritatif lainnya
d. Pemberian lanolin dan vitamin E untuk mengurangi lecet
e. Pemberian tablet parasetamol tiap 4 – 6 jam untuk menghilangkan nyeri

95. Seorang perempuan berusia 25 tahun, P2A0, datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri pada saat
menyusui sejak 2 hari yang lalu. Riwayat melahirkan 3 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik regio
mammae dekstra didapatkan puting kemerahan dan lecet, puting tampak pecah-pecah dan terasa
panas. Apakah penyebab tersering pada kasus ini?
a. Penggunaan pompa ASI
b. Moniliasis pada mulut bayi
c. Bayi dengan tali lidah pendek
d. Dermatitis pada puting
e. Teknik menyusui yang tidak benar

96. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit menyusui. Akibatnya
bayi tidak dapat menyusu. Riwayat melahirkan anak pertama 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan payudara didapatkan kedua payudara
besar dan ukuran dalam batas normal, teraba keras, nyeri tekan (+). Pada regio areola mammae kedua
papila mammae tertarik ke dalam. ASI keluar menetes. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat?
a. Menarik puting
b. Kompres payudara dengan air hangat
c. Pompa ASI pada kedua payudara
d. Edukasi teknis menyusui yang tepat
e. Oleskan payudara dengan lanolin

97. Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sulit menyusui bayinya
karena putting susu tidak menonjol ke luar sejak 5 hari yang lalu. Puting tampak datar dan dapat
dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan jari pada sekitar putting. Pemeriksaan tanda vital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan fisik payudara tampak datar. Apakah penatalaksanaan yang tepat
pada kasus di atas?
a. Menggunakan breast shells
b. Penarikan putting dengan spuit
c. Penarikan puting dengan tangan
d. Kompres hangat payudara
e. Koreksi dengan pembedahan

98. Seorang perempuan 25 tahun, P1A0, datang ke puskesmas dengan keluhan ASI keluar tidak lancar
sejak setelah persalinan 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal dan regio mammae didapatkan puting susu terbenam, ASI keluar sedikit-sedikit, tidak ada
kemerahan dan nyeri tekan. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat ?
a. Mengistirahatkan puting susu 24 jam
b. Menarik puting dengan spuit
c. Menggunakan krim lanolin
d. Memerah ASI dengan tangan
e. Kompres payudara

99. Ny. Aurelia, usia 29 tahun P1A0 datang ke RS dengan keluhan puting payudara lecet. Pasien
merasakan nyeri terutama saat memberikan ASI kepada bayinya yang berusia 1 bulan, namun
dikatakan bahwa sebenarnya ASI keluar dengan lancar. Tidak ada bengkak atau merah pada
payudara. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 110/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR 16x/menit, suhu 36.7
derajat celcius. Apa tatalaksana pilihan utama dan paling tepat untuk pasien?
a. Kompres hangat dan antibiotik topikal
b. Stop menyusui
c. Olesi puting dengan ASI
d. Olesi puting dengan lanolin
e. Kompres dingin dan antibiotik topical

100. Tn. Jono, usia 26 tahun datang ke RS dengan keluhan dada yang lebih besar dibandingkan teman
laki-laki lainnya dan berbentuk mirip seperti perempuan. Pasien menyangkal adanya rasa nyeri pada
payudara. Pada pemeriksaan fisik TD 110/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR 16x/menit, suhu 36.7C
ditemukan jaringan kenyal konsentris yang terletak sentral dibawah areola mammae. Massa lain di
payudara tidak ditemukan. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Ginekomastia sejati
b. Pseudoginekomastia
c. Lipomastia
d. Ca mammae in situ
e. FAM

Anda mungkin juga menyukai