Rangkuman Kemuhamadiyahan
Rangkuman Kemuhamadiyahan
A. Pengertian Pemurnian dan Pembaruan: Pemurnian (tajdid) adalah proses penyucian dan
pembaharuan dalam pemahaman dan praktik agama Islam, dengan tujuan mengembalikan
umat Islam kepada ajaran yang murni dan asli. Pembaruan (ishlah) adalah usaha untuk
memperbaharui aspek-aspek sosial, politik, dan budaya dalam masyarakat Muslim guna
mencapai kemajuan dan kesejahteraan.
Bab 2
A. Awal Kedatangan Islam di Nusantara: Islam pertama kali masuk ke Nusantara melalui
jalur perdagangan, terutama melalui pedagang Arab, Persia, dan India. Kedatangan Islam ini
terjadi sebelum masa penjajahan bangsa Barat di wilayah Nusantara. Penyebaran Islam di
Nusantara terjadi melalui proses dakwah yang dilakukan oleh para ulama dan pedagang
Muslim, serta melalui peran pesantren sebagai pusat pendidikan agama.
Bab3
B. Profil KH. Ahmad Dahlan dan Pemikirannya KH. Ahmad Dahlan adalah pendiri
Muhammadiyah, seorang ulama dan pendidik yang lahir pada tahun 1868 di Yogyakarta,
Jawa Tengah. Dia memiliki pemikiran yang progresif dan modern untuk masanya. Dahlan
mendorong pentingnya pendidikan modern yang seimbang dengan ajaran agama, serta
mempromosikan kemandirian ekonomi umat Islam.
Bab 4
Bab 5
Bab 6
1. Tujuan: Menegakkan ajaran Islam yang murni, memajukan kesejahteraan umat, dan
menyebarkan keadilan sosial.
2. Prinsip: Beriman dan bertaqwa kepada Allah, mencintai Rasulullah Muhammad
SAW, memelihara persatuan umat Islam, memajukan pendidikan Islam dan umum,
serta berusaha untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin.
3. Metode: Melalui pendidikan, dakwah, kesehatan, ekonomi, dan kebudayaan dengan
semangat keislaman dan kepedulian sosial.
Bab 7
A. Pengertian Tajdid dan Tajrid
Tajdid: Tajdid merujuk pada konsep pembaruan atau pembaharuan dalam Islam. Ini
mencakup upaya untuk merevitalisasi dan memperbarui pemahaman dan praktik umat
Islam agar sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang murni.
Tajrid: Tajrid mengacu pada konsep penyucian atau pemurnian dalam Islam. Ini
melibatkan upaya untuk membersihkan ajaran Islam dari penyimpangan atau
pemahaman yang salah, serta menegakkan kebenaran dan kesucian ajaran tersebut.
Tajdid dan Tajrid muncul sebagai tanggapan terhadap kondisi umat Islam yang terkait
dengan kemunduran moral, kekakuan pemikiran, dan penyimpangan ajaran. Hal ini
mendorong upaya untuk memperbarui dan membersihkan ajaran Islam agar kembali
sesuai dengan prinsip-prinsip yang murni.
Dengan model-model tajdid dan tajrid seperti ini, Muhammadiyah berusaha untuk
menghidupkan kembali semangat pembaruan dan penyucian dalam Islam untuk menciptakan
masyarakat yang lebih baik secara moral, sosial, dan spiritual.