Dokumen
Dokumen
Rss
Dribbble
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA (MUHAMMAD IBNU SOIM) BLOG REVERENSI MAKALAH
PERGURUAN TINGGI SE-INDONESIA
Menu
Text to search...
Search
TEORI PENGOLAH INFORMASI DAN APLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN (by ibnu soim)
BAB I
PENDAHULUAN
Teori pengolahan informasi tidak memperlukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama.
Belajar itu hanyalah merupakan salah satu proses yang diselidiki dan antara kegiatan belajar dan sub-
sub ranah lain dari psikologi kognitif tetap tidak jelas (Anderson, 1980). Namun, demikian, penelitian
pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori itu semata-mata hanya tempat
penyimpan informasi dalam waktu yang lama. Jadi, memori adalah koleksi potongan-potongan kecil
informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling berkaitan. Mulai tahun 1960-an memori manusia
dipandang sebagai suatu struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua
pengetahuan (Naisser, 1967).
Memori merupakan suatu organisasi dan bukan merupakan gudang yang pasif, tetapi merupakan
suatu yang aktif memiliki data penginderaan mana yang akan diolahnya, mengubah data menjadi
informasi yang bermakna dan menyimpan informasi itu untuk digunakan di waktu kemudian.
Memori merupakan suatu system yang rumit degnan banyak tahapannya dan saling berinteraksi.
Sebagaian besar model-model yang dikembangkan tahun 1960-an mengajukan tiga struktur memori
yaitu sebagai berikut:
1. Pencatat penginderaan
Model umum system struktur memori seperti disajikan sebagai berikut ini:
Data yang sudah diubah atau disandikan menjadi bagian dari system pengetahuan
Data yang hilang dari system
Gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa informasi di oleh dalam tahap-tahap yang berurutan, dan
tiap tahap terjadi dalam struktur tertentu dalam system memori. Pencatatan indera khususnya visual
dan pendengaran, menerima isyarat-isyarat yang luas sekali macamnya dari lingkungan. Beberapa
informasi disimpan sebenatar (0,5 sampai 2,0 detik) saja di dalam pencatat indera. Informasi yang
telah dipilih untuk diolah lebih lanjut masuk ke dalam memori jangka pendek atau memori kerja.
Sedangkan informasi yang tidak diakomodir untuk diolah lebih lanjut selanjutnya akan hilang dari
system. Dalam memori kerja atau memori jangka pendek informasi tersebut selanjutnya disandikan
menjadi wujud yang bermakna dan dikirim ke memori jangka panjang untuk disimpan secara tetap.
Proses penyandian informasi dan pengiriman ke memori jangka panjang merupakan fase inti dari
belajar. Asumsi pokok yang melandasi teori-teori pengolahan informasi adalah bahwa informasi
adalah organizer dan prosesor informasi yang aktif, dan rumit.
B. KOMPONEN BELAJAR
Penerapan teori pengolahan informasi dalam belajar ada tiga tahapan yaitu sebagai berikut:
1. Perhatian ke Stimulus
Pengolahan system informasi dalam memori manusia di awali ketika isyarat fisik diterima pencatat
sensor melalui indera (Visual, audio, maupun kenestetik). Isyarat fisik ini, disimpan sebentar untuk
diolah dalam system memori.
2. Mengkode Stimulus
Apakah stimulus akan diolah sebagai informasi aktif atau akan lebih lanjut atau tidak sampai memori
jangka panjang sebagai memori inaktif, maka diperlukan pengolahan lebih lanjut. Proses inilah yang
disebut dengan pengkodean yaitu mengubah stimulus sehingga dapat disimpan sehingga pada waktu
lain dapat di munculkan kembali dengan mudah.
Penerapan teori pengolah informasi dalam pembelajaran berasal dari asumsi bahwa memori
manusia itu suatu system yang aktif, yang menyeleksi, mengorganisasi dan mengubah menjadi sandi
informasi dan keterampilan bagi penyimpannya untuk dipelajari. Para ahli teori kognitif berasumsi
bahwa belajar yang berhasil sangat bergantung pada tindakan belajar daripada hal-hal yang ada
dilingkungan.
Komponen belajar menurut teori pengolah informasi seperti dipaparkan bada bagain awal bahwa
komponen belajar adalah sebagai berikut:
2. Pengkodean stimulus
Atas dasar komponen komponen belajar tersebut selanjutnya hal yang esensial dari pembelajaran
yang dapat dilakukan adalah:
System memori manusia dapat melakukan proses seleksi atas stimulus-stimulus yang akan
diperhatikannya. Kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan berkaitan dengan memberikan
bimbingan perhatian peserta didik terhadap penerimaan stimulus antara lain:
b. Memperlancar Mengkode
Selama belajar, fungsi pengkodean adalah untuk menyiapakn informasi baru untuk disimpan ke
dalam memori jangka panjang. Proses ini, menghendaki transformasi informasi menjadi kode ringan
untuk memudahkan mengingat kembali diwaktu kemudian. Ada dua rancangan yang berbeda yang
dapat memudahkan pengkodean yaitu dengan memberkan pengisyarat, elaborasi, dan cara titian
ingatan (mneumonik) sebagai pembantu untuk menyusun sandi, ancangan ini disebut bantuan
berbasis pembelajaran.
Ancangan yang lain adalah untuk memberikan kesempatan bagi terjadinya elaborasi yang dihasilkan
peserta didik, ancangan ini disebut bantuan berbasis peserta didik. Bantuan berbasis pembelajaran
misalnya penggunaan sinonim untuk kata-kata yang sulit, ihtisar bab, pertanyaan ulangan, dan
akronim untuk belajar asosiasi yang sembarang sifatnya. Teknik yang kurang dikenal yang bisa
memudahkan pengkodean dari buku pelajaran ialah memberikan tanda petunjuk. Tanda-tanda
petunjuk misalnya, judul paragraph, priview, kata-kata petunjuk seperti “ayangnya, “yang penting”
dan seterusnya.
Bantuan yang berbasis peserta didik, pengisarat baik visual maupun verbal yang berasal dari peserta
didik itu sendiri dapat membantunya memperoleh asosiasi yang sembarang saja sifatnyas misalnya
sebuah daftar, metode loci dan sebagainya.
Penerapan khusus pengisarat dari peserta didik disebut metode kata penting atau kata kunci untuk
belajar bahasa asing. Metode katas-kata penting berguna untuk informasi yang kurang inheren
organisasi atau asosiasinya, tetapi elaborasi oleh peserta didik dapat juga memudahkan pengkodean
untuk materi-materi pembelajaran, misalnya menggaris bawahi bacaan dan membuat catatan.
Siasat pengkodean penting karena dapat meningkatkan kemampuan mengingat kembali kelak. Irama
bunyi, akronim, sajak, kata-kata pokok, citra visual, semuanya memberikan pengisaratan untuk
maksud retrival bagi peserta didik dalam belajar. Elaborasi berbasis pembelajaran dan elaborasi
basis peserta didik kedua memberikan sumbangan dalam mengingat kembali.
Proses pemunculan kembali apa yang telah disimpan dalam ingatan dianalogikan dengan
mekanisme penelusuran. Norman dan Bobrow (dalam Degeng 1989) Mengemukakan dau tahap
dalam melaksanakan penelusuran. Tahapan pertama adalah untuk menetapkan informasi yang
diinginkan (yang ingin dimunculkan dari dalam ingatan). Tahapan kedua adalah untuk penelusuran
yang sebenarnya, yaitu mencakup tindakan peninjauan kembali struktur ingatan sebenarnya, yaitu
yang mencakup tindakan peninjauan kembali struktur ingatan dan informasi-informasi yang terkati di
dalamnya, sampai informasi yang diinginkan didapatkan.
Asumsi yang dipakai dalam penelusuran informasi dalam ingatan adalah bahwa ingatan terdiri dari
struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusurannya bergerak secra hirarkis, dari
informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang umum dan rinci, sampai informasi yang
diinginkan diperoleh.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa Pengolahan informasi
mengandung pengertian tentang bagaimana individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat
sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi merupakan
perluasan dari bidang kajian ranah psikologi kognitif.
Psikologi kognitif sebagai upaya untuk memahami mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya
orang (Anderson, 1980). Perbedaan antara teori belajar dan teori pengolahan informasi adalah pada
derajat penekanan pada soal belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, 1980. Cognitive Psychology and Its Implication. San Francisco: W.H. Freeman.
Ausubel, D.P. 1968, Education Psychology: A Cognitive View. New York: Holt, Renehart and Winston.
Karwono, Heni Mularsih,2010. Belajar dan Pembelajaran Serta Pemanfaatan Sumber Belajar.Jakarta:
Cerdas Jaya.
Unknown
Share
1 KOMENTAR:
Silahkan di jawab
Reply
‹›
Home
Populars
Comments
Archive