Anda di halaman 1dari 41

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI
Alamat : Jorong Sakato – Taratak Tinggi – Timpeh - Kab.Dharmasraya Kode
Pos 27678. email : puskberinginsakti@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI


Nomor : 445/24/KPTS/PKM-BS/I/2023

TENTANG

JENIS- JENIS LAYANAN DI PUSKESMAS DENGAN


INDIKATOR MASING- MASING LAYANAN

KEPALA PUSKESMAS BERINGIN SAKTI,


Menimbang : a. bahwa sebagai dasar pelaksanaan layanan serta untuk
menjamin pelaksanaannya dengan baik sesuai
indikator dan target pencapaian masing-masing
layanan di Puskesmas Beringin Sakti.
b. bahwa agar dapat mencapai sasaran tujuan yang telah
ditetapkan dan sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan
c. menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas Beringin
Sakti tentang jenis-jenis layanan di Puskesmas dengan
indikator masing-masing layanan
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelaksanaan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
(Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1676);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di fasilitas
pelayanan kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 tahun 2021
tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi,
serta Pelayanan Kesehatan Seksual;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022
Tentang Indikator Nasional Mutu;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktek
Mandiri Dokter dan Dokter Gigi;
11. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas
12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Dharmasraya Nomor : 440/39.a/KPTS-DINKES/I/2023
Tentang Indikator Kinerja Upt Puskesmas Se-
Kabupaten Dharmasraya Tahun 2023

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Jenis-jenis layanan yang diselenggarakan di Puskesmas
dengan indikator masing-masing layanan sebagaimana
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari surat Keputusan ini
Kedua : Setiap petugas yang memberikan layanan, harus
memberikan layanan sebaik-baiknya, dan berusaha
sepenuhnya untuk mencapai indikator-indikator yang telah
ditetapkan
Ketiga : Para Penanggung Jawab dan Kepala Tata Usaha harus
melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap
layanan yang diberikan serta capaian indikatornya masing-
masing
Keempat : Monitoring kegiatan dapat dilakukan melalui Audit Internal
Rapat Tinjauan Manajemen, Lokakarya Mini Supervisi
Pembinaan Berjenjang, dan cara lain yang ditetapkan.

Kelima : Hasil monitoring dan evaluasi, serta hasil umpan balik dari
masyarakat, harus dimonitor, ditindak lajuti dan
dilaporkan secara berkala melalui forum-forum yang ada.
Keenam : Pada saat keputusan ini mulai berlaku maka Keputusan
Kepala Puskesmas Beringin Sakti Nomor:
445/039/KPTS/HCBS/I/2019 tentang Jenis-Jenis
Layanan di Puskesmas dengan Indikator Masing-Masing
Layanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Ketujuh : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di Taratak Tinggi


Pada Tanggal, 3 Januari 2023
Kepala

MURNI SETIASIH
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI
NOMOR : 445/24/ KPTS/PKM-BS/I/2023
TANGGAL : 03 JANUARI 2023
TENTANG : JENIS- JENIS LAYANAN DI PUSKESMAS DENGAN INDIKATOR MASING- MASING LAYANAN

INDIKATOR KINERJA DAN MUTU UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI TAHUN 2023

I. INDIKATOR KINERJA ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

No KEGIATAN
ADMINISTRASI INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
DAN TARGET
MANAJEMEN
1 Manajemen umum Rencana Lima Tahunan Puskesmas mempunyai rencana lima 100%
Puskesmas tahunan yang masih berlaku
Perencanaan Tingkat Jumlah Puskesmas membuat dan 100%
Puskesmas (PTP) melaporkan Dokumen Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP)
Rencana Usulan Puskesmas memiliki Rencana Usulan 100%
Kegiatan kegiatan tahun N+1
Rencana Pelaksanaan Puskesmas memiliki Rencana 100%
kegiatan Pelaksanaan kegiatan tahun N
Terlaksananya Terlaksananya lokakarya mini bulanan 12 kali
lokakarya mini bulanan puskesmas pada akhir

Terlaksananya lokakarya Terlaksananya lokakarya mini 4 kali


mini tribulanan tribulanan
dengan melibatkan lintas sektor secara
periodik

Penilaian Kinerja Puskesmas membuat, mengirimkan 100%


Puskesmas dan mendapat
Feedback (verifikasi) penilaian kinerja
dari Dinas Kesehatan
2 Manajemen Inventarisasi sarana dan Ada daftar inventaris sarana dan alat 100%
Sumber daya peralatan Puskesmas

Kelengkapan Tersedia sarana prasarana dan alat 60%


sarana,prasarana dan kesehatan denganpembobotan sesuai
alat Kesehatan ASPAK
Puskesmas
Struktur organisasi Ada struktur organisasi Puskesmas 1 Dokumen
yang sesuai dengan kondisi Puskesmas
Evaluasi kinerja tenaga Kepala 12 Dokumen
puskesmas
3 Manajemen Musyawarah Masyarakat Terlaksananya 100%
pemberdayaan Desa/Nagari
Masyarakat
4 Manajemen mutu Indikator nasional mutu Pelaporan indikator nasional mutu 100%
melalui aplikasi setiap bulan
Indikator Mutu unit Terlaksananya indikator mutu unit 100%
layananPuskesmas layanan puskesmas setiap bulan
II. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL

NO UPAYA INDIKAOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET


KESEHATAN
1. Promosi Persentase rumah Rumah tangga yang melaksanakan 10 48%
Kesehatan tangga ber-phbs indikator PHBS:
1) Persalinan ditolong oleh nakes
2) Pemberian ASI eksklusif
3) Menimbang bayi danbalita secara berkala
4) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
5) Menggunakan air bersih
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik nyamuk
8) Konsumsi buah dan sayur
9) Melakukan aktivitas fisik
10) Tidak merokok didalam rumah
Persentase nagari Nagari yang melaksankan germas meliputi 80%
melaksanakan germas semua tatanan germas

Pelaksanaan Germas Melaksanakan kampanye germas dengan 3x pertahun


melibatkan lintas sektor

Posyandu aktif Posyandu yang mampu melaksanakan 80%


kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan

2. Kesehatan Persentase Jumlah nagari stop BABS/ 80%


Lingkungan desa/kelurahan
stop BABS/
Akses jamban Akses jamban sehat pada Tahun N 80%
sehat

Persentase sarana air Jumlah sarana air yang diawasi diperiksa 72%
minum yang diawasi kualitas air minumnya sesuai standar Tahun
diperiksa kualitas air N
minumnya sesuai
standar
Persentase fasyankes Jumlah fasyankes yang melakukan 100%
yang melakukan pengelolaan limbah medis pada Tahun N
pengelolaan limbah
medis
Cakupan TFU yang Jumlah TFU yang dilaksanakan pengawasan 75%
memenuhi syarat melalui inspeksi kesehatan lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan
Persentase TPP yang TPP yang dilaksanakan pengawasan melalui 62%
memenuhi syarat inspeksi kesehatan lingkungan yang
memenuhi syarat kesehatan

Kecamatan sehat Kecamatan sehat yang dibina 100 %

3. Kesehatan Keluarga
Persentase ibu Kunjunganantenatal pertama dengan tidak 90%
hamil ANC K1 melihat usia kehamilan dibagi seluruh
akses sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja
dengan kurun waktu dalam 1 tahun yg sama
Persentase ibu Kunjungan antenatal pertama pada 92%
hamil ANC K1 trimester 1 dibagi seluruh sasaran ibu
murni hamil di suatu wilayah kerja dengan kurun
waktu dalam 1 tahun yg sama
Persentase ibu hamil ANC 4 1. Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan 90%
Kali antenatal (K4) sesuai standar yang ada di suatu
wilayah pada kurun waktu tertentu
2. Antenatal (K4) sesuai standar adalah Ibu hamil
yang mendapatkan pelayanan antenatal
sebanyak 4 kali selama periode kehamilan
(K4) dengan ketentuan :
1) Satu kali pada trimester pertama
2) Satu kali pada trimester kedua
3) Dua kali pada trimester ketiga
4) pelayanan antenatal 4 kali dilakukan sesuai
standar kualitas melalui 10 T antara lain :
5) pengukuran berat badan dan tinggi badan;
6) pengukuran tekanan darah;
7) pengukuran lingkar lengan atas (LiLA);
8) pengukuran tinggi puncak rahim (fundus
uteri);
9) penentuan presentasi janin dan denyut jantung
janin;
10)
emberian imunisasi sesuai dengan status
imunisasi;
11)
emberian tablet tambah darah minimal 90 tablet;
12)
es laboratorium;
13)
atalaksana/penanganan kasus; dan
14)
emu wicara (konseling)

persentase ibu hamil ANC 6 Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh 80%
kali pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling
sedikit 6x dengan distribusi waktu 1x pada trimester
1, 2x pada trimester ke 2, 3x pada trimester ke 3,
dengan diperiksa oleh dokter minimal 1x pada
trimester 1 dan minimal 1x pada trimester 3 di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dalam 1
tahun yg sama Pelayanan antenatal 6 kali dilakukan
sesuai standar kualitas melalui 10 T antara lain :

1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


2) Tekanan Darah Diperiksa
3) Tetapkan Status Gizi
4) Tinggi Fundus Uteri Diperiksa
5) Tentukan Presentasi Janin dan Detak Jantung
bayi
6) Berikan Vaksin Tetanus
7) Pemberian Tablet Zat Besi
8) Tes Laboratorium Rutin dan Khusus
9) Talaksana Kasus
10) Temu Wicara
persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh 80%
ANC trimester 1 dengan pelayanan antenatal dengan pemeriksaan
USG(K1) USG oleh dokter pada trimester 1 dibagi
seluruh sasaranibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun yg sama
persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh 80%
ANCtrimester 3 pelayanan antenatal dengan pemeriksaan
dengan USG (K5) USG oleh dokter pada trimester 3 dibagi
seluruh sasaran ibu hamil di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun yg sama
persentase ibu Jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA 100%
hamil memiliki dibagi seluruh sasaran ibu hamil di suatu
buku KIA wilayah kerja dalam 1 tahun yang sama
persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang telah mengikuti 75%
mengikuti kelas ibu minimal 4 kali kelas ibu hamil dibagi seluruh
minimal 4 kali sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja
dalam tahun yang sama

persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mengalami 20%


komplikasi(preeklampsi komplikasi
a, obesitas, anemia, preeklampsia/obesitas/anemia/KEK/perdara
kek, perdarahan, han/jantung/infeksi/dll dibagi seluruh
jantung, infeksi) sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja
dalam 1 tahun yang sama
persentase ibu hamil Jumlah ibu hamil yang mengalami semua 90%
komplikasi dirujuk ke komplikasi obstetri dan non obstetri :
rumah sakit preeklampsia atau obesitas, atau anemia,
(preeklampsia, atau KEK, atau perdarahan, jantung, infeksi
obesitas, anemia, kek, dirujuk ke RS dibagi seluruh sasaran ibu
perdarahan, hamil yang mengalami komplikasi
jantung, infeksi) preeklampsia atau obesitas, atau anemia,
atau KEK, atau perdarahan, jantung,
infeksi dalam 1 tahun yang sama
persentase ibu Ibu bersalin yang mendapat pertolongan 93%
bersalin difasilitas persalinan oleh tim penolong persalinan
pelayanan kesehatan minimal 2 (dua) orang terdiri dari yang
memiliki kompetensi kebidanan di suatu
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu
persentase ibu nifas Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 92%
mendapat pelayanan jam sampai dengan 42 hari pasca bersalin
nifaslengkap 4 kali sesuai standar paling sedikit 4x dengan
KF 4 distribusi waktu 6 jam - hari ke 2 (KF1), hari
ke 3 - hari ke 7 (KF2), hari ke 8 -28 (KF3)
dan hari ke 29-42 (KF4) setelah bersalin di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu
Tertentu
cakupan ibu nifas Cakupan ibu nifas yang mendapatkan Vit A 79%
mendapat kapsul 200.000 SI sebanyak 2 kali yaitu 1 kaspsul
vitamin a segera setelah melahirkan dan 1 kapsul 24
jam setelah pemberian kapsul pertama
Kematian ibu Jumlah kematian perempuan selama 194/100.000 klh
kehamilan atau dalam periode 42 hari
setelah berakhirnya kehamilan (tanpa
memandang usia gestasi), akibat semua
sebab yang terkait dengan atau diperberat
oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan/cidera
atau kejadian incidental
4. Kesehatan Anak
Persentase Bayi Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang 93%
yang mendapatkan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
pelayanan standar paling sedikit 3 kali dengan
kunjungan ketentuan :
neonatal lengkap 1) Minimal 1 kali pada 6-48 jam
(KN Lengkap) 2) Minimal 1 kali pada hari ke 3 - hari ke 8
3) Minimal 1 kali pada hari ke 8 - hari ke 28
setelah lahir
dibagi seluruh bayi baru lahir disuatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama
Persentase Bayi Baru Jumlah bayi baru lahir yang dilakukan SHK 45%
Lahir yang dilakukan dibagi seluruh bayi baru lahir disuatu
SHK wilayah dalam kurun 1 tahun yang sama
Presentase bayi baru Jumlah bayi baru lahir positif hipotiroid 0,03%
lahir positif hipotiroid disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun yang
sama
Presentase bayi baru Jumlah bayi baru lahir positif hipotiroid 100%
lahir positif hipotiroid Kongenutal yang mendapatkan pengobatan
Kongenutal yang disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun yang
mendapatkan sama
pengobatan
Persentase Bayi Jumlah bayi baru lahir usia 0-2 bulan yang 80%
yangdilakukan dilakukan MTBM dibagi seluruh bayi baru
MTBM lahir disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun
yang sama
Persentase Bayi Jumlah bayi usia 0-1 tahun yang mendapat 60%
yangdipantau pelayanan :
tumbuh 1) Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu
kembangnya tahun
2) Pengukuran panjang badan atau tinggi
badannya sedikitnya 4 kali dalam satu
tahun
3) Pemantauan perkembangan sedikitnya 4
kali dalam satu tahun (denganceklist Buku
KIA atau KPSP atau instrumen lainnya dibagi
seluruh bayi disuatu wilayah dalam kurun 1
tahun yang sama
Persentase Jumlah neonatus yang mengalami 15/1000 klh
neonatus komplikasi (BBLR, Prematur, PBL < 48 cm,
komplikasi Aspiksia, Infeksi, Ikterus, Kejang , Diare,
Hipotermi, Tetanus Neonaturom, Trauma
Lahir, Sindrome Gangguan Nafas, Kelainan
Kongenital, Masalah Pemberian ASI, dll
dibagi seluruh bayi baru lahir disuatu
wilayah kerja dalam kurun 1 tahun yang
sama
Persentase Ibu Balita Jumlah ibu balita yang telah mengikuti kelas 60%
mengikuti kelas Ibu ibu balita 4 kali pada setiap kelompok umur
minimal 4 kali (0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun) dibagi
seluruh sasaran ibu balita di suatu wilayah
kerja dalam 1 tahun yang
sama
Kematian Bayi Persentase bayi yang meninggal sebelum 17,6/1000 klh
mencapai usia 1 tahun karena sebab apapun
Persentase balita yang Jumlah balita usia 1-2 tahun yang 80%
dipantau tumbuh mendapat pelayanan :
kembangnya 1) Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu
tahun
2) Pengukuran panjang badan atau tinggi
badannya sedikitnya 4 kali dalam satu
tahun
3) Pemantauan perkembangan sedikitnya 4
kali dalam satu tahun
(dengan ceklist Buku KIA atau KPSP atau
instrumen lainnya) dibagi seluruh balita
disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun yang
sama
Jumlah balita usia 2-5 tahun yang 80%
mendapat pelayanan :
1) Penimbangan sedikitnya 8 kali dalam satu
tahun
2) Pengukuran panjang badan atau tinggi
badannya sedikitnya 2 kali dalam satu
tahun
3) Pemantauan perkembangan sedikitnya 2
kali dalam satu tahun
(denganceklist Buku KIA atau KPSP atau
instrumen lainnya) dibagi seluruh balita
disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun yang
sama
Cakupan balita Persentase balita usia 0-59 bulan yang 80%
yangmemiliki memiliki buku berisi catatan kesehatan ibu
Buku KIA (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi
baru lahir, bayi dan balita) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat
kesehatan ibu dan anak, serta grafik
pertumbuhan anak yang dapat dipantau
setiap bulan atau kartu yang memuat
kurva pertumbuhan normal anak
berdasarkan indeks antropometri berat
badan menurut umur yang dibedakan
berdasarkan jenis kelamin dibagi seluruh
balita disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun
yang sama
Cakupan balita Persentase balita usia 0-59 bulan yang 80%
yangdilayani mendapat pelayanan SDIDTK dibagi seluruh
SDIDTK balita disuatu wilayah dalam kurun 1 tahun
yang sama
Cakupan balita yang Persentase balita sakit usia 0-59 bulan 80%
dilayani MTBS yang mendapat pelayanan MTBS dibagi
seluruh balita sakit disuatu wilayah dalam
kurun 1 tahun yang sama
Kematian Balita Persentase anak balita yang meninggal umur 22/1000 klh
1-5 tahun karena sebab apapun
Usia anak Sekolah dan remaja
Persentase Puskesmas Pembinaan UKS,PKPR, model 80%
yang melaksanakan sekolah/madrasah sehat dalam : 1)
pembinaan sekolah Pendidikan Kesehatan,
minimal 4 kali setahun 2) Pelayanan Kesehatan,
3) Pembinaan Lingkungan Sekolah
Persentase Anak Usia Persentase anak usia sekolah yang 80%
Sekolah mendapatkan mendapatkan penjaringan kesehatan 1 kali
penjaringan kesehatan dalam setahun di wilayah kerja dalam kurun
waktu 1 tahun.

Pelayanan KB
Pus peserta kb baru bulan lalu yang masih 75%
Persentasi Pus
aktif memakai alokan terus menerus dalam
mendapatkan
1 tahun di hitung 1 kali dalam satu tahun
Pelayanan KBAktif
kelender dan ganti cara. Pus yang di layani
kb
suntik,pil,kondom,mop,mow,iud,implan.
Persentasi Pus 35%
Ibu yang memulai menggunakan alat
Mendapatkan
kontrasepsi langsung setelah melahirkan (
Pelayanan KB Pasca
sampai 42 hari )
Salin

PelayananKesehatan Lanjut Usia


Lansia (umur ≥ 60 tahun) yang dibina / yang 80%
Persentase Lansia
mendapat pelayanan kesehatan / diskrining
mendapatkan
kesehatannya dibandingkan dengan jumlah
Pelayanan
seluruh sasaran Lansia di wilayah kerja
kesehatan
Puskesmas minimal 1 kali dalam kurun
waktu 1 tahun
Lanjut usia yang masih mampu melakukan 80%
Persentase Lansia
kegiatan hidup sehari- hari tanpa bantuan
dengan
sama sekali dari orang lain : mandiri (Skor
Kemandirian A
ADL : 20) dibandingkan dengan jumlah
Lansia yang dilayani
5. Gizi Ibu Hamil
Persentase ibu hamil Ibu hamil dengan risiko kurang energi 11,5%
kurang energi kronik kronik (KEK) yang ditandai dengan
(KEK) ukuran lingkar lengan atas (LILA)
kurang dari 23,5 cm
Persentase ibu hamil Ibu hamil dengan risiko kurang energi kronik 85%
KEK mendapatkan (KEK) yang ditandai dengan ukuran lingkar
tambahan asupan gizi lengan atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang
mendapatkan tambahan asupan gizi (baik
pabrikan maupun berbasis pangan lokal)
Persentase Ibu Hamil Jumlah ibu hamil yang mendapatkan TTD 85%
yang mendapat TTD sesuai standar(minimal 90 tablet) selama
selama masa kehamilan kehamilan dibagi seluruh sasaran ibu hamil
minimal 90 tablet di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun yang
sama.
Persentase ibu Ibu hamil anemia adalah ibu hamil dengan 36%
hamil anemia kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari 11 g/dl
(TM 1 dan TM 3) atau kurang dari 10,5 g/dl
(TM1).
Cakupan ibu Nifas Jumlah Ibu baru melahirkan sampai hari 79%
mendapat kapsul ke-42 yang mendapat 2 kapsul vitamin A
vitamin A yang mengandung vitamin A dosis 200.000
Satuan Internasional (SI), satu kapsul
diberikan segera setelah melahirkan dan
kapsul kedua diberikan minimal 24 jam
setelah pemberian pertama dalam kurun
waktu tertentu dibagi seluruh sasaran ibu
nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
yang sama
Bayi
a.Persentase bayi baru Proses menyusu yang dimulai segera setelah 60%
lahir mendapatkan lahir dengan cara kontak kulit ke kulit
Inisiasi Menyusui Dini antara bayi dengan ibunya dan berlangsung
(IMD) minimal 1 (satu) jam
b.Persentase bayi Jumlah bayi lahir hidup dengan berat 3%
dengan BBLR (<2500 badan <2500 gram dibagi jumlah bayi baru
gr) lahir hidup yang ditimbang.
Balita
Prevalensi balita persentase balita umur 0 sampai 59 bulan 16%
stunting dengan kategori status gizi berdasarkan
(pendek dan sangat indeks Panjang Badan menurut Umur (PB/U)
pendek) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
memiliki Z-score kurang dari -2 SD
Prevalensi balita persentase balita umur 0 sampai 59 bulan 7,3%
wasting dengan kategori status gizi berdasarkan
(gizi kurang dan gizi indeks Berat Badan menurut Panjang Badan
buruk) (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) memiliki Z-score
kurang dari -2 SD.
Prevalensi balita persentase balita umur 0 sampai 59 bulan 13%
underweight (berat dengan kategori status gizi berdasarkan
badan kurang dan indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
sangat kurang) atau Berat Badan menurut Umur (BB/U)
memiliki Z-score kurang dari -2 SD.
Prevalensi balita persentase balita umur 0 sampai 59 bulan 3%
overweight (gizi lebih dengan kategori status gizi berdasarkan
dan obesitas) indeks Berat Badan menurut panjang badan
atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)
dengan standar deviasi >+ 2 SD.
Persentase bayi persentase bayi usia 0 bulan sampai 5 bulan 75%
usiakurang dari 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan
6 bulan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan
mendapatkan ASI mineral berdasarkan recall 24 jam
Ekslusif
Persentase bayi usia persentase bayi yang sampai usia 6 bulan 50%
dari 6 bulan yang hanya diberi ASI saja tanpa makanan
mendapatkan ASI atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan
Ekslusif mineral sejak lahir

Persentase anak 6-23 Persentase jumlah anak usia 6 -23 bulan 70%
bulan mendapatkan dengan status gizi baik berdasarkan indek
MPASI BB/PB atau BB/TB dan tidak menderita
penyakit yang memerlukan diet khusus yamg
memgkonsumsi ≥ 5 dari 8 jenis kelompok
makanan (ASI) atau ≥4 dari 7 jenis kelompok
makanan (Non-ASI)(Minimum Diet
Diversity/MDD) dan mengkonsumsi
makanan solid/padat, semi solid, lunak
(Minumum Meal Freuguency/MMF) termasuk
susu dan untuk anak nonASI) dengan
frekuensi minimum (sesuai usia) (Minimum
Mulk Feeding Frequncy/MMFF)
Cakupan balita 6-59 persentase bayi umur 6 sampai 11 bulan 89%
bulan mendapatkan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna
kapsul Vitamin A biru dengan kandungan vitamin A sebesar
100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak
umur 12 sampai 59 bulan mendapat kapsul
vitamin A berwarna merah dengan
kandungan vitamin A sebesar 200.000 SI
Cakupan balita yang persentase balita usia 0-59 bulan yang 80%
ditimbang berat ditimbang berat badannya badan menurut
badannya (D/S) umur yang dibedakan berdasarkan jenis
kelamin
Cakupan balita yang persentase balita usia 0 bulan sampai 59 86%
naik berat badannya bulan yang memiliki grafik berat badan
(N/D) mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan
berat badan pada bulan ini dibandingkan
bulan sebelumnya sesuai standar
terhadap jumlah balita yang ditimbang
dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu
dan balita baru.
Persentase balita gizi persentase balita usia 0 – 59 bulan yang 87%
buruk mendapatkan memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau
pelayanan tata Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan
laksana giziburuk (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi
Badan (BB/TB) dengan nilai z-score kurang
dari -3 SD atau Lingkar Lengan Atas (LiLA)
<11.5 cm pada balita usia 6-59 bulan yang
dirawat inap maupun rawat jalan di fasilitas
pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai
dengan tata laksana gizi buruk dibagi jumlah
seluruh balita gizi buruk usia 0 – 59 bulan di
suatu wilayah kerja dalam kurun 1 tahun
yang sama.
Persentase balita berat Persentase balita usia 6 - 59 bulan dengan 50%
badan tidak naik (T) berat badan tidak naik (T) berdasarkan hasil
yang mendapatkan penimbangan bulan sebelumnya (termasuk
tambahan asupan gizi berat badan naik tidak adekuat/tidak sesuai
dengan garis pertumbuhan normal, berat
badan tetap, dan berat badan turun,
kecuali balita dengan status gizi risiko BB
lebih dan/atau risiko gizi lebih/gizi
lebih/obesitas) yang mendapat tambahan
asupan gizi selain makanan
utama dalam bentuk makanan tambahan
(baik pabrikan maupun berbasis pangan)
Persentase balita berat Persentase balita usia 6 - 59 bulan dengan 50%
badan kurang (BGM) kategori status gizi berdasarkan indeks berat
yang mendapatkan badan menurut Panjang Badang (BB/PB)
tambahan asupan gizi atau Berat Badan menurut Tinggi Badan
(BB/TB) memilki Z -score -3 SD sampai
kurang dari -2SD yang mendapat
tambahan asupan gizi
selain makanan utama dalam bentuk
makanan tambahan (baik pabrikan
maupun berbasis pangan lokal)
Persentase balita gizi Persentase belaita usia 6 - 59 bulan dengan 85%
kurang yang kategori status gizi berdasarkan indeks Berat
mendapatkan Badan menurut umur (BB/U) memiliki Z-
tambahan asupan gizi score <-2 SD dan / atau Berat Badan
berada pada Bawah Garis
Merah (BGM) digrafik KMS yang mendapat
tambahan asuapan gizi selain makanan
utama dalam bentuk makanan
tambahan (baik pabrikan maupun berbasis
pangan lokal)
Anak Sekolah dan Remaja
Persentase remaja Remaja putri SMP dan SMA sederajat yang 75%
putri mengonsumsi tablet tambah darah sesuai
mengkonsumsi standar dibagi jumlah remaja putri SMP
Tablet Tambah dan SMA sederajat dikali 100% .Sekolah
Darah (TTD) dan madrasah jenjang SMP dan SMA atau
sederajat mencakup milik pemerintah
maupun swasta, termasuk sekolah khusus.
Persentase remaja Remaja putri SMP/sederajat kelas 7 dan 70%
putriyang di remaja putri SMA/sederajat kelas 10 yang
skrining anemia dilakukan skrining anemia dengan
pemeriksaan hemoglobin dibagi jumlah
remaja putri SMP/sederajat kelas 7 dan
remaja putri SMA/sederajat kelas 10 di
wilayah tersebut dan dikali
100%.

Persentase Remaja Remaja putri SMP/sederajat kelas 7 dan 30%


putrianemia remaja putri SMA/sederajat kelas 10 yang
dari hasil pemeriksaan Hemoglobin (Hb)
teridentifikasi anemia dibagi jumlah remaja
putri SMP/sederajat kelas 7 dan remaja
putri SMA/sederajat kelas 10 yang
dilakukan pemeriksaan Hb dikali 100%.
Institusi
Cakupan Rumah Persentase rumah tangga yang 88%
Tangga mengkonsumsi garam beryodium dengan
mengkonsumsi kandungan iodium 30-80 ppm sesuai
garam standart nasional Indonesia yang terdaftar
beryodium BPOM dengan melihat label pangan
Sekolah
Persentase Persentase sekolah SMP dan SMA/sederajat 45%
sekolah yang mendapatkan skrining anemia dengan
mendapatkan pemeriksaan hemoglobin dibagi dengan
skrininganemia jumlah sekolah SMP dan SMA sederajat yang
berada di wilayah kerja Puskesmas dikali
100%
Persentase Persentase sekolah SMP dan SMA/sederajat 54%
sekolah yang melaksanakan aksi bergizi (aktifitas
melakukan aksi fisik, sarapan bersama, minum TTD
bergizi bersama, pendidikan gizi)setiap minggunya
dibagi dengan jumlah sekolah SMP dan SMA
sederajat yang berada di wilayah kerja
Puskesmas dikali 100%

Posyandu
Jumlah kader Jumlah kader yang mendapatkan orientasi 518
mendapatkan tentang tumbuh kembang
orientasi Tumbuh
Kembang
Jumlah Posyandu Jumlah posyandu yang memiliki set alat 100%
mempunyai alat antropometri lengkap (alat ukur berat badan
antropometri sesuai bayi (baby scale) dan balita, timbangan injak
standart digital (standing weight), alat ukur panjang
badan (infantometer), alat ukur lingkar
lengan atas dan lingkar kepala dan tas)
Puskesmas
Jumlah tenaga Jumlah tenaga kesehatan yang telah dilatih 100%
kesehatan terlatih konseling menyusui
konseling menyusui
Dokter puskesmas Jumlah dokter Puskesmas yang terlatih 100%
terlatih tatalaksana tatalaksana stunting
stunting
Persentase Puskesmas Persentase puskesmas yang memiliki alat 100%
memiliki Hb meter pemeriksaan Hemoglobin (Hb) portable
(POCT/Point of Care Testing) dan
strip/microcuvette yang dapat digunakan
dibagi dengan jumlah Puskesmas yang ada
diwilayah kerja dikali 100%
Persentase Puskesmas mampu melaksanakan tata 100%
Puskesmas mampu laksana gizi buruk pada balita adalah
tatalaksana gizi Puskesmas dengan kriteri :
buruk pada balita - Mempunyai Tim Asuhan Gizi terlatih, terdiri
dari Dokter, Bidan/Perawat, dan Tenaga Gizi
- Memiliki Standart Prosedur Operasional
tata laksana gizi buruk pada balita sesuai
standart
Jumlah kader Jumlah kader yang mendapatkan orientasi 100%
mendapatkan orientasi tentang tumbuh kembang
Tumbuh Kembang
Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas yang memiliki nakes 100%
yang memiliki nakes terlatih SDIDTK, PMBA atau SDIDTK
terlatih SIDTK, PMBA terintegrasi PMBA
atau SDIDTK
terintegrasi PMBA
Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas dengan perkiraan 100%
punyamineral mix ketersediaan mineral mix cukup untuk 3
cukup bulan ke depan
Jumlah Puskesmas Jumlah Puskesmas yang memiliki alat antropometri 100%
memiliki alat antropometri set lengkap: injak digital (standing weight), alat ukur
sesuai kystandart panjang badan (infantometer), alat ukur tinggi badan
(stadiometer), alat ukur lingkar lengan atas dan
lingkar kepala, tas)

6. Pencegahan Surveilans dan


dan Imunisasi
Pengendalian
Penyakit
Persentase Ketepatan Laporan dari unit pelapor yang melaporkan 100%
laporan SKDR tepat waktu ke system aplikasi kewaspadaan
dini dan respon pada hari senin sampai
dengan hari selasa minggu epidemiologi
berikutnya
Persentase Kelengkapan Jumlah laporan yang masuk sesuai/ lengkap 100%
SKDR dengan jumlah laporan mingguan
epidemiologi
Discharded rate kasus dengan Hasil pemeriksaan 2 kasus pertahun
campak /rubella laboratorium campak Negatif dan Rubella
negatif
AFP Rate Pemeriksaan sampel polio dengan spesimen 1 kasus pertahun
adekuat dan hasil laboratorium negatif
Persentase KLB yang penyelidikan epidemiologi penyakit menular 100%
dilakukan penyelidikan dan keracunan makanan yang dapat
epidemiologi < 24 Jam menimbulkan KLB/Wabah/ Pandemi
dilaksanakan < 24 Jam
Mitigasi Bencana Upaya pengurangan resiko krisis kesehatan 60%
dan pasca krisiskesehatan akibat bencana
Persentase anak Persentase bayi usia 0- 11 bulan yang 100%
usia 0-11 bulan mendapat imunisasi dasar lengkap
yang mendapatkan
Imunisasi dasar
Lengkap
Persentase anak usia 12- Pemberian imunisasi anak pada balita usia 75%
23 bulan (batuta) yang 12-24 bulan
mendapatkan Imunisasi
rutin lengkap
Persentase anak usia Persentase anak yang mendapatkan 80%
sekolah dasar yang imunisasi lanjutan lengkap diusia sekolah
mendapatkan Dasar
Imunisasi lanjutan
Pada bulan imunisasi
Anak Sekolah (BIAS)
Persentase wanta usia Persentase Ibu Hamil yang sudah memiliki 80%
subur yang berstatus status imunisasi Td2+
Status Td2+ WUS
Penyakit Tidak
Menular
Persentase penduduk Penduduk usia produktif yang mendapatkan 90%
usia 15-59 tahun yang pelayanan kesehatan sesuai standar
diskrining PTM sesuai
standar
Persentase Penderita hipertensi yang mendapatkan 90%
penderita pelayanan kesehatan sesuaistandar
hipertensi yang
dilayanisesuai
standar
Persentase penderita Penderita diabetes melitus yang 90%
diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
dilayani sesuai standar standar dibandingkan estimasi penduduk
yang menderita DM
d.Persentase Cakupan posbindu per nagari 90%
posbindu per
kelurahan
Persentase jumlah Seluruh penduduk yang dilakukan skrining 40%
penduduk yang indera penglihatan dan atau pendengaran
diskriningindera
penglihatan dan
pendengaran
Persentase yang Seluruh penduduk yang dilakuka skrining 90 %
diskrining PPOK PPOK

Persentase jumlah Seluruh penduduk yang dilakuka skrining 70 %


penduduk yang Jantung
diskrining jantung

Persentase jumlah Seluruh penduduk yang dilakuka skrining 90%


penduduk yang stroke
diskrining stroke
Penerapan 7 tatanan yang menerapkan Kawasan Tanpa 50%
KTR 7 tatanan Rokok (KTR)

Presentase penduduk Jumlah Penduduk usia 10-18 tahun yang 8,7/jml penduduk
usia 10-18 tahun merokok usia 10-18 tahun
merokok
Presentase penduduk Jumlah Penduduk usia ≥ 15 tahun yang 24,43/jml penduduk
usia ≥ 15 tahun merokok usia ≥ 15 tahun
Presentase penduduk Jumlah Penduduk Obesitas usia ≥ 18 tahun 21,8/jumlah
obesitas usia ≥ 18 penduduk usia ≥ 18
tahun tahun
Persentase wanita usia Wanita usia subur yang dilakukan skrining 80%
subur yang diperiksa deteksi dini kanker leherrahim
IVA/papsmear
Persentase Puskesmas yang melayani UBM(Upaya 60%
puskesmas yang Berhenti Merokok)
melayani UBM di Kab.
Dharmasraya
Persentase ODGJ Orang dengan gangguan jiwa berat yang 100%
berat yang dilayani mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
sesuai standar standar
penduduk usia 15 Penduduk 15 tahun ke atas dengan resiko 90%
tahun ke atas yang masalah kesehatan jiwa yang mendapat
diskrining kesehatan skrining
jiwa
Persentase ODGJ yang Penyandang gangguan jiwa yang memperoleh 60%
dilayani di fasyankes layanan di fasyankes dibandingkan estimasi
penduduk dengan gangguan jiwa
Penyakit menular
Persentase orang Jumlah orang dengan terduga TBC 100%
Terduga TBC mendapatkan pelayanan sesuaistandar
mendapatkan Pelayanan sesuai standar meliputi:
pelayanan sesuai 1. Pemeriksaan klinis
standar 2. Pemeriksaan penunjang
3. Edukasi
Cakupan penemuan Jumlah kasus TBC yang yang diobati dan 90%
dan pengobatan dilaporkan diantara perkiraan insiden kasus
kasus TBC TBC
(Treatment
Coverage)
Persentase Angka Jumlah semua kasus TBC yang sembuh dan 90%
Keberhasilan pengobatan lengkap dari seluruh kasus TBC
Pengobatan (Susses yang diobati dan terlaporkan
Rate) TBC SO
Persentase Penemuan Jumlah kasus TBC anak yang ditemukan 90%
kasus TBC anak diantara perkiraan kasus TBC anak dalam
satu wilayah
Persentase pat TBC Jumlah pasien TBC yang dilakukan tes HIV 100 %
yang mengetahui status diantara seluruh kasus TBC yang diobati
HIV
Persentase Jumlah fasyankes microskopis yang 75%
laboratorium melakukan uji silang 4 kali setahun dengan
microscopisyang hasil baik
mengikuti uji silang
dengan hasil baik
Presentase Pemberian Jumlah Pasien Kontak erat yang 58%
Terapi Pencegahan mendapatkan Terapi Pencegahan Kasus TPC
Tuberkulosis (TPT) pada
kontak serumah
Presentase Pasien Pasien Tuberkulosis yang mengetahui status 75%
Tuberkulosis yang HIV Tidak ada
mengetahui status HIV
Persentase kasus Pneumonia Balita yang ditemukan dan 70%
pengobatan kasus diberikan pengobatan antibiotic
pneumonia sesuai
standar
Penemuan kasus Cakupan penemuan kasus pneumonia balita 70%
pneumonia balita dari jumlah target
Persentase ibu hamil Ibu hamil dilakukan skrining triple eliminasi 100%
yang diskrining tripel semua ibu hamil
eliminasi
Persentase bayi lahir Bayi lahir dari ibu HBsAg reaktif mendapat 100%
dari ibu HBsAg reaktif HBIg < 24 jam
mendapat
HBIg < 24 jam
Cakupan Jumlah penanganan kasus gigitan hewan 90%
penanganan kasus penular rabies (GHPR) yg di beri vaksin anti
gigitan hewan rabies (VAR)
penular rabies
(GHPR)
Cakupan anak usia 1- Jumlah anak usia 1-12 thn yg diberi obat 75%
12 cacing
thn yg diberi obat
cacing
Incident Rate (IR) Jumlah kasus DBD yang dilaporkan 100 %
kasus DBD

Case Fatality Rate Jumlah kematian kasus DBD yang dilaporkan < 1%
(CFR) Kasus DBD

Persentase Angka Jumlah rumah yang tidak terdapat jentik ≥ 95%


Bebas Jentik (ABJ) yang dibagi total jumlah rumah
dilaporkan yang dilakukan pemeriksaan jentik kemudian
dikalikan 100 persen.
Persentase kasusn Penderita diare yang di berikan Zinc 100%
diare yang diberikan
tatalaksana sesuai
standar

Persentase kasus kusta Jumlah kasus kusta baru yang 100 %


yang dilaporkan ditemukan pada periode satu
tahun per
100.000 penduduk
Persentase pelaporan Puskesmas yang mengirimkan laporan secara online 100%
frambusia secara online
Persentase Orang "Orang yang berisiko teinfeksi HIV didalam 100%
yang beresiko SPM Kelompok berisiko tinggi dan populasi
terinfeksi HIV di kunci:
layani sesuai Kelompok berisiko tinggi yang dimaksud
standar adalah
1) Ibu hamil
2) Pasien TB
3) Pasien IMS
4) Pasien Hepatitis

Populasi kunci yang dimaksud adalah


1. LSL : lelaki seks lelaki
2. WPS : Wanita Pekerja Seks
3. PPS : Pria Pekerja Seks
4. WARIA : lelaki yang merasa dan
menjalani kehidupannya sebagai wanita
5. Penasun / IDU (injection drug user):
pengguna jarum suntik
6. Pasangan ponci : Pasangan LSL,
Pasangan waria, Pasangan PPS, Pasangan
WPS, Pasangan penasun.
7. Pasangan risti (resiko tinggi) : Pasangan
ODHA
8. WBP : Warga Binaan Pemasyarakatan
ODHA On ARV Jumlah kumulatif Orang dengan HIV AIDS 50%
mendapatkan pengobatan antiretroviral,
jumlah yang dimaksud secara kumulatif dari
pertama
mulainya layanan PDP (perawatan dukungan
pengobatan)
Tes Viral load ( ODHA Odha yang telah rutin minum obat 70%
yang sudah minum antiretroviral (ART) selama 6- 12
ARV 6 – 12 bulan) Bulan wajib diperiksa viral load, dan
pengulangan setiap tahunnya.
ODHA di screening Orang dengan HIV AIDS diperiksa gejala TB 85%
TBC setiap bulan.
Persentase ODHA baru Orang dengan HIV AIDS positif mendapatkan 95%
memulai ARV pengobatan antretroviral
(ARV) paling lama 1 minggu (7 hari) setelah
dinyatakan positif.
Annual Parasite Jumlah Kasus Positif Malaria per 1000 <1/1000 jml
Index (API) penduduk dalam satu tahun penduduk
Angka Kematian Jumlah Kasus Kematian Akibat Malaria 0
Malaria dalam satu tahun

Penanganan Kasus malaria yang diberikan OAM dan 100%


Kasus Malaria dilaksanakan PE

III. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN


NO UPAYA INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET
KESEHATAN
1. Pelayanan puskesmas melkasanakan JPuskesmas melaksanakan program
Kesehatan program melakasanakan program HATRA dalam
Tradisional HATRA gedung dan luar gedung 80%
Jumlah TOGA dan ASMAN Puskesmas melaksanakan pembinaan
(asuhan mandiri) TOGA dan ASMAN terintegrasi di nagari 100%

2. PISPK Indeks Keluarga Sehat Program puskesmas yang menggunakan


(IKS) > 0,800 pendekatan keluarga dengan 12 indikator 0.3
Tingkat Kemandirian (KM
Keluarga yang telah memenuhi KM I,
III) keluarga yang dibina
KM II dan mampu melakukan tindakan
dalam mengatasi masalah
preventif secara aktif sesuai kasus dibagi 100%
kesehatannya
seluruh Keluarga yang dibina

3. Persentase murid SD yang Jumlah murid SD yang di skrining


telah menjalani skrining kesehatan gigi dibagi jumlah seluruh
UKGS kesehatan gigi murid SD di sekolah wilayah kerja 100%
4. Usaha Persentase tempat kerja Jumlah tempat kerja yang dilaksanakan 6%
Kesehatan Kerja yang melaksanakan pembinaan Kesehatan Kerja
dan olahraga pembinaan keseehatan
kerja
Persentase kelompok Jumlah kelompok olahraga yang 60%
olahraga yang mendapatkan pembinaan kesehatan
mendapatkan pembinaan olahraga (kelas ibu hamil, kelompok
kesehatan olahraga lansia, kelompok sekolahdan instansi
pemerintah dan swasta

IV. INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

N0 UPAYA INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET


KESEHATAN
1 Kunjungan Visite rate Jumlah Kunjungan dibandingkan jumlah 5
faskes tingkat penduduk dalam tahun yang sama
pertama
Pendaftaran Jam buka pelayanan tepat waktu (08.00 100 %
WIB)

2 Pelayanan Persentase penduduk jumlah penduduk yang mendapatkan 30%


Kesehatan Gigi mendapatkan pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas
dan Mulut pelayanan kesehatan dibagi jumlah penduduk di wilayah kerja
gigi mulut di Puskesmas dikali 100%
Puskesmas
Persentase ibu Jumlah ibu hamil yang mendapatkan 50%
hamil pelayanan gigi dan mulut dibagi jumlah
mendapatkan seluruh ibu hamil yang ada di wilayah
pelayanan kerja Puskesmas dikali 100%
terintegrasi
kesehatan gigi
dan mulut
Rasio penambalan Jumlah Pasien yang dilakukan 1:10
terhadap penambalan gigi tetap dibandingkan
pencabutan gigi jumlah pasien dilakukan pencabutan gigi
Tetap Tetap
3 Pelayanan Penyakit akibat kerja Jumlah penyakit akibat kerja dibagi 15%
Kesehatan jumlah pekerja yang dilayani
Kerja
4 Pelayanan Penggunaan aplikasi Jumlah kasus rujukan 100%
Kesehatan sistem menggunakan aplikasi
Rujukan rujukan terintegrasi sistem rujukan terintegrasi
(sisrute)
5 Rekam Medik Persentase Jumlah kunjungan dengan pengisian e- 100 %
kelengkapan rekam medic dibangding kunjugan per
pengisian rekam 100%
medic elektronik
6 Persentase Jumlah kunjungan laboratorium yang
Laboratorium pelayanan dilayani dibandingkan jumlahseluruh
pasien permintaan pelayanan laboratorium dikali 100%
Laboratorium 100%
Pelaporan Hasil Pelaporan Hasil kritis Laboratorium 100 %
kritis
Laboratorium
7 Farmasi Persentase
ketersediaan ketersediaan obat dan vaksin essensial di 95%
obat vaksin puskesmas
essensial
Jumlah persentase capaian masing-masing
Penggunaan obat indikator peresepan dibagi jumlah 70 %
rasional komponen indikator peresepan

Rata-rata item obat


yangdiresepkan Jumlah item obat di bagi jumlah lembar 100%
resep
8 Pelayanan Gawat Jumlah pasien dilakukan triase dibagi
Darurat Pelaksanaan triase jumlah kunjungan UGD dikali 100% 100%
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BERINGIN SAKTI
NOMOR : 445/24/ KPTS/PKM-BS/I/2023
TANGGAL : 03 JANUARI 2023
TENTANG : JENIS- JENIS LAYANAN DI PUSKESMAS DENGAN INDIKATOR MASING- MASING LAYANAN UPT PUSKESMAS
BERINGIN SAKTI

INDIKATOR MUTU PUSKESMAS KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2023

NO PROGRAM INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL TARGET

Petugas melakukan identifikasi pasien


dengan dua identitas berupa nama dan
Identifikasi tanggal lahir pada saat pendaftaran, 100%
pasien dengan pemberian obat, pemberian cairan intravena,
benar prosedur tindakan di ruang tindakan
dangawat darurat, prosedur tindakan di
ruang kesehatan ibu, KB, anak dan
imunisasi, prosedur tindakan di ruang
pelayanan gigi dan prosedur pengambilan
SASARAN sampel
1
KESELAMATAN
PASIEN Komunikasi Terlaksananya komunikasi efektif antara 100%
efektif dalam petugas/ paramedis dengan dokter melalui
pelayanan form SBAR dan TbaK
Terdapat SOP, daftar obat high alert dan
Keamanan obat LASA dan dilakukan monitoring penggunaan 100%
obat high alert dan LASA setiap bulannya
Memastikan
tepat pasien, Petugas bekerja sesuai SOP tepat pasien,
tepat posisi pada saat melakukan tindakan 100%
tepat prosedur,
tepat posisi pada
pasien yang
menjalani
tindakan medis
Mengurangi risiko
Kepatuhan petugas melakukan hand hygiene 100%
infeksiakibat
perawatan pasien
Mengurangi risiko Petugas melakukan identifikasi risiko
100%
pasien jatuh jatuh pada pasien rawat jalan, UGD dan
klinik bersalin
PELAPORAN
2 INSIDEN Pelaporan insiden Setiap insiden keselamatan pasien 100%
KESELAMATAN keselamatan pasien dilaporkan secara internal dan eksternal
PASIEN
KESELAMATAN Pengenalan
3 DAN Terdapat profil identifikasi potensi bahaya, 1 dokumen
potensi bahaya
KESEHATAN penilaian dan pengendalian risiko
dan pengendalian
KERJA risiko K3 di
fasyankes

Penerapan Petugas menerapkan hand hygiene, 100%


kewaspadaan penggunaan APD, pengelolaan jarum dan
standar alat tajam, penatalaksanaan peralatan dan
pengelolaan limbah dan sanitasi lingkungan
Penerapan prinsip Petugas menerapkan prinsip ergonomi 100%
ergonomi
Pemeriksaan Pemeriksaan kesehatan untuk seluruh
100%
kesehatan petugas puskesmas minimal sekali setahun
berkala

Pemberian imunisasi Petugas berisiko tinggi mendapatkan 100%


imunisasi
Pembudayaa Terlaksananya sosialisasi dan tersedia
100%
n PHBS di media KIE PHBS di puskesmas
fasyankes
Pengelolaan sarana
dan prasarana Sarana dan prasarana puskesmas dikelola 100%
fasyankes dari aspek sesuai standar
K3
Pengelolaan
Peralatan medis dikelola sesuai standar 100%
peralatan medis
dari aspek K3
Kesiapsiagaan Tersedia SOP, sosialisasi dan tim
menghadapi kondisi 100%
kegawatdaruratan atau bencana
darurat atau
bencana, termasuk
kebakaran
Pengelolaan B3 dan
Limbah B3 terkelola sesuai standar 100%
limbah bahan
berbahaya dan
beracun
Pengelolaan limbah Limbah domestik terkelola sesuai standar 100%
domestik
4. PENCEGAHAN
DAN Kepatuhan Persentase kepatuhan petugas melakukan 85%
PENGENDALIAN kebersihan tangan kebersihan tangan 6 langkah berdasarkan
INFEKSI indikasi 5 moment WHO dan peluang
mencuci tangan
Kepatuhan Persentase kepatuhan petugas
100%
penggunaan APD menggunakan APD sesuaiindikasi
sesuai standar
Pengelolaan limbah Limbah dikelola sesuai standar 100%

Penerapan etika Petugas dan pasien menerapkan etika batuk/ 100%


batuk bersin
Penerapan Seluruh peralatan medis dilakukan
100%
dekontaminasi dekontaminasi sesuaikriteria Spaulding
peralatan
Penerapan Limbah terkelola sesuai standar 100%
pengelolaan limbah
Penerapan
Limbah terkendali sesuai standar 100%
pengendalian
limbah
Penerapan
Penatalaksanaan linen sesuai standar 100%
penatalaksanaan
linen
Penerapan
Semua kasus terpapar pajanan 100%
perlindungan
ditatalaksana sesuai standar
kesehatan
petugas
Penerapan
Petugas melakukan penyuntikan sesuai 100%
penyuntikan yang
standar
aman
Penerapan Petugas melakukan penempatan pasien
100%
kewaspadaan berdasarkan transmisi penularan
transmisi
PENGELOLAAN Pelaksanaan Tersedia profil risiko puskesmas,
5 MANAJEMEN 1 dokumen
manajemen pemantauan dan pelaksanaan manajemen
RISIKO risiko risiko puskesmas
Peningkatan Sdm MENDAPATKAN PENINGKATAN KOMPETENSI
6 PENINGKATAN 80 %
kompetensi
SDM
petugas
Terlaksananya sosialisasi hasil pertemuan/
100%
pelatihan yangdiikuti oleh petugas

Ketersediaan Persentase program yang melaporkan


7 MUTU UKM 100%
RPK bulanan RPK bulanan setiapbulannya
masing-masing
program
Cakupan Balita Cakupan Balita yang ditimbang berat
100 %
yang ditimbang badannya
berat badannya
Keberhasilan Keberhasilan Pengobatan Pasien TB
90 %
Pengobatan semua Kasus Sensitif Obat
Pasien TB
semua Kasus
Sensitif Obat
Skrining Skrining Hipertensi, Diabetes dan
50 %
Hipertensi, Obesitas Masyarakat Usia 15-59 Tahun
Diabetes dan
Obesitas
Masyarakat
Usia 15-59
Tahun

Ditetapkan di Taratak Tinggi


Pada Tanggal, 3 Januari 2023
KEPALA

MURNI SETIASIH

Anda mungkin juga menyukai