Anda di halaman 1dari 6

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Jamaludin SDN Sumurboto


Calon Guru Penggerak angkatan 9
Kab. Blora

Kegiatan Pemantik:

Bacalah kutipan ini dan tafsirkan apa maksudnya:

“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama
adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert

1. Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari
saat ini?

Kutipan tersebut menggarisbawahi pentingnya tidak hanya mengajarkan anak-anak


keterampilan dasar seperti menghitung, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip yang mendasari kehidupan yang bermakna. Dalam konteks proses pembelajaran
yang sedang Saya jalani, kutipan tersebut mengingatkan saya untuk tidak hanya fokus pada
aspek teknis atau pengetahuan dasar, tetapi juga pada pengembangan karakter, etika, dan
pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia dan nilai-nilai yang relevan. Ini mendorong
saya untuk menggabungkan aspek praktis pembelajaran dengan aspek moral dan filosofis
yang lebih luas, memastikan bahwa pendidikan saya tidak hanya meningkatkan
pengetahuan, tetapi juga mengembangkan kepribadian dan pandangan hidup yang berharga.

2. Bagaimana nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan
keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita?

Prinsip yang dianaut dalam pengambilan keputusan diantaranya berpikir berbasis hasil akhir,
peraturan dan rasa peduli. Ketiganya disesuaikan dengan dan situasi yang terjadi. Apapun
prinsip yang dianut, tetap harus bersumber dari nilai-nilai kebajikan universal, sesuai dengan
dasar pengambilan keputusan. Dengan mengacu pada prinsip dan nilai yang sesuai, maka
kita akan mengambil keputusan yang lebih adil, bijaksana dan berpihak pada murid sehingga
akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan tempat kita berada.
3. Bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran dapat berkontribusi pada proses
pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan Anda?

Dalam proses pembelajaran, tidak menutup kemungkinan adakan ada masalah yang terjadi
di dalam kelas. Sebagai pemimpin pembelajaran, kita harus senantiasa peka terhadap segala
persoalan yang terjadi, dan mampu mengatasinya dengan baik. Sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan diantaranya berpihak pada murid, bersumber pada nilai-nilai
kebajikan dan harus bertanggung jawab. Maka secara tidak langsung, kita telah memberikan
contoh teladan kepada murid cara pengambilan keputusan yang adil, arif dan tidak subjektif.

Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran
yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda.

Education is the art of making man ethical.


Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~

Orang yang berpendidikan akan memiliki etika disbanding orang yang tidak berpendidikan.
Dengan beretika, maka segala perilaku akan sesuai dengan norma, nilai hukum yang berlaku.
Sehingga dengan berperilaku etis sesuai dengan etika dalam Pendidikan, maka akan
mempermudah dalam proses pembelajaran maupun pengambilan keputusan.

RANGKUMAN KESIMPULAN PEMBELAJARAN

KONEKSI ANTAR MATERI

• Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan
penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin harus dapat


memberikan contoh atau teladan yang baik bagi yang dipimpin (Ing Ngarso Sung
Tulaha). Hasil keputusan harus mampu membangkitkan semangat untuk terus melakukan
inovasi dalam melakukan pengambilan keputusan yang berpihak pada murid (Ing Madya
Mangun Karsa) dan seorang pemimpin harus terus memberikan motifvasi atau bimbingan
saat melakukan proses pengambilan keputusan (Tut Wuri Handayani) agar diperileh hasil
sesuai dengan yang diharapkan.

• Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip
yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri sebagai seorang guru penggerak diantaranya
berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, reflektif dan inovatif harus menjadi dasar
pemngambilan keputusan. Nilai-nilai tersebut akan berpengaruh kepada prinsip
pengambilan keputusan yang akan kita ambil disesuaikan dengan situasi yang terjadi dan
pengaruhnya terhadap lingkungan.

• Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’


(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses
pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita
ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-
pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa
dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Kegiatancoaching (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dapat menjadi


bekal dalam melakukan proses pengujian keputusan secara bertahap menggunakan 9
langkah pengambilan keputusan dan pengujian keputusan. Coaching dilakukan dengan
memenuhi kompetensi inti diantaranya kehadiran penuh. Mendengarkan aktif dan
mengajikan pertanyaan berbobot. Saat melakukan pengujian keputusan pun sebaiknya
menggunakan kompetensi inti coaching tersebut. Sehingga kita dapat menggali informasi
sebaik-baiknya dari permasalahan yang ditemui. Pengambilan keputusan menggunakan 9
Langkah pengujian akan efektif jika diimbangi dengan pendekatan ciaching dan
dilakukan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak.

• Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya
akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema
etika?

Guru yang memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek social
emosionalnya akan memiliki kesadaran diri untuk memahami perasaan., emosi dan nilai
diri sendiri, memiliki manajemen diri sehingga mampu mengelola emosi dan perilaku,
memiliki kesadaran social sehingga mampu memehami sudut pandang dan dapat
berempati dengan orang lain. Memeiliki keterampilan berelasi sehingga dapat
berkomunikasi dengan dengan lebih efektif, dan dapat mengambil keputusan yang
bertanggung jawab. Masalah yang terkait dilemma etika akan diselesaikan dengan kepala
dingin dan hati yang tenang, sehingga pengambilan keputusan dapat berjalan sesuai
dengan Langkah yang sistematis.

• Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali
kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Studi kasus yang berkaitan dengan moral atau etika harus didasari dengan nilai-nilai yang
dianut seorang pendidik berupa nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal diantaranya
keadilam, keselamatan, tanggungjawab, kejujuran, rasa syukur, lurus hati, dll. Dilema
etika harus dianalisis menggunakan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengajuan dan
pengambilan keputusan dengan didasari nilai-nilai kebajikan tersebut.

• Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya


lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat harus dilakukan dengan cara yang tepat pula,
diseuaikan dengan situasi yang terjadi dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan
universal. Saat keputusan yang diambil sudah tepatmaka kan tercipta lingkungan yang
positif, kondusif, aman dan nyaman. Tidak ada pihak yang merasa dirugikan, seua akan
mendapatkan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

• Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan


keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan
paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan yang ada di lingkungan saya antara lain masih kentalnya kebiasaan yang
selalu dilakukan secara turun temurun. Saat mengambil keputusan, sulit untuk lepas dari
kebiasaan tersebut, sehingga keputusan yang diambil menjadi tidak relevan. Perlu adanya
perubahan paradigma. Seharusnya paradigma yang sesuai adalah kebenaran lawan
kesetiaan sehingga akan menghasilkan sebuah keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

• Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang
memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat
untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Pengambilan keputusan yang kita ambilharus berpihak pada murid. Dalam pembelajaran,
salah satu strategi agar berpihak pada murid adalah menggunkan pembelajaran
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid
sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid, sehingga akan tercipta
merdeka belajar sesuai dengan potensinya yang berbeda-beda.

• Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat


mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin pembelajaran harus mempertimbangkan


berbagai macam kemungkinan yang terjadi, termasuk menyangkut masa depan murid.
Oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam mengambil keputusan dengan melakukan
pengujian sesuai dengan Langkah-langkah yang istematis disesuaikan dengan paradigma
dan prinsip yang tepat.
• Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan
keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan keputusan haruslah dijiwai filosofi Ki Hajar dewantara. Berpegang teguh


pada nilai guru penggerak salah satunya berpihak pada murid dengan berlandaskan nilai-
nilai kebajikan yang universal. Keputusan yang diambil harus mempertimbangkan
berbagai hal termasuk masa depan murid. Pengambilan keputusan berpengaruh pada
pengajaran yang memerdekakan murid karena disesuaikan dengan potensi yang dimiliki
oleh masing-masing murid. Seorang pemimpin haruslah memiliki kompetensi social dan
emosional agar dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab. Saat proses
pengujian keputusan diperlukan Teknik coaching agar dapat menggali informasi
sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan.

• Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul
ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip
pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah
hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Perbedaan mendasar antara dilemma etika dan bujukan moral dapat dilihat dari kedua
pilihan kasusnya. Jika kedua pilihan sama-sama bener maka termasuk kedalam dilemma
etika, namun jika salah satu benar dan yang lain salah maka termasuk kedalam bujukan
moral.

Terdapat 4 paradigma dilemma etika antara lain:


1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Terdapat 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yaitu
1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan antara lain:
1. Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.
4. Pengujian benar salah, meliputi: uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji publikasi, uji
panutan/ idola.
5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar, menentukan paradigma yang terjadi.
6. Melakukan Prinsip Resolusi, menentukan prinsip pengambilan keputusan yang
akan diambil.
7. Investigasi Opsi Trilema, menentukan apakah ada opsi lain yang sebelumnya tidak
terpikirkan.
8. Buat keputusan.
9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan.

Hal yang diluar dugaan adalah dalam melaakukan pengambilan keputusan memeiliki
keterkaitan dengan modul lain yang telah dipelajari sebelumnya.

• Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan


sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan
apa yang Anda pelajari di modul ini?

Pernah, namun sebelumnya saya tidak mengetahui adanya tahapan dalam pengujian dan
pengambilan keputusan. Sehingga keputusan langsung diambil tanpa mempertimbangkan
hal-hal lain yang mungkin terjadi. Saat mempelajari modul ini, ternyata sebelum
mengambil keputusan perlu adanya penentuan paradigma, prinsip dan menjalankan 9
langkah pengujian dan pengambilan keputusan terlebih dahulu, dengan dasar nilai-nilai
kebajikan, berpihak pada murid dan bertanggung jawab.

• Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada
cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran
modul ini?

Mempelajari konsep ini sangat berdampak besar bagi saya, terutama berkaitan dengan
cara pengambilan keputusan yang sebelumnya tidak menggunakan Langkah-langkah
apapun. Sekarang setelah mempelajari modul ini perlu adanya pemilihan paradigma yang
tepat, prinsip yang sesuai dan melakukan 9 langkah pengujian dan pengambilan
keputusan dengan sistematis.

• Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan
Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini baik sebagai individu maupun sebagai pemimpin
karena dapat mengambil keputusan yang dapat dipertangging jawabkan dengan
berlandaskan nilai-nilai kebajikan agar dapat berpihak pada murid.

Anda mungkin juga menyukai