Koneksi Antar Materi 3.1
Koneksi Antar Materi 3.1
ANTAR MATERI
Modul 3.1Pengambilan
Keputusan Berbasis Nilai-Nilai
Kebajikan sebagai Pemimpin
HETY AGUSTIN M
SMP N 2 Banjarwangi
kab.Garut
CGP Angkatan 9
FASILITITOR
Dalam proses pengambilan keputusan, selain melakukan pengujian paradigma, prinsip resolusi, serta
menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan, perlu juga ditopang dengan keterampilan lain.
Keterampilan yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu, salah
satunya adalah keterampilan coaching. Dengan tehnik coaching, seorang guru akan menjadi coach bagi
dirinya sendiri ataupun orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi
hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.Kita sebagai
Coach dalam hal ini sebagai pengambil keputusan, dapat meminta penjelasan kepada coachee yang
terlibat dalam permasalahan agar bisa menjadi pertimbangan bagi coachee untuk mengambil
keputusan dengan cara memberikan pertanyaan pemantik yang dapat mengarahkan coachee untuk
menemukan potensinya, dan melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan
menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?
Pada saat pengambilan keputusan dilakukan, seorang guru perlu
memiliki kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial
emosional agar proses pengambilan keputusan dilakukan secara sadar
penuh, kesadaran atas berbagai pilihan dan dampak yang ada. Ketika
seorang guru telah menguasai pengetahuan dan keterampilan serta
sikap yang baik mengenai aspek sosial dan emosional, maka keputusan
yang diambil memiliki dampak dan tujuan yang positif, keputusan yang
diambil juga dapat dipertanggungjawabkan.Guru juga akan mencari tau
apa yang dirasakan murid dan mau mendengarkan dengan penuh
perhatian (focus). Respon guru yang berkesadaran penuh ini lah yang
akan mempengaruhi putusan yang diambil.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral
atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.
Seorang guru yang telah memiliki nilai-nilai mandiri, inovatif kolaboratif, reflektif
dan berpihak kepada murid akan mampu mengambil suatu keputusan yang juga
berpihak pada murid.Dalam menjalankan perannya seorang guru sering dihadapkan
dalam situasi yang meragukan dan dihadapkan pada dilema etika ataupun bujukan
moral. Melalui 9 langkah pengujian keputusan, seorang guru akan menerapkan nilai-
nilai kebajikan yang ada dalam dirinya. Dalam studi kasus pengambilan keputusan,
seorang guru harus memahami terlebih dahulu perbedaan antara bujukan moral
dan dilema etika. Seorang guru harus memastikan terlebih dahulu, apakah studi
kasus yang di dalamnya adalah benar vs benar atau benar vs salah. Jika studi kasus
yang dianalisis adalah benar vs benar, maka guru harus menetapkan langkah
pengambilan keputusan. Hal ini karena bisa dipastikan kasus tersebut termasuk
dilema etika. Sedangkan apabila kasus tersebut benar vs salah berarti kasus
tersebut merupakan bujukan moral. Dalam hal ini, pendidik harus dapat tegas
dalam mengambil keputusan.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya
berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif,
aman dan nyaman.
Sebuah pengambilan keputusan yang baik dan tepat tentunya harus dilakukan
secara bertahap dan menganalisis terlebih dahulu berbagai aspek yang
pertama yang harus dipertimbangkan adalah 4 paradigma Dilema etika
(Individu Vs Kelompok,Rasa keadilan Vs Rasa kasihan,Kebenaran Vs Kesetian,
Jangka Panjang Vs Jangka Pendek),3 Prinsip pengambilan keputusan (Prinsip
berbasis hasil akhir,Prinsip berbasis peraturan, Prinsip rasa peduli),serta 9
langkah pengambilan dan pengujian keputusan (Mengenali nilai-nilai yang
saling bertentangan,Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi
ini,Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini,Pengujian benar atau
salah,Pengujian paradigma benar lawan benar,Melakukan prinsip
resolusi,Investigasi opsi trilema,Buat Keputusan, Lihat lagi keputusan dan
refleksikan
Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang
sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap
kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan
paradigma di lingkungan Anda?
Kesulitan muncul karena terjadinya perubahan paradigma
lama dan budaya sekolah yang sudah dilakukan sejak
dahulu. Terkadang keputusan yang diambil belum
menggunakan analisa terhadap permasalahan yang
dihadapi,kadang memaksa guru untuk memilih pilihan yang
kurang tepat dan tidak berpihak kepada murid. Sehingga
muncul banyak kendala-kendala dalam proses pengambilan
keputusan.
Dan pada akhirnya, apakah pengaruh pengambilan
keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran
yang memerdekakan murid-murid kita?