Anda di halaman 1dari 12

Perpindahan Panas IPA SD

Perpindahan energi panas dari satu tempat ke tempat yang lain disebabkan oleh perbedaan suhu.
Panas bisa berpindah ketika terjadi perbedaan suhu. Seperti air, panas pun berpindah dari suhu
yang tinggi atau panas menuju suhu yang lebih rendah atau dingin. Secara umum perpindahan
panas dibedakan menjadi 3 macam, yakni konduksi, konveksi dan juga radiasi.

Perpindahan panas secara konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara namun tidak disertai perpindahan zat
perantaranya. Berikut ini contoh perpindahan panas secara konduksi:

• Sendok terasa panas ketika digunakan mengaduk teh hangat.


• Besi terasa panas ketika salah satu ujugnya dibakar atau dipanaskan.
• Saat menggunakan soldier atau pun memasak.

Intinya perpindahan panas secara konduksi ini umumnya terjadi pada benda padat.

Berdasarkan peristiwa konduksi ini atau daya hantar suatu benda dapat dibedakan menjadi 3,
yakni:

• Konduktor adalah penghantar panas yang baik. Contohnya aluminium, besi dan juga
logam lainnya.
• Isolator adalah penghantar panas yang buruk. Contohnya plastik, karet, kain, kertas,
kayu, gabus dan lain lain.
• Semikondukstor adalah zat yang bersifat setengah isolator dan juga setengah konduktor.
Contohnya gelas dan ebonit.

Perpindahan panas secara konveksi

Konveksi adaah perpindahan panas melalui perantara dan disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Berikut ini contoh peristiwa konveksi:

• Saat merebus air atau kacang hijau akan terjadi gerakan naik turun pada air atau pun
kacang hijau.
• Terjadinya angin darat dan angin laut
• Terjadinya angin gunung dan juga angin lembah
• Peristiwa mengalirnya asap cerobong asap.

Secara umum peristiwa konveksi terjadi pada benda selain zat padat.

Perpindahan panas secara radiasi

Radiasi adalah perpindahan panas tanpa perantara atau secara pancaran. Berikut ini contoh
perpindahan panas secara radiasi, antara lain;
• Tubuh terasa hangat saat dekat api ungggun, lampu yang menyala atau pun seterika
• Panas matahari sampai ke bumi
• Jemuran basah bisa kering terkena sinar matahari

Perlu kita ketahui bahwa perpindahan panas secara radiasi dapat kita manfaatkan untuk beberapa
peralatan, contohnya: alat pengumpul panas atau panel surya, penggerak turbin yang
memutarkan generator untuk menghasilakan energi listrik.

PERUBAHAN WUJUD BENDA

Berdasarkan wujudnya, benda dibedakan menjadi 3 jenis sifat benda, yaitu benda padat, benda
cair dan benda gas. Ketiganya memiliki ciri-ciri masing-masing. Berikut penjelasannya

Benda Padat

Benda padat memiliki ciri-ciri sebagai berikut

• Bentuk dan volumenya tetap


• Menempati ruang dan memiliki berat
• Dapat dirubah dengan cara tertentu.

Berdasarkan kekerasan dan kelenturannya, benda padat dibedakan menjadi

• Benda padat yang keras dan berat (besi dan batu bata)
• Benda padat yang keras dan ringan (kapas, kain, dan batu apung)
• Benda padat yang lunak (kasur, busa,dan karet)

Benda Cair

Benda cair memiliki ciri-ciri sebagai berikut

• Bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempatnya, tetapi volumennya tetap.


• Permukaanya selalu datar dan menempati ruang.
• Dapat meresap melalui celah-celah yang kecil
• Memiliki berat
• Mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
• Menekan kesegala arah
• Dapat melarutkan kesegala arah
• Dapat melarutkan segala zat.

Sifat-sifat benda cair dapat dimanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
• Prinsip zat cair yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah
biasanya dipakai untuk mengalirkan air dari tandon rumah ke bak mandi yan ada dibawah.
• Sifat permukaan zat cair yang selalu mendatar, dimanfaatkan oleh tukang bangunan sebagai
waterpass untuk mengukur ketinggian yang sama. Seperti pemasangan ubin, batu-bata dll.
• Zat cair yang meresap melalui celah-calah kecil (kapilaritas), dapat dimanfaatkan pada saat
pemakaian lampu minyak, dan kompor minyak.
• Beberapa zat padat dapat dilarutkan oleh zat cair, seperti gula dan garam. (zat yang dilarutkan
disebut zat terlarut, zat yang melarutkan disebut pelarut, campuran dua atau lebih zat yang
sama disebut larutan).

Benda Gas

Benda Gas mempunya ciri-ciri sebagai berikut

• Bentuk dan volumenya berubah-ubah sesuai dengan bentuk dan volume tempatnya.
• Memberikan tekanan ke segala arah, dapat dimampatkan, dan mempunyai berat.
• Secara umum, tidak dapat terlihat dengan kasat mata.

Macam-Macam Istilah Perubahan Wujud

Perubahan Wujud Benda

1. Mencair (melebur), adalah perubahan wujud zat padat menjadi zat cair
2. Membeku, adalah perubahan wujud zat cair menjadi zat padat
3. Menguap, adalah perubahan wujud dari zat cair menjadi gas
4. Mengembun, adalah perubahan wujud dari gas menjadi zat cair
5. Mengkristal (deposisi), adalah perubahan wujud dari gas menjadi zat padat
6. Menyublim, adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi gas

Pengertian Daur Air


Daur air dikenal juga dengan istilah siklus hidrologi yang artinya adalah sirkulasi air dari
atmosfer menuju bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Dalam siklus ini, ada banyak tahapan
yang harus dilalui seperti kondensasi, presipitasi lalu evaporasi dan transpirasi.

Seperti yang diketahui bahwa bumi adalah planet yang permukaannya terdiri dari perairan dan
daratan. Dari kejauhan, akan terlihat bahwa perairan jauh lebih luas dibandingkan dengan daratan.
Sumber air di muka bumi sendiri sangatlah bermacam-macam, mulai dari sungai, danau, samudra,
mata air dan lain sebagainya. Jadi tidak mengherankan jika banyak orang yang penasaran dengan
siklus hidrologi.

FUNGSI AIR
Semua organisme membutuhkan air untuk kehidupannya. Tumbuhan membutuhkan air untuk
berfotosintesis. Hasil fotosintesis digunakan organisme lain untuk hidup. Manusia dan hewan
membutuhkan air untuk minum. Air menjadi komponen penting dalam mentransfer zat-zat seperti
N, S, P dalam siklus biogeokimia. Fungsi-fungsi air antara lain sebagai berikut:

1. Sebagai pelarut
2. Pengatur suhu tubuh
3. Pengatur tekanan osmotik sel
4. Sarana transportasi zat di dalam tubuh (darah)
5. Bahan baku fotosintesis
6. Bagi manusia ; air minum, mandi, mencuci, irigasi, pembangkit listrik, dan pariwisata.

SUMBER AIR

Sumber Air Di Bumi

1. Laut
2. Danau
3. Sungai
4. Gunung Es

Gambar Skema Daur Air


Perhatikan skema proses daur air di bawah ini.

• Proses Evaporasi ( penguapan ) /transpirasi – kondisi dimana air yang ada di laut, darat
, di sungai, tanaman dsb , kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian
akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air
yang selanjutnya akan turun (precipitationO dalam bentuk hujan, salju, es.

• Dalam meteorology, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam hydrometeor, yang
merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer.
Ia terjadi ketika atmosfer menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi dan keluar dari
larutan tersebut.

• Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud lebih padat,
seperti gas (uap) menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika uap didinginkan menjadi cairan,
tetapi dapat juga terjadi bila sebuah uap dikompresi pendingin. Cairan yang telah
terkondensasi dari uap disebut kondensat.
• Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara terus menerus . Air berevaporasi , kemudian jatuh dan berpresipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.

Tahapan Daur Air (Hidrologi)


Tahapan siklus hidrologi adalah serangkaian proses yang tergabung dan saling berkaitan.
Tahapan ini memiliki bentuk memutar sehingga disebut dengan istilah siklus. Siklus air dibedakan
menjadi 9 tahapan, berikut ini adalah penjelasannya.

1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di laut, rawa, danau,
samudra dan lainnya menguap akibat adanya pemanasan sinar matahari. Dalam
tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga bisa naik ke atas atmosfer. Semakin
besar energi panas matahari yang sampai ke permukaan bumi, maka laju eveporasi juga
akan semakin besar.

2. Transpirasi merupakan proses penguapan yang serupa dengan evaporasi. Hanya saja
proses penguapan ini terjadi pada jaringan makhluk hidup. Transpirasi juga mengubah air
menjadi uap air dan di bawa ke atmosfer Selain berasal dari sumber air langsung,
penguapan dalam daur air di permukaan bumi juga dapat terjadi pada jaringan tumbuhan.

Penguapan semacam ini disebut juga dengan istilah transpirasi. Salah satu contohnya
adalah akar tanaman menyerap air dan mendorongnya ke daun untuk digunakan
dalam proses fotosintesis. Air hasil fotosintesis ini kemudian dikeluarkan oleh tanaman
melalui stomata sebagai uap air.
3. Evapotranspirasi adalah gabungan dari tahapan evaporasi serta transpirasi. Proses ini
seringkali dikatakan sebagai pentotalan penguapan air di permukaan bumi.

4. Sublimasi juga masuk dalam proses penguapan. Hanya saja proses ini terjadi di kutub
es atau puncak gunung. Sublimasi adalah proses di mana es berubah menjadi uap air tanpa
lebih dulu berada dalam fase cair. Sumber utama air dari proses sublimasi adalah lapisan
es dari kutub utara, kutub selatan, dan es di pegunungan. Dalam daur air, sublimasi
merupakan proses yang lebih lambat dari penguapan.

5. Kondensasi adalah proses berubahnya air menjadi partikel es akibat suhu udara
yang rendah hingga akhirnya membentuk awan yang tebal. Ketika air menguap
menjadi uap air, ia akan naik ke lapisan atas atmosfer. Di ketinggian tertentu, uap air
berubah menjadi partikel es yang berukuran sangat kecil karena karena pengaruh suhu
udara yang rendah. Partikel-partikel es tadi akan saling mendekati satu sama lain, bersatu
kemudian membentuk awan dan kabut di langit.
6. Adveksi adalah proses perpindahan awan secara horizontal dari satu lokasi ke lokasi
lainnya akibat tekanan udara atau angin.

7. Presipitasi adalah proses pencairan awan hitam hingga jatuh menjadi hujan. Awan (uap
air yang terkondensasi) kemudian turun ke permukaan bumi sebagai hujan karena pengaruh
angin panas atau perubahan suhu. Jika suhu sangat rendah (di bawah 0 derajat), tetesan air
jatuh sebagai salju atau hujan es. Melalui salah satu proses dalam daur air ini, air kemudian
masuk kembali ke lapisan litosfer.

8. Run Off (Limpasan) adalah proses mengalirnya air hujan ke sungai, samudra, danau dan
saluran air lainnya. Air berpindah dan bergerak menuju tempat yang lebih rendah melalui
saluran-saluran air seperti sungai dan got hingga kemudian masuk ke danau, laut, dan
samudra. Pada tahap daur air ini air masuk kembali ke lapisan hidrosfer.

9. Infiltrasi adalah proses terakhir dari siklus ini yakni setelah hujan, tidak semua air ikut
melalui tahap limpasan. Beberapa di antara mereka bergerak jauh ke dalam tanah. Air ini
disebut air infiltrasi. Air merembes ke bawah dan menjadi air tanah. penyerapan air ke
dalam tanah.
Macam Macam dan Tahapan Proses Siklus Air
1. Siklus pendek/Siklus Kecil

• Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


• Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
• Turun hujan di permukaan laut

2. Siklus Air Sedang

• Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


• Terjadi evaporasi
• Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
• Pembentukan awan
• Turun hujan di permukaan daratan
• Air mengalir di sungai menuju laut kembali

3. Siklus Panjang/Siklus Besar

• Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari


• Uap air mengalami sublimasi
• Pembentukan awan yang mengandung Kristal es
• Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
• Pembentukan awan
• Turun salju
• Pembentukan gletsar
• Gletser mencari membentuk aliran sungai
• Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

Aktivitas Manusia dan Perubahan Daur Air

Seiring dengan perkembangan teknologi, manusia dituntut untuk mengembangkan teknologi yang
ada ataupun menciptakan teknologi yang baru. Akan tetapi perkembangan teknologi tersebut
seringkali tidak diimbangi dengan tindakan perlindungan lingkungan. Tanpa mereka sadari,
kegiatan perusakan lingkungan yang dilakukan dapat mengganggu siklus keseimbangan alam,
termasuk siklus air. Berikut ini merupakan kegiatan manusia yang merusak lingkungan dan dapat
mempengaruhi siklus air.
1. Penebangan hutan

Untuk mencari bahan baku dan juga lahan pekerjaan, manusia seringkali melakukan penebangan
hutan secara besar-besaran. Pengurangan jumlah pohon yang sangat signifikan dapat mengurangi
laju penyerapan karbon dioksida (CO2) yang dilakukan oleh pohon secara drastis. Pengurangan
laju penyerapan ini menyebabkan penumpukan CO2 di atmosfer.

CO2 yang menumpuk di atmosfer akan menjebak panas matahari yang dipantulkan bumi sehingga
temperatur bumi dan atmosfer akan meningkat (peningkatan temperatur bumi ini yang seringkali
disebut pemanasan global atau global warming). Pemanasan global dapat mempengaruhi siklus
air, khususnya pada proses evaporasi dan kondensasi. Peningkatan suhu atmosfer akan
meningkatkan laju evaporasi dan memperlambat proses kondensasi.

2. Kebakaran hutan

Kebakaran hutan terjadi secara spontan (tidak dibakar langsung oleh manusia). Hal ini terjadi
karena suhu udara sekitar yang sudah sangat tinggi. Suhu udara tersebut meningkat cukup
signifikan karena dampak dari pemanasan global, dimana pemanasan global terjadi karena ulah
manusia yang tidak peduli akan kondisi lingkungan.

3. Pembangunan

Pembangunan di darat juga dapat mempengaruhi siklus air lokal. Pembangunan yang dilakukan
dengan penebangan pohon dan penutupan tanah oleh aspal dan semen tentu saja akan menghambat
proses infiltrasi ketika terjadi presipitasi. Terhambatnya infiltrasi dapat menyebabkan kelangkaan
air tanah. Karena terhambatnya infiltrasi, laju runoff meningkat sehingga lebih banyak air yang
“terbuang” ke perairan.

4. Pembuatan saluran irigasi

Pembuatan saluran irigasi biasanya dilakukan di sekitar sungai, dimana sumber air mengalir
dengan sendirinya. Saluran irigasi dibuat untuk memudahkan proses pengairan sawah/lahan
pertanian. Adanya saluran irigasi ini juga dapat mempengaruhi siklus air.
Adanya saluran irigasi tersebut dapat mengurangi laju runoff dan meningkatkan laju infiltrasi air
Hal ini dikarenakan air tersebut akan ‘dialihkan’ menuju kawasan pertanian yang lokasinya relatif
jauh untuk diserap oleh tanaman ataupun lahan yang ada.

• 5. Penggunaan secara boros atau berlebihan


• 6. Membuang sampah secara sembarangan
• 7. Penutupan permukaan tanah dengan aspal

Kegiatan Manusia Berpengaruh Terhadap Daur Air

Daur air sudah terjadi sejak terbentuknya lautan, selama berjuta-juta tahun daur air tidak
mengalami perubahan. Jika manusia pandai menjaga keseimbangan alam, air akan tersedia.
Kelangsungan daur air terkait dengan iklim. Cahaya matahari, udara, arah angin dan kelembapan
udara, berpengaruh pada kelangsungan daur air. Di gurun pasir sangat jarang sekali terjadi hujan,
yang dalam hal ini sehingga untuk jumlah air pun sedikit. Adapun di daerah hujan tropis, hujan
dapat berlangsung sepanjang tahun.

Hutan dapat menyimpan air, hal itu disebabkan akar-akar pohon di hutan mampu menyimpan air.
Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Penebangan hutan akan berdampak buruk
terhadap kelangsungan daur air. Salah satu akibat penebangan hutan yakni terjadi banjir. Sekarang
kamu lihat di daerah perkotaan, di daerah perkotaan jarang sekali ditemukan sumber air. Air hujan
yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit, air hujan langsung mengalir ke selokan menuju
sungai.

Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya air dan mengganggu
kelangsungan daur air. Oleh karena itu, perlu diadakan usaha-usaha untuk menyeimbangkan dari
air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan dan saluran irigasi.

Untuk hal ini kita harus membiasakan menghemat air, karena ketersediaan air sangat terbatas
apalagi di musim kemarau. Di musim kemarau sungai dan air sumur menjadi kering. Penduduk
sulit mendapatkan air bersih. Sebagian penduduk mengambil sisa-sisa air sungai untuk minum,
dengan melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
Kebiasaan dalam menghemat air merupakan sikap yang bijaksana, beberapa cara untuk
menghemat air antara lain sebagai berikut:

• Menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan.


• Mandi dan mencuci pakaian dengan air secukupnya.
• Menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian.
• Menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.

Polusi air

Semua kegiatan manusia tidak pernah lepas dari air, bagi Manusia air sangatlah penting. Sayang,
Manusia kadang kurang memahami berharganya air. Banyak tindakan manusia yang justru
membuat air menjadi tercemar. Setiap Tindakan mengotori air yang bersih akan memengaruhi
daur air.

Contoh Polusi Air

1. Membuang Sampah dan limbah rumah tangga ke sungai akan mengganggu daur air.
2. pabrik-pabrik yang membuang limbah pabrik ke aliran sungai.

Tindakan-tindakan Ini menyebabkan air sungai menjadi kotor dan tercemar sehingga mengganggu
kehidupan ikan dan tumbuhan air di sungai itu. Masyarakat Yang tinggal disekitar aliran sungai
pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Anda mungkin juga menyukai