Anda di halaman 1dari 57

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN PERTAMBANGAN
MINERAL DAN BATUBARA

D I R E K T O R AT J E N D E R A L M I N E R A L D A N B AT U B A R A
K E M E N T E R I A N E N E R G I D A N S U M B E R D AYA M I N E R A L
Profil
Propana Okionomus ALI, ST, M.Eng.
Pendidikan
S1 Teknik Mesin - UI
Master of Science & Technology: Energy & Environment
Engineering – Ecole des Mines de Nantes - France
Pekerjaan
Inspektur Tambang

Unit Kerja
Direktorat Teknik dan Lingkungan
Ditjen Minerba - KESDM

Email
propana.ali@esdm.go.id

No Telpon/WA
0817769500
Elemen IV

IMPLEMENTASI
Pelaksanaan Pengelolaan Operasional Penetapan Sistem Pembelian
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan
Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa
Pertambangan
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja
Pengelolaan Keadaan Darurat
Pelaksanaan Pengelolaan Keselamatan Operasional
Pertambangan Penyediaan dan Penyiapan P3K
Pelaksanaan Bahan Peledak dan Peledakan
Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (off the
job safety)
Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa

ELEMEN #4
IMPLEMENTASI
ELEMEN #4A
IMPLEMENTASI
4.1 4.2 4.3 4.4
P E N GE LOL A A N P E NGE LOL A A N P E N GE LOL A A N P E N GE LOL A A N
O P ERA S I ON A L L I N G KU NG A N K E R JA K ESEHATA N K E RJA K ESE LAMATA N O P ERA S I

Perusahaan menyusun, menetapkan, mensosialisasikan, menerapkan, mendokumentasikan, dan mengevaluasi


prosedur operasi/kerja
SMKP MINERBA

Kebijakan
Tinjauan Manajemen
dan Peningkatan Perencanaan
Kinerja

Dokumentasi Organisasi dan


Personel

Pemantauan,
Evaluasi, dan Tindak Implementasi
Lanjut 6
Audit SMKP Minerba:
Pembobotan Nilai Elemen Kebijakan 10%
Perencanaan 15%

Organisasi dan Personel 17%

Implementasi 35%

Pemantauan, Evaluasi
15%
dan Tindak Lanjut

Dokumentasi 3%

Tinjauan Manajemen dan


5%
Peningkatan Kinerja
4.1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi MANUAL


khusus untuk Pengolahan dan/atau LEVEL 1
Pemurnian, IPR, dan IUJP menyusun,
PROSEDUR
menetapkan, mensosialisasikan, & DOKUMEN
menerapkan, mendokumentasikan, dan PENDUKUNG
mengevaluasi prosedur operasi/kerja. LEVEL 2
Prosedur operasi/kerja tidak terbatas pada INSTRUKSI KERJA,
standard operating procedure, analisis DOKUMEN TEKNIS, STANDAR,
GAMBAR DLL.
keselamatan pekerjaan (job safety
analysis), instruksi kerja, dan buku manual LEVEL 3
dengan mempertimbangkan hasil FORM, CHECKLIST
pemetaan behavior based safety;
LEVEL 4
8
4.1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL

Dalam pengelolaan operasional, Pemegang IUP,


IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
mempertimbangkan pendekatan keselamatan
berbasis perilaku Pekerja Tambang
(behavior based safety)
4.1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi


khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP menyusun,
menetapkan, mensosialisasikan,
menerapkan, mendokumentasikan, dan
mengevaluasi izin kerja khusus dengan
mempertimbangkan hasil pemetaan
behavior based safety; dan

10
CONTOH
PENENTUAN
TARGET BBS:
4 .4.1
1 P e l aPELAKSANAAN
k s a n a a n PENGELOLAAN
e n g e l o l a aOnPERASIONAL
Operasional
4.1 PPENDAHULUAN
ELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL

Deviasi mulai terjadi


(Tindakan Pencegahan Kecelakaan/Insiden dan Rekomendasi Perbaikan)

Perundang-Undangan,Aturan, Procedure,Professional Training, perilaku etis, Positive Practice, dll.


NORMA

Adanya KTA dan TTA

Insiden/Kerugian

Accident Faktor-Faktor yang berkontribusi menghasilkan insident/Kerugian


Zone

WAKTU
Sumber: Rob Fisher, Fisher IT, Lnc
4.1 Pelaksanaan Pengelolaan Operasional
4.1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR,
dan IUJP menyusun, menetapkan, mensosialisasikan, menerapkan,
mendokumentasikan, memelihara, dan mengevaluasi prosedur untuk pengelolaan alat
pelindung diri/ alat keselamatan, yang mencakup:
a. penilaian kebutuhan alat pelindung diri dan alat keselamatan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan dan bahaya yang timbul,
b. penentuan dan penyediaan alat pelindung diri dan alat keselamatan dengan jumlah yang
memadai secara cuma-cuma,
c. pembuatan matriks alat pelindung diri untuk setiap pekerjaan dan area khusus,
d. evaluasi kepatuhan terhadap penggunaan dan perawatan alat pelindung diri dan alat
keselamatan,
e. pelaksanaan pelatihan untuk Pekerja yang terkait dengan fungsi, manfaat, penggunaan, dan
perawatan alat pelindung diri dan alat keselamatan.

17
4.1 PELAKSANAAN PENGELOLAAN OPERASIONAL

Prosedur APD dan Alat


Keselamatan :
a. Penilaian Kebutuhan APD
b. Penentuan dan Penyediaan
APD yang memadai secara
cuma-cuma
c. Daftar APD & Matriks APD
d. Evaluasi Kepatuhan dan
Perawatan APD
e. Pelatihan terkait fungsi,
manfaat, penggunaan dan
perawatan APD
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyusun, menetapkan, mensosialisasikan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur pengelolaan
lingkungan kerja Pertambangan yang paling sedikit terdiri atas

• Pengelolaan Debu • Pengelolaan Iklim Kerja


1 6

• Pengelolaan Kebisingan • Pengelolaan Radiasi


2 7

• Pengelolaan Getaran • Pengelolaan Faktor Kimia


3 8

• Pengelolaan Pencahayaan • Pengelolaan Faktor Biologi


4 9

• Pengelolaan Kuantitas dan Kualitas • Pengelolaan Kebersihan Lingkungan


5 Udara Kerja 10 Kerja
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

Pengelolaan lingkungan kerja Pertambangan dilakukan


dengan cara:
• antisipasi
• pengenalan,
• pengukuran dan penilaian,
• evaluasi,
• serta pencegahan dan pengendalian bahaya dan risiko di
lingkungan kerja

© Dean Andreas
4.24.2
Pelaksanaan Pengelolaan
PELAKSANAAN Lingkungan
PENGELOLAAN Kerja KERJA
LINGKUNGAN

Pengendalian
Evaluasi Hierarki Pengendalian
Pengukuran mengacu
ketentuan & standar
yg berlaku serta
melibatkan petugas
Hygene Industri
Pengenalan
Pengenalan bahaya
melalui karakteristiknya
Antisipasi
Inventarisasi bahaya
dan risiko
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi


Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, dan IPR
menyusun, mensosialisasikan,
menerapkan, dan
mendokumentasikan program
pengelolaan lingkungan kerja
sebagaimana yang telah disetujui
dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Belanja (RKAB) tahun berjalan 22
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus


untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan
IUJP menetapkan prosedur yang terdokumentasi
mengenai identifikasi, kalibrasi, pemeliharaan, dan
penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur, dan
uji lingkungan kerja;
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus
untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan
IUJP melakukan pemantauan/pengukuran
lingkungan kerja sesuai dengan ketentuan dan
standar yang berlaku secara berkala dan hasilnya
didokumentasikan serta digunakan untuk
penilaian dan pengendalian risiko;
23
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk


Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP menunjuk
petugas higiene industri atau Tenaga Teknis
Pertambangan yang Berkompeten dan mengacu kepada
ketentuan peraturan perundang-undangan untuk
melakukan pemantauan/ pengukuran dan penilaian
lingkungan kerja Pertambangan;
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyampaikan laporan pengelolaan lingkungan kerja
kepada KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

24
4.2 PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN KERJA

Menyusun
Prosedur
Operasi/
Ke r j a Menetapkan

Program Mensosialisasikan
RKAB
Pe l a p o r a n
Menerapkan

Mendokumentasikan
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi


khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP menyusun,
menetapkan, mensosialisasikan,
menerapkan, dan mendokumentasikan
prosedur pengelolaan kesehatan kerja
Pertambangan dalam rangka menjamin
kesehatan setiap Pekerja terhadap risiko
kesehatan yang ditimbulkan paling sedikit oleh
bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan
psikososial;
26
4 .4.3
3 PPelaksanaan
e l a k s a n a a n Pengelolaan
P e n g e l o l a a nKesehatan
K e s e h a t aKerja
n Kerja
Ergonomi 10
Pengelolaan Rekaman Medis Manajemen Diagnosa PAK
Menjaga, Memelihara, Risiko, SPIP, 9 Pemeriksaan,
Pelayanan P3K 6 Prosedur Diagnosa, Pelaporan,
Mengamankan, Menganalisis,
Petugas Kompeten, 8 Pengobatan &
dan Mengevaluasi
Diklat, Kotak P3K Penyelidikan
7 Higiene dan Sanitasi
Pelayanan Kesehatan 3 5
Fasilitas & Penunjang
Tenaga Kesehatan Kompeten, Risiko Kesehatan Tinggi
Sarana & Prasarana2 Pengendalian Risiko, Prosedur
Penunjang 4 Kerja Aman, Responsibility
Dampak
Fatigue Management Makanan, Minuman, & Gizi
1 Manajemen Risiko, Diklat, Keamanan, Kecukupan, Higienitas &
Pemeriksaan Kesehatan Sosialisasi, Pengaturan Keseimbangan Gizi
Gilir Kerja
Awal, Berkala, Khusus & Akhir 27
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP membuat
dan melaksanakan program kesehatan kerja Pertambangan
dengan pendekatan promotif atau promosi kesehatan,
preventif atau pencegahan penyakit, kuratif atau
pengobatan dan rehabilitatif atau pemulihan

dengan lebih mengutamakan pada program promotif dan


preventif mengacu kepada peraturan perundang-undangan
dan standar terkait yang berlaku; persyaratan lainnya yang
terkait; kebijakan perusahaan; hasil Manajemen Risiko
terhadap seluruh proses, kegiatan, dan area kerja; evaluasi
kinerja program kesehatan kerja Pertambangan; hasil
pemeriksaan terhadap Kejadian Akibat Penyakit Tenaga
Kerja dan Penyakit Akibat Kerja; ketersediaan sumber daya,
antara lain manusia, finansial, peralatan.
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP melaksanakan
pemeriksaan kesehatan kerja Pertambangan dengan ketentuan:
• pemeriksaan kesehatan kerja Pertambangan dilaksanakan sesuai dengan pedoman pemeriksaan dan penilaian
kelayakan kesehatan kerja yang disusun oleh dokter perusahaan yang dapat bekerja sama dengan dokter pemeriksa
kesehatan tenaga kerja atau pihak lain yang terkait dengan mengacu peraturan perundang-undangan dan
dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu kedokteran dan kesehatan, serta risiko yang ada di tempat kerja, serta
disetujui serta ditetapkan oleh KTT atau PTL;
• pemeriksaan kesehatan kerja Pertambangan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan
kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus, dan pemeriksaan kesehatan akhir, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
• pemeriksaan kesehatan kerja Pertambangan ditindaklanjuti dengan menginformasikan kepada Pekerja terkait kondisi
Pekerja yang bersangkutan, melakukan pemantauan, pengobatan, atau rehabilitasi terhadap Pekerja yang
bersangkutan sesuai dengan hasil pemeriksaan kesehatan, mengevaluasi penempatan Pekerja apabila diperlukan
disesuaikan dengan kondisi Pekerja yang bersangkutan, dan melakukan upaya promotif dan preventif terhadap
Pekerja lain yang terkait termasuk perbaikan kondisi lingkungan kerja; dan
• data hasil pemeriksaan kesehatan Pekerja dibuat, didokumentasikan, dan dievaluasi sesuai dengan ketentuan
29
peraturan perundang-undangan.
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
Program kesehatan kerja terdiri dari:
➢ Pemeriksaan kesehatan kerja
1. Pemeriksaan Kesehatan Awal, dilakukan sebelum pekerja
diterima untuk melakukan pekerjaab atau dipindahkan ke
pekerjaan baru
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala, dilakukan untuk
mengetahui kondisi pekerja sesudah berada dalam
pekerjaannya
3. Pemeriksaan Kesehatan Khusus, dilakukan untuk
mengetahui adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
tertentu terhadap pekerja atau golongan pekerja tertentu,
disesuaikan dengan pajanan risiko pekerjaannya
4. Pemeriksaan Kesehatan Akhir, dilakukan kepada pekerja
yang sisa masa kerjanya 1 (satu) tahun menjelang pensiun
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kerja Pertambangan dengan ketentuan:
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyediakan tenaga kesehatan kerja, yang meliputi dokter perusahaan, dokter pemeriksa kesehatan
tenaga kerja, perawat; dan/atau tenaga kesehatan lainnya yang kompeten;
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang mencakup sarana dasar (perlengkapan umum,
ruangan, dan peralatan medis) dan sarana penunjang (alat pelindung diri, alat evakuasi, peralatan
penunjang diagnosa, peralatan pemantau atau pengukuran lingkungan kerja), sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
• kualifikasi Pelayanan Kesehatan Kerja (Pelayanan Kegawatdaruratan, Pelayanan Pratama, Pelayanan
Utama) ditetapkan berdasarkan tingkat keterisoliran lokasi tambang dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
31
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

Tingkat Keterisoliran Rendah


• Pelayanan kegawatdaruratan
• Jarak tempuh <60 menit

Tingkat Keterisoliran Menengah


• Pelayanan pratama
• Jarak tempuh 60-120 menit

Tingkat Keterisoliran Tinggi


• Pelayanan utama
• >120 menit
32
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, dan IUJP melaksanakan pertolongan pertama pada kecelakaan dengan ketentuan:
• KTT atau PTL menyediakan petugas yang memiliki kompetensi, fasilitas dan peralatan
untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan, pada setiap kelompok kerja;
• KTT atau PTL membuat program pendidikan dan pelatihan P3K secara berkala; dan
• kotak P3K ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai, terlindungi, dan diberi tanda,
dan isinya disesuaikan dengan risiko yang ada, serta diperiksa secara berkala paling
sedikit setiap bulan oleh penanggung jawab kotak P3K yang namanya tertera pada kotak
P3K;

33
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus
untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
melakukan pengelolaan pencegahan kelelahan kerja
(fatigue) dengan ketentuan:
a. melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian
faktor yang dapat menimbulkan kelelahan pekerja
tambang;
b. memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada
semua pekerja tambang tentang pengetahuan
pengelolaan dan pencegahan kelelahan khususnya
bagi pekerja dengan waktu kerja bergilir (shift);
c. mengatur pola gilir kerja (shift) pekerja tambang;
dan
d. melakukan penilaian dan pengelolaan tingkat
kelelahan pada pekerja tambang sebelum awal gilir
kerja (shift) dan saat pekerjaan berlangsung.
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP melakukan pengelolaan Pekerja yang bekerja pada tempat
yang memiliki risiko kesehatan tinggi, dengan ketentuan:
• memastikan risiko yang ada telah dikendalikan secara memadai;
• memberikan pemahaman cara kerja aman, konsekuensi, dan pemantauan
pekerjaan di area tersebut; dan
• bertanggung jawab terhadap efek yang ditimbulkan akibat pekerjaan tersebut;

35
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP mengelola rekaman data kesehatan kerja Pertambangan
dengan ketentuan:
• menjaga dan memelihara rekaman data kesehatan kerja Pertambangan paling
sedikit meliputi data hasil pemeriksaan kesehatan awal, data hasil pemeriksaan
kesehatan berkala, data hasil pemeriksaan khusus, dan data hasil pemeriksaan
akhir, riwayat pekerjaan pekerja, data medis/rekam medis Pekerja, data indikator
kinerja kesehatan kerja, data hasil pemeriksaan lingkungan kerja dalam rangka
pengelolaan kesehatan kerja;
• menganalisis dan mengevaluasi rekaman data kesehatan kerja Pertambangan
sebagai bahan untuk perbaikan kinerja kesehatan kerja; dan

36
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

melakukan pengukuran kinerja kesehatan kerja


dengan menggunakan 2 (dua) indikator yaitu
• indikator proses (leading indicator)
• indikator hasil akhir (lagging indicator) yang
meliputi:
- Rasio Kelaikan Kerja,
- Crude Morbidity Rate (CMR)
- Morbidity Frequency Rate
- Spell Severity Rate
- Absence Severity Rate
- Penyakit Akibat Kerja
untuk dilaporkan oleh KTT atau PTL kepada
KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT sesuai dengan
formulir yang ditentukan.
© Dean Andreas
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
Jumlah pekerja yang layak
kerja berdasarkan Jumlah absensi karena sakit
Rasio pemeriksaan SSR =
kelayakan = x 100%
Jumlah spell
kerja Jumlah pekerja kumulatif

Jumlah pekerja yang sakit Jumlah absensi karena


karena penyakit sakit
CMR = x 100% ASR = x 1.000.000
Jumlah pekerja kumulatif Jumlah jam kerja
kumulatif

Jumlah pekerja yang sakit


Jumlah kasus PAK
karena penyakit Rasio x 100%
MFR = x 1.000.000 =
Jumlah jam kerja PAK Jumlah tenaga kerja
kumulatif
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP menyediakan
fasilitas untuk menunjang tercapainya higienitas, serta melakukan
pengelolaan sanitasi di area kerja, paling sedikit meliputi
pengelolaan tempat sampah, toilet dan wastafel, kebersihan lantai
dan bangunan, dan ruang ganti pakaian dan kamar mandi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Higiene: Sanitasi :
Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha kesehatan individu, kegiatan kepada usaha kesehatan lingkungan hidup
maupun usaha kesehatan pribadi hidup manusia. manusia.
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara
ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan pengawasan masyarakat yang menitikberatkan
(Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). kepada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat
Hygiene is a concept related to medicine as well as to kesehatan masyarakat.
personal and professional care practices related to most
aspects of living although it is most often associated with Sanitation is the prevention od diseases by eliminating or
cleanliness and preventative measures. controlling the environmental factor which from links in
the chain of transmission (Ehler & Steel)
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, IPR, dan IUJP melakukan pengelolaan ergonomi dengan mengelola
kesesuaian antara pekerjaan, lingkungan kerja, peralatan, dan Pekerja, antara
lain meliputi
• Melakukan identifikasi dan penilaian risiko ergonomi, serta pengendalian
berdasarkan hasil ergonomic risk assessment;
• Menyediakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan yang sesuai dengan
kemampuan, kondisi, dan postur pekerja;
• Menyediakan prosedur kerja sesuai dengan kapasitas pekerja; dan
• Menyediakan perlengkapan penunjang untuk mendukung pekerjaan.
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
Pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, dan IUJP melakukan pengelolaan makanan,
minuman, dan gizi Pekerja dengan
melaksanakan analisis bahaya dan pengendalian
titik kritis (hazard analysis and critical control
points) untuk memastikan bahwa penyediaan
makanan dan minuman telah memenuhi syarat
keamanan, kecukupan, dan higienitas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku serta
mempertimbangkan aspek keseimbangan gizi
Pekerja;
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA
dalam hal terjadi Penyakit Akibat Kerja, pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR,
dan IUJP melakukan hal-hal sebagai berikut:
• diagnosis Penyakit Akibat Kerja ditegakkan melalui serangkaian tahapan pemeriksaan klinis, kondisi Pekerja, lingkungan kerjanya,
dan data medis/rekam medis Pekerja;
• dokter perusahaan menetapkan status Penyakit Akibat Kerja berdasarkan hasil pemeriksaan sebagaimana disebutkan setelah
membuktikan hubungan sebab akibat antara penyakit dengan pekerjaan dan atau lingkungan kerjanya;
• dokter perusahaan membuat laporan medik dan dalam 1 × 24 jam disampaikan ke KTT atau PTL, serta kemudian KTT atau PTL
segera melaporkan Penyakit Akibat Kerja yang telah ditegakkan oleh dokter perusahaan kepada KaIT atau Kepala Dinas atas nama
KaIT sesuai dengan kewenangannya dengan menggunakan formulir yang ditentukan;
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP melakukan upaya kuratif
dan rehabilitasi terhadap Pekerja yang didiagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja, dan apabila setelah pengobatan penyakit
akibat kerja telah dinyatakan selesai dan dijumpai adanya suatu kecacatan, maka dokter perusahaan dapat menetapkan
persentase kecacatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan
• setiap Penyakit Akibat Kerja yang telah ditegakkan oleh dokter perusahaan dilakukan proses penyelidikan oleh tim yang paling
sedikit melibatkan dokter perusahaan dan petugas kesehatan kerja atau higiene industri, untuk menemukan faktor-faktor bahaya
kesehatan di lokasi Pekerja yang terkena Penyakit Akibat Kerja yang menyebabkan timbulnya Penyakit Akibat Kerja;

45
4.3 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESEHATAN KERJA

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi


Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian
menyampaikan laporan aspek
kesehatan kerja Pertambangan
kepada KaIT atau Kepala Dinas
atas nama KaIT sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

48
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN

1 Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/


Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
2 Pengamanan Instalasi
3 Kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi,
dan Peralatan Pertambangan
4 Kompetensi Tenaga Teknik
5 Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis
Pertambangan
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
4.4.1 SISTEM DAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/PERAWATAN SARANA,
PRASARANA, INSTALASI, DAN PERALATAN PERTAMBANGAN

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
membuat sistem dan melaksanakan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, istalasi, dan peralatan
Pertambangan dengan paling sedikit melakukan hal-hal sebagai berikut.
• membuat daftar sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan;
• mengidentifikasi jenis dan karakteristik atas pemeliharaan atau perawatan sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan Pertambangan;
• menyusun dan menetapkan prosedur pemeliharaan atau perawatan berdasarkan hasil identifikasi jenis
dan karakteristik sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan;
• merencanakan program dan jadwal pemeliharaan atau perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan Pertambangan; dan
• melaksanakan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan oleh
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di bidang Keselamatan Operasi.
50
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
4.4.2 PENGAMANAN INSTALASI

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IUJP melakukan pengamanan instalasi dengan paling sedikit
melakukan hal-hal sebagai berikut.
• membuat daftar instalasi;
• mengidentifikasi kebutuhan pengaman atas instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan desain pengamanan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur proses pemasangan instalasi;
• menyusun dan menetapkan prosedur pemeliharaan pengamanan instalasi;
• menetapkan program dan jadwal pemeriksaan pengamanan instalasi; dan
• menerapkan, melaksanakan pemeriksaan berkala, memantau dan
mengevaluasi sistem pengamanan instalasi oleh Tenaga Teknis Pertambangan
51
yang Berkompeten di bidang Keselamatan Operasi.
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
4.4.3 KELAYAKAN SARANA, PRASARANA, INSTALASI, DAN PERALATAN PERTAMBANGAN

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau
Pemurnian, dan IUJP memastikan kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan Pertambangan dengan paling sedikit melakukan hal-hal sebagai
berikut.
• membuat daftar sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan;
• menyusun dan menetapkan prosedur pengujian kelayakan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan;
• menetapkan program dan jadwal sarana, prasarana, instalasi, dan
peralatan Pertambangan; dan
• melaksanakan pengujian kelayakan, pengamanan dan pemeliharaan
terhadap sarana, prasarana, instalasi dan peralatan Pertambangan
dilakukan oleh Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di bidang
Keselamatan Operasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
52
undangan.
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
4.4.4 KOMPETENSI TENAGA TEKNIK

pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, dan IUJP menunjuk Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten di bidang
Keselamatan Operasi yang memiliki kompetensi untuk
• menyusun dan menetapkan prosedur, membuat program dan jadwal, melaksanakan
pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan,
serta mengevaluasi dan mendokumentasikan hasilnya;
• menyusun dan menetapkan prosedur, membuat program dan jadwal, melaksanakan
pemeriksaan pengamanan instalasi, serta mengevaluasi dan mendokumentasikan
hasilnya;
• menyusun dan menetapkan prosedur, membuat program dan jadwal, melaksanakan
pengujian kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan Pertambangan, serta
mengevaluasi dan mendokumentasikan hasilnya; dan
• menyusun dan menetapkan prosedur, membuat program dan jadwal, melaksanakan
evaluasi laporan hasil kajian teknis Pertambangan, serta mengevaluasi dan
mendokumentasikan hasilnya. 53
Contoh : Daftar Laporan Kompetensi Tenaga Teknik
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN
4.4.5 EVALUASI LAPORAN HASIL KAJIAN TEKNIS PERTAMBANGAN

Kajian teknis dilakukan pada saat


awal kegiatan atau sebelum
dimulainya kegiatan Pertambangan.

Apabila terjadi perubahan atau


modifikasi terhadap proses, sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan
Pertambangan maka hasil
evaluasinya disampaikan kepada KaIT
atau Kepala Dinas atas nama KaIT.
4.4 PELAKSANAAN PENGELOLAAN KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN

Hasil Evaluasi
Perubahan/
Menyusun,
Menetapkan Prosedur, Modifikasi
Membuat Program dan SPIP
Jadwal Pelaksanaan….
Evaluasi
Kompetensi Laporan
Tenaga Hasil
Kelayak Teknik Kajian
Pengaman an SPIP Teknis
an Instalasi
Sistem &
Pelaksanaan
Pemeliharaan - Daftar SPIP - Program
SPIP - Identifikasi - Evaluasi
- Prosedur - Tindaklanjut 56
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai