Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN

PENGUKURAN TINGGI /PANJANG BADAN DI WILAYAH KERJA


UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II

I. Pendahuluan.
Puskesmas sebagai unit pelaksana kesehatan terdepan dan terdekat dengan
masyarakat. Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggara Tk. pertama.
puskesmas adalah sarana kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan
termasuk gizi kepada masyarakat guna mempersiapkan memelihara dan
mempertahankan agar setiap orang mempunyai status gizi baik, dapat hidup sehat dan
produktif.
II. Latar Belakang.
 Dasar Hukum.
1. UU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2. Permenkes No. 741/ menkes /PER/ VII/ 2008 tentang SPM bidang kesehatan di
Kab/ Kota.
III. Tujuan.
a. Tujuan Kegiatan
Tujuan pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan
gizi baik anak dan dewasa. Pengukuran kesehatan sebaiknya dilakukan dengan
jarak teratur disertai dengan pemeriksaan dan pengamatan fisik. pengukuran
tinggi/panjang badan digunakan untuk mengukur pertumbuhan linier. Pengukuran
tinggi/panjang badan sebenarnya sangat mudah dilakukan namun sebenarnya juga
sangat rawan terhadap bias dan error data, maka hal yang diperlukan adalah
kualitas alat yang digunakan.
IV. Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk pengukuran tinggi/ Panjang
badan yaitu dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a) Ciri-ciri Pengukur Tinggi/panjang Badan harus memenuhi syarat :
1. mempunyai presisi sampai 0,1 cm.
2. Sudah dikalibrasi dan tidak rusak.
3. Dapat mengukur sampai 200 cm.
4. Dapat diatur ulang ke nol.
b) Cara mengukur tinggi badan :
1. Memberitahukan pada pasien tentang tindakan yang dilakukan.
2. Menganjurkan pada pasien agar melepas alas kaki.
3. Mempersilahkan pada pasien berdiri tegak di tempat pengukuran
menghadap petugas

1
4. Menarik alat ukur TB tepat pada kepala pasien
5. Melihat skala yang ada pada pengukur TB
6. Pengukuran selesai, pasien dipersilahkan memakai alas kaki kembali.
7. Mencatat hasil pengukuran
c) cara mengukur Panjang Badan
1. Baringkan anak pada pengukur panjang badan bayi.
2. Anak ditelentangkan dan dipegang petugas terutama pada lutut dan
telapak kaki.
3. Petugas meletakkan kepala anak menempel pada bidang kepala yang
statis, sedangkan bidang kaki yang dapat digeser ditengahkan pada
telapak kaki dalam keadaan tegak lurus dan ibu memegang kepala
anak sambil melihat kepada anak.
4. Hasil pengukuran dibaca pada skala dengan ketelitian 0,1 cm.
5. Hasil pengukuran dicatat dalam buku dan rekam medis.
V. Jadwal Pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan dilaksanakan setiap hari buka pelayanan gizi di puskesmas .
VI. Evaluasi, Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan.
Evaluasi ,pelaksanaan dan pelaporan dilakukan satu bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai