BAB II P1337420919127
BAB II P1337420919127
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode
(Evidence Based Nursing Practice) berupa terapi ice pack dan massase SSBM
terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum ini didapatkan dari beberapa
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
jurnal ilmiah diantaranya adalah terapi ice pack, massase SSBM, pain, perienum
dan Ibu post partum nifas. Dari pencarian tersebut penulis mendapatkan 6 jurnal
penelitian yang penulis gunakan sebagai dasar penerapan EBNP (Evidence Based
15
16
Nursing Practice) berupa pemberian terapi ice pack dan massase SSBM terhadap
Tabel 2.1
229 artikel
Pubmed : 2
One Search : 158
Google scholar : 69
Artikel berdasar article type
Dihilangkan: 105 artikel
124 artikel
Artikel berdasar full text
Dihilangkan: 1 artikel
123 artikel
Artikel berdasar 5 tahun terakhir
Dihilangkan: 46 artikel
77 artikel
Artikel dengan intervensi tidak
sama
Dihilangkan: 55 artikel
22 artikel
Artikel dengan subjek tidak sama
Dihilangkan: 16 artikel
6 artikel
17
Tabel 2.2
2. The Effects of Derya K. 2017 Quasi- 200 Pada kelompok eksperimen, skor skala analog visual pertama adalah
Cold Application Eksperimen 6,73 ± 1,68; setelah diberi terapi dingin, tingkat nyeri menurun menjadi
Senol, & Ergul sampel
to the Perineum dengan 2,59 ± 1,20 pada ibu primipara dan multipara.Selain itu, skor kuesioner
on Pain Relief Aslan
rancangan kenyamanan postpartum meningkat dari 2,58 ± 0,14 menjadi 2,69 ± 0,14
After
Vaginal Birth One group dipenilaian kedua setelah aplikasi terapi dingin dan perbedaannya
18
3. Effectiveness of Agustina Ayu, 2015 Quasy 36 Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi eksperimen pre-test-post-
warm compress Eksperiment test dengan Mann Whiteney test. Total sampel didapatkan 36 orang
& Heni sampel
and cold dengan dibagi menjadi 2 kelompok dimana 18 orang dengan perlakuan kompres
compress to Setyowati hangat dan 18 orang lainnya dengan perlakuan kompres dingin.
pendekatan
reduce laceration Kompres dingin dan kompres hangat dilakukan 3 kali dalam sehari.
perineum pain on pre-post test Penelitian ini membuktikan bahwa kompres dingin lebih berpengaruh
primiparous at Control dibandingkan dengan kompres hangat untuk menurunkan nyeri pada
Candimulyo group luka perineum
Magelang 2015 design
4. Kompres Dingin, Nurachmaniah 2018 Quasy 30 Perhitungan sampel menggunakan analisis Uji One-Way ANOVA yaitu
Pengaturan Posisi Siti, & Irma Eksperiment sampel univariat dan bivariat dengan α=0,05. Hasil uji One-Way ANOVA
dengan diperoleh nilai p-value=0,001 berarti (p<0,05), maka dapat disimpulkan
, massase
pendekatan bahwa ada perbedaan yang bermakna rata-rata massase, kompres dingin
terhadap pre-post test dan pengaturan posisi terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan
Penurunan Control kala I fase aktif dan hasil uji Post Hoc Bonferroni diperoleh anta
group rkelompok massase- Pengaturan Posisi p-value=0,002 berarti (p<0,05)
Intensitas Nyeri
dan antar kelompok Kompres Dingin - Pengaturan Posisi p-value=0,004
Kala I Fase Aktif design
berarti (p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-
19
6. Efektifitas Lidia Fitri, & 2018 Quasy 30 Analisis data secara univariat dan bivariat, pengujian data dengan uji
Stimulasi Kutan Rice Eksperiment sampel statistik t untuk mengukur skala nyeri sebelum dan setelah dilakukan
Slow Stroke Noviawanti dengan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata intensitas nyeri
Back Massase rancangan persalinan sebelum intervensi adalah 6.43 dan setelah dilakukan
(SSBM) teknik Non intervensi adalah 4.13. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran
Terhadap Random pertama dan kedua adalah 2.3 dengan standar deviasi 1.393. Hasil uji
Penurunan Assignment statistik didapatkan nilai 0.000 maka ada pengaruh teknik stimulasi
Intensitas Nyeri kutan slow stroke back massage terhadap penurunan intensitas nyeri
Bersalin bersalin kala I. Disimpulkan SSBM sangat efektif dalam menurunkan
intensitas nyeri bersalin kala I fase aktif.
21
hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga terjadi pada
A. Faktor ibu
menahan tekanan.
posterior.
B. Faktor Bayi
1) Bayi yang besar.
occipitoposterior.
3) Persentasi bokong.
6) Distosia Bahu
24
penjahitan ada yang tidak perlu. Dari jahitan perineum tadi pasti
Nugraheni, 2015).
25
antara lain:
nyeri terus menerus. Pada skala ini kata kuncinya adalah „tidak
berbagai tingkat nyeri. Skala nyeri ini terdiri dari garis 0-10 cm
Skala ini terdiri atas enam wajah dengan profil kartun yang
sampai wajah yang sangat ketakutan yang berati skala nyeri yang
a. Manajemen Farmakologi
(Medforth, 2011).
yang kecil. Sensasi dingin diberikan pada sekitar area yang terasa
lokasi nyeri, atau pada area yang berlokasi di antara otak dan area
(Novita, 2015).
alat pada pasien dan perawat/bidan. Terapi ice pack ini merupakan
kantong yang berisi karet diberi alas kain atau handuk kemudian
(skala 4–6) menjadi nyeri ringan (skala 1-3) atau nyeri hilang (0).
Nyeri
transmisi serabut saraf sensori A Beta yang lebih besar dan lebih
saat 2 jam setelah partus spontan atau dapat dilakukan ketika nyeri
rilex.
34
terdapat pengaruh terapi ice pack dan massase SSBM terhadap penurunan
intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas dibuktikan dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan. Salah satu penelitian dari (Senol & Aslan,
2017) pada penelitian mereka yang berjudul “The effect of cold application to
the perineum on pain relief after vaginal birth” kompres dingin untuk
menyebabkan reseptor alfa dalam darah menjadi terstimulasi oleh sistem saraf
menilai nyeri perineum pada wanita yang diobati dengan bantalan kompres
perineum mereka.
membebaskan diri dari ketegangan dan stress akibat penyakit yang dialami.
dengan usapan yang perlahan (Slow Stroke Back Massage). Stimulasi kulit
transmisi serabut saraf sensori A Beta yang lebih besar dan lebih cepat.
Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui serabut C dan delta-A yang
perifer untuk mengirimkan impuls melalui dorsal horn pada medulla spinalis,
saat impuls yang dibawa oleh serabut A-Beta mendominasi maka mekanisme
(Prasetyo, 2018) . Dalam studi kasus ini, Terapi ice pack dapat dilakukan
SSBM dilakukan 5 menit setelah 2 jam post partum, atau dapat diteruskan
setiap kali nyeri muncul. Pemberian terapi ice pack dan massase SSBM
diharapkan dapat dilakukan lebih dari satu kali, selain untuk mengurangi
memberikan rasa nyaman pada pasien. Keuntungan dari kedua terapi adalah
tindakan ini dapat dilakukan di rumah ketika nyeri masih muncul, sehingga
nyeri . Hal ini dapat membantu kemandirian klien dan keluarga dalam
pelayanan medis atau pasien yang tidak ingin mengatasi nyeri dengan
36
pack dan massase SSBM tidak perlu menggunakan alat khusus yang
membutuhkan biaya yang besar sehingga stimulus ini dapat diberikan kepada
bawah.