Anda di halaman 1dari 3

Perbandingan Daun Kubis vs Kompres Panas dan Dingin

Pada Perawatan Pembengakakan Payudara

Abstrak

Tujuan:Untuk menilai dan membandingkan efikasi daun kubis dingin dan kompres panas dan dingin
dalam perawatan pembengkakan payudara. Bahan dan Metode: Ini adalah penelitian kuasi-
eksperimental yang dilakukan di bangsal post anata ldar iAll India Institu tMedical Science(AIIMS), New
Delhi. Penelitian ini terdiri dari 60 ibu; 30 kelompok perlakuan dan 30 di kelompok kontrol.Kelompok
control menerima alternative kompres panas dan dingin dan kelompok perlakuan mendapatkan
pengobatan daun kubis dingin untuk mengurangi pembengkakan payudara. Skor pre dan post
pengobatan pada pembengkakan payudara dan nyeri dicatat. Data dianalisis menggunakan deskriptif
dan metode statistic inferensial menggunakan software statistic STRATA . Hasil: dari Kedua perawatan,
kompres panas dan dingin dan daun kubis efektif dalam mengurangi pembengkakan payudara dan nyeri
pada ibu post natal (P ≤ 0,001). Daun kubis dingin dan kompres panas dan dingin sama-sama efektif
dalam menurunkan pembengkakan payudara (P = 0,07), sedangkan kompres panas dan dingin lebih
efektif dari pada kubis daun dingin dalam menghilangkan rasa nyeri karena pembengkakan payudara (P
≤ 0,001) pada ibu postnatal. Kesimpulan:daun kubis dingin serta kompres panas dan dingin keduanya
dapat digunakan sebagai alternative dalam perawatan pembengkakan payudara. Kompres panas dan
dingin lebih efektif dalam mengurangi rasa nyeri daripada daun kubis dingin dalam menurunkan nyeri
yang disebabkan oleh pembengkakan payudara.

Pendahuluan

Pembengkakan payudara adalah kondisi fisiologis itu ditandai dengan payudara yang bengkak dan nyeri
sebagai akibat peningkatan volume ASI, limfatik dan kongesti pembuluh darah, dan edema interstitial
selama dua minggu pertama setelah melahirkan; kondisi ini disebabkan oleh menyusui yang tidak
mencukupi dan / atau obstruksi dalam saluran ASI. Nyeri payudara selama menyusui adalah umumnya
masalah umum yang mengganggu keberhasilan menyusui mengarah ke ditinggalkannya pemberian ASI
eksklusif. Selama bertahun-tahun, banyak strategi untuk perawatan masalah ini telah dikembangkan
seperti metode kangguru, pembatasan cairan, membebat payudara atau mengenakan bra ketat,
kompres panas dan dingin, dan aplikasi daun kubis. Sangat sedikit penelitian yang dilakukan untuk
memantau efek daun kol pada pembengkakan payudara dengan hasil yang tidak meyakinkan dan
bertentangan.Sebuah studi tentang efikasi penggunaan daun kol dapat berkontribusi dalam
memberikan bukti untuk memperkenalkan intervensi ini dalam praktik klinis; oleh karenaitu, kami
melakukan penelitian ini.
Bahan dan Metode

Kami melakukan penelitian kuasi-eksperimental, menggunakan waktu seri, desain kelompok kontrol
nonequivalent, dengan beberapa institusi perawatan di bangsal postnatal di All India Institut Ilmu
Kedokteran (AIIMS), New Delhi; penelitian ini dilakukan pada 60 responden antara Mei 2014 dan
Desember 2014.

Kriteria inklusi

 Ibu postnatal dengan pembengkakan payudara


 Kesediaan untuk berpartisipasi dalam penelitian

Kriteria ekslusi

 Ibu yang alergi terhadap obat sulfa dan kubis


 Ibu yang tidak mengalami pembengkakan payudara
 Ibu dengan infeksi pada payudara, abses payudara, mastitis, kulit payudara yang pecah,
perdarahan atau lecet pada putings usu

Responden yang terdaftar berdasarkan criteria inklusi dan eksklusi, dan menandatangani informed
consent. Identifikasi data dan kebidanan karakteristik masing-masing subjek dicatat dalam lembar data
subjek yang divalidasi. Penelitian dilakukan dalam dua fase. Pada fase pertama, 30 pertama ibu dalam
kelompok control diberikan alternative kompres panas dan dingin. Aplikasikan kain spons yang hangat
dan lembab dengan kompres dingin secara bergantian pada payudara yang membengkak; kain diganti
secara sering setelah 1-2 menit. Proses ini dilanjutkan selama 20 menit. Suhu air untuk kompres panas
berkisar antara 43°C dan 46°C,dan untuk kompres dingin berkisar antara 10°C dan 18°C yang diukur
menggunakan thermometer air. Setelah menyelesaikan fase pertama, 30 ibu berikutnya dikelompok
perlakuan diberikan perawatan daun kol dingin untuk meredakan pembengkakan payudara. Daun Kubis
tersebut, didinginkan dalam freezer selama kurang lebih 20-30 menit sebelum prosedur. Daun kubis
dingin ditempatkan di dalam bra selama 30 menit. Kedua perawatan ini, dilakukan tiga kali sehari
selama dua hari berturut-turut. Metode ini diterapkan enam kali pada setiap subjek. Durasi setiap
intervensi 30 menit. Skor sebelum dan sesudah perawatan dari pembengkakan payudara dan nyeri
dicatat setelah masing-masing sesi perawatan. Pembengkakan payudara diukur menggunakan six-point
breast engorgement scale, dan skor nyeri dinilai menggunakan peringkat numeric rating pain scale. Data
yang diperoleh diproses dalam lembar MS Excel. Analisis statistic dilakukan dengan menggunakan
software STRATA.

Hasil

Kedua kelompok yang homogeny dengan semua variable demografis dan obstetric dianalisis dengan test
chi-square dan exact Fisher kecuali untuk menyusui dimana analisis yang disesuaikan menggunakan
Generalized Estimating Equations (GEE). Dengan menggunakan uji t test, tidak ada perbedaan yang
dicatat antara kelompok yang berkaitan dengan skor pretreatment pembengkakan payudara dan rasa
nyeri. GEE digunakan untuk membandingkan korelasi tanggapan untuk skor postperawatan pada kedua
variable antara kedua kelompok dan membandingkan skor sebelum dan sesudah perawatan pada
masing-masing kelompok. Kedua perawatan, Kompres panas dan dingin dan daun kubis, efektif
menurunkan pembengkakan payudara dan rasa nyeri pada ibu postnatal (P ≤ 0,001) seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 1. Baik daun kol dingin dan prosedur kompres panas danding ini sama-sama
efektif dalam mengurangi pembengkakan payudara (P = 0,07) seperti yang ditunjukkan padaTabel 2.
Kompres panas dan dingin ditemukan lebih efektif dari pada daun kubis dingin dalam meringankan rasa
nyeri akibat pembengkakan payudara (P ≤ 0,001) pada post natal ibu.

Diskusi

Penelitian ini didukung oleh temuan Snowden HM et al. yang meninjau studi penelitian untuk
menentukan efektifitas dari beberapa intervensi untuk meredakan gejala pembengkakan payudara di
antara wanita menyusui dan menemukan bahwa daun kubis efektif dalam perawatan kondisi yang nyeri
ini. Daun kubis lebih disukai oleh para ibu. Keuntungan menggunakan daun kol adalah biaya yang murah
dan kenyamanan dibandingkan dengan rejimen medis yang lain. Roberts KL et al. juga membandingkan
efikasi dari ekstrak daun kubis dengan placebo dalam pengobatan pembengkakan payudara pada wanita
menyusui; mereka menyimpulkan bahwa dari kedua kelompok yang menerima perlakuan yang sama,
sama-sama melaporkan ketidaknyamanan dan kekerasan pada jaringan payudara menurun secara
substansial. Penelitian ini juga mendukung Temuan Hill PD dan Humenick SS yang melaporkan bahwa
tipe rujukan dan paritas bukanlah sebuah variable yang krusial dalam memprediksi pembengkakan
payudara.

Kesimpulan

Daun kubis dingin serta kompres panas dan dingin keduanya dapat digunakan dalam perawatan
pembengkakan payudara. Kompres panas dan dingin lebih efektif daripada daun kubis dingin dalam
menghilangkan rasa nyeri untuk pembengkakan payudara.

Anda mungkin juga menyukai