A Pa It U Mcdonald Ization
A Pa It U Mcdonald Ization
Buku: Readings In Globalization Key Concepts And Major Debates (Goerge Ritzer &
Zeynep Ataly)
Sebagaimana judul yang tertera diatas, tulisan Ritzer ini akan mengantarkan para
pembaca untuk memahami konsepsi McDonaldisasi secara umum. McDonaldisasi adalah
istilah yang digunakan oleh Ritzer untuk menggambarkan fenomena munculnya industri-
industri raksasa yang menjalar secara global dengan ide rasionalitas sebagai faktor
determinan yang kemudian mempengaruhi sendi-sendi kehidupan sosial budaya masyarakat.
Mengapa memakai Mcdonald’s sebagai istilah ? barangkali ini adalah pertanyaan yang paling
mengganjal bagi orang-orang yang baru membaca teori ini. Penggunaan istilah ini bukanlah
tanpa alasan.
Ritzer memilih Mcdonald’s karena perusahaan cepat saji ini adalah perusahaan
terdahsyat yang pernah ada di bumi. McDonald's telah sukses besar di arena internasional.
Lebih dari setengah restoran McDonald's berada di luar Amerika Serikat (pada pertengahan
1980-an, hanya 25% McDonald's di luar Amerika Serikat). Mayoritas (233) dari 280 restoran
baru yang dibuka pada tahun 2006 berada di luar negeri (di Amerika Serikat, jumlah restoran
hanya meningkat sebanyak 47). Lebih dari setengah pendapatan McDonald's berasal dari
operasi di luar negeri. Restoran McDonald's sekarang ditemukan di 118 negara di seluruh
dunia, melayani 50 juta pelanggan sehari (Ritzer, 2010, p. 383). Perusahaan asal Amerika
Serikat ini sukses menginvasi pasar ke negara-negara yang bahkan dianggap sebagai musuh-
musuhnya seperti Rusia dan Cina.
Kesuksesan McDonald’s dalam menyihir masyarakat dunia serta model yang terbukti
sangat menarik tersebut membuat Ritzer melakukan penelitian terhadapanya. Menurut Ritzer,
terdapat empat dimensi memikat yang merupakan jantung dari kesuksesan model ini. Ke-
empat dimensi inilah yang membuat McDonald’s berhasil menjalankan operasinya sampai
menjadi bisnis raksasa di dunia saat ini. McDonald's telah berhasil karena menawarkan
kepada konsumen, pekerja, dan manajer efisiensi, kalkulasi, prediktabilitas, dan kontrol.
Efisiensi
Salah satu elemen terpenting dari kesuksesan McDonald’s adalah efisiensi atau
metode optimal untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Bagi konsumen, McDonald's
menawarkan cara terbaik yang tersedia untuk mulai dari rasa lapar hingga kenyang. Model
makanan cepat saji menawarkan, atau setidaknya tampaknya menawarkan, metode yang
efisien untuk memuaskan banyak kebutuhan lainnya. Seperti halnya pelanggan mereka,
pekerja dalam sistem McDonaldisasi berfungsi secara efisien dengan mengikuti langkah-
langkah dalam proses yang dirancang sebelumnya. Adalah sifat manusia bahwa selalu
menginginkan proses instan dan selalu berupaya menghindari hal-hal yang rumit. Celah
inilah kemudian yang dimanfaatkan oleh McDonald’s untuk memberikan alternatif yang bisa
membantu se efisien mungkin.
Kalkulasi
Kalkulasi menekankan aspek kuantitatif dari produk yang dijual (ukuran porsi, biaya)
dan layanan yang ditawarkan (waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk). Dalam
sistem McDonaldisasi, kuantitas telah menjadi setara dengan kualitas; banyaknya sesuatu
atau kecepatan pengirimannya, dapat diartikan menjadi sesuatu yang sudah pasti bagus.
Orang-orang juga menghitung berapa banyak waktu yang diperlukan untuk berkendara ke
McDonald's, dilayani makanan, makan, dan pulang ke rumah; mereka kemudian
membandingkan interval itu dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan di
rumah. Mereka sering menyimpulkan, benar atau salah, bahwa perjalanan ke restoran cepat
saji akan memakan waktu lebih sedikit daripada makan di rumah.
Prediktabilitas
Para pekerja dalam sistem McDonaldized juga berperilaku dengan cara yang dapat
diprediksi. Mereka mengikuti aturan perusahaan serta perintah manajer mereka. Dalam
banyak kasus, apa yang mereka lakukan, dan bahkan apa yang mereka katakan, sangat dapat
diprediksi.
Kontrol
Semua memang benar-benar di kontrol oleh sistem yang di buat oleh McDonaldisasi.
Baik dari sisi konsumen maupun para karyawan sudah benar-benar terkontrol dengan ketat.
Para konsumen tidak bisa meminta sesuai selera yang dia inginkan. Selera mereka sudah
ditentukan melalui menu-menu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Konsumen tidak bisa
meminta porsi berbeda, atau tambahan bumbu yang menurut konsumen sesaui dengan
seleranya sendiri. Disisi lain, karyawan yang bekerja juga demikian, seorang koki tidak akan
bisa menuangkan keahliannya dalam memasak. Karena semua sudah di standardisasi mulai
dari bahan mentah sampai jadi.
Kritik McDonaldisasi: Irasionalitas Rasionalitas