Anda di halaman 1dari 4

Tugas Review Artikel

Nama : Alwi Dahlan Ritonga


NPM : 170820180004
Kelas : Reguler – Magister Ilmu Politik UNPAD
M. Kuliah : Politik Dunia dan Globalisasi
Dosen : Dr. Wawan Budi Darmawan

Buku: Readings In Globalization Key Concepts And Major Debates (Goerge Ritzer &
Zeynep Ataly)

Part II Culture (Chapter – 15)

Sebuah Pengantar Tentang McDonaldisasi


(Goerge Ritzer)

Sebagaimana judul yang tertera diatas, tulisan Ritzer ini akan mengantarkan para
pembaca untuk memahami konsepsi McDonaldisasi secara umum. McDonaldisasi adalah
istilah yang digunakan oleh Ritzer untuk menggambarkan fenomena munculnya industri-
industri raksasa yang menjalar secara global dengan ide rasionalitas sebagai faktor
determinan yang kemudian mempengaruhi sendi-sendi kehidupan sosial budaya masyarakat.
Mengapa memakai Mcdonald’s sebagai istilah ? barangkali ini adalah pertanyaan yang paling
mengganjal bagi orang-orang yang baru membaca teori ini. Penggunaan istilah ini bukanlah
tanpa alasan.

Ritzer memilih Mcdonald’s karena perusahaan cepat saji ini adalah perusahaan
terdahsyat yang pernah ada di bumi. McDonald's telah sukses besar di arena internasional.
Lebih dari setengah restoran McDonald's berada di luar Amerika Serikat (pada pertengahan
1980-an, hanya 25% McDonald's di luar Amerika Serikat). Mayoritas (233) dari 280 restoran
baru yang dibuka pada tahun 2006 berada di luar negeri (di Amerika Serikat, jumlah restoran
hanya meningkat sebanyak 47). Lebih dari setengah pendapatan McDonald's berasal dari
operasi di luar negeri. Restoran McDonald's sekarang ditemukan di 118 negara di seluruh
dunia, melayani 50 juta pelanggan sehari (Ritzer, 2010, p. 383). Perusahaan asal Amerika
Serikat ini sukses menginvasi pasar ke negara-negara yang bahkan dianggap sebagai musuh-
musuhnya seperti Rusia dan Cina.

Kegemilangan McDonald’s ini kemudian menjadi motivasi bagi industri-industri


lainnya sehingga inovasi yang dimiliki oleh McDonald’s tersebut dijadikan sebagai role
model terhadap dunia bisnis. Dengan demikian, muncullah perusahaan-perusahaan raksasa
kelas dunia lainnya yang kemudian mewabah kemana-kamana seperti Wal-Mart, KFC,
Starbucks, Pizza Hut, Domino, H&M, Zara, IKEA dll. Model bisnis ini ternyata
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan, terkhusus pada aspek kebudayaan manusia di dunia
saat ini. Ide yang berangkat dari upaya untuk merasionalisasi kinerja bisnis ini kemudian
memunculkan irasionalitas dan persoalan-persoalan tersendiri.
Nama besar McDonald’s turut juga memberikan dampak terhadap negara Amerika
Serikat. McDonald’s dengan Amerika Serikat dua hal yang tak bisa dipisahkan. Bahkan di
beberapa negara menganggap bahwa McDonald’s merupakan simbolisasi atau ikon daripada
Amerika Serikat. Bahkan orang bisa melangkah lebih jauh dan berpendapat bahwa setidaknya
dalam beberapa hal McDonald's telah menjadi lebih penting daripada Amerika Serikat itu
sendiri (Ritzer, 2010). Hal ini berarti bahwa McDonald’s menyisipkan proses transofmasi
kultural terhadap masing-masing negara yang menjadi tempat beroperasinya. Tentu saja
dalam hal ini adalah kultur atau gaya hidup ke “Amerika-Amerikaan”.

Kesuksesan McDonald’s dalam menyihir masyarakat dunia serta model yang terbukti
sangat menarik tersebut membuat Ritzer melakukan penelitian terhadapanya. Menurut Ritzer,
terdapat empat dimensi memikat yang merupakan jantung dari kesuksesan model ini. Ke-
empat dimensi inilah yang membuat McDonald’s berhasil menjalankan operasinya sampai
menjadi bisnis raksasa di dunia saat ini. McDonald's telah berhasil karena menawarkan
kepada konsumen, pekerja, dan manajer efisiensi, kalkulasi, prediktabilitas, dan kontrol.

Efisiensi

Salah satu elemen terpenting dari kesuksesan McDonald’s adalah efisiensi atau
metode optimal untuk berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Bagi konsumen, McDonald's
menawarkan cara terbaik yang tersedia untuk mulai dari rasa lapar hingga kenyang. Model
makanan cepat saji menawarkan, atau setidaknya tampaknya menawarkan, metode yang
efisien untuk memuaskan banyak kebutuhan lainnya. Seperti halnya pelanggan mereka,
pekerja dalam sistem McDonaldisasi berfungsi secara efisien dengan mengikuti langkah-
langkah dalam proses yang dirancang sebelumnya. Adalah sifat manusia bahwa selalu
menginginkan proses instan dan selalu berupaya menghindari hal-hal yang rumit. Celah
inilah kemudian yang dimanfaatkan oleh McDonald’s untuk memberikan alternatif yang bisa
membantu se efisien mungkin.

Kalkulasi

Kalkulasi menekankan aspek kuantitatif dari produk yang dijual (ukuran porsi, biaya)
dan layanan yang ditawarkan (waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk). Dalam
sistem McDonaldisasi, kuantitas telah menjadi setara dengan kualitas; banyaknya sesuatu
atau kecepatan pengirimannya, dapat diartikan menjadi sesuatu yang sudah pasti bagus.
Orang-orang juga menghitung berapa banyak waktu yang diperlukan untuk berkendara ke
McDonald's, dilayani makanan, makan, dan pulang ke rumah; mereka kemudian
membandingkan interval itu dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan makanan di
rumah. Mereka sering menyimpulkan, benar atau salah, bahwa perjalanan ke restoran cepat
saji akan memakan waktu lebih sedikit daripada makan di rumah.

Pelayanan yang diberikan oleh perusahaan McDonaldisasi menjadikan masyarakat


melakukan perhitungan-perhitungan rasional. Kuatifikasi untung – rugi menjadi satu-satunya
perhitungan yang paling menonjol. Contohnya, seseorang yang sedang berada (bekerja) di
kantor akan cenderung memilih untuk membeli makanan cepat saji dengan jasa pengantaran
yang telah tersedia karena lebih menghemat waktu yang dia miliki. Apalagi jika tugas yang
sedang kerjakan sedang menumpuk. Perhitunga-perhitungan demikian akan mempengaruhi
rasionalitas seseorang dalam mengambil keputusan.

Prediktabilitas

McDonald's juga menawarkan kemampuan untuk diprediksi, jaminan bahwa produk


dan layanan akan sama dari waktu ke waktu dan di semua tempat. Egg McMuffin di New
York akan, untuk semua maksud dan tujuan, identik dengan yang ada di Chicago dan Los
Angeles. Juga, yang dimakan minggu depan atau tahun depan akan sama dengan yang
dimakan hari ini. Pelanggan sangat terhibur karena tahu bahwa McDonald's tidak
menawarkan kejutan. Orang-orang tahu bahwa telur McMuffin berikutnya yang mereka
makan tidak akan buruk, meskipun itu juga tidak akan sangat lezat. Keberhasilan model
McDonald's menunjukkan bahwa banyak orang datang untuk lebih menyukai dunia di mana
ada sedikit kejutan. "Ini aneh," catat pengamat Inggris, "mengingat [McDonald's adalah]
produk dari budaya yang menghargai individualisme di atas segalanya."

Para pekerja dalam sistem McDonaldized juga berperilaku dengan cara yang dapat
diprediksi. Mereka mengikuti aturan perusahaan serta perintah manajer mereka. Dalam
banyak kasus, apa yang mereka lakukan, dan bahkan apa yang mereka katakan, sangat dapat
diprediksi.

Kontrol

Elemen keempat dalam kesuksesan McDonald's, kontrol, diberikan pada orang-orang


yang memasuki dunia McDonald's. Garis, menu terbatas, beberapa opsi, dan kursi tidak
nyaman, semua membuat pengunjung melakukan apa yang manajemen inginkan - makan
dengan cepat dan pergi. Orang-orang yang bekerja di organisasi McDonaldized juga
dikendalikan ke tingkat yang tinggi, biasanya lebih terang-terangan dan langsung daripada
pelanggan. Mereka dilatih untuk melakukan sejumlah hal secara tepat seperti yang
diperintahkan kepada mereka. Kontrol ini diperkuat oleh teknologi yang digunakan dan cara
organisasi diatur untuk mendukung kontrol ini. Manajer dan inspektur memastikan bahwa
para pekerja mengikuti garis batas.

Semua memang benar-benar di kontrol oleh sistem yang di buat oleh McDonaldisasi.
Baik dari sisi konsumen maupun para karyawan sudah benar-benar terkontrol dengan ketat.
Para konsumen tidak bisa meminta sesuai selera yang dia inginkan. Selera mereka sudah
ditentukan melalui menu-menu yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Konsumen tidak bisa
meminta porsi berbeda, atau tambahan bumbu yang menurut konsumen sesaui dengan
seleranya sendiri. Disisi lain, karyawan yang bekerja juga demikian, seorang koki tidak akan
bisa menuangkan keahliannya dalam memasak. Karena semua sudah di standardisasi mulai
dari bahan mentah sampai jadi.
Kritik McDonaldisasi: Irasionalitas Rasionalitas

Menurut Ritzer, bagaimanapun hebatnya sistem McDonaldisasi ini berjalan dengan


sangat rasional, tetapi tetap saja mau tak mau melahirkan irasionalitas. Aspek irasionalitas
merupakan sisi yang tidak bisa dihindarkan dari McDonaldisasi. Sebagai contoh, keuntungan
yang didapatkan McDonald’s dari penerapan prinsip efisiensi, kalkulasi, kepastian dan
kontrol dilakukan melalui teknologi nonhuman (teknologi yang mengendalikan orang).
Dengan demikian, sistem kerja manusia menjadi sangat kaku dan mekanistik. Selain itu,
peran manusia menjadi tergantikan oleh mesin-mesin robotik, lebih jauh lagi akan
meningkatkan pengangguran.

Upaya kritik terhadap McDonaldisai muncul dari orang-orang yang lebih


menghormati cara-cara lama. Bagi mereka, makanan cepat saji telah merusak tatanan atau
relasi sosial masyarakat karena terlalu mengedepankan peran robot dan komputer daripada
manusia. Mereka lebih suka untuk makan makanan yang dimasak di rumah, tradisional,
makan malam restoran nasional, makanan berkualitas tinggi, makanan penuh kejutan, dan
restoran dijalankan oleh koki bebas untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Namun, bagi
Ritzer hal tersebut terlalu membesar-besarkan aspek-aspek positif dari dunia tanpa
McDonald’s karena kita tidak akan kembali ke dunia seperti itu. Restoran cepat saji sudah
mulai muncul bahkan di Havana (kemungkinan akan lebih banyak lagi setelah kematian Fidel
Castro). Meningkatnya jumlah orang yang berkerumun di planet ini, percepatan perubahan
teknologi, meningkatnya laju kehidupan - semua ini dan lebih membuat tidak mungkin untuk
kembali model masa lalu.

Dengan demikian Ritzer memberikan pandangan bahwa dalam melihat


McDonaldisasi ini sebagai sesatu yang “memungkinkan” dan “membatasi”. Sistem
McDonaldisasi memungkinkan kita melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak dapat kita
lakukan: namun, sistem ini juga mencegah kita melakukan hal-hal yang seharusnya tidak kita
lakukan. McDonaldisasi adalah fenomena yang “bermata dua”.

Anda mungkin juga menyukai