Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

0 0
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 19 Maret 2022

0 0
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................................ 2
C. Tujuan ........................................................................................................................................... 2
D. Metode Penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara .......................................................................... 3
B. Dasar Hukum ................................................................................................................................ 6
C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara ............................................................................ 7
BAB III ............................................................................................................................................... 10
PENUTUP .......................................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 11

ii

0 0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia memiliki sejarah dalam memperjuangkan kemerdekaan dan
mempertahankan kemerdekaan yang memiliki nilai nasionalis patriotris dan sebagainya yang
terpatri dalam setiap jiwa warga negaranya, Sudah menjadi kewajiban bagi warga negara untuk
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaannya. Dengan begitu, dapat membentuk suatu
negara yang merdeka, stabil, aman, nyaman dan lain sebgainya. Seperti simbiosis mutualisme,
jika warga negara mempunyai kewajiban untuk mempertahankan kemerdekaan, maka imbal
baliknya adalah warga negara mendapatkan hak-hak yang seharusnya didapatkan seperti hak
kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, hak keamanan, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu
maka kita memerlukan sesuatu untuk mempertahankan hak dan kewajiban sebagai warga negara
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu caranya adalah dengan
pendidikan kewarganegaraan atau sering disingkat PKn. Pendidikan kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga
negara agar setiap hal yang dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak
menyimpang dari apa yang diharapkan.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga
dalam prakteknya dalam kehidupan sehari-hari harus berjalan secara seimbang. Hak adalah segala
sesuatu yang patut dan mutlak untuk dimiliki atau diperoleh individu sebagai warga negara sejak
masih dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan bagi individu dalam
menjalankan perannya sebagai warga negara agar mendapat pengakuan hak. sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut. Apabila hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam
praktik kehidupan, maka akan timbul suatu permasalahan yang akan menimbulkan gejolak
masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Dewasa ini sering terlihat adanya ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban, seperti
banyaknya tuntutan hak yang tidak diimbangi dengan pelaksanaan kewajiban dan sebaliknya
kewajiban dilaksanakan tetapi hak tidak terpenuhi. Terutama dalam bidang ketenagakerjaan dan
taraf hidup yang layak bagi setiap warga negara. Pekerjaan dan taraf hidup yang layak merupakan
hal yang perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa <Setiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan=. Secara garis besar dapat
dijelaskan bahwa pekerjaan dan taraf hidup yang layak merupakan hak bagi setiap warga negara
sebagai tanda kemanusiaan. Pekerjaan merupakan sarana yang diperlukan untuk menghasilkan
pendapatan yang akan digunakan dalam memenuhi kehidupan yang layak. Penghidupan yang
layak dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti sandang,
pangan, dan papan.
Oleh karena itu, dalam menjalankan peran sebagai warga negara perlu diketahui hak dan
kewajibannya serta pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut harus dilakukan secara seimbang agar
tidak terjadi ketimpangan yang berujung pada ketimpangan sosial yang berkepanjangan.

0 0
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah dimaksudkan untuk merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam pembahasan dalam makalah. Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini adalah sebagai berikut.
1) Bagaimanakah pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara umum, menurut
KBBI, dan menurut para ahli?
2) Apa sajakah dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan kewajiban
warga negara?
3) Apa sajakah jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah bertujuan untuk menemukan tujuan pembahasan pembahasan rumusan
masalah dalam makalah. Ada juga tujuan penulisan makalah, sebagai berikut.
1) Memahami pengertian dari hak, kewajiban, dan warga negara secara umum, menurut KBBI,
dan menurut para ahli.
2) Mengetahui dasar hukum yang ditetapkan dalam UUD 1945 terhadap hak dan kewajiban
warga negara.
3) Mengetahui jenis-jenis hak dan kewajiban warga negara.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini menggunakan metode
deskriptif dengan fokus pada penjelasan yang ada dan inti topik berasal dari pembahasan di
dalamnya. Pada penulisan makalah ini mengambil referensi yang bersumber dari berbagai jurnal
tentang hak dan kewajiban warga negara.

0 0
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara


1) Secara Umum
Hak dan kewajiban yang dimiliki oleh warga negara juga bisa diartikan secara umum.
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Tujuannya adalah
untuk memastikan semua warga negara bisa menghargai hak diri sendiri dan orang lain serta
melakukan kewajibannya.
Hak adalah segala sesuatu yang layak dan mutlak untuk diperoleh individu sebagai
warga negara sejak masih dalam kandungan. Hak pada umumnya diperoleh dengan
diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas kewajiban. Hak warga negara yang
tercantum dalam UUD 1945 antara lain hak untuk hidup, hak untuk memperoleh pendidikan,
hak untuk melanjutkan keturunan, dan banyak lagi. Hak bisa dibagi menjadi dua yaitu hak
umum atau hak alami dan hak khusus atau hak hukum. Hak secara umum merupakan apa yang
kita ketahui tentang suatu hak. Sementara itu hak secara khusus merupakan hak yang sudah
diatur oleh negara dalam ketentuan khusus dan memiliki ikatan hukum.
Kewajiban dapat diartikan sebagai suatu keharusan. Selain itu, kita juga bisa
memahami hak sebagai sebuah tanggung jawab. Kewajiban merupakan suatu hal yang harus
dilakukan karena sudah menjadi tanggung jawab kita. Jika tidak dilakukan maka akan ada
hukuman atau konsekuensinya. Kewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak
boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan
bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan
yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga
lainnya. Erat kaitannya dengan kedua istilah ini ada beberapa istilah lain yang memerlukan
penjelasan yaitu tanggung jawab dan peran warga negara. Tanggungjawab warga negara
merupakan suatu kondisi yang mewajibkan seorang warga negara untuk melakukan tugas
tertentu. Tanggung jawab itu timbul akibat telah menerima suatu wewenang. Sementara yang
dimaksud dengan peran warga negara adalah aspek dinamis dari kedudukan warga negara.
Apabila seorang warga negara melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukannya maka
warga tersebut menjalankan suatu peranan. Istilah peranan itu lebih banyak menunjuk pada
fungsi, penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya diatur oleh pemerintah negara itu
dan mengakui pemerintahannya sendiri. Pengertian penduduk menurut Kansil adalah mereka
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh peraturan negara yang
bersangkutan, diperbolehkan bertempat tinggal (domisili) utama di dalam wilayah negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk
suatu negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat lahir, dan sebagainya, yang
mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai warga negara itu. Sedangkan menurut Dr. US.
Hikam (2000), adalah anggota komunitas yang membentuk dirinya sendiri. Beberapa definisi
kewarganegaraan juga diatur dalam UUD 1945, Pasal 26 menyatakan <Warga negara adalah
bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara".
Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia,
menegaskan peraturan perundang-undangan yang menyatakan bahwa warga negara RI adalah
3

0 0
orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau
peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara RI.
Warga suatu negara adalah pendukung dan bertanggung jawab atas kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga
negara suatu negara harus ditentukan oleh undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, negara harus mengakui bahwa
setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal dalam wilayah negara
dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 28 E ayat (1)
UUD 1945.
2) Menurut KBBI
Hak dan kewajiban juga bisa dipahami melalui arti kata yang tercantum di KBBI. Kata
hak dan kewajiban memiliki arti masing-masing yang bisa membantu kita memahami lebih
jauh mengenai hak dan kewajiban. Berikut akan diberikan pemahaman hak dan kewajiban
berdasarkan arti kata di KBBI.
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang
benar atas sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Menurut arti ini,
bisa kita ketahui bahwa hak merupakan sebuah kewenangan dan kebebasan melakukan
sesuatu. Namun, kebebasan tersebut harus dilandasi hukum.
Sementara itu arti kata kewajiban menurut KBBI adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan, keharusan, dan pekerjaan. Jadi jelas sekali bahwa kewajiban adalah suatu hal
yang harus dilakukan. Kewajiban menjadi sebuah pekerjaan atau tugas yang harus
dilaksanakan.
3) Menurut Para Ahli
a. Prof. Dr. Notonegoro
Pengertian hak dan kewajiban warga negara menurut para ahli dimulai dari Prof. Dr.
Notonegoro. Beliau mengungkapkan bahwa hak adalah sebuah kuasa untuk menerima
atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam hal
ini, tidak bisa dilakukan atau diterima oleh pihak yang lain.
Prof. Dr. Notogeoro menyatakan kewajiban sebagai sebuah beban memberikan suatu
hal yang sudah semestinya diberikan oleh pihak tertentu. Dalam hal ini tidak bisa
diberikan oleh pihak yang lain dan sifatnya bisa dituntut secara paksa jika tidak dipenuhi.
Kewajiban juga diartikan sebagai suatu hal yang harus dilakukan.
b. Curzon
Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan melalui
hukum. Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak publik adalah hak
yang dimiliki masyarakat. Hak positif adalah hak melakukan perbuatan tertentu. Hak milik
adalah hak yang berhubungan dengan barang atau kedudukan. Curzon juga membagi 5
kelompok kewajiban.
• Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan hak dan
nisbi melibatkan hak di lain pihak.
• Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik ialah
wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian berkorelasi
dengan hak perdata.
• Kewajiban positif, kewajiban ini menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban
negatif, tidak melakukan sesuatu.

0 0
• Kewajiban universal atau umum, kewajiban yang ditujukan kepada semua warga
negara atau secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus,
timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian.
• Kewajiban primer, kewajiban ini tidak timbul dari perbuatan melawan hukum. Contoh
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat memberi
sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal membayar kerugian dalam
hukum perdata.
c. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto membedakan hak menjadi dua pengertian yaitu hak searah atau
relatif dan hak jamak arah atau absolut. Hak searah merupakan hak yang ada dalam hukum
perjanjian. Contohnya adalah hak menagih yang artinya sudah ada perjanjian atau ikatan
untuk ditagih.
Sementara itu hak jamak arah terdiri dari 4 jenis hak. Pertama, hak dalam hukum tata
negara. Kedua, hak kepribadian atas tubuh dan kebebasan. Ketiga, hak kekeluargaan atas
suami, orang tua, dan anak. Keempat, hak cipta dan hak atas merek atau paten. d. John Salmon
John Salmond membagi hak ke dalam 4 pengertian.
• Hak dalam arti yang sempit, yaitu hak yang melekat pada seseorang sebagai pemilik
suatu hal, hak yang tertuju kepada orang lain sebagai pemegang suatu kewajiban, di
antara hak dan kewajiban yang korelatif, hak yang bisa berisi kewajiban pada pihak
yang lainnya supaya melakukan suatu perbuatan atau tidak melakukan perbuatan, hak
bisa memiliki objek yang muncul dari comission dan omission, yang mempunyai titel
atau gelar, yang dimana suatu peristiwa menjadi dasar sehingga hak tersebut melekat
pada pemiliknya.
• Hak kemerdekaan, adalah hak yang memberi kemerdekaan pada seseorang dalam
melakukan kegiatan yang diberikan oleh hukum, tetapi tidak mengganggu, melanggar
dan menyalahgunakan sehingga dapat melanggar hak orang lain, dan juga pembebasan
dari hak orang lain.
• Hak kekuasaan, merupakan hak yang diberikan untuk melalui jalan dan juga cara
hukum, dalam mengubah hak, kewajiban, dan pertanggungjawaban lainnya, dalam
hubungan hukum.
• Hak kekebalan/imunitas, adalah hak untuk dibebaskan dari kekuasaan hukum orang
lain.
e. Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro
Kewajiban menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro adalah sesuatu yang harus
dilakukan oleh pihak tertentu dan bisa dituntut paksa oleh orang yang berkepentingan.
Kewajiban dapat timbul karena keinginan dari diri sendiri dan orang lain. Kewajiban ini
bisa muncul dari hak yang dimiliki oleh orang lain.
Sementara itu menurut Prof. R. M. T. Sukamto Notonagoro hak adalah sebuah kuasa
menerima atau melakukan suatu hal yang memang semestinya diterima atau dilakukan. Dalam
hal ini tidak bisa dilakukan dan diterima oleh pihak lainnya. Hak dan kewajiban warga negara,
keduanya bisa dituntut paksa oleh yang bersangkutan. f. Srijanti
Hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melindungi
kebebasan, kekebalan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga
harkat dan martabatnya.

0 0
B. Dasar Hukum
Hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945 pasal 27 – 31. Berikut adalah isi hak
warga negara.
1) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
2) Pasal 27 ayat 3, hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3) Pasal 28A, hak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.
4) Pasal 28B ayat 1, hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah.
5) Pasal 28B ayat 2, hak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas
perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
6) Pasal 28C ayat 1, hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.
7) Pasal 28C ayat 1, hak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya.
8) Pasal 28C ayat 2, hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif.
9) Pasal 27 ayat 2, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
10) Pasal 28D ayat 1, hak pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum.
11) Pasal 28D ayat 2, hak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja.
12) Pasal 28D ayat 3, hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
13) Pasal 28E ayat 1, hak memeluk agama dan beribadah menurut agamanya.
14) Pasal 28E ayat 1, hak untuk memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta
berhak untuk kembali.
15) Pasal 28E ayat 2, hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap,
sesuai dengan hati nuraninya.
16) Pasal 28E ayat 3, hak atas kebebasan berserikat, berkumpul, serta mengeluarkan pendapat.
17) Pasal 28F, hak berkomunikasi dan memperoleh informasi mengembangkan pribadi serta
lingkungan sosialnya.
18) Pasal 28F, hak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
19) Pasal 28G ayat 1, hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya.
20) Pasal 28G ayat 1, hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat
sesuatu yang merupakan hak asasi.
21) Pasal 28G ayat 2, hak untuk bebas dari penyiksaan maupun perlakuan merendahkan derajat
martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
22) Pasal 28H ayat 1, hak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat.
23) Pasal 28H ayat 1, hak memperoleh pelayanan kesehatan.
24) Pasal 28H ayat 2, hak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus untuk mendapat
kesempatan dati manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.
25) Pasal 28H ayat 3, hak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat.

0 0
26) Pasal 28H ayat 4, hak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil
alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
27) Pasal 28I ayat 1, hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
28) Pasal 28I ayat 2, hak untuk bebas dari perlakuan diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
29) Pasal 29 ayat 2, hak untuk memeluk agama masing-masing dan hak beribadah menurut
agamanya dan kepercayaannya tersebut.
30) Pasal 30 ayat 1, hak ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
31) Pasal 31 ayat 1, hak mendapat pendidikan.
Berikut ini adalah kewajiban warga Negara Indonesia.
1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan pasal 27 ayat 1 UUD NRI 1945 berbunyi <segala
warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya=.
2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945 menyatakan
<setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara=.
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan <setiap orang
wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.=
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat (2)
menyatakan <dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adilsesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.=
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara. Pasal 30 ayat (1) UUD NRI
1945 menyatakan <tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan Negara.=

C. Jenis-Jenis Hak dan Kewajiban Warga Negara


Berikut ini diuraikan beberapa jenis hak dan kewajiban yang diatur dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1) Hak atas kewarganegaraan
Berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (1) dan (2) bahwa yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara. Adapun yang menjadi penduduk Indonesia ialah warga
negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Pasal 26 merupakan
jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan status kewarganegaraannya yang tidak
dapat dicabut secara semena-mena. Pasal 26 juga merupakan salah satu pencerminan dari
pokok pikiran kedaulatan rakyat, penjabaran sila keempat yang menjadi landasan kehidupan
politik di negara Indonesia.
2) Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
Negara Republik Indonesia menganut asas bahwa setiap warga negara mempunyai kedudukan
yang sama di hadapan hukum dan pemerintahan. Hal tersebut adalah konsekuensi dari prinsip
kedaulatan rakyat yang bersifat kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa <segala

0 0
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya=. Hal ini menunjukan
adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban dan tidak adanya diskriminasi di antara warga
negara mengenai kedua hal ini. Pasal 27 ayat (1) ini merupakan jaminan hak warga negara
atas kedudukan yang sama dalam hukum dan juga merupakan kewajiban warga negara untuk
menjunjung hukum dan pemerintahan.
3) Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 27 ayat (2) menyatakan bahwa <tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini memancarkan asas keadilan sosial dan
kerakyatan yang merupakan hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak=.
Berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur hal ini misalnya terdapat dalam
Undang-Undang Agraria, Perkoperasian, Penanaman Modal, Sistem Pendidikan Nasional,
Tenaga Kerja, Perbankan, dan sebagainya yang bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja
agar warga negara memperoleh penghidupan yang layak.
4) Hak dan kewajiban bela negara
Pasal 27 ayat (3) menyatakan bahwa <setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara=. Ketentuan tersebut menegaskan hak dan kewajiban warga negara
menjadi sebuah kesatuan. Dengan kata lain, upaya pembelaan negara merupakan hak
sekaligus menjadi kewajiban dari setiap warga negara Indonesia.
5) Kemerdekaan berserikat dan berkumpul
Pasal 28 menetapkan hak warna negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran secara lisan maupun tulisan, dan sebagainya. Syarat-syaratnya akan
diatur dalam undang-undang. Dalam ketentuan ini terdapat tiga hak warga negara, yaitu hak
kebebasan berserikat, hak kebebasan berkumpul, serta hak kebebasan untuk berpendapat.
6) Kemerdekaan memluk agama
Pasal 29 ayat (1) menyatakan bahwa negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ketentuan ayat ini menyatakan kepercayaan bangsa Indonesia terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Kemudian Pasal 29 ayat (2) menyatakan <negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan
kepercayaan itu=. Hal ini merupakan hak warga negara atas kebebasan beragama. Dalam
konteks kehidupan bangsa Indonesia, kebebasan beragama ini tidak diartikan bebas tidak
beragama, tetapi bebas untuk memeluk satu agama sesuai dengan keyakinan masing-masing,
serta bukan berarti pula bebas untuk mencampuradukkan ajaran agama.
7) Pertahanan dan keamanan negara
Pertahanan dan keamanan negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban yang dirumuskan dalam Pasal 30
ayat (1) dan (2). Ketentuan tersebut menyatakan hak dan kewajiban warga negara untuk ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
8) Hak mendapat pendidikan
Sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam alenia
keempat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu
bahwa pemerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan
bangsa, pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menetapkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ketentuan ini
merupakan penegasan hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan. Selanjutnya dalam
Pasal 31 ayat (2) ditegaskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar

0 0
dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal ini merupakan penegasan atas kewajiban warga
negara untuk mengikuti pendidikan dasar. Untuk maksud tersebut, Pasal 31 Ayat (3) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan
keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
9) Kebudayaan nasional Indonesia
Pasal 32 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menetapkan
bahwa Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan mesyarakat dalam memelihara dalam mengembangkan nilai-nilai
budayanya. Hal ini merupakan penegasan atas jaminan hak warga negara untuk
mengembangkan nilai-nilai budayanya. Kemudian dalam Pasal 32 Ayat (2) disebutkan
Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.
Ketentuan ini merupakan jaminan atas hak warga negara untuk mengembangkan dan
menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pergaulan.
10) Perekonomian nasional
Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur tentang
perekonomian nasional. Pasal 33 yang terdiri atas lima ayat menyatakan sebagai berikut.
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian,
serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
6. Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas usaha perekonomian
dan hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.
Ketentuan pasal 33 ini merupakan jaminan hak warga negara atas usaha perekonomian dan
hak warga negara untuk mendapatkan kemakmuran.
11) Kesejahteraan nasional
Masalah kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi Tahun
1945 diatur dalam Pasal 34. Pasal 34 terdiri atas empat ayat.
1. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
2. Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
3. Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Pasal
34 ini memancarkan semangat untuk mewujudkan keadilan sosial. Ketentuan dalam pasal
ini memberikan jaminan atas hak warga negara untuk mendapatkan kesejahteraan sosial
yang terdiri atas hak mendapatkan jaminan sosial, hak mendapatkan jaminan kesehatan,
dan hak mendapatkan fasilitas umum yang layak.

0 0
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak diartikan sebagai kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas
sesuatu, milik atau kepunyaan, dan kewenangan dalam hukum. Sedangkan Kewajiban dapat
diartikan sebagai suatu keharusan. Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Hak merupakan hal yang harus diterima oleh setiap orang. Kehidupan negara akan
berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila warga negara menjalankan hak dan kewajibannya
secara tepat dan proposional. Pelanggaran hak warga negara terjadi ketika warga negara tidak
memperoleh haknya sebagaimana mestinya yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengingkaran
kewajiban warga negara biasanya disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh
setiap warga negara.
B. Saran
Pemahaman hak dan kewajiban ini harus dimiliki oleh setiap warga negara. Juga melaksanakan
hak dan kewajiban secara seimbang agar tidak pelanggaran hak warga negara atau pengingkaran
kewajiban warga negara. Sebaiknya negara dan warga negara meningkatkan komitmen agar dapat
menjalankan hak dan kewajiban secara konsekuen. Kita sebagai mahasiswa sebaiknya
menerapkan toleransi antara hak orang lain, serta tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban
sebagai pelajar dan warga negara Indonesia.

10

0 0
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, F. P. 2021. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Lengkap dengan Penjelasan dan
Jenis-Jenisnya. https://m.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/02/hak-dan-kewajiban-warga
negara-indonesia-lengkap-dengan-penjelasan-dan-jenis-jenisnya?page=all. Diakses pada
tanggal 15 Maret 2022.
Listiani, A. 2020. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XII SMK. Banjarnegara:
Guepedia.
Nafilah. 2019. Hak dan Kewajiban Warga Negara. Banten.
Yasin, J. 1998. Hak Azasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara dalam Hukum Positif
Indonesia. Makassar.

11

0 0

Anda mungkin juga menyukai