Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DHELIA AMANDA CALISTA

NPM : 20344199
KELAS : REGULER SORE E
KELOMPOK 4 ISPA BAWAH

1. Seorang laki-laki umur 45 tahun di diagnosa dokter ispa. Berdasarkan kultur dan pemberian
obatnya tobramisin, setaminofen, salbutamol, ctm, multivitamin. Setelah 4 hari minum kadar
kreatinin 4,5 mg/dl. Efek obat apa yang menyebabkan penyakit tersebut?
a. Salbutamol
b. Tobramisin
c. Acetaminofen
d. CTM
e. Multivitamin
Pembahasan: Tobramisin menyebabkan nephrotoxivity

2. Laki-laki berusia 35 tahun mengalami ISPA.


Dokter meresepkan obat:
R/ Eritromisin 500 mg No. XV
S3dd1 (dihabiskan)
R/Terfenadine No. XV
S3dd1
Eritromisin menghambat metabolisme Terfenadine bila digunakan bersama. Pasien memiliki
riwayat alergi terhadap obat golongan penisilin. Sebagai apoteker apa yang harus anda
lakukan?
a. Menurunkan dosis eritromisin menjadi 25 mg
b. Penggunaan eritromisin 2 jam setelah terfenadine
c. Terfenadine diganti cetirizine
d. Eritromisin diganti amoxicillin
e. Menghentikan pengobatan eritromicin
Pembahasan: untuk menghindari obat obatan yang mengalami interaksi sebaiknya diberi jeda

3. Seorang anak berusia 4 tahun mengalami infeksi saluran nafas. Dokter memberikan tetrasiklin
untuk pengobatan anak tersebut. Apoteker menyarankan unutk menggantinya karena efek
samping yang ditimbulkan. Apakah efek samping tersebut?
a. Tendon rupture
b. Gangguan pendengaran
c. Perubahan warna gigi menjadi kuning
d. Kebutaan warna
e. Gangguan pendengaran
Pembahasan: efek samping yang paling menonjol terkait dengan tetrasiklin adalah perubahan
warna gigi ketika digunakan pada anak dibawah 8 tahun dan mengganggu pertumbuhan tulang
janin saat digunakan selama kehamilan, oleh karena itu tetrasiklin tidak boleh digunakan ada anak
kecil atau wanita hamil.
4. Seorang pasien berusia 26 tahun megalami pheumocystis Pheumonia, dokter meresepkan
antibiotik klotrimoxazol untuk mengobati infeksi pasien. Efek samping serius yang dapat
terjadi selama pasien mengkonsumsi obat tersebut adalah.......
a. Grey syndrome
b. Burning mount syndrome
c. Stevens johnson syndrom
d. Red mon syndrome
e. Moon face
Pembahasan: efek samping klotri adalah mual, muntah, dan ruam (termasuk sindrom steven
johnson, nekrolisis epidermal toksis, fotosensitivitas) jika itu muncul harus diobati segera.

5. Seorang laki laki berusia 31 tahun menderita bronchritis dan diberikan terapi co amox.
Keesokan harinya pasien kembali datang karena mengeluh kulitnya menjadi gatal gatal setelah
minum obat tersebut. Pasien ternyata alergi obat golongan beta laktam. Dokter meninta
rekomendasi apoteker mengenai obat yang tepat untuk pasien adalah?
a. Kotrimokzasol
b. Azitromisin
c. Gentamisin
d. Meterosin
e. Doksisiklin
Pembahasan: Pengobatan bronkritis makrolida chepalos gen 3, amox, tetrasiklin, kotrim (dipiro
9th respiratoeu infection lower)

6. Seorang pasien laki laki berusia 23 tahun datang keapotek membawa resep dokter berisi
antibiotik untuk mengobati penyakit infeksinya. Pasien mendapatkan terapi kotrimoksazol dan
disarankan untuk banyak minum air putih selama mengkonsumsi obat tersebut. Mengapa
pasien disarankan untuk minum banyu putih?
a. Mengurangi efek samping mulut kering akibat sulfametoksazol
b. Mencegah terbentuknya kristal sulfametoksazol disaluran urin
c. Mempercepat eliminasi obat kotrimoksazol
d. Membantu absorbsi obat
e. Mencegah iritasi pada saluran cerna
Pembahasan: obat dapat merusak ginjal atau batu ginjal jika terlalu banyak melewati ginjal pada
saat yang sama.

7. Seorang pasien didiagnosa mengalami pneumonia yang disebabkan oleh H.influenzae, sebagai
apoteker antibiotik yang dapat anda sarankan adalah?
a. Azitromicin
b. Cefixime
c. Amoxicillin
d. Cefadroxil
e. Doksisiklin
Pembahasan: pada kasus pneumonia yang pasiennya tidak menggunakan antibiotik dalam 3 bulan
teakhir: 1st: makrolida, 2nd: doksisiklin.
8. Seorang anak usia 5 tahun didiagnosa menderita CAP (Community Acquired Pneumonia).
Diketahui anak tersebut tidak memiliki alergi antibotik apapun. Antibotik empiris apakah yang
apoteker sarankan?
a. Amoksisilin
b. Cotrimoksazol
c. Karbapenem
d. Eritromisin
e. Gentamisin
Pembahasan: amoksisilin merupakan pilihan pertama CAP, pada anak dosis yang diberikan 45-
100 mg/kg/hari

9. Seorang anak berusia 6 tahun BB 25 kg didiagnosa brinkritis dan diberikan amoksisilin.


Rentang dosis amoksisilin 20-60/kgBB dan diberikan dalam 3 kali pemakaian dengan dosisi
maksimal 2 gram. Dosis yang diberikan dalam sekali pemakaian adalah......
a. 100 mg
b. 200 mg
c. 300 mg
d. 600 mg
e. 700 mg
Pembahasan: BB pasien 25 jg
Rentang dosis amox yang diberikan:
20mg/kgBB x 25 kg= 500 mg
60mg/kg BB x 25kg= 1500 mg
Karena 500-1500 mg dibagi dalam 3 kali pemakaian setiap pemakain per hari, maka dosis 300 mg
dalam setiap pemakaian termasuk dalam rentang dosis= 300 mg x 3= 900 mg

10. Seorang anak berusia 10 tahun masuk rumah sakit, orang tuanya mengeluhkan anaknya
mengalami demam dan sedikit sakit ketika bernapas. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh
dokter dan hasil pemeriksaan lab, didiagnosa pasien menderita pheunomia. Kepada pasien
dokter meresepkan antibiotik golongan penisilin. Ternayata setelah beberapa hari pengunaaan
penicilin tidak memberikan efek. Dokter memperkirakan pasien mengalami resistensi antibiotik
golongan penicilin sebelum masuk rumah sakit. Antibiotik apakah pengganti penicilin untuk
penyakit pheunomia yang tidak berpotensi resistensi?
a. Makrolida
b. Tetrasiklin
c. Kloramfenikol
d. Kotrimoksasol
e. Rifampisin
Pembahasan: pada kasus pneumonia yang pasiennya tidak menggunakan antibiotik dalam 3 bulan
teakhir: 1st: makrolida, 2nd: doksisiklin.

NAMA : KHUSNUL KHATIMAH ABDULLAH


MATERI :ISPB

1. Seorang pasien anak berumur 5 Tahun mengalami infeksi pneumonia, sebagai apoteker pengobatan apakah
yang tepat untuk kondisi pasien tsb :
a. Ampisilin
b. Eritromisin
c. Seftriakson
d. Amoksisilin
e. Kloramfenikol

Penjelasan : pneumonia pada anak adalah amoksisilin

2. Seorang pasien laki-laki 45 tahun mengalami batuk disertai mucus selama 2 bulan terkahir, hasil pengukuran
spirometer menunjukan FEV < 80% , perbandingan FEV:FVC <70%. Dokter mendiagnosis pasien mengalami
bronkitis kronis. Dokter hendak memberikan antibiotik dalam regimen terapi pasien sebagai terapi empiris,
namun pasien memiliki alergi penisilin, apa yang anda sarankan sebagai seorang apoteker ?
a. Doksisiklin
b. Sefalosforin
c. Ciprofloxacin
d. Cefotaksim
e. Ceftriakson

Penjelasan : tatalaksana uncomplicated eksaserbasi antibiotic PPOK yaitu makrolida (azitromisin,


klaritromisin) doksisiklin. Pemilihan antibiotik pada kasus complicated eksaserbasi resisten
pneumococus, resisten betalaktamase H. influenza & M. catarrhalis : amox/clavulanate, floroquinolon.

3. Pasien 25 tahun laki-laki datang ke dokter dengan keluhan sesak, menggil, batak bertahak. Kata dokter
PPOK ekserbasi. Pasien alergi beta laktam. Obat apa yang di rekomendasikan apoteker ?
a. Amoxicillin/klavulanat
b. Eritromisin
c. Cefixim
d. Sefalosforin
e. Cefotaksim

Penjelasan :hanya di berikan bila terdapat infeksi. Antibiotik yang digunakan


Lini I :amoksisilin, makrolid (eritromisin, azitromisin)
Lini II :amoksisilin dan asam klavulanat

4. Pria 60 tahun mengalami PPOK disetai batuk, diberikan inhalasi brokodilator (salmeterol+albuterol), inhalasi
flutikasol, kodein serta eritromisin karena mengalami infeksi. Namun setelah pengobatan pasien tsb
mengalami konstipasi. Obat apa yhang menyebabkan efek samping tsb ?
a. Salmeterol
b. Flutikasol
c. Albuterol
d. Kodein
e. Eritromisin

Penjelasan : kodein dapat menyebabkan efek samping berupa konstipasi (>10%)

5. Pria berumur 29 tahun terdiagnosa PPOK. Diberi terapi beta agonis tetapi gejala tidak berkurang. Dokter
mendiskusikan kepada apoteker. Terapi tambahan apakah yang di berikan
a. Budenosid
b. Teofilin
c. Ipatropopium
d. Fentolamin
e. Efedrin

Penjelasan :
Gejala Golongan obat Obat dan kemasan dosis
Tanpa gejala Tanpa obat
Gejala intermiten Agonis B2 Inhalasi kerja cepat
Gejala terus menerus Antikolinergik Ipratropium bromide 2-4 semprot = 3-4
x/hari
Inhalasi agonis b2 kerja Fenoterol 2-4 semprot = 3-4
cepat x/hari
Salbutamol 2-4 semprot = 3-4
x/hari
Terbutalin 2-4 semprot = 3-4
x/hari
Prokaterol 2-4 semprot = 3-4
x/hari

6. Seorang perempuan berumur 34 tahun sedang hamil 7 bulan datang ke rumah sakit dan di diagnose oleh
dokter menderita CAP, antibiotic lini pertama untuk pasien tsb adalah
a. Levofloxacin
b. Doksisiklin
c. Ciprofloxacin
d. kloramfenikol
e. eritromisin
Penjelasan : terapi CAP dapat dilaksanakan secara rawat jalan, namun pada kasus yang berat pasien di
rawat di rs dan mendapat antibiotika parenteral, pilihan antibiotic yang disarankan pada pasien dewasa
adalah golongan makrolida atau doksisiklin atau florokuinolon terbaru. Karena pasien dalam konidisi
hamil maka antibiotic yang aman digunakan adalah golongan makrolida yaotu eritromisin (kotegori B).

7. seorang pasien PPOK (Penyakit paru obstruktif kronis) dengan keparahan sedang. Pasien mengeluhkan
adanya yang sesak dan pasien batuh dengan dahak. Saat di periksa FVI/FVC mengalami peningkatan 50%.
Pasien mengeluarkan dahak berwarna kuning kehijauan.selama tiga bulan pasien diresepkan antibiotic dan
steroid. Antibiotik yang diberikan adalah levoflokasin, sedangkan steroid yang di resepkan adalah
a. prednisolone
b. CTM
c. Beklometason
d. Triamsinolon
e. Doksisiklin

Penjelasan : antiinflamasi bigunakan bila terjadi aksaserbasi akut dalam bentuk oral
atau injeksi intravena berfungsi menekan inflamasi yang terjadi, dipilih golongan
metilprednisolon atau prednisone.bentuk inhalasi sebagai terapi jangka panjang
diberikan bila terbukti uji kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan VEP1
pascabronkodilator meningkat >20%dan minimal 250 mg
8. Seorang laki-laki usia 60 tahun memiliki penyakit PPOK , memiliki eksaserbasi akut dan
mendapat bat inhalasi brokodilator (ipratropium dan salbuterol) penekan batuk antitusif
kodein dan inhalasi steroid flixotide. Pasien juga menderita infeksi dan diobati dengan
eritromisin. Setelah beberapa hari di rawat inap pasien mengeluh konstipasi. Efek samping
obat mana konstipasi tsb?
a. Ipratropiumm
b. Salbutamol
c. Codein
d. Eritromisin
e. Flixotide

Penjelasan : kodein dapat menyebabkan efek samping berupa konstipasi (>10%)


9. Anak laki-laki berusia 10 tahun mengalami bronchitis, dari hasil pengujian scuptum tidak ditemukan bakteri.
Golongan obat apa yang di berikan dokter kepada anak tsb.
a. Analgesic
b. Antitusif
c. Bronkodilator
d. Ekspektoran
e. Kortikosteroid inhalasi

Penjelasan : brokhitis akut biasanya mengikuti gejala-gejala infeksi saluran respiratori seperti rhinitis dan
faringitis. Batuk biasanya muncul 3-4 hari setelah rhinitis. Batuk pada mulanya keras dan kering,
kemudian seringkali berkembang menjadi batuk lepas yang ringan dan produktif.karena biasanyan anak-
anak tidak membuang lendir tetapi menelannya maka dapat terjadi gejala muntah pada saat batuk keras
dan memuncak. Pada anak yang lebih tua keluhan utama dapat berupa produkti sputum dengan batuk
serta nyeri dada pada keadaan yang lebih berat, pengobatan yang dapat diberikan adalah ekspetoran

Nama : siska dewi f


Npm : 20344161

1. Seorang pasien remaja berusia 19 tahun dibawa ke klinik dan didiagnosis CAP oleh dokter.
Sebelumnya tetangga pasien juga didiagnosis penyakit yang sama dan telah dinyatakan
sembuh. Pasien memiliki alergi terhadap golongan penisilin. Oleh dokter
direkomendasikan rawat jalan. Antibiotik empiris apa yang direkomendasikan untuk
pasien tersebut?
a. Eritromisin
b. Amoksilin
c. Etambutol
d. Sefixim
e. Levofloksasin
Jawaban : A. Eritromisin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin. Bila ada komorbid diberikan
Floroquinolon (Levofloxacin, Moxifloxacin), untuk second line diberikan beta
lactam+makrolida
2. Seorang laki-laki umur 27 tahun dating ke dokter dengan keluhan kesulitan bernafas, batuk
dan dahak berwarna hijau. Dokter mendiagnosis pasien terkena CAP. Diketahui pasien
alergi terhadap eritromisin. Antibiotik apa yang tepat diberikan pada pasien?
a. Azitromisin
b. Amoksisilin
c. Sefalosporin
d. Sefadril
e. Kotrimoksazol
Jawaban : A. Azitromisin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin dan Kotrimoxazol.
3. Seorang anak umur 5 tahun dating ke klinik. Dokter mendiagnosis CAP. Dokter
memberikan antibiotik empiris dan pasien tidak ada alergi obat. Pemilihan antibiotik
apakah yang direkomendasikan?
a. Amoksisilin
b. Eritromisin
c. Gentamisin
d. Karbapenem
e. Penisilin
Jawaban : A. Amoksisilin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin dan Kotrimoxazol.
4. Seorang pasien laki-laki dirawat di rumah sakit dan terkena pneumonia. Pilihan obat yang
dapat diberikan kepada pasien?
a. Amoksisilin
b. Doksisiklin
c. Moropenem
d. Trimetoprim-Sulfometoxazole
e. Metronidazole se
Jawaban : C. Moropenem
Penjelasan : HAP/Nosokomial pengobatan dengan karbapenem, kuinolon, piperasilin
5. Seorang pasien berusia 30 tahun mengalami pneumonia. Dokter meresepkan
kotrimoksazol untuk pengobatan infeksi pasien. Efek samping serius yang dapat terjadi
selama pasien mengkonsumsi obat ini adalah?
a. Grey Syndrome
b. Burning Mouth Syndrome
c. Steven Johson Syndrome
d. Red Man Syndrome
e. Moon Face
Jawaban : C. Steven Johson Syndrome
Penjelasan : Efek Samping Obat

Antibiotik Syndrome Steven Jhonson


Quinolon Tendon rupture pada janin
kotrimoksazol SJS dan malformasi janin
Aspirin - Pendarahan
- Syndrome reye

kortikosteroid Moon face


Kloramfenikol - Baby grey syndrome
- Anemia aplastik

Tetrasiklin Gigi kuning pada anak-anak


6. Pasien MRS lalu terkena HAP (hospital-acquired pneumonia) dengan penginfeksi non-
MDR. Pasien akan diberikan antibiotic IV. Antibiotik apa yang dapat diberikan untuk
pasien?
a. Sefepim
b. Piperasilin
c. Ampisilin
d. Tazobaktam
e. Ceftriakson
Jawaban : E. Ceftriakson
Penjelasan : Terapi HAP yang direkomendasikan American Tharacic Society (ATS)
tergantung pada jenis bakterinya. Karena pada kasus HAP patogennya beresiko MDR
seperti Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter species, and methicillin resistant
Staphylococcus aureus. Pada kasus non MDR pilihan terapinya :

Antibiotik empiris pada HAP atau ventilator-asociated pneumonia


pada pasien tanpa factor resiko pathogen MDR
Patogen Antibiotik yang
direkomendasikan
Streptococcus pneumoniae Ceftriakson
Haemophilus influenzae Atau
Methicillin-sensitive Staphylococcus Levofloxacin,
aureus moxifloxacin, ciprofloxacin
Antibiotic-sensitive enteric gram Atau
negative bacilli Ampisilin /sulbactam
Escherichia coli Atau
Klebsiella pneumonia Ertapenem
Enterobacter species
Proteus species
Seratia marcescens
7. Seorang pasien berusia 15 tahun menderita infeksi saluran pernafasan bawah dengan gejala
demam, batuk berdahak, nafas pendek dan foto thorax menunjukkan efusi pleura dan
kultur sputum menunjukkan infeksi S.Pneumoniae. Dokter berdiskusi dengan apoteker
terkait pengobatan yang tepat untuk pasien tersebut. Obat apakah yang anda
rekomendasikan?
a. levofloxacin
b. tetrasiklin
c. azitromisin
d. meropenem
e. vancomisin
Jawaban : C. azitromisin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin dan Kotrimoxazol.
8. Seorang anak usia 5 tahun di diagnose CAP, setelah menjalani perawatan selama 1 hari
dirumah sakit. CAP tersebut akan diobati dengan antibiotic empiric, dan pasien akan
mendapatkan pengobatan rawat jalan. Apa antibiotic yang direkomendasikan sesuai
dengan kondisi pasien?
a. sefadroksil + amksisilin
b. ciprofloxacin + eritromisin
c. klindamisin + azitromisin
d. amoksisilin + eritromisin
e. doksisiklin + azitromisin
Jawaban : D. amoksilin + eritromisin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin dan Kotrimoxazol.
9. Seorang pasien, perempuan, usia 34 tahun, hamil usia 7 bulan, baru saja terdiagnosa dokter
mengalami Community Acquired Pneumonia (CAP). Hasil uji kultur bakteri
menyimpulkan bahwa pasien terinfeksi Mycoplasma pneumonia. Dokter meresepkan
antibiotik dan memperbolehkan pasien untuk menjalani rawat jalan. Apakah antibiotik lini
pertama yang tepat untuk pengobatan pasien tersebut?
a. Levofloxasin
b. Doksisiklin
c. Siprofloxasin
d. Kotrimoksazol
e. Eritromisin
Jawaban : E. eritromisin
Penjelasan : First line CAP untuk dewasa yaitu Makrolida (Eritromisin, Azitromisin,
Klaritomisin). Untuk anak diberikan Amoksilin dan Kotrimoxazol.
10. Bapak G, usia 67 tahun menderita community acquired pneumonia (CAP). Mukolitik apa
yang cocok untuk bapak tersebut?
a. Dekstrometorfan
b. Guaifenesin
c. Ambroksol
d. Ammonium chlorida
e. Doxilamin succinate
Jawaban : C. ambroksol
Penjelasan :
Ekspektoran : Guaifenesin, gliseryl guaikolat, succus liquaritae, ammonium klorida,
natrium sitrat
Mukolitik : Ambroksol, asetilsistein, bromheksin, carbosistein
Antitusif : Dekstrometorfan, codein, noskapin, menthol
Antihistamin : Difenhidramin, doxilamin succinate

Nama : malia husna

NPM : 20344159

Tugas : fater lanjutan

1. Seorang laki-laki berusia 31 tahun menderita bronchitis dan di berikan terapi co-amox. Esok hari
pasien kembali dating karena mengeluh kulitnya menjadi gatal-gatal setelah minu8m antibiotic
tersebut pasien ternyata alergi obat golongan betalactam dokter meminta rekomendasi
apoteker mengenai obat yang tepat untuk pasien?
a. Kotrimoksazol
b. Azitromisin
c. Gentamisin
d. Metronidazol
e. Doksisiklin
2. Pasien berusia 73 tahun dateng ke RS mengeluhkan jantung berdebar sesak nafas dan lemas.
Pasien memiliki riwayat hipertensi pengobatan pertama yang di berikan untuk mengatasi sesak
nafas tersebut adalah?
a. ISDN sublingual
b. Bisoprolol
c. Atorvastatin
d. Candesartan
e. Injeksi manitol
3. Seorang anak terkena penyakit cap (community acquire pneumonia). Dokter ingin berkonsultasi
dan meresepkan antibiotic empiric, sebaiknya antibiotic apa yg di berikan?
a. Amoksisilin
b. Eritromisin
c. Karbapenem
d. Kotrimoxsazole
e. Sulfametoksazole
4. Pasien berumur 5 tahun mendatangi klinik dan didiagnosa CAP dokterakan meresepkan
antibiotic empiric, apa obat yang di rekomdasikan?
a. Sefixim
b. Karbapenem
c. Kotrimoxsazole
d. Eritromisin
e. Gentamisin
5. Seorang pria memiliki penyakit kardiovaskuler dan mengalami sesak, setelah di periksa terjadi
penumpukan cairan pada paru-paru, sebagai apoteker terapi apakah yang sesuai untuk
mengatasi kondisi pasien tersebut?
a. Spironolakton
b. Furosemid
c. Indapamid
d. Amlodipin
e. Labetolol
6. Dika 3 tahun, 12kg, 100cm dengan keluhan batuk, dahak, sesak, didiagnosa pneumonia terapi
yang diberikan dokter yaitu: azitromisin (20mg/kg/hari sekali sehari), bromhexin (15
mg/kg/hari dalam 2 dosis) tentukan dosis yang di butuhkan?
a. Azitromisin 150mg sekali sehari, bromhexin 100mg dua kali sehari
b. Azitromisin 150mg dua kali sehari, isoniazid 100mg sekali sehari
c. Azitromisin 240mg sekali sehari, bromhexin 90mg dua kali sehari
d. Azitromisin 120mg sekali sehari, bromhexin 90mg dua kali sehari
e. Azitromisin 120mg sekali sehari, bromhexin 180mg dua kali sehari
7. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dilarikan ke IGD dengan kondisi depresi pernapasan,
miosis, stupor, dan hipotermia.pasien tersebut di diagnosis keracunan narkotika jenis morfin
dokter ingin memberikan antidote untuk menangani pasien tersebut, obat apakah yang
apoteker rekomendasikan untuk dapat diberikan pada pasien tersebut?
a. Asetilsistein
b. Depriosamin
c. Diazepam
d. Fluconadin
e. Nalokson
8. Seseorang anak berusia 2 bulan mengalami infeksi saluran pernapasan hasil monitoring efek
samping obat pasien mengalami gejala grey syndrome obat apa yang diberikan?
a. Teofilin
b. Salbutamol
c. Kortikosteroid
d. Kloramfenikol
e. Amoxsisilin
9. Seorang anak berusia 8 tahun dengan BB 25kg mengeluhkan flu dan sesan nafas dan diberikan
obat X dengan dosis 40mg/ kgBB perhari, pasien meminum obat 4 kali sehari , berapa dosis
sekali minum?
a. 125
b. 250
c. 375
d. 500
e. 650

10. Pasien dengan diagnose CAP keluhan demam, batuk berdahak, nyeri dada, nafas
cepat, kemudian diberi antibiotic tetrasiklin, mekanisme kerja tetrasiklin adalah?

a. Menghambat sintesis dinding sel bakteri


b. Berikatan dengan subunit 30S/50S sehingga menghambat sintesis protein
c. Berikatan dengan β-subunit dari RNA polymerase sehingga menghambat
transkripsi RNA
d. Menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara masuk melalui porins dan
menyerang DNA gyrase dan topoisomerase sehingga dengan demikian akan
menghambat replikasi dan transkripsi DNA
e. Berikatan dengan subunit ribosomal 16S-30S dan mencegah pengikatan
aminoasyl- tRNA dari situs A pada ribosom, sehingga dengan demikian akan
menghambat translasi protein

Anda mungkin juga menyukai