Anda di halaman 1dari 4

NASKAH TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA

SEMESTER: 2023.2

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : PGPAUD

Kode/Nama MK/sks : PAUD4203 / Evaluasi Perkembangan Anak TK/3sks

Tugas : 2 (Dua)

Penulis Soal/Institusi : Dr. Sri Tatminingsih, M.Pd./Universitas Terbuka

1. Jelaskan asumsi mengenai Pendidikan Anak Usia Dini dan bagaimana implikasinya
dalam pendidikan anak usia dini!
 Kualitas belajar anak berkaitan langsung dengan kualitas pengajaran guru
sehingga untuk memperbaiki belajar anak dapat dengan cara memperbaiki
pengajaran. Artinya: guru dapat meningkatkan kualitas belajar anak dengan segala
aspeknya dengan cara menilai sendiri pengajaran yang dia berikan pada anak
karena anak belajar terutama melalui interaksi dengan orang dewasa termasuk
guru.
 Untuk meningkatkan efektifitasnya, guru perlu mengemukakan tujuan secara jelas
dan mengumpulkan umpan balik dari anak untuk melihat efektivitas kecapaian
tujuan tersebut. Artinya, untuk meningkatkan kualitas pengajarannya, terlebuh
dulu guru harus membuat dan mengemukakan tujuan pengajaran secara jelas dan
terukur, lalu guru dapat melihat reaksi, pertanyaan, atau perilaku anak sebagai
umpan balik guru untuk melihat apakah tujuan pengajaran yang ditetapkan sudah
tercapai.
 Untuk meningkatkan kualitas belajar, sejak awal anak memerlukan penerimaan
guru terhadap umpan balik yang sering dia sampaikan selama belajar sebelum dia
diuji dengan tes. Anak juga perlu belajar bagaiman dia menilai belajarnya sendiri.
Artinya anak perlu diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan, berupa
komentar, pertanyaan, atau perilaku selama belajar yang selain dapat digunakan
guru sebagai umpan balik untuk anak menilai keberhasilannya sendiri.

2. Buatlah rumusan 10 indikator pada salah satu aspek perkembangan anak usia 4-5 tahun
dengan ketentuan:
a. Gunakan format berikut ini
b. Pilih salah satu Domain dalam satu aspek perkembangan anak
c. Rumusan indikator harus operasional dan dapat diukur
No Domain Indikator
1 Perkembangan Fisik(Motorik 1. Melompat ke berbagai arah dengan satu
halus kasar) kaki atau dua kaki
2. Memanjat, bergelantungan dan berayun
3. Merangkak dengan berbagai variasi
4. Menirukan berbagai gerak hewan
5. Berjalan ke berbagai arah dengan berbagai
cara
6. Membuat berbagai bentuk dengan
menggunakan palstisin
7. Meremas kertas/koran
8. Meronce dengan manik-manik
9. Memegang pensil
10. Menyusun berbagai bentuk dengan balok

3. Berikan penjelasan dan contohnya terkait lima karakteristik strategi asesmen informal.
Lima karekteristik strategi asesmen informal adalah:
 Membentuk hubungan antara guru sebagi pendidik dengan anak yang dididik.
Hubungan antara guru sebagai pendidik dan anak didik harus saling harus saling
menguatkan dan saling memberikan energy positif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
 Berpusat pada anak (child centered), bukan berpusat pada guru (teacher
centered). Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak mampu mendorong
anak untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan
perilaku. Dengan demikian dalam melaksanakan asesmen ini guru tidak
mengalami kesulitan mengukur kemampuan anak karena anak sudah terlibat aktif
dalam proses pembelajaran.
 Terkandung dalam kurikulum (terjalin dan saling mendukung). Asesmen tidak
dilakukan atas kemauan guru itu sendiri tapi sudah diatur dalam kurikulum.
 Berkelanjutan dan kumulatif. Artinya asesemen harus dilakukan sepanjang proses
belajar yang dijalani sehingga semakin hari kemampuan anak semakin
berkembang baik.
 Berdasar pada banyak teori tentang pertumbuhan dan perkembangan manusia
4. Jelaskan lima kelebihan dan lima kelemahan ceklis!
Kelebihan ceklis:
 Mudah digunakan dan hanya memerlukan latihan kecil karena ceklist menolong
guru dalam memusatkan perhatian pada misalnya persoalan hadir tidaknya, muncul
tidaknya indicator pencapaian anak.
 Tersedia kapan saja diperlukan, format penilain sangat mudah dibuat dan kapan saja
ada.
 Bersifat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai strategi penilaian.
 Guru dapat mengevaluasi dalam suasana yang menyenangkan dan mendapat hasil
yang diperlukan
 Perilaku dapat sering dilakukan, setiap ada informasi baru, guru dapat
memperbaharui catatannya
Kelemahan ceklist
 Memerlukan waktu dalam penggunaannya
 Membuat catatan dapat mengurangi waktu bermain dengan anak didik
 Guru akan menemui kesulitan jika tidak terbiasa menggunakannya maka guru harus
terus belajar agar lebih terbiasa dalam menggunakan ceklist
 Ceklist bukanlah suatu intstrumen tetapi merupakan format untuk
mengorganisasikan sasaran belajar atau indikator

5. Susunlah sebuah skenario wawancara untuk mengases domain rasa percaya diri pada
anak usia 4-5 tahun dengan komponen:
a. Identitas anak (berisi deskripsi gambaran singkat tentang anak yang akan
diwawancara)
Anak yang saya wawancarai bernama Petronela umur 5,5 tahun di Kelas B. Anaknya
cukup pintar dalam menulis dan menggambar. Namun ia belum bisa bicara dengan
jelas pada kalimat atau kata yang ada huruf “R”nya. Dia sering ditertawakan oleh
teman-temannya. Hal inilah yang membuat dia malu untuk bergabung bersama
teman-temannya. Dia suka menyendiri tapi dekat dengan ibu gurunya. Ada hal yang
terjadi padanya biasa ia datang untuk memberitahu ke ibu guru. Walaupun tulisan dan
gambarnya bagus, tapi tetap saja ia merasa malu ketika diminta ibu guru untuk maju
di depan bercerita tentang hasil karyanya sendiri.
b. Proses Wawancara:
1) Persiapan (berisi hal-hal yang dilakukan guru sebelum proses wawancara
dilakukan)
 Guru menyiapkan gambar rumah untuk diwarnai
 Pensil warna atau krayon
2) Pembukaan (berisi proses merayu dan mengajak anak untuk wawancara)
 Guru menjelaskan kepada anak-anak untuk mewarnai gambar rumah
 Setelah mewarnai gambar, semua anak dimintai untuk maju ke depan
dan bercerita tentang gambar yang diwarnai.
 Guru mendekati anak Nela dan merayunya, Nela, nanti maju juga ya,
Nela pasti bisa(dengan memberikan jempol kepada Nela, dia pun
tersenyum).
3) Pelaksanaan wawancara (berisi proses wawancara dan perkiraan jawaban
anak dan berisi lima pertanyaan utama berserta jawaban anak))
Setelah mewarnai gambar, satu persatu mereka maju untuk bercerita tentang
hasil gambarnya. Setelah anak kedua, kini giliran anak Nela. Dia malu-malu
untuk bercerita.
Maka guru memberikan pertanyaan pemantik:
 Guru: “Nela, ini gambar apa”?
 Nela: “Ini gambar rumah, ibu guru”. Karena ada huruf R nya maka
dia masih malu-malu. Tapi ibu guru selalu memberikan pujian.
 Guru: “wow…..benar sekali. Ini gambar Rumah.
 Guru: “Rumahnya warna apa ya”?
 Nela : “Warna hijau dan merah(menyebut warna sesuai yang ada pada
gambarnya)
 Guru: “Apa saja yang Nela lihat dari gambar rumah ini”?
 Nela: “Ada pintu dan jendela”.
 Guru: “Ada apa lagi, saying”?
 Nela: “Ada atap, ada dinding dan lantai”.
 Guru: (Luar biasa, Nela). “Atapnya warna apa, Nela”?
 Nela: “Warna Hijau, Ibu guru”.
 Guru: “Nela , kamu hebat, kamu pinta”. Terima kasih sudah maju di
depan. Kita beri tepuk tangan untuk Nela(guru dan anak-anak
memberikan tepuk tangan untuk Nela.
4) Penutup (berisi proses akhir ketika guru menutup wawancara dengan anak)
Guru memberikan pujian untuk Nela yang sudah berani tampil menceritakan
gambar rumah yang diwarnainya berdasarkan pertanyaan pemantik dari guru.
Lalu guru mengajak semua anak untuk memberikan tepuk tangan untuk Nela
lalu kemudian mempersilahkan Nela kembali ke tempat duduk. Nela terlihat
sangat gembira.
c. Setting lokasi, waktu dan suasana tempat wawancara dilakukan
Tempat : di kelas.
Waktu : Jam 08.00-10.00
Suasana : pada saat pelajaran berlangsung sehingga tidak terkesan anak
diinterogasi. Anak berani tampil untuk menunjukkan hasil karya di depan guru dan
teman-teman.
d. Alat dan bahan (berisi alat dan bahan yang digunakan guru untuk wawancara
tersebut.
Alat dan bahan yang digunakan adalah: gambar yang sudah diwarnai anak. Dan ini
termasuk wawancara secara langsung yang terjadi di kelas.

Anda mungkin juga menyukai