Anda di halaman 1dari 55

AMSC – AFTN

Automatic Message Switching Center –


Aeronautical Fixed Telecommunication Network

PEMBEKALAN E-RECURRENT
MATERI RATING DATA PROCESSING

12 September 2023

Disampaikan Oleh :
Erdin Kamarudin - Checker Data Processing
Pusat Perbaikan Fasilitas Teknik - Airnav Pusat
CONTENT :
Dasar Aturan AMSC Prioritas Berita
Fungsi AMSC Format Berita AFTN
Pengertian AFTN Jenis-Jenis Berita AFTN
Jaringan AFTN Blok Diagram AMSC
Dasar Aturan AMSC
Sistem AMSC mengikuti Standar Format dan aturan penanganan

Berita yang ditetapkan oleh ICAO (International Civil Aviation

Organization) Pada Annex 10 Volume II untuk Jaringan AFTN

(Aeronautical Fixed Telecommunication Network).


Pengertian AMSC (Automatic Message Switching Centre)

AMSC adalah Suatu Sistem Pengatur Penyaluran Berita

(Message switching) penerbangan berbasis Komputer yang

bekerja secara Store and Forward artinya Berita yang masuk ke

AMSC disimpan lalu disalurkan sesuai dengan Address yang

dituju
Fungsi AMSC
Fungsi Sistem AMSC adalah Menerima Berita, Memproses
Berita, Menyalurkan Berita sesuai dengan Prioritas yang ada
serta memberikan respon terhadap Berita Khusus.
Pemrosesan Berita Meliputi :
1. Identifikasi Berita
2. Penyaringan Berita (Filtering Message) sesuai dengan Format yang
dikenal
3. Perbaikan Berita yang menyimpang tapi masih dalam batas toleransi
Sistem
4. Penyimpanan Berita
5. Pengalamatan Berita
6. Pemberian Respon terhadap Berita sesuai dengan aturan yang ada
Pengertian AFTN

AFTN adalah suatu Sistem Jaringan yang digunakan untuk Komunikasi Data Penerbangan

antara Satu Bandara dengan Bandara lainnya.

Komunikasi Data Penerbangan ini sangat penting karena berguna untuk mengirimkan

rencana Penerbangan, Berita Cuaca dan Berita lain yang berhubungan dengan

Penerbangan.

Dalam Sistem AFTN di Bandar udara menggunakan Peralatan yang dinamakan AMSC (Automatic

Message Switching Centre).


STATION JARINGAN AFTN

Jaringan AFTN Indonesia dibagi atas tiga stasiun yaitu:


1. Communication Center (COM CENTER)
Berfungsi sebagai penerima, penyimpanan, memproses dan mendistribusikan
berita-berita penerbangan antar Communication Center ( Comm Center) serta dari
dan ke Sub Center;
2. Sub Center
Berfungsi sebagai penerima, penyimpanan, memproses dan mendistribusikan berita-
berita penerbangan dari dan ke Comm Center dengan Tributary Station, termasuk
berita penerbangan dari Sub Center yang bersangkutan;
3. Tributary station
Berfungsi sebagai End Station yang menerima, mengirim dan menyimpan berita-
berita penerbangan dari dan ke Sub Center dan lokal station.
Struktur Jaringan AFTN di Indonesia Sesuai AIP Supplement Nomor 01 /15 tahun
2015 tanggal 08 Januari 2015 teridir dari :
1. Communication Center : 2 ( dua ) station;
2. Sub Center : 34 (tiga puluh empat) station;
3. Tributary :266 (dua ratus enam puluh enam) station.
JAKARTA CENTER
MAKASSAR CENTER
JENIS JENIS BERITA / MESSAGE PENERBANGAN
Yang termasuk dalam kategori berita /message penerbangan :
a. Berita Distress dan Distress Traffic
b. Berita Urgency
c. Berita Keselamatan Penerbangan
d. Berita Meteorologi Penerbangan
e. Berita Flight Regularity
f. Berita Administrasi Penerbangan
g. Berita NOTAM
h. Berita Reservation
i. Berita General Aircraft Operational Agency
j. Berita “service“ pertukaran informasi antar unit AFS
PRIORITAS BERITA / Message Penerbangan

AFTN AMHS
MHS Standard
Priority Indicator Precedence

Urgent SS 107

DD 71
Normal
FF 57

GG 28
Non-urgent
KK 14

Mandatory Basic ATS Extended ATS


Message Service Message Service
Entered in IPM body part
Entered in IPM heading
(ATS Message Header)
FORMAT BERITA / MESSAGE AFTN

Format Berita / Message AFTN


Heading
Address
Origin
Text/Isi Berita
Ending
A. Heading terdiri dari :
1. Start Of Message (SOM) berupa Karakter ZCZC diikuti dengan Spasi
2. Transmission Identification, terdiri dari :
a. Circuit Identification (ID), terdiri dari 3 Karakter Alfabet
• Karakter Pertama mengidentifikasikan Pengirim
• Karakter Kedua mengidentifikasi Penerima
• Karakter Ketiga mengidentifikasi ID Saluran
b. Channel Sequence Number, terdiri dari 3 Digit dan bernilai dari 0000 sampai 9999
Setiap Channel harus mempunyai Nomor Urut sendiri dan Nomor ini harus kembali ke 1
(Reset) pada saat Jam 00.00 GMT (Pergantian hari).

c. Time Of Transmission, terdiri dari DDmmss


DD = Tanggal mm = jam ss = menit
Time Of Transmission berubah sesuai Jam Pengiriman/saat Berita terkirim.

Contoh Heading :
ZCZC RIA0025 250810
artinya :
Berita ke 25 dikirim dari Channel A dari Stasiun A ke Stasiun B pada Tanggal 25 Jam
08 dan Menit ke 10.
c. Time Of Transmission, terdiri dari DDmmss
DD = Tanggal mm = jam ss = menit
Time Of Transmission berubah sesuai Jam Pengiriman/saat Berita terkirim.

Contoh Heading :
ZCZC RIA0025 250810
artinya :
Berita ke 25 dikirim dari Channel A dari Stasiun A ke Stasiun B pada Tanggal
25 Jam 08 dan Menit ke 10.
B. Address terdiri dari :
1. Priority Indikator, berupa 2 Karakter yang menunjukkan Prioritas Berita yang
diberikan pada saat Berita dibuat

Prioritas Berita :

- SS = Berita Penting/Darurat yang harus segera tiba Priority


ditujuan
• message category indicator
- DD = Berita yang perlu penanganan khusus
• distress messages.........................SS
- FF = Berita Penerbangan Umum • urgency messages.........................DD
- GG = Berita Meteorologi/Penerbangan • flight safety messages....................FF
Regular/Administrasi • meteorological messages...............GG
- KK = Berita Reservasi/Jawatan Penerbangan Umum
• flight regularity messages...............GG
• aeronautical information services messages.....................GG
• aeronautical administrative messages..............................KK
• service messages..........................(as appropriate)
2. Address Indikator, terdiri dari :

Location Indikator, berupa 4 Karakter Alfabet yang menunjukkan lokasi Tujuan


Organisation Address, berupa 3 Karakter Alfabet yang menunjukkan Organisasi Tujuan
Filler, berupa satu Karakter Alfabet X

Contoh Address :
FF WIIIYOYX

artinya :
FF : Prioritas Berita
WIIIYOYX : Address Indikator
WIII : Location Indikator/Lokasi AMSC Tujuan
YOY : Organization Addressed/Organisasi Tujuan (Unit)
X : Filler
C. Origin
Origin terdiri dari :
Filling Time, mempunyai Format DDhhmm yaitu DD = Tanggal, mm = Jam dan mm = Menit
pada saat Berita dibuat.
Origin Indikator terdiri dari :
• Location Indikator, berupa 4 Karakter Alfabet yang menunjukkan lokasi Asal
• Organisation Address, berupa 3 Karakter Alfabet yang menunjukkan Organisasi Asal
• Filler, berupa satu Karakter Alfabet X

Contoh Origin :
251025 WIIIYOYX
artinya :
251025 : Tanggal 25, Jam 10 dan Menit ke 25 Berita dibuat
WIIIYOYX : Origin Indikator
• WIII : Location Indikator/Lokasi AMSC Asal
• YOY : Organisation Address/Organisasi Asal (Unit)
• X : Filler
D. Text/ Isi Berita
Panjang Text tidak boleh lebih dari 1800 Karakter

E. Ending/End Of Message (EOM)


Berupa 4 Karakter Alfabet NNNN
JENIS JENIS BERITA AFTN

Jenis berita AFTN Ada 7 jenis berita (message) yang


berlaku pada sistem AMSC yaitu:
1. Normal Message
2. Service message
3. Outstation message
4. Periodic message
5. Test message
6. Acknowledgement message
7. duplicated message
1. Normal Message
yaitu berita dari pemakai yang harus disalurkan ke alamat tujuannya. terdapat dua macam format berita, yaitu ITA-2 dan IA-5

2. Service Message
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC dikarenakan kesalahan yang terdeteksi oleh sistem dari suatu berita yang masuk.
service message ini akan dikirimkan ke stasiun pengirim dan ke posisi supervision & correction terminal.

3. Outstation message
yaitu berita yang dialamatkan ke sistem dan berisi perintah yang akan dilaksanakan oleh sistem secara otomatis

4. Periodic Message
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem amsc secara priodik. jenis berita ini terdiri atas 2 macam yaitu Channel Continuity check dan
Midnight check.

a. Channel check
untuk menjamin bahwa saluran tetap terhubung baik (tidak putus), maka stasiun luar akan menerima sebuah "channel
Continuity Check Message" dengan standar interval tertentu.
"Channel Check Message" dapat aktif dan di-non-aktifkan dengan instruksi (supervisory command)

b. Midnight check
setiap stasiun luar akan menerima "Number Comparison Message" pada jam 00:00 UTC.
nomor urut berita dari berita yang terakhir dikirim ke stasiun tersebut dan nomor urut berita dari berita yang terakhir diterima
dari stasiun tersebut, bersama-sama dengan tambahan informasi statistik akan ditampilkan.
5. Test message
yaitu berita yang dihasilkan oleh sistem AMSC untuk tujuan test pada suatu saluran yang
dikehendaki.

6. Acknowledgement message
Seluruh sinyal Acknowledgement yang dibangkitkan oleh sistem akan dicetak pada saluran
"Reject Intercept Position“. Ada dua macam sinyal Acknowledgement yang dihasilkan yaitu :
a. SS Message Acknowledgement
b. Out Station Command Acknowledgement

7. Duplicate Message
Pada saat sistem melaksanakan instruksi retrieval dan mengirimkan berita-berita yang diminta,
maka secara otomatis sistem akan meng-copy-nya pada "Reject Intercept Position/Correction
BLOK DIAGRAM AMSC

Umumnya saat ini di Indonesia menggunakan AMSC dengan merk Elsa Tipe AROMES 1003i+ yang
terdiri dari 8,16,32 s/D 128 Channel yang digunakan saat ini di beberapa ATS. Namun ada beberapa lokasi
yang menggunakan merk lain seperti Comsoft. Perbedaan merk akan berbeda pula blok diagram nya
walaupun fungsi dan kegunaan serta output nya dalam format yang sama.

Berikut merupakan blok diagram AMSC ELSA 32 Channel :


TO PHONE LINE
FOR REMOTE MONITORING
& MAINTENANCE

LAN LAN
SUPERVISION SUPERVISION
SERIAL 1 1 SERIAL
& CORRECTION & CORRECTION
1 LAN LAN 1
TERMINAL TERMINAL
2 2

MODEM UPS DATA B UPS DATA B MODEM

SERIAL LAN LAN SERIAL


UMB UMB
1 1 1 1
SERIAL SECONDARY LAN HUB 1A HUB 1B LAN SECONDARY SERIAL
2 PROCESSOR 2 2 PROCESSOR 2

HUB 2A HUB 2B
ALARM & MAIN MAIN SERIAL ALARM &
SERIAL
STATUS PROCESSOR PROCESSOR 1 STATUS
1
PRINTER PRINTER
SERIAL DATA LAN LAN DATA SERIAL
2 STORAGE 1 1 STORAGE 2
VDU VGA HOST LAN LAN HOST VGA VDU
PARALLEL ADAPTER 2 2 ADAPTER PARALLEL

CHANGE OVER
GPS MASTER CLOCK
UNIT
GPS MASTER CLOCK
SIGNAL SELECTOR
STATISTIC PRINTER STATISTIC PRINTER
(COM CELECTOR)

ACM A GPS MASTER CLOCK STATISTIC PRINTER ACM B

SIGNAL SELECTOR

LIC/LPC

MONITOR LEASED LINES (CURRENT LOOP), VSAT RS-232


TELEPRINTER
A. Message Processing Unit (MPU)
Pada unit ini berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol seluruh aktivitas sistem. Di dalam unit ini
tersimpan program/software yang berfungsi sebagai otak atau pengendali pusat agar sistem dapat beroperasi sesuai
dengan fungsinya masing-masing. sistem AMSC dengan dual redundant, maka AMSC terdiri dari dua set MPU yang
terintegrasi, untuk menghindari terjadinya kondisi down pada sistem dimana jika salah satu MPU mengalami
kerusakkan, maka MPU pasangannya akan mengambil alih.
Satu set MPU dapat terdiri dari satu atau lebih Processor, yaitu :
1. Main Processor.
berfungsi untuk mengendalikan semua proses pada sistem. Di dalam main processor ini juga dilengkapi dengan
sebuah Video Monitor dan Keyboard yang digunakan untuk melihat status sistem dan mengubah parameter sistem.
Pada processor ini memiliki I/O Interface (Dua LAN Card dan Satu Host Adapter).
2. Secondary Processor
berfungsi untuk membantu Main Processor untuk mempercepat proses olah data. Di dalam processor ini juga
terdapat LAN card yang berfungsi untuk berkomunikasi dengan main processor. Pada processor ini memiliki I/O
Interface (Dua LAN Card dan Dua Port Serial RS-232).
B. ALARM STATUS

• Unit ini terdiri dari sebuah printer yang dihubungkan ke Komputer


utama dengan sistem komunikasi serial RS-232C.

• Laporan yang diberikan oleh unit ini terdiri dari sistem yang
membutuhkan tindakan segera atau perhatian langsung dari
supervisor, atau informasi status lalu lintas data.
C. Supervision And Correction Terminal
• Unit ini terdiri dari GUI terminal, yang terhubung ke sistem utama melalui
LAN serta serial RS-232C.

• Unit ini digunakan untuk mengkoreksi kesalahan yang terjadi dengan cara
menerima salinan (copy) dari “Service Message” tertentu yang keluar ke
stasiun luar dan berita-berita yang mengandung kesalahan (Reject
Message) yang tidak dapat disalurkan secara otomatis oleh sistem AMSC.

• Supervision & Correction Terminal dihubungkan melalui jaringan (LAN) ke


MPU sistem AMSC dan melalui serial RS_232 ke Sinyal Selektor. Selain itu
juga operator dapat juga menggunakan terminal ini untuk mengirim atau
menerima berita ke/dari sistem.
D. Modem
Modem dengan kecepatan tinggi digunakan untuk keperluan remote
monitoring & maintenance. Modem yang digunakan adalah modem
dengan kecepatan 300-19200 bps. Modem tersebut dihubungkan
dengan main CPU melalui port COM 2. Modem ini sangat bergunna
bagi teknisi karena dengan melalui modem ini teknisi tidak perlu
datang ke lokasi untuk memonitor dan mengakses sistem AMSC
sehingga dapat menghemat biaya dan waktu.
E. ACM
• ACM adalah interface antara CPU dengan saluran berita. Satu unit
ACM dapat menangani 16 saluran berita. ACM modul ini merupakan
Asynchronous Communication Module dengan menggunakan sistem
komunikasi serial RS-232.
• Saluran RS-232 dari ACM dapat langsung dipakai sebagai saluran I/O
AMSC. Jika berita disalurkan secara current loop, maka saluran RS-232
dari ACM disambungkan ke LIC/LPC untuk dikonversikan menjadi
Current Loop.
F. LAN
Local Area Network (LAN) merupakan suatu jaringan komunikasi di
dalam sistem AMSC yang dirancang agar antara MPU dan terminal-
terminal pada sistem dapat saling berkomunikasi.
G. Line Interfacing Unit

Ini merupakan unit Interface (antar muka) antara sistem AMSC dengan
peralatan luar (Peripheral) seperti telex atau VSAT. Satu Line Interfacing
Unit menangani satu saluran berita sehingga jumlah Card yang
disediakan sesuai dengan jumlah saluran AMSC yang dibutuhkan.
Line Interfacing Unit terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Current Loop.
• Interface untuk Current Loop ialah LIC/PIC (Line Interfacing Card/Line Programming Card)
yang pada prinsipnya berfungsi sebagai saklar arus (ON/OFF) dan sebagai pengubah dari
data logik ke data arus.

• Metoda pengiriman data pada sistem ini dengan cara serial dan asinkron dengan
menggunakan komunikasi secara Start dan Stop bit. Dalam sistem komunikasi suatu Start
bit berupa Space digunakan untuk menandai awal dari suatu karakter dan Stop bit
berupa Mark untuk menandai akhir dari karakter tersebut. Data yang dikirimkan bit demi
bit mulai dari SLB diletakkan diantaranya Start dan Stop bit. Selama tidak ada pengiriman
berita atau kondisi Idle, sinyal berada dalam kondisi Mark.
Sistem Komunikasi Start Stop bit
• LIC/LPC dilengkapi dengan Programming Jumper untuk mengeset
secara hardware mode komunikasi yang dipakai serta menentukan
catu daya Current Loop yang digunakan (Internal/Eksternal). LIC/LPC
ini dirancang dengan sistem slot sehingga memudahkan dalam
pemasangan dan pemeliharaan.

• Untuk keperluan monitoring sinyal, LIC/LPC dilengkapi dengan 2 buah


mini plug untuk memonitor arus sinyal Tx dan Rx menggunakan mA
meter yang tersedia. Dalam keadaan normal maka akan menunjukkan
20-40 mA.
2. Serial RS-232

• Interface untuk saluran komunikasi dengan sistem komunikasi Serial


RS-232 menggunakan LIU Card. Slot yang dipakai oleh LIU Card sama
dengan yang dipakai oleh slot LIC/PIC. Sehingga satu saluran/slot
hanya dapat diisi oleh sebuah card LIU atau LIC saja.

• Pada LIU Card tersebut terdapat tiga indicator yang mengindikasikan


kondisi sinyal komunikasi yaitu sinyal TX, RX dan Open Line.
Perhatikan pada Tabel 3 dibawah ini :

SINYAL LED

LED 1 (RX) LED 2 (TX) LED 3 (OPEN LINE)


TX RX
(Atas) (Bawah) (Hijau)

OPEN LINE OPEN LINE NYALA NYALA PADAM

CLOSE LINE OPEN LINE PADAM NYALA PADAM

OPEN LINE CLOSE LINE NYALA PADAM PADAM

CLOSE LINE CLOSE LINE PADAM PADAM NYALA

ADA DATA CLOSE LINE BERKEDIP PADAM NYALA

CLOSE LINE ADA DATA PADAM BERKEDIP NYALA

Kondisi LED pada saat terjadi komunikasi


H. AFTN Terminal

• AFTN Terminal merupakan perangkat komunikasi data yang tersambung ke sistem


AMSC. Dapat menggunakan telex biasa atau telex elektronik.

• AFTN Terminal yang dipakai dapat disambungkan pada sistem dengan cara serial
RS-232 atau Current Loop. Jika disambungkan secara serial, maka COM 1 pada
AFTN Terminal dihubungkan menggunakan kabel data isi 10 ke salah satu saluran
pada sinyal selektor. Sedangkan jika disambungkan secara current loop, maka
pada AFTN Terminal harus terpasang ATS Card. Dalam hubungannya dengan
AMSC, ATS Card disambungkan ke Line Terminating Card (LTC), dengan catatan Tx
dan Rx tidak boleh tertukar polaritasnya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan skema sambungan di bawah ini :
Full Duplex
LTC ATS
TX+ RX+
TX0 RX-
TX- TX-
RX+ TX+
RX- TX0

Half Duplex
LTC ATS
TX+ RX-
TX0 RX+
TX- TX-
RX+ TX+
RX- TX0

Skema sambungan LTC dengan ATS


I. Statistic Printer
• Statistic Printer berfungsi untuk mencetak data statistik sistem pada
media kertas agar dapat dibaca dan didokumentasikan. Statistic
Printer ini terhubung ke sistem secara serial. Kecepatan Transfer
datanya adalah 19200 bit per detik.

• Khusus untuk Statistic Printer, printer yang digunakan memiliki


ukuran lebih lebar dari sistem printer lainnya yaiu 128 Karakter
dikarenakan data yang dicetak lebih banyak
J. GPS Master Clock

GPS Master Clock merupakan suatu perangkat untuk mengambil data


waktu dari satelit, dimana data waktu tersebut diambil dan digunakan
untuk menyelesaikan waktu pada sistem AMSC.
K. Monitor Teleprinter
Unit monitor ini berfungsi untuk mengamati berita-berita yang masuk
dan/atau ke luar dari sistem. Atas instruksi supervisor, semua berita,
baik yang keluar atau yang masuk melalui sistem “ELSA AMSC” dapat
dicetak ke monitor teleprinter ini sehingga operator dapat memonitor
isi berita tersebut.
L. Power Supply 60 Vdc

• Sistem AMSC membutuhkan Catu daya untuk masing-masing saluran Current


Loop kurang lebih sebesar 20 mA. Dengan demikian dibutuhkan power supply
yang dapat mensupply arus sebesar ± 20 mA X 32 saluran. Satu power supply
menangani 8 buah saluran berita, sehingga beban yang di tanggung yaitu 8 X ± 20
mA = ± 160 mA. Untuk mencukupi 32 saluran, maka dipasang 4 buah power
supply.

• Khusus untuk AMSC redundant, PSU yang digunakan menggunakan dua buah
trafo yang dihubungkan dengan UPS AMSC A dan AMSC B, tujuannya yaitu untuk
mengantisipasi jika salah satu power supply mengalami kerusakan. Di dalam
power supply ini juga tersedia catu daya untuk LIC/LPC dan LIU (+12V, -12V dan
5V).
M. IDF
IDF (intermediate Distribution Frame) sebagai terminal kabel Current Loop yang dipasang pada
sistem AMSC untuk memudahkan untuk pengontrolan dan pengidentifikasian apabila terjadi
kerusakan. Di dalam IDF ini terdapat dua sinyal data yaitu Transmit (data yang keluar dari sistem),
dan Receive (data yang masuk ke sistem). Kedua sinyal tersebut (TX dan RX), masing-masing
mempunyai polaritas (+ dan -), sehingga pemasangannya tidak boleh terbalik. Jika pemasangannya
terbalik maka data tidak akan ditransfer walaupun arus mungkin sudah mengalir.

Karena IDF merupakan terminal kabel, baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem, maka
dipasanglah suatu pengaman berupa Arrester agar terlindung dari kerusakan akibat sambaran petir.
IDF juga dilengkapi dengan Disconnecting Plug yang berfungsi untuk melepas hubungan sistem
dengan peralatan luar yang digunakan misalnya pada saat perbaikan saluran.
N. UPS

UPS (Uninterruptible Power Supply) yang dipakai pada sistem AMSC


adalah UPS Sinus Continous dengan kapasitas 1 KVA. UPS ini berfungsi
sebagai penstabil tegangan AC dari jala-jala (PLN) dan sebagai
penyedia tegangan Backup (cadangan) jika tegangan dari jala-jala
terputus/padam.
O. Change Over Unit

Change Over Unit adalah suatu perangkat pada AMSC dual sistem yang berfungsi sebagai pengontrol penyaluran
komunikasi data diantara sistem AMSC A dan B.

Blok Diagram Change Over Unit


Dalam sistem AMSC, Change Over Unit mengirim atau menerima sinyal-sinyal control dari Message
Processing Unit melalui Parallel port dan Signal Selector. Sinyal-sinyal control tersebut diantarnya
adalah:

✓ Sinyal Input Pemindah Saluran Dari MPU


✓ Sinyal Input Alarm
✓ Sinyal Output Indikator Posisi Change Over Switch
✓ Sinyal Kontrol Pemindah Saluran ke Signal Selektor

Sinyal pemindah saluran pada Change Over Unit diindikasikan dengan LED hijau untuk AMSC A LED
warna kuning untuk AMSC B. Jika sinyal ini dalam kondisi logic 0 maka saluran diatur untuk saluran
AMSC A. Begitu pun sebaliknya, jika logic 1 maka sistem AMSC B yang terhubung.
Sinyal Alarm akan dikirimkan oleh sistem AMSC yang normal kepada Change Over
unit saat sistem tersebut menditeksi bahwa sistem lainnya dalam kondisi terganggu
atau rusak. Sinyal ini kemudian akan menginstruksikan Change Over Unit untuk
membunyikan Alarm sistem yang ada didalamnya. Alarm sistem yang mengalami
kerusakan akan berbunyi untuk memberitahukan bahwa terjadi kerusakan pada
salah satu sistem. Perlu diperhatikan bahwa Alarm sistem pada Change Over Unit
tidak akan berbunyi, jika Alarm Switch yang berada pada panel depan Change Over
Unit atau Remote Indikator dalam keadaan Off.
Change Over Unit juga memberikan sinyal posisi Change Over Switch yang sedang
digunakan. Ada dua kondisi dari Change Over Switch ini yaitu:

• Posisi normal
Pada posisi normal ( posisi Change Over Switch menunjukkan pada huruf N ).
Saluran komunikasi dapat dialihkan dari satu sistem ke sistem lain secara otomatis jika
terjadi kerusakan pada salah satu sistem atau jika MPU mengirimkan sinyal pemindah
saluran. Jika tidak ditentukan sistem tidak dipilih, maka saluran berita secara otomatis akan
tersalurkan dengan Default Sistem ( dalam hal ini Default sistem adalah AMSC A ).

• Posisi forced A/B


Pada posisi Forced A, saluran komunikasi dikondisikan untuk tetap tersalurkan
dengan sistem AMSC A. Sehingga tidak akan ada pengalihan saluran komunikasi ke sistem
lainnya ( Sistem B ) secara otomatis, jika sistem mengalami gangguan.
Untuk Forced B sama seperti Forced A, hanya saja dalam hal ini saluran
komuniksi akan tetap tersalurkan dalam sistem AMSC B.

Posisi Forced ini digunakan pada saat tertentu saja atau sesuai
kebutuhan, jika tidak diperlukan sebaiknya selalu di set pada Change
Over Switch pada posisi normal. Posisi Forced A/B diindikasikan dengan
menyalanya LED Forced dengan warna merah berkedip pada panel
depan Change Over Unit dan Remote Indikator.
P. Signal Selector

Blok diagram Signal Selector


• Pada AMSC Dual Sistem, masing-masing sistem AMSC ( A dan B ) berada pada kondisi Hot Stand
By ( dalam keadaan siap menerima dan mengirim berita ). Tetapi diantara sistem tersebut, hanya
salah satu sistem saja yang datanya disalurkan ( kondisi aktif ) dengan terminal-terminal
komunikasi luar dalam hal ini, Signal Selektorlah yang digunakan untuk menangani penyaluran
berita tersebut.

• Signal Selektor akan menyalurkan saluran berita pada sistem tergantung dari signal kontrol yang
dikirimkan oleh Change Over Unit. Jika sinyal control berlogic 0, maka Signal Selector akan
menyalurkan saluran berita dengan AMSC A, sebaliknya jika logic 1, maka Signal Selector akan
menyalurkan saluran berita dengan AMSC B.

• Sistem AMSC yang sedang tersalurkan datanya melaui Signal Selector, diindikasikan dengan suatu
LED Indikator yang terdapat pada panel depan Signal Selector. LED Indikator dengan warna hijau
akan menyala, jika sistem yang terhubung adalah sistem A. Sedangkan jika sistem B yang
tersalurkan, maka akan diindikasikan dengan LED kuning yang menyala.
Com Selector
• COM Selector digunakan untuk memilih saluran COM dari secondary Processor pada AMSC A dan
AMSC B untuk kemudian data dari saluran ini disalurkan ke Statistic Printer dan GPS Master Clock.

• Sinyal control dihubungkan ke Change Over Unit sehingga COM selector ini akan sinkron dengan
Signal Selector saluran komunikasi. Jika Change Over memilih AMSC A yang aktif, maka Statistic
Printer pun akan terhubung dengan AMSC A begitupun sebaliknya.

• Perlu diketahui bahwa rangkaian COM Selector ini terletak pada modul Change Over Unit
Flow Control Jumper
• Output Signal Selector dapat disambungkan dengan Output Serial RS-232 ( Printer, Vsat,
COM/ Teleprinter ) atau Current Loop. Tidak ada masalah Flow Control pada perangkat
serial RS-232.

• Apabila suatu saluran dari Signal Selector disambungkan dengan perangkat Current Loop
( LIC/ LPC ) maka soket DB-9 untuk RS-232 tidak boleh dibiarkan terbuka. Soket tersebut
harus dipasangi Plug DB-9 yang berisi jumper CTS/ RTS yaitu kai 7 ke kaki 8.

• Khusus untuk Current Loop yang Half duplex, Flow Controlnya berupa “Dongle” yaitu
suatu rangkaian delay untuk half duplex. Jika saluran tidak terpakai, maka soket DB 9
tidak boleh dibiarkan terbuka. Untuk itu disediakan Plug Terminator.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai