Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“PERANAN MANAJEMEN DALAM


KOPERASI”
OLEH :
KELOMPOK 2
Komang Ardi Gianyudha Putra 2017041196
Ketut Denan Supertama 2017041107
Kadek Cania Indah Pradnyanti 2017041152
Ni Ketut Ratih Kusnia Wardani 2017041018
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Peranan
Manajemen Dalam Koperasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Peranan Manajemen Dalam Koperasi bagi
para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Luh Gede Kusuma
Dewi, S.E., M.Si,selaku
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Koperasi dan UKM yang telah
memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
mata kuliah yang saya
tekuni
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah
ini.

Singaraja, 27 Februari 2021

Penulis
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................
............................................. i
KATA
PENGANTAR ........................................................
................................................ ii
DAFTAR
ISI ..............................................................
........................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ......................................................
............................................ 1
1.1. Latar
Belakang..........................................................
.......................................... 1
1.2. Rumusan
Masalah ..........................................................
.................................... 2
1.3.
Tujuan ...........................................................
...................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .......................................................
............................................ 3
2.1. Pengertian Manajemen
Koperasi .........................................................
............... 3
2.2. Sifat dan Unsur Manajemen
Koperasi .........................................................
....... 6
2.3. Bagan Struktur Organisasi
Koperasi .........................................................
......... 9
2.4. Tatanan Manajemen
Koperasi .........................................................
................... 10
2.5. Pentingnya Manajemen
Koperasi .........................................................
.............. 12
BAB III
PENUTUP ..........................................................
................................................. 16
3.1.
Kesimpulan .......................................................
.................................................. 16
3.2.
Saran ............................................................
....................................................... 16
SOAL PILIHAN
GANDA ............................................................
.................................... 17
DAFTAR
PUSTAKA ..........................................................
.............................................. 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-
seorang atau badan hukum
koperasi. Landasan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi
merupakan badan usaha yang
cukup strategis dalam mencapai tujuan ekonomis yang berdampak
terhadap masyarakat global.
Koperasi juga lembaga yang menjadi dasar ekonomi dari orang-orang
yang memiliki
kepentingan relatif sama untuk berkumpul membentuk organisasi
untuk meningkatkan tarap
kesejahteraannya.
Fungsi manajemen dalam koperasi sama dengan fungsi
manajemen pada badan usaha
atau perusahaan yang lain, perbedaannya terletak pada pelaksana
dari pada fungsi – fungsi
manajemen itu sendiri. Tetapi manajemen yang baik akan membuat
suatu badan usaha semakin
kokoh dan profesional dibidangnya. Untuk itu peranan manajemen
semakin penting. Fungsi –
fungsi manajemen dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi
lagi. Dalam koperasi fungsi
manajemen dilakukan pada rapat anggota pengurus, Badan Pemeriksa
dan oleh Manajer.
Kelima fungsi manajemen tersebut perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, koordinasi
dan pengawasan.
Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi
koperasi. Berhasil
tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja
dalam bidang manajemennya.
Apabila orang-orang manajemen itu memiliki kejujuran, kecakapan
dan giat dalam bekerja
maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau
setidak-tidaknya tendensi untuk
terjadinya kebangkrutan akan mudah ditanggulangi. Tetapi
sebaliknya, orang-orang ini tidak
cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasipun akan
mundur atau tidak semaju
seperti yang diharapkan.
Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian,
pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota atau
organisasi untuk
mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
Dengan mendasarkan pada gambaran diatas maka manajemen koperasi
dapat didefinisikan
sebagai cara pemanfaatan segala sumber daya koperasi sebagai suatu
ekonomi, secara efektif
dan efisien dalam rangka usaha mencapai tujuan usaha berdasarkan
pada asas-asas
1
koperasi. Dengan manajemen koperasi yang baik diharapkan koperasi
mampu bersaing dengan
usaha lain dan tampil lebih eksis.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa Pengertian Manajemen Koperasi?
1.2.2. Apakah Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi?
1.2.3. Bagaimana Bagan Struktur Organisasi Koperasi?
1.2.4. Bagaimanakah Tatanan Manajemen Koperasi?
1.2.5. Apa Pentingnya Manajemen Koperasi?
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Koperasi.
1.3.2. Untuk Mengetahui Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi.
1.3.3. Untuk Mengetahui Bagan Struktur Organisasi Koperasi.
1.3.4. Untuk Mengetahui Tatanan Manajemen Koperasi.
1.3.5. Untuk Pentingnya Manajemen Koperasi..
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajemen Koperasi
a. Pengertian Manajemen
Kata manajemen yang kita kenal selama ini berasal dari kata
bahasa Inggris
management. Kata tersebut ternyata berasal dari kata bahasa Italia
maneggiare yang berarti
menangani, sedangkan kata maneggiare itu berasal dari kata Latin
manus yang berarti tangan.
Kemudian menjadi kata to manage dalam bahasa Inggris artinya
mengatur. Dengan demikian,
manajemen secara singkat dapat diartikan mengatur. Timbul
pertanyaan apa yang diatur, apa
tujuannya diatur, mengapa harus diatur, siapa yang mengatur, dan
bagaimana mengaturnya.
Untuk menjawab pertanyaan itu perlu dipahami dulu bahwa manajemen
itu hanya merupakan
alat atau sarana untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Manajemen
yang baik akan
memberikan kemudahan mewujudkan tujuan, demikian sebaliknya dengan
manajemen yang
kurang tertata dengan baik akan sulit mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan manajemen,
daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat
ditingkatkan. Unsur unsur
manajemen yang dimaksud dan sangat penting itu adalah man, money,
methode, machines,
materials, dan market, disingkat 6M. Setelah memahami penjelasan
di atas dan apa saja yang
perlu ditingkatkan maka satu persatu pertanyaan dapat dijawab.
Pertanyaan awal, Apa yang
diatur, yang diatur adalah semua unsur manajemen yang disingkat
6M. Apa tujuannya diatur,
tujuannya diatur adalah agar 6M berdaya guna dan berhasil guna
dalam mewujudkan tujuan.
Pertanyaan selanjutnya, Mengapa harus diatur, tentu jawabannya
supaya 6M itu bermanfaat
optimal, terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik dalam
menunjang terwujudnya tujuan yang
diinginkan. Siapa yang mengatur, pertanyaan ini tentu kamu sudah
tahu jawabannya, Betul,
jawaban Anda yang mengatur adalah pimpinan. Pertanyaan terakhir
sangat penting hendaknya
diketahui jawabannya, dengan pertanyaan. Bagaimana mengaturnya,
tentu jawabannya, ya itu
yang kamu sebutkan tadi, mengaturnya adalah dengan melakukan
kegiatan urut-urutan fungsi
manajemen.
Setelah memahami asal kata atau etimologi dari manajemen,
maka kita harus
memahami pengertian atau definisi manajemen tersebut. Manajemen
memiliki berbagai
definisi atau pengertian, mulai manajemen sebagai ilmu, seni,
pengelola sampai proses yang
khas untuk mencapai suatu tujuan.
3
1. Manajemen Sebagai Ilmu (Sciences) Manajemen sebagai ilmu
(sciences) dikatakan
demikian karena memiliki kerangka berpikir secara logis dan masuk
akal (rasional) serta sudah
melalui pengujian demi memastikan suatu kebenaran (empirik).
2. Manajemen sebagai Seni (Art) yang dimaksud di sini adalah seni
dalam arti luas dan umum,
yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan
menerapkan prinsip,
metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya alam (human
and natural resourses) secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan. Manajemen sebagai
seni hal itu diartikan bahwa untuk mewujudkan tujuan organisasi
diperlukan bakat, inisiatif,
serta kreativitas pimpinan menggunakan pengetahuan manajemen,
karena tidak semua manajer
memiliki kemampuan menggerakkan orang lain. Oleh karena itu,
menggerakkan orang lain
diperlukan seni.
3. Manajemen sebagai Pengelola. Manajemen sebagai pengelola
diartikan bawa yang
bertanggung jawab atas jalannya kegiatan organisasi atau
perusahaan adalah pimpinan. Apabila
pimpinan organisasi bersifat tim atau lebih dari satu atau
berkelompok yang mengelola
organisasi disebut manajemen, tetapi apabila hanya jumlahnya satu
pimpinan dalam mengelola
organaisasi disebut manajer.
4. Manajemen sebagai suatu Proses. Proses dapat diartikan sebagai
suatu cara yang sistematis
untuk melakukan sesuatu. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-
kegiatan yang saling
berhubungan ke arah pencapaian suatu tujuan, yang dimulai dari
planning (perencanaan) dan
diakhiri dengan controlling (pengendalian) terhadap pelaksanaan
apakah telah sesuai dengan
perencanaan yang ditentukan.
b. Pengertian Koperasi
Kata koperasi berasal dari bahasa latin cooperatio dalam
bahasa Inggris menjadi
cooperation berarti kerja sama. Co berarti bersama dan Operation
berarti bekerja atau berusaha.
Dengan demikian, koperasi dapat diartikan sebagai suatu organisasi
bekerja atau berusaha
bersama-sama anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.
Berikut berbagai definisi koperasi.
a. Menurut Undang-undang No. 12 Tahun 1967 tentang pokok-pokok
perkoperasian Pasal 3
menjelaskan bahwa Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
rakyat yang berwatak
sosial, beranggotakan orangorang, atau badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan
ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Dari pengertian tersebut,
4
secara umum dimaknai bahwa koperasi Indonesia adalah kumpulan
orang-orang bukan
kumpulan modal yang sebagai manusia secara bersama-sama bergotong-
royong berdasarkan
persamaan, bekerja untuk memajukan kepentingan-kepentingan ekonomi
mereka dan
kepentingan masyarakat.
b. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian
pada pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Dari
penjelasan tersebut koperasi tidak hanya sebagai organisasi
ekonomi tapi jelas dinyatakan
sebagai badan usaha, sehingga diartikan bawa koperasi sama dengan
badan usaha lain seperti
CV, Firma, dan Perseroan Terbatas (PT). Hanya yang membedakan pada
tata cara kerjanya
mencapai tujuan masing-masing.
c. Menurut Mohammad Hatta mendefinisikan koperasi sebagai
persekutuan kaum yang lemah
untuk membela kepentingan hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya
dengan ongkos yang
semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan
keperluan bersama, bukan
keuntungan.
d. Koperasi menurut International Cooperative Alliance (ICA)
mendefinisikan sebagai
kumpulan orang-orang atau badan hukum, yang bertujuan untuk
perbaikan sosial ekonomi
anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan
berusaha bersama saling
membantu antara yang satu dengan yang lainnya dengan cara
membatasi keuntungan dan usaha
tersebut harus didasarkan atas prinsip-prinsip koperasi.
e. International Labour Organization (ILO) mendefinisikan koperasi
adalah suatu perkumpulan
terdiri dari orang-orang, umumnya yang ekonominya lemah, yang
secara sukarela
menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam
bidang perkoperasian dengan
jalan pembentukan perusahaan yang diawasi secara demokratis, dalam
hal ini masing-masing
anggota secara ikhlas untuk memberikan modal yang dibutuhkan dan
masing-masing bersedia
memikul risiko dan turut mengecap keuntungan-keuntungan yang
timbul dari usaha itu
menurut timbangan yang ideal.
c. Pengertian Manajemen Koperasi
Setelah memahami pengertian manajemen dan koperasi,
selanjutnya kita perlu
memahami pengertian tentang manajemen koperasi. Tentu Anda
mengatakan manajemen
5
koperasi itu ialah manajemen yang diterapkan pada organisasi
koperasi. Ya betul, tapi perlu
penjelasan lebih lanjut. Sebagai mana Anda pahami bahwa manajemen
itu adalah mengatur,
berarti mengatur unsur-unsur manajemen dengan memfungsikan fungsi-
fungsi manajemen
untuk mencapai tujuan koperasi. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa manajemen koperasi
adalah pengaturan unsur-unsur manajemen dengan memfungsikan
fungsi-fungsi manajemen
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), staffing
(penyusunan personalia),
leading (pengarahan) dan controlling (pengendalian) pada
organisasi koperasi untuk mencapai
tujuan koperasi.
Hal yang perlu dipahami di dalam tatanan organisasi
koperasi terdapat kewenangan dan
tanggung jawab mendasar yang tidak dapat lepas dari kehidupannya,
bila menamakan dirinya
sebagai organisasi koperasi, yakni perangkat organisasi koperasi.
Perangkat organisasi
koperasi terdiri dari Rapat Anggota yang merupakan pemegang
kekuasaan tertinggi pada
koperasi, pengurus yang mendapat kepercayaan dari anggota untuk
mengelola organisasi
koperasi dan diangkat oleh rapat anggota, dan selanjutnya badan
pengawas yang juga sama
dengan pengurus, diangkat oleh rapat anggota dan mendapat
kepercayaan dari anggota untuk
mengawasi pelaksanaan kegiatan koperasi.
2.2. Sifat dan Unsur Manajemen Koperasi
a. Sifat Manajemen Koperasi
Manajemen Koperasi berlandaskan kekeluargaan dan gotong royong
dengan landasan
Pancasila. Dimana landasan tersebut bersifat demokrasi, yang harus
diwujudkan dalam sifat
manajemen koperasi :
1. Kekeuatan Tertinggi
Semua kebijakan dan keputusan yang akan dilaksanakan Di
dalam suatu koperasi
ditentukan dalam forum Rapat Anggota berdasarkan hikmah
kebijaksanaan
permusyawaratan, dimana semua orang yang menjadi anggota
koperasi, tidak peduli
tua, muda dan besarnya simpanan mempunyai hak suara yang
sama yaitu satu orang
satu hak suara. Keputusan dalam rapat anggota harus
dilaksanakan pengurus dalam
melaksanakan kebijakannya yang dituangkan dalam Rapat
Anggota dalam bentuk
Anaggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, artinya pada saat
rapat pengurus
merumuskan keputusan – keputusan yang dihasilkan dalam
Rapat Anggota.
2. Pengurus dan Badan Pemeriksa
6
Pengurus dan Badan pemeriksa adalah anggota yang dikuasai oleh
anggota untuk
menggunakan kekayaan anggota yang telah dikumpulkan guna
menjalankan usaha
bersama. Badan Pemeriksa mewakili anggota untuk mengawasi
Pengurus agar bekerja
menurut Kebijaksanaan – kebijaksanaan sebagaimana telah
dituangkan di dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. Ini
mengandung arti bahwa
usaha dan organisasi koperasi diurus secara bersama – sama oleh
anggota untuk
kepentingan anggota itu sendiri.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha
Tujuan usaha dari koperasi meningkatkan daya belianggota
khususnya dan masyarakat
sekitar pada umumnya, karena itu yang akan mejadi ukuran bagi
keberhasilan suatu
koperasi bukan ditentukan besarnya hasil usaha atau laba yang
besar, tetapi diukur dari
banyaknya anggota dan masyarakat yang memperoleh pelayanan dari
koperasi. Jika
koperasi bisa memperoleh sisa hasil usaha, maka itupun diibagi
pada para anggota
berdasarkan jasa – jasa anggota itu terhadap koperasi. Secara
kuantitatif, sisa hasil
usaha koperasi yang akan diterima oleh setiap anggota (Z)
adalah jumlah pembelian
anggota yang bersangkutan (X), dibagi dengan pembelian seluruh
anggota dalam tahun
itu (Y) dikalikan dengan besarnya sisa hasil usaha yang
diperoleh selama tahun itu.
Z=XxSHU
Y
Z = SHU yang akan diterima
X = Jumlah pembelian anggota yang bersangkutan
Y = Pembelian seluruh anggota dalam satu tahun
Dengan demikian setiap anggota tidak menerima SHU
menurut modalnya
dalam koperasi, tapi berdasarkan jasanya terhadap koperasi.
4. Usaha Koperasi
Sebagai koperasi, sebagaimana dengan bentuk usaha kumpulan
modal bisa saja
memilih usahanya berdasarkan kemungkinan untung yang sebesar –
besarnya. Akan
tetapi mengingat koperasi adalah bentuk usaha bersama, maka
pilihan usaha koperasi
itu ditentukan oleh kepentingan usaha atau mata pencarian
anggotanya. Artinya bukan
koperasi jika koperasi yang usahanya berdasarkan keuntungan
yang akan diperoleh
tanpa adanya kaitan usaha dengan anggotanya atau menigkatkan
daya beli anggotanya.
Ini menyatakan bahwa usaha koperasi menjadi tumpuan harapan
anggotanya untuk
menunjang usaha mereka masing – masing atau meningkatkan daya
beli, atau
demokrasi usaha (Hasibuan, 1986:206).
7
b. Unsur Pokok Manajemen Koperasi
Dengan melihat esensi dan watak yang terkandung dalam
lembaga koperasi, dapat kita
lihat kesatuan pandangan yang utuh, bahwasannya koperasi
sesungguhnya memiliki cakupan
multi dimensi yang bersifat strategis terhadap proses pembangunan
bangsa, hal ini disebabkan
eksistensi kehadiran koperasi ditengah masyarakat, khususnya
masyarakat yang lemah sosial
ekonominya menyandang empat karakteristik secara sekaligus,
(Widiayanti, 2002:18) yaitu ;
1) Koperasi merupakan suatu sistim normative (normative system)
karena mekanisme
yang berkembang di dalamnya tidak terlepas dari pranata
sosial budaya masyarakat itu
sendiri. Koperasi adalah manifestasi asa kekeluargaan dan
gotong royong yang luas
melalui mekanisme “dari, oleh dan untuk anggotanya”.
2) Koperasi merupakan mekanisme pendidikan (mechabisme of
education) bagi para
anggotanya. Pendidikan swadaya dan peningkatan partisipasi
tidak terlepas dari
kegiatan penyuluhan baik dalam aspek ekonomi maupun sosial.
3) Koperasi sebagai organisasi ekonomi (economic organization)
yang berwatak sosial
sebagai usaha bersama berdasarkan asas – asas kekeluargaan
dan gotong royong.
Dalam melaksanakanfungsinya sebagai organisasi ekonomi pun
koperasi harus
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan hidup, peningkatan
swadaya dan peningkatan
solidaritas sosial kearah partisipasi sosial bagi para
anggotanya dan masyarakat
lingkungannya.
4) Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization
offorce). Manakala
semangat berkoperasi telah benar – benar hidup ditengah
masyarakat (karena
manfaatnya benar – benar dirasakan) maka tak dapat
dipungkiri lagi bahwa pada
gilirannya koperasi dapat menjadi organisasi kekuatan yang
besar ditinjau dari segi
politik, sosial budaya dan ketahanan nasional. Suatu
kebijakan pembangunan bisa
disebut apabila terjadi pemantapan ketahanan nasional yang
tercemin dalam ketahanan
keluarga dan ketahanan individu.
Bertitik tolak dari keempat karakteristik tersebut dan
kaitannya dengan pengalaman
serta hasil pengamatan selama ini maka mendekati
pembangunan koperasi haruslah
ditinjau dari empat matra, yang dalam gerakannya
berlangsung secara serempak dan
mempunyai kekuatan saling mempengaruhi satu sama lainnya.
Emapat matra itu
adalah :
a) Koperasi sebagai suatu proses, karena pembangunan
koperasi adalah rentetan
perubahan kearah pertumbuhan dan perkembangan.
8
b) Koperasi sebagai suatu metode, sebab pembangunan
koperasi menempuh cara
– cara yang terencana diatas disiplin keteraturan
dan kesinambungan, sesuai
dengan asas swakerta, swadaya dan swasembada.
c) Koperasi sebagai suatu program, karena pembangunan
koperasi merupakan
paduan dari berbagai kegiatan dalam bidang kehidupan
yang menyentuh
kepentingan masyarakat kecil, baik didaerah
perkotaan maupun pedesaan.
d) Koperasi suatu gerakan, sebab pertumbuhan dan
perkembangan koperasi
sesungguhnya merupakan gerakan dari cita – cita
kemasyarakatan yang ingin
diwujudkan bersama sesuai dengan asas kekeluargaan
dan gotong royong. Cita
– cita tersebut bersumber dan mengandung semangat
Pancasila yang merupakan
falsafah dan ideologi negara dan bangsa.
Maanajemen Koperasi mempunyai tiga unsur pokok, yaitu : Rapat
Anggota, Pengurus dan
Menejer, dan Badan Pemeriksa.
a. Rapat Anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi,
karena koperasi
merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal ini sesuai
dengan prinsip
demokrasi yang merupakan asas koperasi.
b. Pengurus dan Manjer. Pengurus merupakan bagian eksekutif
dari koperasi. Menejer
melaksanakan kegiatan sehari – hari dan bertanggung jawab
langsung akan beresnya
dan kelancaran jalannya koperasi.
c. Badan Pemeriksa melakukan pengawasan. Apakah pengurus dan
menejer melakukan
tugasnya dengan ketentuan – ketentuan yang berlaku.
2.3. Bagan Struktur Organisasi Koperasi
Berat ringannya tugas dan kewajiban masing – masing unsur
dapat diketahui
berdasarkan kekuasaan serta tanggungjawabnya masing – masing. Pada
organisasi koperasi,
kewajiban serta kekuasannya masing – masing dapat terlihat pada
bagian (Team UGM,
1987:227) berikut :
9
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
Rapat Anggota
Pengurus

BP
Manajer
Unit Pegawai Unit Pegawai
Unit Pegawai
Sumber : Widiyanti, 2002;21
Bagan di atas merupakan bagan organisasi yang ideal. Nampak
di dalam bagan tersebut
Rapat Anggota merupakan unsur yang mempunyai kedudukan tertinggi.
Di bawahnya
pengurus yang diangkat oleh Rapat Anggota (yang dengan sendirinya
dapat pula dipecat oleh
Rapat Anggota) disertai dengan hak dan kewajibannya yang
dilimpahkan oleh Rapat Anggota.
Pegurus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota atas semua kegiatan
dan kebijakan yang
dijalan. Badan Pemeriksa letaknya sejajar dengan Pengurus. Ini
berarti pula bahwa Badan
Pemeriksa diangkat oleh dan mempertanggungjawab hasil kerjanya
kepada Rapat Anggota.
Antara Badan Pemeriksa demgan Pengurus hanya ada hubungan timbal
balik. Akan tetapi tidak
ada pelimpahan wewenag sama sekali
Manejer (manager) diangkat oleh Pengurus dan mendapatkan
pelimpahan wewenang
dan kewajiban, dan bertanggung jawab kepada Pengurus. Manejer juga
mempunyai wewenang
untuk mengangkat pegawai (dan kalau perlu memecatnya) dan
melimpahkan wewenang dan
kewajibannya pula. Pegawai bertanggungjawab kepada manejer.
2.4. Tatanan Manajemen Koperasi
Koperasi sebagai benuk badan usaha yang bergerak dibidang
perekonomian
mempunyai tatanan manajemen yang agak berbeda dengan badan usaha
lainnya. Perbedaan
10
tersebut bersumber dari hakikat manajemen Koperasi yang dasar
falsafahnya adalah dari, oleh
dan untuk anggota yang mencerminkan pelaksanaan falsafah demokrasi
dalam dunia usaha
yang menjadi ciri khas koperasi. Untuk itu di dalam struktur atau
tatanan manajemen Koperasi
di Indonesia dikenal adanya Rapat Anggota, Pengurus dan Badan
Pemeriksa dan Manejer atau
pelaksana utama.
Di dalam manajemen Koperasi di Indonesia, kekuasaan
tertinggi berada ditangan Rapat
Anggota, sebab Koperasi adalah organisasi dari, oleh, dan untuk
anggotanya. Untuk dapat
bekerja secara baik pengelolaan Koperasi tidak mungkin ditangani
oleh seluruh anggotanya.
Oleh sebab itu dipilih pengurus yang diharapkan dapat menjalankan
usaha koperasi dan agar
usaha tersebut berhasil, pengawasannya diserahkan pada Badan
Pemeriksa. Baik Pengurus
maupun Badan Pemeriksa, dipilih oleh anggota, dan bertindak untuk
dan atas naam
anggotanya. Untuk pengurusan kegiatan usaha sehari – hari,
pengurus dapat mengangkat
manejer. Hal ini didasarkan ketentuan Undang – undang dimana
dibenarkan bahwa untuk
melaksanakan pekerjaan sehari – hari, Pengurus dapat mengangkat
orang lain, bisa satu orang
atau lebih.
Di dalam setiap pengelolaan suatu usaha, apabila tidak
terdapat suatu teamwork atau
satu kesatuan kerja dalam kesatuan bahasa, akan mudah terpecah dan
terombang ambing oleh
keadaan, yang dapat mengakibatkan tidak tidak stabilnya usaha.
Apabila suatu usaha tidak
stabil, dapat dipastikan bahwa kelangsungan hidup usaha tersebut
akan tersendat – sendat. Bila
dilihat dalam tatanan organisasi Koperasi pada dewasa ini,
seandainya ada perbedaan antara
Pengurus dan manejer, jelas akan membuat jalannya organisasi
terganggu.
Dengan demikian jelaslah bahwa Manajemen Koperasi adalah
manajemen usaha yang
pada umumnya diterapkan pada bangun usaha Koperasi. Atau dengan
kata lain, bagaimana
menerapkan pengelolaan usaha ekonomi modern pada usaha Koperasi.
Untuk itu salah satu hal
yang paling pokok adalah dapat dicapainya tujuan usaha Koperasi,
dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada, dibawah kepemimpinan tim manajemen yang
tersdiri dari Pengurus,
dan Badan Pemeriksa yang mewakili anggota dan Manejer yang
melaksanakan pekerjaan
sehari – hari. Untuk melaksanakan pekerjaan itu, menejer tidak
bekerja sendiri, melainkan
dibantu oleh para pegawai.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengerjakan sesuatu dengan
perantara orang lain
untuk mencapai tujuan usaha. Ilmu dan seni sangat diperlukan
karena, menejer yang baik
meminta seseorang bekerja akan dijawabkan dengan tepat diselesikan
pekerjaan dengan
11
menyenangkan. Oleh sebab itu, untuk dapat berhasilnya manajemen
koperasi harus jelas
dahulu konsep. Tujuan sasaran yang harus dicapai sampai waktu
tertentu, perencanaan dan
bagaimana kebijakan harus dirumuskan dengan jelas (Suwandi,
1982:20).
Tanggungjawab kita semua untuk menserasikan antara semangat
koperasi dengan
koperasi sebagai organisasi, sehingga koperasi yang diharapkan
menjadi “soko guru ekonomi”
Indonesia dapat terwujud. Oleh karena itu dibutuhkan seperangkat
tindakan yang agak
mendasar agar Koperasi didudukkan dalam cakrawala ekonomi
nasional.
2.5. Pentingnya Manajemen Koperasi
Dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin
menjadi sangat penting.
Artinya masyarakat yang modern itu sendiri merupakan masyarakat
yang sangat kompleks,
dengan tingkat kecerdasan yang meningkat, pengetahuan teknologi
yang semakin berkembang,
efektivitas dan efisiensi sebagai nilai moral yang tinggi
(Etzioni, 1964: 1).
Dengan sistim moral yang demikian orang yang modern berusaha
terus meningkatkan
kemampuan untuk mencapai tujuannya atau untuk memenuhi
kebutuhannya secara lebih cepat
dengan waktu setepat-tepat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Tuntunan ini
menimbulkan berbagai jenis spesialisasi (Widiyanti,2000:42) yaitu:
1. Spesialisasi dapat terjadi Di dalam suatu usaha pelayanan
kepada masyarakat. Ini
berarti pembagian pekerjaan harus sesuai dengan keahlian
tenaga kerjanya, juga adanya
koordinasi kearah pencapian tujuan usaha.
2. Spesialisasi antara usaha dan kegiatan dalam masyarakat. Ini
artinya ada spesialisasi
usaha atau kegiatan pada suatu bidang tertentu. Yang
tentunya ada usaha yang
mempunyai spesialisai yang sama, ini menuntut dan kompetisi
dalam kemampuan
menghasilkan jasa atau barang yang lebih baik dan tepat,
lebih cepat dan murah,
sehingga usahanya dapat diterima dalam masyarakat Karena
adanya spesialisasi dalam
usaha ini, maka diperlukan kemampuan untuk menarik kerja
sama dari pihak lain yang
langsung ataupun tidak langsung.
Banyak yang berpendapat bahwa manajemen Koperasi itu sering
terjadi hal-hal yang
berlawanan antara satu dengan lainnya. Untuk itu perlu kita lihat,
Bahwa gagasan idealnya
Koperasi disatu pihak memberikan pelayanan kepada anggotanya
sebaik- baiknya dan dan
dilain pihak sebagi usaha yang bergerak dibidang ekonomi harus
dapat berusaha seefisien
mungkin. Sebagian pendapat bahwa nilai-nilai ideal Koperasi yang
baik mendasarkan pada
12
kerja sama antar manusia, tidak memerlukan manajemen yang tinggi,
sebab manajemen
hakikatnya mencapai tujuan dengan perantara orang lain. Sedangkan
pandangan yang lain,
bahwa pada setiap kegiatan perekonomian, untuk mencapai tingkat
efisiensi yang tinggi
memerlukan suatu manajemen yang cukup tinggi.
Sebenarnya, dalam praktek sehari-hari, termasuk Koperasi yang
mempunyai nilai ideal
kuat: gotong royong, manajemen masih tetap diperlukan. Sebab, Di
dalam kenyataan
solidaritas antara anggota, yang berlandasan gotong royong itu
ternyata kurang kokoh. Hal ini
disebabkan oleh karena kebanyakan angota Koperasi dewasa ini telah
berorientasi pada bidang
ekonomi. Manfaat ekonomi apa yang dapat diperoleh, bila menjadi
anggota Koperasi.
Di sinilah manajemen Koperasi sangat penting artinya untuk
dapat meningkatkan kemajuan
Koperasi di Indonesia. Pada manajemen Koperasi Indonesia,
menjalankan tugasya,juga
memeiliki kewewenangan yang diperoleh dari rapat anggota, baik
dalam aspek idiilnya
maupun dalam usaha ekonominya. Untuk mengembangkan Pengurus
manejer. dalam snundua
mendelegasikan wewenang kepada Sedangkan aspek organisasi, manejer
membantu pengurus
tetapi tidak memutuskan yang menyangkut hubungan dengan aspek
idiil Koperasi. Dilihat dari
sumbernya, wewenang yang diperoleh pengurus pada koperasi, pada
dasarnya dapat berasal
dari 3 (tiga) Kumber yaitu: Rapat Angta, Anggaran Dasar,
Peraturan- Peraturan (hukum), dan
yang ketiga adalah keahlian (proficiency). Disamping itu di
Indonesia disebut pula tradisi
sebagai wewenang. Dengan adanya adanya pelimpahan wewenang, tidak
berarti Sebab
tanggungjawab juga dibebankan, tanggungjawab ke atas tidak dapat
dilimpahkan.
Berbagai wewenang dari pengurus, baik yang bersumber dari Rapat
Anggota maupun
Peraturan- Peraturan (Suwandi,1982:35) yaitu:
1. Pengurus berwewenang melakukan tindakan- tindakan dan
upaya-upaya bagi
kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan
tanggungjawabnya dalam
Rapat Anggota Tahunan, hal ini berupa kebijakan yang
erat kaitanya dengan
kepentingan, kemajuan Koperasi dan kepentingan
anggotanya.
2. Disamping itu, karena keahliannya, konsultan dapat
bertindak untuk dan atas
Pengurus karena adanya perjanjian untuk itu. Di bidang
yang sesuai dengan
keahliannya, nama kemudian memberikan rekomendasinya
untuk dilaksankan
pihak-pihak lainnya atas perintah/instruktur pengurus.
3. Sesuai Keputusan berwewenang pula untuk: mengadakan
kontrak dengan pihak
lain untuk memajukan usaha, dengan Anggaran Rapat Jeseg
Pengurus uep Anggota,
13
mengadakan perjanjian atu persetujuan dengan pihak lain
unuk kemajuan koperasi,
dan mengadakan penguraian keputuan Rapat Anggota
Tahunan untuk dapat
dilaksanakan.
Dalam manajemen koperasi tatanan organisasinya harus
didasarkan pada pembagian
wewenang dan tanggung mengemukakan bahwa Rapat Anggota merupakan
kekuasaaan
tertinggi dalamm koperasi. Karena manajemen koperasi membicarakan
pengelolaan organisasi
koperasi oleh anggota, maka untuk untuk mengelola mendelegasikan
wewenang mengelola
tersebut kepada Pengurus koperasi.
Pada koperasi pendelegasian wewenang dari Rapat Anggota
kepada Pengurus tersebut
dibarengi jawab. Sendi-sendi dasar koperasi usaha koperasi edey
anggota pula dengan
pembebanan tanggungjawab yang seimbang. Disamping itu, Rapat
Anggota juga memberikan
batas-batas pendelegasian wewenangnya kepada Pengurus yaitu untuk
menjalankan usaha
koperasi saja. Pada koperasi yang masih kecil, pengusahaan
tersebut dapat dilakanakan sendiri
oeleh pengurus, sedangkan wewenang untuk memeriksa jalannya usaha
Rapat Anggota
didelegasikan kepada Badan Pemeriksa.
Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang secara sukarela
berserikat atas kesamaan
hak, berusaha menjamin diri masing-masing anggota agar terpenuhi
segala kebutuhan yang
sama-sama dirasakan, yang umumnya bersifat ekonomis. Jiwa dan
semagat koperasi
merupakan unsur dasar hubungan antar anggota. Di sini letak dasar
keberhasilan, yang kurang
mampu, yang kurang terdidik dapat bangkit dan membentuk suatu
usaha milik bersama atas
dasar jiwa dan sengat koperasi. Kopersi didirikan anggota untuk
dapat kebutuhannya. bersama-
sama memenuhi kepentingan kebutuhannya.
Perkumpulan koperasi merupakan kelompok orang orang yang
mempunyai tujuan
untuk memiliki sarana usaha dalam melayani sebaik mungkin apa yang
diperlukan oleh
anggotanya. Dengan adanya pelayanan int maka setiap anggota
diharapkan dapata
mempertahankan usaha masing-masing.
Keuntungan badan usaha kopersi bukan tujuan utama. Namun
usaha yang
diselenggarakan oelah koperasi senatiasa mendapatkan selisih
(margin) antara dan biaya yang
dihimpun dalam dana cadangan dan digunakan untuk mempertahankan
kelangsungan usaha
koperasinya.
14
Sebagai perkumpulan, koperasi berfungsi sebagai alat
perjuangan. Sebagai badan
usaha, koperasi harus memenuhi kebutuhan anggota, sesuai
bidangnya. Karena itulah maka
manajemen koperasi sebagai badan usaha harus ditujukan untuk
memenuhi akan kebutuhan
para anggotanya.
Apabila gerakan koperasi hendak mendapat sukses, maka
koperasi harus mampu
memberikan jasa kepada para angotanya, dan sekaligus mamapu
memberikan pelayanan
kepada masyarakat disekelilingnya. Anggota sebagai pemilik,
memproleh pelayanan dari
koperasi, dan masyarakat ikut merasakan manfaat pelayanan
koperasi. Dengan demikian watak
sosial koperasi tercermin dalam kenyataan. Pada dasarnya koperasi
dibina oleh dan untuk
anggotanya, di samping itu koperasi harus membuka usahanya untuk
dapat melayani
masyarakat.
Dengan koperasi maka masyarakat ikut merasakan relialisasi
dari pada hukum ekonomi
bahwa koperasi benar-benar melakukan tindakan ekonomis dengan
memeperhitungkan biaya
serendah mungkin. Koperasi mengelola bahan dan barang produksi
yang langka untuk dapat
dimanfaatkan sebesar mungkin oleh masyarakat umumnya, para anggota
khususnya. Dalam
hubungan dengan arus barang dan jasa yang ada dalam masyarakat
untuk memberikan
kepuasan kapada konsumen, maka koperasi sebagi salah satu lembaga
niaga harus mampu
memengang posisi yang menentukan, harus mampu berperan untuk lebih
melancarkan arus
barang dan jasa demi kepenyingan pemakai. Jasa koperasi sebagai
lembaga niaga ialah
memberikan jasa yang menguntungkan konsumen.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen adalah ilmu dan seni mengerjakan sesuatu dengan
perantara orang lain
untuk mencapai tujuan usaha. Ilmu dan seni sangat diperlukan
karena, menejer yang baik
meminta seseorang bekerja akan dijawabkan dengan tepat diselesikan
pekerjaan dengan
menyenangkan. Oleh sebab itu, untuk dapat berhasilnya manajemen
koperasi harus jelas
dahulu konsep. Sedangkan koperasi dapat diartikan sebagai suatu
organisasi bekerja atau
berusaha bersama-sama anggotanya untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen koperasi adalah pengaturan unsur-
unsur manajemen dengan
memfungsikan fungsi-fungsi manajemen planning
(perencanaan), organizing
(pengorganisasian), staffing (penyusunan personalia), leading
(pengarahan) dan controlling
(pengendalian) pada organisasi koperasi untuk mencapai tujuan
koperasi.
Manajemen koperasi sangat penting untuk meningkatkan
kemajuan koperasi di
Indonesia karena dengan adanya fungsi – fungsi manajemen dapat
meningkatkan efektifitas
dan efisiensi serta dapat mencapai tujuan koperasi.
3.2. Saran
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat bermafaat
bagi kita semua, serta
dapat memberikan informasi tentang Peranan Manajemen Dalam
Koperasi.
Penulis juga mengharapkan kritik dan saran dalam penulisan
makalah dikemudian
hari.
16
SOAL
PILIHAN GANDA
1. Manakah yang tidak termasuk dalam bagan struktur organisasi
koperasi……
a. Pemegang saham
b. Rapat anggota
c. Manajer
d. Unit Pegawai
e. Pengurus
2. Memiliki kewenangan untuk menetapkan anggaran dasar koperasi
dan memilih,
mengangkat, serta dapat memberhentikan pengurus atapun pengawas
merupakan tugas
dari……
a. Pengurus
b. Pegawai
c. Rapat anggota
d. Manajer
e. Pengawas
3. Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu
dan kerja sama dalam
bidang….
a. Gotong royong
b. Ekonomi
c. Sosial
d. Manajemen
e. Organisasi
4. Koperasi sebagai persekutuan kaum yang lemah untuk membela
kepentingan hidupnya.
Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-
murahnya, itulah yang
dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan
kemenangan. Pernyataan
diatas merupakan definisi koperasi menurut……
a. International Labour Organization (ILO)
b. Mohammad Hatta
c. UU Republik Indonesia No 25 Tahun 1992
d. International Cooperative Alliance (ICA)
e. UU No 12 Tahun 1967
5. Landasan Manajemen Koperasi bersifat...
17
a. Demokrasi
b. Kekeluargaan
c. Gotong royong
d. Pancasila
e. Bekerjasama
6. Tiga Unsur pokok manajemen koperasi berikut ini…
a. Rapat Anggota, planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian)
b. Rapat Anggota, Pengurus dan Menejer, dan Badan Pemeriksa.
c. Planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
staffing (penyusunan
personalia)
d. Pengurus dan Menejer, dan Badan Pemeriksa, organizing
(pengorganisasian)
e. staffing (penyusunan personalia), leading
(pengarahan) dan controlling
(pengendalian)
7. Fungsi manajemen sama untuk organisasi manapun, karena fungsi
manajemen bersifat..
a. Universal
b. Kompleks
c. Luas
d. Khusus
e. Bebas
8. Berikut ini adalah unsur manajemen 6 M kecuali...
a. Man
b. Money
c. Methode
d. Machines
e. Menata
9. Dalam suatu usaha tentunya mempunyai spesialisasi yang sama,
Karena adanya
spesialisasi dalam usaha ini, maka diperlukan kemampuan untuk
menarik kerja sama
dari pihak lain yang langsung ataupun tidak langsung serta
dapat diterima dalam
masyarakat, inilah yang menuntut untuk berkompetisi
dalam kemampuan
menghasilkan jasa atau barang yang lebih…..
a. Baik, tepat, lebih cepat dan murah
b. Aman, tepat, terpercaya dan murah
c. Cepat, berlualitas, cukup cepat dan tepat
d. Terkendali, mahal, tepat dan baik
18
e. Sangat cepat, murah, berkulitas dan aman
10. Sebagai badan usaha, koperasi harus memenuhi kebutuhan
anggota, sesuai bidangnya.
Karena itulah maka manajemen koperasi sebagai badan usaha harus
ditujukan untuk
memenuhi akan kebutuhan para anggotanya. Apabila gerakan
koperasi hendak
mendapat sukses, maka koperasi harus…
a. Mampu mendalami dan memahami anggotanya
b. Bisa menjadi contoh yang baik terhadap anggotanya dan
masyarakat
c. Mampu memberikan jasa kepada para angotanya, dan sekaligus
mamapu
memberikan pelayanan kepada masyarakat disekelilingnya.
d. Melaksanakan kegiatan untuk anggotanya yang akan membantu
mensukseskan
koperasi
e. Bisa meningkatkan koperasi dalam sektor SDM
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasmawati, F 2013, Manajemen Koperasi, Medan Sumut, Duta Azhar
20

Anda mungkin juga menyukai