Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayu Sukma Ningrum

NIM : 2398010866
Prodi : Pendidikan Sejarah (PPG)
Mata Kuliah : Pembelajaran Sosial Emosional

TOPIK 4 – RUANG KOLABORASI LK 4.3


Lembar Kerja 4. 3 Lembar Kerja Diskusi Kelompok
Kondisi Diskusi
Dalam satu kelas, setiap siswa Sebagai guru, cara menyikapi hal tersebut dengan
memiliki gaya belajar tertentu. melakukan profiling peserta didik. Kemudian
Bagaimana Anda menyikapi mengakomodasi kebutuhan belajar peserta didik tersebut
hal tersebut, dan bagaimana dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, dengan
Anda mengakomodasi langkah sebagai berikut:
kebutuhan mereka? 1. Menentukan tujuan pembelajaran
2. Memetakan kebutuhan belajar murid (kesiapan belajar,
gaya belajar, minat, profil belajar)
3. Menentukan strategi dan alat penilaian yang akan
digunakan.
4. Menentukan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi
yang akan dijalankan (konten, proses, produk).
Apa fungsi lingkungan sekolah Fungsi lingkungan sekolah dalam mendukung
dalam mendukung perkembangan peserta didik adalah :
perkembangan siswa? Berikan a. Interaksi sosial: Lingkungan sekolah mampu
contoh! memfasilitasi interaksi sosial antar peserta didik.
Contohnya menyediakan ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, area duduk lainnya
yang nyaman untuk mendukung pembelajaran.
b. Pembelajaran interaktif: Memfasilitasi pembelajaran
interaktif yang mana peserta didik aktif dalam proses
pembelajaran. Contohnya : sekolah menyediakan
fasilitas pembelajaran seperti LCD, proyektor, dan lain
sebagainya.
c. Memotivasi peserta didik dalam belajar:
Meningkatkan motivasi murid untuk belajar dan
meraih prestasi. Contohnya sekolah memberi
penghargaan bagi peserta didik yang meraih prestasi
baik akademik maupun non akademik.
d. Lingkungan aman dan nyaman: Membuat lingkungan
belajar yang aman dan nyaman. Contohnya menata dan
membersihkan ruang kelas.
e. Lingkungan fisik sekolah seperti sarana dan prasarana
belajar, sumber-sumber belajar, dan media belajar.
f. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa
dengan teman-temannya, guru- gurunya, dan staf
sekolah yang lain.

Kasus yang Bisa Dibahas:


Film berjudul “Hichki” berkisah tentang seorang guru yang memiliki Tourette syndrome. Guru
tersebut diminta menjadi wali kelas di kelas yang tidak ada guru lain yang sanggup mengajar
karena perilaku peserta didiknya.
Anda diminta untuk menonton film ini, lalu menjawab pertanyaan terkait film :
1. Berdasarkan film tersebut, bagaimana lingkungan dapat mempengaruhi
individu?
Jawab:
Lingkungan belajar salah satu faktor yang dapat meningkatkan proses pembelajaran
secara efektif melalui suasana sekolah dan berbagai pelaksanaan kegiatan pembelajaran
yang berlangsung guna mengembangkan potensi siswa, baik yang menyangkut aspek
moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Lingkungan yang positif yang
mendukung sangat dapat mempengaruhi individu begitu sebaliknya jika lingkungan
negatif dan kurang mendukung maka akan mempengaruhi keberhasilan individu.
Dalam film “Hichki” terdapat kasus mengenai murid kelas 9F (Pindahan dari sekolah
lain yang berasal dari daerah kumuh dan kurang mampu) di Sekolah ST. Notker yang
melakukan pemberontakan karena guru bersifat pilih kasih kepada mereka serta murid-
murid lain yang tidak mau menerima keberadaan mereka. Hubungan siswa dengan
teman-temanya, guru-gurunya, dan staf sekolah yang lain berpengaruh dalam
pembentukan karakter anak sehingga akan mempengaruhi proses belajar. Tetapi asumsi
itu justru kurang tepat, mereka adalah anak yang berpotensi, kritis dan kompak.
Penyebab mereka berbuat ulah di sekolah adalah karena mereka mendapat
diskriminasidari kelas lain dan juga guru-guru di sekolah tersebut. Selain itu mereka
menyalurkan kecerdasan mereka dalam hal-hal yang kurang tepat seperti berbuat usil,
onar, dan membuat strategi yang negatif. Setelah mereka mendapat wali kelas yang
tepat, akhirnya mereka bisa bangkit untuk membuktikan potensi mereka dan bisa
memenangkan penghargaan. Terlihat guru dengan kekurangannya namun memiliki
aura yang positif, sabar, tidak membanding-bandingkan siswanya, serta berperan penuh
dalam menjadi guru yang sesungguhnya. Ia sangat menerima keadaan para muridnya
dan mengajarkannya dengan penuh kesabaran namun dengan segala kesabarannya
akhirnya seluruh siswanya dapat tunduk kepadanya. Sikap guru tersebut sangat
berdampak positif untuk para muridnya yang dipandang sebelah mata oleh pihak
sekolah, maka peran guru disini sangat penting terlihat lingkungan kelas yang awalnya
sangat berantakan, tidak disiplin, bertingkah semaunya, suka berkelahi sehingga
mempengaruhi siswa yang lain terpengaruh negatif. Ditambah seluruh siswa tersebut
diberi label yang negatif oleh pihak sekolah sehingga membuat seluruh siswa malas
untuk belajar karena menganggap dirinya tidak sepintar siswa kelas lainnya. Melihat
background para siswa kelas F juga ternyata mereka berasal dari keluarga miskin dan
tinggal ditempat yang kumuh selain itu mereka juga kurang terurus oleh orangtuanya.
2. Bagaimana guru dengan keterbatasannya dapat merangkul peserta didik?
Jawab:
Seorang Guru yang bernama Naina Mathur yang memiliki Tourette syndrome tersebut
memanfaatkan kelebihan yang dimiliki dengan memahami karakteristik anak,
mengenali anak dengan melakukan pendekatan secara mendalam, memilih cara yang
tepat dalam menghadapi anak, merancang pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik anak, dan menyampaikan pembelajaran dengan mengkaitkan fenomena
yang ada di kehidupan sehari-hari.
Dalam film Hichki jelas terlihat antara lain:
- Guru yang memiliki keterbatasannya dapat merangkul seluruh murid dengan
memahami karakteristik muridnya.
- Melakukan pendekatan kultural dengan menggunakan pendekatan pada
pembelajaran sosial-emosional, dalam film ini seorang guru memiliki kemampuan
emosional yang baik terutama untuk self-management dan self awareness.
- Merancang strategi dan metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan. muridnya dengan memperhatikan level yang mereka miliki.
- Menerapkan pembelajaran yang konstektual dan bermakna sehingga dapat diterima
dengan baik oleh murid-muridnya.
3. Hal apa yang dimiliki guru tersebut sehingga bisa merubah suasana kelas menjadi
menyenangkan?
Jawab:
Guru Naina memiliki kecerdasan sosio emosional yang baik dirinya bisa
mengendalikan dirinya sendiri dalam keadaan apapun hal ini secara tidak langsung
menjadi contoh untuk para siswanya. Guru Naina memiliki kedekatan kepada siswanya,
guru Naina sangat menghargai pendapat para siswanya, guru Naina juga menerapkan
beberapa variasi metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa kelas F yang tidak
didapatkan sebelumnya oleh siswa kelas F, guru Naina berjiwa positif sehingga
mempengaruhi siswanya untuk berfikir postif dan semangat.
4. Apakah Anda bisa menjadi guru yang demikian?
Jawab:
Saya akan terus berusaha untuk menjadi guru seperti sosok guru Naina. Melihat
karakter guru seperti Naina yang memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik,
mampu mengendalikan diri serta mampu mengambil keputusan yang bertanggung
jawab. Saya yakin jika kita ada niat maka akan dipermudah. Memang tidak instan perlu
banyak belajar dan pengalaman, namun hal ini dapat menjadi motivasi kami untuk
menjadi guru seperi guru Naina yang dapat merubah siswa yang dilabel nakal menjadi
siswa yang berprestasi dan bermanfaat untuk orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai